Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 

Terimakasih ya Viny, hehe
2nd Season

Part 2

FHBMNvnQ_o.jpg

Ketika member member berjalan menuju ruang pertunjukan untuk melakukan Gladi kotor, gw pun melihat seisi ruangan di backstage itu.

Namun belum puas gw berkeliling backstage JKT48 dan melihat lihat segala macam pernak pernik kebutuhan pertunjukan, tiba tiba gw merasakan hasrat ingin buang air juga. Gw pun mencari cari dimana gerangan toiletnya. Gw pun mengelilingi lorong lorong di dalam theater tersebut.

Terdapat sebuah pintu.

Ah mungkin ini toilet...

Gw pun mendekatinya...

Pintu itu terbuka sedikit. Terdengar desahan pelan seorang gadis dari dalam, dan terdengar pula decak becek secara berulang ulang.

Karna gw penasaran, gw pun mengintip ke dalam.

Mata gw seketika terbelalak melihat pemandangan itu. Terdapat seorang gadis sedang menonton sebuah bokep jepang melalui hape nya, kemudian tangan kanannya menyelinap mengocok memeknya sendiri.

Anjir

Itu gadis yang melipir ke belakang tadi

Bisa bisa nya...

Gadis itu sungguh menikmati gesekan demi gesekan yang ia lancarkan ke memeknya sendiri. Wajahnya memerah dan sesekali terdengar lenguhan halus dari mulutnya.

Aliran darah gw makin kencang dibuatnya, mengakibatkan mengerasnya titit gw.

Gw ngaceng membayangkan ekspresinya saat menonton bokep, wajahnya memerah dan sangat fokus ke layar hape, ditambah baju ketat yang ia pakai, membuat payudaranya terlihat menonjol.

Hmmm...

Gw menelan ludah.

Aaahh...

Gw sangeee...

Tanpa sadar gw memasukkan tangan kanan gw ke dalam celana dan mulai memijat titit gw sendiri.

Gadis itu mastrubasi makin kencang, membuat suasana makin panas

"Ahhhmm... ehmmm..." Desah gadis itu nikmat

Tangannya sangat terampil dalam memanjakan memeknya sendiri

Gw pun berjalan mendekat dan tak sengaja menyenggol pintu

Krieeeettt.....

Gadis itu terkejut tergagap melihat ke arah pintu dan tiba tiba cairan orgasme nya spontan menyembur deras dari liang memeknya.

Crooott... croooott.... crooott.... sshhh...

Saking terkejutnya gadis itu, sampai sampai birahinya pun memuncak dan pada akhirnya orgasme nya tercapai.

Gadis itu pun panik, malu dan takut. Ia buru buru mengusap kemaluannya menggunakan tissue kemudian menggunakan celana trainingnya dengan segera.

Ia menunduk lalu berlari keluar menghindari gw.

Namun sebelum ia melangkah lebih jauh, gw pun buru buru mencengkram tangannya berusaha menghentikannya.

Anjir telapak tangannya masih basah oleh cairan orgasme.

"Mau kemana?"

"Mau gladi kotor kak."

"Ahh entar dulu."

"Plis lepasin, jangan macem macem."

"Lu lagi sange kan?"

"Enggak kak, lepasin kakk." Wajahnya makin panik dan ia berusaha sekuat tenaga lepas dari cengkraman gw.

"Nggausah boong, gw tau lu lagi sange, ayo gw temenin. Gw juga lagi sange. Lu harus tanggung jawab karna udah bikin gw sange."

Gw pun merengkuh lehernya kemudian menyeretnya masuk kembali ke kamar mandi

"Jangaann kakk.

Gw menutup pintu kamar mandi itu, dan ternyata pintu itu tidak ada kunci atau pengait apapun, pantas saja gadis ini mastrubasi dalam keadaan pintu terbuka sedikit, karna memang pintu ini tidak bisa ditutup rapat, kecuali diganjal sesuatu.

Gw pun mengabaikan pintu yang terbuka sedikit itu, gw melihat ke arah gadis yang sedang berdiri ketakutan ini.

"Nama lu siapa?"

"Jangan Kak."

"Lah gw tanya nama doang padahal, nama lu siapa?"

"Yuri kak."

"Nah Yuri, sekarang gw mau lu kerjasama sama gw, ok?"

"Jangan macem macem Kak." Ucap gadis yang bernama Yuri itu sambil ketakutan.

"Plis deh, lu ngga bakal bisa nolak."

Tangannya pun bergetar.

Gw harus membungkukan tubuh gw sedikit agar wajah kami sejajar, kemudian gw memegang dagunya.

"Yuri cantik, percaya deh sama gw, lu ngga bakal bisa menolaknya. Kita sama sama enak, ngga bakal ada yang dirugiin."

Yuri pun menepis tangan gw.

"Jangan macem macem kak."

Ucap Yuri, kemudian dia mendorong gw dan langsung membuka pintu kamar mandi, hendak keluar dari situ.

Sebelom ia sempat keluar, gw buru buru menutup pintu itu dan mendorong tubuh Yuri ke dinding.

Buakk..

"Gw ngga bakal macem macem kalo lu nurut, percaya deh."

"Plis kak, aku mau gladi kotor bareng yang laen, pasti mereka udah nungguin."

"Makanya nurut aja yah sama gw, biar cepet selesai, kan lu sendiri yang ngulur ulur waktu daritadi."

Yuri pun masih keukeuh untuk keluar dari situ, dia mendorong gw lagi dan membuka pintu.

Lantaran mulai kesal, gw pun mendorong tubuh Yuri kencang, dan mendesak tubuhnya ke dinding dengan tubuh gw, sehingga dirinya kini terjepit diantara gw dan dinding.

"Lu sendiri ya yang milih cara kasar, jangan nyesel."

Tinggi badan Yuri hanyalah setinggi hidung gw, sehingga dia harus mendongak untuk melihat wajah gw.

Dia pun merasa tak nyaman dijepit seperti itu, dia mendorong gw lagi, namun kuda kuda gw cukup kuat, sehingga dia kwalahan menghadapi tubuh gw itu.

Dia pun memukul mukul dada dan perut gw.

"Yur..."

Dia masih memukul mukul gw

"Yur tau nggak, semakin lu ngelawan gini, semakin gw sange. Gw makin ngga sabar."

Gw pun mencengkram kedua tangannya, kemudian menyilangkannya ke atas kepalanya dan menekannya ke dinding menggunakan tangan kiri gw, sehingga ia tidak dapat menggerakkan kedua tangannya.

Sedangkan tangan kanan gw mulai bergerilya menyusuri kedua gundukan itu dari luar kaosnya.

"Kaaak... Jangan macem macem kaak, pliss... ahhh..."

Matanya terpejam, merasakan kenikmatan, namun tetap saja ia melawan.

"Lu diem aja, nikmatin semua yang gw kasih, ok."

Yuri pun bergidik ketakutan, matanya terpejam.

Gw pun menyosor bibirnya dengan nafsu, namun kepalanya bergerak gerak ke kanan dan kekiri, menghindar dari mulut gw.

Tangan kanan gw yang sibuk meremas tetek nya itu pun naik ke lehernya dan mulai mencekiknya. Membuat gerakan kepalanya berhenti, alhasil gw demgan mudah menyosor bibirnya.

Hmmmpphhhh...

Kedua tangannya yang disilangkan diatas kepalanya itu bergerak hendak melepaskan diri, namun tangan gw cukup kokoh untuk menahannya.

Gw mencekiknya cukup kuat, wajahnya sampai memerah kehabisan nafas, namun gw cuek dan masih asik menikmati liurnya itu.

Sllrrpp...

Tanpa memberikannya kesempatan untuk berbicara, gw terus menyosor mulutnya itu, memaksanya menelan ludah gw.

Kedua tangannya yang sedari tadi memberontak pun mulai lemas, nampaknya dia benar benar kehabisan nafas. Gw pun melepas ciuman itu, dan mengendurkan cekikan itu.

"Uhukk... uhukk.. hmmmpphh hhhahhhh...." Yuri pun terbatuk batuk beberapa kali, kemudian menarik nafas panjang, wajahnya memerah padam.

"Gimana? Enak ngga di cekik?"

"Jangan cekik aku kak, kayak mau mati."

"Makanya nurut."

Gw pun menyosor bibirnya lagi, namun kepalanya masih bergerak gerak menghindar, tangan kanan gw pun mencekiknya lagi.

"Ngeyel ya."

"Kak plis jangan cekik aku, uhukk.. uhukk.."

Gw melepas cekikan itu, Yuri terbatuk batuk sesaat. Kemudian gw melepas kedua tangannya yang sedari tadi disilangkan ke atas kepalanya.

"Kakak kalo macem macem, nanti aku teriak ya. Biar member sama security pada tau." Ancam Yuri

"Oh? Ngancem nih? Emang lu doang yang bisa ngancem? Gw juga bisa."

"Ngancem apa."

Gw pun mengeluarkan hape dari saku celana dan memperlihatkan pada Yuri.

"Kalo lu ngga mau muasin gw, terpaksa rekaman nya bakal nyebar."

"Rekaman apa?"

"Rekaman lu tadi pas nonton bokep sambil mastrubasi."

Yuri pun terkejut bukan kepalang, matanya melotot dan bibir nya bergetar.

"Loh kakak ngerekam?"

"Iya dong."

Yuri pun membuat gerakan cepat untuk mengambil hape dari tangan gw, namun gw buru buru menjauhkan hape gw dari jangkauannya.

"Eittts, ngga boleh."

Gw pun mendorong tubuh Yuri ke dinding dan menjepitnya menggunakan tubuh gw.

"Sekarang pilihan ada ditangan lu, mau nurut dan puasin nafsu gw sekarang, atau besok rekaman lu yang sedang mastrubasi ini bakal nyebar di internet, atau bahkan hari ini."

"Bisa aja kakak boong kan? padahal kakak ngga ngerekam kan? Kakak cuma pengen ngancem aku kan?"

"Ya terserah sih, mau percaya apa enggak, yang jelas gw udah kasih pilihan. Gimana?"

"Ngga mau, aku ngga percaya."

"Oh gituu, ya terserah sih, tapi jangan nyalahin gw ya kalo tiba tiba ntar malem video lu lagi mastrubasi ini nyebar di internet, gimana ya perasaan fans lu? Gimana ya perasaan temen temen lu? Dan gimana ya perasaan orang tua lu."

Yuri pun makin panik, takut dan was was, walaupun dirinya mengaku tak percaya, namun dalam hatinya tetap saja ia takut bahwa video itu akan menyebar. Yuri pun hanya diam saja.

"Kalo diem aja, gw anggep setuju sama syarat gw yah. Oke sekarang lu puasin gw."

Yes nampaknya Yuri udah masuk tipuan gw, padahal gw sama sekali engga ngerekam momen apapun, gw hanya menggertaknya saja.

Gw pun menarik kaos Yuri melewati kepalanya, sehingga ia kini ia hanya memakai kutang saja. Setelah itu gw melepas beha putihnya. Kini ia bertelanjang dada. Teteknya yang menonjol membuat titit gw makin ngaceng, putingnya sangat coklat dan bulatannya cukup lebar.

Gw pun meremas remas kedua gundukan itu, sensasi berbeda dibanding saat gw meremas tetek Viny.

Kemudian gw memilin milin putingnya, membuat tubuh Yuri bergetar kegelian. Ia menggigit bibir nya sambil mendesah halus.

Setelah itu gw mencubit putingnya kencang, membuat Yuri meringis kesakitan, kedua tangannya memegangi pergelangan tangan gw, berusaha melepaskan tangan gw dari putingnya. Namun gw mengabaikannya dan mencubitnya makin kencang, bahkan sampai memutarnya.

"AAKKHH, SAKIT KAKK..'

"Ahh tetek kamu lumayan besar ya untuk ukuran tubuh kamu yang mungil."

Gw mencubit putingnya makin kencang dan menariknya ke atas.

"Kaakk, sakiit, akkkhh.... akkhh... sakit..."

Tangannya dengan kuat mencengkram pergelangan tangan gw, wajahnya memerah dan meringis kesakitan.

Dengan melihatnya tersiksa seperti ini, membuat gw makin semangat.

Gw pun melepas cubitan itu, dan langsung mendorong bahunya turun, sehingga ia kini berlutut tepat di depan titit gw. Gw pun membuka hoodie dan kemeja gw, sehingga kini gw dan Yuri sama sama dalam keadaan telanjang dada, kemudian gw membuka ritsleting celana, mengeluarkan si Jago yang sedari tadi sudah gagah siap bertempur.

Gw menjejalkan titit gw ke mulut Yuri, namun ia menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. Ia masih belom rela untuk memenuhi nafsu gw ini.

Dengan kesal gw pun menarik tangannya secara paksa dan menyilangkannya lagi ke atas kepalanya menggunakan tangan kiri, sementara tangan kanan gw menekan kedua pipinya sehingga mulutnya terbuka. Tanpa basa basi gw langsung menjejalkan titit gw ke mulutnya.

"Ehmm... ehhnm..."

Gw menggenjotnya layaknya sedang menggenjot vagina.

Slapp... slapp.. slaapp...

"Emhmgme...hmemmgm.hafskaojdk..." Yuri meracau tak karuan, suaranya tida jelas lantaran mulutnya sedang dijejalkan titit gw.

"Akhhh nikmat bamget..."

Yuri hanya menutup matanya dan mulai pasrah.

"Siap siappp... Gw mau keluarr..."

"Ehmm.. ehmmm..."

Gw menggerakan pinggul makin kencang, dan menggerakan kepala Yuri ke depan dan belakang.

Plokkk.. plookk.. plokk..

"Akkhhhh..."

Dan Akhirnya...

Croot.... crooott.... crooott...

"Haaaaahhhh..."

Peju gw pun tercurah seluruhnya ke mulut Yuri. Ia pun batuk batuk tersedak, pejunya muncrat muncrat dan beberapa merambat ke dagu dan lehernya.

"Enak banget ahh..." Gw mendongak ke atas, merasakan kenikmatan.

Belom selesai Yuri batuk batuk, gw pun menarik lengannya dan langsung mendorongnya sehingga ia kini duduk di atas kloset.

Gw pun melepas celana gw seluruhnya, kemudian menarik paksa celana training yang dipakai Yuri, sehingga gw dan Yuri benar benar dalam keadaan telanjang bulat. Ia pun menatap gw dengan nanar.

Sleepp...

Ahhhhh...

Gw pun memasukan titit gw ke memeknya tanpa permisi, membuat Yuri meringis tak karuan.

"Akkhh.. sakit kak..."

"Tahan."

Kakinya yang terbuka dan terangkat ke atas itu bergerar beberapa kali

Gw mulai menggenjotnya perlahan, akal sehat nya itu terus menolak dan memberontak, namun fisiknya tidak bisa mengelak bahwa dia sungguh sungguh menikmatinya.

Plakk... plaakk.. plaaakk..

"Akhh Yuri, enak kan?"

Gw dan Yuri pun sama sama merasakan kenikmatan luar biasa.

Di tengah tengah kenikmatan itu..

Tiba tiba...

"Yuriii..."

Terdengar seseorang memanggil nama Yuri dari luar kamar mandi.

Sial..

Gw pun kaget dan reflek menghentikan aktivitas gw menyetubuhi Yuri.

"Yuri, lu dimana, udah ditungguin anak anak di stage buat gladi kotor, ayok "

Deggg....

Ternyata...

Itu suara Viny.

Sial

Gw panik.

Tiba tiba terdengar suara langkah kaki mendekat ke kamar mandi.

"Lu lagi di kamar mandi ya?"

Pintu pun didorong dari luar, lantaran pintu itu tak bisa ditutup dengan rapat, Viny pun dapat mendorongnya dengan mudah. Namun sebelum pintu benar benar terbuka lebar, gw buru buru mengganjal pintu itu menggunakan kaki.

Braakk..


Pintu kembali menutup...

"Eh ada orang yah di dalem?" Viny pun terkejut tiba tiba pintu dibanting dari dalam.

Tok.. tok... tok...

"Ini Yuri bukan, buruan dong, udah ditungguin nih."

Yuri hanya diam saja, terpaku kaku merasakan kerasnya titit gw yang masih menancap di memeknya.

"Yur jawab dong, heh." Viny mulai kesal

Dalam keadaan seperti itu, muncul perasaan bersalah di hati gw. Sial. Bisa bisanya gw bermain api di belakang Viny.

Gw pun ngga mau hubungan gw dan Viny hancur gara gara ini. Gw punya siasat.

Gw pun berbisik pelan ke telinga Yuri..

"Yuri... Lu bilang ke Viny, dia suruh nungguin di stage aja, ntar lu nyusul bentar lagi gitu."

Yuri hanya diam saja, tatapan nya masih takut dan khawatir.

"Heh cepetan, malah diem aja."

Yuri pun mengangguk...

"Emm... Kak Viny tunggu di stage aja ya, nanti aku nyusul." Kata Yuri mencoba bersuara tenang.

"Nggak... gw disuruh Shania bawa lu ke stage, jadi ya kita harus barengan ke sana nya. Udah buruan, ntar gw yang dimarahin. Kalo lu belom ke stage, gladi kotornya belom boleh di mulai." Kata Viny dari luar

Yuri pun bingung harus menjawab apa. Masih dalam keadaan titit menancap ke memek nya, gw pun berbisik lagi ke telinganya.

"Suruh Viny nunggu di ruang kostum aja kalo gitu, biar bisa sambil duduk nunggu nya, soalnya lu masih lama di kamar mandi, perut lu sakit banget gitu."

Yuri pun menatap gw dengan takut. Lalu dia mengangguk.

"Kak Viny nunggu di ruang kostum aja, aku masih lama soalnya. Perut aku sakit banget." Kata Yuri setengah berteriak.

"Ah nyebelin, yaudah gw tunggu di ruang kostum, jangan lama lama ya."

Terdengar langkah kaki menjauh dari kamar mandi.

"Haaahh..."

Gw pun lega, dan menarik nafas.

Tiba tiba gw pun merasa dilema, gw merasa bersalah udah main belakang kayak gini, tapi di sisi lain gw sange berat.

Ahh nampaknya sange udah benar benar menutup mata gw.

Gw pun memilih melanjutkan pergulatan itu. Gw menggenjot memek Yuri lagi.

"Eh Kak, udah kak, itu aku uda ditungguin anak anak.. ahhh..." Kata Yuri memelas.

"Ahh nanggung, bentar lagi."

Gw masih menggenjot nya sambil meremas teteknya.

Plaakk.. plaakk.. plaakkk..

"Ehmmm.. ahh..." Yuri mendesah dengan seksi

"Akkhh... dikit lagiii..."

Disaat sedang asik asiknya melakukan penetrasi...

Tiba tiba...

"Yur..."

Terdengar lagi suara memanggil nama Yuri dari luar kamar mandi, gw pun seketika menghentikan pinggul gw.

Itu suara Viny memanggil dari luar kamar mandi.

Gw malah kesal sendiri.

Mau apa lagi sih sayangg.

"Ada apa Kak?" Yuri pun menjawab panggilan Viny

"Yur, lu tadi ngeliat Rio nggak? Gw cariin kok ngga ada di backstage."

Deggg...

Kenapa Viny malah nyariin gw...

Anjir gw jadi was was gini...

Gw makin panik dibuatnya...

Yuri pun menatap mata gw sesaat. Pandanganya penuh maksud. Namun gw bingung apa yg dimaksud Yuri.

Tiba tiba...

"Kak Rio ada di dalem sini kak." Teriak Yuri ke Viny

Bangsat

Dia ngomong apa barusan!

"Apa?" Viny seperti tak percaya

"Kak Rio ada di dalem kamar mandi." Yuri mengulang ucapannya, mencoba membeberkan kelakuan gw.

"Apa? Rio ada di dalem kamar mandi?" Tanya Viny penasaran

Gw buru buru menutup mulut Yuri takut ia berbicara lebih dari ini.

Anjir gw ngga nyangka dia akan bocorin hal ini ke Viny.

"Eh maksudnya apa nih, kalian berduaan di dalem kamar mandi?" Tanya Viny setengah berteriak.

Viny pun mendorong pintu lebih kencang, mendobrak pintu itu

Dan...

Ahh...


to be continue
 
HAHAHAHHAHA RIO DIGREBEK VINY LAGI ENA ENA SAMA YURIBA

udah kaya OTT KPK aja wkwkwk...
:pandaketawa::pandaketawa:
 
Apakah Rio digampar lagi sama viny, atau viny malah ikutan. Tunggu kelanjutan nya di episode berikutnya
 
Kemaren kejar kejaran dr fx ke depan fx, sekarang kejar kejaran Kuncit-GBK kali ye​
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd