Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Most Wanted Episode


  • Total voters
    1.177
Mulutrasi :

Jasmine



Ummi


Indah


Bi Siti




UGHTY NAUGHTY

CHAPTER TWO (Part I)

Parents (PARtnEr of Temporary Sex needs)



Aku yang melihat persetubuhan abi dan indah pun mencapai puncaknya, buru-buru ku bersihkan sisa-sisa kenikmatkan yang kuraih dari melihat permainan mereka. Setelah mengelap tumpahan-tumahan kenikmatan ku di lantai, akupun lari-lari kecil kembali ke kamar.

Di kamar aku masih terbayang-bayang oleh besarnya kontol abi yang hanya aku lihat di film-film porno, itupun biasanya dengan #bbc ataupun #interracial, “gila kontol abi gede banget, kok bisa yah memek kak indah dimasukin kontol abi? Klo memekku bs g yah??” pikirku dalam hati. Tak lama setelah aku memikirkan hal tersebut akupun tertidur.

Esok paginya aku dibangunkan oleh kak indah untuk sarapan di lantai bawah. Akupun yang masih ngantuk tidak mengidahkan pakaian yang sedang aku kenakan, aku hanya mengencangkan kimono saja, aku lupa bahwa aku tidak menggunakan Bra dan Panties yang kugunakan kemaren aku pakai untuk mengelap sisa cairan kenikmatan semalam.

“Morning abi…*sambil mengecup pipi abi*” ucapku.

“Morning anak abi yang paling cantik…*abi membalas dengan kecupan di pipi kiriku*” balasnya.

Akupun mengambil makanan yang tersedia di meja, lalu akupun duduk dan makan dengan santainya, tidak menyadari bahwa ada pandangan nafsu yang ditujukan padaku oleh abi. Sesekali aku melihat abi seperti menelan ludahnya sendiri, namun aku masih belum sadar untuk beberapa saat. Namun saat aku mengambil minum di dapur aku melewati kaca di ruang tengah dan aku akhirnya sadar bahwa yang dipandangi oleh abi sedari tadi adalah toket ku yang terlihat dengan jelas belahan dan pentilnya yang sedang mengacung “oh sh*t!! kok aku gblk banget sihhhhhh sampe lupa pake bra dan cd, duhhhhh nangung banget lg klo aku ke kamar” seketika aku teringat pertempuran semalam “hmm apa aku coba godain abi yah?? Penasaran reaksinya gimana hihihi” alhasil gairah nafsu ku di affirmasi oleh otak nakal ku, akupun sengaja melonggarkan ikatan kimono ku agar dalam beberapa posisi toket ku dapat terlihat sempurna oleh abi.

Akupun kembali ke meja makan dan duduk dengan berpura-pura tidak terjadi apa-apa, akupun melihat abi mengintip di sela-sela iya membaca koran. “bi udah dong baca korannya, ngobrol dl sama jasmine, g kangen apa sama jasmine?” gerutuku.

A : “iiiyah sayang” jawabnya grogi sambil menutup korannya, “hari ini kamu mau kemana sayang?”

J : “g tau yah, aku g ada schedule sih hari ini, paling abis makan aku cmn mau nelpon ummi doang, klo abi mau kemana?”

A : “abi mau ke acara Ustadzah Sinta temen mama, abi ada kasih ceramah kesana, gmn klo kamu ke kantor mama? Sekalian shooping gimana?”

J : “menarik nih ide abi, tapi jasmine minta duit dong biiiii…mau beli skincare sama mau beli sesuatu hehehe…”

A : “ya udah ntr abi transfer yah manisku, abi berangkat sekarang yah” abi pun mengecup pipi kanan dan kiriku, namun saat aku hendak membalas mengecup keningnya ternyata abi pun hendak mengecup kening ku, tak sengaja bibir kamu berdua pun beradu, aku dan abi pun kaget hingga mundur.

A : “maafin abi nak, abi g sengaja”

J : “iyah bi gpp, sengaja jg gpp kok hehhe” ujarku sekenanya sambil langsung kabur ke kamar.

Di kamar akupun menghubungi ummi, 1 kali, 2 kali, 3 kali tidak ada telpon ku yang diangkat, saat telpon ke empat ummi mengangkat telpon ku “waalaikumsalam, aaddaa apaa sayanggg…ahhhhh” ucap ummi di telpon.

J : “assalamualaikum ummi, kok lama ummi ngangkat telponnya? Ummi lagi apa kok ngos-ngosan kek orang lari”

U : “iiniihhh…ummi lagi mandiin abahhhh uddinnn…makannya lama sayang angkat telponnyaa…ini juga ngos-ngosan karena angkat air dari sumur sayang…uhhhhh”

J : “oh gtu ummi, oke deh, jasmine cuman mau blg klo mau ke toko ummi, y udah entar ummi telp jasmine lagi yah, bye ummi…assalamualaikum”

U : “okeeee…sayangg…waalaikumsalam…uhhhh…”

Jasmin tidak menyadari apa yang terjadi dengan ibunya yang kemarin telah tiba di rumah kakeknya Udin Saipudin.



POV UMMI

-Dua hari sebelumnya-

Akhirnya aku sampai di rumah orangtua ku Udin Saepudin, ayah ku tinggal sendiri di kampung dan memiliki sawah yang cukup luas. Ibuku sudah meninggal kurang lebih 5 tahun yang lalu, saat itu jg aku tidak pernah pulang kampung, karena kesibukan ku. aku telah berulang kali mengajak ayah untuk tinggal bersama, namun ayah ku kurang menyukai suasana kota, oleh karena itu dia memilih tetap di kampung.

“assalamualaikum abangggggg…neng pulang bahhhhh…” ucap ku, “waalaikumsalammmm…eh eneng udah pulanggggg…masuk nenggggg…”panggil abah. Mereka pun bercengkrama sambil cipika-cipiki. “abah kok g istirahat? Gimana keadaan abah? Kok kemaren abah bisa pingsan?” berondong pertanyaan keluar dari mulut ku. “haduhhh banyak banget pertanyaan mu neng, jadi bingung abah jawabnya ahahaha” jawabnya sambil tertawa. “udah kamu mending istirahat dl, mandi dl nanti baru nanya-nanyanya” ucap abah, “iya deh bah, neng mau buat air panas dulu” jawabku, “ya udah abah nimba sumur dl yah, seinget abah airnya kurang di kamar mandi, tas mu abah bawa ke kamar yah” balas abah, “iyah bah makasih” balasku.

Akupun ke dapur membuat air panas untuk diriku mandi, dari sela-sela pintu aku melihat ayah sedang menimba dan memindahkan air ke kamar mandi untuk ku, akupun memutuskan untuk mengambil handuk dan melepaskan bra dan cd ku, setelah melepaskan pakaian aku melihat ada kaca di lemari kamar ayah, akupun mengaca sejenak, melihat body ku yang kurasa masih bagus ini entah kenapa saat mengaca aku mendadak horny teringat salah satu anak didik Abi yang bernama Randi, aku teringat badannya yang six pack dan kontolnya yang keras, mungkin kontolnya tidak sepanjang dan sebesar suamiku, milik Randi mungkin hanya sekitar 5’5 inch (baru kutahu setelah merasakan sendiri) sedikit lebih besar dari ukuran normal orang Indonesia pada umumnya, namun yang menarik adalah uratnya dan kekerasannya. Aku bukan type wanita yang selalu mengukur kenikmatan berhubungan sex semata-mata dari ukuran penis semata, jujur aku kurang suka dengan kontol yang terlalu panjang dan terlalu besar seperti kontol suamiku karena terkadang menyakitkan apabila tidak dalam posisi yang benar.

Tanpa sadar karena membayangkan randi aku meremas toketku dan memasukan jari telunjukku ke memek ku, “ahhhhh…” desahku, akupun sedikit mempercepat kocokan jari ku di memekku hingga tidak sadar bahwa saat itu ada yang sedang mengintip diriku.



To be continue… (Combine Part on Page 10)
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Keren suhu... Dan saya harap jangan berhenti di tengah ya suhu.. karena cerita kayak ini pasti peminat nya banyak suhu...
semoga yah hu, klo chapter-chapternya sih udah sampe chapter 8, sedangkan untuk garis besarnya sih udah sampe di chapter 12 sih, permasalahannya waktu dan niatnya bisa g sampe batas minimal 8 itu ahahhaa
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd