Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah Suami Fuji Akan Tahu Perbuatan Tomi ke Istrinya ??


  • Total voters
    106
Status
Please reply by conversation.
Sip ceritanya suhu.. Mungkin ke inspirasi film JAV jalan ceritanya.

Palingan Fuji ntar jadi ketagihan dan sukarela dimainin Tomi. Apakah si Tomi dari nafsu seks jadi jatuh cinta. Entahlah ?

Apakah palingan ntar ada adegan threesome Anak dan Ibu. Atau si Tomi ajak temen cowoknya brutalin Fuji. Atau Fuji sama Anaknya disuruh pake double penetration dildo gitu. Atau si Tomi ajakin temen ceweknya buat colokin Ms. V Fuji pake strap on dildo. Lihat aja kejutan dari suhu.. Heheh...
 
Terakhir diubah:
Mantapp suhu...👍👍👍
Tante Fuji kalo udah fix jadi budak sex nya Tomi bisa digunain buat gratifikasi biar bisa naikin jabatan
 
3rd Sex

Kedua kelamin itu mulai aktif bergerak. “Jleebbbbb.... Uggghhhhh..... Plookkkk.... Ploookkkkk.... Sleebbbb..... Cpprrrttttt.....” Suara persetubuhan ramai terdengar diatas spring bed king size itu.
Sang pemilik vagina tampak tidak malu-malu lagi bergerak aktif. Tubuhnya telanjang bebas, dengan peluh yang banyak menetes di pori-pori kulit. Lubang kenikmatannya terus menuntut untuk dipuasi. Raganya yang mulai menua namun tetap cantik itu naik turun dengan tempo sedang. Di bawah tubuhnya ada seorang pemuda yang tersenyum menikmati aksinya.

“Ahhhhhhh..... akhirnya tante mau ngentotin aku.....” Ucap Tomi
“Arrggghhhh....... Tomi..... Aaaahhhhhhh.....” Perempuan yang dikenal sebagai istri alim itu mulai mendaki puncak kenikmatan yang kelima pada hari yang sama......




Setelah dua hari berturut-turut aku mereguk kehangatan tubuh Fuji, pekerjaan mulai menyibukkan hari-hariku. Di waktu senggang, kuamati gerak-gerik kegiatan tetangga rumahku yang tetap terlihat cantik itu melalui CCTV rahasiaku. Sempat kukirim potongan video saat aku dan dia mandi bareng di kamar mandinya. Kuedit agar terlihat jelas adegan saat aku ikut membersihkan organ intimnya. Juga saat aku menghanduki tubuh Fuji dan memainkan belahan pantat Fuji seperti squishy.

Sambil kukirim pesan dibawahnya. Jika sampai kameraku di rumahnya ada gangguan, maka video rekaman tubuh Fuji dan anak gadisnya akan bisa diunduh di internet secara gratis. Video saat aku dan Fuji beradegan suami istri di kamarnya juga tersimpan rapi di storage yang sudah kusiapkan. Kuselesaikan pekerjaanku dengan cepat dan cermat setiap harinya. Agar aku punya waktu luang untuk mengedit dan merapikan video-video Fuji dan Sukma.

Berselang seminggu sejak terakhir aku menelanjangi Fuji, di pagi hari yang cerah itu aku sedang menyiram tanaman di depan rumah. Kuputar keran air dan kuarahkan ujung selang ke daun-daun dan bunga yang bermekaran di depan rumahku. Mbok Nem ART ku masih beraktivitas di dalam rumah. Setelah selesai menyiram bunga aku bergegas untuk membersihkan tong sampah yang ada di dalam mobilku. Tanpa sadar ketika membuka pintu depan aku melihat ada seonggok celana dalam berwarna merah maroon di atas jok sopir.

Segera kuamankan barang bukti itu, aku baru ingat siapa pemilik CD sexy yang sudah kulipat ke dalam saku celana. Itu punya Ella GRO tempat massage yang semalam menemaniku hingga larut. Aku semalam sengaja mengambil last order di thematic massage langgananku. Dan jadi customer terakhir yang pulang sebelum mereka tutup. Kutawari tumpangan pulang ke kost Ella tapi sebelum itu kuajak dia karaoke di tempat favoritku. Aku yang tidak suka minum alkohol hanya memesan minuman isotonik dan air mineral. Mulai aku menyanyikan lagu-lagu kesukaanku saat karaoke. Dimulai dari lagu andalanku :

“ Sewangi bunga mawar tubuhmu
Menghampar di permadani
Mengetuk hasrat 'tuk menjamah
Surgamu


Kilaumu bagaikan mutiara
Menghiasi muka bumi
Warnamu yang kujilati
Sendiri


Kuyakinkan restu bumi
Bangunkan jiwaku
Basuhi raga kita
Restu bumi leburkan hati
Sucikan dari debu dunia “


Lagu yang menurutku “nakal” tapi dibalut dengan lirik dan instrumen yang indah. Memang beda hasil karya legenda musik Indonesia ini. Sambil menghabiskan waktu room karaoke yang sudah kubayar, aku bernyanyi bergantian sambil memeluk tubuh langsing Ella. Setelah mendoggy terapisnya di shower massage room tadi. Penisku yang masih belum tenang ingin sekalian mendoggy tubuh Ella di karaoke room yang dingin ini.

Mulustrasi Ella



Singkat cerita bibir kami mulai berpagutan, desahan Ella semakin bertambah kencang saat tanganku mulai menggerayangi dada dan bagian pahanya. Kulepas blazer seragam Ella dan mulai mencopoti kancing kemejanya. Kutarik lepas rok mini dan celana dalam sexynya. Ella yang sebelumnya sudah pernah menikmati rasanya kugenjot habis-habisan langsung inisiatif mengocok dan mengoral kontolku. Tidak lama kemudian sambil diiringi lagu “More Than Words” yang berbunyi keras tanpa suara vokal, Ella naik ke pangkuanku. Dia meraba kontol tegangku dan setelah dirasa pas dia mulai melesakkan pinggulnya ke bawah dan mulai aktif naik turun sambil mendesah-desah. 15 menit setelah bergonta ganti gaya aku mengeluarkan benih-benih calon konglomerat dengan nikmat di dalam hisapan mulut Ella. Dia sudah mati-matian menahanku agar tidak membuahi rahimnya tadi. Permintaan yang kukabulkan dan sekarang dia berusaha keras menelan semua pejuku agar tidak ada yang menetes di atas sofa. Tepat ketika waktu habis, aku keluar bareng dengan Ella yang masih sempat memoles wajahnya dengan make up setelah berkeringat di dalam room.

Parkiran basement saat itu sangat sepi karena bukan weekend. Aku yang memarkir mobilku di pojokan yang remang-remang berjalan beriringan dengan Ella. Terlintas ide isengku, kubukakan pintu depan samping sopir. Ketika Ella akan beranjak naik ke dalam mobil, kutahan kuat kedua pinggulnya. Secepat kilat tanganku masuk ke dalam rok mini Ella dan meraih dua tali tipis di samping Cdnya. Kutarik turun dan langsung kuciumi memek Ella yang sempat dia bersihkan sebentar di kamar mandi tadi. Aku masih bisa merasakan sisa-sisa aroma bekas orang bercinta di area selangkangan Ella.

Dia menutup mulut agar desahannya tidak terdengar. Satu tangannya berusaha meraih dan mendorong kepalaku agar berhenti menyedot-nyedot lubang peranakannya. “Mmppphhhhh.... Mass Tomi Nakallll Bangett Siiihhhhh.....” Desahnya tertahan. Aku yang memperhitungkan situasi juga tak mau lama-lama berada di situasi mesum tersebut. Kulepas pagutanku dari lipatan daging segar yang menggiurkan itu. Aku yakin banyak pelanggan massage yang berusaha untuk bisa menikmatinya, tapi dari pengakuan Ella dia hanya pernah berhubungan seks dengan pacar dan mantan-mantannya saja. Yah sebuah pernyataan yang patut diragukan... Kurapikan kembali rok mini Ella dan segera menutup pintu mobil. Aku berputar kearah kemudi dan mulai mencari jalan keluar dari basement menuju kost-kostan Ella. Dia sempat bertanya, “celanaku masih kamu bawa mas ?”
“Iya buat kenang-kenangan kalau lagi kangen aroma memekmu” jawabku sambil bercanda
Dia toyor kepalaku sambil berkata “Dasar laki-laki mesum”
“Biarin wekkkk” Ujarku sambil menjulurkan lidah

Sepanjang jalan kami bercanda hingga sampai pintu gerbang kost-kostan Ella. Sebuah kost eksklusif yang “terkenal” sebagai tempat tinggal sementara gadis-gadis cantik yang sedang mengadu nasib di kota metropolitan ini. Aku tidak lupa memesankan dia makanan melalui ojol dan kukirim ke alamat kostnya. Kugandeng Ella saat turun mobil dan saling melambaikan tangan seperti orang pacaran. Kulihat security menyapa Ella sambil matanya melirik nakal ke pantat Ella yang terlihat menggiurkan karena hanya tertutupi oleh rok mini dan tanpa celana dalam.

Malam yang sudah larut menuntunku untuk pulang. Mungkin tadi security mengira aku pacar Ella karena gerak-gerik kami berdua yang terlihat romantis. Padahal aku sedang jomblo setelah terakhir wanita yang kucintai sepenuh hati dipaksa pindah keluar negeri karena oarng tuanya tidak merestui hubungan kami.....




Aku yang lupa merapikan isi mobilku semalam menghela nafas lega. Untung tidak ada yang membuka mobilku pagi ini. Setelah kulipat CD milik Ella ke saku celana. Kulanjutkan sebentar membersihkan sampah yang ada di dalam mobilku. Aku yang juga tidak merokok tentu tidak perlu susah-susah membersihkan sisa puntung rokok di dalam mobil. Sambil beraktivitas tiba-tiba kudengar ada suara ketokan keras di pagar rumah Fuji. Ada 2 orang laki-laki yang kutahu sering mendatangi rumah Fuji untuk menagih hutang. Mereka adalah supplier tempat suami Fuji biasa mengambil barang dagangan. Yang kutahu uang jatah pembayaran barang dibawa kabur oleh partner suami Fuji. Dan sampai sekarang mereka terus menuntut pertanggung jawaban untuk membayar sesuai kesepakatan.

Kudengar salah satu pria botak marah-marah sambil bernada ketus ke arah Fuji “Kalau sampai minggu depan tidak ada pembayaran sama sekali aku sita perabotan rumahmu ya !!!” Tak lama 2 orang pria itu beranjak pergi. Aku yang mendengar perbincangan itu inisiatif bertanya ke Fuji. “Memangnya jumlah hutang ke suplier yang itu berapa banyak te ?”
“Sekitar 7 jutaan Tom, karena memang tidak ada uang jadi belum bisa membayar” Jawabnya dengan nada lemas. “ Ya sudah Tomi bantu lagi ya untuk bayar hutangnya. Sebentar lagi Tomi transfer ke rekening tante. “
“ Tapi Tom... “ matanya memelas sebelum dia meneruskan perkataannya aku bilang pelan-pelan di samping telinganya yang tertutup hijab berwarna krem pagi itu “ Tenang saja tante, kan bayarnya bisa sambil enak-enak. Hihihihi...” Raut wajahnya terlihat pasrah sambil menghela nafas dia berkata “ Ya sudah terserah kamu...”

Tak lama setelah kukirim bukti transfer ke rekeningnya. Aku kirim perintah ke handphone Fuji. “Tante nanti siang setelah dhuhur ikut aku ya, kita staycation di hotel tengah kota”
“Bawa baju ganti, bilang saja ke Sukma kalau tante mau nginap di rumah kakeknya”
“Biar Sukma tidak curiga kalau dia pulang kuliah tante tidak ada di rumah”

Singkat cerita siang itu kusuruh dia naik ojol untuk turun di dekat salah satu mall di perbatasan kota. Aku berangkat menyetir sendiri dari rumah sebelum ojol yang dipesannya datang. Di tempat yang sudah ditetapkan kutunggu dia sebentar di parkiran dan ketika dia datang kulambaikan tanganku agar dia segera naik ke mobilku. Kuajak dia makan siang sebentar sambil menunggu jam check in. Kami mengobrol banyak hal tanpa menjurus ke arah seksual. Setelah dekat jam 2 siang, kugandeng tangannya menuju mobil dan kami berangkat menuju hotel. Memang aku mengambil jatah libur selama 2 hari untuk bersantai. Ibuku sedang mendampingi bapakku ke Jakarta untuk acara kantor sehingga aku sendirian di rumah.
Rencana awalnya aku ingin mengunjungi daerah pegunungan dan menyewa villa untuk menghabiskan hari liburku. Kejadian menagih hutang pagi ini merubah rencana liburku dengan staycation sambil menikmati kedutan memek Fuji..

Setelah menyelesaikan administrasi di lobby hotel dan mendapatkan kunci kamar, kugamit tangan Fuji menaiki lift dan menuju ruangan yang sudah kupesan. Hari masih panjang, aku tidak ingin terburu-buru dan menikmati setiap momen bersama wanita yang mengundang nafsuku ini. Kutanya pada Fuji ketika di dalam lift “Tante pernah nginap disini?”
“Belum pernah Tom..”
“Nanti kalau butuh mau pesan apa saja tinggal bilang te, biar aku bantu pesankan”
“Iya makasih” Fuji masih nampak canggung dengan pengalaman pertama kali check in dengan seorang laki-laki. Selama ini dia hanya pernah tidur di hotel bersama suaminya saja, Hari ini dia akan merasakan menginap berdua di kamar hotel bersama pria yang bukan muhrimnya....

Kubuka pintu kamar dengan keycard, aku langsung menawari Fuji untuk mencoba paket massage hotel. Tubuh dan fikirannya yang lelah butuh relaksasi, meskipun dia menolak halus tetap kuangkat gagang telpon dan memesan layanan massage ke kamarku. Kutinggal Fuji di kamar bersama terapis wanita yang akan memberikan layanan pijat selama 90 menit ke depan. Aku menuju kolam renang dan duduk santai menikmati hari yang menjelang sore sambil bermain hp dan meminum minuman segar yang disediakan hotel.

Aku kembali ke kamar tepat setelah sesi massage selesai. Kubayar dengan uang cash langsung ke terapis. Sambil menundukkan badan dengan sopan, terapis hotel mengucapkan “Terima kasih bapak, selamat menginap di hotel kami” Sejenak aku berpikir, andai saja tidak mengajak Fuji staycation, mungkin aku sudah menelanjangi terapis cantik yang baru saja pergi. Karena aku pernah juga memanfaatkan service ekstra di hotel ini. Dengan jumlah yang tepat, terapis hotel bisa memberikan layanan tambahan untuk pelanggan.

“Gimana tante habis dipijit badannya ? jadi enteng ya ?”
“Iya Tom... beda rasanya sama mbok pijat yang biasa tante panggil ke rumah.”
Aku lanjutkan mengobrol dengan Fuji hingga hari beranjak petang. Dia banyak berkeluh kesah tentang kehidupan ekonominya yang memburuk beberapa tahun terakhir. Untung saja Sukma bisa melanjutkan kuliah karena mendapat keringanan biaya. Prestasi olahraganya berhasil membuat dia bisa masuk kuliah dengan biaya yang ringan.

Setelah jam menunjukkan pukul 5 sore kuajak Fuji mandi bareng di bathup hotel mewah itu. Fuji yang sedikit canggung mulai melepas satu persatu pakaiannya. Dua tubuh telanjang beda usia masuk berbarengan ke dalam ruangan beralaskan granit putih. Terdengar gemericik air jatuh di dinding bak mandi keramik. Kulempar bath bomb berwarna pink ke dalam bak yang sudah setengah terisi air. Busa mulai melimpah melapisi permukaan air. Kutarik lengan Fuji untuk bersamaan masuk ke bak mandi. Kududukkan Fuji diatas pangkuanku. Kumulai kegiatan berendam bersama di sore yang cerah itu. Kontolku yang mulai tidak sabar mulai menggesek dan menyundul-nyundul area pantat mulus Fuji. Sambil berendam kulanjutkan ngobrol sambil meremas-remas tubuh telanjang Fuji. “Kalau tante mau, bisa remas-remas kontolku kok” bisikku di telinganya.

Fuji



Wajah Fuji tersipu malu saat kubisikkan kata “kontol” di telinganya. Bagi Fuji kata tersebut adalah kata yang tabu diucapkan di depan orang. Apalahi yang bukan muhrim. Sepanjang sesi berendam, kudengar desahan Fuji saat jari-jariku menjamah tubuhnya. “Mmppphhhh...... Mpppphhhhh....” Setelah puas berendam bareng aku beranjak untuk membilas tubuh di shower dan sikat gigi. Kami berdua keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk untuk melilit tubuh. Sambil menunggu agar badan kami berdua benar-benar kering, kunyalakan TV dan kucari film yang menurutku menarik. Remote TV kupencet beberapa kali hingga aku menemukan channel yang sedang memutar film yang lama sudah tidak kutonton, American Pie 2.

Kuatur volume TV agar tidak terlalu kencang. Mulai kujamah tubuh Fuji yang hanya ditutupi handuk. Tampak setengah dadanya terekspos bebas dan pahanya dilipat serong ke kiri. Fuji menyandarkan tubuhnya sambil melihat ke arah TV. Kurengkuh kepalanya dan mulai memagut bibir tipis Fuji. “Ccuuuppp..... Mmmppphhhh.....” Lidahku mulai berkelindan dengan lidah Fuji. Tampaknya dia kini memutuskan untuk menikmati permainan terlarangnya dengan Tomi. Daripada terus menerus stress memikirkan kehidupannya, seorang pemuda datang menawarkan kehangatan dan kenikmatan. Hanya ketakutan akan dosa besar yang membuatnya bimbang untuk meneruskan permainan tabu ini.

Mulai kutindih badan Fuji sambil melepas lapisan handuk yang menutupi tubuhnya. Terus kucumbu bibir Fuji sambil lidahku terus keluar masuk dan memutar di rongga mulutnya. Fuji mulai membalas pagutanku dengan menyedot lembut bibir bagian bawahku. Tangan kananku mulai bergeser mengelusi dada dan memaminkan puting Fuji yang mulai mengeras. Tangan kiri kugunakan untuk menahan tubuhku agar tidak terlulu menindih tubuh telanjang Fuji. Setelah puas menciumi bibir Fuji aku langsung beranjak bangkit dan menunduk ke selangkangan Fuji yang terbuka lebar. Kembali kulumat vagina yang sudah seminggu tidak kukecap. “Sllluuurrrppppppp.......... Ssssssspppphhhhhhh..... Lick..Lick...Lick...Lick...”

Kukeluarkan jurus andalan yang sering kulakukan ke puluhan vagina wanita. Erangan Fuji semakin keras terdengar sambil mendesah keenakan. “Ahhhh...... Mmppphhhhh....... Aaaahhhhhh.....” bibir vaginanya yang sedang dicumbui mengirimkan sensasi nikmat ke syaraf-syaraf sensitif Fuji. Lidahku aktif keluar masuk menelusuri sisi dinding rongga kenikmatan Fuji yang mulai membasah. Kucoba membuat ujung lidahku lebih kecil untuk lebih bisa masuk lebih dalam lagi. Terus kutekan permukaan memek Fuji dengan kepalaku, tak tinggal diam jari kiriku aktif memutar dan mengelusi klitoris Fuji. Tangan kananku terus mengelus-elus area pangkal paha Fuji yang terasa lembut dan empuk.

Kuakui Fuji adalah wanita yang pandai merawat diri. Sensasi kenikmatan yang kudapat tidak kalah seperti saat aku menikmati tubuh wanita yang jauh lebih muda dari usianya. Tak lama terus kumainkan lubang kencing Fuji tubuhnya mulai menegang dan melonjak-lonjak. Aku yang mulai terbiasa melihat Fuji orgasme semakin intens menggerakkan jari tengahku keluar masuk memek yang sebentar lagi orgasme itu. “Ohhhhhh..... Tomiii........ Aaaahhhhhhh...... Ahhhhhhh..... Ahhhhhhhh...... KELUAAARRRRRRRR....... Crrrrrruutttttttt....... Serrrrrr....... Aahhaaaahhhhhhhhh......”

Tubuh Fuji menegang keras dengan pinggulnya yang terangkat tinggi. Otot lehernya menegang menahan kepalanya yang terhempas menekan bantal berisi bulu angsa. Dadanya terbawa refleks naik lebih tinggi dari dagunya. Tubuh bugil Fuji hampir seperti setengah kayang ketika dia merasakan cairan bening yang muncrat keluar melewati dinding vaginanya yang kembang kempis. Terlihat bibir memeknya juga membuka dan menutup bergantian. Pemandangan visual yang beberapa waktu lalu hanya mimpi bagiku, kini bisa kusaksikan dari jarak yang sangat dekat.

Tubuh Fuji langsung melemas jatuh setelah pancutan terakhir keluar dari memeknya. Nafasnya terengah-engah seperti orang baru lari keliling lapangan bola. Peluh yang keluar membuat tubuh Fuji terlihat mengkilat dibawah sinar lampu kamar. “Sekarang gantian ta tante emutin kontol Tomi...” Kutarik hingga Fuji terduduk, kesadarannya belum pulih karena ekstasi akibat puncak kenikmatan yang baru saja diraihnya. Aku berdiri gagah diatas kasur dan mengarahkan kontolku yang sudah keras ke bibir Fuji. Kupukul-pukul pelan area wajahnya dengan senjata andalanku. Kugesek-gesekkan bagian bawah kontolku ke kulit pipi, hidung hingga dahi. Mata Fuji terpejam saat wajahnya tersapu kelamin pria yang berukuran lebih besar dari milik suaminya. Ketika kulihat bibir Fuji sedikit terbuka, kutarik turun dagu Fuji dan mulai kujejalkan ujung palkonku ke rongga mulutnya.

“Mmpppphhhh...... Ngggghhhhh..... Nggggkkkkk.....” Suara Fuji teredam oleh benda asing yang sedang dipacu keluar masuk. Buku jembutku berkali-kali menyentuh ujung hidungnya. Teknik oral Fuji masih kaku karena hanya hitungan jari dia pernah melayani kontol di dalam mulutnya. Beberapa kali gesekan dengan gigi membuatku tak lama-lama menjajah mulutnya, kutarik keluar batang kejantananku dan kusuruh dia untuk menciumi kantong semar dibawahnya.

Kontolku yang basah karena ludah Fuji sudah tidak sabar untuk menyerbu masuk markas musuh. Kembali kudorong tubuh Fuji hingga telentang dan kubuka lebar-lebar kedua pahanya. Mulai kumainkan kontolku di pintu surgawi Fuji yang masih basah. Kutekan sedikit agar ujung kontiku masuk kemudian langsung kutarik keluar.
“Ahhhh....Ahhhhh...Aaaaahhhh....” Fuji kembali mendesah keenakan ketika bagian sensitifnya dimainkan. Kutekan paha kanannya dan tanpa aba-aba langsung kutusuk dalam dan cepat lubang memek Fuji. “Jleeeebbbbbbbbbb....... Uuuuggghhhhh” Terasa ujung palkonku menabark dinding rahim Fuji.
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.....” Fuji berteriak saat dirasakannya ada benda yang tiba-tiba memenuhi relung kenikmatannya.
Langsung kugoyang dengan tempo sedang tubuh Fuji.

“Plakk... Plokkk... Plakkk... Plokkk..”
Tepukan dua kulit yang aktif berbenturan terdengar nyaring. Kutahan agar paha kiri Fuji terus berada di atas perut langsingnya sambil tangan kiriku terus mengelusi itil Fuji. Kaki kanannya terhentak lemas mengikuti ritme gerakanku. Terlihat kulit bibir vaginanya yang terlipat keluar masuk memeluk erat batangku yang mulai panas. Gesekan yang semakin cepat di dalam rongga vagina Fuji memberikan sensai nikmat ke tubuh kami berdua.
“Uhhhhh..... Ahhhh... Uhhhhh... Ahhhh.. Uhhh.. Ahhhhh”
‘Slepppppp.....Sleeppppp.......Jleeebbbbbb......Sleppppppp”
Terus kupacu tubuh wanita yang lama menjadi fantasiku ini tanpa henti. Suplemen vitamin yang kuminum sebelum berangkat tadi telah teruji membantu kontolku agar tidak cepat keluar saat sedang menikmati jepitan hangat. Tanganku beralih mulai meremas dan mengelusi perut Fuji yang rata. Meskipun sudah pernah mengandung 2 kali, tidak banyak terlihat lipatan lemak disekitarnya. Masih enak dipandang untuk perempuan berusia 40an tahun.

Aku menunduk merapatkan pelukanku ke tubuh Fuji. Kupeluk erat hingga dada kami saling menempel. Kedua pahanya secara reflek langsung melingkari kedua pahaku dan menyilang rapat dibalik pantatku. Posisiku sekarang sudah sepenuhnya menindih tubuh Fuji. Kontolku masih aktif bergesekan keluar masuk di memek Fuji. Kurasakan putingku beberapa kali bertemu dan saling senggol dengan puting payudara Fuji. Tanganku kini mengelusi ketiak mulus Fuji dan mulai menggelikitinya. Muluitku berpindah-pindah menelusuri wajah Fuji. Setelah kupagut bibirnya, tak berselang lama kujilati pipinya dengan lahap.
“Ahhhhhh........ Adduuhhhhhh...... Ahhhhhh......”
“Ohhhhhh... enak tante enak......”
“Mulai sekarang kita harus sering-sering ngentot ya tante....... Uggghhhhhh enaaakkkk....”

Kurasakan paha Fuji semakin keras memeluk pinggulku. Jepitan vaginanya juga semakin liar meremas dan memilin kontolku yang masih bertahan meski sudah lebih dari 15 menit bergulat di dalam. Kulihat pipinya memerah, mulutnya mulai memekik mengeluarkan kata-kata yang selalu kutunggu. “Ahhhhhhh.... dikit lagi..... dikit lagi...... Ahhhhhhh.......Ugggghhhhhh.... KELUARRRRR!!” Jeritan nikmat Fuji disusul oleh tubuhnya yang bergoncang hebat. Pipinya memerah, puting payudaranya mengeras maksimal. Pinggul Fuji terangkat sambil bergetar melepas gairah orgasmenya yang kedua. Kusambut puncak kenikmatan Fuji dengan menekan kontolku hingga ujung dan kudiamkan selama beberapa detik. Kurasakan seperti banjir bandang dibawah sana. Lendir kenikmatan terus disemprot keluar diantara kelembutan daging vaginanya. Kubiarkan orgasmenya tuntas sambil kuhisap pundak Fuji dan kutinggalkan jejak cupangan di kulit putihnya.

Setelah tubuhnya mulai tenang, kembali kuinjak pedal gas. “Kali ini gantian Tomi yang muncrat ya tante...” Fuji yang masih kelelahan setelah dihajar 2 kali orgasme sekarang hanya bisa pasrah. Jepitan pahanya mengendur, kedua kakinya sudah lemas dan hanya bisa mengikuti ritme goyangan tubuh pria diatasnya. “Jleebbb... Plok.. plokk.. Plokkk... Plokkkk”
“Emmppphhh.... Ahhh... Ahhhh.....” Erangan suara Fuji semakin mengecil. Tubuhnya sudah kecapekan. Dia hanya berharap pria yang sedang menindihnya segera menuntaskan nafsunya agar dia bisa beristirahat.

Tubuh Fuji yang pasif membuatku semakin leluasa bergerak bebas. Kukangkangkan kedua kakiku lenbar dan kutahan titik gravitasi tubuhku menggunakan kedua lutut. Kontolku sudah semakin basah keluar masuk memek Fuji. Kutahan tubuh bagian atasku dengan kedua lenganku. Kedua tanganku kini menahan kepala Fuji yang masih asyik kuhisap dan kujilati.
“Lick...Lick...Lick...Lick...Mmmuuuahhh”
“Slepppp....Slepppppp...Slepppppp...Slepppp”
“Ahhh....Ohhh....Ahhhhh....Ohhhh...Uhhhh...Ahhhh...” Deru nafasku semakin memburu. Detak jantungku bertambah kencang karena aktifitas berkeringatku sore hari itu.

Kurasakan titik-titik kenikmatan yang mulai berkumpul di ujung kontolku.
“Ohhhh.....Fuji sayangg.... Ohhhh..... Aku keluar lagi di memekmuuuu.......”
“Ahhhhhhhhhhhhh....” Aku mengejan keras, otot pantatku ikut menegang. Kutusukkan dalam-dalam kontolku di memek Fuji sambil memuncratkan pejuku. “Ohhhh nikmat....” Kutarik kontolku kulesakkan lagi dalam untuk kedua kali sambil kembali pejuku membanjiri mulut rahim Fuji. “Ohhhhh Fujiku.....”
“Ahhhhhhhhh......... Awwwwww........” Fuji ikut mendesah saat memeknya menampung cairan sperma yang mulai membanjir.
Kutekan beberapa saat sambil menikmati sisa-sisa pancutan pejuku keluar semua di memek Fuji. Setelah kurasa tuntas kucabut kontolku yang basah dan belepotan. Lubang memek Fuji kembang kempis mulai mengeluarkan sperma yang tidak tertampung. Pelan-pelan tetesan cairan putih kental jatuh menetes melewati 2 lubang sensitif Fuji. Kujatuhkan tubuhku di samping Fuji sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme sambil menyaksikan matahari yang mulai terlihat tenggelam dari balik gorden jendela hotel. “Skornya 2-1 ya tante” bisikku ke telinga Fuji yang masih menutup mata karena kecapekan. “Ahh baru kali ini aku bersetubuh dengan wanita ditemani film komedi remaja. Hihihihi” batinku saat kulihat TV masih nyala menayangkan adegan film.






Beberapa menit berlalu setelah pejuku berebutan menggenangi dinding rahim Fuji. Aku bangkit dari kasur dan melangkah ke kamar mandi. Kubersihkan sisa-sisa keringat dan lendir-lendir yang mengering di tubuhku. Beres mandi, kembali aku duduk di kursi dekat TV dan melihat chat yang masuk lewat hapeku. Kulihat missed call dari salah satu sahabatku saat kuliah. Saat kuliah aku punya geng yang terdiri dari 6 orang cowok satu angkatan. Kuchat balik temanku yang bernama Eno. “Onok opo bray ?” Segera dia membalas “Nang endi koen? Check in ya ?” Kujepret kamera handphoneku, kubalas Eno dengan mengirimkan foto Fuji yang masih terkulai telanjang di atas ranjang.

“Bajingan emang !! sopo kuwi ?” Kubalas singkat “Rahasia”
“Oke deh ternyata koen onok acara” “Lek kosong tak ajak party nang tempate Evan” dia menyebut nama salah satu teman gengku yang lain. “Budalo ae, aku yowis mari ngabari Evan kok” Memang kalau party teman-temanku selalu minta aku hadir. Karena jarang minum alkohol, aku selalu dapat peran jadi tim medis. Kuantar mereka pulang ke tempat masing-masing karena hanya aku yang cukup sober untuk menyetir. Apalagi setelah dulu sempat salah satu temanku kecelakaan dalam kondisi teler, gengku selalu ingin ada 1 orang yang tetap sadar. “Ok aku tak budal numpak taksi ae” “Have fun yo...” Eno mengakhiri percakapan.

Perutku yang mulai lapar membuatku ingin memesan makanan yang disediakan hotel. Kubangunkan Fuji dan kutawari agar ikut memesan makanan. Fuji mengiyakan tapi dia ingin membersihkan tubuh terlebih dulu. Kuputuskan untuk memesan steak sirloin dengan kematangan well done. Setelah menikmati jepitan daging hangat di sore hari, aku ingin merasakan enaknya daging sapi untuk memenuhi lambungku yang kosong. Fuji memesan nasi goreng. Kutelpon resepsionis dan kupesan menu sesuai keinginanku. Sambil menunggu makanan datang, kulihat Fuji mulai memakai bra dan CD. Dia rebahan di kasur tanpa memakai pakaian lagi. “Kok nggak pakai baju tante ?”
“Percuma nanti juga kamu lepasin lagi baju tante.”
“Hehehe tante tambah cantik kalau nggak pakai baju”
Dia membalasku dengan melempar kepalan tisu. Kami mulai bisa bercanda setelah banyak mengobrol hari ini.

15 menit berselang pesanan makananku diantar ke kamar. Bel kamar yang berbunyi membuatku beranjak membuka pintu. Aku hanya memakai kaos dan celana pendek. “Selamat malam pak, silahkan ini pesanan makanannya” kulihat seorang bellboy mendorong troli makanan. “Ok mas, bisa tolong diantar ke dalam?” Fuji yang mendengar ada bellboy yang mau masuk langsung panik, secepat mungkin dia bersembunyi di balik selimut. Tubuhnya yang masih belum berpakaian lengkap meringkuk di dalam selimut hotel. Dengan santai kuambil dompet dan memberikan sedikit tip untuk pengantar makananku. “Terima kasih banyak pak” “Ok sama-sama mas” Bellboy tersebut langsung keluar dari kamarku.

Ketika Fuji keluar dari selimut dia langsung komplain “Hiiiihhh memang nakal ya kamu Tom” “Ya salah tante sendiri nggak pakai baju”
“Lagian si bellboy juga yakin ada orang gak pakai baju di dalam kamar, tuh gamis tante ditaruh di atas kursi”
Fuji berusaha menghampiriku dan mencubit lenganku. Kutahan dan kupeluk tubuhnya dan balik kuremas-remas pantatnya yang tertutup celana dalam tipis.
“Udah tante makan dulu nanti dilanjut lagi setelah kenyang ya....” Kujawil ujung hidungnya, Fuji tersenyum manis.

Kuhabiskan dengan lahap seporsi steak pesananku. Nasi goreng yang dipesan Fuji datang dalam porsi yang lumayan besar, dia tidak sanggup menghabiskannya. Kuambil alih sisa nasi goreng dan lauk yang ada. Ketika melihatku yang makan sisa nasinya Fuji memandangku dengan heran. “Memang kamu nggak jijik Tom makan pakai sendok bekas tante ?”
“Lah ngisepin memek tante pakai mulut aja Tomi mau kok, apalagi Cuma makan bekas tante...?” Kembali tante Fuji menjewer kupingku setelah mendengar jawaban nakalku.

Selesai makan kami berdua santai sambil menunggu makanan diproses oleh lambung. Kubiarkan Fuji menonton sinetron favoritnya. Kubuka handphone dan kubuka beberapa medsosku. Ketika kurasa cukup kembali kudekati Fuji yang sedang asyik menonton TV. Tubuhnya masih hanya tertutupi bra dan CD hanya kali ini dia menutupi setengah badannya dengan selimut. Tangan kiriku langsung melingkari pinggul Fuji dan meraba-raba tali celana dalam. Kususupkan jariku dari atas danmulai mengelus-elus memek Fuji, terasa jembut halusnya yang tercukur rapi dibagian atas lubang kenikmatan. Memek Fuji seperti candu bagiku, celana pendekku sudah kulepas sebelum aku naik keatas kasur. Kini kontolku mengacung bebas keatas. Jari-jariku yang nyaman memainkan memek Fuji membuatku bergairah lagi. “Mpppphhhh...... Nggghhhhhh...... Ihhhhhhhhh......” Fuji mulai mendesah-desah saat jariku menggesek-gesek mulut vulvanya.

Sambil malu-malu dia menatap kontolku yang semakin mengeras. Sambil berbisik kubilang “Kocokin dong tante biar sama-sama enak” Dengan ragu-ragu jari lentiknya mulai melingkari batang kontolku. Tangannya mulai mengelus-elus kulitnya yang sensitif. “Mainin te, biar tambah asyik” Ujarku ketika ujung telunjuk Fuji menyentuh lubang kencingku. Kami saling merangsang dengan sentuhan dan belaian tangan di organ intim. Nafas Fuji mulai memberat, kemudain “Ploppp” Ujung bibir Fuji mengatup menutupi kepala penisku yang berbentuk seperti helm. Pelan-pelan Fuji mulai menghisap dan memainkan lidahnya. Diriku yang semakin bernafsu langsung melepas CD yang masih dipakai Fuji. Bagian kain yang menutupi lubang vagiananya tambak kusut dan mulai membasah setelah beberapa menit kuuyel-uyel dari dalam.



Terus kulanjutkan memainkan klitoris Fuji menggunakan kedua jariku. Sementara Fuji terus mencoba belajar menghisapi kontolku. Sebelum tambah tegang kusuruh Fuji untuk melepaskan batangku dari mulutnya, aku duduk dan melepas pelindung dada Fuji. Kembali kusuruh dia telentang. Aku mau kembali menggenjot Fuji dengan posisi misionaris. Tanpa dikomando Fuji membuka lebar-lebar pahanya, dia seperti sudah siap untuk kembali bercinta. Chemistry yang mulai terbangun membuat Fuji semakin nyaman untuk membuka dirinya. Memang jika wanita sudah nyaman dengan seorang pria, dia siap melakukan apa saja untuk menyenangkan pasangannya. Langsung kutusuk memek yang sudah basah itu. Kembali kurasakan kenikmatan ketika kontolku menerobos masuk rongga kenikmatan Fuji.

“Jleebbbbbb...... Sleppppppp... Nggghhhhh... Plokkkkk....”
“Ahhhhh.....Engghhhh..... Ahhhhhhh..... Ahhhhhh....”
Dengan modal tenaga tambahan setelah selesai makan kembali dengan beringas kusetubuhiwanita yang masih berstatus istri orang ini.
“Plokk.... Cpakk..... Plak.. Plokk... Plakk... Plok...” Suara kelamin yang mulai berkecipak basah kembali meredam suara TV yang sudah kubuat pelan tadi.
Tak bosan-bosannya aku meneduhi tubuh Fuji. Fisiknya yang masih kencang masih bisa membuatku sanggup berkali-kali membanjiri liang rahim hangatnya dengan cairan cinta.

Setelah 5 menit kuaduk memeknya Fuji mulai ingin mencapai puncak kenikmatan.
“Ahhhhhh.... Mau Keluar... Mau Keluarrrr.... Mau Pipiiissss”
Kutambah tempo seranganku. Kuangkat pinggulku lebih tinggi dan kuhujam lebih keras kebawah ketika Fuji berada di ujung orgasmenya.
“Ceplookkkk..... Ceplokkkk..... Ceplokkkkkk.....”
Pinggul Fuji menegang tertahan menyambut serangan-serangan tajam yang memenuhi syaraf kenikmatannya
“AAAAAAAHHHHHHHHHHHH............” Fuji berteriak panjang saat memeknya berkedut melepas orgasme ketiganya dalam satu hari.
Kucabut kontolku dan kunikmati pemandangan tubuh Fuji yang sedang orgasme.

Setelah selesai aku tidur telentang disampingnya kusuruh Fuji gantian berada di posisi atas.
Perlahan dia bergeser keatas tubuhku dan mulai jongkok didekat kontolku yang mengacung keras.
“Ayo masukin tante biar tambah enak, sekarang tante yang goyang ya..”
Tangan kiri Fuji inisiatif meraba dan meraih kontolku. Diarahkan tepat di pintu liang surganya. Pelan-pelan dia menurunkan badan. Kubantu dengan menghentakkan pinggulku keatas ketika kurasa kontolku sudah setengah masuk di memeknya.
“Jlebbbbbbb....” “Aaaawwwwww...” Fuji kembali histeris, dengan posisi punggung yang tegak dan kaki terlipat dia mulai bergoyang naik turun diatas tubuhku.
Benturan pantat Fuji dan pahaku terdengar merdu. Suara desahan kami berdua menambah syahdu suasana kamar hotel yang nyaman itu.

“Plakkkk” kutampar pantat Fuji diantara goyangan pinggulnya.
Fuji menggeol-geolkan pinggulnya saat mulai capek naik turun. Kontolku terasa seperti dipilin-pilin nikmat didalam memeknya.
“Ooohhhh Tantee.... Goyanganmu masih Josss......” Desahku keenakan
Kulawan goyangan Fuji dengan menambah kecepatan tusukanku dari bawah.
“Ahhhhhhh...... ahhhhhhhhh..... ahhhhhhhh..... AAAAhhhhhhhh.....”
Mulut Fuji mendesah semakin kencang. Kedua tangan Fuji berpegangan di dadaku. Kedua tanganku yang dari tadi asyik meremas-remas pantatnya kini mendekap kedua sisi lengannya. Aku ingin membuat Fuji KO dalam posisi W.O.T

Kunaikkan kembali tempo tusukanku. Sensasi berbeda dirasakan Fuji ketika tubuhnya naik turun semakin kencang diatas tubuhku.
Keringat Fuji mengucur menetesi permukaan dada dan perutku. Kelaminkami yang masih saling memuasi bertamabah basah. Kembali kurasakan tubuhnya mengejang.
Dalam satu sentakan kudorong pinggulku keatas dengan kencang. Kulepas kedua tanganku yang menahan lengan Fuji dan akibat doronganku dari bawah, Tubuh Fuji jatuh terjerembab ke dadaku karena tangannya sudah lemas tidak mampu menahan berat badan. Kupeluk erat tubuh Fuji sambil terus kusodok memeknya dari bawah. Tidak lama kembali semprotan deras keluar dari lubang memek Fuji yang masih tersumpal kontolku. Kembali kurasakan sensasi teremas-remas daging lembut. Desahan Fuji teredam karena dia sedang kupeluk erat. Bibirnya terhimpit lengan kekarku, pinggulnya bergerak liar diatasku menyambut orgasme keempatnya hingga kontolku terlepas. Cairan vaginanya merembes membasahi daerah sekitar pusarku.

Kukecup bibirnya dengan penuh nafsu dan aku bangkit terduduk. Posisiku kini sedang memangku Fuji sambil saling berhadapan. Kurasa tak ada lagi sekat yang menghalangi hubungan kami berdua. Kuputuskan untuk terus bisa menikmati tubuh Fuji selagi ada kesempatan. Kuangkat sedikit pinggul Fuji sambil kuarahkan kontolku dengan tangan kiri. Setelah kurasa pas kembali kudorong masuk kontolku. Kini aku menyetubuhi Fuji dalam posisi saling duduk berhadapan. Pelan-pelan kunaikkan tempo goyanganku. Kutahan kedua sisi lengan Fuji dan kembali aku merebahkan diri.

Kedua kelamin itu mulai aktif bergerak. “Jleebbbbb.... Uggghhhhh..... Plookkkk.... Ploookkkkk.... Sleebbbb..... Cpprrrttttt.....” Suara persetubuhan ramai terdengar diatas spring bed king size itu.
Sang pemilik vagina tampak tidak malu-malu lagi bergerak aktif. Tubuhnya telanjang bebas, dengan peluh yang banyak menetes di pori-pori kulit. Lubang kenikmatannya terus menuntut untuk dipuasi. Raganya yang mulai menua namun tetap cantik itu naik turun dengan tempo sedang. Di bawah tubuhnya ada seorang pemuda yang tersenyum menikmati aksinya.


“Ahhhhhhh..... akhirnya tante mau ngentotin aku.....” Ucap Tomi
“Arrggghhhh....... Tomi..... Aaaahhhhhhh.....” Perempuan yang dikenal sebagai istri alim itu mulai mendaki puncak kenikmatan yang kelima pada hari yang sama......


Pinggul Fuji aktif menubruk kearahku berkali-kali. Seperti kemarin ketika aku sangat bernafsu pinggulku sangat aktif bergerak berulang-ulang menubruk pinggulnya.
Kini aku dan Fuji sudah dalam posisi saling mengentot, melampiaskan nafsu terlarang, dan saling mengejar puncak kenikmatan.
Ketika kunaikkan pinggulku keatas, Fuji menyambutnya dengan menurunkan pinggulnya ke bawah. Titik temu yang membuat ujung kelamin kami saling bertemu memberikan senasi yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

“Arrrghhhhhh......Arrrgghhhhhh......Arrrrrrggghhhhhh.....Ahhhhhhhhh........Arrrrgghhhhh......”
Hanya desahan yang keluar dari mulutku dan Fuji saat puncak kenikmatan mulai mencapai ujung
“Ayo Keluar Bareng Tante.... Ahhhh Memek Tante Enakkkk..... Enakkkkk....”
“Ooooooohhhhhhh... Tomi....... Mau Pipis Lagi.........”
Kuremas kedua sisi pinggang Fuji dan kutekan keras kebawah. Disaat yang bersamaan kutekan kontolku keras-keras hingga menumbuk mulut rahim Fuji dan mengeluarkan benih-benih sperma dengan deras. Fuji juga mencapai orgasme pada saat bersamaan, mulutnya membentuk huruf O dan matanya berputar hingga hampir putih semua.

Kurasakan organ intim kami saling menyemprot, dinding vagina Fuji terasa memijat, menghimpit hingga menghisap-hisap urat kontolku yang menegang saat aku mengeluarkan muatan kantong spermaku. Masih kutekan dalam-dalam kontolku didalam memek Fuji hingga beberapa detik. Tubuh Fuji ambruk lemas diatas tubuhku.
Kubelai-belai rambutnya yang panjang sepundak dan masih wangi shampoo meskipun sejak sore Fuji kugeluti. Kembali aku berbisik di telinga Fuji “Kali ini 3-1 ya te”
Fuji yang masih lemas tidak merespon perkataanku. Kurasakan degup jantungnya masih keras karena payudaranya menempel erat dengan dadaku. Setelah kontolku melemas dan keluar dari memek Fuji kupindahkan tubuh Fuji dari atas tubuhku dan kutidurkan dia di atas kasur.



Kembali aku masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Setelah kembali segar dan meminum air beberapa teguk. Tubuh Fuji yang lemas telanjang kembali membuat kontolku mengangguk-angguk. Tanpa pikir lama, aku kembali menghampiri tubuh Fuji, pahanya yang masih terbuka lebar kembali kuangkat. “Ohhhhhhh..... Ngentot Lagi Ya Tante......” Kembali kusetubuhi tetangga cantikku dengan sisa-sisa tenaga. Memang mujarab suplemen yang baru aku konsumsi beberapa bulan terakhir ini. Bisa siap tempur teruuusssss. “Hahhhh.... hahhhh... haahhhh...” Desahan pelan dari tubuh lemas Fuji kembali terdengar.
Kuhitung hingga tengah malam, 4 kali aku orgasme di dalam memek Fuji. Hingga aku tertidur pulas tanpa busana sambil memeluk tubuh Fuji.......




Mohon maaf jika ada typo atau salah penulisan :nenen:
 
Menunghu updet

Ijin nyimak yaa

Hot.........

Lanjutken teros

Mantap...lanjut suhu

Menunggu Fuji menjadi ketagihan bercinta dengan Tomi hehe

Menunggu fuji dan anaknya

Monggo dilanjutken

Semoga update terbaru bisa menemani akhir pekan para suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd