Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT True Story sama Adek Cewek Gue Gan

Ceritanya bagus gan, enak di baca, ngak terburu2 , semangat next nya .,.
 
lanjutkaaaannn!!!!

gilak!!! dikasi ilustrasi dong hu buat si hana!!!!
 
Part 8C


Belum sempat aku mencerna maksud perkataan Adikku tadi, tiba-tiba dia sudah bangkit lalu mendorong tubuhku menuju pintu, begitu sudah ada diluar kamar, Hana menutup pintu kamar hotelnya & terdengar suara pintu dikunci dari dalam. Aku masih melongo dengan kelakuan Hana barusan, kenapa anak ini? Satu kalimat yang mewakili seluruh kebingungan dalam diriku tentang Hana. Sejujurnya, dia belum pernah sekalipun bersikap seperti ini padaku. Apa dia marah? Tapi kenapa? Apa karena hotelnya tidak bagus?
Ah tidak mungkin, adikku Hana bukan tipe cewek manja, apalagi banyak maunya, dia orang yg penuh tanggungjawab & apa adanya. Atau mungkin Hana marah karena belakangan ini aku jarang pulang ke rumah? Tapi setiap aku menelponnya nada suaranya biasa saja, terus kenapa?
Aku kembali ketempat pelatihan dengan sejuta pertanyaan menggelayut dalam kepalaku.

“lama amat kamu Ar di toilet, kamu sakit perut apa kepincut cewek disini?” Pak Najib bertanya heran sambil menggodaku. “hehehe.. kayaknya yg kedua pak” jawabku berbohong mencari aman. “waduuuh!! Kamu ini ya Ar, kayak gak ada malem aja. Gak sabaran amat” aku Cuma cengengesan.
Wajar kalau pak Najib bertanya seperti itu, aku baru kembali sekitar pukul setengah enam yg berarti acara pelatihan sudah hampir selesai.
Akupun hanya sempat duduk sebentar diruang Ballroom, menyeruput segelas kopi yang masih ada dari sesi coffee break sore tadi. Tepat pukul tujuh acara hari ini ditutup, peserta dipersilahkan mengambil makanan yg telah disediakan. Tapi aku buru-buru meminjam kunci kamar hotel dari pak Najib. Aku segera ganti mandi, ganti baju & kembali k restoran Hotel untuk mengmbalikan kunci, tampak Pak najib & beberapa kepala Divisi telah menyelesaikan makan namun masih asik ngobrol sambil membakar rokok. Dengan dalih mau main ketempat teman kuliah aku minta izin keluar malam ini.
“jangan malem-malem pulangnya, mending gak usah balik k hotel sekalian, asal besok jam Sembilan udah ada di Ballroom lagi” kata pak Najib. “Siap pak!! Hehehehe.. makasih ya” balasku.
Beliau memang pengertian dan asik, pak Najib pasti mengira aku main k rumah sahabat kuliahku, dan bakal ngobrol ngalor ngidul sampai lupa waktu, jd dia pikir sebaiknya aku ga usah pulang sekalian. Padahal tujuanku jelas menuju hotel tempat Hana menginap, sekalian aku ingin menanyakan maksud perkataan adikku tadi.

Selama di Taxi aku hanya melamun, antara kelelahan dgn aktivitas padatku beberapa hari ini & kehadiran adikku yg sangat aku rindu disini, namun sikapnya tak seperti yg aku harapkan membuatku sedikit pusing.
Sampai di hotel tempat Hana berada, tiba-tiba jantungku berdebar tak karuan, aku sedikit takut bila ekspresi Hana masih seperti tadi sore. Kalau memang dia sedang marah atau malah uring-uringan, otomatis ini bukan hal baik buatku. Aku saat ini juga sangat letih, kalau bukan karena kangen berat dengan Adikku aku lebih memilih langsung beristirahat di Hotel saja tak kemana-mana, jadi betapa menyebalkannya dalam kondisi seperti sekarang ini bila masih harus menerima dampratan dari Hana. Tak terasa akupun tiba tepat didepan pintu kamar Hana.
Tok..tok…tok…!! aku mengetuk pintu kamar Hana, “dek, kamu di dalem? Ini mas arman” aku berteriak memanggilnya.
“masuk aja, gak dikunci” teriak Hana dari dalam. Aku putar kenop pintu kamarnya, lalu aku melihat adikku.

(Ane panas dingin lagi kalo nginget hal ini gan)

Mataku langsung melotot, jantungku berdegup sangat kencang, ku lihat Hana sedang berada di balkon dgn rambut tergerai sebahu mengenakan daster tipis berbelahan dada rendah dgn rok hanya sedikit dibawah CD nya sehingga paha serta belahan dadanya terlihat sangat menggoda. Daster ini belum pernah ku lihat sebelumnya, aku baru sadar adikku mencukur rambutnya, karena sebelumnya rambut adikku panjangnya sedikit diatas pinggul.
Hana menghadap ke jalan, sehingga membelakangiku. keadaan balkon saat itu agak gelap karena lampu luarnya tak dinyalakan, jadi sumber cahaya hanya berasal dari koridor kecil depan pintu serta terangnya lampu jalanan. Yang membuatku menelan ludah adalah efek cahaya tersebut membuat siluet hitam tubuh adikku terlihat jelas dari pintu. Mulutku setengah mangap, ini sungguh pemandangan yg sudah lama ingin aku lihat.
Adikku masih tampak asik memperhatikan lalu lalang kendaraan diramainya suasana malam kota Bandung, aku tutup pintu kamar ini, lalu berjalan perlahan menghampiri adikku, sebelum tiba-tiba dia mengibaskan kepalanya lalu menguncir rambutnya sehingga memperlihatkan lehernya yg jenjang, sebelum kemudian dia berbalik dan menatapku. Saat itu aku baru melihat jelas dia memakai Bra & CD hitam & warna dasternya pink super tipis. Aku benar-benar menelan ludah melihat adegan yg ditunjukan adikku. Nafsuku seketika membara, perlahan namun pasti kupercepat langkahku, tujuanku hanya satu, mendekap tubuh Hana, & memagut bibirnya, hal yg sudah hampir sebulan ini membuatku memendam birahi.
Namun “plak!!!” bukannya ciuman yg kudapat malah sebuah tamparan dipipi kiriku, kali ini sungguh keras, bukan tamparan yg dulu aku dapatkan saat permainan pertama kami.
Aku benar-benar kaget, tapi tak bisa berkata apa-apa menerima tamparan dari adikku, tepat ketika aku melihat wajahnya, ternyata mata Hana sudah basah, “hiikss..hikss..huuu…huuu” suaranya sesenggukan, tangisnya kali ini benar-benar berbeda dari pernah kulihat, dapat kuterjemahkan tangisan ini adalah luapan emosi yg sudah lama dia pendam. Aku biarkan dia menumpahkan emosinya terlebih dulu, namun yg selanjutnya Hana langsung mendekap tubuhku erat.
“Mas jahat!!!” kali ini dia membentak dalam senggukannya “mas pikir enak menderita sendirian d rumah, mas kemana aja mas!!! benar-benar Cuma nganggep adek mainan doang!!!?? Emangnya aku mau mas pergi!!?? Enggak!! Mas yg udah ninggalin aku!!! Sekarang apa?! Udah punya mainan baru, udah punya pacar baru!!! Heeuuuuu….heuuuuu”
Hana memaki-maki aku dalam tangisnya sambil semakin mendekapkan tubuhnya ketubuhku.
Lagi-lagi aku cuma bisa diam, lalu membalas pelukannya. “hhiikksss….hiikksssssh…”
Adikku masih menangis dalam pelukan ku, namun sudah tak sekeras sebelumnya, tiba-tiba dia mengecup bibirku sekilas, lalu menatap mataku, matanya masih basah berkaca-kaca, ekspresinya seperti orang yg masih ingin menangis lalu berkata “Mas… Adek kangen banget sama mas, adek kangeeeeen” suaranya masih dalam nada menangis.
Akhirnya aku mengerti tentang sikap adikku tadi, dia juga sama sepertiku, sama-sama memendam rindu, rasa rindu yg demikian menyesakkan, sebulan tanpa adikku sebenarnya aku juga sangat tersiksa. “ooh, adikku sayang, mas juga sudah sangat merindukan mu” kali ini giliranku yg memagut bibirnya, aaaaaaaahhh… akhirnya.. kehangatannya, basahnya, mulutnya, setelah sekian lama, kini aku merasakan bibir adikku lagi. Dalam hati aku akan menumpahkan dan mengeluarkan segalanya disini. “uuuummmhhhhhh” adikku membalas pagutanku, kali ini dia tidak pasif, lidahnya menyambut lidahku, lalu menari bersama dalam mulutnya. Aku dan Hana saling berpagutan dibawah indahnya langit malam kota Bandung.
Slurp!!..slurp!!.. suara kecipak air ludah kami, tubuh adikku bergelinjang penuh gairah dalam ciumannya, sambil tangannya membelai-belai kepala serta leherku.
Aku benar-benar gila dalam gairah yg lama tak kurasakan ini, karena hampir lima menit lamanya kami saling memagut, sepertinya adikku pun demikian, karena ini pertama kalinya ciuman Hana terasa buas, lain dari biasnya yg cenderung tenang. Kami berdua benar-benar dilanda rasa rindu, rindu saling berjumpa, rindu saling terbuka, dan rindu saling memuaskan. Tak terasa penis dalam celanaku sudah kembali tegang.
Puas saling berpagut, mulutku turun ke leher serta bahu bagian atasnya, aku hirup aroma tubuh adikku, ooohhh.. ssshhh.. aroma yg kurindukan. Pelan aku cumbui leher serta bahu bagian atasnya, kucium, sesekali menjilat, adikku hanya bisa terpejam sambil memiringkan kepalanya, tangan kanan adikku masih membelai kepalaku, namun tangan kirinya sudah turun mengelus-elus peenisku yg sudah menegang.
Aku pun tak mau kalah tentu saja, perlahan aku mulai meremas payudara serta pantat adikku sambil tetap mencumbui lehernya. Tangan kananku mendarat mulus pada payudaranya, aku remas pelan “uuuuuuuuhhhh…masss” suara lenguhan adikku, suara ini, yah suara inilah yg sudah lama ingin aku dengar lagi dari mu dek, suara yg menandakan mulai bangkitnya gairah mu. Remasan ku pada payudaranya sungguh lembut, karena aku benar-benar ingin menikmatinya setelah sekian lama, demikian pula pada remasaku pada pantatnya.
“uuuuh….uuuuh….uuuuhhhh” lenguh adikku menambah nafsuku.
“deekh, sekarang ini, malem ini….. mas Cuma pengen kamu” bisikku ditelinganya..
“eeuhhh…. Hheeeeu… hee—eeeeeh” balasnya diantara desah, aku yakin dia masih terjebak dalam nikmat remasanku pada payudaranya, sekian lama tak ku jamah, pasti dia merindukan sensasinya. Peluh mulai membasahi tubuh kami berdua, nafas Hana mulai tak beraturan.
Sambil pelan-pelan aku pepet tubuh adikku ke pagar balkon, Aku ingin meningkatkan tempo permainan kami, aku menyadari betapa longgarnya daster adikku ini, maka dgn rasa tak sabar melihat dua gunung kembar yg selama sebulan ini menghantui mimpiku, aku geser kedua tali dasternya, dan daster itu meluncur dengan mulus melewati tubuh adikku, kini hanya tinggal Bra & CD yg masih menutupi tubuh adikku.
Sekali lagi aku bermain dengan payudara adikku, namun kali ini kedua tanganku menyerang secara bersamaan, aku meremas, memijat, membelai kedua payudara adikku bersamaan, walau masih terbungkus bra, aku yakin adikku menyukainya, mulutku kini aktif menciumi seluruh jengkal wajah adikku.
“aaaah….uuuhhhhh….uuuuhhh…aaaaaahh” suara ekspresi kenikmatan adikku. Kedua tangan adikku mencengkeram pagar besi balkon dibelakangnya & tubuhnya bergoyang perlahan, sungguh erotis. Mulutnya setengah terbuka seperti mulut ikan, matanya terpejam, yaaaah, iyaaaah, inilah, ekspresi wajah bergairah & gelinjangan tubuh mu inilah yg sekian lama terbayang saat aku onani dek. Oooooohhh… yah terus lanjutkan seperti itu adeeekkk!!!
Kali ini aku sudah tak sabar lagi, aku ingin segera meremas payudara Hana secara langsung tanpa ada penghalang, pun aku sudah merindukan saat-saat mengaduk-aduk vagina adikku & membelai klitorisnya. Pelan-pelan tanganku kebelakang, kubuka lembut kait bra Hana, dia tak menolaknya, lalu Cd’a pun kepeloroti perlahan, yesss!!! sekarang adikku bugil total dihadapanku.
Jakunku naik turun melihat pemandangan ini, Hana adekku sayang yg kalem, lugu & sopan, kini telanjang bulat di balkon hotel, di depan seorang laki-laki yg tak lain adalah kakak kandungnya sendiri. Mataku pun melotot demi melihat kedua buah gundukan melon berkulit coklat, berkeringat, dgn dua biji ceri kecil di ujungnya.
Oooh Hana, payudara yg buat mas adalah yg terindah di dunia ini, akhirnya kembali ke hadapan ku. Tanpa membuang waktu aku sentuh keduanya sekaligus, ku awali dgn belaian pelan, “iiiiiihhhh…!!!” adikku memekin sambil seluruh tubuhnya menggelinjang, wajahnya agak tertunduk, dia menyandarkan dahinya ke dadaku, tampak dia meringis menggigit bibirnya, cengkeraman tangannya berpindah kelengan kaus berkerah ku. Tampaknya Hana sedang menahan nikmat yg sekian lama tak ia rasakan.
Setelah belaian-belaianku pada payudaranya, aku mulai meremasnya perlahan, pelan…pelan…agak keras sampai seluruh melon kenyal ini menempel penuh pada telapak tanganku.. “aaahhh….aarrhhhhh….oouuuuhhhhh” adikku mulai meracau, kali wajahnya mendongak ke atas.
Aku lanjutkan permainanku dengan memilin-milin putingnya, “eeeuuuhh..fffffhhhhhhh!! iyahhh!! Masshhh, begituhhh!!.. oooohh” yah aku sudah hafal, inilah bagian yg paling adikku suka, putingnya kupilin-pilin, terutama yg sebelah kiri, ini adalah jaminan bangkitnya gairah adikku. Tapi suara desahan sensual adikku pun juga menjadi jaminan dari bangkitnya birahiku, setelah memuaskan indra perabaku pada putingnya, kini tibalah giliran indra pengecap ku, ya lidahku juga sudah tak sabar menari-nari bersama putting Hana.
Segera saja aku arahkan kepalaku ke dada Hana, ketika ujung lidahku menyentuh putingnya seketika tubuh adikku terlonjak hebat.. “oooooooohhhhhhhhh!!!!!!! Maaaaaaazzzhzhhhhhhhh!!!!!” kini tangannya tak lagi mencengkeram bajuku, tapi dia menjambak rambutku. Kedua payudara adikku kini menjadi santapan mulutku.. kuhisap, kujilat, kadang lidahku agak “menendang-nendang”putingnya.
Oooh Hana, adikku tersayang, payudara mu, kepadatannya, kekenyalannya, sungguh membuatku mabuk kepayang.
“aaaaazzzzzhhhhhaaaaaah…..oourrrrggghhh!!!!! sssssssshhhhhhhhh…..eeemmmmmpppphhh.. mhhaaaaaazzzzzzzzz!!!!”
Sambil mulutku melumat payudaranya, tangan kiriku bergerilya mencari vagina Hana, sambil tangan kananku membelai punggung Hana yg basah berpeluh. Tak perlu waktu lama bagi tanganku menemukan vagina Hana, langsung saja kubelai naik turun mengikuti garis bibirnya.
“ooooooaaarggghhh,,, yeezzzzhhhhhh,, maaaaaazzzhhhhh!!!!! Hanya racauan itu yg keluar dari mulut adikku dgn nada yg kadang rendah, kadang naik.. aah, sungguh indah & sensual teriakan mu dek. Dan tubuhnya kini bukan sekedar bergoyang, tapi agak melonjak seirama dengan desah nafasnya yg memburu.
Kumainkan belai-belai terus vaginannya, kegelitiki, pinggul hana mulai menari-nari seirama dgn permainanku di vaginanya. “uuuuhhh….uhhhh….uhhhhh” oooh, adikku goyangan pinggulmu, begitu indah dek.. mas suka, mas sungguh menyukainya.
Perlahan telunjukku mulai menyibak bibir vagina Hana, dan yeaah!!! Daging tipis yg sebulan ini sangat dirindukan tanganku, mulai aku permainkan, aaahh, aku merindukan klitoris mu juga deekkkk!!! Goyangan serta lonjakan pinggul adikku semakin hebat & meningkat insensitasnya.
Inillah yang sudah lama kunanti, tubuh telanjang adikku, kini dalam genggamanku, nafsunya birahinya telah jatuh dalam permainanku.. aaah, betapa aku merindukan waktu-waktu seperti ini deekkk….
Hinga akhirnya… croooott…crrooooott!!! Cairan kewanitaan menyemprot kuat dari vagina adikku bersamaan dgn lenguh histerisnya.. “ooooaaarrrggghhhhhhhhhh….zzzzzzssssshhhhhhhhh” disusul dgn kedutan pinggul & goncangan hebat disekujur tubuhnya. Lalu tubuhnya roboh kedepan, jatuh tepat dalam dekapan tubuhku, Nafasnya sungguh tak beraturan, terengah-engah, dengan tatapan mata yg seperti orang kelelahan. Adikku akhirnya orgasme lagi setelah sekian waktu ini terpendam tertahan. Sambil tetap memeluknya aku pun tersenyum, lalu kubisikan pada adikku..
“ini spesial buat kamu adikku”

Bersambung ke next Part

Masih ada lanjutannya suhu.. hehehe.. semoga tetap sabar menunggu sambil setia mantengin thread ini. oiya, ane mau ada request nih buat suhu-suhu sekalian. selain mengharap kritik/saran/komen yg ikhlas, nakal serta gokil dari suhu, ane request pliss rate (kasih nilai) tulisan-tulisan ane dari part pertama. ratenya boleh dibawah komen suhu, kasih ane A kalo postingan ane keren, B kalo bagus aja, C biasa, D kurang, E jelek banget. plis ya suhu, sekalian nambah semangat atau evaluasi buat ane agar tetap memberikan postingan berkualitas buat suhu semua. Ane tunggu ampe page 16 ya sekalian update next part.. thks
 
lanjutkaaaannn!!!!

gilak!!! dikasi ilustrasi dong hu buat si hana!!!!

Udah coba ane kasih ilustrasi d page 5 hu. emg bukan bentuk foto sih, krn ane ga mungkin ksih foto adek ane hu. Hehehe..
Jd mohon d nikmati seadanya thread ane yg alakadarnya ini.
Dan thx udh support
 
wah ngeRate ya jd bingung om hehe soalnya gk ada basic menulis samsek, ane kasih AB aja ya...

buat yg minta2 foto hana gk usah ditanggepin hu, peka itu mah:galak:

hwheehe hana gooner yak salam vcc dr kota pahlawan, entar malming bigmatch om #sorryoot
 
Rate A- atau B+
1. Ini tergolong baru utk incest kk adek dg latar belakang si adek ngalamin pelecehan n si kk dlm kondisi awal stress nyari kerja.

2. Updatenya lancar (smga bs dipertahanin kelancarannya)
3. selebihnya tinggal kembangin aja imajinasi2 yg bikin pembaca berfantasi liar, misal sex di publik, atau si kk ktmu daun2 muda,,
4. Saran dr ane pribadi,, jgn rusak cerita semacam fantasi coli incest dg si perempuan ml ma cwo lain,, lambungkan hayalan pembaca dg petualangan2 liar si cwo.
Soalnya ane liat ini kn bukan cerita drama.
Gt aja opini ane hu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd