Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

AKIK: Adiku Korban Intimidasi dan Kesesatan

kimpetpink

Semprot Lover
Daftar
8 Jan 2011
Post
228
Like diterima
353
Lokasi
cepu
Bimabet
Diawal tahun 2015 batu akik sangat booming di seluruh penjuru Indonesia, tak terkecuali di daerahku sendiri. Banyak even dan pameran di gelar untuk memuaskan hasrat pecinta batu akik, mulai dari pemula hingga yang sudah lama menyukainya, dari yang mencintai keindahan warnanya hingga yang mempercayai daya magisnya. Ada banyak orang yang mulai berhasrat mengoleksinya dan berani merogoh kocek dalam-dalam hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah. Bagi sebagian lainya, itu merupakan berkah dan lapangan usaha yang cukup menggiurkan, salah satunya adalah aku. Namaku Supriyanto namun biasa dipanggil Riyan (biar sedikit keren) umur 25 tahun, tinggi 175an, kulit sawo matang dan berwajah cukup rupawan. Aku adalah lulusan S1 sebuah kampus swasta terkemuka di kota Malang, namun itu tidak menjamin aku mendapatkan perkerjaan yang layak karena saat ini semuanya diukur dengan uang. Akupun mencoba peruntunganku dengan membuat batu akik yang bahanya aku beli dari berbagai daerah via online dengan harga yang relative terjangkau. Dalam hitungan bulan usahaku berkembang pesat, meski hanya memiliki 5 karyawan namun omset usahaku sangat besar karena nilai jual batu akik memang tergantung selera pembeli. Harga jual yang aku patok asal-asalan saja, jika aku pandang unik dan bagus maka bisa mencapai jutaan.
Namun dasar manusia, semua kesuksesan itu tidak membuatku puas namun sebaliknya aku semakin terobsesi dengan mencari batu akik yang bertuah dan berbau mistik serta klasik. Dan usahaku dalam mencari batu itu adalah dengan pergi ke berbagai tempat keramat yang aku ketahui. Salah satunya adalah sebuah petilasan yang dianggap sebagian besar masyarakat sebagai lokasi bekas sebuah kerajaan yang ada di Jawa Timur. Selama dua hari dua malam aku mencoba peruntunganku di tempat itu diantara puluhan orang lainya yang mempunyai tujuan sama denganku. Tidak ada yang istimewa menurutku, batunya memang cukup bagus namun tergolong biasa dan banyak dimiliki orang sehingga membuatku sangat kecewa serta berniat untuk pulang. Namun anehnya, beberapa langkah kemudian aku menginjak sejuatu yang membuat kakiku terasa panas padahal aku memakai sepatu. Setelah kulihat ternyata ada sebuah akik dibawah sepatuku, lengkap dengan emban (cincin_jawa) dan siap pakai. Bentuknya biasa dan berwarna merah hati, namun saat aku sorot dengan lampu senter warna merah itu berubah menjadi keunguan dan biru dibagian tengahnya.
Skip, seminggu kemudian aku bermimpi di datangi seorang wanita dengan pakaian adat jawa, berkebaya dan berselendang biru dengan mahkota indahnya. Saat ku cermati, di mahkota itu ada sebuah batu yang mirip dengan batu cincinku dan diapun berniat meminta agar itu aku kembalikan karena aku tidak mengganti maharnya (seperti uang untuk membeli). Karena sangat menyukai cincin itu, dalam mimpipun aku berniat mempertahankan dan menyanggupi mahar itu. ternyata maharnya adalah memerawani 3 gadis dan meniduri 3 istri orang. Untuk melakukan itu, dia akan membantuku lewat cincin itu dan sebagai tanda jadi dia menuntutku untuk memberikan keperawanan malam itu juga.
Akupun terperanjat dan terbangun, kulihat jarum jam menunjuk angka 00:45 yang artinya tengah malam dan bagi orang jawa mimpi pada jam-jam itu mempunyai makna. Sejenak kupandangi cincin itu dan anehnya warna biru mulai terlihat dibagian tengah meskipun tidak sedang aku sinari. Antara percaya dan tidak percaya, akupun menjadi takut dibuatnya dan pikiranku langsung terarah kepada adik kandungku yang kebetulan ketiduran di depan TV diruang tamu. Aku langsung mendekatinya, namun belum berani menyentuhnya karena belum mempercayai cincin itu sepenuhnya dan takut jika dia menolak atau berteriak. Namun mendadak seperti ada yag berbisik, memintaku untuk memutar cincin itu sehingga mata akiknya menghadap kedalam dan akan bersentuhan bersama dengan sentuhan tanganku.

Aku menuruti bisikan itu seperti sudah terhipnotis, aku belai wajah adikku yang baru menginjak kelas 2 SMA itu dengan lembut hingga membuat batu akik itu menyentuh pipinya. Anehnya adikku terlihat cukup menikmatinya dan melenguh lirih hingga membuatku semakin lupa diri dan terangsang. Sekedar info, adikku bernama Rita, umur 17tahun, tinggi 165an, hidung mancung, bertubuh seksi dan mempunyai toket yang masih ranum. Setelah tengok kanan-kiri dan aman, akupun melanjutkan aksiku dengan meremas toketnya perlahan bergantian kiri dan kanan hingga membuatnya menggeliat penuh nikmat. Tak puas sampai disitu, akupun menyusupkan tanganku kedalam bajunya dan mulai meraba halus kulitnya untuk merasakan hangat toketnya yang embulat kenyal.
Aaaaaaaaahhhh, Rita melenguh lembut sambil membuka kedua kakinya hingga terlihat tampak pasrah dan membangkitkan gairah. Dengan segera aku memelorotkan celana tidurnya dan mulai mengelus CD pinknya dengan sesekali gelitikan jari. Namun ternyata, rasa geli bercampur nikmat itu membuatnya terbangun dan hampir membuat copot jantungku.
“Rit…maaf…maafin Mas yah, aku tidak berniat macam-macam…kataku panic dan gugup
‘sssssssttt…gak apa-apa Mas, pindah ke kamar Rita aja ya? Ajaknya
Aku hanya mengangguk sebagai tanda setuju, taka da kata yang sanggup aku ucapkan karena semua diluar dugaan. Terlebih, dengan mesranya Rita mengakui sangat mengagumiku sebagai seorang laki-laki dan dengan senang hati akan menerima cintaku jika aku bukan kakak kandungnya. Sudah lama sekali dia mengidam-idamkan sentuhanku karena sebenarnya dia sudah sering membayangkan aku dan mengintip aku ketika bercinta dengan pacarku yang dulu. Entah itu pengaruh dari akik atau memang karena begitu adanya, aku tidak perduli karena nafsuku sudah berapi-api.
“kamu yakin Dik? Tanyaku
‘iya lakukan aja Mas, sama aja…daripada (keperawanku) diambil orang lain?? Jawabnya
Dengan segera aku melumat bibirnya dan menindih tubuh hangatnya, kami langsung bergulat hebat memanjakan syahwat tanpa perduli status kami yang saudara kandung. Emuah…emuah… ciuman Rita tak kalah denganku, dengan hisapan dan liukan lidah dia membalas setiap ciumanku dengan menggebu. Begitu juga dengan tanganya yang cekatan merogoh kedalam celana triningku dan menggenggam kontolku dengan penuh kelembutan. Sambil terus mencium bibir dan leherku, Rita mengelus, mengurut dan memijit kontolku yang semakin terasa keras dan kekar.
‘Mass…mainin nenenku…ayo buka Mas! Pinta Rita merengek manja
“iya adikku sayaang…jawabku sambil menciumi telinganya
Emuah…emuah…emuah… dengan penuh nafsu aku melahap toketnya dengan ciuman, hisapan dan juga gigitan lembut. Dengan gerakan menggeliat Rita mendesis lirih menahan geli dan nikmat agar tidak terdengar dari kamar ortu. Kondisi itu membuatku semakin beringas dan liar hingga tanpa sadar hisapanku ke putingnya semakin kuat hingga membuat adikku meintih kesakitan sambil menjambak rambutku sekuat tenaganya. Akhirnya akupun terjaga dari nafsu kesetanan dan mendapati banyak bercak merah di sekujur dada Rita. Sejenak aku terdiam, kembali meragu apakah akan melanjutkan aksiku atau tidak. Namun yang terjadi Rita justru memohon untuk terus ku cumbu karena sebenarnya dia memang sangat ingin bercinta denganku dan merasakan kontol kekarku yang selama ini hanya dia lihat dari lubang kamarnya saat aku bercinta dengan pacarku.
‘ayo Mas…buruan lanjutin, aku sudah tak tahan! Bisiknya merengek
Aku hanya mengangguk dan sesaat memandani wajahnya yang memerah malu-malu namun sangat bernafsu. Jujur aku masih sedikit bertanya-tanya, apakah ini pengaruh cincin itu ataukah karena adikku memang menginginkanya, atau juga karena keduanya. Jika karena cincin, bagaimana jika besok dia sadar dan mengadu kepada ortuku?? Lagi-lagi nyaliku menciut, namun Rita terus meyakinkan aku bahwa ini kemauanya. Tak ingin kehilangan momen, Rita berbalik menyerangku dengan dorongan kuat hingga membuatku menjadi tiduran terlentang dan langsung menggenggam kontolku dengan mesranya. Ciuman dan jilatan menjadi perkenalan awal antara kontolku dan bibir mungilnya, terus dan terus hingga membuatku kembali merem-melek menikmati sensasi nikmat.
Sebagai lankah antisipasi, tanpa sepengetahuanya aku menyalakan ‘mode on’ pada HP untuk merekam aksinya sebagai bahan pembelaan aku tidak memaksanya. Sluuuurrppp…sluuuuurrppp… dengan gerakan kepala yang naik turun dia mulai mengocok kontolku dengan mulutnya sambil sesekali memainkan lidahnya dengan lihai. Tak ingin nafsunya berakhir kecewa, akupun memintanya berganti posisi 69 style sehingga dapat saling mencumbu dan memanjakan diri. Tanpa sepengetahuanku ternyata memeknya sudah tidak berCD hingga membuatku leluasa untuk langsung mencicipi hangatnya. Emuah…emuah… ciuman, hisapan dan juga tusukan lidah aku berikan dengan cepat hingga hanya dalam sesaat Rita kembali menggeliat dan juga mengejang hebat sambil menjepit kepalaku dengan kuat.
‘Maasss….aku gak kuat, ayo buruan masukin! Rengeknya sambil menjambak rambutku
“iya dikit lagi! Jawabku setengah menggumam karena masih melumat memeknya
“MMmmm…tahan sedikit yah, mungkin agak sakit di awal. Kataku kemudian
Rita mengangguk tanda mengerti dan langsung terlentang sambil membuka pahanya lebar-lebar mempersilahkan aku masuk kedalam surganya. Perlahan aku mulai menggesekan palkon ke bibir memeknya, naik-turun segaris bibir memeknya sambil menekanya sedikit demi sedikit. Terus kutekan dan kembali kutarik lagi, aku tekan lagi dan menariknya kembali sedikit demi sedikit sambil menunggu kontraksi otot-ototnya menyesuaikan dengan ukuran kontolku yang lumayan besar (16cm X 3,5cm) dan sedikit membenjol besar di bekas jahitanya. Begitu masuk separuh, aku menutup mulutnya dengan bantal dan kemudian mendorongnya kuat-kuat masuk kedalam memeknya.
BLESSSSSSSSSSSSSS…MMMMMMMMMMM… tusukan kuatku hampir bersamaan dengan erangan Rita yang menggumam menggigit bantal, menahan sedikit perih karena selaput daranya terkoyak sempurna. Rita terengah mengambil nafas sambil menata jembutnya yang sebagian ikut masuk terdorong oleh kontolku kedalam memeknya. Samar-samar kulihat ada bercak merah yang mengkilat dipangkal kontolku sebagai bukti keperawananya telah ku renggut. Dengan posisi push-up aku mulai menggoyang memeknya dengan gerakan naik turun perlahan sambil menciumi leher jenjangnya. Ada sensasi berbeda yang kurasakan darinya, entah apa aku tak mengerti namun jauh di dalam hati aku sangat puas dibuatnya.
‘aah…mmm…aaah…ah… lebih cepat Mas,…lebih dalem lagi. Racaunya membisik
“iya adik sayang…emuah…emuah! Jawabku lirih sambil melumat bibirnya
Perlahan aku mempercepat kocokanku, semakin dalam dan semakin kuat hingga membuat memek sempitnya semakin mengembang dan seukuran dengan kontolku. meski begitu, aku tetap merasakan jepitan dan hisapan memeknya yang cukup dahsyat. Kontolku seperti diurut-urut dan dipijit olehnya, sangat berbeda dengan ketika aku memerawani pacarku sendiri. Kocokanku semakin aku percepat, terus dan terus hingga menimbulkan suara kecipak becek di memeknya.
Berguling dan bergulat nikmat, kami beberapa kali berganti posisi hingga akhirnya berdoggy style sambil merapatkan paha hingga menimbulkan sensasi jepit yang lebih. Anehnya aku belum juga merasakan ingin keluar meskipun sudah mengobok-obok memeknya hampir selama satu jam lamanya. Padahal biasanya dalam setengah jam aku sudah keluar. Sepintas aku kembali teringat akan mimpiku dan segala macam petunjuk khusus dalam prosesi ‘persembahan perawan’ yang salah satunya adalah mengorek kedalam memeknya dengan cincin tersebut agar darah keperawananya melekat di batunya.
Buru-buru aku mencabut kontolku dari dalam memeknya dan menggantinya dengan kocokan jari manisku dimana cincin itu aku kenakan. Mendadak Rita mengejang hebat, menggeliat dan meronta tak menentu seakan-akan merasakan nikmat berkali lipat daripada yang diberikan kontolku. karena penasaran, akupun mempercepat kocokanku pada memeknya. Semakin cepat, semakin dalam dan semakin membuatnya kesetanan hingga terpaksa aku bekap mulutnya dengan tangan kiriku karena takut terdengar ortu. Logikanya, dijariku terdapat sebuah benjolan (batu akik) yang mungkin menggesek dan menggelitik klitorisnya namun aku yakin jika itu cincin biasa hasilnya tidak akan seperti yang kulihat pada Rita. Beberapa saat kemudian, Rita mengejang hebat dan menyemburkan air kencing tepat ke wajahku. Cuuuuuuuuuurrrrrrrrr,… basah, hangat dan pesing mendadak melekat di tubuhku terutama dibagian muka, dada, perut dan sebagian kaki.
‘Maa…Maaa…aaaff Mas, aku gak kuat menahanya! Katanya terbata
‘ayo cepat selesaikan Mas! Katanya kemudian sambil menggenggam kontolku dan mengarahkan ke memeknya seakan coba menghiburku agar tidak marah.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum melihat wajahnya yang dipenuhi nikmat. BLEESSSSSSS,… plak… plakkkk… plaaaaaaakkkkkkkkk… begitu kontol masuk kedalam memeknya, aku langsung menggoyangnya dengan cepat dan kuat hingga kembali membuat tubuhnya berguncang hebat serta mengejang. Ternyata setelah aku buat terkencing-kencing, syaraf di dalam memeknya menjadi sangat sensitive hingga terkesan kontolku menjadi lebih menyengat dan lebih nikmat jauh melebihi sebelum aku kocok dengan jari (cincin). Alhasil, dalam hitungan menit Rita kembali mecapai orgasmennya yang kesekian kali begitu juga denganku yang beberapa saat kemudian menyusulnya menggapai puncak kenikmatan. Karena takut meninggalkan jejak (hamil) maka aku menyemprotkan spermaku ke toketnya sekaligus sebagai pupuk dan masker alami. CROOOOOOOOOOOOOOTTTTTT…
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd