Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Vira dan Pengemis misterius

djinggoxxx

Adik Semprot
Daftar
7 Jan 2020
Post
114
Like diterima
1.616
Bimabet
lagi ada waktu luang, ada inspirasi dadakan, start typing . enjoy :ampun:

PART 2 (klik link berikut )
PART 1


Cuaca hujan gerimis di tengah gelap malam menyelimuti kota XXX, di antara komplek ruko yang tutup, terlihat seorang Wanita sedang berusaha mendorong dari samping mobil city carnya yang tengah mogok “ughh…ayooo, jalan..ayo” kata Vira,24 Tahun, seorang model yang tengah naik daun, gerimisnya hujan membasahi rambutnya yang Panjang sebahu, air hujan juga membuat baju kemeja putih yang ia kenakan menjadi transparan, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi, dan payudaranya yang berukuran 37B tersebut. “ihh kok tidak mau hidup juga” gerutu vira, expresi marah tampak terlihat di wajahnya yang manis. Hujan pun semakin deras, vira pun mengarahkan mobilnya ke sebuah bangunan halte yang belum jadi yang, ia pun kemudian naik ke bangunan halte bus yang belum jadi itu . “uhhh dasar, aku seharusnya tidak mengikuti jalan di peta ini” gerutu vira sambil melihat ke smartphone nya. “aku sebaiknya telpon seseorang /pesan ojek online” keluh vira. Ia kemudian melihat sekelilingnya, ia kini berada di sebuah komplek ruko yang belum sepenuhnya selesai dibangun, sekitarnya tampak sepi, hanya diterangi oleh lampu jalan yang samar2 “duhh…sepi gini lagi, nanti kl ada rampok gimana” keluh vira sambil menggigit kukunya. Ia kemudian mencoba mengontak teman-nya untuk menjemput dirinya, namun begitu akan mengontak temannya, vira mendengar sesuatu di belakangnya “krsszz..krrrsszz”

Vira kemudian menoleh ke belakang ia melihat seseorang yang tertidur di bangku berselimutkan koran, expresinya berubah kaget dan vira pun berteriak “kyaaaa”. “aduh…duh, berisik amat” kata sosok tersebut terlihat kaget mendengar suara vira, “ah..ma maaf” kata vira yang meminta maaf setelah melihat sosok tersebut adalah seorang pria tua dengan rambut acak-acakan, dengan keriput,flek hitam menghiasi wajahnya, kumis tebal, badan kurus mengenakan baju kaos dan celana pendek lusuh, dari penampilannya vira berasumsi bahwa pria tua ini adalah seorang gelandangan, “maaf pak, saya tidak tahu bapak ada dibelakang, saya kira setan” kata vira sambil tersenyum, pria tua tersebut kemudian mengucek-ngucek mata-nya dan melihat kearah vira “malam nak, apa yang nak lakukan malam2 disini” kata pria tua itu dengan heran, “mobil saya macet pak, saya lagi mau coba nelpon teman untuk jemput, atau mungkin bapak bisa bantu ?” tanya vira dengan ramah, pria tua itu kemudian melihat kearah mobil vira , dan menggeleng-gelengkan kepalanya, “baiklah kalau begitu” kata vira sambil Kembali mencoba mengontak teman-nya. Selagi vira berusaha mengontak teman-nya , pria tua tersebut terlihat melihat vira dari atas ke bawah, melihat lekukan tubuh vira yang terlihat jelas karena hujan, dan melihat paha vira yang putih, dan pantatnya yang seksi, ditutupi oleh rok hitam yang mini. “duh…saat begini dia malah gak bisa dihubungi” keluh vira Nampak jengkel. “nak, kamu vira kan? Bintang iklan itu..” kata pria tua itu yang membuat vira menoleh ke belakang “i..iya pak, kok pak tahu?” tanya vira iseng kepada pria tua tersebut, vira belum lama mengawali karirnya menjadi model, ia merasa tersanjung mendengar seseorang mengenali dirinya. Pria tersebut kemudian menunjuk kea rah papan baliho iklan sebuah minuman yang ada di seberang mereka “oh….ya..ya” kata vira sambil melihat kearah baliho iklan minuman dimana dia menjadi modelnya, vira pun kemudian tersenyum kearah pria tua tersebut, pria tua tersebut kemudian mengambil sebuah ransel besar yang ia taruh di bangku, “nama saya jaka dik vira, saya hanya pengemis” jawab pria tua tersebut. Ia kemudian merogoh isi tasnya “dik vira mau uang ?” sambil menaruh segepok uang rp.100 ribu yang diikat karet.



Vira terlihat kaget dengan kelakuan pengemis tua di depannya yang tiba-tiba mengeluarkan segepok uang di hadapannya “maksud pak ?” tanya vira keheranan, “1 gepok ini isi nya 5 juta, coba dik hitung” kata pria tua tersebut sambil melemparkan uang tersebut kearah vira, vira pun menangkap uang tersebut lalu menghitungnya, dan benar uang tersebut berjumlah 5 juta. “pak habis ngerampok?” tanya vira dengan polos sambil tersenyum, “huss enak saja, uang halal itu” kata pria tersebut, ia lalu merogoh tasnya dan mengeluarkan lagi segepok uang dan Kembali bertanya ke vira “dik vira mau ini duid ?” . suara gerimis memecah heningnya malam, di sebuah halte bus yang belum selesai dibangun tersebut terlihat sesosok Wanita muda cantik jelita dengan muka kebingungan dan seorang pengemis tua. “mak..maksud pak, ini buat saya ? pak sehat?” tanya vira sambil tertawa, disisi lain ia juga merasa ketakutan karena takut kalau pria tua ini orang gila / semacamnya. “kalau saya boleh jilat memek dan nenen di tete dik vira, silahkan ambil uang itu” kata pria tua tersebut dengan polos, wajah vira berubah merah, kulit wajahnya yang putih bersih tampak bersemu merah, wajahnya berubah marah “heh…pak pikir saya cewe apaan! Dasar mesum!” bentak vira ke arah pengemis tua itu. Pak jaka hanya tersenyum melihat vira yang emosi dan Kembali mengeluarkan segepok duid dari tas lusuh yang ia bawa “pak ingin jilat memek dan nenen d tete model” jawab jaka Kembali dengan polos. “hngggg…!!!” vira terlihat tidak bisa berkata-kata karena emosi, namun disisi lain ia melihat total sudah 15 juta uang yang dikeluarkan pria tersebut.

Vira merasa dilecehkan, namun disisi lain ia tidak munafik bahwa ekonominya sedang susah, dan uang tersebut tentu akan membantunya . “ta..tapi pak!” kata vira Kembali meninggikan suaranya, pak jaka kemudian Kembali mengeluarkan segepok uang yang ia taruh di dekatnya, pikiran vira pun berkecamuk “sudah vira, turuti saja maunya, itu uang bisa membantu hidupmu” kata suara hatinya. “tidak boleh vira, mending kau segera pergi dari sini, orang ini gila, ambil uangnya lalu lari” kata suara hatinya Kembali. Vira pun terdiam sejenak, ia kemudian melihat kesekeliling , dimana hanya ada bangunan ruko tutup dan cuaca gerimis vira merasa saat ini ia tidak bisa kemana-mana, ia kemudian mengambil nafas panjang, lalu menghembuskannya sambil bersiap menjawab tawaran pak jaka. “di..disini pak ?” tanya vira dengan wajah memerah, pak jaka menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. “duduk disini” kata pak jaka sambil menepuk2 bangku panjang di halte tersebut. “be..benar ya uangnya buat saya” jawab vira dengan wajah memerah dan duduk di sebelah pak jaka , pak jaka mengiyakan Kembali “jadi gimana, setuju?” tanya pak jaka dengan expresi wajah tak berdosa. “nanti kl ada yang lihat gimana pak?” tanya vira dengan malu-malu, tentu vira tidak ingin dirinya masuk berita ketahuan berbuat mesum dengan seorang pengemis. “tidak ada orang disini, terutama di jam ini, percaya deh sama pak” kata pak jaka sambil menunjuk jam digital di ruko depan yang menunjukkan pukul 21:00 malam. “setuju ya ?dik vira” tanya pak jaka Kembali, wajah vira terlihat bersemu merah, ia pun mengiyakan.


Pak jaka kemudian beranjak kearah vira , dan mulai berjongkok di hadapannya “baik kalau begitu” kata pak jaka sambil meraih kaki kanan vira, dengan perlahan ia melepas sepatu dan stoking yang vira kenakan. “kaki dik vira,bagus dan mulus ya” kata pak jaka sambil mulai membelai telapak kaki vira, ia kemudian mulai mencium telapak kaki vira, sambil menjilatnya secara perlahan. “hiii..nghhhhh” wajah vira tampak semakin bersemu merah, badannya bergetar merasakan bibir dan kumis pak jaka yang mencium telapak kakinya, sambil sesekali menjilat segala sisi telapak kakinya “slurp…slurrrpp” suara jilatan pak jaka di telapak kaki vira, vira terlihat menutup mulutnya dngan kedua tangannya sambil memperhatikan pak jaka, “ohhh” vira mendesah kecil saat pak jaka mulai mengemut jempol kakinya “p…pakk..ja…nghh” kata vira mencoba menghentikan pak jaka, namun ia merasakan mulai bernafsu setelah telapak kaki dan jempol kakinya di emut oleh pak jaka .“nghh…empph..nghhh” desah-desahan kecil mulai meluncur keluar dari mulutnya yang ia tutup dengan kedua tangannya, “buka rok dan celana dalamnya ya dik” kata pak jaka dengan polos sambil mengelus-ngelus paha vira, vira kemudian menoleh kesekeliling, ia merasa malu akan menunjukkan kelaminnya ke orang asing yang bukan siapa-siapa. “ughhh…baik” kata vira sambil membuka rok dan menurunkan cd nya, pak jaka kemudian membantu meloloskan dan menaruhnya di lantai, kini vira hanya mengenakan kemeja putih, ia tidak lagi memakai bawahan, angin dingin bertiup di sekitar paha dan selangkangannya yang terlanjang, vira terlihat malu sambil menutup wajahnya dan mengapit kedua kakinya “hehe malu-malu saya makin gemes, ayo buka kakinya” kata pak jaka dengan tersenyum, vira kemudian menenangkan dirinya dan secara perlahan mulai membuka lebar kedua kakinya memperlihatkan vaginanya yang berwarna kemerahan dan ditumbuhi oleh rambut tipis “wah kl model pasti rajin perawatan ya” kata pak jaka dengan santai sambiil menatap ke wajah vira yang mulai tampak salah tingkah, disisi lain vira merasa malu, namun disisi lain vira merasa tersanjung oleh pujian pengemis tua ini.

Wajah pak jaka kemudian mendekat ke arah vaginanya,kumisnya yang tebal mulai menggelitik bibir vaginanya, sesaat kemudian vira bisa merasakan bibir pak jaka menempel pada vaginanya. “pa…pak…disa..disana kotor” kata vira terbata-bata,dengan wajah bersemu merah. “ ah harum gini kok” kata pengemis tersebut sambil perlahan mulai menjilat bibir vagina vira “hiiiii….nghhhhhh” badan vira terlihat bergetar, ia merasa tubuhnya seakan dialiri aliran listrik, pak jaka mulai menjilat-jilat vagina vira, setiap sisi dan bagian tidak luput dari lidah pria tua itu, ia seakan tahu titik-titik yang bisa membangkitkan nafsu Wanita muda di hadapannya ini “nghhh…aa…ahh…pak…ahh…oh” rina memejamkan matanya sambil tangannya menutup erat mulutnya, namun desahan-desahan mulai keluar tidak terkontrol dari mulutnya, nafasnya pun terlihat bertambah cepat. “hah….ahhh…..hah…a…aah” desah vira melihat kearah langit-langit halte sambil tangan nya memegang kepala pak jaka, “pa…pak…hah…ahh geli” desah vira merasakan lidah basah pak jaka mengorek2 sekitar bibir vaginanya, pak jaka kemudian menaikkan kedua kaki vira ke bangku panjang, membuat posisi vira kini terduduk dengan kedua kakinya ditekuk, membuat vaginanya terbuka lebar.“a…ahhh…..ah…ohhh” desah vira yang mulai tidak ragu-ragu lagi mengeluarkan suara desahannya yang manis tersebut, vira merasakan nafsunya makin memuncak, “slurrrpp….slurrrpp…srupppp” suara lidah pak jaka yang semakin bersemangat menjilat dan menyedot vagina via. Vira merasakan nafsunya makin memuncak,ia merasakan sebentar lagi akan mencapai klimaxnya "oo...ohh...pak…sa..ya…saya ahhhhhhh” desah vira dengan keras sambil badannya terlihat bergetar

Pak jaka bisa merasakan cairan membasahi bibir dan kumisnya, “wah keluar ya dik, hmm harum, sedap” puji pak jaka sambil Kembali menjilat dan menyedot setiap cairan orgasme vira yang keluar. Vira merasa malu bahwa seorang pengemis membuatnya orgasme, namun disisi lain ia juga merasa GR oleh pujian pengemis tua ini. “i…ya pak” kata vira sambil menoleh kearah lain dengan wajah malu malu, pak jaka kemudian mengelap bibirnya dengan baju lusuh yang ia kenakan, ia kemudian mulai membuka kancing baju kemeja vira dari bawah, vira hanya terdiam saja melihat kancing bajunya mulai dibuka dari bawah , “wah pinggang dik vira seksi bgt ya, kaya gitar” puji pak jaka Kembali sambil kedua tangannya mengelus-ngelus pinggang vira, ia kemudian mendekat kearah pusar dan perut vira, dan mulai menjilatnya .“pa….pak…emmmm…..ahh” kata vira dengan wajah malu,dan mulai merasakan nafsunya Kembali mulai bangkit, sambil menjilat perut vira kedua tangan nya juga perlahan melepas kancing baju kemeja putih yang basah itu, hingga akhirnya pak jaka bisa melihat payudara vira yang tertutup bra “gede juga ya dik hehe” kata pak jaka sambil tangan nya mulai meremas-meremas payudara. “ayo buka bra nya dik vira, pak mau lihat susu dik” kata pak jaka dengan polosnya. Vira menatap kearah pak jaka ia kemudian melihat ke kiri dan kanan “ba…baik, tunggu” kata vira sambil meraih pengait bh di punggungnya, sambil melepasnya, vira kemudian meloloskan bra-nya dibantu oleh pak jaka. “wuih besar, mulus, putingnya tegang” kata pak jaka bagaikan anak kecil yang melihat mainan baru “engg..enggak pak, bi..biasa saja” kata vira yang tampak salting mendengar pujian pak jaka , pak jaka kemudian mulai meremas-meras payudara vira dengan kedua tangannya, bagaikan orang yang sedang memijat “a….ahhh….nghhh…geeli” kata vina yang mulai mendesah Kembali, nafasnya bertambah cepat, tatapannya terlihat sayu. “uwoo..gemes deh pak” kata pak jaka yang meremas-meremas sambil menarik-narik dan mencubit-cubit payudara vira “nghhh…aah” yang selalu di iringi desahan vira. “oo…oh…hngggg…ssstt ah” desah rina Kembali saat bibir pak jaka yang berkumis mulai mencium puting susunya yang berwarna coklat itu “aa…ahh pakkkk ohhhh” desah rina saat pak jaka mulai menyusu pada payudaranya sambil tangannya meremas2 dan memilin-milin payudara satunya “oohhh…ahhhhhhh pak…ah geli” lidah pak jaka dengan semangat menjilat2 aerola dan putting susu vira, “slurppp…slurp…sruppp” suara jilatan, dan hisapan bibir pak jaka pada puting susu vira, pak jaka juga menggigit kecil puting susunya yang menegang, membuat badan vira menggelinjang ke kanan kiri desah vira, “aaa….hhhh pak, ge…geli…..ahh…ahh…oh” vira mulai mendesah dengan manja, kedua tangannya memeluk kepala pak jaka yang asik menyusu pada payudaranya "ahh....pakk....nghhh” desah vira Kembali saat pak jaka mulai mencupang sekitar payudara vira “hah…..ahhhhh” vira Kembali mendesah


Hawa dingin karena hujan yang gerimis menyelimuti wilayah tersebut, namun hal tersebut tidak berlaku di bangunan halte tersebut, tampak dua sosok sedang asik saling bermesraan. “hah…ah….ahhh” desah vira sambil melihat pak jaka yang sibuk secara silih berganti menyusu pada payudara 37B miliknya, tangan pak jaka juga mulai mengusap2 vagina vira, sambil jari tengah dan telunjuknya mulai memasuki vaginanya sambil mengubek2 dalam vaginanya “oo..oh…ahh…pakk…ahh” badan vira terlihat basah oleh keringat..bulir-bulir keringat bermunculan d pori-pori kulitnya “hah…ahhh pak….geli ahhhhhhh” vira Kembali mencapai puncak orgasmenya , badannya terlihat bergetar, dengan jari-jari pak jaka Kembali disiram cairan dari vagina vira. Pak jaka kemudian menghentikan aktivitasnya ia kemudian berdiri dan duduk tidak jauh dari vira, ia kemudian mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya dan mulai merokok, di sebelahnya terlihat vira tampak lemas berusaha mengatur nafasnya, vira kemudian mengambil bra-nya dan mulai mengenakannya Kembali. Ia kemudian melihat kearah jam yang berada di ruko dan depan sambil meraih smartphonenya “pak jaka, terimakasih” kata vira dengan agak lemas meraih gepok uang yang berada di bangku dan memasukkan ke dalam tasnya. Pak jaka sambil merokok melihat kearah vira “mau uang lagi ? ini hanya Sebagian kecil dari uang yang pak punya “ kata pak jaka, vira terlihat tertegun mendengar kata-kata pengemis tua di hadapannya ini. “dik vira bisa ambil ini sebagai uang muka” kata pak jaka dengan expresi wajah polos menyerahkan begitu saja ransel nya yang berisi uang “vira melihat ke dalam tas dan melihat tas itu berisi banyak uang di ikat dengan rapi. Vira Kembali menghela nafas panjang, “ba..baik, sekarang apa yang pak inginkan” tanya vira. Pak jaka kemudian duduk mendekat kearah vira tangannya memeluk vira dari samping, vira bisa mencium bau tidak sedap dari pakaian dan badan pak jaka, yang bercampur dengan asap rokok. “yuk ke tempat bapak, kita ML disana” jawab pak jaka tanpa ragu-ragu. “a…pa M.*** ?” tanya vira, “kenapa ? dik vira juga senang kan sama bapak”. Wajah vira tampak kesal sambil bersemu merah, ia benci mengakuinya, namun ini merupakan pengalaman sex nya yang benar2 unik, dan vira pun merasa penasaran terhadap harta pak jaka dan ingin mendapatkan uang yang lebih banyak lagi “hmppphh…baik, ayo kita pergi ke rumah bapak” jawab vira sambil tertunduk malu “hehe..pakai bajunya adik vira cantik, dan ayo ikut sana. Tenang mobilmu aman disini” kata pak jaka sambil meraih tangan vira dan membantunya berdiri. Vira kemudian mengenakan Kembali busananya dan berjalan Bersama pak jaka sambil berpegangan tangan kearah sebuah gang di antara bangunan ruko (Part 1 end, part 2 sudah ada,butuh finishing )



 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd