Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhwat dan Syahwat

Status
Please reply by conversation.
Mantab hu... alonalon asal kelakon. Kalo cantika dianggurin sama ane aja hu:pandabelo::pandajahat::konak:
 
Bab 7 : Laila Ningrum Ayuningtyas

Pengenalan Tokoh
rk0jdj.jpg

Laila Ningrum Ayuningtyas (Lala)


Aku masih berada di menahan posisi kamera Goproku merekam aktivitas Kak Ridwan bersama akhwat yang ia bawa kali ini.

“Ah…aku nggak nyangka kalau si Lala itu cewek gampangan juga” aku masih tidak percaya bahwa akhwat sedang mengoral kontol kak Ridwan bukanlah kak Nisa, tapi Lala, teman sekelompokku.

Kulihat mata kak Ridwan sedang merem melek menikmati sedotan dan hisapan mulut Lala. Sementara itu, kepala Lala tidak hentinya naik turun dan melenguh karena payudaranya sedang dimainkan oleh kak Ridwan. Posisi mereka adalah kak Ridwan sedang membelakangi kamera yang kupegang dan sedang duduk di sofa, sedangkan Lala berlutut menyamping dari posisi kak Ridwan. Tangan kak Ridwan asyik meremas payudara Lala dari luar khimar dan baju kurungnya. Kak Ridwan menyenderkan kepalanya ke sandaran kepala sofa di ruang tengah. Tangan kanannya memainkan payudara Lala, sedangkan tangan kirinya menahan kepala Lala untuk terus mengoral kontolnya.

“Uhhh….Mantap sekali memang anak didik Nisa. Sepongannya mantap sekali. Toketnya juga menggoda” Kak Ridwan masih menikmati sepongan dari Lala.

“Hmmmmmfffff…..Hmfffffff…..”Lala tak bisa melenguh menikmati sentuhan di buah dadanya karena tertutup oleh kontol kak Ridwan.

“Yaa…Terus Lala. Uhh….Kamu cantik sekali Lala. Akhwat lonte emang nomor satu”. Kak Ridwan tak sadar jika kamera terus merekam aktivitas bejat mereka.

Lala mengangkat kepalanya sejenak, tersenyum nakal karena pujian dari kak Ridwan. Dia memperbaiki bagian dagu dari khimarnya, lalu menyampirkan khimarnya ke belakang lehernya sehingga lebih mempermudah kak Ridwan menjamah area sensitifnya tersebut. Lala kemudian menundukkan kepala dan kembali mengoral kontol ekstra kak Ridwan. Tangan kak Ridwan tampak mempercepat ayunan kepala Lala, tampaknya kak Ridwan sudah hampir mencapai klimaksnya.

“Ahhhhhh……..Enak sekali lonteku malam ini” Kak Ridwan terlihat lega melepaskan pejunya di dalam mulut Lala.

Lala membersihkan tumpahan sperma kak Ridwan yang tak sempat ia telan dengan menggunakan khimarnya. Dia membasuh seluruh bagian kontol kak Ridwan dengan menggunakan ujung kain khimarnya. Lalu dia kembali memperbaiki khimarnya yang kusut karena terus menyepong kontol kak Ridwan dan baju kurungnya yang sejak dari tadi dijamah oleh kak Ridwan. Dia memperbaiki kembali letak khimarnya dan tersenyum nakal ke kak Ridwan.

“Mantap sekali sepongan kamu La. Kamu kayak udah seberpengalaman Nisa aja” Ujar Ridwan sembari mengusap bagian belakang kepala Lala.

Lala hanya tertunduk sembari tersenyum memegangi kedua pahanya. Dia tersipu dipuji oleh kak Ridwan.

“Ahhh…Senyumanmu itu La, manis sekali. Mana kamunya cantik, body kamu aduhai. Siapa coba cowok yang nggak jatuh cinta ama kamu. Kamu udah punya pacar belum?” Tanya kak Ridwan mencoba merayu lala.

“Belum kak. Nggak ada yang mau.” Jawab Lala sembari mencoba menyandarkan kepalanya ke dada kak Ridwan, namun kepalanya ditahan oleh kak Ridwan, lalu kak Ridwan mencium pipi kiri Lala. Lala tersenyum tersipu karena perlakuan kak Ridwan tersebut.

“Oh. Mereka Cuma belum tahu kalau sepongan kamu mantap jiwa. Kalau nggak ada yang mau, sama kakak aja ya la. Kakak baru punya Nisa kok. Kan satu, dua, tiga, atau empat wanita kan?” Ujar kak Ridwan sembari membelai pipi Lala yang semakin tersipu malu.

-Ah…Sialan nih kak Ridwan. Udah dua akhwat aja yang dia embat- Umpatku dalam hati

“Lala, kamu cantik banget deh. Sayang kalau dianggurin. Kamu udah pernah ngentot belum La?”kak Ridwan masih membelai kepala Lala dengan manja. Sedangkan Lala memainkan ujung khimar yang ia tadi pakai untuk menyeka sperma kak Ridwan.

“Belum kak. Emang ngentot itu enak ya kak?” lala bertanya dengan polos.

“Enak banget malahan. Kalau nggak percaya, Tanya kak Nisamu itu. Dia udah ketagihan malahan.” Belaian tangan kak Ridwan berpindah ke tangan sebelah kiri Lala.

“Ya udah kak. Aku mau kok. Yang penting enak hehe” Ujar Lala sembari tersenyum malu memprlihatkan giginya yang putih sembari menutup matanya.

“Ya udah. Kamu bawa baju ganti kan? Kamu nginap 2 malam ya disini. Kakak bakal bawa kamu ke surge lantai ke tujuh”

“Janji ya kak” lala tenggelam dalam ayunan rayu kak Ridwan

“Janji. Masuk kamar yuk”

Lala kemudian menegakkan kepalanya dan memperbaiki khimar maroon yang ia kenakan. Lalu kak Ridwan mencium mulutnya dan menarik tangan Lala. Mereka pun masuk ke dalam kamar. Ingin rasanya aku merekam aksi mereka sekali lagi seperti halnya saat aku live streaming saat kak Nisa digenjot oleh kak Ridwan. Namun apalah daya, rasa kantukku tak dapat kulawan, maklum saja, tadi sewaktu bersama kak Tias, aku berjalan kaki jauh sekali. Kak Tias saja sepanjang perjalanan pulang hanya bisa tidur.




TOK…TOK…TOK…

“Dandi….Dandi…Bangun Dan. Kakak mau minta tolong” Kak Ridwan mengetuk kamarku dengan kerasnya.

Aku terbangun sembari mengecek kembali jam di HPku, jam setengah 7 pagi. Setelah shalat shubuh tadi, aku tidur lagi karena badanku masih sangat sakit untuk pergi jogging.

“Iya kak. Udah shalat kok” aku membuka pintu kamarku

Kulihat kak Ridwan berpakaian lengkap dengan celana kain dan kemeja dan tasnya yang menggembung.

“Dan. Kakak mau pergi dulu. Titip motor ya. Soalnya di depan udah ada keluarga yang mau jemput”

“Mau kemana kak?” Aku masih bingung dengan situasi yang terjadi

“Mau pulang dulu. Soalnya ibu kakak meninggal” Kak Ridwan terlihat sedih

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut berduka cita kak. Oke kak. Hati – hati di jalan ya”.

“Oh ya Dan. Di kamarku ada temen. Maunya tadi aku anter pulang, tapi karena kayaknya dia kecapean, jadinya kakak mau minta tolong kamu buat nganterin dia. Ini kunci kamar kakak ya” Ucap kak Ridwan sembari memberiku kunci kamar dan pamit sambil setengah berlari menuju pintu rumah.

Terdengar suara mobil makin mengecil, tanda kak Ridwan sudah pergi. Aku masih membatu depan kamar sembari memegang kunci kamar kak Ridwan. Ah, aku ditinggal sendirian lagi deh. Begini nasib mahasiswa yang serumah dengan bukan seangkatannya. Saat aku sedang menimang – nimang kunci kamar kak Ridwan, aku teringat Sesutu.

“Eh…Di kamar kak Ridwan kan ada Lala” Aku segera berlari menuju kamar kak Ridwan

Kulihat sesosok wanita dengan khimar maroon dan baju kurung berwarna abu abu gelap masih terbaring lelah.

“Hmmm…Tadi malam, Lala diapain sama kak Ridwan ya? Kok masih rapi begini ya?” Aku masih bingung dengan kondisi kamar, kasur dan pakaian Lala yang seakan – akan tidak menunjukkan bahwa semalam ada persetubuhan yang terjadi. Mungkin mereka mainnya rapi sehingga hasilnya pun tidak berbekas. Aku sangat meyakini, di saat aku tidur di kamar, mereka bertempur dengan besar karena semalam, aku mendapati kak Ridwan sedang disepong kontolnya oleh Lala.

Aku mengambil HPku dan memotret Lala berkali – kali. Lumayan lah, surge dunia ada di depan mataku. Aku juga sudah mengcopy video rekaman dari gopro ke HP dan laptopku untuk mempersiapkan strategiku untuk menjebak Lala.

Lala hampir berteriak saat melihatku sedang duduk memperhatikan tubuhnya yang masih tergolek lemas. Aku tersenyum licik menatap tubuhnya.

“Dandi. Ngapain kamu disini?” Dia masih bingung tentang keberadaanku di depannya.

“Harusnya aku yang nanya Lala. Kan ini kostan aku” Aku mencoba memancong emosi Lala.

“Kostan? Kak Ridwannya mana?” Lala tidak tahu kalau aku satu kost dengan kak Ridwan.

“Dia pergi. Ibunya meninggal.”

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun” Lala sudah duduk kali ini

Lala lalu mengambil HPnya, dia mengecek HPnya dan mencoba berdiri. Tapi kucegat dia.

“Mau kemana kamu La?” Kulihat wajah Lala mulai memerah menahan amarah

“Nelpon mama aku kalau ibunya kak Ridwan meninggal” Aku menanggap gelagat mencari alasan dari lala.

“Emangnya kamu ada hubungan apa ama kak Ridwan?” Aku menutup jalan ke pintu keluar sembari membuka galeri di HPku.

“Aku sepupuan ama kak Ridwan. Apaan sih kamu Dan. Kamu nggak liat apa aku pakai khimar. Kamu kira aku ini cewek murahan yang tidur sama lelaki yang bukan mahram aku? Kostku kebanjiran, jadi aku minta tolong ke kak Ridwan sebagai sepupuku. Lagian, orang tua kami juga tahu kok” lala mulai emosi melihatku terus menghalang – halanginya.

“Oh. Sepupu toh. Terus kok nyepong kontol ya?” Aku sudah menemukan video yang aku cari.

“Apa maksud kamu sih. Minggir dari situ. Kamu tuh bukan mahram aku. Jangan deket – deket gitu. Pergi dari sini. Kamu nggak tahu apa kalau ada 2 cowok cewek di satu tempat yang ketiga itu setan?” Lala semakin ngotot

“Lahh…Bodo amat. Yang penting enak” Aku terus memancing emosi Lala

“Sialan kamu Dandi. Aku tuh pengen ngabarin mama aku. Dasar cowok bejat. Anjing kamu” Lala sudah memperlihatkan sisi asli dirinya. Dia mencoba mendorongku ke samping. Namun seketika aku taris khimarnya dari arah belakangnya, membuatnya berbalik.

“Kurang ajar banget sih kamu jadi cowok Dan. Nih” PLAK….Lala menamparku saking emosinya

“Hehe…Kamu bisa nampar aku. Tapi aku tahu kalau kamu tadi malam habis main barena kak Ridwan. Ini buktinya” Aku memperlihatkan video saat dia menyepong kontol kak Ridwan. Mukanya memerah.

“DASAR COWOK SETAN KAMU DAN !! CEPETAN HAPUS VIDEO ITU KURANG AJAR !!” Aku menghindari serangan tangannya untuk mencoba mengambil HPku. Kamudian aku Tarik bagian leher dari khimarnya dan mendekatkan wajahku padanya.

“Bodo amat kalau aku itu cowok setan. Intinya kamu juga akhwat setan. Mana ada akhwat yang nyepong kontol lelaki bukan suaminya?”

“Asal kamu tahu, aku akan kirim video kamu ini ke grup WA angkatan” Aku mengancamnya dengan wajah serius

Share > whatsapp > BK Sanjaya 2016 > uploading

“Eh, jangan donk Dan. Aku minta tolong woi” Muka Lala berubah menjadi pucat pasi.

“Waktu kamu 7 menit sebelum video ini tidak bisa di-unsend dari HPku.”

“Salah aku apa sih Dan sama kamu?” Lala mencari iba dariku.

“kamu nggak inget waktu aku pegang tangan Chantika tempo hari? Teru kamu sok sok ceramah di depan teman – teman. Aku tuh malu banget tahu”

“Sekarang, waktunya kamu aku permaluin” Aku mulai kalap juga

Lala terdiam dan tampak sedang berpikir. Sekitar 2 menit kemudian, dia kemudian menghela nafasny.

“Ya udah deh Dan. Un-send gih video-ku sama kak Ridwan. Terserah kamu mau ngapain aku” Dia sudah pasrah

Aku memunculkan senyum penuh kemenangan, namun aku masih belum percaya dengan perkataan Lala.

“kamu berani sumpah atas nama-Nya?” Bagi para akhwat, pertanyaan itu merupakan pertanyaan pengunci mereka untuk berkhianat.

“Iya deh. Aku sumpah atas nama-Nya dan bersumpah demi apapun juga yang di langit dan di bumi. Puas kamu? Sekarang, un-send video itu dari grup” Lala mulai jengkel lagi

“Hehe. Gitu donk. Dari tadi kek. Bentar ya cantik. Nih…udah kan?” Aku meperlihatkan kiriman videoku sudah kuurungkan.

Lala lalu mengecek HPnya dan memastikan tidak ada video dari Dandi yang masuk di grup angkatannya. Tidak ada kiriman baru pagi itu.

“bentar, kamu yakin nih tidak ada yang ngeliat atau sempat donlot video tadi” Lala tampak bingung

“Yakin. Sekarang baru jam 7. Masih pada molor pasti, apalgi ini hari sabtu. Lagian juga tadi buat ngirimnya juga butuh waktu sekitaran semenit.” Kali ini, Lala Nampak percaya dengan perkataanku.

“Oke deh. Dan, sekarang kamu mau apa?” Lala sekarang sudah berada di bawah kendaliku.

“Sekarang, kamu ke kamar aku aja” Aku menarik khimar Lala sembari Lala melangkah gontai dengan muka kusut mengikutiku.

“Oke. Sekarang kamu mau apa Dan?” Lala menyilangkan tangannya di dadanya sembari meniup ujung khimar di atas kepalanya.

“Ya ngentot lah. Ada cewek, ada cowok, berduaan di tempat sepi, ada setan, jadinya ngentot lah. Kan tadi kamu bilang” Aku sudah membuka celana training yang kugunakan dan sekarang aku Cuma pakai celana bola dan baju kaos.

“Eh, jangan kurang ajar kamu ya Dan.” Lala masih tidak terima

“Eh. Kamu yang jangan kurang ajar. Ingat kamu, kamu tadi udah sumpah atas nama-Nya. Kalau kamu ngelanggar sumpah kamu, neraka jelas buat kamu. Iya kan? Lagian juga video kamu dengan kak Ridwan kan belum kuhapus dari galeri file HP aku. Jadi kalau kamu ngeyel, bisa aja aku kirim video itu kapan saja ke grup angkatan” Lala tercekat dan tak bisa mengelak lagi.

“Ya udah deh. Kamu mau apain aku juga terserah. Aku pasrah. Asalkan nanti selesai ini, kamu hapus video itu dari HP kamu.

“Mantaplah kalau begitu” Aku tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya, setelah 2 hari yang lalu batal menikmati tubuh Riri, aku bisa menikmati dua kali lipatnya, tubuh seorang akhwat yang pakai khimar bos. Pakai khimar. Boro – boro diajak ngentot, digodain aja susahnya minta ampun.

“Oke, sekarang kamu ke sini deh La. Sepongin kontolku kayak kamu ngisepin kontol kak Ridwan semalam” Lala lalu mendekatiku, dan berlutut di depanku.

(BERSAMBUNG)
Jejakkk ajayyy wkwkwkwk gauaa sampeee di gedorrr sama adek guaa di kamar mandi garas bacaa ni cerita wkwkwkwk
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd