Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TUBUHKU!!! DINIKMATI & SALING MENIKMATI BERSAMA KAKAK IPARKU.

LANJUTAN CERITA.
TUBUHKU DINIKMATI & SALING MENIKMATI BERSAMA KAKAK IPARKU.

Setelah kakak dan adik ipar itu usai dalam perbuatan mesum yang baru saja mereka lakukan, kini keduanya tampak merapikan kembali seisi kamar tersebut. Tak lama berlangsung dari sana, iva yang telah selesai membantu Rudi membereskan seisi kamar yang mereka buat berantakan tersebut. Selanjutnya iva berjalan menuju kearah tas jinjing miliknya yang berada dimeja dekat tempat tidur. Ia meraih ponsel dari dalam tas miliknya tersebut, dan.....

"Tutt"

Iva mengakhiri panggilan telepon yang tadinya masih terhubung.

"Denger kan Ayah??"

Sebuah Chat dikirimkan iva kepada suaminya Eko.

Ternyata selama proses persetubuhan antara dirinya dan Rudi berlangsung, sambungan telepon iva dan suaminya masih dalam keadaan tersambung. Bukan sebuah ketidaksengajaan, melainkan itu adalah kesepakatan antara iva dan suaminya. Semua itu terjadi karena saat fajar menyingsing pagi kala itu, sebelum akan berangkat bekerja. Eko pada saat itu menyempatkan dirinya untuk menelpon sang istri terlebih dahulu. Iva yang saat itu masih dalam keadaan masih larut dalam gairah dalam dirinya sejak tadi malam, ketika ia mendapat telepon dari suaminya kala itu. Ternyata dirinya tidak bisa menyembunyikan gelagat dirinya dari gairah yang melanda dirinya saat itu, akibatnya Eko yang menangkap gelagat aneh dari istrinya menanyakan langsung apa yang ia tangkap dari gelagat istrinya tersebut.

Pada awalnya iva Ragu untuk menceritakan apa yang ia alami pada suaminya, tetapi karena saat itu suaminya terus memaksa akhirnya iva menceritakan semuanya pada suaminya. Eko yang saat itu mendengar penjelasan istrinya tersebut, awalnya merasa tidak percaya dengan apa yang diceritakan sang istri kepadanya. Namun karena ia melihat mungkin saja gelagat istrinya saat itu memang ada kaitannya dengan apa yang ia ceritakan, Eko menjadi mulai sedikit berusaha mempercayainya. Tampak pada penglihatan Eko melalui VC mereka pada fajar itu, wajah khas istrinya yang seperti sangat bergairah.

Saat itu sembari iva menceritakan apa yang ia alami kepada suaminya. Bahwa ia tanpa sengaja mendengar desahan persetubuhan antara Mbak Rani dan suaminya.

"Bunda semalam mau kekamar mandi ayah, ehh pas lewat kamar mereka gak sengaja kedengaran deh tu desahan mbak Rani. Jadinya bunda dengerin deh tuh sampe selesai"

"Hott banget mereka ngewe_nya"

Kata-kata awal yang dilontarkan iva memulai cerita pada suaminya.

"Pas mau balik kekamar nih kan ayah, Bunda dari arah kamar mandi liat mbak Rani keluar kamar pake handuk doang. Sampe ketemu didepan muka Bunda banget lho, handuknya kekecilan banget. Susunya mbak Rani kayak mau loncat keluar, pantatnya juga kayak nampak banget. Handuknya sih pendek, terus mukanya mbak Rani sayu lemes gitu. Nampak banget abis dibikin enak sama mas Rudi"

Lanjut tutur iva pada suaminya.

Eko yang mendengar cerita dari istrinya tersebut benar-benar dibuat tercengang karenanya. Tentu saja saat ini ia mulai berpikiran dan membayangkan bagaimana sensual dan menggairahkannya wajah mbak Rani dalam cerita istrinya tersebut. Namun saat itu iva tidak menceritakan secara lengkap kepada suaminya apa yang tadi malam ia dengar dari persetubuhan tersebut. Iva tidak menceritakan kenakalan fantasi yang dilakukan Rani bersama Rudi secara lengkap kepada suaminya. Iva masih berusaha merahasiakan hal tersebut dari suaminya.

Sementara itu Eko yang mendengar penggambaran sosok Rani melalui cerita istrinya, kini mulai membayangkan moment yang sangat menegangkan itu.

"Seandainya aku yang ada pada moment itu"

"Uhhh hadap-hadapan muka sama mbak Rani yang hampir terlihat Nude??"

Eko saat itu mulai membayangkan dirinya berada pada posisi cerita sang istri.

Eko membayangkan betapa akan sangat menggairahkannya tubuh molek Rani dengan apa yang ada pada penglihatan istrinya malam itu. Tubuh yang padat berisi dengan 'Asset' montok yang melekat pada tubuh sang kakak ipar tersebut, sudah lama sering hadir dalam khayalannya.

"Desahannya gimana ya?? Benarkah istriku mendengar semuanya?? Kenapa bukan aku saja yang mendapatkan moment itu"

Eko terbayang betapa akan menjadi hal yang sangat menggairahkan, ketika mendengar desahan dari Rani yang terlihat berwajah kalem itu. Namun ternyata dapat mendesah dengan sangat liar ketika tengah diewe. Kini dirinya terus terbayang akan hal tersebut, sampai ia hanya samar-samar saja mendengarkan istrinya yang terus berceloteh tentang kelakuan sepasang suami istri tersebut. Tetapi perkataan selanjutnya dari sang istri membuat telinga Eko menjadi panas dan tubuhnya menjadi panas dingin.

"Bunda jadi bayangin dientotin mas Rudi jadinya ayah, karena desahan mbak Rani itu"

Sebuah kata-kata yang kali ini tidak samar-samar ia dengarkan, namun sangat jelas ditangkap Eko dengan telinganya. Akibatnya kini Eko merasa sangat bergairah.

"Kontol ayah jadi ikutan bangun jadinya"

Balas Eko kepada istrinya.

"Sini dong,, entotin memek Bunda"

Rengek iva manja.

Rengekan tersebut ditanggapi serius oleh Eko, kini keduanya terlibat dalam VC seks yang tentu tidak akan melegahkan keduanya. Terutama iva, dirinya merasa sangat kecewa karena Eko dengan tempo yang sangat cepat telah mengeluarkan spermanya.

"Ayah keluar bundd"

Erang Eko mengagetkan iva.

Baru saja iva yang mulai hanyut menikmati menggosok memeknya menggunakan jari tangannya saat itu. Namun ketika iva mulai sedikit tanpa sadar menceritakan lebih jauh tentang apa saja yang ia temukan tadi malam, tentang kelakukan kakaknya tersebut bersama suami.

"Ternyata mbak Rani dan mas Rudi juga memiliki fantasi sama kayak kita lhoo ayah"

Ucapan iva yang benar-benar membuat suaminya sangat terkejut sekaligus sangat bergairah. Akibatnya spermanya muncrat karena mendengar ucapan istrinya tersebut.


Sang suami yang semakin tergoda dan menjadi gairah dengan mendengarkan hal tersebut. Tiba-tiba dengan tidak dapat ditahan spermanya muncrat dengan derasnya.

"Ini beneran Bunda??"

Ucap Eko sambil masih menggenggam erat kontolnya sendiri.

"Payah iiihh ayah,, baru aja gini!! Masa udah keluar"

Rajuk iva kepada Eko.

"Mereka nakal banget sayang, sama kayak kita"

Lanjut Eko merasa tercengang dengan penuturan istrinya.

Saat itu Eko mendengar istrinya mengatakan bahwa fantasi Rani dan Rudi sama seperti mereka.

"Mas Rudi nyuruh mbak Rani bayangin diewe kontol laki-laki lain lho yah"

Ucapan istrinya tersebut membuat Eko benar-benar tercengang.

"Ada deh pokoknya yang lebih nakal dari mereka, nanti kalau bisa Bunda ambil deh dan bunda kasih liat ke ayah"

Lanjut iva dengan kurang bersemangat karena gairahnya yang jauh dari kata tuntas.

Eko : Apa itu Bund??

Iva : Ada pokoknya,, ayah sabar aja pokoknya.

Eko : Hmmm...Iya deh.

"Fotoin mbak Rani lagi hot dong sayang"

Lanjut Eko meminta pada istrinya.

Iva : Iya nanti deh, liat kondisnya ayah.

Eko : Bunda masih mau lanjutin?"

Iva : Enggak iiihh badmod jadinya, mau nya sama kontol yang asli.

Eko : Repot dong sayang kalau papa harus kesana, besok malam ya?? Kan besok Bunda balik.

Iva : Nggak repot kok,, kan ada punya mas Rudi..hehehe

Eko : Bunda beneran udah siap nih??


Balas Eko tampak kegirangan.

Iva : Hahaha,,, diihhh semangat banget,, becanda aja kali sayang.

Eko : Kalau bunda ngewe sama mas Rudi, ayah sama mbak Rani dong ya?? hehehe

Iva : Diiihhh ngarep,, kayak berani aja.

Eko : Kan cuman fantasi aja sayang.

Iva : Nanti Bunda jadiin beneran ayah malah jadi gak kuat..haha

Eko : Duuuhhh cepet balik deh Bunda, ayah dah pengen banget.

Iva : Iyaa besok,, udah ayah siap-siap sana. Dah mau pagi ini.

Eko : Iya oke,, Bunda juga ya,, ayok siap-siap.

Setelah keduanya berpamitan dalam panggilan telpon, kini iva beranjak dari tempat tidur dan bersiap untuk memulai aktivitasnya hari itu. Dengan tanpa menggunakan celana dalam dan memeknya yang masih lengket, iva beranjak dengan hanya menurunkan baju terusan yang ia gunakan.

"Drrrtttt...Drrrrttttt..."

Iva merasa memeknya masih sedikit ngilu akibat gairahnya yang belum tuntas.

Dengan menghiraukan apa yang kini ia rasakan, iva langsung mengambil handuk dan segera menuju kekamar mandi. Setelah selesai dengan semua persiapannya pagi itu, iva kini telah siap untuk berangkat ke tempat ia akan melaksanakan sosialisasi.

"Tinggal kerumah mbak Rani,,, pinjem dulu bajunya"

Guman iva sesaat akan berangkat menuju kesana.

Kejadian yang ia alami saat akan meminjam baju milik Rani tersebutlah yang menjadi awal tubuhnya dinikmati sang kakak ipar. Bahkan dirinya juga sangat menikmati apa yang dilakukan Rudi pada dirinya. Sentuhan, belaian dan jilatan Rudi pada dirinya, benar-benar telah membawa dirinya hadir pada puncak kenikmatan yang ia inginkan sejak tadi malam.

Awalnya karena pertemuan awal tak terduga keduanya tadi malam, pertemuan dalam keadaan yang menggairahkan bagi keduanya.

"Mas Rudi tadi malam liat memek aku,, Aku juga liat kontolnya,, lumayan gede sihh,, kayak nya enak,,"

Pikiran nakal iva pada saat itu.

*Rasa ingin yang bertambah*

Setelah pagi itu dirinya diantar oleh Rudi menuju tempat ia akan sosialisasi, proses yang tidak disengaja itu membawa mereka pada sebuah pembahasan. Hal yang tentu saja memengaruhi diri iva menjadi lebih penasaran karenanya. Pembahasan yang semakin berlanjut dan terus melebar, membuat iva merasa dirinya sangat merasa nakal sekaligus bergairah. Karena pada pembahasan mereka pagi itu, iva benar-benar menyampaikan point-point yang seharusnya tidak ia ucapkan kepada Rudi.

*Merasa bimbang namun bergairah*

Akibat dari pembahasan itu iva merasa dirinya telah diluar kendali dirinya sendiri, ia telah menjanjikan untuk dijemput sepulangnya darisini oleh Rudi.

"Benarkah tadi aku mengatakan hal itu??"

Guman iva seakan tidak yakin.

Sebenarnya itu bukanlah menjadi hal yang sulit baginya untuk membatalkan saja pertemuan yang mungkin akan terjadi lagi hari itu antara dirinya dan Rudi. Tetapi dibalik rasa bimbang yang ia rasakan, iva merasa bentuk batang penis Rudi yang ia lihat tadi malam mengingatkan ia pada masa-masa terdahulu yang pernah ia lalui.

"Dulu aku cukup banget liat kontol laki-laki yang macarin aku,, bentuknya rata-rata berbeda,, tapi sekarang aku hanya dengan suamiku!!! Lalu kenapa rasa ini kembali muncul?? Dan kenapa harus mas Rudi??"

Guman Iva penuh keraguan.

Dalam rasa bimbang yang ia rasakan saat ini, iva bertambah semakin larut dalam pikirannya itu.

"Yaudahlah,, daripada nanti jadi masalah!!! Lebih baik...Hmmmm,,,"

Guman iva meyakinkan dirinya.

Selanjutnya ia meraih kembali ponselnya. Setelah mengetahui bahwa hari ini pertemuan mereka hanya berlangsung singkat, iva merasa itu seakan menjadi sebuah jalan untuk mewujudkan apa yang ia inginkan.

"Ayah lagi apa?? Telpon bunda dong kalau lagi free"

Sebuah chat ia kirimkan pada suaminya.

Tak lama berselang panggilan telpon masuk dari suaminya. Sontak iva langsung merengek manja pada suaminya, dan ia berusaha menjelaskan apa yang saat ini ia rasakan.

"Semua gara-gara mereka sih yahh,, lagian tadi pagi bunda belum tuntas juga"

Rajuk iva pada suaminya.

Pembicara antara keduanya terus berlangsung, sampai akhirnya mereka tiba pada satu keputusan.

"Bunda yakin??"

Nada bicara yang tidak biasa tedengar oleh iva di ucapkan oleh suaminya. Dengan tampak gemetar iva mendengar ucapan dari nada bicara suaminya yang menanyakan hal itu padanya.

"Udahlah nanti pokoknya bunda ceritain detailnya, sekarang coba dulu deh. Gak tau sih ini berhasil atau enggak"

"Bunda beneran yakin??"

Ucap Eko kembali menegaskan.

"Pokoknya coba dulu"

Balas iva dengan nada keraguan dalam dirinya.

Dibalik keraguan yang ia rasakan saat ini. iva tidak dapat memungkiri bahwa pengalaman nakal masa lalunya bersama banyak laki-laki sebelum ia menikah, ternyata berdampak sampai sejauh ini pada dirinya saat ini.

"Gairah ini begitu gila!! Memang sihh harus diakuin udah lama aku gak liat kontol laki-laki lain"

Guman dalam hati iva seakan mendukung kata hatinya.

Hingga sampai saat ini sang suami pun tidak mengetahui banyak hal tentang kelakuan masalalu dirinya. Semua itu ia simpan baik-baik dengan tujuan untuk menjaga perasaan suaminya.

"Bunda gak bercanda kan??"

Ucap Eko dengan nada suara gemetar.

"Udah nanti bunda telpon ayah lagi kalau jadi ya,, ayah dengerin deh.. Tapi jangan kaget"

Balas iva mengakhiri pembicaraan mereka melalui telepon pagi itu.

Dengan perasaan bimbang bercampur gairah kini iva mengabarkan kepada sosok yang tadi ia ceritakan pada suaminya. Walaupun ia tidak mengatakan dengan jelas siapakah sosok itu, tetapi iva yakin suaminya akan mengetahui setelah mendengar pembicaraan mereka nantinya.

Entah apa yang merasukinya, iva saat itu meminta izin pada suaminya untuk mewujudkan fantasi mereka selama ini.
Sebuah permintaan yang membuat suaminya begitu terkejut, bahkan dirinya sendiri juga tidak begitu yakin dengan apa yang telah ia ucapkan pada suaminya tadi.

*Semuanya telah terjadi*

'Tubuhku dinikmati & Akhirnya saling menikmati bersama kakak iparku'

Disisi lain!!
Eko yang kini mendapat chat dari istrinya.
Merasakan seluruh tubuhnya terasa lemas. Mulai dari karena mendengar pembicaraan, Suara cekikikan, Desahan istrinya bersama sosok laki-laki tersebut. Di suatu sisi yang paling mnegejutkan baginya sejak awal adalah sosok laki-laki yang telah membantu mewujudkan fantasi yang hanya ada dalam khayalan mereka selama ini.

"Mas Rudi?? Benarkah???"

Eko seakan tidak percaya dengan apa yang telah terjadi diantara mereka. Walaupun ada suatu pembicaraan yang membuat ia sedikit tersenyum licik.

"Nanti kasih izin mbak Rani dientot suamiku ya mas!!!"

Ucap istrinya saat tengah digenjot oleh Mas Rudi.

Dibalik semua rasa yang ia rasakan saat ini, giarah dengan membayangkan akan melakukan persetubuhan dengan sosok Rani jika benar-benar terjadi nantinya. Hal tersebut membuat Eko semakin penasaran dengan rencana apa yang akan mereka lakukan nantinya. Antara iva dan juga Rudi.

Bersambung...


Eps...Selanjutnya Pov Eko.
 
Terakhir diubah:
mantep banget hu, waduhh si eko udah tau duluan rencana iva sama rudi, ga akan malu-malu deh nanti ngegarap mbak rani 🤣

oh ya hu, masukan dikit nama eko sama rudi di atas beberapa kali typo ketuker hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd