Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

AKIK: Adiku Korban Intimidasi dan Kesesatan

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
AKIK#2 (Akhirnya Kudapatkan Isteri Karyawanku)

Sejak malam terlarang itu pikiranku menjadi tidak karuan, dilain sisi ada rasa bersalah yang teramat sangat namun di sisi berbeda ada syahwat yang tak kalah hebat. Meski asli Jawa dan terbiasa dengan hal-hal yang demikian, namun aku sempat ragu dengan semua kisah itu sebagai sebuah kebetulan semata sehingga aku memutuskan untuk sejenak melepasnya (akik) dan menyimpanya di dalam kotak saja. Entah kebetulan atau memang karena terlalu kepikiran, malamnya aku kembali bermimpi mengenai akik itu yang mana saat itu tidak berada di tanganku namun dipakai oleh seseorang yang tidak aku kenal namun seperti berpangkat karena aku sangat menghormatinya walau di dalam mimpi. Esoknya, dari pagi hingga petang aku diliputi kesialan yang bertubi mulai dari pembeli yang membawa kabur batu akik, sampai dengan kecelakaan motor aku alami sehingga akupun ketakutan serta kembali memakainya.
Dan lagi-lagi tanpa tahu sebab asalnya, tidak sampai setengah jam pasca memakainya aku kedatangan tamu seorang pembeli yang mengaku kolektor batu akik padahal dia seorang wanita. Dari face dan mobilnya, aku bisa membaca bahwa dia tentu orang kaya sehingga semua batu yang dia tanyakan aku lebih-lebihkan baik dari corak warna maupun harganya. Gilanya dia memborong 15 buah akik dengan nilai yang bagiku sangat fantastis seraya memberikan sebuah kartu nama berikut undangan untuk melihat koleksinya. Bisa terima pesanan gak? Tanya wanita itu yang langsung aku jawab dengan anggukan, rupanya dia memiliki batu spesial dari Papua yang mana hendak dia jadikan sebuah butiran tasbih atau kalung. Detik itu juga dia memberi DP berikut memintaku untuk turut serta bersama dirinya mengambil batu itu di rumahnya (Surabaya) yang mana aku wakilkan pada salah satu karyawanku, Ahmad. Maklum Gan, horang kayah mah bebas... dengan uangnya mereka mampu bertindak sesuka hati termasuk kepadaku dengan meminta prioritas bagi pesananya serta siap menanggung kerugian jika ada komplain. Bodo amat, ahmad aja sekarang gak bodoh dan ngerti duit! Kataku tersenyum penuh syukur baru saja mendapat rejeki nomplok dan uniknya rasa sakit di kakiku hilang seketika.
 
Menjelang jam 9 malam isteri Ahmad mendatangi rumahku, rupanya dia tidak memberitahukan tentang kepergianya ke Surabaya. namun anehnya tidak ada kelegaan diwajah manisnya, justru bibirnya semakin manyun seperti kesal dan marah. Meski pada awalnya dia sempat menggeleng ketika aku bertanya tentang masalahnya, namun pada akhirnya rengekan anaknya memaksa Anis untuk membuka mulut. Rupanya dia kehabisan susu padahal paginya sebelum berangkat kerja dia menjanjikan sekotak susu dengan kasbon gaji kepadaku. Kebetulan aku mau beli rokok, ayo ikut! Kataku mengajaknya sekalian menuju ke sebuah minimarket 24 jam yang berjarak cukup lumayan. Maklum, di daerahku jam segitu sudah sepi karena memang berada di pinggiran sehingga harus menuju jalur jalan propinsi yang relatif ramai.
“ambil sekalian beberapa kotak atau mungkin kebutuhan lain. kataku
‘makasih Mas, susu aja sudah cukup! Jawabnya sungkan
“enggak apa-apa, tadi aku baru dapat rejeki lumayan. Jawabku
Sejenak aku memutar menuju etalase snack dan minuman untuk teman begadang nonton bola sebelum akhirnya kembali menemui Anis yang nampak terdiam dan fokus membaca label beberapa produk kosmetik. Manis juga si Anis...langsing dan jenjang gumamku sambil melihatnya dari ujung kaki hingga ujung kepala yang tampak alami. Di poles dikit pasti makin kinclong, gumamku sesaat sebelum kembali menyapanya dan mempersilahkan mengambil barang kebutuhanya. Lagi-lagi dia menolak dan sungkan terlebih dia sudah mengambil dua kotak susu dengan alasan harga kosmetiknya mahal. Udah mana yang kamu ambil, ambil aja! Kataku sambil mengambil beberapa produk yang sempat dia pegang kedalam keranjang tanpa mempedulikan ekspresinya. Makasih Mas, ini terlalu banyak! Katanya sambil menambahkan embel-embel mempersilahkan untuk memotong gaji suaminya.
Dalam perjalanan pulang situasinya menjadi berbeda, selain nampak ceria Anis juga open dengan kondisinya sehingga akupun menjadi lumayan tahu kehidupanya. Sebenarnya dia berasal dari keluarga yang lumayan berada namun kini terhalang oleh tembok bernama Ahmad sehingga memutus silaturahmi bahkan untuk sekedar berkeluh kesah. Dengan lirih dia mengaku punya sedikit sesal karena tidak mendengarkan kata-kata ibunya dan memilih memperjuangkan cinta padahal kenyataanya modal berumah tangga membutuhkan lebih dari cinta. Tak lupa dia juga membahas tentang ASI untuk anaknya yang sering gak lancar keluarnya, bahkan di dua bulan terakhir sama sekali tidak keluar.
“waahhh...pasti gara-gara Ahmad tidak mau mengalah ama anaknya! kataku mencairkan suasana
‘iiiihhhh...Mas ini kok mikirnya sejauh itu sih. Katanya mendadak salah tingkah dan berani mencubit
“tapi bener kan? Kataku sambil tertawa
‘tahu darimana, Mas kan belum menikah? Jawabnya spontan
“belum menikah bukan berarti belum kawin! Kataku kembali tertawa lepas
‘udah sampai Mas...cepet banget pulangnya! Gak mampir dulu? Tawar Anis basa-basi
“dengan senang hati aku akan mampir! Jawabku membuatnya terkejut
‘mmm...mmm... iiii...iya silahkan! Jawabnya gugup sambil tengok kanan-kiri
“aku parkirin mobil dulu yah? Kataku yang sebenarnya basa-basi saja
 
Selesai memarkir mobil aku langsung menuju dapur untuk membuat secangkir kopi sebagai teman sejati rokok! Namun belum apa-apa Anis sudah Miscall dan mengirimkan sebuah chat ‘jadi kesini gak? Kelihatanya aman, semua tetangga sudah tidur!’ tentu saja itu diluar dugaan mengingat aku hanya berbasa-basi saja. Belum sempat membalas chatnya dia kembali mengirimkan chat telah membuatkan secangkir kopi susu spesial untuk aku. tiba-tiba aku teringat dengan akik yang aku kenakan dan coba-coba kembali memutarnya dimana mata batunya menjadi dibawah sesuai instruksi mimpi. Dalam sekejap akupun telah berdiri di depan pintu rumahnya karena jaraknya memang kurang dari 100 meter dari rumahku. Tok...tok..tok... dengan pelan aku mengetuk pintunya namun lagi-lagi dia mengirim chat dan mempersilahkan aku untuk langsung masuk serta menutupnya kembali.
Dua cangkir kopi susu, sekotak roti dan snack yang baru saja dibeli dia hidangkan di meja, sementara dirinya menjadi hidangan tersendiri dimataku. Bagaimana tidak, kini dia hanya mengenakan daster tidur yang tipis dan kedodoran sehingga tepat dibagian dada kerap menganga menantang kelelakianku. Jangan kenceng-kenceng ya ngobrolnya, takut ada yang lewat! Katanya sambil memberikan senyuman termanisnya. Dengan alasan agar enak ngobrolnya dan tetap aman (lirih) maka akupun beringsut tepat disebelahnya sehingga aroma harum parfum yang baru saja aku belikan terhirup jelas di hidungku. Saat itulah tanpa kusadari mataku hilang kendali dan tak berkedip memandangi celah di dadanya yang mana langsung membuatnya salah tingkah.
‘Mas...Mas... Mas Tiyooo??? Tanya Anis sambil melambaikan tangan di depan mataku
“sori-sori...jadi gagal fokus! Kataku sambil buru-buru meminum kopi untuk mengalihkan perhatian
“aduuuhhh...hmmmm... masih panas! Kataku sambil menyemburkan kopi dan melet
‘hihihihihi...Mas Lucu, udah tahu panas main sruput aja! Katanya tertawa lirih
‘aku ganti baju dulu yah...lengket..bisa dikerubutin semut nanti. Katanya membersihkan bajunya dari kopi susu semburan mulutku
“maaf ya Nis...kataku yang dijawab senyuman
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd