Citrus89
Semprot Lover
- Daftar
- 4 Oct 2018
- Post
- 244
- Like diterima
- 1.970
I can’t do this. I just know that I don’t want cheating. I refuse. I deepened myself but I don’t believe in myself because my thought is invented. So, gue memilih untuk kembali menghindar dari sebuah pertemuan beruntung ini demi kebaikan gue dan dia. Menjaga hati ini untuk seseorang wantia yang ada di hati ini. Well, I don’t wanna be a fucker man :d
#
“Sorry”
“Gue mau cek proyekan dulu yah”
Ujar gue balik kanan back to being me
“TAP”
Doi yang memegang lengan ini lalu memeluk gue dari belakang
“I want you to stay with me”
“Kamu gak capek?”
Ujar doi yang membenamkan wajahnya di punggung gue
“Hmffh…”
Dengus tawa ini
“Ada yang harus gue kerjain vin”
“Loe istirahat dulu aja”
“Pasti loe udah capek”
Ujar gue yang dibalas kepala doi yang meneleng-neleng
“Hei, gue balik lagi kok”
Lanjut gue menepuk-nepuk lembut tanganya yang sedang melingkar dipinggang ini.
“Janji?”
Ujar doi
“Yeah, promise”
“Card key nya aku bawa yah”
Balas gue yang ngebuat doi akhirnya melepas pelukanya
#
Diri ini yang langsung berjalan maju tanpa menengok kebelakang. Menguatkan hati ini yang sudah terukir nama seseorang. Berusaha untuk mencari jalan yang terbaik dan mungkin takdir yang sis ratna bicarakan ke gue telah berubah menjadi sebuah titik jalan yang berbeda. Gue memilih ini bukan karena munafik tapi gue hanya inggin menghormati feeling doi ke gue. Don’t want to hurt her. Because my kontol. Just want to make her happy. Jika apa yang gue lakuin kedia benar-benar atas keyakinan hati ini yang tulus :d bukan diri gue yang lain :d
#
Didepan circle K sekitar jam 9 malam gue duduk-duduk santai sambil smoke dan menegak secangkir kopi hitam. Sekalian nungguin pesanan sate untuk anak proyekan. Gue sempat ngelihat pesan wa terakhir dari Nindy yang udah sampai Jakarta dan lagi dalam perjalanan pulang ke bekasi.
“SHH*”
Deep inhales* mamen :d
“Hei, kamu udah sampai kostan?”
Tanya gue ke nindy
“Iyah…..”
“Miss you….”
Ucap Nindy di telpon
“Hmffh..”
“Me too”
Dengus tawa balas gue
“Bu guru mau ngajar yah besok?”
Goda canda gue di telpon
“Hmffh…”
Dengus tawa doi di telpon
“Yank kamu kalau gak ada aku”
“Awas yah lirak-lirik cewe lain”
Ujar doi di telpon yang sempat ngebuat kepala ini meneleng-meneleng sambil memegangi dahi ini
“Don’t you dare cheat on me”
Ucap doi yang berasa oops gituloh. Ngenak banget momentnya :d
“Why did you say that?”
Ujar gue di telpon
“Because I’m madly in love with you”
“And I know you’re hot too”
“So…”
“You can get a hot girl easily”
Ujar doi di telpon
“Noo…I’m not like that”
“and you too”
“Don’t you dare tusuk tusuk with another man”
Balas gue di telpon
“I’m not…”
Ucap doi dengan nada suara yang agak tinggi
“my heart belongs to you”
“So, my body and….ehm….meki too”
“Hehe…”
Lanjutnya lagi dengan nada suara sexy
“Kalau kamu lagi kangen sama aku”
“Kamu bisa peluk gitar aku”
Ujarnya lagi
“Sama ownernya gak boleh?”
“Hei…kapan kamu bisa kesini lagi?”
Ujar gue
“Hmfh…”
Dengus tawa doi di telpon
“Coba yah aku lihat-lihat nanti”
Ujar doi di telpon
“okay”
“Eh, aku mau ngasih makanan buat anak-anak proyek dulu yah”
Ujar gue
“Okay….”
“kamu jangan malam-malam yah”
“hmfh….dimainin gitar aku yah”
Ujar Nindy
“Hmfh..”
“Iyah, sayang”
Balas gue di telpon akhir pembicaraan
#
Nostalgic moment
Gue dateng ke proyek ngasih makanan untuk anak proyek yang lagi kerja lembur. Sekalian juga mau lihat udah berapa persen hasilnya yang kurang lebih hampir 50-60 persen lah. Sempat duduk ngobrol asik sama salah satu anak proyek dari perusahaan lain. Tadi anton juga kesini ngasih skoteng barusan aja cabut. What the hell. Pikir gue sama tuh anak random banget dah. Dia main di warnet mana sih? Penasaran mau gue samper terus getok aja kepalanya. Ngobrol gak sadar udah jam 1 malam jadi gue putuskan untuk balik ke hotel. Sempat ragu :d apa harus tidur di hotel lain :d tapi kunci hotel di tangan gue :d
#
“Jgrek”
Diri ini yang membuka pintu kamar pelan-pelan mungkin doi udah tidur
“HIKS…HIKS….”
Tangis terseduh-seduh seorang wanita dari arah beranda hotel
“EH-“
“MA-maaf”
“Aku-“
Ujar vina yang kegep baca agenda gue yang didalamnya berisi catatan tentang semua kehidupan gue dari hari ke hari yang terukir kisah gue dengan my best friend, berantem sama bokap, cabut dari home, kisah gue saat di percundangi oleh teman sekantor saat di honu, Disalahkan, dikerjai, dan disakiti oleh wanita yang gue sayang hingga membuat diri ini inggin bunuh diri dan mencari cara terbaik bagaimana harus gue akhiri hidup ini dengan cara yang gak sakit tuk menyusul sang sobat di alam sana. Diri ini rasanya seperti baru saja di telanjangi. Entah apa yang harus gue lakuin? Hingga akhirnya rasa malunya ngebuat mati rasa.
“Hmfh…”
“Boleh gue pinjem”
Dengus tawa ini dengan tatapan kedua bola mata yang blurry meminta agenda itu kembali ketangan. Simpan lagi itu agenda di koper terus ngeloyor keberanda lagi duduk menemani dirinya yang masih terhisak-hisak dengan wajah yang baru saja seperti terkena badai tsunami.
“SSH..”
(Deep inhales) melihati arah depan dengan tatapan mata yang terasa kosong.
“Istirahat vin”
“Loe udah capek”
Ujar gue
“Hiks…”
“Srot..”
Dirinya yang masih terhisak
“Maafin aku”
Ujarnya yang gue balas dengan kepala manggut-manggut lalu dia langsung ngeloyor kekamar.
“Oh, lord what I’m gonna do?”
Batin ini yang rasanya sudah mati rasa akan malu memperhatikan pemandangan diluar hotel yang nampak seperti blurry lalu melirik foto-foto yang tergeletak di meja. Foto dulu pas badan ini tambun, Foto bersama teman 1 project yang gue tandai mana aja yang resek dengan mengurek-urek wajahnya, Foto-foto si dia, dan terakhir foto diri gue dan sohib saat kami berdua sedang bergaya di samping motor trill bersama kawan-kawan club lainya .
Haa....What I'm gonna do dik?....
#
“Sorry”
“Gue mau cek proyekan dulu yah”
Ujar gue balik kanan back to being me
“TAP”
Doi yang memegang lengan ini lalu memeluk gue dari belakang
“I want you to stay with me”
“Kamu gak capek?”
Ujar doi yang membenamkan wajahnya di punggung gue
“Hmffh…”
Dengus tawa ini
“Ada yang harus gue kerjain vin”
“Loe istirahat dulu aja”
“Pasti loe udah capek”
Ujar gue yang dibalas kepala doi yang meneleng-neleng
“Hei, gue balik lagi kok”
Lanjut gue menepuk-nepuk lembut tanganya yang sedang melingkar dipinggang ini.
“Janji?”
Ujar doi
“Yeah, promise”
“Card key nya aku bawa yah”
Balas gue yang ngebuat doi akhirnya melepas pelukanya
#
Diri ini yang langsung berjalan maju tanpa menengok kebelakang. Menguatkan hati ini yang sudah terukir nama seseorang. Berusaha untuk mencari jalan yang terbaik dan mungkin takdir yang sis ratna bicarakan ke gue telah berubah menjadi sebuah titik jalan yang berbeda. Gue memilih ini bukan karena munafik tapi gue hanya inggin menghormati feeling doi ke gue. Don’t want to hurt her. Because my kontol. Just want to make her happy. Jika apa yang gue lakuin kedia benar-benar atas keyakinan hati ini yang tulus :d bukan diri gue yang lain :d
#
Didepan circle K sekitar jam 9 malam gue duduk-duduk santai sambil smoke dan menegak secangkir kopi hitam. Sekalian nungguin pesanan sate untuk anak proyekan. Gue sempat ngelihat pesan wa terakhir dari Nindy yang udah sampai Jakarta dan lagi dalam perjalanan pulang ke bekasi.
“SHH*”
Deep inhales* mamen :d
“Hei, kamu udah sampai kostan?”
Tanya gue ke nindy
“Iyah…..”
“Miss you….”
Ucap Nindy di telpon
“Hmffh..”
“Me too”
Dengus tawa balas gue
“Bu guru mau ngajar yah besok?”
Goda canda gue di telpon
“Hmffh…”
Dengus tawa doi di telpon
“Yank kamu kalau gak ada aku”
“Awas yah lirak-lirik cewe lain”
Ujar doi di telpon yang sempat ngebuat kepala ini meneleng-meneleng sambil memegangi dahi ini
“Don’t you dare cheat on me”
Ucap doi yang berasa oops gituloh. Ngenak banget momentnya :d
“Why did you say that?”
Ujar gue di telpon
“Because I’m madly in love with you”
“And I know you’re hot too”
“So…”
“You can get a hot girl easily”
Ujar doi di telpon
“Noo…I’m not like that”
“and you too”
“Don’t you dare tusuk tusuk with another man”
Balas gue di telpon
“I’m not…”
Ucap doi dengan nada suara yang agak tinggi
“my heart belongs to you”
“So, my body and….ehm….meki too”
“Hehe…”
Lanjutnya lagi dengan nada suara sexy
“Kalau kamu lagi kangen sama aku”
“Kamu bisa peluk gitar aku”
Ujarnya lagi
“Sama ownernya gak boleh?”
“Hei…kapan kamu bisa kesini lagi?”
Ujar gue
“Hmfh…”
Dengus tawa doi di telpon
“Coba yah aku lihat-lihat nanti”
Ujar doi di telpon
“okay”
“Eh, aku mau ngasih makanan buat anak-anak proyek dulu yah”
Ujar gue
“Okay….”
“kamu jangan malam-malam yah”
“hmfh….dimainin gitar aku yah”
Ujar Nindy
“Hmfh..”
“Iyah, sayang”
Balas gue di telpon akhir pembicaraan
#
#
“Jgrek”
Diri ini yang membuka pintu kamar pelan-pelan mungkin doi udah tidur
“HIKS…HIKS….”
Tangis terseduh-seduh seorang wanita dari arah beranda hotel
“EH-“
“MA-maaf”
“Aku-“
Ujar vina yang kegep baca agenda gue yang didalamnya berisi catatan tentang semua kehidupan gue dari hari ke hari yang terukir kisah gue dengan my best friend, berantem sama bokap, cabut dari home, kisah gue saat di percundangi oleh teman sekantor saat di honu, Disalahkan, dikerjai, dan disakiti oleh wanita yang gue sayang hingga membuat diri ini inggin bunuh diri dan mencari cara terbaik bagaimana harus gue akhiri hidup ini dengan cara yang gak sakit tuk menyusul sang sobat di alam sana. Diri ini rasanya seperti baru saja di telanjangi. Entah apa yang harus gue lakuin? Hingga akhirnya rasa malunya ngebuat mati rasa.
“Hmfh…”
“Boleh gue pinjem”
Dengus tawa ini dengan tatapan kedua bola mata yang blurry meminta agenda itu kembali ketangan. Simpan lagi itu agenda di koper terus ngeloyor keberanda lagi duduk menemani dirinya yang masih terhisak-hisak dengan wajah yang baru saja seperti terkena badai tsunami.
“SSH..”
(Deep inhales) melihati arah depan dengan tatapan mata yang terasa kosong.
“Istirahat vin”
“Loe udah capek”
Ujar gue
“Hiks…”
“Srot..”
Dirinya yang masih terhisak
“Maafin aku”
Ujarnya yang gue balas dengan kepala manggut-manggut lalu dia langsung ngeloyor kekamar.
“Oh, lord what I’m gonna do?”
Batin ini yang rasanya sudah mati rasa akan malu memperhatikan pemandangan diluar hotel yang nampak seperti blurry lalu melirik foto-foto yang tergeletak di meja. Foto dulu pas badan ini tambun, Foto bersama teman 1 project yang gue tandai mana aja yang resek dengan mengurek-urek wajahnya, Foto-foto si dia, dan terakhir foto diri gue dan sohib saat kami berdua sedang bergaya di samping motor trill bersama kawan-kawan club lainya .
Haa....What I'm gonna do dik?....
Terakhir diubah: