Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah Suami Fuji Akan Tahu Perbuatan Tomi ke Istrinya ??


  • Total voters
    106
Status
Please reply by conversation.

hitzukirui

Semprot Baru
Daftar
15 Oct 2017
Post
43
Like diterima
368
Lokasi
Surabaya
Bimabet
Halo salam kenal, lama jadi SR akhirnya ane memberanikan diri untuk menulis cerita bersambung. Cerita ini 100 % berdasarkan fantasi ane. Mohon untuk tidak berkomentar kasar dan berujung ke saling menghina. Update cerita akan ditulis ketika ada waktu. Selamat membaca :D

Disclaimer : Semua cerita, karakter, dan kejadian hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan hanya kebetulan semata

Prolog
“But I'll take my time anywhere
Free to speak my mind anywhere
Nevemind anywhere
Anywhere I may roam
Where I lay my head is home
Carved upon my stone
My body lie, but still I roam yeah yeah”


Lagu Metallica yang menyala di speaker dengan volume sedang menemaniku menanti datangnya wanita idamanku. Pesan terakhir yang kukirim padanya seakan menjadi godam yang telak menghancurkan pertahanannya. Dia hanya berjarak belasan langkah kaki dari pintu kamarku. Dan saat ini aku sedang sendirian di rumah. Ketukan pelan di kamarku beriring dengan suara pelannya. “Assalamualaikum Tomi...” kubalas mantap “masuk tante”. Pintu kamarku terbuka perlahan dan sosok tubuh mungilnya masuk dengan perlahan sambil menundukkan kepala. Matanya tidak berani menatap mataku yang sudah ingin menikmati setiap jengkal tubuh mulus wanita paruh baya di depanku ini.

______________________________________________________________________________________________________

Perkenalkan namaku Tomi, aku adalah seorang pemuda berumur 24 tahun. Saat ini aku sedang menjalani keseharian hidup dengan pekerjaan di sebuah perusahaan grup website besar dari Eropa. Tugasku adalah mengurusi keamanan website dan memastikan agar website, server dan hostingnya bisa berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Aku bekerja dengan status remote di rumah ( WFH ) dan hanya perlu 2 bulan sekali datang ke kantor pusat di Jakarta.

Aku tinggal di sebuah perumahan di wilayah Jawa Timur, dan dari rumah aku sudah bisa mendapatkan gaji dalam jumlah yang sangat lumayan. Aku sudah tinggal disini sejak kelas 1 SD dan lokasi rumahku berhadapan dengan persawahan yang asri. Hanya ada satu jalur jalan di depan rumahku dengan 20 unit rumah yang menjadi tetangga kanan kiriku.

Aku punya bapak yang bekerja sebagai manager di situs pertambangan di luar Pulau Jawa. Sehingga beliau jarang sekali ada di rumah. Ibuku sendiri sangat aktif dengan komunitas dan arisannya. Dan hampir tiap hari dari pagi hingga sore, ibuku lebih banyak berada di luar rumah. Aku punya seorang adik yang saat ini sedang kuliah di luar kota sehingga otomatis aku lebih banyak sendirian di luar kota. Ada ART bernama Mbok Nem di rumahku yang hanya datang saat pagi hari dan sekitar jam 9 pagi setelah selesai membereskan rumah si Mbok langsung pulang. Akupun sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Sehingga tidak ada ART yang menginap di rumahku.

Ketika berada di rumah selain bekerja aku juga banyak menghibur diri dengan menonton film, main game, mendengarkan musik dan mengoleksi JAV :D di cerita ini mungkin tidak akan banyak membahas tentang keluarga dan pekerjaanku. Fokus disini adalah tentang ceritaku menikmati kehangatan tubuh tetangga sebelah rumahku. Sebut saja namanya Fuji, saat ini dia berumur sekitar 40 tahunan. Fuji memliki tubuh yang mungil dengan tinggi sekitar 153 cm, berat 50 kg, payudara cup A dan berkulit putih mulus. Kira-kira wajah dan penampakannya mirip dengan idol JAV yang baru pensiun bernama Iori Kogawa :D





Fuji adalah ibu rumah tangga yang memiliki 2 orang anak. Anak laki-laki pertamanya saat ini sedang menjalani pendidikan di satu sekolah kedinasan di luar kota. Sedangkan anak keduanya cewek yang baru lulus SMA dan akan masuk kuliah bernama Sukma. Fuji memiliki suami yang saat ini sedang bekerja di luar negeri setelah usahanya bangkrut dan memiliki banyak hutang. Sehari-hari ketika keluar rumah Fuji lebih banyak memakai gamis dan hijab yang tertutup. Dia juga aktif di pengajian bersama ibu-ibu komplek dan termasuk wanita yang jarang keluar rumah jika tidak ada urusan penting.

Karena sudah puluhan tahun menjadi tetangga, aku sering juga melihat penampakan Fuji ketika hanya memakai daster santai di rumah. Dan karena sejak remaja sudah banyak terkontaminasi dengan film dan gambar porno. Fuji adalah salah satu bahan fantasiku sejak aku tahu bagaimana nikmatnya “mencekik tuyul”

Bagian belakang rumahku dan rumah Fuji dibatasi oleh tembok setinggi 1 meteran dan sejak dulu sering kulompati ketika rumahku dan rumahnya sepi. Sebelum suaminya kerja diluar negeri, suaminya sering pulang larut malam untuk mengurusi bisnisnya. Tujuan utamaku adalah mengendap-endap ke bagian belakang rumahnya yang digunakan sebagai tempat jemuran dan kamar tempat dia tidur. Karena hormon remaja yang meletup-letup, dari dulu aku sering mengintip dia ketika sedang istirahat siang melalui jendela kamar belakang. Tak jarang dasternya tersingkap dan samar-samar menunjukkan pantat dan pinggul rampingnya. Melihat pemandangan seperti itu jagoanku bisa ereksi sangat keras dan langsung kulampiaskan dengan menyabet jemuran CD dan bra Fuji dan bermasturbasi di luar kamar tidurnya. Kulakukan semua dengan pelan dan nyaris tanpa suara dan tepat sebelum pejuku keluar aku selalu menutup ujung palkonku dengan pakaian dalam wanita yang sedang tertidur didepanku ini. Sering kukembalikan CD nya ke jemuran sebelum lelehan pejuku kering.

Selama bertahun-tahun fantasi dan nafsuku kutumpahkan ke pakaian dalam milik Fuji. Bahkan terkadang ketika dia lupa menutup pintu belakang rumah dengan engsel aku masuk rumahnya dengan pelan-pelan dan langsung menuju bak cucian kotor dan mencari CD Fuji yang belum dicuci. Dari situ aku mulai bisa mengendus dan merasakan aroma vagina wanita alim ini dan pernah juga aku menjilati bekas-bekas cairan bening yang menempel tepat di bagian memeknya. Kuamati juga Fuji bukan type wanita yang aneh-aneh dalam memilih pakaian dalam. Mayoritas CD nya berwarna putih polos, hitam polos, biru muda dan CD putih bermotif bunga ditengah. Bukan type wanita yang neko-neko dan banyak mau.



Aku yang penasaran dengan tubuh polos Fuji selalu mencari berbagai macam cara.Sampai suatu hari saat aku masih SMA, setelah berhasil melompati tembok kudengar suara pompa air dan gemericik di kamar mandi. Aku nekat mencari pijakan kaki untuk bisa melihat melalui kaca kecil di bagian atas tembok dan sesuai dugaanku, tetanggaku yang menggoda ini sedang keramas dan mandi sambil menghadap ke arah jendela. Itulah pertama kalinya aku bisa secara utuh melihat tubuh telanjang Fuji meskipun secara samar – samar dan terhalang kaca nako yang jarang dibersihkan. Beberapa detik kunikmati tubuh basah dan polos yang biasa tertutup daster rumahan setiap hari. Memori tubuh telanjangnya yang terus kuingat-ingat selama bertahun-tahun sambil menjalani ritual “mencekik tuyul”.

Singkat cerita aku kuliah di kota sebelah sehingga tidak perlu kost dan prestasiku selama kuliah bisa mengantarkan aku mendapatkan pekerjaan yang saat ini kujalani. Setelah mempunyai cukup uang dan mengetahui beberapa teknologi, aku yang masih terobsesi dengan istri tetangga sebelah rumah terus mencari cara agar bisa tetap melihat kegiatan personalnya ketika berada di dalam rumah. Hingga suatu hari aku berhasil membeli satu set peralatan kamera canggih yang sukses mengantarku menikmati jepitan vagina Fuji berulang kali. Inilah kisahku dengan ibu rumah tangga biasa yang bertahun-tahun menjadi obsesi dan gairahku. Ini kisahku meraih kenimatan surga duniawi bersama Fuji... dan wanita-wanita di kehidupannya...

Tokoh Utama :

Fuji



Sukma

 
Terakhir diubah:
Reserved for update :

Part 1 : scroll kebawah
Part 2 : Klik Disini
Part 3 : Klik Disini
Part 4 : Klik Disini
Part 5 : Klik Disini
Part 6 : Klik Disini

__________________________________________________________________________________________________________________________

1st Sex

Dari hasil pekerjaanku aku mendapat gaji yang cukup besar untuk ukuran biaya hidup di Indonesia. Karena pengeluaranku sehari-hari yang juga tidak terlalu besar, maka aku punya uang tabungan yang cukup banyak. Di pertengahan tahun kemarin anak pertama Fuji akan masuk sekolah kedinasan setelah gagal 2 tahun berturut-turut. Hanya karena saingannya cukup banyak, sesuai tradisi di negara tercinta ini ada yang namanya “jalur amplop” Anak laki-laki Fuji yang bernama Hendri itu mendapat jaminan bisa lolos asal dengan membayar sejumlah uang tambahan. Praktek yang sulit diberantas dan sudah berjalan sekian tahun.

Karena uangnya belum cukup, Fuji coba menghubungi ibuku untuk meminjam uang. Sayangya pada saat itu jumlah uang yang diminta lebih besar dari tabungan di rekening ibuku. Aku yang mendengar pemmbicaraan mereka berdua di ruang tamu langsung ikut berbicara..
“Memang butuh biaya berapa Tante ??” ujarku
Aku hingga saat itu masih memanggil Fuji dengan sebutan tante
“Kamu ada uang ta Tom ?” tanya ibuku
“Kalau bisa membantu pinjam sejumlah 50 juta Tom” ucap Fuji

“50 juta ada tante, kira-kira kapan bisa dikembalikan ya ? Karena awal tahun aku ada kebutuhan juga” Balasku ke Fuji
“Ok Insya Allah sebelum tahun baru akan dilunasi” Fuji menjawab dengan bibir tipis yang tersenyum.
“Baik tante minta nomor rekeningnya ya, kirim nomornya lewat WA ku saja.”
“Alhamdulillah, terima kasih banyak ya Tom” Fuji tersenyum sambil sedikit menundukkan badan.
“Sama-sama tante, semoga Hendri bisa langsung diterima di kedinasan.” Tak lama kemudian setelah kembali ke kamar sebuah pesan WA masuk ke smartphoneku


“Assalamualaikum Tom, ini Tante Fuji”
“Bisa tolong ditransfer ke nomor rekening ini ya 18***** bank B**”
“Baik tante, setelah transfer nanti saya kabari” balasku singkat.
“Terima kasih ya Tom “


________________________________________________________________________________________________________

Sebulan paska urusan hutang piutang dengan Fuji dan keluarganya, usaha suami Fuji yang biasa dipanggil Adit mengalami kebangkrutan. Dia ditipu rekan usahanya dan harus menanggung hutang perusahaan dalam jumlah yang cukup besar. Di tengah masalah usahanya Adit menerima tawaran untuk kerja di negara tetangga dengan gaji yang cukup besar. Dengan berat hati dia tinggalkan istri dan anak gadisnya merantau keluar negeri.

Sadar dengan resiko hutangnya kepadaku yang mungkin saja akan telat tidak sesuai janji pembayaran. Aku memutar otak untuk memanfaatkan kejadian ini. Ada 2 orang wanita cantik di sebelah rumahku yang minim pengawasan dan membuat gairahku bergelora. Rencana pertamaku adalah agar bisa meletakkan kamera tersembunyi di kamar tidur dan kamar mandi mereka. Agar aku bisa menyaksikan tubuh-tubuh indah kedua ibu dan anak. Yang jadi pikiran utama adalah bagaimana agar kamera yang kupasang bisa terus standby merekam semua kegiatan di rumah Fuji dan tidak bermasalah dengan sambungan listriknya.

Sampai akhirnya aku menemukan solusinya lewat situs e commerce luar negeri. Jadi kamera bisa terus nyala dengan memanfaatkan mini solar panel. Aku hanya perlu memasangnya dengan tepat di tempat-tempat yang tersembunyi beserta kabel yang menyambung ke bagian atap rumah. Panduan cara instalasi juga kuperhatikan dengan benar ketika sedang membongkar barang yang baru saja kupesan. Tinggal mencari waktu yang pas untuk memasangnya.

Suatu hari pada hari rabu, ibuku dan Fuji ada rencana pengajian ke kecamatan sebelah dan itu memakan waktu sekitar 4 hingga 5 jam. Otomatis aku punya jeda waktu sendirian di rumah dalam jangka waktu itu. Sedangkan Sukma anak perempuan Fuji juga sedang sibuk kuliah. Jarak 10 menit setelah ibuku dan Fuji berangkat aku langsung menuju belakang rumah. FYI kamarku berada di lantai 2 di bagian depan. Ada balkon dan jendela yang membuatku bisa mengamati kondisi lingkungan rumahku. Saat itu karena masih pagi sekitar jam 10 an maka kondisi perumahanku juga sedang sepi.

Setelah melompati tembok aku langsung tersenyum simpul, ternyata jendela belakang kamar tidur Fuji tidak ditutup, mungkin untuk sirkulasi udara agar tidak pengap. Aku masuk rumahnya dengan mudah sambil membawa satu set kamera yang akan kupasang dan mini bor. Karena kamar tidur Fuji dan Sukma yang bersebelahan aku mengambil sudut pojok timur kamar Fuji dan pojok barat kamar Sukma. Kupasang kamera kecil di ujung plafon yang kulubangi dengan bor kecil searah dengan cermin lemari pakaian Fuji yang kuyakini sering dipakai untuk ganti baju. Kamera satunya kupasang searah dengan meja rias Sukma. Kamera ketiga kupasang di kamar mandi searah dengan bak mandi dan kloset. Kurapikan posisi kamera dan kabel sehingga nyaris tidak terlihat dari jauh. Dan kupastikan agar suplai listrik aman. Setelah kurapikan pekerjaanku dan mencoba untuk mengoperasikan kamera via hp tiba-tiba ada suara motor di depan pagar.

Shitt ternyata perhitunganku salah, Sukma pulang lebih cepat. Aku yang belum sempat keluar melalui belakang menutup pelan kamar ibu Sukma dan bersembunyi di dalam. Cklik.. Cklik.. suara kunci pintu depan dibuka. Sukma masuk kedalam rumah dengan santai tanpa curiga dan melepas sepatunya. Tak lama setelah membalas chat di handphone dia bergegas masuk kamar mandi. Aku yang mendengar semua kegiatan Sukma di balik pintu kamar ibunya, ingin mengetes hasil kamera yang kupasang. Setelah menutup pintu kamar mandi dia langsung melepas celana panjangnya. Baru kali ini aku melihat penampilan Sukma hanya dengan CD yang terpasang di bagian selangkangannya. Dari kecil Sukma sering main dengan adikku karena mereka seumuran. Setelah dia beranjak dewasa semakin lama Sukma semakin menarik perhatianku sama seperti ibunya. Kamera yang baru saja kuinstal bisa beroperasi dengan normal terbukti dengan aku yang bisa melihat semua aktivitas Sukma di dalam kamar mandi. “Setelah ibumu akan kunikmati juga lubang indahmu itu Sukma” tekadku dalam hati. Body Sukma lebih padat dan kencang dari ibunya. Selain karena masih mahasiswi tahun pertama, dia juga aktif berolahraga voli sejak SMP

Mulutrasi body Sukma :



Sebelum Sukma keluar dari kamar mandi aku segera bergegas keluar melalui jendela belakang dan tak lupa mengambil 1 CD Fuji dan 1 CD Sukma yang masih dijemur di belakang rumah. Kupuas-puaskan hari itu dengan bantuan sepasang kain tipis penutup vagina milik ibu dan anak tetangga. Sambil menonton koleksi JAV di PC ku. Dan seiring berjalannya waktu banyak rekaman kamera aktivitas ibu dan anak yang kusimpan dengan rapi di harddiskku.

_______________________________________________________________________________________________________________

Di penghujung pergantian tahun aku mengirim pesan ke nomor WA Fuji.
“Assalamualaikum Tante, bagaimana dengan janji pembayarannya “
“Saya sedang ada keperluan yang urgent”
“ Tante kemarin janji sebelum tahun baru sudah lunas”
Beberapa menit aku menunggu balasannya


“Waalaikumsalam Tomi”
“Tante mohon maaf banget sama sekali belum bisa membalas”
“Ini juga berusaha membayar hutang-hutang Om Adit yang sudah jatuh tempo”
Begitu balasan Fuji


“Tante ada di rumah sekarang ?” Tanyaku berpura-pura
“Iya ini lagi di rumah” Balasnya
“Ok Tante aku mau ngobrol dulu di rumah, Tante lagi sendirian ?”
“Iya silahkan ke rumah”


Aku langsung menuju ke rumahnya sambil membawa sebuah “senjata”. Ingin rasanya langsung kugenjot tubuhnya sejak beberapa bulan terakhir kamera tersembunyiku terpasang rapi di dalam rumahnya. Aku keluar lewat pintu depan rumah dan langsung mengetuk pintu rumah Fuji. “Tante ini aku Tomi” seruku di depan rumah. Kudengar langkah kakinya ke depan sambil membalas “Iya Tom” Begitu pintu terbuka dia menyambut dengan senyuman khasnya yang sudah kulihat bertahun-tahun.

Di ruang tamu aku langsung duduk di sofa dan meletakkan hp di meja depanku. Tak lama Fuji duduk di sofa seberangku sambil berucap “ Tante benar-benar mohon maaf dan minta waktunya ya Tom untuk membayar hutang yang 50 juta “
“Ini gaji Om Adit juga habis dipakai untuk kebutuhansehari-hari dan mecicil hutang yang lebih penting” ada sedikit nada memelas di intonasi ucapannya.
“Oh jadi menurut Tante hutang di aku itu tidak penting” Balasku
“Bukan.... bukan begitu maksud tante” dia mulai panik
“Karena hutang yang penting ini ada jaminan sertifikat rumah, jadinya harus dibayar tepat waktu.”


Singkat cerita dia cerita panjang lebar mengenai hutang-hutang yang harus dibayar, mulai dari rumah orang tuanya di kampung sebelah yang harus dijaminkan ke bank dan beberapa hutang karena kerugian usaha. Aku dengarkan dengan cermat sambil menyusun kata-kata untuk “menekannya”. Setelah ada 10 menit dia bercerita aku lontarkan satu pertanyaan. “Ok tante kalau memang tidak bisa melunasi hutangnya sekarang, apa keuntungan untuk saya ?”
Dia sedikit terkejut “Emmm, keuntungan maksudnya ?”
“Tante sudah pasti telat membayar hutang, di perbankan ada denda untuk keterlambatan pembayaran Hutang” ujarku
“Oh iya pasti nanti tante akan kasih bunga keterlambatan untuk Tomi” ucapnya sambil tersenyum.


“Aku tidak tertarik dengan bunga keterlambatan tante, Tomi hukan renteni” Jawabku ketus
“Lalu keuntungan apa yang Tomi iinginkan ?” Suara Fuji penuh tanya.
Aku langsung mengambil handphone didepanku dan membuka file video yang sudah kusiapkan. “Aku tidak butuh bunga hutang tante, hutang tante bisa kuanggap lunas dengan video yang bisa kujual di situs luar negeri ini” Sambil menyodorkan handphoneku ke arahnya


Mata Fuji terbelalak kaget, bibirnya bergetar dan perlahan keluar suara parau. “Kamu dapat video ini dari mana ?” Di video itu terlihat jelas tubuh telanjangya yang akan berganti pakaian di depan lemari, di slide berikutnya terlihat jelas ketika dia sedang melakukan phone sex dengan suaminya sambil mengelus-elus memeknya yang menggoda. Video otomatis terputar ke kamar sebelahnya dimana terlihat tubuh montok anak gadisnya terekspos bebas. Bahkan dari rekaman kamera aku abru tahu jika Sukma sering sekali ketika tidur malam hanya menggunakan CD dan tanktop, bahkan dia melepas bra sebelum tidur.

Air mata Fuji mulai jatuh, “Apa sebenarnya mau kamu Tomi?”
Kujawab dengan mantab, “Aku mau besok uang senilai 50 juta sudah harus ditransfer, masih simpan rekeningku kan tante ?”
Tangisannya tambah deras “Tante sama sekali tidak punya uang Tomi”
“Kalau begitu video-video tante dan Sukma besok akan mulai tayang di Internet”
Fuji mulai emosi dan membanting handphoneku dengan keras. “Prakkk” Bunyi layar handphone yang pecah dan langsung mati.


“Wah tante sudah tidak membayar hutang berani merusak barang orang lain ya. Tapi tenang tante rekaman video tante dan Sukma masih aman di tempat yang lain. Apa lebih baik kulaporkan saja ke pihak berwajib karena telah merusak barangku ?” Kataku sambil mengeluarkan handphone lain di saku celan yang merekam semua kejadian di ruang tamu ini.
Fuji kaget dan sambil memohon dia bilang “ Tolong tante Tomi, jangan sebarkan videonya....” “Hiks... Hiks...” air matanya menetes deras di pipi mulusnya.


“Sebenarnya ada cara lain agar tante langsung bebas hutang dan videonya tidak kusebar”
Fuji memandangku sayu “ Apa Tom ? “
“ Puasin Tomi dengan tubuh tante, maka urusan ini kuanggap selesai”
“ Aku tunggu jawabannya hingga besok pagi ya tante” Sambil tersenyum kuraih dagunya dan sedikit kudongaakkan kepalanya ke atas. Setelah kuucapkan kata terakhir aku memutar badan dan keluar dari rumah Fuji


Pikiran Fuji mulai ragu dengan pilihan yang ada, apakah dia akan merelakan tubuhnya dijamah pria selain suaminya. Bahkan pria itu sudah dikenalnya sejak masih kecil. Kalau tidak mau melakukannya akan ada jutaan pengguna internet yang mengetahui bentuk tubuhnya dan anak gadis kesayangannya yang terekam jelas di video. Fuji tidak pernah menyangka akan terhimpit masalah begitu berat. Kepalanya seakan mau pecah dengan masalah yang dihadapi, tapi ketika anak gadisnya pulang dia berusaha tersenyum seakan semua baik-baik saja. “Apa yang harus kulakukan ya Tuhan....” rintih Fuji sepanjang malam.

_________________________________________________________________________________________________________

Keesokan harinya aku sudah memastikan tidak ada orang dirumah untuk mendukung rencanaku menikmati hari ini. Ibuku sudah berangkat keluar kota bersama geng senamnya sejak jam 7 pagi. Bapakku masih 2 minggu lagi pulang dari Maluku. Adikku sedang ke Jogja bersama teman-teman kuliahnya. Mbok Nem setelah membersihkan rumah langsung pamit pulang. Kupastikan pagar dan pintu depan kukunci agar tidak ada yang mengganggu aktifitasku. Jam 9 pagi lebih 5 menit kukirim pesan ke nomor WA Fuji.

“Bagaimana tante jadi kupublikasikan videonya sekarang ya ?” Kusertakan video yang merekam layar PC ku yang seakan-akan sedang proses mengupload video telanjangnya ke internet.
Pesanku langsung terkirim dan ada panggilan WA dari Fuji.
“Tante mohon ampun Tomi... jangan disebar videonya.....” Suaranya bergetar di ujung telpon.
“Kalau begitu tante sekarang juga ke kamarku, aku tunggu segera !!!” Perintahku tegas
“Lewat tembok belakang saja jangan lewat depan, kunci juga pintu rumah seakan tante sedang keluar” Telpon langsung kututup.


“But I'll take my time anywhere
Free to speak my mind anywhere
Nevemind anywhere
Anywhere I may roam
Where I lay my head is home
Carved upon my stone
My body lie, but still I roam yeah yeah”


5 menit berselang setelah kututup telpon. Tok.. Tok.. Tok.. “Assalmualaikum Tomi” kubalas cepat “masuk tante...” Gagang pintuku terbuka perlahan dan segera kuraih tangan Tante Fuji dan kutuntun duduk ke sofa yang ada di dalam kamarku sambil aku duduk tepat disampingnya. Settingan kamarku yang luas memungkinkan ada satu set sofa, tempat tidur dan meja kerja dalam satu ruangan. Musik sudah kuatur dengan volume yang sangat pelan. Wajahnya yang tertutup hijab masih menunduk sambil menggenggam erat rok gamisnya yang bermotif bunga-bunga. “ Jadi gimana tante ? apa keputusan tante ? “


Dengan penuh ragu dia menjawab “Ini tante hanya perlu sekali saja kan melayani kamu Tom ? “
“ Tergantung sih tante, selama Tomi puas hutang tante kuanggap lunas dan semua video tante dan Sukma aman.” Bujukku dengan nada yang meyakinkan.
“Tapi tolong rahasia ini jangan sampai orang-orang tahu ya Tom. Please...” ucapnya dengan pelan.
“Aku jamin tante selama Tomi puas tante dan keluarga akan baik-baik saja”


Kulingkarkan tangan kiriku di pinggulnya yang ramping, kuremas pelan pinggulnya yang tertutup gamis kurasakan ada garis celana dalam dibalik kain itu. Sambil tersenyum kuraih dagunya dengan tangan kanan, matanya memejam ketika wajahku semakin mendekatinya. Segera kusambar bibir tipisnya sambil meremas-remas pantatnya, kedua tangannya sedikit menahan pundakku dan berusaha mendorong tubuhku agar tidak terus menciuminya.

Karena besar tubuhku yang hampir 2 kali ukuran badannya semua usaha Fuji seakan sia-sia. Kutahan leher belakangnya yang tertutup hijab agar tidak terus menghindar, terus kucumbui bibirnya,,, lidahku mencoba masuk ke dalam mulutnya. Kudorong tubuhnya rebahan di sofa dan dalam posisi menindih tubuh mungilnya. “Slruppppp..... Sruppp. Ahhhh..... Ahh....” “Ampun Tomi....” masih kudengar sedikit penolakannya ditengah cumbuanku yang makin diselimuti nafsu.

“Tenang saja tante.... Slurrrp... semakin cepat selesai, semakin cepat hutang tante lunas Sluurrppp..” ditengah hisapan bibir dan jilatanku ke pipinya aku terus meyakinkannya untuk mengendorkan pertahanannya.
Remasan tanganku saat ini naik ke bagian payudaranya. Kuremas perlahan buah dada yang tidak besar namun padat itu. Aku masih merasakan bra yang menutupinya. Gamis dan jilbab Fuji mulai kusut karena remasan dan gesekan anggota tubuhku.


“ Ahhh.... kalau memang kamu mau menepati janji cepat lakukan agar perbuatan kotormu cepat selesai Tom...” Fuji masih berusaha melawanku.
“ Ok tante... aku buka sekarang ya...” Aku bangkit dari atas tubuh yang beberapa menit kutindihi dan segera mengangkat rok gamisnya sebatas pinggang.
Wajah Fuji memerah padam melihat ada pria selain suaminya yang bisa melihat secara dekat bagian intimnya.
Tanpa membuang waktu kutarik lepas CD jadul motif bunga ditengah itu.
Aroma vagina dengan sabun sirih yang sudah akrab dengan hidungku mulai bisa kuhirup. Bedanya saat ini aku bisa melihat dan menyentuhnya secara langsung. Juga akan menikmati jepitannya beberapa menit kedepan


Lekat kuamati lubang memek yang sudah melahirkan dua anak ini. Lubang kenikmatan yang sudah bertahun-tahun kuinginkan akhirnya bisa kurasakan. Pahanya mulus nyaris tanpa cacat. Bulu jembutnya juga dicukur rapi menghiasi bagian atas. Fuji menutupi wajahnya, harga dirinya sebagai istri setia dan shalihah sudah dijatuhkan oleh tetangganya sendiri. Aku yang penasaran dengan rasa memeknya langsung menjulurkan lidah dan menyapu lubang indah itu dari bawah keatas.

Tubuh Fuji bergetar dalam kepanikan dia bertanya “Kamu apakan kemaluan tante Tom?”
“ Aku mau puas-puasin dulu menikmati memek tante “ Aku langsung menyedot tepat lubang kencing yang sudah kuincar sejak lama itu.
“Slroopppp...... Ah Sloorrroooppp.... Hah Srupppp” Kuserbu lubang vagina Fuji dengan berbagai macam teknik hisapan dan jilatan yang pernah kupelajari dan kupraktekkan.
Jujur saja Fuji bukan wanita pertama yang pernah kunikmati vaginanya. Semasa kuliah aku sudah menikmati kehangatan dari beberapa cewek cantik di kampusku. Setelah memiliki penghasilan sendiri aku juga rutin mengeluarkan uang kepada yang berHAK. Beberapa spa, panti pijat, kamar hotel telah jadi saksi bisu pergulatanku dengan wanita-wanita cantik.


Tapi entah mengapa vagina Fuji yang saat ini sedang kulumat penuh nafsu menghasilkan sensasi yang lain. “Ahh... Hahhhh... Hahhh.. Ahh.. Stop Tomi....” desahan Fuji yang keluar dari bibir tipisnya juga menjadi irama yang menyejukkan hati bagiku. Dia mungkin bukan wanita tercantik yang pernah kunikmati. Tapi perasaan penasaranku yang kupupuk selama bertahun-tahun benar-benar menghasilkan suasana yang berbeda. Jari-jari tanganku juga mulai masuk merasakan kulit dalam vagina Fuji. Kukocok dengan irama yang berubah-ubah dan itu membuat paha Fuji semakin melebar dan desahannya semakin keras. Kusentuh satu titik dibagian atas labia minoranya yang membuat Fuji mengerang keras “Ahhhhhhhhhhhh.....” akhirnya kutemukan letak G-Spotnya. Kuteruskan mencumbui vagina tetanggaku dengan mulut dan tangan yang bergantian sambil sesekali kutengok ekspresi wajahnya.

Setelah hampir 10 menit kucium, kulumat kusedot dan kumainkan jariku menjelajah vagina sucinya. Suara desahan Fuji semakin bergetar. ‘Ahh.... Stooooppp... Aku Mau Kencing......” “Keluarkan saja tante jangan ditahan” Ucapku penuh nafsu. Beberapa detik kemudian pinggul Fuji terangkat keatas, tubuhnya mengejang dan dari bibirnya keluar suara “ Haaaahhhhhh.. aku pipiss...... Hahhhhhhhh.... Hahhhhhhhh” Kujauhkan bibir dan kepalaku sambil jariku terus memainkan memeknya.

“Ccrrrrrttttttttttt...... Haahhhhhhh....... “ Cairan bening menyemprot deras dari memek Fuji membasahi sofaku. Pinggulnya terangkat keatas dan dari lubang kenikmatannya keluar semburan pertama.... “Hahhhhhhh....” semburan kedua.... semburan ketiga..... pantatnya terhempas ke sofa dan dari lagi vaginanya keluar gelombang keempat sambil pahanya terbuka lebar.

“Hehehe... wah mantap banget tante bisa muncrat sampai 4 kali”
“Berbulan-bulan tidak dimasuki kontol jadi kangen diobok-obok ya tante ? “ Ucapku dengan hati gembira. Akhirnya aku bisa melihat wanita idamanku orgasme didepan mata.
“Hahhh.... hahhhhh. Hahhh....... hahhhhh .... “ tubuhnya melemas setelah dilanda orgasme pertama di hari itu. “Belum jam 10 pagi tante sudah muncrat nih. Hihihihi..” Kubisikkan lembut ditelinga yang masih tertutup hijab yang sudah mulai kusut.


Kulumat bibirnya yang masih mendesah desah menikmati sisa-sisa orgasme. “Slruppp.. Cupppp. Cuuuppp.. Cpokkkk...” Mau ngerasain orgasme lagi nggak tante ? harusnya kan tante yang muasin Tomi tapi sekarang malah Tomi yang bikin tante puas” Ucapku di dekat telinganya. “Nggak... sudah cukup.... tante masih capek Tom...” rengeknya penuh harap

Aku bangkit lagi dari sofa dan kutarik tubuh langsingnya ke posisi duduk kemudian aku langsung mengangkat pantatnya dan kuarahkan posisi tubuhnya untuk menungging diatas sofa. Kusingkap rok gamisnya keatas, kurasakan basah di beberapa bagian. Kusaksikan lagi pantat telanjang Fuji dan lubang vagina yang basah dengan sisa-sisa cairan kenikmatan yang masih menetes perlahan. Kedua lubang pribadinya bisa kulihat dengan jelas dan sambil tersenyum gembira kusedot dan diakhiri dengan kecupan mesra tepat di lubang pipisnya.

“Slroooppppppp..... Srrlloooppppppppp..... Cupppmmhh”
“Aaahhhhhhhhh..........” Mulut Fuji mengeluarkan suara desahan yang nyaring
Saat ini dia sedang menungging dan posisi kepalanya sudah berada di ujung pegangan sofa. Dengan baju gamis yang sudah terangkat dan bagian bawah tubuhnya terekspos bebas. Pakaian bagian atas masih terpasang lengkap sedangkan celana dalamnya sudah terlepas dan teronggok di bawah lantai. Pantat dan vaginanya sedang habis dieksploitasi tanpa henti oleh pria yang lebih muda darinya.


Jariku kembali memainkan memek Fuji dengan ritme yang stabil. Jari tengah dan telunjukku sudah beberapa detik keluar masuk dengan lancar. Kurasakan lembut bagian dalam daging vaginanya dan lendir yang terus keluar membanjiri jari-jari tanganku. Kupraktekkan teknik masuk lurus dan keluar menekuk kebawah karena di posisi menungging ini klirotis Fuji berada di bagian bawah.

“Ahhhhhhh.... Sudahhh... Ahhhh... Ampuunnnn.... Ahhhhhhh Enak.....” desahan terus keluar dari bibir Fuji saat jariku mengocok vaginanya.
Dan sesuai perkiraanku tidak sampai 10 menit dalam posisi menungging kembali tubuhnya mengejang dan kucabut jariku dari lubang vagina Fuji.
“ Suuurrrrrrrrrr.... Crrrrrttttttttttt......Serrrrrrrrr...... Crrrrttttttttttt” Kembali vagina Fuji menyemprotkan cairan kenikmatan Kali ini kuarahkan agar pinggul dan lubang vaginanya tepat searah dengan kamera yang kupasang diam-diam sebelum dia masuk ke kamarku.


Aku tersenyum dalam hati “ Mantap ini hasil rekamannya “
“Hahhhh...... Hahhhhhh....... Hahhhhhhhh.......” Fuji kembali mendesah dan tubuhnya ambruk diatas sofa.
Akhirnya aku bisa menikmati menu utama. Kulepas celana pendekku, aku adalah orang yang jarang sekali memakai celana dalam, hanya celana pendek olahraga yang biasa kupakai setiap hari. Kaosku juga cepat kucopot. Kontolku sudah mengeras sejak tadi dan mulai kudekati pantat telanjang Fuji.


Kuangkat sedikit kembali ke posisi menungging, kukecup mesra sekali lagi lubang vagina Fuji sebelum kearahkan kepala kontolku ke pintu lubang kenikmatannya. “Ahhkkkkkkk... penantian bertahun-tahun akhirnya terjadi juga hari ini...” Lubang memeknya yang sudah basah dan terangsang sejak tadi memudahkan kontolku untuk masuk. Kutekan pelan ujung kontolku, kurasakan hangat vagina Fuji yang baru orgasme. Setelah kurasa pas waktunya untuk menjelajahi kenikmatan bersama tetanggaku ini, kupegang kedua pahanya dengan tanganku dan tanpa ampun kudorong masuk semua kontolku.

“Aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh.....” Desahku bersamaan dengan Fuji.
Memeknya memang tidak serapat memek wanita seumuranku tapi kembali lagi ada sensasi lain ketika akhirnya aku sukses menyumpal dan memenuhi lubang kenikmatan tetangga sebelah rumahku ini. Kontolku masuk menerobos dengan lancar nyaris tanpa perlawanan. Kurasakan ujung kontolku menabrak ujung mulut rahimnya. “Aaakkkkhhhhh” Desahku penuh kepuasan, kurasakan vagina Fuji yang masih berdenyut memijat kontolku dengan pelan. Kontol pria lain yang baru pertama kali menerjang memasuki ruang sempit itu. Kudiamkan beberapa detik agar vagina Fuji terbiasa dengan bentuk kontolku. Kuelus dan kuremas pinggul mulus Fuji sebelum kuputuskan untuk mulai permainan ini.


Kutarik kontolku hingga setengah keluar, kurasakan ada tekstur yang sedikit bergerigi di dalam vagina Fuji. Setelah kutarik setengah kuhentakkan lagi hingga ujung mulut rahim. Fuji hanya bisa pasrah dalam posisi nungging dan suara mendesah keluar berulang-ulang dari bibirnya. “Ahhhhh...... Oohhhhhhh... Ahhhhhhhh.... Oohhhhhhh....... Sudahhhhh.... Ampun.....”

Aku menarik dan menghentakkan kontolku dengan tajam bebedapa kali. Baru setelah kurasa bertambah banjir lendir di dalam memek Fuji, kugoyang pinggulku dengan ritme sedang.
“Plakkkk.... Cplokkkkk.... Plakkkk... Plokkkkk..” Suara paha dan pinggulku yang menghantam pantat dan paha Fuji berulang-ulang.
“Ahhhh..... Hahhhhhh.... Ahhhhh.... Hoohhhhhh..... Memekmu masih sempit te.....” Desahku keras-keras sambil terus menggempur lubang sempit Fuji.
“Enak banget ngentotin tante...... sering sering ya te.. kita ngentot seperti ini....” Godaku ditengah persetubuhan terlarang ini
“Nggakk..... Ahhhhhh..... Ngggaakkk mau lagi....” Sisa-sisa kesadaran Fuji masih ada ditengah terjangan kenikmatan yang merangsang bagian sensitifnya
“Tante sudah muncrat 2 kali lho gara-gara aku.... Bikin tante orgasme setiap hari aku siap kok.... Hahahah” Sambil tertawa penuh kemenangan, pinggulku terus bergerak agresif menyodok dan memompa lubang memek Fuji.


Ritme goyangan mulai kupercepat saat kurasakan vagina Fuji tambah membanjir, tetesan cairan kenikmatan beberapa kali turun memercik diatas sofaku.
“Pllaaakkk... Plokkkk.. Plakkkk.... Plokkkk... Cpakkkk... Cpppokkkk... Cppakkk... Cpoookkk..... Slepppppppp..... Ahhhhhh” Selalu kuselingi satu sodokan keras dan dalam diantara sodokan cepatku
“Arrrrrggghhhhhh........” Desahan Fuji menghiasi telingaku saat dengan sengaja kutubruk mulut rahimnya


Saat ini jilbab, pakaian bahkan branya masih terpasang di tubuh Fuji, sudah 10 menit kusetubuhi tubuhnya yang belum sepenuhnya telanjang. Dan beberapa detik kemudian kembali tubuhnya mengejang..
“Arrrgggghhhhh Ampuunnnn.... Ampuunnnnn... Keluar Lagi....... AAAAHHHHHHHH !!!”
Kurasakan vaginanya yang berkedut kencang dan kontolku yang seakan disemprot cairan di dalam memeknya. Bibir Fuji terbuka lebar sambil mendesah kencang disaat bibir bawahnya aktif mengeluarkan cairan kenikmatan. Sofaku kembali ditetesi cairan bening beraroma khas. Sedangkan kontolku yang masih keras di dalam memeknya merasakan sensasi pijatan dan hisapan lembut. Akupun mendesah bergantian dengan Fuji. Kamarku yang sudah kudinginkan dengan AC terasa panas dengan gairah. Keringat dan peluh mulai membanjiri tubuhku dan tubuh Fuji.


Setelah 5 kali tubuhnya mengejang dan vaginanya memeluk rapat kontolku yang masih bersemayam di dalamnya. Tubuhnya kembali melemas dan terjerembab diatas sofa. Karena merasa haus kuambil botol air minum di meja samping sofa dan kuteguk dengan cepat. Tubuh Fuji yang sudah terkulai lemas karena 3 kali orgasme masih terdengar terengah-engah. Nafasnya seperti orang yang habis berlari beberapa kilometer. Fuji menoleh kearahku dan dengan mata sayunya seakan ingin berkata... aku capek....

Setelah minum aku kembali keatas tubuhnya dan sebelum kembali kutusukkan kontolku di lubang sempitnya aku berbisik. “ Tante sudah 3 kali sekarang giliran Tomi yang keluar ya..”
Kubuka belahan pantat dan kuselipkan lagi kontolku ke jepitan memeknya. Langsung kusodok dalam... “Ahhhhhhhhhh masih sempit te.....” Terus terusan kurayu telinganya dengan kata-kata nikmat. Mungkin didalam batinnya Fuji merasa tersanjung masih ada anak muda yang terobsesi dengan tubuhnya yang mulai menua.


Kugenjot tubuh Fuji dengan posisi telungkup, kulingkarkan tangan kiriku ke lehernya sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara mungilnya.
“Ahhhhh.... Arrgghhhhhh....... Uuhhhhhh...... Arrrggghhh” kembali desahan nafas kami berdua bersahut-sahutan
Sambil terus menghentakkan kontolku, lidahku bergerilya menjilati pipinya, ujung jilbabnya mulai basah karena ludahku dan tetesan keringat. Gamisnya juga bertambah kusut terutama bagian belakang yang dari tadi sudah berulang kali bergesekan dengan tubuhku. Sekarang karena remasan yang semakin intens gamis di bagian dada juga mulai kusut. Untungnya dia memakai gamis berbagan katun yang mudah dibersihkan setelah ternoda.


Dengan posisi seperti tengkurap, pinggulku bergerak semakin cepat menabrak-nabrak pantat Fuji. “Plak.. Plak.. Plakk... Cplakk... Plakk” “Ahh.. Ahh... Ahhh...Ahh...Ahhh”
Goyanganku bertambah kencang “ Plakkk.... Pllaaakkkkk.... Cpokkkk.... Cpokkkkk...”
Vaginanya yang terus menerus dihantam kontolku juga mengeluarkan bunyi khas orang bercinta.... “Sleeppppp.... Cpaakkkk........ Sllleepppppp....... Cpakkkkkk” Bunyi alat kelamin basah bergantian menggema di dalam kamarku diantara desahan kami berdua...


“Arrrggggghhhhh sudah diujung.....” Desahku saat kurasa cairan spermaku sudah mulai ingin antri keluar.
“Arrrrghhhhhh.............. Fuji..... Enaaakkk....Fujiiii....... Arrrggghhhhhhhh...... Fujiku.......” Kusebut berulang-ulang namanya ditengah orgasmeku
“Crrrrrroottttttt....... Ahhhhhh...... Crooooottttt...... Hahhhhhh........Croootttttttttttttt” Kuhitung ada lima kali aku menyemburkan peju didalam memek hangat Fuji.
Ada perasaan yang menggelora di dalam dadaku. Kamarku ini jadi saksi bisu aku biasa coli menggunakan CD dan bra milik Fuji. Saat ini setelah mungkin ratusan kali hanya bisa merasakan kelembutan pakaian dalamnya, fantasiku menyetubuhi tetanggaku yang cantik ini akhirnya tersalurkan.


Kutekan kontolku hingga amblas dan mentok hingga mulut rahimnya dengan tubuhku yang bergetar hebat seperti orang menggigil. Nafasku tersengal-sengal merasakan kenikmatan seksual. Satu wishlist dalam hidupku akhirnya terkabul : Menyemproti memek Fuji dengan pejuku. Kepuasan yang baru kurasakan pertama kali selama bergonta-ganti pasangan sex. Kucabut kontolku dan sambil terduduk di belakang tubuh Fuji yang masih tengkurap lemas. Kusaksikan spermaku yang mulai keluar perlahan dari dalam memek Fuji. Kunikmati pemandangan itu beberapa saat sambil tersenyum puas.

Mulustrasi



Tak lama kuberanjak berdiri dengan kontolku yang masih setengah tegang dan berinisiatif menyasar bibir Fuji. Tubuhnya yang masih lemas hanya bergumam seadanya saat kuposisikan miring dan dengan sengaja langsung kupencet kedua lubang hidungnya. Mulutnya yang menganga langsung kujejali dengan kontolku yang masih belepotan dengan sisa pejuku dan cairan memeknya sendiri. “Glllekkkkkkk..... Slooppppp........... Gllleekkkkkk... Uummppphhh “ Fuji mencoba melawan tapi sudah terlalu lemas saat kontolu keluar masuk bibir sucinya.

Dia hanya bisa pasrah dengan mata yang berair dan suara gumaman yang tertahan kontol. Kupegang kepalanya maju mundur dan masih posisi tertutup hijab, kulakukan beberapa kali hingga kusodokkan mentok ke ujung tenggorokannya. Saat Fuji mengeluarkan suara seperti orang tercekik kucabut keluar kontolku dari mulutnya sambil mengelus-elus pipinya. Fuji sempat terbatuk-batuk dan aku berinisiatif memberinya minum. Kutarik tubuhnya agar duduk dan kuberi minum. Beberapa tegukan pelan membuatnya lebih tenang. Setelah hampir separuh botol dia minum kupeluk dia dengan posisi duduk berdampingan. Kuelus kepalanya sambil kubisikkan “ Terima kasih ya tante sudah muasin Tomi. Kapanpun tante butuh kehangatan Tomi siap kok bikin tante teriak-teriak enak kayak tadi”

Fuji yang maish lemas dan shock tidak menjawab. Dia hanya berkata pelan. “ Tante masih capek banget, istirahat sebentar ya disini ”
“Iya tante santai saja toh masih jam 11 siang ini” Tak terasa memang sudah lebih dari satu jam aku mereguk kenikmatan bersama wanita paruh baya ini.
Fuji kemudian tergeletak lemas dan perlahan tertidur di pelukanku. Kugendong dia ke kasur dan kuletakkan kepalanya di atas bantalku yang empuk. Dengkuran halus menandakan dia sudah pulas. Kuambil kamera untuk memanfaatkan momen itu, kuambil gambar dan video close up memeknya yang masih belepotan pejuku. Kukeluarkan kontolku kembali dan kugesekkan diatas bibir dan wajahnya.
“Lumayan nih tambah amunisi lagi” Batinku gembira.


Setelah itu kubiarkan dia istirahat hingga terbangun jam setengah 2 siang. Waalupun masih terasa ngaceng. Tidak kulanjutkan ronde kedua pada hari itu. Kubantu dia merapikan pakaian dan bersih-bersih di kamar mandiku. Bahkan terakhir kupakaikan celana dalamnya hingga terpasang tepat sambil sedikit kuremas pantat putihnya. Kuantar dia ke belakang rumah dan kubantu untuk melompati tembok. Ada pijakan yang sudah kusiapkan di kedua sisi tembok agar setiap ada kaki yang melompat bisa mendarat dengan aman.

Beberapa saat kemudian kukirimi dia pesan bersama dengan foto saat dia tertidur pulas dengan vagina yang terekspos. “ Makasih banyak Tante...” Fuji tidak membalas sama sekali pesanku di hari itu. Rencana kedepan sudah kususun agar terus bisa menikmati jepitan hangat tetangga cantikku ini. 1st sex done. What next ??

_______________________________________________________________________________

Mohon maaf jika ada typo dan salah tulis
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd