Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Life Changing Experience

bikin squirt sandra jg ga nih ?

awas tante dian nya jgn di kacangin habis dapet lubang baru
 
Sikat aj sandra klo bisa semua temen geng hedonnya bikin kejang :D
 
Naklukin tante udah, sekarang giliran naklukin abg
 
Kali ini.. lebih mudah dapetin tante tante dari pada ABG... :)

Ditunggu Sandra Santikanya suhu... :D
 
Terimakasih kepada pembaca setia cerita ini, semoga sehat selalu agar bisa coli dengan maksimal hehe.
Sebelumnya, karena mulustrasi untuk cerita ini ane ambil dari sub forum IGO dan sebagian dari media sosial, jika ada yang tidak berkenan, mohon untuk komen untuk foto mulustrasinya di ganti, atau diem aja dan coli bareng hehe.
Ane gak pengen cerita ini berhenti seperti kasus yang pernah kita ketahui, ada PK yang laporan ke mulustrasi padahal juga hanya sbgai mulustrasi.

Salam,


Sandra Santika

Seorang wanita keturunan Chinese, juga teman sekelasku. Dia bukan tipe wanita yang aku idam-idamkan. Sandra merupakan sosok wanita menurutku sedikit lantang dalam berbicara, namun sebenarnya dia orang yang kalem jika sedang tidak bersama teman-temannya. wanita ini berasal dari Kalimantan, sesama perantauan, namun supplai financialnya nampaknya lebih deras. Sandra memiliki tinggi badan 164 cm, berat badan 45 kg dan ukuran dada 32A.


EPISODE 9


Udah 2 hari aku tidak ketempat tante Dina karena dia sibuk dengan pekerjaannya, kadang hingga larut malam baru pulang selain itu tante juga sedang datang bulan lagipula aku sedang banyak ujian dan kuis. Maka tante Dina juga menginginkanku untuk focus pada kuliahku terlebih dahulu. Jujur saja aku senang dengan cara perlakuan tante Dina ini. dia gak hanya meminta spermaku, tapi juga ingin tetap mengejar cita-citaku.

Setelah menyelesaikan presentasi dan kelasku, aku berjalan keluar dari kelas dan bertemu Sandra dengan gerombolannya yang membolos mata kuliah ekonometrika pagi ini.

“heh culun, brengsek kamu, WA ku gak dibalas!”, ujar Sandra marah padaku.

“aku males, bicara gak bisa apa sopan dikit??”, jawabku jutek.

“Sand..kita ke kantin duluan ya, sana indehoy sama culun bego mu dulu hahaha”, ujar Andita, teman geng hedon Sandra.

Sandra gak menjawab tapi menunjukkan gimmick wajah mengusir temen-temennya.

“iyaaa, culuuunn, gimana tugasnya? Kita dapet kelompok pertamaaa, minggu depan presentasi helloooooow”, ucap Sandra sedikit hiperbola.

“ya dikerjain lah, itu aja kok repot”

“lha gimanaaa, mulai dari manaaaa?”

“hmm ya udah, aku udah ada bayangan mau gimana, tapi ya perlu beberapa referensi, aku mau ke perpus pusat, kalau mau kerja bareng ya ayo, kalau gak mau kerja ya namamu gak aku tulis. Terpaksa”, jawabku datar. Perpus pusat lebih lengkap textbooknya dan tata letak perpus yang lebih menunjang.

Sandra sedikit berpikir apakah ingin ikut denganku atau temen-temennya, “mmm yauda deh, tapi aku belum pernah ke perpus, aku gak tau jalannya”

Njir ini anak, udah hampir setahun di kampus ini tapi belum tau jalan ke kampus, aku terheran-heran, “bareng aku aja sih, kalau mau”.

Ku melihat Sandra sedang sibuk dengan HP nya, mungkin memberi tahu temennya kalau akan ikut denganku mengerjakan tugas ini.

“hmm ya oke, awas lu macem-macem sama aku!”, geramnya insekyur.

Aku terus berjalan menuju parkiran mobil, sehari-hari aku membawa mobil tante Dina yang hatchback ini.

“ini mobilmu? ganteng juga mobilmu, tapi sayang orangnya culun”, ujar Sandra.

Ku diamkan dia.

“kenapa gak ikut temenmu ke kantin?”

“ya kalau aku ikut mampus aja namaku gak kamu tulis”

“hahaha”

Ku pikir-pikir cantik juga Sandra ini, kakinya indah dan badannya proporsional, menurutku dia pandai merawat tubuh. Hari ini dia mengenakan jeans ketat dan kemeja yang juga ketat, tak lupa dengan sepatu wedges yang membuat pantatnya terangkat.

***

Waktu menunjukkan 23/05 3.30PM

Sehari sebelum melaporkan hasil mingguan tugas riset.

[23/05 3.30PM] Rendy Surya: Sand, gimana besok? Udah siap?
[23/05 3.33PM] Sandra Santika: udah sih, tp ada beberapa yang kurang paham.
[23/05 3.33PM] Rendy Surya: lha gimana, yg mana? Mau aku jelasin via telpon?
[23/05 3.35PM] Sandra Santika: aku deg-deg.an nih, kamu ketempatku sini gimana? Sama nanti bagian-bagian yang belum kelar bisa kita kerjain bareng. Mau gak?
[23/05 3.41PM] Rendy Surya: yauda, mana alamatmu?
[23/05 3.42PM] Sandra Santika: aku share location.

Setelah sedikit mengenal Sandra, sebenarnya dia orangnya sweet, hanya saja dia sedikit pemalas dan bertemen dengan temen yang mungkin memberi pengaruh kurang baik. Maka dengan senang hati aku membantunya asal dia juga bersikap baik.

Aku bersiap-siap untuk memacu kendaraanku ke alamat yang telah di share Sandra, disamping itu juga aku sebenarnya gugup, karena ini pertama kali aku main ke rumah seorang cewek.

[23/05 4.13PM] Rendy Surya: Sandra, bener apartment tower kenanga? Kamar berapa? Caraku masuk gimana?
[23/05 4.13PM] Sandra Santika: oke, aku bilang satpam biar dikasih kartu pass ke kamar 1106. Kamu parkir aja.
[23/05 4.15PM] Rendy Surya: oke.

Setelah aku bertemu satpam, aku naik lift dan mengetuk pintu 1106. Sandra membukakan pintu. Aku masuk ke dalam ruangannya, apartementnnya bertipe studio. Sandra menyambutku dengan mengenakan hotpants dan baju ketat berwarna kuning.

Kurang lebih sudah 5 hari aku tidak bercinta, tante Dina sedang banyak acara. Aku baru merencanakan untuk ke rumah tante Dina pada weekend ini. jadi sangat wajar jika gejolak nafsuku muncul. Tapi aku tidak ada niatan ngentotin Sandra.

“Sand, kamu gak malu apa aku dateng ke tempatmu atau nanti pacarmu gimana?”, tanyaku gugup.

“gak lah, jomblo woe, emang kenapa?”

“kan kamu kelihatannya gak suka dengan aku”

“biasa aja kali” “eh mbok kamu itu dikit belajar cara berpakaian biar gak culun-culun amat”

Pembicaraan kita ngelantur kemana-mana hingga Sandra curhat mengenai kuliahnya hingga dimarahi habis-habisan oleh orangtuanya saat kembali ke Kalimantan liburan lalu. Aku pun sudah tidak lagi duduk di kursi melainkan sudah duduk dibawah bersebelahan dengan Sandra yang sedang putus asa ini.

“aku sebenernya sedih Lun (culun), IPK ku semester 1 gak nyampe 3.0, aku bingung kudu gimana, makanya aku berharap banget bisa berubah”, ujarnya jujur dengan gesture tubuh melemas.

“ya kamu harus mau belajar Sand, apapun konsekuensinya”, jawabku tenang sambil mendekatkan badanku dengannya.

“iya Rend, aku juga pengen berubah, katanya papahku kalau kuliah gak niat mau dijodohin sama anaknya temennya papah, aku kemarin nangis waktu papah bilang gitu” jelasnya dengan melas.

“ya gakpapa toh, toh kamu juga cantik, pasti banyak yang mau sampai antri-antri” jawabku bercanda.

“yeee dikira aku toko sembako apa”, balasnya dibarengi tawa. “kamu enak ya Rend, pinter bisa nyambung kalau dijelasin dosen atau pas ada tugas”, sambungnya.

Karena Sandra curhat mengenai kehidupan pribadinya, tak sengaja aku juga ikut curhat mengenai kegrogianku saat berhadapan dengan wanita. Walau aku sudah biasa bercinta dengan tante Dina, namun untuk urusan wanita yang penuh teka teki aku masih sangat takut.

“ya gak juga sih Sand, aku juga punya permasalahan yang kamu gak tau”, ujarku datar.

“apaan? Boleh lho kalau mau curhat” jawabnya Sandra.

“hmmm kamu tau kan, aku gak punya temen yang bener-bener temen, disaat yg lain punya sahabat, aku gak punya. Sejak kecil aku susah bergaul, dan mungkin ini pertama kali aku main ke rumah cewek dan bisa ngobrol gini, tapi jujur ada rasa dikit grogi sih ini aku, terutama tadi saat mau berangkat kesini. Deg-degan banget hehehe” ceritaku kepada Sandra.

“laahh, lha ini kamu ngobrol juga santai lho Rend tapi aku mohon maaf juga ya kadang perkataanku parah banget dan bisa bikin kamu semakin takut dan grogi sama cewek”, ujar Sandra menenangkanku.

“hehe apaan sih Sand, gpp kok. iya kalau udah mulai hehe, tapi waktu mau mulai itu deg-degan setengah mati keringetan”, ujarku.

“yaudah ntar kalau pas longgar bisa lah kita banyakin ngobrol, kalau gak kamu ikut tuh nongkrong sama anak-anak kelas di kantin atau di parkiran itu”, ajak Sandra.

“hehe makasih Sandra, ya ntar gampang, tapi apa kamu gak gentian diejek temenmu karena ngbrol-ngbrol sama aku?”, tanyaku.

“aku sih santai aja Rend, lagipula kami ngejek juga gak beneran, hanya sekedar bercanda, dan gak kamu doang yang kena hahaa”, jawab Sandra menerangkan tentang kelakuannya.

Kami ngobrol dengan santainya, kulihat duduknya Sandra bersila yang membuat celananya semakin naik dan malah seperti celana dalam. Ku perhatikan pahanya sangat putih dan menggoda.

“ntar lama-lama kamu juga bakal terbiasa dengan cewek Rend, dimulai dengan hari ini hahaha”, terang Sandra.

“haha kamu juga noh, di rajinin yang belajar biar gak nikah muda” ledekku.

“ciee udah berani ngledek haha groginya udah ilang bos? Aku sih nikah muda mau yee tapi sama pilihanku lah”, balas Sandra

“masih grogi” balasku datar

“haha sini aku peluk biar ngrasain gimana rasanya dipeluk cewek, belum pernah kan”, ajak Sandra.

“haahh, serius?”, tanyaku menegaskan.

“haha gapapa, kamu kan udah bantuin aku dengan tugas, dan aku akan bantuin ngilangin grogimu sama cewek”, terangnya.

Aku mendekatkan tubuhku ke tubuh Sandra, tanganku melingkar dibadannya. Saat melakukan pelukan, perlahan kontolku bergerak ingin menunjukkan tenaganya. Tanpa kusadari aku mencium lehernya, namun tampaknya Sandra tidak menyadari, aku lebih mendekat mencium ujung bibir dan pipinya.

“RENDY! Kok udah mau macem-macem” tegasnya.

Aku pun berhenti, aku takut saat dia membentak tidak berkenan, “maaf Sandra”

Kami berdua salting, namun saling memandangi. AC semakin dingin, malam semakin larut, badan semakin panas. Kami saling menatap mata masing-masing.


---BERSAMBUNG---

Semoga para suhu senior berkenan dengan update ini.
 
Bimabet
Hmm....bisa jadi nantinya...anu...ah sudahlah...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd