UPDATE ::::
lanjutan dari kisah nyata sebelumnya. kali ini perlahan ane berbagi kisah. dimohon untuk menikmati dan boleh juga kalo hendak merasakan sensasu memijat GF. yg tentunya jgn via komentar karna akan mengganggu thread nya (takutnya ada yg terganggu hehe).
Dengan SK berlaku ya suhu..
okee. kali ini ane kasih judul ::::
~Kebinalan Laili~
Setelah kejadian massage antara Laili dan dua terapis jantan, 2 hari kemudian akhirnya aku baru bisa bertemu dengannya. Kami bertemu di salah satu kafe lesehan yg cukup cozy di dekat mall bekas bangunan tua bekas pabrik besi di kotaku.
Aku menunggu Laili ditempat itu sekitar pukul 18.00. Laili baru datang 10 menit kemudian. Laili memesan makan dan minuman, lalu menghampiriku di sudut kafe lesehan yg memang sudah menjadi tempat langganan kami untuk nongkrong. (sampai² seringkali tempat itu dikhususkan bagi kami haha).
Hari itu Laili memakai rok panjang hitam, dengan atasan batik lengan panjang yg cukup ketat sehingga semakin menonjolkan buah dadanya yang berukuran besar itu.
Ya, meskipun Laili memakai jilbab, namun jilbabnya pun tak mampu menutupi dan menyamarkan ukuran buah dadanya itu. Bila jilbabnya dinaikkan keatas atau 'mengsle' sedikit saja, nampaklah kancing bajunya yg sudah sedikit tak mampu menahan seakan mau copot.
Begitulah kemolekan tubuh Laili, sampai sampai rekan kerja pria, atasan, teman kuliah, hingga dosen seringkali menggodanya baik via telpon atau sosmed.
Aku berbincang bincang dengan Laili, bercanda bergurau, dan menceritakan tentang hari yg terlewati.
Sampai akhirnya aku membahas tentang kejadian 2 hari lalu..
"sayang, pijat yang lalu gimana? nikmat nggak pakek 2 terapis, gimana sensasinya?tanyaku mulai membahas".
"nikmat mas, pegel pegelku jadi cepet ilangnya, ya karna mungkin yg mijat 2 orang dan memang punya keahlian mijat kali, jawab Laili".
"hmmm..mereka nggak nglakuin aneh² kah yang? kayak waktu pertama sama mas billy, tanyaku lagi".
Laili menjawab dengan cepat namun sedikit gugup atau kaget,"nggak kok mas, udah gak beranilah mas billy kayak gitu".
"lah kalau mas billy ga berani, berarti mas agus dong yg nakal? aku waktu tidur itu samar² denger suara desahan sama geret² kasur gitu yang, tanyaku menyelidiki". (Dagdigdug hatiku menunggu pengakuan Laili, namun tak kunjung Ia mengaku)
"ah, kamu ngimpi kali mas. ngapain juga ada suara geretan kasur sama desahan. emang sih mas, waktu itu mas billy nawarin totok vagina sedangkan mas agus nawarin pijat kencang payudara. aku mau aja toh aku pikir nntinya bisa bikin mas tambah bergairah sama tubuhku dan hanya itu nggak lebih, jawab Laili sambil senyum dan membuat tanda peace/swear dgn kedua jari tangan kanannya".
Akupun tersenyum, kemudian sambil mencari b-pro ku di tas dan berkata,"yang, kalo kamu ketahuan bohong, km kudu nurutin mauku dan mau nyeritain apapun yg kutanya dengan jujur ya?".
"iiyaaa mas, sumpah deh. kalo aku kmrin aneh², aku janji bakalan nurutin apa kata mas, jawab Laili tegas".
"kamu bakal mau nyeritain kisahmu sama si Ilham (teman kampus) tanpa ada bohong ya? tanyaku lagi".
"iya mas, tak ceritain semua. kalo perlu aku jujur juga tentang jahilnya temen²ku ke aku, nggoda aku, ngajak kencan, sampek aku masturbasi ketahuan ad..seketika Laili menutup mulutnya dengan tangannya sendiri".
"loh, apa tadi yang kok gak diterusin?kamu masturbasi ketahuan siapa? tanyaku".
Laili menggelengkan kepalanya ke kanan kiri dan mulai gugup, lalu aku menghidupkan b-proku, kucari video kejadian panas 2 hari lalu dan setelah ketemu, aku tekan tombol play. aku percepat sampai menit dimana mereka bertiga hendak melakukan threesome nya. Saat mas billy memijat area paha Laili, kuberikan b-proku padanya. Laili menerima dan memegang benda itu dengan tangan gemeteran dan mulai melihat kearah layar..
"ini sayang, aku ngrekam tanpa kamu tau loh, kataku sambil cengengesan".
Laili terpaku melihat layar,"Iii.. Iya mas, kan ini yg aku bilang totok vagina itu, kata Laili gugup dan mengembalikan benda itu padaku".
"loh kan blm dilihat sampai selesai yang? dilihat dulu dong, pintaku dengan suara menggoda".
Laili pun dengan berat melihat kearah layar lagi, nampak Ia makin gugup, berkeringat, tangan kirinya ditaruh diantara tangan kanan dan perutku, memegang tangan kananku dengan erat.
Laili terlihat memalingkan mukanya dari layar. Dan sampailah pada momen ketika mas Billy mau memasukkan kontolnya ke memek Laili, dan aku berkata,"sayang, lihat ini ada cewek yg lg dientot yang, lihat nih ceweknya keenakan, kayaknya juga mau threesome nih yang, godaku pada Laili".
Laili yg menoleh kearah kananpun diam saja, lalu ku pegang kepalanya dan mengarahkan mukanya kearahku, nampak merah padam Ia menahan malu dan hendak menangis.
Dengan memasang wajah bak seorang ksatria, aku pun meyakinkan dan berkata pada Laili,"sudahlah sayang, tenang aja. aku gak bakalan ninggalin kamu kalo km takut hal itu, toh yg pertama punya ide pijat juga aku, ini udah resiko kalau km jd terbawa nafsu".
"beneran mas? aku kuatir km ninggal aku mas, tanya Laili memelas".
"janji aku tetap stay sayang, lagian kan kamu juga dikasih uang hehe, kataku sambil tertawa".
Lalu Laili berkata sambil senyum sedikit,"oh pantesan aku nyari uangnya yg dikasih mas agus kok gk ada, trnyata km tau toh mas?"
"Iya aku tau, yauda sayang.. kalau gitu skrg kamu ceritain tentang kisahmu dulu sama si Ilham. Eh, aku lupa, tadi kamu ketahuan ad siapa yang? tanyaku".
"oh iya mas, itu waktu dirumah, di kamar kan dulu aku tidur sama Satria (adik Laili), waktu itu aku lg bener² horny mas. Waktu itu kamu 3 hari acara kerja di Mal*ang, eh pas hari ke 4 yg harusnya kita ketemu, mas sakit karna kecapekan. Nah aku yg udah lama nahan pingin akhirnya mainin memekku pake jariku, aku waktu itu pakek rok pendek mas, kulihat Satria juga udah tidur. Aku nyalain lagu dari mp3, tapi aku lihat bokep sambil pakek headset. Saking enak dan terlalu kebawa nafsu kali mas, aku bayangin lg ngentot sama kamu dan aku ndesah pelan pelan.
Tiba tiba ada jari ikut mengelus memainkan memekku, aku kaget menarik tubuhku untuk duduk dan melihat kearah tadi. Kulihat Satria ternyata bangun, sambil tersenyum Ia bilang kalo pingin mainin memekku dengan jarinya. Ia juga mengancam kalo aku gamau, akan diberitaukan ke ortuku mas, yaudah akhirnya aku bolehkan tapi cuma pakek jari aja gak boleh lebih".
"wuah, itu beneran?terus yang?tanyaku ingin tau lanjutannya". (pantes aja kalo dulu aku kerumah Laili, adiknya agak sinis wkwk, tp skrg nggak. mungkin karna juga udah punya pacar)
"iya beneran mas, kan katanya aku disuruh jujur. jawab Laili".
Lalu Ia meneruskan ceritanya,"ya aku akhirnya duduk ngangkang mas di kasur atas, Satria di kasur bawah mainin memekku, pelan pelan dia ngelus trus dimasukin jarinya ke memekku dan gerakannya agak dipercepat, awalnya satu jari sampai akhirnya tiga jari masuk mas. Aku yg merem melek keenakan akhirnya nggak kuat, aku hampir dapet mas, tapi sebelum itu kupegang belakang kepalanya dan kudorong ke memekku. kusuruh Satria ngejilatin, sampai akhirnya aku dapet orgasmeku. Aku langsung geletak baring dikasur, Satria berdiri, dia melorotkan celana kolornya, kontolnya panjang tegak mas, cuma diameternya masih kalah sama kamu. Satria megang kedua pahaku, ditarik di pinggiran kasur, lalu direnggangkan kedua pahaku. Waktu dia mau nusuk memekku, aku yg sadar langsung narik tubuhku menjauh mas, aku bilang aku kocok aja dek sampai keluar, jangan sampek ngentot kita dek. Satria yg udah sangat nafsu pun akhirnya mau, aku kocok kontolnya, aku kulum, aku kocok lagi, kontolnya basah banget karna liurku mas, aku mainin terus kontolnya. Lama nggak kluar, aku udah hampir habis tenaga, yauda aku keluarin jurus andalan kesukaanmu mas, aku kulum kontolnya dimulutku sambil lidahku muter² dan nyedot² kontolnya, tanganku juga geli²in telurnya juga. Akhirnya gak butuh waktu lama, crot crot ceerrroott crot crot crot, ntah berapa kali kontolnya nyemprot peju di mulut dan mukaku. Akhirnya Satria lemes, duduk dikasur bawah, dan kemudian sambil tersenyum dan bilang terimakasih mbak, Ia tiduran lagi.
Aku lalu membersihkan badanku terus balik ke kamar dan tidur. Udah gitu mas".
Aku yg mendengarkan cerita Laili, dibuat tercengang dan kurasakan kontolku tegang sekali. Kulihat kafe yg masih ada kami berdua, ku selonjorkan kakiku dibawah meja dan kusuruh Laili mengelus kontolku. Namun haL tersebut tak berjalan lama, kemudian datanglah pengunjung lain dan kami hentikan itu.
Aku dan Laili ngobrol biasa lagi sambil bercanda tertawa dan menikmati makanan minuman yg kami pesan...
..
..
..
