Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Trio Tobrut: Pamela Safitri, Cupi Cupita, & Dinar Candy

Pamela dan Dinar: Cerita di Club

Ilustrasi Dinar Candy


Pandemi membuat pemasukan banyak orang merosot tajam, termasuk Pamela Safitri pemilik drible tetek. Gaya hidup yang terlanjur glamor memaksa ia menjual segala macam asetnya. Sayangnya, aset yang ia punya tidak mampu menopang gaya hidupnya selama 3 tahun pandemi. Ia harus memutar otak untuk tetap bergaya.

Malam ini Pamela menemui kawannya, Dinar Candy, di sebuah apartemen. Ia ingin mendiskusikan lebih detail tawaran nge-DJ dari Dinar. Pamela bisa langsung masuk ke depan unit apartemen Dinar karena memang sudah cukup sering ke sana dan memiliki kartu akses. Sesampainya di depan unit yang dituju, Pamela mulai mengetuk pintu. Sekali, dua kali, dan tiga kali mengetuk pintu namun tidak ada respon dari dalam.

Karena sudah malam dan malas kemana-mana, Pamela memutuskan untuk masuk ke unit apartemen dengan kunci yang ia miliki. Ceklek, pintu terbuka dan Pamela pun masuk. Baru pada langkah pertama, Pamela dikejutkan dengan apa yang ia lihat: Dinar sedang di-sandwich oleh 2 pria tinggi besar di atas sofa. Lelaki pertama mengaduk kontolnya ke memek Dinar yang telungkup di atasnya. Lelaki kedua berdiri di sisi ranjang menyodomi bo’ol Dinar. Pergumulan mereka sepertinya mendekati akhir. Sodokan, desahan, dan peluh sudah memenuhi unit apartemen itu. Tubuh Dinar terpental-pental akibat sodokan kontol penuh tenaga dari pejantan. Pantatnya dijadikan pegangan lelaki yang di bawah. Kedua lengannya ditarik ke belakang oleh lelaki yang di belakangnya. Toked jumbonya makin membusung kurang ajar akibat adegan itu. Lelaki yang di bawah pastinya langsung menyambar toked jumbo dambaan banyak kaum adam.

“Ah…ah…ah…”
“Iya, terus…”
“Iya, di situ”
“Kencengin lagi Om”
Oceh Dinar Candy saat kena double penetration

Dinar yang menyadari kehadiran Pamela langsung berkata “sebentar ya Teh, nanggung”. Kedua lelaki itu pun hanya menggerakan alis untuk menyapa Pamela. Pamela yang paham tanpa banyak cingcong bergegas ke sisi lain ruangan itu. Ke mana pun Pamela ambil posisi, suara-suara desahan orang ngentot pasti ia dengar. Sesekali ia pun mengintip prosesi ditusuknya 2 lubang kawin Dinar oleh si lelaki. Ia tidak terpancing birahi, apalagi kepengen masuk gelanggang perngentotan. Ia hanya risih harus bersikap seperti apa. Soal hajat selangkangan mah ia sudah puas tadi siang sama 2 debt collector yang nagih hutang.

Aktivitas adu kelamin tampaknya mendekati garis finish. Lelaki yang di belakang mencengkram bokong bulat Dinar agar lebih mantap menyodok si lobang taik. Lelaki yang di bawah merangkul erat tubuh Dinar supaya bisa lebih ajeg merojok lobang kawin si DJ. Hantaman mereka makin liar tak beraturan. Nafas mereka makin pendek akibat birahi di ubun-ubun.

“Enak banget memek lo, perek”
“Ga tahan lagi gue nih”
“Pengen ngecrot”
“Aaaaahhhh….croooooot…”
Lelaki di bawah menitipkan pejunya di dalam memek Dinar

“Mantep bo’ol lo, Bangsat”
“Jepitan cincinnya ga ilang-ilang”
“Gue pejuin lo”
“Aaaaaahhhhh….croooooot…”
Lelaki di belakang membanjiri lubang taik Dinar dengan pejunya.

Dinar yang kena sodokan menjelang klimaks menjerit-jerit.
“Ah…ah…ah…”
“Ampun Om, ampun”
“Ngilu banget memek dan pantat Dinar”
“Cepetan keluarin”
“Aaaaaahhhhhhh….”

Disemprot peju di kedua lubang selangkangannya membuat tubuh Dinar bergetar. Sebuah getaran keenakan dari betina setelah dikontolin dan dipejuin. Nafasnya tersengal-sengal. Tubuhnya ambruk di atas lelaki yang baru saja ngobok-ngobok memeknya. Sementara lelaki yang tadi menyodominya juga ambruk di atas tubuhnya. Seketika suasana jadi hening. Hanya suara orang ngos-ngosan yang terdengar.

Lima belas menit berselang mereka bebersih dan berpakaian. Kemudian kedua lelaki itu pamit meninggalkan Dinar.

“Makasi ya, Neng”
“Enak banget tadi”
Ucap lelaki pertama

“Iya peju gue sampe abis nih kayaknya, hehe..”
Timpal lelaki satunya lagi.

“Next kalo kami ke Jakarta, numpang buang peju lagi ya”
Seloroh lelaki pertama dengan senyum mesum

Mereka pun keluar dari unit apartemen Dinar.

Hanya dengan mengenakan piyama Dinar menghampiri Pamela yang salah tingkah sejak tadi. Sejurus kemudian, Dinar membuka percakapan.

“Maaf ya nunggu lama”
“Mupeng ga tadi? hehe…?

“Hehe… gapapa”
“Namanya juga orang butuh bantuan, ya kudu nunggu, sabar”

“Nah, itu Teh”
“Ngewe barusan itu bagian dari kerjaan kita sebagai DJ”

“Maksudnya?”

“Mereka tuh orang-orang dekat atau tamu spesial di club malam tempat aku nge-DJ”
“Beberapa dari mereka minta ngewe sama DJ”
“Kalo kita nolak, besoknya kita ga akan dipake lagi sama club”
“Mereka orang-orang banyak duit yang bisa ngatur pemilik club”
“Tadi itu pengusaha sebrang pulau, Om Deni dan Om Joni”
“Mereka selalu minta ngewe sama DJ-DJ di sini kalo dateng”

“Teteh masih minat jadi DJ?”

“Gimana ya…”
Meski memek dan bo’olnya sudah jebol, Pamela agak malas kalo harus ngelayanin para lelaki seselesainya ia kerja. Pengennya tuh istirahat, tidur. Bukan kerja lagi goyangin kontol.

“Kalo Teteh gamau juga gapapa”

“Aku mau”
“Aku butuh duit banget soalnya”

“Yaudah, bulan depan Teteh ikut aku ke Papua ya”
“Di sana ada club yang baru buka”
“Mereka ngundang Dinar”
“Mereka juga minta Dinar ngajak temen”

“Okeh, aku mau, aku ikut”

Hari itu pun tiba. Mereka berdua telah tiba di salah satu club malam di kota Jayapura. Dengan segala pengalamannya, Dinar Candy mampu menghibur pengunjung di sana. Dengan bimbingan Dinar, Pamela juga mampu tampil maksimal. Sebagian pengunjung lelaki juga terhibur dengan sajian 2 pasang toked 36DD yang mantul-mantul sepanjang acara.

Tepat jam 3 dini hari acara hiburan selesai. Pengunjung bubar dan keluar dari club. Dinar dan Pamela beristirahat sejenak di backstage. Sambil minum air mineral Pamela membuka obrolan.

“Seru juga ya tadi”
“Ga nyangka banyak orang luar Papua di sini”
“Orang asingnya juga banyak”
“Tadi aku liat ada orang sipit yang kayaknya bukan Chindo”

Dinar merespon
“Iya, Teh”
“Di sini mah kayak kota besar lainnya di Indonesia”
“Orang-orangnya beragam”
“Orang lokalnya malah jarang”

Saat mereka asik ngobrol, Pak Bram, manager club masuk.
“Thank you ya”
“Keren banget tadi”
“Btw, kalian masih punya energi kan?”
“Biasa, ada yang kebelet sama kalian”

Tiga orang lelaki masuk. Satu orang Indonesia dan dua pria bermata sipit. Setelah diperkenalkan ternyata itu adalah Tio Pangkusadewo, artis senior. Ia adalah investor club ini. Ia join dengan rekannya asal Korea, Tuan Kim dan Tuan Lee. Pak Bram mencoba menjelaskan situasi yang ada. Ia menyatakan bahwa Om Tio sangat penasaran sama Dinar. Sudah lama ia pengen ngentotin Dinar tapi belum ada kesempatan.

“Iya, gue pengen banget ngontolin mulut lo”

Dinar hanya tersenyum lalu memberikan anggukan.

Bram melanjutkan bahwa Tuan Kim dan Tuan Lee naksir sama Pamela. Mereka pengen garap toked biadap Pamela. Untungnya Tuan Kim dan Tuan Lee bisa berbahasa Indonesia sehingga komunikasi mereka tidak terganggu.

“Iya, Kami punya fetish dengan gadis-gadis tobrut.”
“Gadis tobrut itu lucu dan gemesin”
“Rasanya pengen selipin kontol di tengah-tengah tobrut”

“Makasi, Om.” jawab Pamela dengan centil

Karena sudah pagi, Bram pamit keluar dan mempersilakan Om Tio dan 2 koleganya menyantap hidangan terakhirnya.

“Silakan bos, pake sampe kering tu lonte”
“Garap di sini aja ya”
“Kru udah pada pulang buat disuruh siapin tempat lain”

Om Tio segera menggiring buruannya ke sofa di satu sudut ruangan. Sementara Kim dan Lee menuntun Pamelake sofa lainnya

Scene Dinar
“Tetek lo kan gede”
“Coba pijit badan gue pake tetek biadab lo”
“Abis itu service gue macam di spa-spa itu”
“Mandi kucing, petik mangga, rimming”

“Iya, Om”
Dinar mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu hingga bugil. Toket segede kepala orok miliknya menggelantung indah di dadanya. Dinar mengambil lotion agar toked kebanggannya bisa meluncur lancar di atas tubuh Om Tio. Om Tio sudah bugil tengkurep. Ia sudah siap diservis pake tetek Dinar. Lotion sudah dilumuri ke toketnya. Diusap-usap lotion itu agar merata di toketnya. Gerakannya mirip seperti cewek yang sedang meremas toketnya sendiri.

Dinar sudah mendaratkan toket masifnya ke punggung Om Tio. Ia gesek-gesek toket besar nan lembut itu di area sekitar punggung. Putingnya yang besar memberi sensasi lain bagi Om Tio. Dinar begitu lihai menggesek-gesekkan toketnya. Gerakannya maju-mundur perlahan. Semua area punggung Om Tio bisa disapu oleh toketnya. Om Tio tidak banyak berkomentar. Ia hanya diam menikmati pijatan toket Dinar di punggungnya. Dinar beralih ke bawah. Ia gesekan satu per satu toketnya di sela pantat Om Tio.

Selesai menggesek punggung, Dinar mempersiapkan lidahnya untuk menyapu seluruh bagian belakang tubuh Om Tio. Kali ini ia mulai dari jemari kaki. Ia jilat-jilat dan hisap jari-jari kaki itu satu persatu. Jilatannya lalu beralih ke telapak kaki, naik ke betis, dan paha. Si pejantan sangat menikmati momen ini. Rasanya geli-geli nikmat. Naik dari paha ke area pantat, Dinar semakin liar. Ia kecup dan jilat paha bagian dalam. Om Tio yang kegelian posisinya sedikit nungging. Pose itu semakin membuka selangkangannya di depan wajah Dinar. Tidak membuang kesempatan, Dinar menahan posisi itu dan mendaratkan jilatannya ke area anus. Area itu sangat sensitif bagi lelaki. Om Tio seperti terbang ke langit ke tujuh dibuatnya. Dinar menjilat-jilat kulit sensitif di pinggiran lubang taik itu. Kemudian ia berpindah ke tubang mataharinya. Ia cucuk-cucukkan lidah sundalnya ke bo’ol Om Tio. Ia bengkek maksimal. Ia cucuk dan jilat itu lubang bo’ol bagian dalam. Rasa geli dan enak luar biasanya mendera si lelaki. Tangan Dinar tidak pasif. Ia tangkap batang kontol si Om. Ia kocok-kocok sambil menjilati knalpot pembuangan.

Om Tio sudah tidak tahan. Ia tidak ingin kehilangan momentum. Sangenya sudah diubun-ubun. Ia ingin segera menghajar mulut sundal Dinar. Om Tio berdiri. Ia mengarahkan Dinar untuk berlutut di depannya. Wajah Dinar sudah tepat di depan kontol Om Tio. Dinar paham maksud si lelaki. Ia ingin kontolnya diservice secara intensif dengan mulut betina. Dinar mulai menjilat dan mengemut kepala kontol itu. Emutannya semakin kuat. Ia tahu bahwa kepala kontol adalah pusat sensitif dari alat kelamin pria. Ia sedot dan kuat dan cepat. Tidak hanya itu, Dinar membuka lubang kencing Om Tio dan ia jilat dan sedot bagian dalam dari lubang kencing itu. Si lelaki kelojotan keenakan.

Ketika sedang menikmati service mulut dari Dinar, Om Tio melirik ke 2 kawan Koreanya. Ia lihat Pamela sedang di-sandwich. Tapi kok Pamela menjerit-jerit kesakitan. Apa iya Pamela belum pernah kena double penetration. Setelah Om Tio telisik lebih jauh, ternyata lubang anus Pamela lagi dirojok sama dua kontol. Pantas saja gadis itu menjerit-jerit. Om Tio tidak terlalu peduli. Ia kembali fokus ke Dinar.

Dinar mengeluarkan jurus berikutnya, deepthroat. Ia masukan kontol Om Tio seluruhnya secara perlahan. Ia tahan di dalam. Ia rasakan kedutan kontol Om Tio di tenggorokannya. Setelah ia rasa agak tersendak, ia keluarkan kontol itu. Di sini Om Tio mulai ambil kendali. Ia ingin ngontolin mulut Dinar secara paksa dan brutal. Ia tahan kepala Dinar bagian belakang hingga kontolnya tetap terbenam di tenggorokan Dinar. Ia ingin lebih lama merasakan kehangatan tenggorokan Dinar.

Sudah bosan dengan kehangatan tenggorokan Dinar, ia cabut kontolnya beberapa saat dan ia tancapkan kembali semua sedalam-dalamnya ke dalam mulut dan tenggorokan Dinar. Makin lama durasinya semakin cepat sehingga aktivitas ini lebih mirip ngentotin lubang mulut Dinar. Dinar yang gelagapan dan sering tersendak mulai mengeluarkan banyak liur di mulutnya. Wajahnya juga memerah. Bagi Om Tio itu adalah pemandangan indah. Justru ia ingin lebih beringas lagi.

Tangan kiri Om Tio menjepit hidung Dinar. Ia ingin Dinar lebih menderita saat mulutnya dipake. Sementara itu tangan kanannya mencengkram batang leher Dinar. Ia ingin merasakan bagaimana batang kontolnya keluar masuk tenggorokan gadis ini. Dinar hanya bisa pasrah. Tubuh sudah letih. Terjadinya adegan ngentot brutal itu. Om Tio dengan kasar, cepat dan dalam merojok batang kontolnya ke mulut hingga tengorokan Dinar. Dinar yang kesulitan bernapas terbatuk-batuk dan mengeluarkan lendir makin banyak dari mulutnya. Tangan kanannya pun berhasil merasakan batang kontolnya yang melintas keluar-masuk tenggorokan Dinar. Sungguh situasi yang ia idam-idamkan; ngentotin mulut Dinarl dengan paksaan dan kasar.

Om Tio ingin segera mengakhiri. Ia tingkatkan kecepatan tusukannya. Ia cengkram erat hidung dan leher Dinar. Cengkramannya seperti mencekik. Dinar benar-benar dibuat seperti boneka seks oleh Om Tio. Urat-urat tangan Om Tio terlihat jelas sangat mencengkram leher dan menjepit hidung Dinar. Goyangan pantat lelaki itu makin beringas. Tampaknya ia akan segera klimaks. Sodokan itu semakin cepat dan cepat. Ia tidak peduli apakah Dinar masih hidup atau tidak.

Agar lebih bertenaga, kedua tangannya ia alihkan untuk memegang kepala Dinar. Rojokan kontolnya ke mulut dan tenggorokan Dinar makin liar dan brutal. Sesekali ia pukul kepala Dinar karena gemes.

“Hancur kau lonte”
“Gue hajar mulut lo sampe koyak”

Dinar mulai kehilangan kesadaran. Kedua tangannya lunglai. Om Tio pun sadar Dinar menuju pingsan. Ia pacu kontolnya agar segera jackpot.

“”Mati lo, Anjing”
“Mulut lo emang pantes didobrak sama kontol gue”
“Telen nih peju”
“Aaaaaaahhhhhhh…..”
“Crooooooot…crot…crot..”

Akhirnya dahaga Om Tio tuntas. Pejunya meledak di tenggorokan Dinar. Peju itu langsung meluncur ke lambung si gadis. Kelelahan, Om Tio duduk di sofa. Dinar terkapar di sebelahnya. Untungnya masih bernafas. Rupanya sudah berantakan. Peju dan liur bercampur di sekitar mulutnya. Makeup-nya luntur. Rambutnya acak-acakan.

Om Tio belum puas menyiksa Dinar. Ia panggil 2 kawan Koreanya untuk menggarap Dinar.

“Bro, hajar lobang taiknya nih. Belom gue pake”

Lee dan Kim yang masih asik merojok batang kontolnya di bo’ol Pamela secara bersamaan mengakhiri aktivitasnya dan segera merapat ke Om Tio.

“Tuh, lo pake deh barengan lobang bo’olnya”
“Kayaknya masih sempit”

Kim segera duduk di sofa dan mengarahkan Dinar untuk naik di atasnya. Dinar yang mulai kembali kesadarannya manut. Anal seks bukan hal baru baginya. Ia arahkan batang kontol Kim ke anusnya. Setelah pas ia turunkan. “Blesss…” Si pejantan dan betina sama-sama mendesah keenakan saling berhadapan. Dinar sudah tidak ada tenaga lagi. Ia biarkan Kim mengaduk lubang mataharinya.

Di sini Dinar salah perhitungan. Lee yang berada di belakangnya ingin juga menancapkan batal kontolnya di anusnya. Ia sadar ketika merasakan Lee menggesek-gesekan kontolnya ke lubang anusnya yang sedang dipake sama Kim. Dinar panik. Lubang bo’olnya bisa sobek kalau disodok 2 kontol sekaligus. Ia mulai meronta. Kim beraksi. ia tahan tubuh Dinar. Ia peluk erat gadis Sunda itu. Lee jadi leluasa mengunci sasaran tembak. Setelah dirasa pas, ia sodok batang kontolnya di lubang anus itu. Duo Korea itu tersenyum puas. Mereka sudah terbiasa sharing bo’ol.

Dinar menjerit-jerit. Anusnya serasa kebakar. Sakit, perih, dan panas jadi satu. Air matanya mulai menetes. Jeritannya berubah parau.

“Udah….Udah…”
“Ampun…Dinar ga kuat…”
“Pantat Dinar panas…”

Tapi justru itu yang dicari oleh Kim dan Lee. Duo Korea itu terus saja menancap dan menggoyang batang kontolnya secara bersamaan di lubang anus Dinar.

Tangisannya pun pecah.
“Tolong, tolong Dinar, Om”
“Tolong Dinar, Teh.”
“Hiks…hiks…hiks…”

Om Tio cuek saja. Pamela pun sudah tidak sanggup membela karena lubang duburnya sudah lebih dulu dihajar 2 kontol Kim dan Lee. Ia sudah setengah sadar akibat lelah dan sakit di anusnya.

Duo Korea tampak bahagia bisa menggarap 2 bo’ol dalam semalam. Hasrat mereka baru tuntas setelah 30 menit. Di momen itu Dinar sudah pingsan tak sadarkan diri.

TAMAT
 
Hell yeah finally it's end. :panlok3:
Hatur thankyou suhu udah tamatkan cerita ini.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd