Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG After Landing

Status
Please reply by conversation.
Akhirnya balik ke Rumah lagi :berat:

makasih buat suhu-suhu yang sudah ngasih ijo. :kk:

saya baru mulai mengetik lagi mohon untuk sabar menunggu :baca:
 
Part 5

Namaku Nadia... Nadia Alexandra inilah kisahku
*************************************
Jakarta, pukul 10.15 WIB, Kantor Pusat Maskapai

“tunggu sebentar ibu nadia, saya beritahukan ke ibu Nia kalau ibu Nadia sudah datang...” ucap seorang staff marketing kepadaku.
risih juga dipanggil ibu padahal umurku baru jalan 21 tahun
“ok, saya tunggu di sini saja ya...” jawabku sambil duduk di kursi ruang tunggu bagian marketing.
Hari ini aku tidak menggunakan seragam pramugariku karena aku masih cuti jadinya walau aku tidak diwajibkan untuk menggunakan seragam.
Kemeja lengan panjang motif kotak-kotak yang sedikit kulipat pada bagian lengan kupadukan dengan celana jeans. Dandanan kasual yang sering kupakai apabila berjalan ke mall atau rekreasi di dalam kota.
Dua kancing kemejaku sengaja kulepas sehingga bagian atas dadaku sedikit terlihat, yup... walaupun berdandanan kasual aku harus tetap terlihat seksi.
Dengan santai aku duduk menyilangkan kaki dan asik browsing internet di HP ku.
Naluriku mengatakan kalau sudah ada beberapa pasang mata nakal pria yang sekarang sedang memperhatikan tubuhku. Mungkin mereka tidak pernah melihat pramugari duduk cantik di sini hihihi...
Timbul niatku untuk sedikit show off, sayangnya pakaianku saat ini tidak mendukungku.
“uuh...kenapa ga sekalian pakai rok aja tadi”
Jadinya terpaksa aku hanya menyilangkan kakiku dan duduk bersandar pada kursi sehingga mata-mata nakal itu bisa melihat kaki jenjangku dan menebak-nebak bagaimana keindahan pangkalnya.
Beberapa menit kemudian staff itu keluar dan memintaku untuk masuk keruang manager Marketing.
Disambut oleh Manager Marketing ibu Nia.
Setelah bersalaman dan mempersilahkan duduk kami dua sedikit berbasa-basi mengenai lalu lintas dan cuaca Jakarta, serta urusan salon dan lain sebagainya untuk sekedar mencairkan suasana. Karena kami berdua memang belum saling kenal.
Manager pemasaran ini adalah ibu Nia seorang perempuan lulusan luar negeri yang umurnya masih cukup muda untuk posisi manager pada maskapai kami.
Tujuanku datang ke sini adalah karena aku ditawari untuk menjadi model dalam video iklan baru maskapai kami. Dan aku menolaknya karena konsep iklan itu sendiri tidak sesuai denganku lagipula aku tidak punya dasar akting, dan tidak punya waktu luang dalam beberapa hari kedepan.
Rupanya maskapai berkeras agar aku ikut dalam iklan itu dan meminta Manager marketing untuk membujukku.
“jadi mbak nadia kurang pas di bagian mana?
“saya sudah tidak bisa mengambil cuti lagi dalam beberapa bulan ini jadi saya tidak bisa ikut dalam iklan ini.”
“saya juga diberitahu kalau shooting untuk iklan ini akan dilakukan di wilayah Timur Indonesia, yang artinya memakan waktu lebih dari satu minggu.”
Konsep iklan yang baru ini adalah Maskapai kami digambarkan telah mengikat rantai persaudaraan antara masyarakat di kota hingga ke pelosok desa terpencil dari Sabang sampai Merauke. Nah dalam iklan ini aku menjadi awak kabin Penerbangan di timur Indonesia. melayani penumpang dari desa masuk ke Hutan hingga didalam dipesawat.
Alasan sebenarnya sih karena aku malas untuk ikut terlbat dalam iklan ini, karena akan menambah beban kerjaku. Pasti honornya juga tidak seberapa, dan juga masih ada resiko tergigit nyamuk malaria waktu masuk ke hutan.
“shooting baru dilaksanakan pada bulan maret mbak, jadi bukan pada saat high season, apabila mbak nadia mau, saya bisa kok meminta rekomendasi langsung dari COO supaya mbak nadia diberikan waktu untuk shooting” Bu Nia menjelaskan.
“tapi...”
Belum sempat aku melanjutkan, bu Nia sudah memotong ucapanku.
“ini adalah kesempatan mbak nadia untuk bisa dikenal masyarakat, dan mungkin nanti akan datang kesempatan buat mbak nadia untuk menjadi aktris...”
“ha..ha...ha..., saya tidak punya keinginan menjadi artis atau semacamnya bu”
Aku tidak punya keinginan masuk ke dunia akting, memang Saat SMA di Jogja aku pernah menjadi model untuk penggemar fotografi atau model di iklan-iklan lokal. Saat liburan sekolah aku juga pernah menjadi SPG pameran komputer, Mobil dan semacamnya.
Semua Kulakukan untuk sekedar menambah uang saku ku.
“mungkin penawaran terakhir ini yang bakal membuat mbak nadia tertarik...”
“mbak nadia akan diberikan honor 10 kali gaji sekarang, dan apabila nanti iklan tersebut masih ditayangkan di televisi saat mbak nadia sudah tidak bekerja di sini lagi, mbak nadia tetap akan mendapatkan bayaran royalti. Gimana mbak...?”
“wow” penawaran yang luar biasa terutama soal royalti karena aku tidak pernah tahu kalau pemain iklan juga bisa mendapatkan royalti iklan.
“sebaiknya mbak nadia pulang dulu dan pikirkan baik-baik malam ini...”
“terimakasih bu saya akan memberikan jawaban besok”
“mbak nadia tidak perlu datang cukup telfon saja, ini kartu nama saya..,” dia mengambil kartu nama dari atas mejanya dan menyerahkanya kepadaku, langsung saja kuambil dan kumasukan ke tas yang kubawa, tanpa kubaca sebelumnya.
“terima kasih mbak nadia sudah mau datang hari ini”
Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan kemudian permisi untuk keluar dari ruangan itu.
Saat didalam taksi, perjalanan pulang ke kost pikiranku masih kacau sehingga kuhabiskan waktu dengan mendengar musik dan browsing internet.
Daripada stress mikirin penawaran tadi aku pikir lebih baik sore ini hang out dengan teman-teman dan malamnya bisa ikutan party di night club.
Langsung saja Kuhubungi kawan-kawan ku satu persatu.
Dan ternyata tidak ada yang bisa menemaniku teman-teman sesama pramugari sedang terbang sedangkan yang bukan Pramugari sibuk dengan kuliah atau kerja.
Aku paling malas clubing sendirian karena pasti bakal diganggu cowok-cowok gatel sok keren.
Jadi kuputuskan sore ini akan kuhabiskan dengan ngegym dan kemudian berolahraga lari di sekitar komplek kost ku, kebetulan di komplek kost ku ada taman yang sering digunakan warga untuk berolahraga.
Besok lusa aku sudah harus kembali ke Bali untuk bertugas jadi kesempatanku untuk berolahraga sepertinya cuma ada hari ini dan besok.
Sesampainya di kost aku langsung masuk ke kamarku, menghidupkan AC dan melepaskan pakaian yang melekat pada tubuhku hingga hanya tersisa bra dan celana dalam saja. kemudian aku duduk di meja rias untuk membersihkan make up yang kupakai. Selesai bersih-bersih wajah, aku mengenakan kaos tanktop dan celana pendek.
Kulihat jam di dinding masih menunjukan pukul 2 siang masih 2 jam lagi sampai waktunya olahraga.
“mendingan tidur dulu” gumamku
Rasa penat dan lelah setelah seharian berada di luar membuatku mengantuk.
Sebenarnya Dari tadi kurasakan gerah karena kamar ini terasa panas. Jadi kuambil remote AC dan kuturunkan suhunya menjadi 20 derajat dan kemudian merebahkan tubuhku di ranjang.
Masih terasa gerah, jadinya kulepaskan bra yang kukenakan, sehingga sekarang aku tidur tanpa bra hanya mengenakan kaos tanktop pada bagian atas tubuhku.
Kembali aku merebahkan tubuhku, dan kemudian mencari posisi yang nyaman untuk tidur, terlentang, menyamping dan tengkurap sampai aku merasa nyaman. belum sempat aku terlelap sudah kurasakan keringat bercucuran dari tubuhku seperti orang habis mandi, mengakibatkan baju kaos ku menjadi basah.
“haduh,...panas banget sih..., ac nya rusak ya...?”
Kembali kuambil remote AC dan kuturunkan suhu hingga batas paling bawah, 16 derajat. Kukibaskan tanganku dibawah mesin AC untuk merasakan perubahan suhunya. Ternyata suhunya memang tidak berubah jadi bisa dipastikan kalau AC ini rusak.
Segera saja aku keluar dari kamarku mencari bang Jamal penjaga merangkap pengurus kost ku ini.
Kost-kostan ini lumayan luas membentuk huruf U dengan tiap kamar memiliki fasilitas yang cukup mewah.
Ditengah-tengah nya ada sebuah taman dengan kolam yang cukup asri. Biasanya di taman itu warga kost bertegur sapa satu dengan lainnya, walaupun hanya sekedar say hello.
Penghuni kost sangat individualis jadi antara satu dengan lain tidak saling peduli atau bahkan saling kenal, karena memang penghuninya rata-rata adalah orang yang bekerja atau mahasiswa tajir dari daerah.
Pemilik kost tinggal di daerah lain sehingga semua urusan kost diserahan kepada bang Jamal. Selain bang Jamal ada juga bu tinah yang menjadi celaning service dan laundry bagi penghuni kost.
Siang ini kost masih sepi mungkin karena hampir semua penghuninya sedang pergi bekerja atau kuliah.
Kamar bang jamal ada di depan menyatu dengan ruang tamu, berdekatan dengan garasi dan pagar.
Setelah samapi di depan pintu kamarnya langsung aja aku mengetok
Kuketok satu kali, dua kali, hingga tiga kali pintu tetap tidak dibuka
Tok...tok..tok...bang jamal...bang jamal... aduh kemana sih tu orang...”
“BANG JAMAL... “ seruku lebih keras
“iya..iya..sebentar...” akhirnya ada sahutan dari bang jamal dari dalam kamar itu.
Tak berapa lama kemudian pintu terbuka.
“iya ada apa mbak nadia...?”
“bang jamal AC di kamar saya rusak, saya minta untuk segera diperbaiki...”
“suhu dikamar saya benar-benar panas dan...”
Kuperhatikan bang jamal hanya diam melongo, mungkin terkejut melihat seorang gadis cantik mengenakan tanktop dan celana pendek hihihi...
Tetapi tunggu dulu, memandang ke arah...dadaku...
Segera saja aku melongok ke bawah memperhatikan dadaku. Terkejut aku melihat puting payudaraku yang terlihat dari luar menonjol di balik kaos yang kukenakan.
karena basah oleh keringat dan aku tadi sempat tidur tengkurap, kaosku menempel ketat ke tubuhku sehingga menampakan lekuk payudaraku. Dan Walaupun tidak sedang terangsang tetap saja putingku terlihat menyembul di balik tanktop yang kukenakan.
Segera saja aku menyilangkan kedua tanganku di depan dadaku untuk menutup kedua payudaraku yang terekpos.
“bang jangan liat ke situ...gimana dengan kamar saya...??” kataku sewot
“iiiyaa...mbak nanti saya urus..., biar nanti saya perbaiki dengan teman saya”
“memangnya abang bisa perbaiki.?”
“Saya liat dulu AC nya di kamar mbak nadia...” katanya sambil tersenyum.
Kami pun berjalan kembali ke kamarku, didalam kamarku dia mencoba menghidupkan AC dan kemudian berjalan ke belakang untuk melihat kipas pendingin yang ada di belakang kamarku.
“sepertinya Cuma kotor mbak, maklum sudah lama ga dihidupkan jadi banyak lumut di dalam mesinya pada masuk kedalam mesinnya”
“lumut...?” aku keheranan
“Kalau Cuma bersihkan AC, saya juga bisa mbak nanti berdua dengan teman saya”
“tapi itu kipasnya kok putaranya lambat” kataku sambil menunjuk ke arah kipas AC dengan tangan kananku, tidak sadar kalau sekarang bang jamal kembali bisa melihat tonjolan puting payudaraku sebelah kiri yang menempel di balik kaos.
Tentu saja matanya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang kuberikan kepadanya.
Kembali aku berusaha menutup payudara dengan menyilangkan kedua tanganku dan menatapnya dengan wajah kesal. Dia pura-pura memalingkan wajahnya ke arah kipas sambil sesekali melirik ke dadaku mungkin dia masih penasaran. “Dasar...!”umpatku dalam hati.
Bang jamal kemudian mengambil tangga lipat dari gudang dan kemudian memasangnya di dinding dibawah kipas AC.
“mbak tolong tangganya di pegang, saya mau lihat kipas AC nya dulu.”
Aku memegang tangga dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain masih ku pakai untuk menutup dadaku.
Bang jamal mulai naik, tiba-tiba tangga bergoyang, bang jamal hampir kehilangan keseimbangan, sehingga terpaksa tangga itu kupegang dengan kedua tanganku.
Tentu saja dari atas bang jamal bisa dengan leluasa melihat kedua payudaraku. Buktinya dia beberapa kali memandang ke arahku saat aku lengah.
“bagaimana bang?, jangan bengong aja...” seruku.
“i..iya...mbak seperti yang sudah saya kira ini cukup dibersihkan aja banyak kotoran yang nempel karena lama ga dihidupkan.”
“oh gitu..., ya udah turun nadia sudah capek megang.”
Bang jamal masih bengong dan tidak turun dari tangga, matanya masih menatap ke arah payudaraku.
Aku sebenarnya tahu apa yang sedang di perhatikanya dan kurasa tidak ada salahnya untuk sedikit menggodanya.
“bang sudah selesai belum...”
“mana panas lagi...”
“haahhhhh...” desahku sambil dengan sengaja menarik kerah tanktopku kedepan dan kemudian mengibaskannya.
Apabila bang Jamal beruntung, dari atas dia bisa sekilas melihat areola dan puting payudaraku yang berwarna coklat muda kontras dengan payudaraku yang putih mulus.
Sambil mengibaskan kerah tanktop Aku sengaja mengalihkan pandangan ke arah lain. Walaupun tidak melihat, Aku tahu saat ini ada mata mesum yang sedang memandang tajam kearah payudaraku hihihihi....
“aduh mau jatuh... pegang tangganya dengan dua tangan mbak” teriak bang Jamal.
Aku pura-pura terkejut dan dengan siggap kembali memengang tangga dengan kedua tangan.
“ya udah cepat turun...” kataku sewot.
Tanpa menjawab bang jamal pun turun dari tangga.
Sesampainya di bawah bang Jamal mengatakan kalau dia perlu perlatan untuk membersihkan dan memperbaiki AC.
“aduh...pokoknya diperbaikin deh, gimanapun caranya”
“iya mbak langsung saya perbaikin”
“kapan kira-kira bisa diperbaikin bang?”
“Mungkin jam 4 atau 5 nanti mbak, soalnya saya harus ambil alat-alatnya dari rumah teman saya”
“nanti saya ambilkan kipas angin buat mbak nadia...”
Aku hanya menagguk. Segera dia pergi menuju kedepan dan kembali ke kamarku dengan membawa kipas angin ukuran sedang.
“taruh di meja rias aja bang...”
dia langsung menaruh kipas angin itu di meja rias dan dengan terburu-buru permisi.
mungkin kebelet ingin ke kamar kecil hihihi...
Aku hanya tersenyum, mengucapkan terima kasih dan mengingatkan untuk tidak lupa memperbaiki AC dikamarku.
Kuhidupkan kipas angin dan kemudian aku membua jendela kamarku sedikit supaya kamarku tidak pengap. Kulihat jam dinding menunjukan pukul setengah 3 siang, Masih cukup waktu untukku tidur.
Aku membaringkan tubuhku di ranjang mencoba kembali untuk tidur. Ternyata tubuhku yang sudah terbiasa tidur pakai AC tetap merasakan gerah saat harus tidur hanya menggunakan kipas angin.
Jadi kulepaskan saja kaos yang kukenakan. Topless
“lumayan dingin ...” kataku sambil kembali merebahkan kepalaku ke bantal.
Yup...benar...aku Nadia Alexandra, pramugari kebanggaan maskapaiku, dan sebentar lagi akan menjadi bintang iklan, Tidur bertelanjang dada ditemani kipas angin dan jendela yang sedikit terbuka.
Sudah tidak kuhiraukan pengintip-pengintip yang mungkin datang melihat dan menikmati keindahan tubuhku.
Aku sudah mengantuk dan ingin segera tidur, itu saja yang paling penting....
Setelah sekitar satu jam bobo siang, aku pun terbangun kulihat jam sudah menunjukan jam setengah 4
“up...saatnya olahraga...”
Akupun segera menganti pakaianku dengan pakaian olahraga.
sepuluh menit kemudian aku sudah berganti pakaian. Kaos tanktop dan celana panjang merk adidas menjadi pilihan, Rambutku kuikat sehingga merubah tampilanku menjadi cewe sporty tetapi tetap seksi.
Karena aku berencana untuk berjalan kaki saja ke gym maka aku kenakan jaket hoodie warna hitam.
Memasang earphone dengan musik yang ngebeat dari handphone ku dan kemudian memasang sepatu lari.
Aku berjalan melewati kamar bang jamal tak kulihat dia ada didalam walaupun pintu kamarnya terbuka.
“bang Jamal...?” seruku
Tak ada sahutan, akupun memanggil sekali lagi
“bang jamal...?”
“iya mbak nadia..., tunggu sebentar” seru bang jamal, sepertinya berasal dari WC di sebelah ruang tamu.
Dia keluar dari WC dengan tergopoh-gopoh dan hampir jatuh.
Kulihat dia berdiri agak membungkuk, berusaha agar tonjolan yang ada di celananya tidak terlihat olehku. Aku tersenyum melihat tingkahnya.
“wah...wah..wah... satu jam di WC ngapain aja si abang? Hihihi” kataku dalam hati.
“ bang saya mau keluar olahraga, usahakan saat saya pulang nanti AC nya udah bagus...”
“iya mbak, saya juga permisi nanti akan masuk kamar mbak nadia.”
“Ok, ga apa-apa asal barang-barang saya jangan disentuh dan dipindah-pindahkan, biar aja berantakan.”
Bang jamal mengangguk dan akupun menyerahkan kunci kamarku kepadanya.
“udah ya bang saya mau olahraga dulu...”
Setengah jam kemudian aku sudah sampai di gym.
Saat sedang asik berolahraga, terbersit kekuatiran kalau bang jamal bakalan jahil dan mengacak-acak kamarku. Apalagi kalau dia sampai menemukan “mainan” yang kusembunyikan di dalam lemari.
Setiap detik yang berlalu menambah besar kekuatiranku, jadinya terpaksa aku buru-buru menyelesaikan aktivitasku olahragaku di gym dan kembali ke kost.
Karena tidak menjadi anggota di gym ini, terpaksa aku harus membayar setiap kali selesai berolahraga di sini.
“Sebentar banget mbak?” kata kasir.
“ada yang ketinggalan di kost, jadinya ga bisa lama-lama...”
“ada tambahanya mbak...?
“air mineral...” kataku sambil memperlihatkan botol minuman yang ku pegang.
“semuanya seratus lima puluh tiga ribu mbak.”
Setelah membayar segera aku keluar dari gym dan kembali ke kost.
Aku kembali ke kost dengan berlari sehingga aku sampai di kost hanya dalam waktu 15 menit.
Kost masih sepi. Belum terlihat adanya aktivitas penghuni lain. Langsung saja aku melangkah ke kamar kost ku.
Kulihat kamarku terbuka tetapi tak ada seorang pun didalam. aku menuju tempat tidur, mengambil sebatang vibrator yang kuselipkan di bawah ranjang, membuka lemari, memasukan vibrator itu kebalik lipatan pakaian, dan kemudian mengunci lemari.
Setelah kurasa beres, barulah aku bisa menghela nafas.
“Ahhhh...,untung gak ketahuan...”
Kulihat AC masih dalam keadaan mati dan di bawahnya ada banyak tetesan air.
Dibawahnya masih ada tangga yang berdiri tegak yang membuat kamarku terasa sempit.
Rupanya bang jamal kerjanya kurang rapi.
“namanya juga service amatiran...”
Aku beranjak menuju luar kamar kost dan melirik ke kiri dan kanan, tak kuemukan bang Jamal.
“kemana sih tu orang?”
Aku berjalan ke arah belakang kamar, menuju ke mesin kipas AC.
Tidak ada orang.
Aku kembali kekamar dan menutup pintu tanpa menguncinya.
Sambil berjalan menuju kamar mandi, aku menarik ikat rambutku, menggelengkan kepala untuk menggeraikan rambutku dan meletakan ikat rambut itu di meja.
Aku mulai melepaskan pakaianku satu persatu, mulai dari baju kaos yang kukenakan, bra, dilanjutkan dengan celana panjang, hingga akhirnya menyisakan celana dalam saja.
Aku berhenti sebentar di depan cermin besar untuk memandang tubuhku, ada sedikit lemak menumpuk di perutku. sedikit kecewa, tetapi dengan berolahraga beberapa kali pasti tumpukan lemak itu hilang. pekerjaanku yang padat membuatku kesulitan untuk berolahraga.
Puas bercermin aku langsung melepaskan celana dalam, memutarnya sebentar di jari dan melemparkanya ke tumpukan pakaian kotor.
Dan tanpa sehelai benangpun di tubuhku, aku berjalan menuju ke kamar mandi.
Saat sedang asik membersihkan tubuhku di bawah shower, kudengar pintu depan dibuka. Sepertinya bang jamal sudah kembali. Segera saja aku mematikan shower dan berteriak kepadanya.
“bang AC nya belum bagus juga ya?”
“oh mbak nadia sudah balik..., ini AC yang didalam harus di semprot juga mbak soalnya banyak debunya”
“semprot sampai bersih ya bang...setelah itu semprotin nadia juga dong hihihi...”tentu saja kalimat terakhir hanya kuucapkan dengan perlahan, sehingga tidak mungkin bang jamal bisa dengar.
“Saya sedang mandi bang, AWAS... jangan ngintip”
“baik non...”
Sambil mandi aku sesekali mengintip ke pintu kamar mandi, ternyata bang jamal memang bukan orang yang kurang ajar. Dia sama sekali tidak berusaha mengintip ku saat sedang mandi.
Selesai mandi aku mengenakan handuk yang digantung di dinding kamar mandi kemudian Keluar dari kamar mandi dengan hanya ditutupi handuk.
Handuk menutupi tubuhku dari dada hingga ke paha. Dari atas tangga bang jamal tidak berani memandang ke arahku dia mencoba untuk konsentrasi menyemprot AC.
Tingkahnya yang malu-malu menimbulkan niatku untuk sedikit menganggunya.
Aku duduk di sofa kamarku hanya dengan menggunakan handuk, menyilangkan kakiku dan berpura-pura asik dengan handphone yang ku pegang.
Sengaja kubiarkan rambutku yang basah tergerai, sehingga semakin memancarkan kesan seksi pada diriku. Kubiarkan mata bang jamal menikmatinya karena untuk saat ini hanya itu yang kuberikan padanya tidak lebih.
Atau mungkin kulebihkan sedikit saja agar dia mau membantuku lagi suatu saat nanti hihihi...
Terlalu jauh untuk bang jamal bisa melihat bagian lain dari tubuhku, jadi aku harus mendekatinya.
Aku pun beranjak dari sofa.
“bang masih lama nyemprot AC nya?”
“sebentar lagi selesai mbak”
“saya bisa bantu apa bang?”
“ga usah mbak, ini sudah bisa saya tangani semua”
“ya udah saya ganti baju dulu ya...”
“mau ganti baju di mana mbak?”
“ya dikamar lah, emang dimana lagi?”
“kalau gitu saya keluar kamar dulu ya mbak” katanya sambil turut satu anak tangga.
“ga usah bang, abang di atas aja,saya ganti baju di depan lemari pakaian jadinya abang ga bisa liat”
“awas jangan ngintip, kalau ngintip nadia teriak...?”
“i...iiya mbak..., saya nyemprot AC aja”
Aku langsung berjalan menuju lemari pakaian, sambil berjalan aku melepaskan handuk yang melilit tubuhku dan melemparkanya ke arah bang jamal.
“itu buat ngepel bang...” dia sepertinya terkejut, sebelum dia sempat berbalik
“jangan balik bang, saya ga pakai apa-apa...”
“iya mbak” dia melanjutkan pekerjaannya menyemprot AC.
aku menghentikan langkahku sebentar, berbalik dan kulihat bang jamal masih berusaha sibuk. Hatiku berdebar kencang, jangan sampai aku diperkosa akibat ulah jahilku sendiri. Aku lanjut berjalan menuju lemari.
Akku berpura-pura kebingungan dan kemudian membuka pintu lemari berlindung dibaliknya sehingga tubuh telanjangku tidak kelihatan oleh bang jamal.
Sengaja kaki kananku ku perlihatkan sampai sebatas paha hihihi....
“bang boleh minta tolong ga?”
“tolong apaan mbak?”
“tolong ambilkan laundrian saya dengan bibi belakang, saya kehabisan celana dalam”
“nyemprotnya lanjut nanti aja bang”
“i..iya mbak nadia” kata bang jamal sambil turun dari tangga.
Lima belas kemudian dia kembali sambil membawa kantongan kresek
“ini laundrianya mbak nadia”
“taruh di ranjang tapi ambilkan saya celana dalamnya bang”
“iya mbak..., mau pakai yang mana mbak, ada banyak ini?
“yang mana aja deh, yang abang suka...”
Kulihat dia langsung mengambil satu kain tanpa melihat dan kemudian kebingungan saat akan menyerahkanya kepadaku.
“aku mengeluarkan tanganku, dan dengan isyarat jari memintanya untuk menyerahkannya kepadaku.
Beberapa saat kemudian celana dalam itu sudah pindah ketanganku.
Aku tersenyum sendiri saat meilhat celana dalam yang dipilihkan bang jamal, sebuah thong yang biasanya kupakai untuk pakaian partyku.
“sudah ya mbak saya mau lanjut...”
Kujawab hanya dengan mengangguk.
Aku langsung memakai thong yang diberikan bang jamal, dan kemudian mengenakan bra yang cukup memperlihatkan kepadatan payudaraku.
“bang lihat deh, cd yang abang pilih...”
Hampir saja bang jamal jatuh dari tangga melihat aku yang hanya mengenakan bra dan celana dalam pilihannya.
“ih... kayaknya cd nya kesempitan deh, coba abang liat nih...” kataku sambil berbalik membelakangi bang jamal.
Thong yang kupakai tidak cukup untuk menyembunyikan pantatku, membuat bang jamal semakin belingsatan.
Handphone ku berbunyi rupanya ada pesan yang masuk, kuambil handphone ku dimeja dan duduk di sofa membaca pesan yang masuk
Kusilangkan kakiku, sehingga sekarang bang jamal bisa melihat pahaku dengan lebih jelas, dan juga sedikit bibir vaginaku yang sengaja kubiarkan menyelip diantara kain thong yang kupakai.
beruntung sekali abang itu bisa dapat tontonan gratis. cowo lain harus bayar mahal untuk bisa melihat apa yang bang jamal lihat.
"makanya sering-sering bantu nadia ya bang...hihihi" kataku dalam hati.
Setelah kurasa cukup aku kembali ke lemari, mengambil, pakaian santai dan mengenakanya di depan bang jamal.
Sementara bang jamal masih sepertinya masih melongo melihat tingkahku.
“hoi... kerja jangan melamun...?” kataku
“iiya mbak, ini sudah mau selesai...”
Lima belas menit kemudian bang jamal selesai menyemprot ac dan kemudian mengepel lantai kamar yang basah olehnya.
Setelah selesai Dia buru-buru permisi, dan akupun keluar dari kostan untuk makan malam.

selesai makan malam, aku mengambil Handphone dan menelpon seseorang

"halo...Mbak nia, ini saya Nadia..."
"saya bersedia untuk terlibat dalam iklan..."


Part 5 Selesai.
 
Waah... Panen kentang niih.... Kirain dihajar bang Jamal
 
luar biasa....

berharap suatu saat bang jamal atau sejenisnya dapet jatah...

saran sih supaya pembaca pada greget,
mereka dikasih jatah tapi cuma 1-2 celup aja...

dijamin baca nya makin ngilu.... hihihi
 
Lah, eksib doank? Wkwkwk... bagus koq suhu. Update lg ya besok.

mencoba mengeksplor tema eksib, sering banget dihapus dan diketik ulang karena alur ceritanya malah mengarah ke intercourse :pusing:

Waah... Panen kentang niih.... Kirain dihajar bang Jamal

sekali-kali buat yang eksib suhu, biar ada variasi :)

Thank you suhu update'nya.. Setia menanti kelanjutan'nya :)

makasih suhu

luar biasa....

berharap suatu saat bang jamal atau sejenisnya dapet jatah...

saran sih supaya pembaca pada greget,
mereka dikasih jatah tapi cuma 1-2 celup aja...

dijamin baca nya makin ngilu.... hihihi

makasih suhu semoga episode berikutnya bisa buat tambah ngilu :)
 
Bimabet
Wow akhirnya update juga Nadianya 👍
Lanjut mas bro, ngisengin bang Jamalnya 😄😄😄
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd