Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Untuk yang Pernah Ada dan Akan Selalu Ada

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Episode Sebelumnya :

https://v1.semprot.com/threads/untuk-yang-pernah-ada-dan-akan-selalu-ada.1405470/post-1905220528


---Lanjutan---​


"Eeeeh.... Kodok, iiiihhhh... Si om buat kaget aku aja deh," 😒

Lalu dengan santainya Wulan melangkah menujuku yang sedang duduk di sofa.

Dengan tubuh telanjangnya yang amat sangat mempesona, Wulan segera bentangkan tangannya untuk memelukku seraya berkata,

"Apa kabar, Om sayang?"

"Ke mana saja sih, Om? Kok jarang sekali mampir ke unitku? Padahal mekiku sudah kangen ingin dipejuin..."
🤗

Segera kubalas pelukannya, sambil batinku merasa lara yang teramat dalam, jika teringat kembali bahwa aku yang ambil bagian sudah hancurkan rumah tangganya.

Lalu kujawab pertanyaan Wulan, "Baik baik aja kok kabar om, Lan, memang pekerjaan om yang sekarang di belakang meja agak susah ke mana mana, jadi, walau kantor om dekat dengan unit kamu ini, tidak otomatis om bisa gampang nyelonong pejuin memek kamu..." 😘

Tidak lupa kucium keningnya sambil sedikit kuremas payudara kanannya...

"Iiiihhhh... Om bau acem, belum mandi ya?", tukas Wulan sambil menutup hidungnya.

"Eeeeh... Enak aja bau asem", jawabku ke Wulan.

"Sebelum om ke stasiun tadi, seperti biasa usai jam kerja, om sempatkan untuk membasuh tubuh di toilet dahulu baru pulang, Lan, tapi, memang saat tiba di unit kamu ini om belum ke toilet lagi karena kamu sedang mandi", pangkasku lagi.

"Iya Om, sudah kebiasaan keluarga besar kita sedari dulu, jika kita tiba di rumah sesudah bepergian, harus ke toilet untuk bersih bersih sejenak", jawab Wulan.

"Tapi, saat aku mandi tadi, mekiku terasa gatal dan senut senut ingat Om akan datang ke sini, boleh dikecup dulu sebelum Om ke toilet? Hihihi...", pancing Wulan kepadaku.

Segera kuangkat tubuh mungil dan telanjang Wulan, lalu aku jongkok seraya dekatkan hidungku ke memeknya...

Aroma sabun dan kewanitaannya membuat "FN" di balik celanaku langsung reload dan terkokang otomatis, tanpa buang waktu segera kukecup memeknya yang sudah juicy oleh gairahnya, sambil kujulurkan lidahku untuk menjilat kacang kecil yang berada di sisi atas memek Wulan.

Pinggul Wulan sontak menyentak ke arah wajahku seraya m e n d e s i s...

"Sssshhhhhh.... aaaaahhhh... Om"

Kelentitnya yang menjadi target sapuan lidahku membuat Wulan seperti kejang kejang, tapi, berhubung tadi aku sudah niat ingin ke toilet, maka kuputuskan untuk mengakhiri moment ini sejenak, kemudian berkata,

"Lan, om ke toilet dulu ya, meki mayonnaisenya nanti lagi, tapi, bisa tolong order ke kantin bawah, om dipesankan ayam bakar, lalapan dan sambal ya..."

"Baik Om, aku juga belum dinner kok" balas Wulan sambil ambil hp di kamarnya.

Segera aku menuju ke toilet untuk mandi sejenak, sementara Wulan menelepon pemilik kantin di bawah untuk order beberapa menu, termasuk menu untukku.

Usai mandi, aku keluar dari toilet dan dapatkan Wulan hanya kenakan kaos oblong tanpa lengan, sementara sisi bawahnya polos tanpa tertutupi sehelai benang apapun, termasuk cd 😍





Lalu kami duduk kembali di sofa sambil nonton siaran Tv yang tidak jelas programnya, tidak lupa kuhirup teh manis hangat yang sudah dihidangkan oleh Wulan untukku, nikmattnyaaa...

Tidak lama, hp Wulan berdering yang ternyata dari salah satu kurir pemilik kantin. Kurir tersebut bermaksud antar menu makanan dan minuman yang kami pesan dan saat ini sedang menunggu di depan lift lantai dasar. Segera aku ke bawah untuk ambil pesanan kami tersebut. Amat sangat tidak mungkin jika Wulan yang mengambilnya, karena saat itu tubuhnya nyaris telanjang dan hanya tertutupi oleh kaos tanpa lengan.

Beberapa menu makanan dan minuman telah tersaji di meja, aku bersama Wulan menikmati hidangan masing masing sambil sesekali mencari topik pembicaraan. Usai makan malam, waktu sudah menunjukkan kurang lebih pukul 20.00. Iya, tanpa terasa sudah hampir dua jam berlalu sejak aku telepon balik Wulan dari Stasiun tadi.

Wulan lalu gandeng tanganku untuk ke arah kamarnya. Setiba di kamar, langsung aku peluk tubuh mungilnya sambil bibirku berikan kecupan kecupan ringan di lehernya.

Tangan Wulan tidak tinggal diam, dengan lincahnya dia angkat kaosku lalu turunkan celanaku.

Saat itu, nyaris tidak ada lagi yang menutupi tubuh kami, Wulan hanya gunakan kaos oblong tanpa lengan, di bawahnya polos, sementara penutup tubuhku hanya tinggal cd dengan tonjolan "FN" yang sudah siap tembakan "Mesiunya".

Sesudah aku kecupi leher Wulan, lalu aku lumat lumat bibirnya yang seksi itu. Kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing masing. Tangan Wulan yang sudah selesai bekerja membuatku polos, lalu kuraih untuk memegang "FN" dibalik cd ku. Tanpa ragu, Wulan langsung meremasnya, aku pun langsung merespon dengan berujar,

"Uuhhh... , enak Lan", desisku.

"Terusss..."

Lalu, aku angkat penutup tubuh terakhir Wulan, kaos oblong tanpa lengannya dan benamkan wajahku di antara payudara mungilnya. Kujilati payudaranya sambil ku hisap dan gigit gigit kecil putingnya.

"Aahhh... aahhh...", Wulan mendesis panjang.

Setelah kedua payudara dan putingnya puas kujilati dan hisap, lalu wajahku turun ke perutnya. Segera kusapu permukaan rata perutnya termasuk pusarnya, semua rata kuberikan kecupan dan jilatan secara perlahan dan halus.

Tanganku pelan pelan menuju memeknya. Kuberikan gesekan gesekan halus di permukaan memeknya, tiba tiba terdengar ring tone Lagu "Perfect" nya Ed Sheeran

Sejenak aku tersadar dan lalu aku berkata kepada Wulan, "Maaf ya Lan, om angkat telepon dari Tante kamu dulu..."

Dengan tubuh masih polos, tapi, mendadak penisku lemas, lalu aku bergegas mencari hp ku. Seingatku terakhir berada di meja sofa.

"Halo...Bun", kujawab telepon dari istriku.

"Iya, aku masih di unitnya Wulan, Bun", kujelaskan posisiku saat itu.

"Ok, nanti aku sampaikan salam dari Bunda, baik Bun..."

Sesudah kujawab salam dari istriku segera kututup hp ku.

Masih dengan tubuh telanjang, Wulan sudah duduk di sofa sampingku, lalu dia berkata,

"Sepertinya kita nanggung ya, Om?" tanyanya.

"Ehmmm... Inginnya om tidak seperti itu Lan, tapi, jika om sudah mendengar suara Tante kamu itu maka om betul betul langsung seperti terbangun dari mimpi", jawabku ke Wulan.

"Om sadar apa yang sudah om lakukan kepada kamu ini salah, Lan", ujarku kembali.

"Iya Om, aku paham, betapa besar arti Tante Aini di sisi Om", balas Wulan.

"Tante Aini begitu bisa memahami Om pasca zaman Reformasi Tahun 1998 yang lalu, itu yang aku dengar cerita dari Mamah", ujar Wulan kembali.

"Tapi, jika aku boleh kepo, bagaimana cerita lengkapnya sih, Om?", cecar Wulan kepadaku.

"Hehehe... Tumben nih kali ini kamu kepo, Lan", jawabku.

"Serius kamu mau dengar cerita lengkap om, Lan?", tanyaku kepadanya.

"Serius lah Om, karena selama ini aku hanya mendengar istilah istilah dari Mamah, seperti, menjadi siapa saja dan berada di mana saja, lalu, mengabdi dalam sembunyi, itu apa semua, Om?", jawab Wulan sambil pelukku.

"Stop... Jika begitu jangan pake peluk peluk, Putri Wulandari!", tegasku kepadanya.

"Kita berpakaian dulu ya Lan, karena AC di unit kamu ini membuat tubuh polos om mengkerut, hehehe...", candaku kepada Wulan.

"Baik, Om", jawab Wulan.

Sesudah kami berpakaian dan Wulan membuatkan aku secangkir kopi hangat ☕ ditambah cemilan kripik singkong, lalu aku mulai bercerita,

"Ini semua diawali saat om terima raport Semester 1 kelas I SMP, Lan, saat itu om sedang diberikan penjelasan soal Akuntansi oleh Almarhum Mbah Kungmu", kumulai bercerita sambil seruput kopi ☕ buatan Wulan...








"Ok, sekarang ambil buku tulis kamu, Papah akan ajarkan yang dimaksud dengan istilah istilah Debet, Kredit, Saldo, Jurnal, Aktiva, Pasiva dan Modal", perintah Bokap gw.

Tanpa menunggu perintah dua kali dari Bokap, langsung gw mengambil buku tulis dan ballpoint dari tas sekolah.

Sesudah buku tulis dan ballpoint berada di tangan gw, lalu Bokap mulai memberi arahan,

"Sekarang Papah minta kamu untuk membuat lajur atau kolom "Jurnal Umum", karena yang Papah ajarkan ini betul betul Akuntansi dasar di kehidupan sehari hari kamu", tambah Bokap gw kembali.

"Sudah tau nggak yang Papah maksud?", tanya Bokap gw.

"Doddy sudah tau kalau itu Pah, karena memang saat saat awal Pelajaran Tata Buku eeeeh... Akuntansi yang diajarkan adalah Jurnal Umum", jawab gw kepada Bokap.

"Ok, sekarang kamu buat hitungan akumulasi terpisah dahulu, berapa jumlah Uang Jajan yang kamu terima dari Mamah, Biaya Transport ke Sekolah PP dan Jajan di Kantin Sekolah kamu selama 5 (Lima) Hari, Senin - Jum'at seperti yang kamu ceritakan ke Papah sebelumnya", pinta Bokap gw.

"Jika sudah, akan Papah berikan kembali langkah langkah berikutnya", terang Bokap gw.

"Baik Pah, Doddy sudah membuat hitungan akumulasi dari yang Papah minta tadi, apa langkah selanjutnya?", tanya gw ke Bokap.

"Ok, sekarang kamu mulai masukan keterangan keterangan tadi ke dalam Jurnal Umum, dimulai dari Kolom Tanggal, Hari Sabtu ini, 11 Desember, maka kamu masukan dahulu keterangan penerimaan Uang Jajan kamu selama 5 (Lima) Hari pada tanggal 11 Desember ini sebesar Rp 5.000,- pada kolom Debet ya bukan Tebet", jawab Bokap kepada gw.

"Atau bisa juga kamu gunakan istilah Kas sebagai pengganti dari Uang Jajan kamu, mengapa Kas? Karena uang jajan itu sifatnya uang tunai atau dengan kata lain dalam Bahasa Inggris disebut "Cash" dan sudah diadaptasi dalam Bahasa Indonesia menjadi Kas", jelas Bokap gw lagi.

Dalam hati gw ngedumel, duh belum apa apa sudah panjang begini penjelasan Bokap, apa otak gw mampu ya? 🤔

"Baik Pah, jika begitu akan Doddy gunakan istilah Kas sebagai pengganti Uang Jajan sebesar Rp. 5.000,- di kolom Debet", jawab gw kepada Bokap.

"Selanjutnya apa, Pah?", tanya gw.



---B e r s a m b u n g---


Link update :

https://v1.semprot.com/threads/untuk-yang-pernah-ada-dan-akan-selalu-ada.1405470/post-1905307895
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd