marcioz
Semprot Lover
- Daftar
- 6 Jun 2012
- Post
- 216
- Like diterima
- 657
Mulustrasi :
Shirin
Darin
Both
Chapter 1 :
“Terus kak… kocok terus… uuhhh…” desah seorang gadis remaja saat vaginanya yang sudah becek diobok-obok oleh tangan gadis lainnya. Gadis itu adalah Darin Al-Athrus yang sedang menikmati permainan nikmat dengan kakaknya Shirin. Setelah ditinggal Cliff (Baca Veiled Sins 2), kedua gadis ini sering melampiaskan satu sama lain dengan berlesbian ria dan tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Setiap pulang sekolah atau pulang dari kegiatan foto-foto dan nge-snapgram, mereka berdua sering bermain di kamar mandi atau bahkan di kamar. “Kak… aku mau keluar… enak banget… aaahhh…kakaaaakk… ” racau Darin sambil menyemprotkan cairan vaginanya hingga lantai kamar becek. Shirin yang berhasil memuaskan sang adik kemudian menjilati cairan vagina yang berceceran di lantai hingga bersih dan menumpahkan sebagian di mulut Darin sambil menciuminya dengan lembut. Darin yang sudah lemas setelah orgasme meladeni ciuman sang kakak dengan lembut sambil memejamkan matanya. “Kak… aku capek nih…” desah Darin sambil mengelus kedua payudara kecil Shirin. “Dar… geli ah… yaudah deh besok udah Senin kita juga masuk sekolah.” Shirin mengambil selimut dan mereka berdua kemudian tidur sambil berpelukan.
Setelah libur panjang semester, hari pertama sekolah sudah dimulai. Walau keduanya berangkat bareng dengan diantar sang ibu, Shirin yang sudah menginjak kelas XI SMA turun secara terpisah oleh Darin yang masih duduk di bangku SMP. Kegiatan di sekolah membuatnya bosan dan ingin segera pulang untuk menemui Darin dan melanjutkan permainan mereka yang belum selesai. Tanpa disadari, teman sebangkunya yaitu Elsa mengegetkan lamunannya. “Heh, bengong aja ! Ntar kesambet loh. Lagi mikirin apa sih ? kepo deh.” ledek Elsa sambil tertawa. “Eh.. nggak apa-apa lagi pusing aja gw. Gw ke UKS aja ya mau istirahat. Nanti bilang izin ya kalo ibunya udah dateng.” Shirin melangkah gontai ke ruang UKS. Tanpa disadarinya, seorang lelaki dengan tubuh besar sedang mengintainya dan diam-diam mengikuti Shirin ke ruang UKS.
Ruang UKS terletak di pojok sekolah dan sepi karena hanya satu gang yang mengarah kesana dan hanya ada lab kimia di sebelahnya. UKS itu memiliki dua kamar yang dipisahkan oleh sebuah tirai. Shirin yang sudah sampai di ruang UKS kemudian menuju ke kamar di pojok sambil berdiri di sebuah cermin lalu ia memutar sambil mengagumi tubuhnya. Setelah itu, Shirin tersenyum lalu menutup gordyn pemisah hingga tidak ada orang luar yang mengintip. Dia kemudian rebahan di kasur sambil membuka kancing seragamnya lalu dilepas dan ditaruh di sisi kasur tersebut. Kemudian, Shirin juga menyingkap rok dan melepas sepatunya. Setelah persiapan selesai, Shirin kemudian mengambil sebuah minyak telon dan dioleskan ke perutnya yang rata. Tanpa disadari, pintu UKS agak terbuka dan lelaki yang mengintainya masuk pelan-pelan sambil menutup pintunya perlahan. Lalu, lelaki itu mengeluarkan hp nya sambil merekam Shirin dan bersembunyi dibalik tirai putih yang membatasi antar kamar. Shirin yang sudah tidak tahan kemudian melepas celana dalamnya lalu mengoleskan minyak itu di bibir vaginanya. “mmhh…” gumam Shirin pelan sambil memainkan jarinya di vagina yang mulai basah. Lelaki yang dikenal dengan nama Juan itu terus merekam adegan demi adegan di balik tirai pembatas. Tak lupa sambil merekam ia juga memelorotkan pakaian bawahnya sambil mengocok penisnya yang besar. Saat asyik merekam, tiba-tiba notif LINE hape Juan berbunyi hingga mengagetkan mereka berdua. “Siapa itu ?” Shirin langsung menutupi rok nya. “Haha gw ketahuan ya ? gw baru tau ternyata anak hits juga bisa sange juga.” ujar Juan sambil membuka tirai pembatas. “Siapa kamu ? sejak kapan kamu ada disini ? Mau apa kamu ?” ujar Shirin sambil berusaha menutupi tubuhnya. “Gw Juan anak kelas 12. Lo gausah khawatir. Cuma ada kita berdua disini. Tapi kayaknya dari suara lo ga asik ya kalo lo cuma main sendirian doang.” Juan menghampiri Shirin lalu menarik paksa rok sekolahnya dan dilempar ke kasur sebelah. “Apa-apaan… jangan…” Shirin hanya mengucap namun tubuhnya tidak memberi reaksi perlawanan yang berarti. “Lo teriak aja sekenceng-kencengnya. Tapi nanti bakal seru sih kalo video skandal idola sekolah kita kesebar.” Ujar Juan santai. Mendengar ancaman itu, Shirin terdiam dan tidak jadi meronta. Setelah mendapatkan sinyal, tanpa berlama-lama Juan langsung melumat bibir Shirin yang mungil dengan ganas sambil kedua tangannya melepas miniset di tubuh Shirin. “mmmhhh… sshhh.. aahhh….. mmhhh…” Shirin yang sejak awal sudah terangsang perlahan-lahan mulai menikmati setiap kecupan dan jilatan lidah Juan di mulutnya. Setelah 5 menit berciuman, Juan melepaskan ciumannya sambil tersenyum melihat Shirin yang sudah terangsang berat. “Memek lo udah basah, jadi langsung aja ya.” Juan langsung mengarahkan penisnya ke vagina Shirin yang sudah basah namun karena ukurannya besar, penisnya kesulitan menembus liang vagina Shirin yang kecil. “nngghhh… pelan-pelan... yaahh… ooohhh… sshhh…” racau shirin sambil melebarkan kedua kakinya untuk memudahkan penis Juan menembus vaginanya. Setelah beberapa percobaan, penis Juan berhasil masuk hingga memenuhi vagina Shirin. “Oooohhh…. Sempit banget memek lo. Sayang toket lo segini doang.” Juan memaju mundurkan penisnya di vagina Shirin sambil tangannya memijit kedua payudara Shirin. “Ooohh …terus…. Aakkhh…” Shirin mulai menikmati sodokkan penis Juan di vaginanya. “Biar lo ga berisik gw kasih ini.” Juan mengambil celana dalamnya lalu disumpalkan ke mulut Shirin. Setelah itu, Juan langsung memaju mundurkan penisnya dengan cepat dan ganas di vagina Shirin hingga menimbulkan suara becekan kecil. “Mmmhhh… mmmmhhhhh .. rrrhhh…” desah Shirin yang tertahan oleh sumpalan di mulutnya.
Sudah 15 menit Juan menggenjot tubuh Shirin dengan penuh nafsu. Tubuh mungil Shirin sudah tergeletak pasrah menerima sodokan demi sodokan penis Juan. Lalu Juan mencabut penisnya kemudian mengubah posisi tubuh Shirin menjadi menungging. Setelah itu, Juan kembali memasukkan penisnya di vagina Shirin dan langsung digenjot dengan kasar hingga tubuh Shirin terguncang. Shirin yang sudah tidak tahan dengan serangan Juan akhirnya memejamkan mata sambil berharap siksaan ini berakhir. Beberapa menit kemudian, Juan menidih tubuh Shirin dari belakang sambil menyodokkan penisnya dalam-dalam. “Shir, gw mau keluar…. Ooohhh memek lo sempit banget… rasain nih peju gw…” Juan menyemprotkan spermanya hingga memenuhi tiap celah di dalam vagina Shirin. Setelah menikmati sisa orgasmenya, Juan mencabut penisnya dari vagina Shirin lalu dia lap menggunakan celana dalam Shirin yang terletak di kasur. “Lumayan nih buat oleh-oleh.” Batinnya sambil memasukkan celana dalam itu ke dalam tas. Sebelum Juan pergi, ia melepas sumpalan di mulut Shirin dan kembali mengenakan seluruh pakaiannya. Kemudian ia memotret beberapa kali tubuh Shirin yang tergolek lemah dan tak sadarkan diri. Tak lupa ia juga memakaikan rok, miniset dan kemeja seragam Shirin. Setelah itu, Juan mengambil selimut kemudian dipasangkan ke Shirin dan Juan langsung pergi menghilang dari UKS.
Beberapa jam kemudian, Shirin terbangun dan ia merasa tubuhnya sangat kelelahan. Ia melihat jam di UKS sudah menunjukkan pukul17:00 WIB. “Anjir… gw ketiduran di UKS.” ujarnya panik. Saat ia bangun dari kasur, ia agak risih karena merasa ada sesuatu yang lengket di vaginanya. “Ah gw mimpi basah lagi.” batinnya. Saat ingin mengelap vaginanya, Shirin terkejut karena celana dalamnya sudah tidak terpasang. Sambil melihat sekeliling, kemudian ia melihat sebuah surat kaleng lalu dibacanya. “Terima kasih atas kenikmatannya. Celana dalammu aku ambil untuk oleh-oleh.” Saat membaca surat itu, tubuh Shirin terduduk lemas karena kejadian siang tadi ternyata bukan mimpi. Setelah cukup tenang, Shirin mengambil tisu dan mengelap selangkangannya lalu ia segera pergi dari UKS dan mengecek handphone nya yang ternyata sudah ada banyak misscall dari ibunya. Shirin kemudian berlari ke parkiran dan ia lega karena ibunya masih ada di sekolah. Shirin pun pulang sambil berusaha melupakan kejadian di UKS tersebut. Beberapa hari setelah kejadian di UKS, Shirin tidak pernah lagi melihat laki-laki bernama Juan itu. Kata teman-temannya, ia ditangkap polisi karena ketahuan menyimpan narkoba di tas saat ada razia dadakan di sekolah. Hal itu membuat Shirin agak lega namun masih khawatir kalau video masturbasinya tersebar di dunia maya.
(bersambung)
update semampunya.
maaf suhu kalo kurang berkenan atau terlalu pendek, udah lama ga nulis.
Shirin
Darin
Both
Chapter 1 :
“Terus kak… kocok terus… uuhhh…” desah seorang gadis remaja saat vaginanya yang sudah becek diobok-obok oleh tangan gadis lainnya. Gadis itu adalah Darin Al-Athrus yang sedang menikmati permainan nikmat dengan kakaknya Shirin. Setelah ditinggal Cliff (Baca Veiled Sins 2), kedua gadis ini sering melampiaskan satu sama lain dengan berlesbian ria dan tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Setiap pulang sekolah atau pulang dari kegiatan foto-foto dan nge-snapgram, mereka berdua sering bermain di kamar mandi atau bahkan di kamar. “Kak… aku mau keluar… enak banget… aaahhh…kakaaaakk… ” racau Darin sambil menyemprotkan cairan vaginanya hingga lantai kamar becek. Shirin yang berhasil memuaskan sang adik kemudian menjilati cairan vagina yang berceceran di lantai hingga bersih dan menumpahkan sebagian di mulut Darin sambil menciuminya dengan lembut. Darin yang sudah lemas setelah orgasme meladeni ciuman sang kakak dengan lembut sambil memejamkan matanya. “Kak… aku capek nih…” desah Darin sambil mengelus kedua payudara kecil Shirin. “Dar… geli ah… yaudah deh besok udah Senin kita juga masuk sekolah.” Shirin mengambil selimut dan mereka berdua kemudian tidur sambil berpelukan.
Setelah libur panjang semester, hari pertama sekolah sudah dimulai. Walau keduanya berangkat bareng dengan diantar sang ibu, Shirin yang sudah menginjak kelas XI SMA turun secara terpisah oleh Darin yang masih duduk di bangku SMP. Kegiatan di sekolah membuatnya bosan dan ingin segera pulang untuk menemui Darin dan melanjutkan permainan mereka yang belum selesai. Tanpa disadari, teman sebangkunya yaitu Elsa mengegetkan lamunannya. “Heh, bengong aja ! Ntar kesambet loh. Lagi mikirin apa sih ? kepo deh.” ledek Elsa sambil tertawa. “Eh.. nggak apa-apa lagi pusing aja gw. Gw ke UKS aja ya mau istirahat. Nanti bilang izin ya kalo ibunya udah dateng.” Shirin melangkah gontai ke ruang UKS. Tanpa disadarinya, seorang lelaki dengan tubuh besar sedang mengintainya dan diam-diam mengikuti Shirin ke ruang UKS.
Ruang UKS terletak di pojok sekolah dan sepi karena hanya satu gang yang mengarah kesana dan hanya ada lab kimia di sebelahnya. UKS itu memiliki dua kamar yang dipisahkan oleh sebuah tirai. Shirin yang sudah sampai di ruang UKS kemudian menuju ke kamar di pojok sambil berdiri di sebuah cermin lalu ia memutar sambil mengagumi tubuhnya. Setelah itu, Shirin tersenyum lalu menutup gordyn pemisah hingga tidak ada orang luar yang mengintip. Dia kemudian rebahan di kasur sambil membuka kancing seragamnya lalu dilepas dan ditaruh di sisi kasur tersebut. Kemudian, Shirin juga menyingkap rok dan melepas sepatunya. Setelah persiapan selesai, Shirin kemudian mengambil sebuah minyak telon dan dioleskan ke perutnya yang rata. Tanpa disadari, pintu UKS agak terbuka dan lelaki yang mengintainya masuk pelan-pelan sambil menutup pintunya perlahan. Lalu, lelaki itu mengeluarkan hp nya sambil merekam Shirin dan bersembunyi dibalik tirai putih yang membatasi antar kamar. Shirin yang sudah tidak tahan kemudian melepas celana dalamnya lalu mengoleskan minyak itu di bibir vaginanya. “mmhh…” gumam Shirin pelan sambil memainkan jarinya di vagina yang mulai basah. Lelaki yang dikenal dengan nama Juan itu terus merekam adegan demi adegan di balik tirai pembatas. Tak lupa sambil merekam ia juga memelorotkan pakaian bawahnya sambil mengocok penisnya yang besar. Saat asyik merekam, tiba-tiba notif LINE hape Juan berbunyi hingga mengagetkan mereka berdua. “Siapa itu ?” Shirin langsung menutupi rok nya. “Haha gw ketahuan ya ? gw baru tau ternyata anak hits juga bisa sange juga.” ujar Juan sambil membuka tirai pembatas. “Siapa kamu ? sejak kapan kamu ada disini ? Mau apa kamu ?” ujar Shirin sambil berusaha menutupi tubuhnya. “Gw Juan anak kelas 12. Lo gausah khawatir. Cuma ada kita berdua disini. Tapi kayaknya dari suara lo ga asik ya kalo lo cuma main sendirian doang.” Juan menghampiri Shirin lalu menarik paksa rok sekolahnya dan dilempar ke kasur sebelah. “Apa-apaan… jangan…” Shirin hanya mengucap namun tubuhnya tidak memberi reaksi perlawanan yang berarti. “Lo teriak aja sekenceng-kencengnya. Tapi nanti bakal seru sih kalo video skandal idola sekolah kita kesebar.” Ujar Juan santai. Mendengar ancaman itu, Shirin terdiam dan tidak jadi meronta. Setelah mendapatkan sinyal, tanpa berlama-lama Juan langsung melumat bibir Shirin yang mungil dengan ganas sambil kedua tangannya melepas miniset di tubuh Shirin. “mmmhhh… sshhh.. aahhh….. mmhhh…” Shirin yang sejak awal sudah terangsang perlahan-lahan mulai menikmati setiap kecupan dan jilatan lidah Juan di mulutnya. Setelah 5 menit berciuman, Juan melepaskan ciumannya sambil tersenyum melihat Shirin yang sudah terangsang berat. “Memek lo udah basah, jadi langsung aja ya.” Juan langsung mengarahkan penisnya ke vagina Shirin yang sudah basah namun karena ukurannya besar, penisnya kesulitan menembus liang vagina Shirin yang kecil. “nngghhh… pelan-pelan... yaahh… ooohhh… sshhh…” racau shirin sambil melebarkan kedua kakinya untuk memudahkan penis Juan menembus vaginanya. Setelah beberapa percobaan, penis Juan berhasil masuk hingga memenuhi vagina Shirin. “Oooohhh…. Sempit banget memek lo. Sayang toket lo segini doang.” Juan memaju mundurkan penisnya di vagina Shirin sambil tangannya memijit kedua payudara Shirin. “Ooohh …terus…. Aakkhh…” Shirin mulai menikmati sodokkan penis Juan di vaginanya. “Biar lo ga berisik gw kasih ini.” Juan mengambil celana dalamnya lalu disumpalkan ke mulut Shirin. Setelah itu, Juan langsung memaju mundurkan penisnya dengan cepat dan ganas di vagina Shirin hingga menimbulkan suara becekan kecil. “Mmmhhh… mmmmhhhhh .. rrrhhh…” desah Shirin yang tertahan oleh sumpalan di mulutnya.
Sudah 15 menit Juan menggenjot tubuh Shirin dengan penuh nafsu. Tubuh mungil Shirin sudah tergeletak pasrah menerima sodokan demi sodokan penis Juan. Lalu Juan mencabut penisnya kemudian mengubah posisi tubuh Shirin menjadi menungging. Setelah itu, Juan kembali memasukkan penisnya di vagina Shirin dan langsung digenjot dengan kasar hingga tubuh Shirin terguncang. Shirin yang sudah tidak tahan dengan serangan Juan akhirnya memejamkan mata sambil berharap siksaan ini berakhir. Beberapa menit kemudian, Juan menidih tubuh Shirin dari belakang sambil menyodokkan penisnya dalam-dalam. “Shir, gw mau keluar…. Ooohhh memek lo sempit banget… rasain nih peju gw…” Juan menyemprotkan spermanya hingga memenuhi tiap celah di dalam vagina Shirin. Setelah menikmati sisa orgasmenya, Juan mencabut penisnya dari vagina Shirin lalu dia lap menggunakan celana dalam Shirin yang terletak di kasur. “Lumayan nih buat oleh-oleh.” Batinnya sambil memasukkan celana dalam itu ke dalam tas. Sebelum Juan pergi, ia melepas sumpalan di mulut Shirin dan kembali mengenakan seluruh pakaiannya. Kemudian ia memotret beberapa kali tubuh Shirin yang tergolek lemah dan tak sadarkan diri. Tak lupa ia juga memakaikan rok, miniset dan kemeja seragam Shirin. Setelah itu, Juan mengambil selimut kemudian dipasangkan ke Shirin dan Juan langsung pergi menghilang dari UKS.
Beberapa jam kemudian, Shirin terbangun dan ia merasa tubuhnya sangat kelelahan. Ia melihat jam di UKS sudah menunjukkan pukul17:00 WIB. “Anjir… gw ketiduran di UKS.” ujarnya panik. Saat ia bangun dari kasur, ia agak risih karena merasa ada sesuatu yang lengket di vaginanya. “Ah gw mimpi basah lagi.” batinnya. Saat ingin mengelap vaginanya, Shirin terkejut karena celana dalamnya sudah tidak terpasang. Sambil melihat sekeliling, kemudian ia melihat sebuah surat kaleng lalu dibacanya. “Terima kasih atas kenikmatannya. Celana dalammu aku ambil untuk oleh-oleh.” Saat membaca surat itu, tubuh Shirin terduduk lemas karena kejadian siang tadi ternyata bukan mimpi. Setelah cukup tenang, Shirin mengambil tisu dan mengelap selangkangannya lalu ia segera pergi dari UKS dan mengecek handphone nya yang ternyata sudah ada banyak misscall dari ibunya. Shirin kemudian berlari ke parkiran dan ia lega karena ibunya masih ada di sekolah. Shirin pun pulang sambil berusaha melupakan kejadian di UKS tersebut. Beberapa hari setelah kejadian di UKS, Shirin tidak pernah lagi melihat laki-laki bernama Juan itu. Kata teman-temannya, ia ditangkap polisi karena ketahuan menyimpan narkoba di tas saat ada razia dadakan di sekolah. Hal itu membuat Shirin agak lega namun masih khawatir kalau video masturbasinya tersebar di dunia maya.
(bersambung)
update semampunya.
maaf suhu kalo kurang berkenan atau terlalu pendek, udah lama ga nulis.
Terakhir diubah: