Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku Lelaki Mu ~ (No Sara)

Status
Please reply by conversation.
roni gaak tau diri.. menang byk
duh.. dendam ama roni.. kyk kisah masalalu itu
 
Update lanjutan sebelumnya gan

PART VII (2)

Cinta atau Nafsu Dua Hati (II) ?



Kuliah pun selesai. Sore ini aku bingung ingin melakukan apa. Sarah pun sedang tidak bisa diajak bareng karena ada tugas kelompok dengan teman-temannya (yang juga sebenarnya teman-temanku hehe). Aku pun mengirim pesan kepada Dilla untuk sekedar menanyakan apa yang sedang ia lakukan.

“Hai sayang. Udah pergi bareng Roni ?.” tanyaku. 5 menit, 10 menit , 15 menit pesanku tidak dibalas-balas. Aku pun mengirim lagi pesan kepada Dilla.

“Dillaaaa.”

“Dill.”

“Ayy”

“Bebbb”

Tidak ada satupun pesan yang dibalas. Ya sudahlah. Bingung mau pergi kemana, akhirnya aku memutuskan untuk ke pusat perbelanjaan yang selalu ramai dan dipadati oleh wisatawan di kota ini. Sebuah jalan yang menjajakan jajanan di kiri dan kanan jalan. Walaupun sekarang sudah tidak bisa parkir di pinggir jalan ini dan harus memarkir di sebuat tempat parkir diujung jalan ini bersama dengan bus-bus pariwisata. Aku langsung memacu motorku kesana. Sekitar 20 menit aku sampai di parkiran. Aku pun turun kebawah dan berjalan ke tempat tujuanku. Sama seperti biasanya, tidak hari kerja atau pun hari libur. Tempat ini selalu ramai. Titik 0 KM adalah tujuanku. Memang kejauhan sih kalau parkirnya disini, tapi karena memang niatnya mau jalan-jalan sambil ngabisin waktu ya gapapa hehe.

Jam menunjukkan pukul 16.20 , seharusnya Dilla sekarang sudah jalan dengan si buaya Roni. Sambil menyusuri jalanan ini, aku kembali mengirim pesan kepada Dilla.

“Dillaaaaa. Jawab Donngggg.” Lagi-lagi tidak ada balasan.

Sambil melihat-lihat dagangan yang ada di pinggir jalan, aku kembali melihat line ku. Di read. Dilla sudah membaca pesan-pesan yang ku kirim. Tidak lama kemudian pesan masuk.

“Mas uuuss.” Balasan dari Dilla. Aku pun langsung membalas pesan dari Dilla.

“Kamu dimana Dillaa ??.” jawabku.

Saat akan menuliskan pesan selanjutnya tiba-tiba hpku mati.

“arghh siall, pake mati segala ini hp.” Ujarku kesal. Aku lupa mengecharge hpku saat di kosan sarah, dan ketika balik ke kontrakan aku malah tidur-tiduran dan langsung pergi ke kampus.

Aku berusaha positif thinking, tapi perasaanku tiba-tiba tidak enak. Dari depan mall di jalan ini, aku berlari menuju parkiran yang ada di ujung jalan. Aku harus balik untuk mengecharge hpku dan menghubungi Dilla. Aku berlari sekencang-kencangnya disaat orang-orang disini jalan dengan santai menikmati suasana sore di kota ini. Setelah berlari sekitar 5 menitan, aku sampai diparkiran. Saat di parkiran, dari atas mataku secara reflek melihat sepasang lelaki dan perempuan sedang berjalan menuju parkiran. Si perempuan yang mengenakan jilbab pink menunggu di bawah, sedangkan si pria naik keatas untuk mengambil motornya. Saat naik keatas ternyata pria itu adalah RONI !. berarti yang ada dibawah itu Dilla !. aku pun segera menstarter motorku, namun motorku tidak mau hidup. Siallll. Aku pun kemudian berusaha mengengkol motorku. Saat berusaha menghidupkan motor, Roni dengan menggunakan motornya telah keluar dari parkiran lebih dulu. Saat Roni menyerahkan tiket parkir, motorku akhirnya hidup !. Dengan terburu-buru aku berusaha mengejar Roni.


Sesampainya aku dibawah, wanita itu sudah naik keatas motor Roni. Terlihat dari belakang, pantat yang montok tinggi badan kira-kira 155 cm dan celana kulots. Tidak salah lagi, ya tidak salah lagi, itu Dilla ! tapi mereka mau kemana lagi? secara diam-diam aku mengikuti arah motor Roni. Roni membawa Dilla menyusuri kota ini, tapi arah motor ini tidak keselatan marah ke utara yang bahkan menjauh dari kosan Dilla yang ada di selatan. Aku mengikuti mereka tanpa sepengetahuan mereka berdua. Sampai di lampu merah, aku mengucek-ngucek mataku apakah aku salah melihat. Dari belakang ternyata Dilla memeluk Roni !! darahku benar-benar naik ke kepala. Tapi aku ingin melihat kemana mereka pergi. Mungkin pacaran kami baru 4 bulan, tapi aku ga suka dibohongi.


Lampu pun berubah menjadi hijau, mereka terus berjalan menuju utara, kearah kaliurang. KM 7, KM 8, KM 9, KM 10 sampai terasa hawa dingin dan tidak KM-KM sudah tidak tertulis lagi. Ngapain mereka malam-malam ke kaliurang ? mau ngapain ?? sesampainya ditugu udang, mereka mengarahkan motor ke kiri. Sudah bukan hal yang asing bagi mahasiswa di kota ini, kaliurang memang tempat para mahasiswa mengadakan makrab bagi organisasinya ataupun tempat mereka-mereka memadu kasih dengan pacar mereka. Hawa dingin di daerah ini tidak bisa menutup panas dan mendidihnya darahku melihat Dilla yang mau-maunya diajak Roni ke Kaliurang, sampe maghrib gini lagi. Mau ngapain ke kaliurang maghrib-maghrib ? mau beli hadiah apa di Kaliurang ? Cilok ?


Ingin rasanya langsung menyergap mereka, tapi pikiranku masih menyuruh untuk tetap tenang dan lihat semuanya sampai selesai. Terlalu cepat kalau disergap sekarang. Pelann-pelan didalam kegelapan, dan pencahayaan hanya dari lampu motor, aku tetap mengikuti motor Roni. Sampai akhirnya Roni berhenti disebuah penginapan dan mereka berdua masuk kedalam. Dil... kenapa... apa lebihnya Roni ? kenapa kamu sampai mau begitu sama Roni ?. Badanku benar-benar lemas, mataku sudah merah berkaca-kaca karena tidak percaya ternyata Dilla yang polos segitu murahnya. Setelah mereka berdua masuk, aku pun memarkirkan motorku dan menemui pemilik penginapan.

“Mas, tadi yang baru masuk siapa ?” Tanyaku.

“Maaf mas, itu privasi customer, kami ga bisa sembarangan kasih info.” Jawab si mas.

Aku pun mengeluarkan lima lembar uang 100 Rb dan memberikan kepada mas itu.

“Nih mas aku kasih 500 Rb, cewek yang tadi itu pacarku mas. Dia selingkuh. Aku mau ngerekam mereka dan aku mau kasih pelajaran ke pacarku itu.” Jawabku.

“Oooh ya ya mas. Yang cewek saya ga tau, tapi kalau yang cowok itu bos Roni, udah biasa ngajak cewek tidur disini mas. Itu pacar mas pasti mau gitu-gitu mas.” Ujar si Mas yang baru mau ngomong kalau udah dibayar.

“Jadi mereka ada dikamar berapa mas ? ada ga tempat buat ngintip ?.” tanyaku.

“Ooo ada-ada, mereka di kamar 7, ayo saya anter. Tapi saya jadi ngintip dikit gapapa mas ?.” tanya masnya.

“Banyak juga gapapa, dah ayo dimana mas.” Ujarku kesal.

Si Mas pun mengajakku keluar dan membawaku masuk ke sebuah ruangan yang sepertinya gudang.

“Lah ngapain bawa ke gudang mas ?.” tanyaku heran.

“Loh kata masnya mau ngintip, kalau mau ngintip yang aman dan jelas ya disini mas. Kalau di jendela keliatan ntar.” Ujar si Mas.

Aku pun mengiyakan ucapan si mas itu.

“Nah mas, sini naik, kita lihat dari atap.” Jawab si mas.

“Buset gak roboh itu ntar ?,” tanyaku.

“Amann, kuat kok mas ayo buruan, ntar ketinggalan foreplay.” Ujar si mas. Buset dah ternyata tau juga bahasa foreplay. Kami pun naik keatas atap dan berhenti diatas kamar Dilla dan Roni berada.


Dari atas terlihat Dilla sedang duduk disamping kasur, seperti sedang bingung apa yang akan mereka lakukan. Tiba-tiba Roni datang tanpa pakaian dan hanya menggunakan handuk putih. Kemudian Roni pun duduk disamping Dilla. Walaupun mereka membelakangiku yang melihat dari atas, terlihat jelas sekarang Roni menciumin telinga Dilla yang terbungkus jilbab. Seperti kegelian, Dilla mengangkat kepalanya keatas. Tangan Roni pun sekarang terlihat bergerak ke bagian depan yang berarti sekarang sedang meremas-meras payudara Dilla. Roni meremas payudara dari luar baju sambil mencium-cium dan seperti berbicara sesuatu di telinga Dilla. Terlihat dari atas Dilla seperti kegelian dan terlihat getaran di tubuhnya yang tidak bisa menahan rangsangan dari Roni.


Setelah itu, Roni langsung menyosor mulut Dilla. Dilla seperti patung tidak mengikuti arah ciuman dari Roni. Roni dengan aktif menciumi Dilla, terlihat sangat jelas wajah roni yang keenakan menicumi bibir Dilla sambil tangannya tetap aktif meremas payudara Dilla. Hatiku benar-benar sakit, rasanya ingin aku loncat dari atas dan menimpa mereka berdua.

“Wah asik tuh mas, di cipok sambil grepe-grepe, gede lagi itu toket ne hehehe.” Komentar si Mas yang ikut nonton.

Bukannya menenangkanku si Mas malah menambah panas hatiku.

“noh-noh liat mas, mau di sepong iku.” Ujar si masnya lagi.

Mendengar komentar masnya aku pun kembali melihat kebawah. Yak benar, Roni sudah melepas handuknya dan melempar entah kemana. Sekarang Roni memegang tangan Dilla dan mengarahkan tangannya ke penis Roni.

“Wahh wenak tenann, hijabers tangane mulus mass, jenengan(kamu) pernah digituin ga mas ?” tanya masnya.

“ga pernah mas, ini saya malah liat dia gituin orang.” Jawabku ketus. Buset dahhh ini mas-mas, pengen di pukul tapi ga enak. Ini serasa nonton bokep bareng cowok tapi ga tau siapa.

“kocok-kocok.” Ujar Si Mas. Ya, sekarang menggunakan tangan kanannya Dilla mengocok keatas dan kebawah penis Roni. Roni mengelu-ngelus kepala Dilla dengan tangan kirinya dan tangan kanannya masih aktif menggrepe-grepe payudara Dilla. Tidak berapa lama, mereka seperti membicarkan sesuatu dan kemudian Dilla langsung mendekatkan kepalanya ke penis Roni.

“Asikk, sepongbob masee.” Ujar si mas.

Yak... semakin hancur hati ini... sekarang terlihat dengan jelas Dilla menghisap penis Roni. Keatas kebawah. Dari atas terlihat Dilla menghisap seluruh penis Roni dan Roni pun menahan kepala Dilla sehingga penisnya terbenam didalam mulut Dilla. Setelah sepong-sepongan. Roni mulai melepaskan pakaian Dilla, dan sekarang terlihatlah seluruh tubuh Dilla. Aku merasa ada yang berbeda dengan tubuh Dilla tapi mungkin karena melihat dari atas. Satu hal yang pasti terlihat payudara yang indah dari samping.

“Wess masss, gede tenan toket mbakke. Dari samping aja nyembul gitu mas.” Ujar Si Mas lagi.

“Mas, kayaknya mas cocok deh jadi live komentator film bokep.” Jawabku kesal.

“Live komentator iki opo mas ?.” tanya nya.

“Ga ada mas, lupakan, dah nonton ae.” Jawabku ketus.

Roni berhasl membuka baju Dilla dan sekarang membuka celana yang dikenakan Dilla. Dari atas terlihat sekarang Dilla tidak mengenakan apa-apa lagi. Hanya jilbab yang masih tersisa. Roni pun kemudian tiduran diatas kasur. Dari atas sini, terlihat wajahnya yang sumringah seakan menang dan berhasil mendapatkan wanita yang ia mau.

“Dasar bajingan.” Ujarku.

“Yang sabar mas, ini ujian.” Jawab Si Mas.

Ujian-ujian, ujian ndasmu, ini mah udah malapetaka... niat menjaga malah dirampas sama yang lain... Dilla... aku benar-benar lemas, jantungku sudah berdebar dan kepalaku sudah sangat panas.

“Mas-mas liat itu, wahhh udah mau ngenthu (ngentot).” Ujar simasnya.

Aku pun tersadar dari lamunan dan melihat mereka berdua. Dilla duduk menghadap ke Roni. Dilla menggerakkan badannya kedepan dan kebelakang. Sama seperti sebelumnya, lagi-lagi Roni menggunakan gaya woman on top untuk wanita lainya. Terlihat Roni meremas-remas payudara Dilla saat Dilla menggerakkan badannya kedepan kebelakang. Tapi satu yang membuatku heran, Dilla melakukannya seakan-akan sudah terbiasa. Dan jika memang dia masih perawan, kenapa tidak teriak kesakitan ? berarti selama ini ? .... ah..... lagi-lagi tubuhku lemas, aku menghentakkan kepalaku kebawah dan tak sanggup melihat apa yang sedang kulihat.

“Sabar mas sabar.” Ujar Si mas sambil mengelus-elus punggungku. Terima kasih mas, kali ini itu sangat membantu. Walaupun kita terlihan maho, tapi sungguh apa yang kau lakukan sangat membantu.

“eh eh mau kemana mas ? Belum juga selesai.” Ujar si Mas.

“Aku udah ga kuat lagi mas, mau aku dobrak pintunya sekarang, biar mereka berdua tertangkap basah.” Ujarku.

“Eh eheh ojo (jangan) mas ojo.” Jawab si Mas.

“Ojo – ojo kamu enak liat begini, aku panas mas panasss, sakit hatiku.” Ujarku.

“Maksud saya jangan di dobrak, pakai kunci cadangan aja. ayo kebawah.” Ujar masnya.

“Bilang yang jelas dong mas, ayo buran mas mumpung mereka masih begitu.” Ujarku.

Kami pun bergegas ke meja resepsionis untuk mengambil kunci cadangan. Setelah mendapatkan kunci cadangan dengan jantung yang berdebar, seakan tak dapat melihat secara langsung, kuberanikan berjalan menuju kamar ini.

Sekarang aku berada didepan kamar. Ada dua pilihan dikepalaku, membiarkan mereka melanjutkan kemudian memutuskan Dilla. Atau membuat keduanya malu dan memutuskan Dilla. Oke, rasa marahku tidak bisa tertahan. Kuputuskan untuk membuat mereka berdua malu. Aku siapkan kamera di hpku untuk merekam adegan mereka secara dadakan. 3..2...1 .

Cklek... *Suara pintu ku buka.”

“APA YANG KALIAN BERDUA LAKUKAN !!! DILLA MAS GA NYANGKA TERNYATAAA...Kamu... se..lingku..h.” aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Dengan kamera video yang tetap merekam.

“Aaaaaaaa !!!!.” teriak wanita itu sambil melompat ke kasur.

“Eh bangsat ngapain lu masuk sini, anjingggg !!!!!.” Roni pun berdiri dan dengan cepat berlari ke arahku.

Bughh. Sebuah bogem melayang dan tepat mengenai pipi kananku. Aku pun langsung tersungkur kebawah. Roni segera mengambil hpku dan menghapus rekaman yang kubuat.

“Eh anjing lu ngapain dah !!??.” tanya Roni.

“Mas aku pergi aja aku malu.” Teriak wanita itu sudah mengenakan pakaiannya.

“Eh eh eh tunggu mawar ! mawar ! tunggu abang !.” Ujar Roni tapi tidak di Indahkan oleh wanita itu.

“Sialan emang lo ya, maksud lo apa !?? susah-susah gue sepik jadi pergi. Anjingggg.” Ujar Roni.

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Roni yang sedang marah.

“Bentar-bentar, lo pacarnya Dilla kan ? Aduhhh dasar Bego lo emang, lo pasti ngira cewek tadi Dilla kan ?? Dilla lagi di kosan sono, ga mau gue ajak. Katanya takut sama lo.” Ujar Roni.

Aku pun terduduk dan bersandar di dinding.

“Maaf bang, aku ga liat. Aku memang liatnya tadi dari belakang. Dan aku pikir itu Dilla. Karena badan dan bentukkannya sama banget. Pas liat muka beda banget ternyata..” Ujarku meminta maaf.

“Emang deh lo. Iya gue emang cari yang mirip Dilla, karena gue tau gue ga mungkin gituin Dilla.” Ujar Roni terduduk lemas di atas kasur.

“Maaf banget bang, aku ga tau bang maaf bang.” Ujarku meminta maaf.

“Udah ga usah maaf-maaf sekarang lo keluar dah. Anjingg !!.” teriak Roni sambil melempar bantal.

“sekali lagi maap bang, permisi.” Aku pun berlari dan menutup pintu kamar tersebut.

“Gimana mas ? kok tadi ceweknya lari ?.” tanya si Mas penjaga.

“Bodo amat masss.” Aku tak memperdulikannya dan langsung saja memacu sepeda motorku ke kosan Dilla. Dengan rasa malu dan sedikit tenang didalam hatiku, ternyata Dilla ga melakukan itu. Aku memacu motorku dengan cepat, sekitar 40 menit (karena macet) aku sampai di depan kos Dilla. Seperti sebuah kebetulan, Dilla pun keluar dari kosannya.

“Loh mas uus, kok kesini ? tadi Dilla line ama Dilla telpon hpnya ga aktif.”Ujar Dilla,

Aku langsung turun dari motor dan memeluk Dilla.

“Dillaa syukurlah kamu disini.” Ujarku sambil memeluk Dilla.

“Eh eh eh kenapa mass ?.” tanya Dilla heran.

“hahaha, ga ada sayang. Mas kangen aja.” Ujarku.

“helehhh, baru juga bentar ga ketemu udah kangen aja.” Jawab Dilla.

“Kamu mau kemana ?.” tanyaku.

“mmm, tadi mau ke burjo sih beli makan.” Jawab Dilla.

“udah-udah, ayo pergi sama mas, mas traktir makan yang enak. Yuk kita ke Koki Jeni, makan pasta kesukaan kamu.” Ujarku.

“Ih kok random banget sih hihihi. Aku Cuma pakai pakaian tidur gini ?.” jawab Dilla.

“Iyaaa gapapa, udah ayo, kamu tetap cantik kok sayang. Nanti mas mau cerita ke kamu.” Jawabku.

“Hihihi okeeyy dehh mas uus sayang.” Jawab Dilla.

Hari itu kami pun pergi makan keluar, ke tempat favorit Dilla di kota ini. Hah, everything went better than expected. Jadi begini rasanya melihat orang yang kita cinta selingkuh, walaupun ternyata bukan hehehe. Coba saja Dilla melihat apa yang kulaukan dengan Sarah. Dia pasti akan lebih tertekan dari apa yang kurasakan tadi. Kenapa Sarah harus menunjukkan perasaan disaat aku sudah menemukan orang yang kucintai ? kenapa harus jatuh di 2 hati ? . ntahlah.


Bersambung......


Terima kasih buat komen dari agan-agan sekalian, baru terasa ternyata komen dari agan-agan memacu keinginan ane untuk terus menulis hahaha. menyesal kenapa dulu cuma jadi silent reader hahaha. mohon saran dan masukkannya agan-agan :) :) :)
 
Anjaaay Kalo ngga baca sampe keluar nepsong juga ... Dilla aman hahaha
 
Terakhir diubah:
keep posting cerita seru nyaaa

seru maen grebek ternyata salah orang


dan tetep berimajinasi sambil coli
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Twisntya kampret tenan.....
 
Ok sikampreeeet hahahaha
Gw kira itu benerab dilla. Udah degdegan ternyata bukan wkwkwkwkwk
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd