Saat ini indra sedang tergeletak sekarat di sebuah tempat yang jauh dari keramaian, indra merasakan tubuhnya sangat dingin dan ingatannya kembali ke saat-saat indah dan menyakitkan.
24 mei 2014 adalah hari bahagia indra karena hari itu cintanya di terima oleh dina, hari-hari terasa indah di lalui sampai akhirnya indra memutuskan untuk melamar dina, "din mau gak kamu nikah sama aku?" kata indra saat itu, dan ternyata dina pun mau untuk menikah dengan indra walau mereka belum lama menjalin kasih tapi keduanya sudah mantap untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Akhirnya hari pernikahan tiba, indra dan dina terlihat sangat gembira di hari spesial bagi mereka berdua. Beberapa bulan setelah pernikahan "aku mau cerai sama kamu" kata dina, indra bagaikan di sambar petir mendengarnya, "kenapa din?",
"keluarga aku yang mau dan mereka udah setuju semua kalau aku cerai sama kamu", indra terdiam lalu berkata "apa karena aku udah gak punya apa-apa lagi?" indra memang tidak berkerja lagi tapi mulai usaha kecil-kecilan dan semua yang dia punya sudah gak punya harta lagi. Indra saat ini benar-benar terpukul apalagi setelah dia tahu bahwa istrinya menghasut keluarga indra dan sahabat-sahabat indra agar membencinya itu menyebabkan indra sangat depresi di tambah dia di diagnosis menderita penyakit jantung dan kanker darah, indra berusaha untuk tegar menghadapi semua masalahnya dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, sampai pada akhirnya dia menyerah untuk mempertahankan rumah tangganya dan ingin pergi ke tempat yang sunyi "loe jangan aneh-aneh ndra, mau apa loe mengasingkan diri? Gak ada gunanya loe begitu mending loe bangkit dan tunjukin ke mereka kalo loe bukan pecundang" seru dodo sahabat indra yang masih setia saat indra bilang ingin menyendiri, "gw udah capek do, dulu gw selalu baik sama orang tapi apa balasannya??? Setelah gw gak punya apa-apa semuanya pergi ninggalin gw" sahut indra dengan mata berkaca-kaca, indra kemudian berjalan sambil berkata "selamat tinggal do, sorry kalo selama ini gw udah ngerepotin loe", dodo cuma bisa memandang kepergian sahabatnya itu dengan sedih.
Senja itu indra duduk termenung di pinggir tebing, dia merasa hidupnya hampa dan tidak berarti lagi semua kenangan indah bersama dina muncul di kepalanya dan tak terasa air mata mulai menetes dari mata indra, apakah kamu udah lupa semua kenangan indah kita? Aku sangat cinta dan sayang sama kamu, apa kamu sadar itu din? Kenapa kamu tega din? Aku gak masalah semua orang memusuhi aku asal kamu selalu ada di sisiku, semua pertanyaan itu memenuhi benak indra saat ini, tiba-tiba indra merasa dadanya sesak dan sulit bernafas kemudian dia merasakan dingin yang luar biasa membuatnya tergeletak di tanah, saat itu indra tersenyum dan berkata "percayalah aku sangat menyayangi dan mencintaimu, kuharap kita bisa kembali bersatu dan memulai kisah cinta kita kembali"
mohon maaf kalau ceritanya agak sulit di mengerti karena ini tulisan cerita nubie yang pertama, mohon koreksinya dari suhu2 di sini
24 mei 2014 adalah hari bahagia indra karena hari itu cintanya di terima oleh dina, hari-hari terasa indah di lalui sampai akhirnya indra memutuskan untuk melamar dina, "din mau gak kamu nikah sama aku?" kata indra saat itu, dan ternyata dina pun mau untuk menikah dengan indra walau mereka belum lama menjalin kasih tapi keduanya sudah mantap untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Akhirnya hari pernikahan tiba, indra dan dina terlihat sangat gembira di hari spesial bagi mereka berdua. Beberapa bulan setelah pernikahan "aku mau cerai sama kamu" kata dina, indra bagaikan di sambar petir mendengarnya, "kenapa din?",
"keluarga aku yang mau dan mereka udah setuju semua kalau aku cerai sama kamu", indra terdiam lalu berkata "apa karena aku udah gak punya apa-apa lagi?" indra memang tidak berkerja lagi tapi mulai usaha kecil-kecilan dan semua yang dia punya sudah gak punya harta lagi. Indra saat ini benar-benar terpukul apalagi setelah dia tahu bahwa istrinya menghasut keluarga indra dan sahabat-sahabat indra agar membencinya itu menyebabkan indra sangat depresi di tambah dia di diagnosis menderita penyakit jantung dan kanker darah, indra berusaha untuk tegar menghadapi semua masalahnya dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, sampai pada akhirnya dia menyerah untuk mempertahankan rumah tangganya dan ingin pergi ke tempat yang sunyi "loe jangan aneh-aneh ndra, mau apa loe mengasingkan diri? Gak ada gunanya loe begitu mending loe bangkit dan tunjukin ke mereka kalo loe bukan pecundang" seru dodo sahabat indra yang masih setia saat indra bilang ingin menyendiri, "gw udah capek do, dulu gw selalu baik sama orang tapi apa balasannya??? Setelah gw gak punya apa-apa semuanya pergi ninggalin gw" sahut indra dengan mata berkaca-kaca, indra kemudian berjalan sambil berkata "selamat tinggal do, sorry kalo selama ini gw udah ngerepotin loe", dodo cuma bisa memandang kepergian sahabatnya itu dengan sedih.
Senja itu indra duduk termenung di pinggir tebing, dia merasa hidupnya hampa dan tidak berarti lagi semua kenangan indah bersama dina muncul di kepalanya dan tak terasa air mata mulai menetes dari mata indra, apakah kamu udah lupa semua kenangan indah kita? Aku sangat cinta dan sayang sama kamu, apa kamu sadar itu din? Kenapa kamu tega din? Aku gak masalah semua orang memusuhi aku asal kamu selalu ada di sisiku, semua pertanyaan itu memenuhi benak indra saat ini, tiba-tiba indra merasa dadanya sesak dan sulit bernafas kemudian dia merasakan dingin yang luar biasa membuatnya tergeletak di tanah, saat itu indra tersenyum dan berkata "percayalah aku sangat menyayangi dan mencintaimu, kuharap kita bisa kembali bersatu dan memulai kisah cinta kita kembali"
mohon maaf kalau ceritanya agak sulit di mengerti karena ini tulisan cerita nubie yang pertama, mohon koreksinya dari suhu2 di sini