Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhwat dan Syahwat

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Waah mantap, beberapa hari ga buka semprot sekali buka update ceritanya udah banyak

Ijin nyimak dulu updatenya suhu
;)
 
Menunggu update.a suhu,
Saya sangat suka alur ceritanya.
Lnjut kan suhu
 
Mantap kali ini, hu.. ceritanya...
semoga bisa lancar ampe dapet tag [TAMAT]
Masih menunggu kelanjutan kak Tias
 
Waaha mantap sii in ceritaa
Ditunggu updatenya yaa suhu
 
Bab 10 : Annisa Bed Show
Pengenalan Tokoh :
2mziljq.jpg

Annisa Herawati Hilman (Kak Nisa)
kdmskh.jpg

Fajriah Zukriah


Proses download attachment file berupa video dan dokumen sudah didownload oleh Dandi. Dia pun men-sign out akun Lala dari laptopnya. Dia mengambil headset serta beberapa cemilan, 2 bungkus tisu, dan minuman botol. Setelah merasa siap, diapun akhirnya memutar video berjudul : Annisa Bed Show. Dari judulnya saja, sudah bisa ditebak jika isinya adalah adegan ranjang kak Nisa.

Kak Nisa terlihat memperbaiki khimarnya di depan kamera. Di terlihat cantik dengan mengenakan khimar berwarna kremnya. Dia memperbaiki baju kurung abu – abu yang ia kenakan dan tersenyum manis sekali. Dari belakang kak Ridwan muncul memeluknya dari belakang. Kak Ridwan dan kak Nisa bertahan dalam posisi tersebut hingga kak nisa memberikan kode untuk melepaskan pelukan kak Ridwan.

Dari posisi saling menatap, kak Ridwan pun segera memeluk dan berciuman dengan Kak Nisa. Tubuh mereka sangat mepet hingga payudara kak Nisa yang berukuran ekstra pun tertekan begitu keras. Dengan liar, dua insan dimabuk asmara tersebut saling berpagutan dan berciuman, memutar lidah di dalam lidah pasangannya dan bertukar air liur masing – masing

Dalam kamar berdinding putih tersebut, terdapat kasur kapuk yang biasanya sehabis dipakai bisa digulung. Selain itu, tempaknya video ini dibuat khusus untuk memperlihatkan kenikmatan sebenarnya persetubuhan kepada seluruh penghuni kost Selaras. Tampak kak Ridwan memakai celana jeans hitam dengan koas putih polos masih asyik beradu ciuman dengan kak Nisa. Mereka berdua tampak begitu menikmati permainan mereka dengan mata terpejam. Kak Nisa melingkarkan tangannya di leher kak Ridwan, sedangkan kak Ridwan menahan pantat sekal kak Nisa.

Setelah beberapa menit saling berciuman, kak Ridwan lalu berbaring telentang di atas kasur, dia membuka restleing celananya, dan memperlihatkan kontolnya. Kak Nisa melompat lompat mendekati kak Ridwan, dia melihat kamera sembari tersenyum penuh nafsu melihat kontol kak Ridwan. Dengan lembut, kak Nisa meludahi tangannya, lalu membasuhkannya pada kontol kak Ridwan. Tak berapa lama, kak Nisa mengocok – ngocok kontol kak Ridwan hingga akhirnya bisa berdiri sempurna. Melihat kontol yang berdiri, kak Ridwan segera berdiri lalu berlutut di sebelah kak Ridwan, lalu mengorl kontol kak Ridwan. Kak Ridwan hanya bisa memperhatikan akhwatnya itu sedang mengerjai kontolnya. Tangan kak Ridwan memegang kepala kak Nisa dan menaik turunkannya, kak Nisa Nampak begitu menikmati pekerjaannya. Sedangkan kak Ridwan begitu menikmati permainan dari ahwat yang sudah dipacarinya sejak Februari 2017 itu.

Kak Nisa terus memasuk keluarkan kontol kak Ridwan dari mulutnya, hingga kak Ridwan mengangkat kepala kak Nisa, seperti kak Ridwan sudah sampai klimaksnya. kak Nisa kemudian mengocok kontol kak Ridwan dengan tangannya, kak Ridwan hanya bisa melihat langit langit kamar. Tak lama, tersemburlah cairan putih yang segera saja dihisap oleh kak Nisa, selain itu, kak Nisa juga tidak lupa menjilati buah zakar kak Ridwan.

Setelah puas bermain kontol. Kini giliran kak Nisa membuka baju kurung abu – abu yang ia kenakan. Setelah ditanggalkan, terlihatlah toket ekstra big size milik kak Nisa dengan pentil kecoklatannya serta memek dengan jembut sudah dicukur habis. Kak Nisa sepertinya tidak memakai dalaman untuk mempersiapkan video ini. Seperti halnya Lala, kak Nisa juga tidak menanggalkan khimar krem yang kenakan. Kemudian kak Nisa pun berbaring dengan telentang, kak Ridwan yang sudah bertelanjang segera menaiki tubuh kak Nisa.

Mereka berdua tampak saling tatap, lalu tanpa dikode, kak Ridwan segera menyerang toket kak Nisa dengan mulutnya. Kak Nisa seketika menggelinjang dan membusungkan dadanya yang menggoda. Kak Nisa dengan pandangan sayunya memandangi kak RIdwan yang sedang menetek pada toketnya. Tak ada satu bagian pun yang dbiarkan lolos oleh kak Ridwan. Sedangkan kak Nisa hanya mampu merem melek sembari menggigit bibir bawahnya mencoba menahan sensasi getaran syahwat yang menggerogoti tubuh polosnya. Kak Ridwan terus saja menghisap dan menetek pada toket akhwat yang juga merupakan calon koordinator bagian pengembangan kepemimpinan di lembaga kajian dan dakwah universitas Sanjaya itu.

Setelah puas menetek dan memilin milin putting milik kak Nisa, kak Ridwan kemudian turun ke arah memek kak Nisa yang sedikit berbulu karena rajin dicukur. Kak Ridwan menjilati bagian klitorisnya, kak Nisa menggelinjang hebat. Tak puas dengan klitoris, kak Ridwan kemudian menggerakkan lidahnya mengenyot bagian sensitive kak Nisa. Kak Nisa tak dapat menahan gejolak dalam dirinya, dia segera memuntahkan cairan cintanya yang berasa asin saat kak Ridwan menjilatnya hingga tandas. Tak puas menghisap habis cairan yang dikeluarkan memek kak Nisa, kak Ridwan masih menghisap dan menjilati bagian memek kak Nisa.

“Arrrrrhhhhhhhh…..Waaaannnn….Tusuk aja memekku. Aku udah nggak tahan”

Kak Ridwan tidak menggubrisnya, hanya melanjutkan jilatannya sepanjang daerah selangkangan kak Nisa.

“Kontol Waaaannn….Aku mau kontol waaan” Kak Nisa memohon untuk segera dientot oleh kak Ridwan.

Tak tega melihat pasangannya terus memohon, akhirnya kak Ridwan mengangkangkan kaki kak Nisa, dan mencoba mengarahkan kepala kontolnya ke lubang kenikmatan milik kak Nisa. Dengan sekali hentakan, kontol kak Ridwan sudah tenggelam ditelan memek kak Nisa. Kak Nisa segera menengadahkan kepalanya dan membusungkan dadanya. Kak Ridwan mulai menggenjotnya secara perlahan. Sedangkan kontolnya sedang mengerjai memek kak Nisa, mulut kak Ridwan kembali menggerogoti toket kak Nisa yang sebelumnya sudah mengkilat karena efek air ludah kak Ridwan.

“Aahhhhh……Ahhhhhh……Ahhh……Terus Wan. Enaaaakkk bangetttt kontol kamu. Ahhh…Ahhhh….Ahhhh” Racau kak Nisa sembari mengikuti goyangan tusukan demi tusukan kontol kak Ridwan ke memeknya.

“Ahahaha…..Rasain nih lonteku. Kuhamilin kamu” Jawab kak Ridwan dengan wajah penuh kebejatan

“Ahhh……Ahhh….Ahhhh….Iya beb. Hamilin aku beb. Hamilin lontemu ini”, racau kak Nisa yang sudah tidak peduli dengan khimar yang ia kenakan, dia hanya peduli pada kenikmatannya yang hampir membuatnya mencapai titik puncaknya.

“Beeeeeebbbhhhhh,,,,,Aku sampe” Kata kak Nisa sembari menembakkan 4 – 7 kali semprotan yang membasahi kontol kak Ridwan. Sedangkan kak Ridwan juga merasakan kenikmatan dari kedutan dan cengkeraman yang luar biasa dari memek kak Nisa.

Setelah teriakan penuh rasa kenikmatan, kak Ridwan segera membalik tubuh kak Nisa. Kemudian, kak Ridwan mencoba memasukkan kontolnya dari arah belakang. Ini merupakan style kesukaan kak Ridwan saat bercinta dengan kak Nisa, doggy style. Kak Nisa dengan pantat yang membusung ke belakang membuat kak Ridwan begitu terpacu mencari kenikmatan yang ia cari.

“Arhhhhh…..” Lenguh kak Nisa saat bongkahan pantat sebelah kanannya ditampar gemas oleh kak Ridwan.

Karena tidak seperti saat perawaan dulu, mudah saja melolosi memek kak Nisa dengan kontol kak Ridwan.

“Plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok….” Suara pertemuan antara tusukan kontol dari arah belakang membuat efek suara begitu menggairahkan. Sedangkan kak Nisa di depan kembali menengadahkan kepalanya. Sedangkan buah dada kebanggan milik kak Nisa masih dianggurin oleh kak Ridwan.

“PLAK….” Kak Ridwan kini sudah menampar bongkahan pantat kak Nisa hingga 6 – 8 kali hari itu. Sedangkan kak Nisa malah menikmati tamparan demi tamparan yang diterima pantatnya. Pantatnya terlihat memerah ketika kak Ridwan memeluk pnggang kak Nisa tanpa mencari kontolnya. Kak Ridwan meremas toket kak Nisa yang bergelayutan kosong tanpa dijamah sejak dari tadi. Tanpa ampun, kak Ridwan seakan ingin memeras habis toket kak Nisa.

“Arghhhhh……..Aku nyampe lagi Waaan” Kak Nisa kembali menyemprotkan cairan cintanya dan terbaring dnengan pantat yang membusung dalam kondisi tengkurap.

Sedangkan itu, kak Ridwan yang masih belum merasa puas menindih kembali badan kak Nisa, kemudian dia membalik posisinya dngan kak Nisa. Kini, kak Nisa berada di atas kak Ridwan. Namun, karena masih kelelahan karena 3 kali kak Nisa mencapai klimaksnya, kak Nisa belum memperlihatkan responnya terhadap pertukaran posisi ini. Kak RIdwan hanya membelai pelan bagian punggung kak Nisa. Dia membelainya dengan sapuan yang sangat manja. Saat belaian tersebut sampai hingga bagian atas pantat, kak Ridwan berhenti, lalu….

“PLAK…..” Kak Ridwan kembali menampar pantat kak Nisa

Setelah mengumpulkan tenaga yang tersisia, akhirnya kak Nisa menuntut kontol kak Ridwan dengan tangannya menuju memeknya. Setelah masuk, kak Nisa membiarkan rahimnya terbiasa dengan kontol kak Ridwan dulu. Setelah dirasa cukup, kak Nisa menggoyangkan pantatnya dibantu dengan tusukan dari bawah. Dengan tangan yang bertumpu pada kaki kak Ridwan yang mengangkang, kak Nisa terus menengadah menikmati setiap tusukan demi tusukan yang diberikan pada memeknya.

“Ahhhh…..Ahhhhh……Ahhh” Dengan mata satunya, kak Nisa ambruk ke tasa tubuh kak Ridwan, dia sudah tidak sanggup lagi sepertinya.

Kak Ridwan membalik kembali posisinya, kak Nisa yang kelelahan hanya bisa memandang nanar melihat kak Ridwan menusukkan kontolnya pada memeknya. Kak Ridwan kemudian dengan perlahan namun pasti mengejar puncak kenikmatan yang selama ini dia kejar bersama kak Nisa.

Ketika durasi waktu film sudah menunjukkan 2 jam lewat 13 menit, kak Ridwan akhirnya bisa mencapai klimaks dan menembakan seluruh bala tentaranya memasuki memek kak Nisa. Dengan wajah penuh kepuasan, kak Ridwan menyemprotkan pejunya hingga beberapa kali semprotan di dalam memek kak Nisa. Sedangkan kak Nisa hanya mampu menutup matanya menikmati serangkaian senggama yang ia rasakan tadi. Kak Ridwan lalu bergerak menuju kak NIsa, lalu mencium keningnya.




“AHHHHHH……” Dandi akhirnya mengeluarkan pejunya yang ke-4 malam itu saat menonton video rekaman aktivitas seks kak Ridwan dan kak Nisa.




Setelah merasa cukup dengan video persenggamaan, Dandi membuka file berformat Microsoft word yang dikirimkan kak Nisa kepada Lala melalui email :



-Malam ini aku ama Ridwan lagi melakukan rutiitas kami, bercinta di dekat sekretariat organisasi kajian dan dakwah kampus, Kami tak ingin melakukan itu di sekret, karena menurut Ridwan, itu bisa saja membuat kecemburuan sosial bisa terjadi. Hal ini bisa dimaklumkan, sebab aku adalah orang yang digadang – gadang aknn menjadi koorinator khusus pengebangan karakter kepemimpinan. Sedangkan Ridwan sendiri merupakan calon ketua umum.

Di saat aku dan Ridwan sedang berinta, aku mendengar suara grasa grusu di sekitarku. Ternyata seorang maba wanita tengah menonton kami sedang bercinta. Seketika, maba itu berteriak “ITU KOK ADA COWOK AMA CEWEK DUAAN DI BELAKANG SEKRET? NGAPAIN WOEY!! Sontak aku dan Ridwan lari tunggang langgang karena tidak ingin ketahuan, sedangkan orng – orang dari sekretariat berlarian dan berkumpul di belakang sekretariat.

Setelah mencari tahu, aku akhirnya tahu siapa sih maba yang tidak tahu diri itu. Namanya Fajriah Zukriah, setelah kutanyakan pada Ridwan perihal anak itu. Sepertinya Ridwan ingin mengirim beberapa juniornya untuk memperkosa Fajriah Zukriah. Setelah diperkosa, katanya akan diletakkan secara telanjang dalam kondisi pingsan di depan fakultasnya.-



Setelah dua kali membaca catatan kak Nisa tersebut, Dandi akhirnya bisa mengerti apa yang terjadi saat malam seminar nasional, dia menemukan bahwa percobaan pemerkosaan itu dilakukan oleh orang suruhan kak Ridwan untuk memberikan pelajaran kepada Riri.



(BERSAMBUNG)

Wow. Ending yg mengejutkan.

Everything is going connected. Tak sabar menunggu Dandi menghajar Ridwan dan juga Nisa
 
Bab 11 : Kembali
Pengenalan Tokoh :
2md2a7t.jpg

Chantika Dewi (Tika)
2crmwci.jpg

Laila Ningrum Ayuningtyas (Lala)
35cn3sy.jpg

Hesti Santoso (Kak Tias)
t6yu5i.jpg

Fajriani Zukriah (Riri)



Hari ini adalah hari selasa, Dandi kembali berangkat ke kampus seperti biasanya. Di kelas, dia bertemu dengan Chantika.

“Chantika emang cantik. Hehe”, Percobaan lawakan Dandi seperti gagal

Chantika duduk bersebelahan dengan Dandi. Seperti sebelum sebelumnya. Seperti biasa, Chantika memang tampil cantik dengan rok model huruf A, kemeja putih serta jilbab pashmina krem yang ia kenakan.

Tidak berapa lama, bidadari lain Dandi masuk ke dalam kelas, Lala memakai khimar berwarna hitam, sedangkan ia juga memakai baju kurung berwarna merah maroon. Dia sempat berteriak menyapaku.

TING……TING

Sebuah chat masuk di handphoneku

-Kak Dandi sekarang dimana?- Riri

-Di kampus Ri, kenapa?-

-Nggak kok kak, Nanya aja sih. Kak Dandi kapan pulang ke kost?” – Riri

-“Palingan habis maghrib lagi Ri. Sorry ya, kayaknya dosennya udah mau datang. Bye-




Siang hari setelah proses kuliah, Dandi, Chantika dan Lala berjalan bersama menuju kantin kampus. Mereka baru saja dari konsultasi bersama dosen pendamping tugas mereka. Mereka masih disuruh untuk memperbaiki penelitian mereka. Sedangkan Lala asyik menuding Chantika dan Dandi sebagai biang kerok telatnya tugas mereka selesai.

“Kok gara – gara aku ama Dandi sih?” Tanya Chantika

“Ya iyalah. Lah wong kerjaan kalian berdua itu pacaran mulu” Jawab Lala dengan wajah menyebalkan khasnya

“Ellah, nggak tahu juga siapa yang lambat ngasih sampel buat dianalisis” Chantika makin jengkel pada Lala

“Lah, kan kita udah sepakat kalau sampel yang mau kukasih deadlinenya kukasih tanggal segitu, ya aku ngasihnya sesuai deadline lah” Lala membela diri dari pengkambing hitaman Chantika.

“Udahan ah. Berantem mulu kalian berdua” Dandi mencoba menengahi

“Daripada berantem, mending makan” Dandi menarik tangan Chantika dan mengode Lala untuk masuk kantin

“TRAKTIR!!” Lala dan Chantika kontan kompak bersamaan menjawab, maklum, makan gratis.

“Cepetan makanya bawel” Akhirnya mereka berdua bisa Dandi paksa masuk ke dalam kantin kampus




Setelah kelas usai, Dandi mencoba melepas kepenatannya dengan nongkrong bersama teman – temannya di area parkiran kampus. Dandi yang sepertinya dunianya telah teralihkan para wanita akhirnya kembali merasakan hidupnya sebagai seorang mahasiswa. Sembari bercerita banyak dengan teman – temannya, mata Dandi tidak lepas mengawasi gadis yang mungkin saja bisa digodanya. Namun, ketika matanya menyapu parkiran kampus, matanya justru tertuju pada sebuah mobil hitam yang terparkir sekitar 50 meter dari Dandi, dia melihat sosok yang akhir – akhir ini hilang kabar darinya, Tias.

Tias sedang berdebat dengan Roni, mantan pacarnya tidak mau melepaskannya. Awalnya, Roni hendak meminta tolong kepada Tias, namun karena tahu itu hanyalah modus dari Roni untuk bisa menjamah tubuhnya, Tias serta merta menampar Roni dan turun dari mobilnya. Ketika turun, Roni mencoba menarik tangan Tias. Namun Tias segera menarik kembali tangannya. Seketika Roni segera menampar Tias.

“Apa sih maksud kamu?”, kemarahan Roni memuncak

“Aku tuh udah putus ama kamu. Jadi kamu tidak punya hak terhadap aku”, Tias mencoba menjauh dari Roni, namun segera dikejar lagi oleh Tias.

“Elleh. Aku tuh masih sayang sama kamu Tias”

“Sayang atau nafsu kamu? Stop disitu, atau aku akan teriak?” Tias mengancam Roni

“Teriak aja kalau berani. Aku mau lihat” Roni tidak takut

“TOL…….” Roni segera pergi sebelum Tias sempat menyelasaikan teriakannya.

Dandi yang melihat Tias dari jauh mencoba men-chat-nya

TING…..TING…..

HP Tias berbunyi, tanda ada chat yang masuk

-Kak Tias. Mau kemana tuh- Dandindu

-Kemana? Kamu dimana Dan? Kamu di parkiran juga ya?”

-Hehe, iya kak. Aku ada di bawah kenari-Dandindu

-Dasar pemalas kamu Dan. Jadi kaka mesti kesitu? Males ah. Banyak cowok-

-Ya elah kak. Sekalian kukenalin ke teman – teman- Dandindu

-Kenalin? Sebagai?-

-Pacarku lahh……Eh, maaf keceplosan kak-Dandindu

-Hahaha…..NGGAK!!! Awas kamu nanti Dan-

-Hehe. Jangan marah ya kak-Dandindu

-Kamu mau ke sini nggak? Kakak soalnya nggak mungkin kesitu-

-Kakak emangnya mau kemana?- Dandindu

-Mau balik sih Dan. Naik motor. Hehe-

-Oh. Ya udah kak Tias balik aja. Udah maghrib juga. Bahaya kalau anak gadis jalan maghrib maghrib-Dandindu

-Oke deh. Kakak balik dulu ya Dan. Jangan rindu-

-Nggak bakalan kok kak. Hehe-Dandindu

-Serius? Kamu nggak rindu?-


Dandi tidak membalas chat Tias. Tias pun segera pulang kembali ke rumahnya mengendarai sepeda motornya. Sesampainya di sebuah rumah besar, Tias memarkirkan motornya di bagasi. Selain motor, tampak mobil berwarna biru di dalam bagasi tersebut. Namun, Tias selalu lebih memilih mengendarai motor. Tias masuk ke dalam rumahnya yang bisa dikatakan lumayan mewah, namun sayangnya, Tias tinggal sendiri di rumah tersebut dikarenakan rumah tersebut adalah rumah yang dibeli orang tuanya yang sekarang sedang bekerja di pertambangan minyak di Islandia.

Tias melempar tas punggungnya ke atas ranjangnya. Dia kemudian membaringkan dirinya juga dan mulai mengingat kembali kejadian hari ini. Mungkin perlakuan Roni padanya sudah kelewat batas. Namun, chat dari Dandi sudah lebih cukup untuk menghapus kepenatan pikiran Tias. Dia bangkit, kemudian melihat foto seorang lelaki di meja belajarnya. Ya, foto Dandi yang sedang memegang bola lengkap dengan seragam kipernya. Tias kemudian menghela nafas, membuka jilbabnya dan masuk ke kamar mandi.




Di kamarnya, Dandi sedang asyik berchat ria dengan beberapa orang temannya. Tiba – tiba, matanya tertuju pada sebuah chat.

-Kak Dandi.- Fajriah Zukriah

-Iya? Apa kabar Ri?-

-Alhamdulillah. Baik kak. Kak Dandi apa kabar? Udah lama nggak ada kabar. Hehe- Fajriah Zukriah

-Baik juga ko Ri-

-Kak Dandi sekarang dimana?- Fajriah Zukriah

-Di kamar temapt kamu nginep dulu-

-Iiiihhhh….kak Dandi mesum- Fajriah Zukriah

-Kan kamu emang pernah nginep di kamar kakak -_-

Hehe…Iya ya.- Fajriah Zukriah

-Kenapa Ri? Tumben chat. Kangen ya?-

-Iya kak. Eh, nggak kok. Mau silaturahmi aja- Fajriah Zukriah

-Ohhh. Kamu sekarang ada dimana Ri?-

-Aku? Di depan kostan kak Dandi- Fajriah Zukriah

-Hahahhah. Lucu deh kamu Ri-

-Aku serius kali kak - Fajriah Zukriah

Dandi segera berlari melihat ke luar kostnnya, dia melihat seorang cewek berdiri dengan mengenakan jilbab berwarna pink dan baju kurung berwarna merah.

-Kamu mana Ri? Yang kakak liat Cuma cewek nggak jelas pake jilbab pink-

-Iiiiiiihhhhhh…..Kakakkk- Fajriah Zukriah

-Kenapa Ri?-

-Itu aku kak Dandi- Fajriah Zukriah

Dandi segera membuka pintu, benar saja, cewek yang dia lihat tadi adalah Riri. Adik kelasnya yang dua minggu lalu diantarnya ke stasiun untuk pergi rumah tantenya. Dandi segera membukakan Riri pagar.

“Kakak jahat. Baru juga aku pake jilbab udah nggak dikenalin lagi”. Gerutu Riri

“Maaf. Kakak pangling. Soalnya kan waktu kaka kantar dulu kamu itu nggak pake jilbab RI”

“Ihhh…Nyebelin. Masa iya nggak nandain Riri. Padahal udah tinggal bareng sebulan” Riri menggembungkan pipinya

“Cerewet kamu ahhh. Kirain kamu lagi di rumah tante kamu? Kok udah ada aja disini?”

“Jadi aku diusir nih kak?” Riri memasang muka tak bersalahnya

“Nggak. Bukan begitu maksud kakak”

“Hehe. Nggak kok kak. Riri barusan tadi siang sampe sini. Udah disuruh balik ama tante karena nggak tahan bohong kalau Riri ada disana” Riri tersenyum memperlihatkan gigi giginya yang putih

“Oh. Jadi ceritanya kesini mau ngapain?”

“Yaa kangen ama kak Dandi lah”. Riri tersenyum

“Ri, masuk deh kalau gitu. Nggak enak diliat tetangga”

“Kakak sih, ngajakin ngobrol dari tadi. Bukannya diajak masuk, malah diajakin ngobrol dulu” Riri mengikuti Dandi memasuki rumah dan terus ke kamar Dandi.

“Jadi. Kamu mau nginep disini Ri?”. Tanya Dandi setelah mengambil setoples kue dari dapur.

“Nggak ah. Nanti diapa – apain Ririnya” Riri menggeleng

“Yaa Allah. Buat apa juga” Dandi menutup mukanya dengan telapak tangan kanannya

“Helleh. Yang kemarin aja kak Dandi ampe netek ama Riri” Riri memasang wajah curiga

“Lahhh…yang bilang kemarin kan kau sendiri Riri. Ah, bawel banget kamu. Ya udah, to the point. Mau nginep atau nggak? Kalau nggak, kakak usir” Ancam Dandi sembari memegang guling. Maklum, sekarang sudah jam 10 malam.

“Hehe. Nginep kak. Sensian amat sih” Riri tersenyum manis




Dandi dan riri bercerita panjang lebar malam itu. Riri bercerita bahwa ia memutuskan memakai hijab seminggu yang lalu. Karena ia diberikan saran oleh tantenya. Menurut Riri juga demikian. Menurutnya kejadian percobaan pemerkosaan Riri tempo hari adalah karena Riri tidak menutup auratnya. Hingga akhirnya Riri memutuskan untuk memakai hijab sebagai bentuk perlindungan diri dari mata – mata pria hidung belang.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam. Riri masuk ke kamar mandi, katanya mau berwudhu dan shalat katanya, baru tidur.

TING….TING….

“1 message from kak TIas”

-Dandi- Kak Tias

-Iya kak? Ada yang bisa Dandi bantu-

-Anu Dan, Besok kamu acara nggak?-Kak Tias

-Nggak ada kok kak. Kenapa ya?-

-Kamu bisa nemenin kakak nggak?-Kak Tias

-Kemana kak?-

-Di rumah Dan. Bantuin editin video donk. Ada tugas dari pak Santoso- Kak Tias

-Oh. Edit video toh. Oke kak-

-Kamu bisa kan?-Kak Tias

-Bisa kak. Tapi aku nggak ngeliat rumah kakak-

-Wait. Ku-sendloc-in ya-Kak Tias

Sebuah link google maps masuk. Sebuah alamat yang menunjuk pada sebuah perumahan di daerah depan kampus Sanjaya.

-Udah ada kak-

-Oke deh Dan. Kakak tunggu ya-Kak Tias

-Siap kak-

Riri juga barusan membereskan mukena yang ia kenakan. Dia sepertinya benar benar berubah. Dia yang dulunya jika di kamar Dandi mungkin sudah membuka pakaiannya yang besar dan panas. Tapi sekarang, dia sudah kembali ke jalan yang benar.

“Kak, tidur yuk. Di kasur”. Ajak Riri

“Ihhh…Kasurku. Enak aja mau pake”, Dandi memeletkan lidahnya

“Ihhh…Tamu itu adalah raja tahu kak”, Riri kesal

“Hahaha….Bercanda kok”, Riri kemudian berbaring menyamping sedangkan Dandi mengambil karpet.

“Lahhh….Ngapain disitu kak. Sini sama Riri”

“Serius Ri?”

“Iya kak” Dandi kemudian menyusul naik ke atas kasur dengan ragu.

“Kak. Peluk donk. Kamar kakak dingin” Lirih manja Riri

Ah. Dia tetap nggak berubah rupanya.

(BERSAMBUNG)


Makasih suhu buat updatenya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd