6| R A S A
Hanya suara sendok yang beradu dengan piring saat Ko Atong mengakhiri makan malamnya, tumis kangkung dipadukan dengan ikan mas goreng dan sambal dadakan berhasil membuat pria tua itu berkeringat. Hujan masih saja turun, seperti tidak tahu harus menahan bebanāhanya nafas kasar dan sedikit gerakan Ko Atong melihat menantu dihadapannya itu. Sedangkan diseberang Lisa masih khusyuk memisakan daging dengan duri ikan mas. Perlahan tapi pasti tangan putihnya itu telaten menghabiskan nasi beserta lauk yang sedari sore sudah ia siapkan.
āenak gak beh ikan nya?.ā Tanya Lisa memecah keheningan.
āEnak Lis, kayaknya ini bakal jadi menu favorit Babeh.ā Jawab Ko Atong yang langsung menatap Lisa. Dengan masih tertunduk pada piring di bawah, Lisa hanya mengangguk.
Ko Atong terpaku pada rambut Lisa yang terurai diantara leher dan Pundak, jari-jari lentiknya menaruh duri pada samping piring---sedangkan mulut manisnya tak berhenti mengunyah. Tak terasa penis Ko Atong mulai berdiri dan otakanya berfantasi liar. Dilihatnya lagi baju yang dikenakan Lisa, kaos polos berwana putih yang bisa dengan mudah Ko Atong tebak warna dalaman Lisa.
Merah tua.
Warna favorit menantunya yang ia tahu setelah rajin melihat jemuran bkini milik Lisa dibelakang rumah yang tak jauh dari warna merah tua dan hitam, ia membayangkan jika jari-jari yang mungil itu sedang mengelus selankangan keriputnya ini. Sungguh, jantung Ko Atong berdebar tiap kali membayangkan tangan mulus menantunya bisa dengan telaten seperti memisahkan duri ikan.
Mata Ko Atong masih terfokus pada setiap Gerakan didepannya itu. Lisa masih saja memilah duri.
Penis Ko Atong masih saja berdiri, hingga terpaksa harus membenarkan posisi agar tidak sesak. Saat tangan tua itu sedang asyik memilih posisi yang tepat, mata Lisa tiba-tiba terpaku pada Gerakan mertuanya. Ia yakin jika mertuanya itu sedang apa, tapi satu hal yang ada difikirannya.
Apa penyebab Ko Atong menjadi bernafsu?.
Hilang sudah nafsu makan Lisa saat gerakan Ko Atong berubah menjadi gerakan konstan, seperti sedang mengelus---bahkan matanya terpejam dan mengeluarkan lenguhan pelan. Rasa aneh seketika menjalar hingga menyentuk titik syaraf vagina Lisa. Rasa berkedut dtambah dingginnya malam ini membuat pikiran Lisa buntu.
Nafsu.
Tubuh putihnya seketika berdiri dan memilih pergi dari meja makan, sedangkan Ko Atong masih asyik mengelus kejantannya. Mungkin suara hujan yang membesar membuat Ko Atong tak menyadari jika Lisa sudah tidak ada dihadapannya. Kepalanya bergerak menuju belakang---tapat di belakang pintu kulkas yang terbuka Ko Atong melihat Lisa sedang menungging, seperti mencari sesuatu.
Ko Atong hanya termenung sembari terus mengelus kejantannya, gesekan antara jari dengan celana kian memanas seiring dengan cepatnya gerakan tangan Ko Atong. Lisa masih saja menunungging bahkan kali ini pantatnya lebih condong dan seperti menggoda Ko Atong.
Hilang sudah kesabaran Ko Atong, entahlah jika kedepannya akan menjadi runyam---tapi saat ini pkirannya hanya tertuju pada Lisa. Sembari melangkah pelan pria tua itu terus menatap tajam kearah pantat Lisa yang sedang menungging di depan kulkas.
Semakin dekat-semakin cepat pula jantung Ko Atong berdetak, tangan keriputnya ikut bergetar dan,
āahhhh BABEHHHHH.ā Teriak Lisa yang terjekut pantatnya diremas kenacang oleh Ko Atong. Tubuhnya segera berontak namun, sisa tenaga Wanita itu seakan terkuras begitu saja. Sedangkan dibelakangnya Ko Atong masih saja meremas pantat Lisa yang hanya berlapiskan kain dress.
Mulut Ko Atong bergerak kearah tengkuk Lisa yang tepat dintara sela kulkas yang masih terbuka. Tangan Lisa memegang erat pintu kulkas, tangan kirinya berusaha menggapai kepala Ko Atong yang terus saja menciumi tengkuk dirinya.
āBEHHHHHH Lisa mohonā¦. Sadar behhhhh akhhhhhā ucapan Lisa tak sesuai dengan reson tubuhnya yang semakin menungging, lelehan cairan vagina Lisa sekaan tak tahu malu. Aerola merah mudanya sudah mengacung tegang.
Tak ada jawaban dari Ko Atong, tangan-mulut-penis Ko Atong masih saja menjahili tubuh menantunya. Kini penis Ko Atong sudah mengacung maksimal, namun tertahan oleh celananya, ia terus menggesek diantara belahan pantat Lisa yang kini menjadi sasaran empuk Ko Atong.
āmmmhhhh Lisaa babeh sangeeeeeā¦..ā geram babeh.
ā awhhhh behhhhh.ā Jerit Lisa yang kesakitan saat payudaranya diremas dengan kuat.
āshhhhh ahh lisaaaaā
Kedua insan itu seperti kehilangan akal dan melupkan etika, bahkan kini sudah tak ada lagi perlawan berarti dari Lisa, keduanya sudah menyatu dalam untaian kenikmatan duniawi yang saling mencari akan rasa sesaat.
Nafsu.
Riuh hujan masih saja mengisi pendengaran Lisa, tatapannya kini terpaku pada wajah Ko Atong yang tepat berada di selangkangannya. Suara jilatan dan kecupan menggelitiki telinga Wanita yang kini tengah mengandung anak pertamanya itu.
Sedang Ko Atong masih saja asyik menciumi dan menjilat vagina Lisa yang memiliki wangi khas.
āakhhhhh behhh udahhhā¦.ā Desah Lisa
āshhh slruppppā¦ā
āakhhhhhhā¦ā Lisa menjerit kencang saat orgasme nya memnuntahkan cairan kenikmatan yang menyembur di wajah Ko Atong. Paha Lisa bergetar dan vagina nya berkedut. Bertepatan dengan itu, gawai Lisa berdering.
Ko Atong terdiam membisu, sedang Lisa bergegas mengambil gawai di nakas samping Kasur miliknya.
Lisa berdiri dengan kaki sedikit berjinjit menahan rasa geli, entah celana nya sudah kemana---wanita itu menarik napas Panjang dan menerima panggilan yang ternyata dari suaminya Ryan.
āHaloo.ā
āIya sayang.ā Balas Lisa.
āKamu udah makan?.ā Ucap Ryan diseberang
āUdah, tadi sih masuk kamar ayy.ā Balas Lisa sembari melirik Ko Atong yang tersenyum kecil. Ya, kamar yang dimaksud adalah kamar Lisa dengan Ryan.
āmmmm, kamu lagi apa ayy?.ā Ryan Kembali berucap.
āIni masih.. shhhhā Lisa terkejut melihat Ko Atong yang langsung duduk diantara kedua kakinya. Batinnya hanya bisa sabar melihat mertuanya yang malah asyik menjilati vagina nya seperti tidak ada rasa puas.
āLagi beres-beres ayyā¦ā sembari menahan rasa geli Lisa hanya bisa menutup mulutnya, seangkan Ko Atong masih saja menjilati bahkan kini memasukkan dua jarinya kedalam vagina Lisa.
āduhhh, istirahat dulu sayangā¦. Jangan dipaksain.ā Balas Ryan yang tidak tahu kelakuan bejat ayahnya.
āiya ini aku mau ah mmhhhhā¦ tidur yang.ā Lisa Kembali mejadi bulan-bulanan Ko Atong. Orang tua itu membalikkan posisi Lisa dari berdiri menjadi menungging hanya dalam satu gerakkan. Lisa hanaya bisa menahan rasa maraha sekaligus nafsu secara bersamaan.
ākamu kenapa sih?.ā Ucap Ryan keheranan karena suara gaduh yang Lisa buatā.
āenghhh gapapa ayyy.. aku tutup dulu y aini mau tidur.ā Lisa tak menampik jika Ko Atong masih perkasa di usia senja. Orang tua itu sedang khusyuk memasukkan penis ke dalam vagina nya.
āyaudah met bobo sayang.ā Ryan menutup telepon.
āSekarang giliran babeh yahhhhhā¦ ahahahahā Ko Atong langsung menggerakkan penisnya secara perlahan.
Lisa hanya pasrah menungging dengan kedua tangan menahan beban diatas nakas. Kini hanya tersisa BH yang masih setia menutupi payudaranya.
Ko Atong bergerak dengan santai namun dihentakkan Ketika menyentuh dinding Rahim Lisa, ia tak habs pikir menantunya memiliki vagina rapat dan bisa memijat.
āsshhhh ahhh enak behhhh.ā Desah Lisa yang tak bisa lagi menahan rasa nafsu.
āYakin hmmm?.ā Balas Ko Atong sembari menggigit daun telinga Lisa.ā
āsshhhh sakit behhhh terussā¦ā¦ā Ko Atong terus bergerak, tangannya tak berhenti mengeksplorasi tubuh Lisa. Tengkuk, Tellinga bahkan ketek tak lepas dari mulut nya.
Kedua manusia itu saling mencari kenikmatan hingga keduanya sama-sama mengerti jika rasa yang dicita-citakan hamper sampai.
Lisa semakin menunggingkan pantatnya, sedangkan Ko Atong mempercepat Gerakan pinggulnya hingga terdengar suara kulit yang beradu. Hujan sudah mulai reda dan suara jeritan hingga desahan tak lagi terdengar samar.
Tiba-tiba suara telepon dari gawai Lisa Kembali terdengar.
Keduanya seakan kesetanan meskipun melihat ada foto Ryan di gawai Lisa yang meminta untuk diangkat. Tak ada kata ampun lagi berhenti, vagina Lisa berkedut dan Ko Atong pun bergetar hinggaā¦
āakhhhh Babehhhhhhhhhā Lisa memuntahkan cairan nikmat yang disambut dengan sperma hangat Ko Atongā¦
Keduanya terengah dan Lisa segera mengangkat panggilan Ryan.
āHaloo uhhhh.ā Angkat Lisa dengan nafas yang sudah beraturan. Di bawahnya Ko Atong menjilati sisa kebiadaban keduanya.
āKebangun ya sayang?.ā Balas Ryan
āIya nih, ada apa sayang?.ā
āAku punya firasat gak enak, tapi kamu disana aman kan.ā
Lisa hanya melirik kebawah pahanya yang sedang diagarap Ko Atong,
āmmhh aman kok, Lisa tutup ya ayyy, udah ngantuk berat.ā
āok deh, byee.ā Tutup Ryan
Tangan Lisa langsung meremas kepala Ko Atong yang masih saja menjilati vaginanya, dia hanya bisa memejamkan mata dan memikirkan masa depannya yang sekarang masuk Kembali kedalam lubang rasa nafsu gelap.
Biar malam yang mengambil alih semuanya, menelan rasa panas didalam dada dan memaksa mata memejam dengan lebih cepat.
BERSAMBUNG...