- Daftar
- 6 Jul 2018
- Post
- 274
- Like diterima
- 77
Halo suhu disini saya mau curhat tidak menjudge, saya tidak memukul rata semua sama tetapi kenapa mostly wanita indonesia suka drama?
Jadi kita mulai dari cerita keluarga saya adalah keluarga perantau. Saya & kakak saya tinggal di ibukota, kebetulan kakak saya sudah sukses punya rumah dan berkeluarga sedangkan saya masih ngekost dan sedang kesusahan.
Sebagai kakak yang baik dia selalu menawarkan bantuan bahkan sampai tinggal dirumahnya daripada saya harus ngekost, tetapi saya lebih memilih ngekost karena saya segan dengan kakak ipar saya. Saya sering atau bahkan setiap weekend saya selalu nginap dirumah mereka, numpang makan dan membantu menjaga keponakan saya, jika sodara saya dan istri saya ingin keluar jalan2 ber2.
Selama ini keluarga mereka bahagia cuman sering terjadi pertengkaran dan drama sepele yang berujung sampai ribut besar.
Salah satu contoh drama/masalah sepele yang terjadi saya melihat sabun dirumah sudah mau habis, jadi saya inisitif untuk membeli sabun buat dirumah mereka. Kebetulan sabun yang saya beli itu sabun diskon merk G*v. Kakak ipar saya tidak suka bau yang menyengat. Sesaat dia mandi dia complain ke kakak saya, kakak saya lantas membela saya sudah syukur dibeliin. Dan terjadi lah pertengkaran, menurut saya ini pertengkaran yg lumayan hebat karena kakak saya merasa tersinggung adik saya sudah berusaha beli sesuatu kenapa tidak dihargai.
Singkat cerita saya sangat merasa tidak enak, tetapi kakak ipar saya turun dan menegur saya dan berkata Saya cuman tidak suka baunya bukan tidak suka sama kamu. Kakak kamu itu yang berlebihan. Kalau saya benci kamu saya pasti bilang saya benci kamu, kamu baik suka bantuin dll
memang secara record history saya tidak pernah ada menyinggung kakak ipar saya sama sekali, bikin dia marah, ataupun kesalahan didepan dia. Jadi saya merasa ini hanya masalah keluarga mungkin lagi stress ataupun mens
Yang paling mengejutkan terjadi hari sabtu ini, saya pinjam mobil dgn kakak saya karena mau membantu paman kita. Kakak saya jg oke. (Ternyata kakak saya ada janji dengan istrinya buat makan bakmie, tetapi kakak saya bilang hari minggu saja karena hari sabtu kita mau bantuin paman kita) bininya tidak terima terjadilah adu debat antara suaminya, menurut saya kakak ipar saya benar2 keterlaluan dia mengatakan kamu tau beli mobil ini ada pakai uang saya?!!yang nota bene cmn 20jt sedangkan mobilnya itu fortuner yg sudah dilunasin semua oleh kakak saya. Mendengar jawaban dari situ suaminya lebih emosi karena kenapa istri perhitungan sekali.
Pertengkaran hebat pun terjadi, istri marah kemudian bawa anak2 keluar dan bbrp baju.(ternyata bawa ke mall jalan2, tapi seolah2 kabur ingin dicari dan mereka jg menyewa hotel 1malam)hari sudah mulai sore mungkin istrinya lelah menjaga 2 anaknya, Sendirian, dia menghubungi suaminya untuk berdamai dan meminta maaf.
karena kejadian saya pinjam mobil tadi pagi saya tidak berani kerumah mereka lagi walaupun saya tidak kena marah atau disebutkan. Tetapi mereka suami istri dan anaknya habis itu menginap di sebuah hotel, rumah kosong ditinggalkan dengan pembantu dan keponakan yang bayi dirumah. Untuk sebuah kekuarga menurut ku ini tidak sehat masak mereka berani meninggalkan pembantu dan bayi sendirian?
Kakak saya tipikalnya hanya nurut dan iyain karena tidak suka berantem (kecuali kelurganya dihina)
Akhirnya saya memutuskan untuk menginap menjaga keponakan yg paling kecil.
besok sore saya bangun beres2 bersih2 saya siap2 untuk balik sebelum bertemu kakak ipar saya karena saya takut awkward.
Sesudah balik, jam 5 saya dikirim chat yang kurang menyenangkan dari kakak ipar saya (ini baru pertama kali dia mengatakan sesuatu yang kasar atau dia tidak suka saya) bunyinya “kamu yah bawa2 kunci rumah orang seenaknya kamu kira ini rumah lu, keluar masuk seenaknya!kalau orang didalam kenapa2 gimana?”
Jadi disaat saya balik pembantu dan keponakan kecil saya terkunci didalam. Kakak ipar, kakak saya, pembantu & saya sebenarnya punya kunci masing2. Saya pulang seperti biasa membawa kunci saya, yg memang dari dulu mereka bikinkan buat saya dan yg selalu saya bawa kemana2. sebagai adik tidak ingin ada masalah saya meminta maaf saya hanya mencoba menjelaskan itu kunci saya, dan saya kembalikan saja biar tidak ada masalah tetapi hujaman2 kecaman terus dilontarkan.
tetapi kakak saya membela saya, saya bilang tidak itu salah lu , lu yang gila pembantu ama anak bayi ditinggalin dirumah. Dan pertengkaran hebatpun pecah
saya sangat bingung dalam situasi seperti ini. Terlebih lagi istrinya langsung menjawab kalau kita cerai kamu lah penyebab
Saya benar2 shock saat mendengar kata2 ini dilontarkan ke muka saya, saya tipikal yang tidak suka masalah tidak pernah berbuat masalah saya cuman kasihan sama kakak saya harus bertahan dengan wanita seperti ini.
saya tidak memukul rata semua wanita seperti ini, cuman saya merasa sekarang Sista sista kebanyakan melihat sosmed yang selalu membahas wanita adalah queen, wanita tidak pernah salah, wanita selalu benar dll itu stereotype yang sangat berbahaya seperti ini yang mengubah polaa pikir seseorang dia yang jadi paling benar selalu.
Jadi kita mulai dari cerita keluarga saya adalah keluarga perantau. Saya & kakak saya tinggal di ibukota, kebetulan kakak saya sudah sukses punya rumah dan berkeluarga sedangkan saya masih ngekost dan sedang kesusahan.
Sebagai kakak yang baik dia selalu menawarkan bantuan bahkan sampai tinggal dirumahnya daripada saya harus ngekost, tetapi saya lebih memilih ngekost karena saya segan dengan kakak ipar saya. Saya sering atau bahkan setiap weekend saya selalu nginap dirumah mereka, numpang makan dan membantu menjaga keponakan saya, jika sodara saya dan istri saya ingin keluar jalan2 ber2.
Selama ini keluarga mereka bahagia cuman sering terjadi pertengkaran dan drama sepele yang berujung sampai ribut besar.
Salah satu contoh drama/masalah sepele yang terjadi saya melihat sabun dirumah sudah mau habis, jadi saya inisitif untuk membeli sabun buat dirumah mereka. Kebetulan sabun yang saya beli itu sabun diskon merk G*v. Kakak ipar saya tidak suka bau yang menyengat. Sesaat dia mandi dia complain ke kakak saya, kakak saya lantas membela saya sudah syukur dibeliin. Dan terjadi lah pertengkaran, menurut saya ini pertengkaran yg lumayan hebat karena kakak saya merasa tersinggung adik saya sudah berusaha beli sesuatu kenapa tidak dihargai.
Singkat cerita saya sangat merasa tidak enak, tetapi kakak ipar saya turun dan menegur saya dan berkata Saya cuman tidak suka baunya bukan tidak suka sama kamu. Kakak kamu itu yang berlebihan. Kalau saya benci kamu saya pasti bilang saya benci kamu, kamu baik suka bantuin dll
memang secara record history saya tidak pernah ada menyinggung kakak ipar saya sama sekali, bikin dia marah, ataupun kesalahan didepan dia. Jadi saya merasa ini hanya masalah keluarga mungkin lagi stress ataupun mens
Yang paling mengejutkan terjadi hari sabtu ini, saya pinjam mobil dgn kakak saya karena mau membantu paman kita. Kakak saya jg oke. (Ternyata kakak saya ada janji dengan istrinya buat makan bakmie, tetapi kakak saya bilang hari minggu saja karena hari sabtu kita mau bantuin paman kita) bininya tidak terima terjadilah adu debat antara suaminya, menurut saya kakak ipar saya benar2 keterlaluan dia mengatakan kamu tau beli mobil ini ada pakai uang saya?!!yang nota bene cmn 20jt sedangkan mobilnya itu fortuner yg sudah dilunasin semua oleh kakak saya. Mendengar jawaban dari situ suaminya lebih emosi karena kenapa istri perhitungan sekali.
Pertengkaran hebat pun terjadi, istri marah kemudian bawa anak2 keluar dan bbrp baju.(ternyata bawa ke mall jalan2, tapi seolah2 kabur ingin dicari dan mereka jg menyewa hotel 1malam)hari sudah mulai sore mungkin istrinya lelah menjaga 2 anaknya, Sendirian, dia menghubungi suaminya untuk berdamai dan meminta maaf.
karena kejadian saya pinjam mobil tadi pagi saya tidak berani kerumah mereka lagi walaupun saya tidak kena marah atau disebutkan. Tetapi mereka suami istri dan anaknya habis itu menginap di sebuah hotel, rumah kosong ditinggalkan dengan pembantu dan keponakan yang bayi dirumah. Untuk sebuah kekuarga menurut ku ini tidak sehat masak mereka berani meninggalkan pembantu dan bayi sendirian?
Kakak saya tipikalnya hanya nurut dan iyain karena tidak suka berantem (kecuali kelurganya dihina)
Akhirnya saya memutuskan untuk menginap menjaga keponakan yg paling kecil.
besok sore saya bangun beres2 bersih2 saya siap2 untuk balik sebelum bertemu kakak ipar saya karena saya takut awkward.
Sesudah balik, jam 5 saya dikirim chat yang kurang menyenangkan dari kakak ipar saya (ini baru pertama kali dia mengatakan sesuatu yang kasar atau dia tidak suka saya) bunyinya “kamu yah bawa2 kunci rumah orang seenaknya kamu kira ini rumah lu, keluar masuk seenaknya!kalau orang didalam kenapa2 gimana?”
Jadi disaat saya balik pembantu dan keponakan kecil saya terkunci didalam. Kakak ipar, kakak saya, pembantu & saya sebenarnya punya kunci masing2. Saya pulang seperti biasa membawa kunci saya, yg memang dari dulu mereka bikinkan buat saya dan yg selalu saya bawa kemana2. sebagai adik tidak ingin ada masalah saya meminta maaf saya hanya mencoba menjelaskan itu kunci saya, dan saya kembalikan saja biar tidak ada masalah tetapi hujaman2 kecaman terus dilontarkan.
tetapi kakak saya membela saya, saya bilang tidak itu salah lu , lu yang gila pembantu ama anak bayi ditinggalin dirumah. Dan pertengkaran hebatpun pecah
saya sangat bingung dalam situasi seperti ini. Terlebih lagi istrinya langsung menjawab kalau kita cerai kamu lah penyebab
Saya benar2 shock saat mendengar kata2 ini dilontarkan ke muka saya, saya tipikal yang tidak suka masalah tidak pernah berbuat masalah saya cuman kasihan sama kakak saya harus bertahan dengan wanita seperti ini.
saya tidak memukul rata semua wanita seperti ini, cuman saya merasa sekarang Sista sista kebanyakan melihat sosmed yang selalu membahas wanita adalah queen, wanita tidak pernah salah, wanita selalu benar dll itu stereotype yang sangat berbahaya seperti ini yang mengubah polaa pikir seseorang dia yang jadi paling benar selalu.
Terakhir diubah: