Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TUBUHKU!!! DINIKMATI & SALING MENIKMATI BERSAMA KAKAK IPARKU.

LANJUTAN CERITA TUBUHKU DINIKMATI & SALING MENIKMATI BERSAMA SANG KAKAK IPAR.

NOTES : OKE PARA SUHU SEKALIAN.
KARENA SEPERTINYA SUDAH BANYAK YANG PAHAM DENGAN ALUR CERITA YANG KEMBALI ANE KEMAS PADA CERITA INI, MAKA DARI ITU ANE AKAN MENULISKAN TOKOH DENGAN SEBUTAN INISIAL PADA EPISODE SEBELUMNYA DENGAN SEBUTAN LANGKAP PADA EPISODE LANJUTAN KALI INI.

CERITA INI SEBENARNYA MERUPAKAN LANJUTAN SEASON II DARI CERITA ISTRIKU DAN "ASSET"NYA DI SEASON SEBELUMNYA. KENAPA TERLIHAT TIDAK NYAMBUNG DAN MELANGKAH JAUH?? KARENA ITU YANG ANE POST MEMANG DI CUT DAN TIDAK DI POST SAMPAI TAMAT DI DI FORUM. TAPI ANE BERKEYAKINAN PARA SUHU SEKALIAN MASIH BISA MENCERNA LANJUTAN DARI CERITA YANG TERPOTONG TERSEBUT, YANG TIDAK DI POST DI FORUM.



Flashback.

"Awal mula tubuhku dinikmati & saling menikmati bersama kakak ipar"

Setelah kejadian iva melihat sebuah video pada ponsel Rani yang benar-benar membuat dirinya begitu terkejut. Kini setiap waktu hasrat ingin bercinta didalam dirinya muncul, ia selalu kembali teringat akan betapa nakalnya ternyata kelakuan kakak perempuannya tersebut. Tetapi tetap saja didalam dirinya masih menyimpan banyak tanda tanya, tentang apakah kelakuan sang kak tersebut diketahui oleh sang suami juga. Yaitu mas Rudi.

Dirinya seakan dibuat tidak habis pikir dengan apa yang ia temukan pada kesempatan itu. Bagaimana mbak Rani yang dalam kesehariannya terlihat selalu menjaga dirinya tersebut, ternyata bisa berbuat sedemikian nakalnya dalam persoalan "Ranjang". Belum lagi pertanyaan mengenai bagaimana proses tersebut bisa terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka. Dirinya semakin sering terpikirkan akan hal tersebut juga karena ulah dari sang suami juga, tidak jarang suaminya membahas tentang kemontokan payudara dari Rani ketika mereka tengah berhubungan diatas Ranjang. Hal tersebut seakan mendorong motivasi dalam dirinya untuk bisa mengetahui lebih jauh akan hal itu.

"Andai kita bisa sama-sama Open mind sama mbak Rani dan mas Rudi ya Bunda!!! Uuuhhh.. itu pasti bakal enak banget sayang,,, Aaahh...."

Ucap suaminya pada suatu malam saat mereka tengah bersetubuh.

Pada saat itu sang suami mengucapkan hal tersebut sembari terus memberikan genjotan dengan begitu liar kepada dirinya. Hal tersebut terang saja turut membawa dirinya larut dalam pikiran nakal akan hal itu juga. Ucapan dari suaminya membuat ia kembali teringat tentang kenakalan mbak Rani yang ternyata pernah menikmati dua kontol laki-laki secara bersamaan sekaligus. Selain sering terbayang akan ukuran kontol sang kakak ipar, yaitu mas Rudi. Belakangan ini karena terus terbayang akan kelakuan mereka, iva juga membayangkan betapa nikmatnya Rani sewaktu ia mendapatkan sodokan dari kontol dua laki-laki didalam memek dan mulutnya.


"Aghh...Bunda mau diewe dua kontol sekaligus ayahh...uuuuhhh.."

Ucap iva secara tiba-tiba disela genjotan sang suami pada memeknya.

Ucapan dari iva tersebut sempat membuat suaminya terperangah dan selanjutnya terdiam. Bukanlah apa-apa jika biasanya iva harus dipancing terlebih dahulu untuk bisa mengatakan hal tersebut, tetapi kini dengan tiba-tiba dan tanpa diminta istrinya mengatakan hal tersebut dengan sendirinya. Ditambah lagi ekspresi dan tutur kata dari sang istri ketika mengucapkan hal tersebut, seakan begitu bergeragirah dan benar-benar datang dari dalam dirinya.

Melihat sang istri mengucapkan hal tersebut dengan kondisi mata tengah dipejamkan, di tambah ekspresi wajah meringis nakal sang istri menerima sodokan dari kontolnya. Tak ayal hal tersebut membuat dirinya menjadi panas dingin karena ucapan nakal dari istrinya, akibatnya sudah bisa ditebak. Genjotan yang kini sempat terhenti karenanya, ia lanjutkan dengan begitu brutal dan begitu bergairah akibatnya.

"Ahhhh... Bunda nakall...ahhhhh...Ayah mau keluarrrrr!!!!"

"Crooottttt...crotttt..crooootttt"

Sperma eko muncrat dengan derasnya memenuhi liang memek dari iva.

Hasil yang sudah dapat terduga sebelumnya, meski dengan hasrat yang begitu menggebu ketika berfantasi akan hal tersebut. Tetapi tetap saja eko tidak akan mampu menahan sensasi rasa yang muncul dari fantasi yang mereka khayalkan tersebut. Tentu ini menimbulkan kekecewaan bagi iva yang tengah begitu menikmati persetubuhan mereka saat ini, hal itu pun tampak dari raut wajahnya. Ditambah lagi iva memang tidak malu-malu ketika mengungkapkan hal itu secara terus terang.

"Ayahhh iiiiihhhh...selalu dehh"

Rengek dan gerutu iva pada suaminya.

"Sabar sayang"

Balas eko seraya dengan tergesah-gesah ia mencabut kontolnya dari dalam memek istrinya. Sudah menjadi kebiasaan mereka ketika sang istri menggantung kenikmatan ketika mereka bersetubuh, eko akan dengan cepat menggantikan kontolnya dengan kontol mainan yang mereka miliki.

"Ahhsssshhh...ayahhh..."

Desah iva dengan matanya yang kembali terpejam.

Iva terus mendesah sembari matanya yang ia pejamkan menerima sodokan penis mainan jumbo yang terus disidokkan oleh sang suami didalam memeknya. Pahanya ia buka dengan selebar mungkin, sembari tangannya memegangi pahanya sendiri.

"Sssssshhhhh....awwwhhhh"

Kembali iva mendesah sambil menggigit Bibir bawahnya.

Hal itu terang saja membuat eko semakin gemas karenanya.

"Bunda lagi disodok kontol siapa sekarang sayang??"

Ucap eko sambil mendekatkan bibirnya ketelinga iva.

"Kontol mas Rudi,,,ahhh..ayahhh"

Balas iva dengan matanya yang terus ia pejamkan.

Sebuah fantasi nakal yang benar-benar membuat keduanya malam itu merasakan kenikmatan bercinta hingga larut dalam sensasi yang mereka ciptakan. Seiring berjalannya waktu dalam eksplorasi fantasi bercinta mereka, terus saja pembahasan akan hal tersebut semakin sering keduanya lakukan. Tak ayal hal tersebut membuat keduanya semakin sering larut dalam pikiran nakal yang hadir dalam fantasi yang mereka lakukan. Bahayanya adalah saat ini terjadi kepada iva, ia saat ini menginginkan benar terjadinya kejadian yang mereka khayalkan tersebut.

Hal itu dapat terjadi dan semakin kuat membuat ia menginginkannya berawal dari sebuah kejadian yang membuat ia benar-benar semakin menjadi penasaran. Berawal dari sebuah kunjungan kerja sosialisasi kesehatan dari kantor mereka yang ditugaskan kepadanya. Saat itu ia mendapat tugas sosialisasi kesehatan menuju kedesa-desa yang berada di provinsi mereka, karena kedekatan yang ada antara dirinya dan pak Boy. Ia saat itu dapat meminta tempat sosialisasi sesuai keinginannya, dan iva memilih desa tempat kelahirannya untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Saat itu iva mengutarakan kepada Pak Boy bahwa ia sekaligus ingin mengunjungi kedua orang tuanya yang memang tinggal disana. Dengan alasan keluarga tersebut, permintaan iva dapat dikabulkan oleh pak Boy. Singkat cerita dalam kegiatan sosialisasinya tersebut, iva kini telah melaksanakan pekerjaannya dan telah berada di desa tempat kelahirannya tersebut.

Kejadian selanjutnya yang pada akhirnya membawa dirinya pada suatu kejadian nikmat yang selama ia inginkan, berawal dari kotornya seragam kerja yang ia miliki. Iva yang saat itu hanya membawa satu saja seragam kerja yang akan ia kenakan, tidak menyangka bahwa seragam berwarna putih tersebut dapat terkena noda kotoran yang selanjutnya sulit untuk dihilangkan. Mengingat sang kakak perempuan juga memiliki profesi yang sama dengan dirinya, iva saat itu merasa sedikit lega. Karena dapat meminjam seragam terlebih dahulu seragam cadangan yang di miliki kakaknya.

Kejadian tersebut sebenarnya merupakan sebuah kejadian lanjutan yang akhirnya mendorong pikiran nakalnya semakin kuat akan hal tersebut. Mengingat kejadian awalnya bermula ketika pada malam pertama ia menginap dirumah orang tuanya dan disana juga kebetulan menginap sang kakak dan suami, mbak Rani dan juga mas Rudi. Malam itu pada awalnya berjalan seperti biasa saja, pada umumnya sebuah keluarga tengah berkumpul lengkap disana. Malam itu mereka lalui dengan berkumpul dan bersenda gurau disana. Namun pada malam harinya ketika semuanya telah mengambil tempat untuk beristirahat pada kamar mereka masing-masing, ada sebuah kejadian yang membuat hati iva berdesir karenanya.

Pada malam itu waktu telah menunjukkan pukul 11 malam. aseperti yang tadi dikatakan semua yang berada didalam rumah telah beristirahat pada kamar mereka masing-masing, tak terkecuali mas Rudi dan mbak Rani. Iva yang saat itu ingin buang air kecil dan keluar dari dalam kamarnya, berjalan menuju kamar mandi dengan melewati kamar yang ditempati mas Rudi dan juga mbak Rani. Pada saat ia belum tepat berada di depannya saja, iva sudah dapat mendengar suara jeritan kecil namun cukup kencang dan seperti sedikit ditahan dari dalam kamar tersebut. Sangat jelas terdengar olehnya bahwa itu adalah suara dari mbak Rani, tentu sebuah suara yang sepertinya iva tidak asing dengan perbuatan yang dilakukan keduanya. Sehingga menyebabkan suara tersebut dapat keluar dari seseorang.

"Mereka lagi ngewe kayaknya"

Iva menyimpulkan.

Dengan tedengarnya suara tersebut iva menjadi berhati-hati dalam melangkahkan kakinya untuk menuju kamar mandi. Awalnya ia melakukan itu agar suara langkahnya tidak mengganggu keduanya yang saat ini tengah larut dalam kenikmatan yang mereka lakukan didalam kamar. Tetapi yang terjadi selanjutnya sungguh diluar seperti yang ia maksudkan. Ketika ia telah berjalan melewati sedikit dari depan pintu kamar tersebut, iva menjadi berubah pikiran. Sebenarnya itu semua dapat terjadi karena lagi-lagi iva mendengar suara kenikmatan dari keduanya yang berada didalam kamar, namun kali ini ia mendengar dengusan yang keluar dari mulut mas Rudi.

"Uuuuhhh...jangan kenceng gitu ma,, nanti kedengaran lhoo"

Ucapan Rudi yang terdengar oleh iva.

Dengusan tersebut seperti sedikit terhalang dan seperti menahan sebuah beban berat dari Rudi.

Selanjutnya...

"Plakkk...plakkk..plakkk"

Suara peraduan dari persetubuhan tersebut terdengar kencang di telinga iva setelahnya, suara yang sebelumnya tidak tedengar kini dengan jelas terdengar ditelinganya.

Rudi yang saat itu meminta sang istri untuk memperlambat gerakannnya ketika tengah menaiki dirinya, malah kini gerakan tersebut dibuat semakin kencang oleh sang istri. Bukanlah hal yang aneh dan baru kali ini saja terjadi pada keduanya, seperti yang kita ketahui bersama begitulah sosok Rani ketika ia telah menikmati persetubuhan yang tengah berlangsung pada dirinya. Ia akan melupakan sejenak lingkungan sekitarnya saat itu, sampai ia bisa merasakan kenikmatan yang ia harapkan.

"Aaagghhh...ahhhhh...bentar pa,,,uuuuuhhh..mama mau sampe nihh...ahhhh"

Terdengar rengekan dari Rani dalam pendengaran iva.

Akibat dari suara desahan nakal dan begitu luar tedengar ditelinganya saat ini, iva saat itu langsung menghentikan langkahnya dan saat itu juga ia berdiam diri dalam posisinya.

"Plakkk..plakkk...plakkk"

"Uuuuuuggghhh...mama keluarrr"

Desah Rani dalam posisi Wot yang kini mereka lakukan.

"Awww papa...uuuummmmm"

"Aduhhh...sakit papa,,, ahhh"

Kembali terdengar suara persetubuhan keduanya semakin kencang kali ini di telinga iva.

Saat itu yang terjadi didalam kamar.

Rudi yang baru saja mendapati sang istri mencapai orgasmenya, dengan cepat langsung membuat posisi Rani menjadi terlentang dan kembali melakukan penetrasinya kepada sang istri. Namun jeritan dan kata "Sakit" yang terdengar dari mulut Rani itu dikarenakan kali ini penetrasi Rudi bukanlah pada lobang yang seharusnya. Rudi memasukkan penisnya kedalam lobang anal Rani.

"Ammpuunnn papa,,,ahhhh..enakkkk!!!"

Desahan selanjutnya terdengar dengan jelas oleh iva.

"Ahhhh...sempit banget pantat mama uuuuuhhhh"

"Tapi gampang masuknya sayang,,,ahhhh"

"Mungkin karena udah banyak dipake laki-laki lain ini sayang"

Terdengar dengan jelas kata-kata dari Rudi tersebut ditelinga iva.

Kata-kata yang selanjutnya membuat ia menjadi merinding dan pada akhirnya membuat ia semakin penasaran ingin mendengar persetubuhan itu lebih lanjut lagi. Akhirnya ia kini mulai berjalan mendekat kearah tembok dan ia menempelkan telinganya disana. Ia berharap dapat mengetahui sesuatu lebih jauh lagi, yang selama ini tentu saja sangat ingin ia ketahui. Tentang seberapa jauh kenakalan yang telah dilakukan Mbak Rani bersama suaminya, satu pertanyaan yang selama ini bersemayam dibenaknya telah terjawab.

"Ternyata mas Rudi telah mengetahuinya"

Iva menyimpulkan jawaban dari video yang ia temukan beberapa waktu lalu di handphone milik Rani.

"Ahhhh...lebarin pahanya sayang,,,uuuhhh...peganginnn"

Kembali terdengar oleh iva suara memerintahkan sang kakak ipar kepada istrinya.

"Keluarin di nenen mama aja papa,,, uhhhm,,, jangan di lobang pantat mama

Kata-kata balasan dari Rani membuat iva semakin bergidik karenanya.

Iva bahkan telah melupakan keinginannya untuk buang air kecil karena larut dalam mendengar suara persetubuhan dari keduanya.

"Uuuhhhh...keluar sayangg"

"Ahhhhh...aahhhhh..enak banget sayang"

Kembali terdengar oleh iva suara tersebut diucapkan oleh Rudi.

Hal tersebut sekaligus menyadarkan iva yang kini masih menempatkan dirinya dan menempel pada tembok kamar tersebut. Maka dengan cepat ia menarik dirinya dari sana dan segera berjalan cepat menuju kearah kamar mandi. Begitu tiba disana ia langsung masuk kedalamnya dengan jantung yang bergemuruh kencang.

"Ya ampun mereka nakal banget sihh"

"Mbak Rani di'anal?"

Iva berucap pelan karena mendengar kejadian tersebut secara langsung.

Dengan perasaan dan jantung yang masih berdebar-debar iva kini molorotkan celananya dan mengambil posisi berjongkok untuk buang air kecil yang sudah hampir tidak tertahankan datang dari dalam dirinya. Semua apa yang ia lakukan tersebut ia lakukan masih dengan perasaan belum begitu tenang dalam dirinya. Akibatnya ia sampai lupa mengunci pintu dari kamar mandi dan begitu saja langsung mengambil posisi jongok pada klosed kamar mandi tersebut.

Masih dalam posisi berjongkok dan sedikit melamun membayangkan apa yang baru saja ia alami, iva kali ini dibuat semakin terkejut dengan terbukanya pintu kamar mandi terebut secara tiba-tiba. Lalu selanjutnya pintu tersebut kembali tertutup.

"Lahhh,,, kok???"

Ucap kaget dari seseorang yang kini telah berada berdua bersamanya didalam kamar mandi yang telah dalam keadaan terkunci tersebut.

Iva yang saat itu juga dalam posisi tak kalah terkejutnya, kini hanya bisa terdiam dalam posisi jongkok. Saat itu ia melihat sang kakak ipar yang telah dalam posisi berdiri telanjang bulat dan kontolnya yang masih dalam posisi setengah tegang. Kontol tersebut mengacung menghadap kepadanya.

Saat itu Rudi yang keluar dari dalam kamar hanya dengan melilitkan handuk pada tubuhnya. Bercampur dengan rasa lelah setelah bercinta dengan istrinya, dengan gerakan cepat Rudi masuk kedalam kamar mandi dan selanjutnya melepaskan handuknya. Karena dengan sekali dorongan pintu kamar mandi dapat terbuka, Rudi tidak menyangka bahwa didalam kamar mandi tersebut tengah berada seseorang. Tanpa melihat dengan begitu jelas kearah klosed kamar mandi yang berada didepannya terlebih dahulu, Rudi dengan cepat menggantungkan handuknya dan selanjutnya telah telanjang bulat disana. Namun ketika ia membalikkan badannya, disana ia melihat iva sang adik ivar tengah berjongkok di klosed kamar mandi tersebut.

"Seeerrrr,,,rrrrr"

Terdengar suara kencing yang mengalir keluar dari vagina sang adik ipar.

Saat itu kondisi iva hanya melongo terdiam saja dengan apa yang ia lihat dihadapannya kini. Keadaan yang benar-benar membuat ia begitu terkejut karenanya, sampai-sampai kencing yang keluar dari memeknya masih terus mengalir keluar natural begitu saja. Sementara itu Rudi yang mendengar suara buang air kecil dari sang adik ipar, seketika pandangannya langsung mengarah kepada vagina sang adik ipar.

"Iiiihhhh...masss"

"Ngapain sihh??"

Ucap iva yang mulai sedikit tersadar.

"Ehhhh...kok gak dikunci sih dek"

Balas Rudi terbata.

"Mas keluar dulu ihhh...pake liatin segala,,udahhh cepet"

Kembali perkataan tersebut keluar dari mulut iva.

Tidak dengan serta merta Rudi langsung menyadari perkataan dari sang adik ipar tersebut, dirinya saat ini masih terfokus dengan apa yang tengah ia lihat. Rudi merasa terkejut sekaligus terpesona dengan belahan vagina mulus milik sang adik ipar yang dalam posisi berjongkok di kloset saat ini. Vagina tersebut terlihat begitu terbelah merekah dengan dihiasi bulu jembut tipis pada permukaannya. Meskipun baru saja usai menyetubuhi istrinya dan telah mendapatkan kepuasan dari sang istri juga. Namun tetap saja yang namanya laki-laki ketika melihat sesuatu yang membangkitkan gairah dari sosok seorang perempuan, secara terus terang dia harus mengakui bahwa gairahnya turut bangkit kembali dengan apa yang ia saksikan di hadapannya saat ini.

"Mulus banget sih vagina iva"

Ucap Rudi di dalam hati.

Sementara itu iva yang melihat Rudi hanya berdiri mematung usai mendengar perkataannya, dengan cepat ia berdiri tanpa mencuci bekas kencingnya terlebih dahulu. Dengan cepat iva menaikkan celananya untuk menutupi memeknya yang terus diperhatikan secara lekat boleh sang kakak ipar. Namun dalam proses untuk menutupi celana tersebut, tentu saja iya harus berdiri dan menampakan vaginanya kembali di pandangan sang kakak ipar.

Selanjutnya apa yang saat ini hadir dalam pandangan iva adalah kontol sang kakak ipar yang kembali berdiri tegak setelahnya. Dengan sedikit menampakkan wajah geli namun dengan sedikit tersenyum, iva ingin segera berlalu keluar dari dalam kamar mandi tersebut meninggalkan sang kakak ipar seorang diri. Namun karena tentu saja rasa penasaran didalam dirinya selama ini akan bentuk dan ukuran kontol sang kakak ipar, saat itu iva berusaha sedikit menggoda sang kakak ipar sebelum ia keluar dari dalam kamar mandi tersebut

"Gede juga sih kontolnya,,pake bangun pula lagi"

Ucap iva tersenyum sambil berlalu ingin keluar dari dalam kamar mandi tersebut.

Sementara itu Rudi yang semenjak awal dibuat terkejut dengan apa yang ia lihat, hanya bisa berdiam diri dalam kondisi tersebut. Termasuk saat ia melihat sang adik ipar berlaku keluar dengan membuka kunci pintu dari kamar mandi terlebih dahulu. Rudi seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat malam ini dari tubuh indah milik sang adik ipar.

"Nggak adiknya ataupun kakaknya sama-sama bikin nafsu kalau lihat 'Asset'nya"

Rudi masih terus larut dalam pikirannya.

Sementara itu, saat ini iva telah berlalu keluar dari dalam kamar mandi dan berjalan menuju kembali masuk kedalam kamarnya. Dengan perasaan yang sama terkejutnya iva dengan langkah yang begitu berat, kini terus melangkahkan kakinya untuk kembali kedalam kamar. Sementara itu Rudi yang sama dan begitu yakin dengan apa yang baru saja terjadi, kini Rudi melanjutkan keinginannya untuk mencuci penisnya yang baru saja dibasahi oleh cairan vagina sang istri.

Ditengah perjalanan iva menuju kembali ke kamarnya, iva kembali dikagetkan dengan bertemu sang kakak perempuan yang baru saja keluar dari dalam kamarnya. Saat itu kondisi Rani tidak jauh berbeda ditemukan iva dengan apa yang baru saja ia temukan terhadap sang kakak ipar tadi. Iva melihat Rani saat itu hanya mengenakan handuk saja yang melilit pada tubuhnya, sama halnya dengan apa yang ia temukan pada Rudi tadi.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Rani pada saat itu, ia juga dibuat terkejut dengan keberadaan sang adik pada saat itu. Kondisi dirinya yang saat itu hampir sama dengan keadaan telanjang, membuat ia cukup kaget kondisinya saat itu dilihat langsung oleh sang adik. Sangat nampak sekali saat itu kondisinya seperti orang yang baru saja melakukan sesuatu. Dengan kondisi handuk yang tidak begitu pas pada tubuhnya, serta rambutnya yang masih tergerai. Rani berpikiran sang adik pastilah menyadari bahwa dirinya baru saja melakukan sesuatu bersama suaminya.

"Handuknya begini banget lagi,,,kekecilan banget"

Ungkap kekhawatiran Rani dalam dirinya.

Dengan handuk yang ia kenakan. tersebut, hampir bisa mengekspos tubuhnya secara telanjang. Payudaranya dan pantatnya yang montok seakan menyiksa handuk tersebut dengan bersusah payah menutupi permukaannya.

"Hahahhaa,,, kalian ngapain sih handukan malam-malam??"

"Gak bisa libur dulu apa??,, hihiiii,,, lagi dirumah ibuk juga"

Celetuk iva menggoda Rani.

"Iiihhh kamu tuh,,, mau tau aja urusan orang"

Balas Rani ketus kepada iva.

Selanjutnya Rani berjalan dan berlalu berlintasan dengan iva. Rani menuju kearah kamar mandi, sementara iva berjalan dan sesekali menengok kebelakang melihat sang kakak yang kini
terus berjalan menuju kamar mandi.

"Pantes aja mas Eko suka bayangin Mbak Rani,,,hmmm,,,sensual banget mukanya kalau abis dientot dan keliatan agak lemes kayak gitu"

Guman iva dalam hatinya.

Akhirnya malam itu berlalu dengan kegundahan dan keterkejutan yang terjadi antara iva dan juga Rudi. Iva gundah hatinya karena malam itu ketika ia masuk kembali kedalam kamarnya, dirinya merasa begitu bergairah dan ingin dientot kontol laki-laki didalam memeknya. Vagina iva terasa berdenyut-denyut ketika mengingat sang kakak yang ternyata telah menikmati anal seks bersama suaminya, sekaligus ia terkejut setelah mengetahui bahwa kenakalan yang dilakukan oleh Rani ternyata diketahui juga oleh suaminya mas Rudi. Sementara selama ini ia belum pernah sekalipun melakukan anal seks bersama suaminya, walaupun ia tau bahwa hal itu tidak sehat dan tidak baik. Namun karena banyaknya referensi video threesome yang sering diajak nonton oleh suaminya, tak jarang hal tersebut ia temui juga. Tetapi karena dirinya bersama sang suami menjunjung tinggi nilai-nilai kesehatan, tak sekalipun suaminya meminta ia untuk melakukan hal tersebut.

"Tapi setelah malam ini, aku menjadi semakin ingin dengan yang itu"

Suara hati iva mengatakan hal yang lain pada malam ini.

Sementara Rudi selain terkejut dengan pemandangan vagina mulus sang adik ipar yang baru saja ia lihat, selanjutnya ia kembali di buat terkejut dengan kehadiran istrinya yang secara tiba-tiba didepan kamar mandi tempat ia berada malam itu.

"Tokk..Tokkk...Tokk"

Ia mendengar pintu kamar mandi diketuk dari luar.

Dirinya saat itu sangat terkejut dengan ketukan yang ada tersebut, ia sempat mengira bahwa sang adik ipar yang kembali hadir dan mengetuk pintu kamar mandi tempat ia berada saat ini. Rudi yang saat itu penisnya telah kembali berdiri, dengan kondisi masih telanjang bulat. Ia sengaja membuka pintu kamar mandi dan berencana menampakan penisnya kembali kepada iva sang adik ipar.

"Gede banget sihh"

Rudi teringat akan perkataan dari sang adik ipar tadinya. Ia menyimpulkan dari perkataannya tersebut, bahwa penis eko suami dari iva tentulah lebih kecil dari miliknya. Dengan penuh keyakinan untuk kembali menggoda sang adik ipar, Rudi bergegas membuka pintu kamar mandi tersebut.

"Perempuan pastinya akan suka dengan penis yang lebih besar dari milik suaminya!!! Buktinya adalah istriku sendiri"

Ungkap Rudi penuh keyakinan dalam dirinya.

Namun saat ia dengan semua obsesi terhadap iva saat ini, ia dibuat sedikit kecewa dengan apa yang ia temukan dibalik pintu kamar mandi saat ini.

"Eeehh mama,,, kirain siapa!!!"

Ucap Rudi dengan wajahnya yang nampak kecewa.

"Kamu kenapa sih paa?? kayak kaget gitu liat aku?? Emang kamu pikir siapa?? Masa kamu pikir orang lain sihh?? Terus kamu bukain pintu nya telanjang bulat gini??"

"Handuknya begini banget lagi,,,kekecilan banget"

Ungkap kekhawatiran Rani dalam dirinya.

Dengan handuk yang ia kenakan. tersebut, hampir bisa mengekspos tubuhnya secara telanjang. Payudaranya dan pantatnya yang montok seakan menyiksa handuk tersebut dengan bersusah payah menutupi permukaannya.

"Hahahhaa,,, kalian ngapain sih handukan malam-malam??"

"Gak bisa libur dulu apa??,, hihiiii,,, lagi dirumah ibuk juga"

Celetuk iva menggoda Rani.

"Iiihhh kamu tuh,,, mau tau aja urusan orang"

Balas Rani ketus kepada iva.

Selanjutnya Rani berjalan dan berlalu berlintasan dengan iva. Rani menuju kearah kamar mandi, sementara iva berjalan dan sesekali menengok kebelakang melihat sang kakak yang kini
terus berjalan menuju kamar mandi.

"Pantes aja mas Eko suka bayangin Mbak Rani,,,hmmm,,,sensual banget mukanya kalau abis dientot dan keliatan agak lemes kayak gitu"

Guman iva dalam hatinya.

Akhirnya malam itu berlalu dengan kegundahan dan keterkejutan yang terjadi antara iva dan juga Rudi. Iva gundah hatinya karena malam itu ketika ia masuk kembali kedalam kamarnya, dirinya merasa begitu bergairah dan ingin dientot kontol laki-laki didalam memeknya. Vagina iva terasa berdenyut-denyut ketika mengingat sang kakak yang ternyata telah menikmati anal seks bersama suaminya, sekaligus ia terkejut setelah mengetahui bahwa kenakalan yang dilakukan oleh Rani ternyata diketahui juga oleh suaminya mas Rudi. Sementara selama ini ia belum pernah sekalipun melakukan anal seks bersama suaminya, walaupun ia tau bahwa hal itu tidak sehat dan tidak baik. Namun karena banyaknya referensi video threesome yang sering diajak nonton oleh suaminya, tak jarang hal tersebut ia temui juga. Tetapi karena dirinya bersama sang suami menjunjung tinggi nilai-nilai kesehatan, tak sekalipun suaminya meminta ia untuk melakukan hal tersebut.

"Tapi setelah malam ini, aku menjadi semakin ingin dengan yang itu"

Suara hati iva mengatakan hal yang lain pada malam ini.

Sementara Rudi selain terkejut dengan pemandangan vagina mulus sang adik ipar yang baru saja ia lihat, selanjutnya ia kembali di buat terkejut dengan kehadiran istrinya yang secara tiba-tiba didepan kamar mandi tempat ia berada malam itu.

"Tokk..Tokkk...Tokk"

Ia mendengar pintu kamar mandi diketuk dari luar.

Dirinya saat itu sangat terkejut dengan ketukan yang ada tersebut, ia sempat mengira bahwa sang adik ipar yang kembali hadir dan mengetuk pintu kamar mandi tempat ia berada saat ini. Rudi yang saat itu penisnya telah kembali berdiri, dengan kondisi masih telanjang bulat. Ia sengaja membuka pintu kamar mandi dan berencana menampakan penisnya kembali kepada iva sang adik ipar.

"Gede banget sihh"

Rudi teringat akan perkataan dari sang adik ipar tadinya. Ia menyimpulkan dari perkataannya tersebut, bahwa penis eko suami dari iva tentulah lebih kecil dari miliknya. Dengan penuh keyakinan untuk kembali menggoda sang adik ipar, Rudi bergegas membuka pintu kamar mandi tersebut.

"Perempuan pastinya akan suka dengan penis yang lebih besar dari milik suaminya!!! Buktinya adalah istriku sendiri"

Ungkap Rudi penuh keyakinan dalam dirinya.

Namun saat ia dengan semua obsesi terhadap iva saat ini, ia dibuat sedikit kecewa dengan apa yang ia temukan dibalik pintu kamar mandi saat ini.

"Eeehh mama,,, kirain siapa!!!"

Ucap Rudi dengan wajahnya yang nampak kecewa.

"Kamu kenapa sih mass?? kayak kaget gitu liat aku?? Emang kamu pikir siapa?? Masa kamu pikir orang lain sihh?? Terus kamu bukain pintu nya telanjang bulat gini??"

"Lanjut sekali lagi yukk sayang,, disini aja"

Ucap Rudi mesra ditelinga Rani.

"Iiiihhhh papa"

Rengek Rani manja, tapi tidak menolak keinginan dari suaminya.

Setelah itu dapat dipastikan, terjadilah persetubuhan sesi yang kedua antara keduanya malam itu di dalam kamar mandi. Rudi dengan gemasnya menyetubuhi Rani dalam posisi berdiri sambil membelakangi dirinya, terasa sangat bernafsu sekali genjotan Rudi malam itu oleh Rani.

"Saat tengah menyetubuhi Rani kembali malam itu, Rudi membayangkan tengah menyetubuhi iva sang adik ipar dikamar mandi dalam posisi tersebut"

Rudi merasa cukup puas karena telah kembali menumpahkan sperma didalam vagina istrinya. Sementara Rani seperti biasanya, dirinya kini akan sangat suka dientot sampai berkali-kali. Semua itu karena telah lebih dari satu kali dirinya dientot dua laki-laki secara bersamaan. Hal tersebutlah yang kini terasa oleh Rani membuat standard kenikmatan yang ia dapatkan dalam bercinta haruslah lebih nikmat dari apa yang dahulunya ia rasakan.

"Akan semakin nikmat dirinya rasakan, ketika terus-terusan mendapat genjotan dari penis laki-laki"

Begitulah pemikiran Rani tentang nikmat bercinta saat ini.

Sementara itu iva yang kini berada didalam kamar dengan pikiran gundahnya, terus saja masih menggosoki dan mengocok liang memeknya menggunakan jari tangannya.

"Ini kurang nikmat,, aku mau kontol yang asli"

Keluh iva dengan rasa lelah dan kini ia menghentikan aktivitas mengocok memeknya malam itu.

BERSAMBUNG...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd