Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT tua tua keladi

Status
Please reply by conversation.
next dibikin kisah lastri baru selesai haid, masa subur gan...
lastri sadar lg subur gak mau dikecrot didalem; tp akhirnya bisa dihamili.

lanjut yak
 
lanjut gan
 
PART 3

--------------------------------------------------------------------------------------
2 minggu sudah sejak kepulangan aris dari rumah sakit. keadaan aris kini kian berangsur membaik. pagi ini lastri harus segera bersiap siap ke pasar. dia harus berjualan tempe untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. semenjak kecelakaan yang dialami sang suami praktis kini lastrilah yang menjadi tulang punggung keluarga. aris kini sudah bisa berjalan sendiri meskipun dengan tongkat sebagai alat bantu berjalan. lastri bisa sedikit tenang karena anis sedang berada di rumah. sudah 2 hari anis tinggal bersama mereka untuk membantu menjaga dan merawat aris. sedangkan suaminya yang bernama eko tidak dapat menemani karena harus bekerja. eko ini bekerja di sebuah bengkel mobil. setelah lulus stm dia langsung diterima disebuah bengkel resmi pabrikan mobil jepang di kotanya.

'nduk, ibuk berangkat dulu ya'

'nggih bu. ngatos atos nggih'

'nanti kalo bapakmu mau makan, sayurnya sudah ibu siapin diatas kompor'

'nggih bu'

'oiya, nanti suamimu jadi kesini?'

'hari ini rencana mau kesini bu, tapi belum tau jam berapa'

segera setelah itu lastri segera berangkat ke pasar. sesampainya di pasar, lastri pun segera menggelar dagangannya. karena hari ini bukan hari pasaran, pengunjung pasar tidak terlalu banyak. lastripun hanya membawa sekitar 50 bungkus tempe ke pasar, setengah dari jumlah yang biasa dia bawa saat ke pasar. jam 8.30 pasar sudah mulai beranjak sepi dan karena dagangannya sudah habis maka lastripun bersiap siap pulang. setelah berbelanja kebutuhan rumah dan kebutuhan membuat tempe untuk dijual keesokan harinya, lastri segera meninggalkan lapak dagangannya menuju.

setelah berjalan kurang lebih setengah jam sampailah lastri di rumahnya. terlihat sebuah motor jupiter z biru terpakir di teras rumahnya, yang menurut sepengetahuannya motor itu milik eko menantunya.

'sepertinya nak eko sudah datang' batin lastri

'nduk....nduk...buke pulang'

namun tidak ada satupun jawaban.

'pakne...thole ekoo' panggil lastri ke seluruh penghuni rumah.

namun masih tetap tidak ada satupun yang menjawab. lastri akhirnya menuju kamarnya yang tertutup. perlahan dia buka pintu kamar tempat suaminya berada.

'pantes ndak ada yang jawab' batin lastri melihat sang suami sedang tidur dengan tv yang masih menyala.

'namun kemana anis dan suaminya kira kira' pikirnya sambil mematikan tv yang sedari tadi menyala tanpa ada yang menonton.

dia pun segera keluar kamar dan menuju ke dapur. dia membawa belanjaan dan sisa tempe yang tidak terjual dalam keranjang. setelah meletakkan bawaannya di amben yang biasa dipakai menyiapkan bahan masakan, dia berjalan ke belakang ke arah kamar mandi yang terletak di pinggir sumur, terpisah dari rumah. baru saja keluar dari pintu dapur dia mendengar suara aneh.

'ahhhhmmmmppphhh. ayyyoh mas terrrrrus ahaaaaahh'

'terus masssshhhhhh, lebih kuat mhhhhh'

telinga lastri mendengar desahan suara wanita dari samping rumah. suara wanita yang tidak asing baginya. suara itu berasal dari tempat yang biasa digunakan untuk meyimpan tumpukan kayu bakar kering. perlahan lastri mengikuti arah datangnya suara itu. pelan pelan dia berjalan menyusuri jalanan tanah di belakang rumah. semakin dekat suara itu semakin jelas, hingga sampailah lastri di dekat tiang kayu jati penyangga rumah. di pojok rumah, lastri menghentikan langkahnya dan melongokkan kepala.

terlihat anis anak perempuannya sedang berdiri dengan tangan bertumpu pada tumpukan kayu kering di belakangnya. gamisnya yang berwarna biru tua sudah terbuka bagian depannya menunjukkan payudara anis yang cukup besar. di depannya, eko, sang suami sedang berdiri dengan celana sudah jatuh sampai ke tanah, terlihat sedang menghisap kedua buah dada anis secara bergantian. tangan kanannya terlihat masuk di balik gamis anis yang sudah terangkat sampai ke pinggang.

'ah mas cepet masukin mas, aku udah ndak kuat' pinta anis

'iya dik, ini tahan ya sebentar'

'shhhhhh,ahhhhhh' desis anis seiring eko memasukkan penisnya ke dalam vagina anis. centi demi centi penis itu masuk hingga tertanam seluruhnya dalamvagina anis.

'udah siap dik'

'iyyyaaaa mas' kata anis sambil menggigit bibirnya

perlahan eko mulai menggenjot anis. dia memaju mundurkan penisnya dengan mudah dalam vagina anis. anis yang tadi bersandar ke belakang pada tumpukan kayu kini sudah berbalik dengan posisi membelakangi eko. tangan eko pun kini meremas remas buah dada anis yang menggantung bebas dari belakang. kedua insan yang dipenuhi libido itu melakukan hubungan seks tanpa menyadari ada lastri yang mengamati mereka sedari tadi.

belum ada 5 menit bersenggama.

'ahhhkkkku mau keluar dikkkkk'

'ahhhhhhhhkhh'

tubuh eko menengang menunjukkan dia sudah mencapai orgasme. eko mengeluarkan spermanya dalam rahim anis. selama hampir 2 menit eko terus menerus menyodok vagina anis hingga selesai orgasme. setelah mencabut penisnya terlihat lelehan sperma keluar dari vagina anis.

'hemmm, cepet banget cuma 5 menit' batin lastri menyaksikan jalannya persetubuhan itu.

'penis eko juga tidak terlalu besar, jika dibandingkan milik suaminya terlebih jika dibandingkan dengan milik pak sas....'

menyadari apa yang ada dalam batinnya lastri langsung membuang jauh pikiran itu. sudah hampir dua minggu sejak kejadian malam itu, pak sastro sudah tidak menyetubuhinya lagi. beberapa kali dia sempat datang ke rumah namun selalu ada anis atau bu nining bersamanya, sehingga pak sastro mengurungkan niat kedatangannya untuk menyetubuhi lastri. untuk sementara ini, lastri bisa bebas dari gangguan kejahilan pak sastro, apalagi menurut informasi dar tetangga sudah seminggu ini pak sastro tidak ada di rumah karena sedang mengunjungi anaknya di jakarta. lastri pun juga sudah berniat tidak akan lagi jatuh dalam jebakan pak sastro. dia bahkan tidak mau berurusan lagi dengannya apapun alasannya.

menyadari anis dan eko telah selesai bersetubuh, dia segera kembali ke dalam rumah. dengan langkah cepat dia melangkah ke ruang tengah dan duduk di kursi sebelum akhirnya anis dan eko mengikuti masuk.

'lho bu`e sudah pulang tho' tanya anis sedikit terkejut.

lalu anis salim mencium tangan lastri dan diikuti sang suami juga bersalaman di belakangnya.

'sudah, baru saja sampai' jawab lastri berbohong, sambil mengipas-ngipaskan lembaran koran ditangannya.

'lho, jam segini kok sudah pulang?' tanya eko was was. takut persetubuhannya dengan anis barusan di belakang rumah di ketahui sang ibu mertua.

'iya, tadi ibu ndak bawa dagangan banyak jadi bisa pulang cepet. lha kalian ini darimana tho? kok tadi ibu panggil panggil tidak ada yang jawab' selidik lastri

'eh annnu, iya, itu dari belakang lihat lihat pohon kelapa, nyari degan. lama ndak minum es degan bu' jawab anis sekenanya

'oh. itu bapakmu sudah makan?'

'sudah bu. tadi setelah mandi bapak langsung dahar. itu bapak nemebe sare'

'yasudah, kalian nanti nginep sini kan?'

'wah, keliatannya ndak bisa bu. besok mas eko harus masuk pagi soalnya. paling nanti jam 4, kita pamit pulang. bu`e ndak apa apakan sendirian?'

'yo, ndak apa apa, wong biasanya ibu juga cuma berdua sama bapakmu. apalagi sekarang bapakmu sudah bisa kemana mana sendiri'

------------------------------------------------------------------------

sore itu, setelah lastri selesai membuat tempe, anis dan suaminya berpamitan pulang. dia mengantar mereka berdua sampai halaman rumah. langit sore itu terlihat gelap dan awan hitam pun terlihat menyala nyala akibat kilatan petir dari kejauhan. hujan sepertinya akan segera turun. setelah sepeda motor eko meninggalkan rumah lastri, dia segera masuk kembali ke dalam rumah.

dia langsung menuju kamar tempat suaminya berada. lastri melihat suaminya aris sedang menonton tv di kamar. sejak kepulangan suaminya dari rumah sakit, lastri memindahkan satu satunya tv di rumah itu dalam kamar agar suaminya dapat menonton tv tanpa harus berjalan ke ruang tamu. sesedikit mungkin aris harus menggunakan kakinya untuk berjalan karena kontraksi otot kakinya akan memperlambat proses penyembuhan cedera yang ada di pahanya.

lastri pun ikut duduk di kasur di samping kiri suaminya. sambil melipat jemuran kering, dia ikut menonton siaran tv. saat ditampilkan adegan dari sebuah sinetron india yang menampilkan dialog antar beberapa tokoh wanita dalam cerita. disela sela, menonton tv dan melipat pakaian kering, secara tidak sengaja lastri melihat gundukan di sarung yang dipakai aris, tepat di atas selangkangannya.

'aduh. pakne iki nonton tv kok sampai burungnya berdiri gitu' kata lastri menggoda.

'habis pemerannya cantik cantik sih bune' balas aris bercanda

'oh jadi gitu? jadi ibu sudah ndak cantik lagi' tanya lastri sambil pura pura marah.

memang pemeran tokoh wanita dalam sinetron dari tanah hindustan itu memang cantik cantik. terlebih lagi meskipun masih terlihat muda namun payudara mereka berukuran besar khas wanita asia selatan. terutama tokoh wanita yang berperan antagonis yang saat itu memakai pakaian khas india berwarna putih dengan potongan dada cukup rendah sehingga semakin menampilkan keseksian belahan payudaranya yang montok.

'ya ndaklah bune. kamu tetap yang paling cantik haahhaaa'

'alahhh. njenengan itu kok masih pinter gombal' jawab lastri tertawa bahagia melihat senyum suaminya yang dulu sempat hilang, akibat kecelakaan lalu lintas yang dialaminya hampir sebulan lalu itu.

'kalau gitu, dielus elus dong bune, cucak rowonya kasihan sudah lama gak disayang sayang tuh' kata aris sambil mengelus elus burungnya dari luar sarung.

lastri pun teringat sudah sebulan lebih suaminya tidak bisa menjamah dirinya. dia pun merasa kasihan terhadap suaminya yang kurang terpenuhi kebutuhan ranjangnya semenjak kecelakaan itu. apalagi dulu sebelum kecelakaan, mereka rutin melakukan hubungan suami istri tiap aris pulang kerumah 3 hari sekali. kini setelah keadaan memungkinkan dan aris sendiri yang meminta, lastri pun berniat memberi servis dan memuaskan hasrat sang suami.

'ya sudah. mana cucak rowonya?' kata lastri menyebut penis sang suami

lastri pun lantas mengelus elus penis suaminya dari luar sarung. dia menggosok gosokkan jari lentiknya pada penis yang masih terbalut sarung itu. tangan aris pun tidak mau kalah, dan kini tangan kanannya sudah ikut berada di atas buah dada lastri. jari jari tangannya meremas remas buah dada lastri yang masih terbungkus pakaian.

'mhhhhhhh, tangannya pakne nakal ya' kata lastri soal perlakuan aris pada buah dadanya

'ya gimana lagi bu. namanya sudah lama nggak megang. hiihi' jawab aris

'sini dong bu sambil rebahan di samping bapak' sambil menepuk nepuk bantal di sampingnya.

'ya sudah' jawab lastri sambil merebahkan tubuhnya di samping sang suami.

lastri pun kini sudah berbaring di samping sang suami sambil tangannya perlahan lahan masuk ke dalam sarung aris yang tidak lagi terikat. kini penis suaminya mulai dia kocok perlahan.

'aduh bune ennnak banget' kata sang suami 'lebih enak lagi kalo sambil nenen hihhi'

bosan hanya memainkan payudara lastri dengan tangannya kini aris meminta menyusu pada istrinya itu. sebuah permintaan yang jarang dilakukan oleh suaminya sebelumnya.

'ahh. apaan sih bapak ini? sudah sepuh kok masih mau netek' jawab lastri dengan nada penolakan.

namun tangannya mulai membuka kancing depan daster yang dia pakai satu persatu.dia tetap memenuhi permintaan suaminya itu untuk mengobati rasa sedih suaminya selama ini. lastri mengeluarkan salah satu buah dadanya dari balik bh putih berenda yang dia pakai. dia memegang pentil payudaranya diantara kedua jari telunjuk dan jari tengahnya. lalu mengarahkannya pada mulut suaminya seperti seorang ibu yang akan menyusui bayinya.

'ini pak, katanya mau netek' kata lastri sambil menyodorkan puting hitam itu ke mulut suaminya

'mana... mana bu' aris sudah tidak sabar

aris langsung mencaplok pentil payudara lastri dengan mulutnya. tanpa aba baba dia menghisap kuat kuat pentil lastri dalam mulutnya itu. dia memainkan pentil lastri dengan gigi maupun lidahnya sehingga membuat lastri mendesah menahan nikmat.

'shhhhh...ahhhhheeemmhhh'

sementara itu lastri masih mengocok penis aris dari dalam sarung.

'sruppppp crepppppppp' suara hisapan aris saat menyusu pada pentil lastri.

'aduhhh pakkkk aduuhhhh enakkkk' racau lastri mulai liar

mereka pun terus menerus saling memuaskan dalam posisi itu selama sepuluh menit hingga akhirnya.

'udah bune, bapak nggak kuat, masukin sekarang bune' perintah aris.

tanpa menunggu lagi, lastri yang juga sudah terangsang berat pun menuruti perintah sang suami. dia langsung berdiri mengangkang dihadapan sang suami yang terbaring diatas kasur. lastri melucuti celana dalam yang dipakai sampai lepas. lalu lastri jongkok di atas selangkangan aris, menduduki penis aris dengan sedikit mengangkat daster yang dia pakai. perlahan namun pasti penis aris mulai masuk ke dalam vagina lastri. vagina lastri yang sudah basah kuyup akibat kegiatan menyusu aris tadi, semakin memudahkan jalannya penis itu masuk dalam sangkarnya.


'sssshhhhhhhh' lastri mendesis saat penis suaminya memasuki centi demi centi rongga vaginanya.

setelah penis aris masuk semua dan mendiamkan sebentar agar mendapat posisi yang pas, lastri kini mulai bergerak menaik turunkan tubuhnya. keadaan suaminya yang belum sepenuhnya fit, membuat dia yang harus berinisiatif bergerak aktif menggoyankan tubuh. tubuh lastri meliuk liuk diatas tubuh aris. arispun hanya bisa mengeram nikmat. buah dada lastri yang besar bergoyang goyang bebas seiring dengan gerakan tubuhnya.

'ahhhhh ehnnnnakkk buhkk' desis aris

namun lastri merasakan sesuatu yang berbeda. dia merasa kenikmatan yang dia dapat sangat menggoyang penis suaminya tidak sama ketika dibandingkan penis pak sastro. bahkan selama mulai berhubungan dengan suaminya tadi, justru lastri terus terbayang bayang oleh pak sastro. bahkan belum sampai lima menit menggoyang tiba tiba.

'ahhhnnnnnnnnhhh'

'cretttttt creeettttt crett'

tiba tiba suaminya sudah sampai orgasme. aris memuntahkan lahar panasnya dalam vagina lastri. namun lastri masih tetap bergoyang sampai akhirnya dia dihentikan oleh suaminya

'aduhhh aduhhh, sudah bune, ngilu'

lastripun paham dan mengehentikan gerakannya

'aduh bapak ini gimana to? kok mau keluar gak bilang bilang' protes lastri sambil melepaskan penis lemas aris dari vaginanya.

'aku ndak tau, rasanya aku udah gak kuat gitu aja, mungkin pengaruh operasi kemarin' balas sang suami

lastripun paham akan hal itu namun yang tidak bisa ditahan adalah perasaan tanggung karena belum mendapat sekalipun orgasme. sedangkan suaminya yang sudah keluar terpaksa menyudahi permainan mereka.

'tapi kok ya dikeluarin di dalem to pakne? kalo aku sampai hamil gimana?' tanya lastri sambil mengeluarkan sperma dari vaginanya.

lastri memang tidak pernah memakai kb untuk mencegah kehamilan karena selama berhubungan seks suaminya selalu berusaha mengeluarkan spermanya di luar vagina lastri. apalagi umur lastri yang menginjak 42 tahun hampir mencapai masa menopouse, namun ketakutan sperma yang ditumpahkan aris dalam rahimnya akan membuatnya hamil tetap ada dalam dirinya.

'yasudah gak pa pa,kalau pun bune hamil bisa buat rame rame di rumah kita haha' kata aris sambil memcubit pinggang lastri.

'ya sudah aku tak bersih bersih dulu' kata lastri sembari bangkit dari kasur.

keluar kamar, lastri segera berjalan langsung ke kamar mandi. perasaan campur aduk menyatu dalam diri lastri karena orgasme tertahan yang belum dapat dia tuntaskan. namun bagimana lagi, dia tidak dapat memaksa suaminya untuk menuntaskan hasrat bersamanya. terlebih keadaan suaminya yang seperti itu. kini dia hanya bisa mencoba meredam mafsunya. mungkin guyuran air akan menghilangkan nafsu yang memuncak dalam dirinya batin lastri sambil mengambil peralatan mandi.

lastri keluar dari dapur, menuju ke belakang rumah, tempat kamar mandi rumahnya yang berada tepat di pinggir sumur. kamar mandi yang dimaksud hanya berupa jamban dan beberapa buah ember yang di sekelilingnya dipagari oleh seng setinggi kepala orang dewasa tanpaatap yang menutupi diatasnya.

setelah menimba air seember besar penuh untuk mandi, lalu lastri mulai melepas pakaian yang menempel pada tubuhnya. pertama ditanggalkannya potongan daster yang dia pakai. kini dia hanya memakai beha, karena celana dalamnya masih tertinggal dalam kamar.

dia melepaskan kaitan tali beha putih berenda itu yang ada di punggungnya. lalu perlahan nampaklah kedua buah dadanya yang berukuran besar itu. bh berukuran 40b itu dia gantungkan pada gantungan paku yang ada dalam kamar mandi itu. melihat buah dadanya yang berukuran besar itu, dia menjadi teringat kejadian malam itu ketika dia dipaksa masuk ke dalam sebuah minimarket yang penuh dengan pengunjung, yang bahkan sebagian besar anak muda, tanpa menggunakan beha. buah dada besarnya yang berhiaskan pentil hitam diatasnya tercetak jelas di kaos lengan panjang yang dia pakai saat itu.

kejadian malam itu membuat lastri kembali teringat oleh sosok pak sastro. sosok yang selama ini telah merenggut kehormatannya sebagai istri. karena hal itu pula, sekelompok anak muda menyebutnya sebagai wanita murahan. namun entah kenapa hal itu membuatnya menjadi semakin terangsang. hingga tanpa ia sadari, jari jarinya kini sudah bermain di vaginanya yang basah akibat permainan tanggung dengan aris tadi.

'shhhhh...hemmmmmmhhhhhhhhh'

perlahan lastri menggosok gosokkan jaritangan kirinya pada klitoris yang masih merah membengkak. tangan yang lainnya pun tidak tinggal diam untuk memainkan pentil payudranya.

'shhhh...ahhhh pak sastro......ohhhh'

tanpa ia sadari, mulutnya menyebut nyebut nama sosok yang ingin dia hindari dan lupakan dari pikirannya itu. namun entah kenapa, dia justru menjadi merasa semakin terangsang mengingat perlakuan pak sastro selama ini padanya. tidak butuh waktu lama sebelum dia mengalami orgasme. cairan kenikmatan memancar mancar dari vaginanya. orgasme hebat yang belum pernah ia alami sebelumnya ketika bermasturbasi.

----------------------------------------------------------------------------

jam menunjukkan pukul setengah delapan malam. langit sudah gelap setelah hampir dua jam hujan mengguyur desa tempat tinggal lastri. setelah makan malam bersama suaminya, lastri dan aris kini sedang bersantai di kamar sambil menonton siaran berita di televisi. ditengah tengah konsentrasi mereka pada berita di tv tiba tiba terdengar suara ketukan lalu diikuti salam di pintu depan.

'tok tok tok, kulo nuwun'

'bune, itu ada tamu' kata aris

'iya, siapa sih yang malam malam begini datang ke rumah?'

'sudah, cepet di bukain ndak enak tamu kok di suruh nunggu lama lama'

'iya pakne, ini lagi pake kerudung dulu' jawab lastri sambil membetulkan letak kerudung coklat yang dia pakai di depan kaca.

lastri lalu berjalan menyeberangi ruang tengah hingga ke ruang tamu.

'tok tok tok, kula nuwun' suara ketuka pintu diiringi salam terdengar kembali.

'iyyyyaaaa, sebentar' kata lastri sambil berjalan terburu buru.

sesampainya di depan pintu lastri lalu membuka selot kunci yang ada di atas pintu kayu jati itu. dan ketika dia membuka pintu...

'kulo nuwun' sapa lelaki berusia 30 tahunan dari luar

'eh. mas danang, monggo masuk.... masuk pinarak'

lastri terkejut atas kedatangan sosok lelaki muda di hadapannya ke rumahnya.

'monggo mas pinarak'

'wonten perlu nopo nggih mas danang malem malem datang ke sini?'

'ndak kok bu, cuma mau nengok pak aris, katanya habis kecelakaan?'

'iya, sebulan yang lalu tapi sekarang sudah baikan' jawab lastri

'siapa bune?' tanya aris dari dalam kamar

'ini mas danang dateng'

'oh mas danang to, sebentar mas'

lastri lalu masuk kembali ke kamar meninggalkan tamunya sendirian. dia membantu suaminya untuk memakai pakaian yang sopan karena ada tamu di rumahnya. setelah itu lastri kembali keluar kamarsambil menuntun aris berjalan ke arah kursi. aris lalu menyalami tamunya itu.

' mas danang monggo monggo pinarak' kata aris mempersilakan tamunya kembali duduk setelah bersalaman dengannya.

'aku tak ke dapur dulu yo pakne, mas danang ngersakne nopo?'

'ah, ndak usah repot repot bu'

'ndak repot kok, saya bikinin teh sebentar ya' kata lastri sambil beringsut ke arah dapur.

'gimana pak kabarnya?'

'sehat mas, alhamdulillah, sudah baikan'

'saya kemarin dikasih tau bapak kalau pak aris kecelakaan, yang mumpung saya pulang saya sempatin kesini dulu'

'wah, njenengan itu lho repot repot kesini, wong saya sudah ndak apa apa kok'

'ndak repot pak, lagian bapak sudah seperti keluarga sendiri'

-----------------------------------------------------------------------------

sementara itu di dapur lastri membuat teh panas untuk tamunya itu. selain itu dalam hatinya bertanya tanya perihal kedatangan tamunya itu. mas danang, nama tamunya iyu, tidak lain adalah putra terakhir pak sastro. ya benar pak sastro. semenjak kejadian itu segala sesuatu yang berhubungan dengan pak sastro membuat hatinya tidak enak.tidak terkecuali dengan kedatangan anaknya yang satu ini. dia tidak yakin tamunya itu kesini hanya untuk menjenguk suaminya, pasti ada sesuatu yang dia bawa seiring kedatangannya itu ke rumahnya.

tidak ingin dipusingkan hal itu, lastri segera membawa nampan berisi tiga buah cangkir serta seduhan teh dalam poci bersamanya ke ruang tamu. segera dia meletakkan cangkir cangkir itu di atas meja dan menuangkan teh beserta gula batu di dalamnya.

'silakan mas, monggo di minum mumpung masih panas' kata aris mempersilakan tamunya minum

'matur nuwun pak' kata mas danang sambil menyeruput teh gula batu panas dari cangkirnya. setelah beberapa seruput dia meletakkan kembali cangkirnya lalu membuka pembicaraan lagi.

'pak aris, bu lastri, selain menjenguk pak aris, ada maksud lain kedatangan saya ini'

'iya, ada apa mas' jawab aris

'jadi begini pak, bapak saya, pak sastro, kan sudah tua. saya dan kakak saya khawatir jika beliau sendirian di desa. maka dari itu kemarin, selama seminggu bapak saya ajak menginap di jakarta. saya tawari bapak untuk tinggal bersama kami di sana. namun bapak menolak, ndak mau ndak kerasan katanya'

'jadi?'

'begini pak, niat saya kesini saya mau membantu bantu di rumah. saya kasihan liat bapak ngurusin rumah sebesar itu sendirian. oleh karenanya saya minta bantuan pak aris dan bu lastri untuk merawat bapak selama kami tidak ada'

'ehhhm bagaimana ya mas danang?' jawab aris

'kalo soal uang lelah tidak usah khawatir, terserah njenengan, saya manut saja pak'

'bukan, begitu, maksud saya juga ndak bisa mutusin.ini terserah istri saya. gimana bu?'


lastri bingung ternyata kedatangan mas danang ini untuk memintanya bekerja di rumah bapaknya, pak sastro. entah kebetulan atau tidak, namun penawaran ini datang saat suaminya sedang kecelakaan. dan mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu bekerja di rumah pak sastro bukanlah ide yang baik untuknya saat ini.

'ya, kalau saya sih mau saja mas, tapi gimana ya? mas aris kan keadaaanya juga baru seperti ini'

'udahlah bune ndak apa apa, aku juga sudah bisa ngapa ngapain tho?' jawab aris

'selain itu bu lastri tidak harus seharian di rumah, cukup pagi bersih bersih dan memasak untuk bapak makan tiga kali, pagi, siang dan sore. setelah itu terserah monggo bu lastri silakan pulang kalo sudah selesai semuanya. oiya kalo soal pakaian kotor bapak terserah mau di cuci di rumah bapak atau disini terserah bu lastri' tambah mas danang

'sudah bu ndak apa apa. kasian juga pak sastro sudah sepuh' kata suaminya.

lastri merasa bingung. di satu sisi dia membutuhkan uang untuk hidup karena suaminya sedang tidak bekerja dan hasil jualan tempe selalu pas untuk sehari hari. untuk kebutuhan lain serta biaya kontrol suaminya dia hanya bisa menggantungkan dari pinjaman ke tetangga atau kiriman dari anis. dia tidak ingin merepotkan siapa siapa lagi. dia sudah terdesak untuk menerima tawaran itu. namun dia tahu konsekuensi bekerja di rumah pak sastro tidak sederhana. perlakuan nakal pak sastro pasti akan selalu membayangi selama dia berada di rumah itu. suaminya yang mendukung penuh itu, tidak tahu kejadian kemarin, seandainya dia tahu sudah pasti dia tidak diijinkan untuk menerima pekerjaan itu juga.

'ya baiklah, saya mau mas'

'wah terima kasih bu lastri, pak aris. kalo begitu ini uang pembayaran selama 3 bulan kedepan. trus kalo bisa besok sudah bisa mulai soalnya pagi pagi saya sudah harus kemabali ke jakarta'

'kalo begitu saya pamit dulu, sudah malem'

'oiya, mas terima kasih ya mas' kata aris

'harusnya saya yang terima kasih, oiya pak satu lagi tadi bapak pesen, kalau sudah sembuh truknya suruh di bawa lagi'

'oiya mas, wah saya benar benar terima kasih sudah dibantu oleh keluarga mas'

setelah kepulangan danang, lastri kembali ke ruang tamu untuk membereskan cangkir dan poci yang sudah dipakai. hantinya menjadi tidak karuan ketika dia melihat amplop coklat berisi uang yang tergeletak di atas meja. entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

---------------------------------------------------------

seperti biasa ditunggu saran dan komentar, ijo ijo, grp, silakan di rate cerbungnya agan dan sista semua
 
Terakhir diubah:
apa nanti pak sastro join main 3some ma danang ? atau danang blom tau permainan bokapnya ma bu lastri ???

Saran nih, berhubung bu lastri akan nerima job itu dan dia gak mau nanti dihamilin pak sastro, jd bu lastri lebih milih dihamilin dulu ma danang. cuma sekedar saran.

ditunggu updatenya.
 
Wah, lastri masuk kandang buaya.. Habis dah.. Mantap gan cerita ente, smg updatenya lancar.. Segelas cendol untuk ente
 
waduuuhhh mantab bener huuu ...
ini dia yg buat sastro mandi keringaat
lastri lastriiii
 
Duh masuk kandang serigala nih.....
 
lastri dijadikan sex slavenya pak sastro nihhh
 
Otak pak sastro emang cerdas kl soal "nananina". Keris warisan bakal dipoles tiap hari nih. Wakakakak.... lanjutken. Menunggu update. Thks
 
Bimabet
hmm, ane malah penasaran, apakah si anis anaknya lastri nakal keseret juga, secara kan suaminya anis kurang perkasa itu, hehe..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd