Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiga Putri

Duapuluh Tujuh



Ansel dan nessa merapihkan pakaian masing-masing sebelum keluar mobil, dan ansel langsung memakirkan mobilnya ke dalam.

“anggit belum pulang ternyata” gumam nessa senyum melirik ansel yang baru masuk.

“masih sepi, di kirain si anggit udah pulang” ucapnya, melirik ke arah ponselnya yang baru menunjuka jam empat sore.

“mau apa asih sepi?” ness berjalan melangkah perlahan ke arah ansel.

“entotin kamu” jawab ansel memeluknya erat,

“hayuukkkk,, “ nessa langsung berlutut melepaskan celana ansel, sampai penisnya yang stengah berdiri terlihat. Tanpa basa basi, nessa mengocok sekaligus melumat.

“ohh yeahh” dssis ansel mengusap rambut nessa yang masih asik memainkan penisnya. Perlahan nessa membuka pakaian satu persatu.

“aku ajah” pinta nessa kembali dominan, ansel duduk di bangku dan kembali nessa naik turun. Bedanya kali ini ansel leluasa memakin buah dadanya dan melumatnya.

“kamu suka gaya ini?” tanya nasel menarik-manarik putingnya.

“iahh,, paling suka aku di atas, ungggghhhhh” jawabnya terus menggerakan pinggulnya cepat. Nessa sempat menghentikan gerakannya memebelakangi ansel, dan kembali menaik turunkan pinggulnya,

Remasan dari belakang dan juga cumbuan di belakang lehernya membuat nessa semakin liar menggerakan pinggulnya,.

“ohhhhhhhh eehhhh,, udah mau keluar beb?” tanya nessa memeutar-mutar pinggulnya.

“belum kok” jawab ansel santai,

“aku mau sampai lagii,,, uhhhhh” lanjutnya, kali ini gerakannya lebih pelan tapi pinggulnya semakin di tekan, ansel memaikan buah dadanya dan vaginanya bersamaan, jari-jarinya bermain di klitoris nessa..

“aaahhh gak kuattttt...” desahhnya, menekan dalam-dalam, dan kembali tubuhnya gak bergetar, ansel langsung menarik putingnya sambil memilih keduanya.

“aaaaaaaaaaaaaaahhhh” lenguh panjang nessa langsung menghempaskan tubuhnya kebelakang, nafasnya tak beraturan kali ini.

“kamu sukanya posisi apa?” tanya nessa yang masih terengah.

“posisi pas crot di dalem” goda ansel langsung melumat bibir nessa mesra.

“ahh ihh, iah aku kasih kok, jangan kode terus” jawab nessa ketawa kecil, padahal itu hanya sebuah ledekan.

“uhhmm paling enak posisi apa kalau di crotin di dalam beb?” tanya nessa.

“uhmm,, doggy,”

“ya udah, bikin aku klimaks sekali lagi tapi” pintanya manja, ansel menangguk dan mengajak nessa ke meja makan. Satu kakinya di naik ke meja, ansel sedikit membungkuk melumat vagina nessa, dan mengocok dengan kedua jarinya sampai sisa cairan putihnya perlahan keluar.

“ngggghhhhhh” rintihan manja nessa terdengar saat ansel menghentakan penisnya sampai mentok.

Beberapa menit berlalu, akhirnya ansel merasakan kepala penisnya berdenyut, tapi ia masih ragu untuk mengeluarkan di dalam, nessa pun di tarik untuk berjongkok.

“uhhh dikit lagi” desah ansel mengocok penisnya di depan wajah nessa,

“crrrroootttttttttttttttttttttt” semburan kencang sekaligus kental langsung membasahi wajahnya, nessa terpejam sejenak merasakan wajahnya begitu basah oleh sperma ansel.

“kenapa gak jadi?” tanya nessa mengelap wajahnya dengan kain,

“ngak apa-apa, belum mau menghamili siapa-siapa,”jawab ansel senyum tipis,

“hehe, gak bakalan hamil kok,”

“lagi gak datang bulan?” nessa memeluk mesra pinggang ansel.

“ di rumah madam para wanita selalu di suntik KB, tiga bulan sekali” ucapnya pelan

“KB?”

“iah, madam erna mencegah orang luar, terutama lelaki luar membuat anak tanpa seizinnya, jadinya kita semua tiga bulan sekali suntik KB” jelasnya.

“yahhh tau gitu crot d dalem” ledek ansel,

“tak bisa di ulangi” balasnya memakai pakiaannya lagi, ansel memeluk nessa dan mencium bibirnya mesra.

“mama, akuu pulanggg” ucap anggit tepat di belakang mereka, membuat ansel dan nessa langsung salah tingkah.

“aku gak liat kok, hehehe,”

“kamu pulang di antar cecil?” angguk anggit.

“ada di luar tuh,” mereka bertiga pun menuju teras rumah, ternyata cecil lagi duduk dengan memakai satu set pakaian rider, buah dadanya terlihat membuat karena tertekan,

“kalau gitu cecil pulang yah, nanti jalan-jalan lagi” ucap cecil pamit, sebelum itu melirik tajam ke arah ansel, yang memegang bagian bawah buah dada nessa, dan perlahan merabah buah dadanya.

Dengan cepat nessa menepis tangan ansel, hal itu membuat cecil tertawa geli. Dan langsung pamit dengan motor gedenya.

bongkahan pantatnya begitu menggodanya saat sudah duduk, bulat dan sekal, itu yang ansel amati saat cecil di motor.

“masuk, mama mau bikin makan malam”

“lo habis ngapain sama mama?” tanya anggit memegang tangan ansel sebelum masuk ke dalam rumah.

“kissing aja kok, “

“issh, “

“cemburu yah?” bisik ansel memeluknya dari belakang,

“uhhmmm, menerut lo?”

“iah,hehe”

“au ah, dah gue mau bantu mama, lepasin dong remesannya” pintanya.

“hehe maap beb, kerasa lebih gede sih”

“ihh, masa?” angguk ansel dengan wajah mesum, anggit langsunng balik arah kedalam, dengan wajah yang sedikit memerah, sesekali ia memegang buah dadanya, seolah untuk membuktikan ucapan ansel benar.

***

Beberapa hari ini ansel kembali termenung memikirkan ucapan madam erna yang tak langsung ada bibinya sendiri. Secara tak langsung Ia masih tak percaya dan terus memegang kalungnya dengan tatapan kosong, termasuk hari ini,

“ada disini gue kira lagi pacaran sama mama gue” ucap anggit membawa segelas teh hangat dan juga singkong rebus.

“kepikiran apa sih?”

“mama lo dah bilang soal madam erna?”

“uhhmm,, itu.. udah kok hehe, mama ceritain kemarin,”

“haaaa, gue bingung sekarang” helaan nafas panjangnya.

“bingungnya??”

“yahh bingung aja, sama canggung sama madam erna, sama orang-orang sini”

“tapi kita kan gak sedarah,”

“tetep aja, gue bagian dari panti sana, secara gak langsung kita semua sauadara” itu yang di pikirkan ansel,

“terus gimana?” ansel hanya menghela nafas panjang.

“kamu fokus ke tujuan kamu awal,?” potong nessa dari belakang.

“kalau memang benar-benar menerimanya, orang yang madam erna cari selama ini,”

“kamu bisa menggunakan hal tersebut, karena tanah ini peninggalan orang tua kamu. madam erna pasti bantu” lanjut nessa ikut duduk di samping ansel

“kalian percaya sama ucapan madam erna?” tanyanya menoleh ke arah anggit dan nessa.

“percaya, tapi lebih percaya kamu, kalau kamu bakal buat kita lebih baik jika bersama” jawab nessa.

“iah, gue juga, kok, gue yakin kita bisa” senyum anggit memeluk ansel erat, dan begitu juga nessa. Tentunya tangan ansel tak diam, kedua tanganya meremas pelan buah dada angggit dan nessa.

“TINN.. tttiinnn tinnn...” suara klakson motor tepat di depan halaman rumah, mereka bertiga pun kaget dan menjaga jarak satu sama lain.

Dari jauh ternyata itu cecil, lengkap menggunakan pakaian set rider seperti biasanya, ketat dan menonjolkan pemandang yang indah,

“loh tumben cecil kamu pagi-pagi kesini?’ sapa nessa, anggit langsung masuk kedalam setelah melambaikan tangan.

“hehehe, mau kasih kabar dari mama ajah” jelasnya, sambil masuk ke dalam, pikiran ansel langsung terbayang kembali kalau cecil tak memakai pakaian dalam,

“mbak, aku pinjam kamar mandi yah, buru-buru tadi, kebelet” ansel tertuju ke pantatnya yang begoyang-goyang

“di tampol enak ituu” gumam ansel.

“siapa yang mau di tampol?”

“lo??” anggit ternyata peka dengan ucapan ansel, dan tau matanya tertuju ke arah bongkahan pantat cecil yang ketat dan membulat.

“hehehe,,,

“issshhh dasar, sana bantu mama angkatin kayu, “

“oce bebeb” ansel mengelus bibir anggit dan langsung berlari ke belakang,

“mbaakk.. airnya abiss.. “ teriak cecil dari dalam kamar mandi. Dengan sigap ansel yang tak jauh dari sumur bergegas menuangkan air ke dalam.

“makasih mbak,” ansel sedikit mau mengintip tapi sayang, sebelum matanya sampai di sela-sela bambu, ia sudah mendengar resleting, pertanda cecil sudah merapat-rapatkan set rider nya.

Tak lama ia keluar, berdiri sebentar melihat ansel yang sedang mengikat kayu ranting, selesainya ansel melihat cecil sedang berbicara dengan nessa di ruang depan, ansel pun penasaran langsung mengupingnya.

“cecil kesini di suruh mama mbak,”

“ada apa emang?”

“mau jemput ansel, kalau naik mobil kelamaan, hehe” jelas cecil setelah beberapa menit mereka berbincang.

“wah ada apa ini, tumben,?”

“tau tuh mama, maunya suruh cepetan,”

“kalau bahas soal itu, ansel gak mau datang” potongnya berjalan kearah cecil dan nessa.

“bukan kok, bahas urusan soal yang awal katanya , mama mau kasih sesuatu” jelasnya.

“ya udah sana, nanti gak datang yang ada madam erna berubah pikiran” nessa menyipitkan matanya agar ansel ikut,

“iah ansel ikut deh”

“ya udah yuk”

Ansel sedikit berat hati kesana, karena ia mash kepikiran soal fakta yang sebenarnya, walau bersikap tenang dihadapan anggit dan nessa, ansel benar-benar tertekan karena itu.

“lo yang bawa” ucap cecil.

“haaaa??’

“kenapa emang, gak bisa?”

“haa?? Hmm itu?”

“haaaa.. haa terus ih kayak tukang klomang” celetuk anggit yang mendengar percakapan cecil dan ansel.

“hhahahaha” tawa cecil bersamaan dengan nessa.

“iah gue gak bisa” jawab ansel menyeringai sambil menggaruk kepalanya sendiri.

“ ya udah naik” cecil langsung naik di motornya, ansel naik di jok belakangnya yang agak menungging, itu membuat ansel benar-benar tak nyaman, karena membuatnya sangat membungkuk.

***

Belum lama berjalan, pinggang ansel terasa pegal, mau tak mau di berpegangan di spakbor belakang motor sambil meluruskan tubuhnya.

“lo seriusan gak bisa naik motor? Atau pura-pura biar....”

“Pelaannn-pelaaann,, “ ucap ansel reflek pegang pundaknya. Saat cecil menambah kecepatnnya

“naik sepeda naik motor gue gak bisa, gue trauma dari kecil karena sering jatoh naek sepeda”

“apa lagi, sekali di paksa gue hampir ketabrak, itu bikin trauma” jelas ansel.

“ouhh,,,”

“tangan lo jangan di pundak gue, pegel, “ pinta cecil.

Tak lama ban motor melewati jalan yang agak rusak, itu membuat ansel berpegangan, tapi sayang ia memegang buah dadanya dari belakang dan sedikit mendekap.

“lo beneran trauma?” tanya cecil penasaran.

“iah lah, kalau gak trauma jatuh dari sepeda atau motor gak bakalan pegangan gini”

“cihh,, trauma tapi ambil kesempatan” celetuk cecil, merasakan genggaman kedua tangan ansel di buah dadanya.

“hehe, reflek, “

“ihhh ngghh” tangan ansel kembali usil meremas buah dadanya pelan, benar-benar besar, hampir sama dengan madam erna,

Cecil memilih jalan pinggiran yang lebih rusak, berharap ia melepaskan genggaman di buah dadanya, tapi hal itu membuat tubuh ansel semakin menempel, begitu juga remasan tangannya.

“pelan-pelan, jalan pinggiran mah rusak,” ucap ansel di ikuti remasannya, cecil mendesis pelan, berpura-pura tak tahu. Apa lagi sangat susah berbicara dengan helm masih di pakai

“iahh baweelll, “ cecil menggerang pelan, dan memilih memelankan motornya, karena remasan di buah dadanya membuat kurang berkonsentrasi.

Cecil langsung membelokan motornya memasuki kebun karet, ansel yang masih asik diam-diam memainkan buah dadanya mengehntikan remasannya.

“kita kemana?” cecil tak menjawab dia berjalan semakin jauh dari jalan. Dan berhenti setelah tak terlihat jalanan.

“turun” pintanya.

“cepetaannn!!” ansel langsung turun, dan berpikir pasti ini karena ia meremas dengan sengaja buah dadanya. Tak lama di ikuti cecil yang turun dan membuka helmnya.

“lo sengaja kan?” ucapnya mendorong ansel pelan.

“apa?”

“janga pura-pura, gue lebih suka lo jujur aja, “ senyum cecil,

“iah, tadinya gak sengaaja karena takut, tapi lo diem aja, ya udah gue terusin” jawab ansel,

“ouh,, baguss... baguuss.. ya udah.”

“haaa?” cecil berjalan ke motornya,

“tunggu-tunggu, iah gue minta maaf, gak akan ulangin lagi, tapi jangan tinggalin gue disinilah, jauh dari mana-mana” ucap ansel agak panik

“okeeh,”

“sebagai gantinya,...” cecil melirik ke kiri kanan, untuk memastikan tak ada orang yang mendengarnya

“apa gantinya lagi?”

“lakuin apa yang lo lakuin ke mama” bisik cecil.

“heeeee?”

“gue mau tepatin janji gue disini” ucap cecil pelan.

“haaa disini??”

“seterah lo, sih, kalau gak mau ya udah..” senyum cecil dengan sedikit raut wajah kekecewaan. Cecil berjalan ke arah motornya lagi,

“okeeeh,.. gue setuju ” ucap ansel memegang tangannya.

Cecil mendorong ansel ke pohon yang terdekat, dan langsung mencium bibirnya. Ansel tak tinggal diam, ia meremas pelan, dari depan benar-benar besar terasa.

Ia pun langsung berjongkok, membuka celana ansel, sampai terlihat penis ansel yang masih tertidur. Dengan lihai cecil mengocok penisnya sampai setengah tegang,

“wowww segini udha gede,” gumamnya takjup, mengendus aroma khas dari penis. Pelan-pelan bibirnya melumat kepala penis ansel. Dan sedikit ia basahi dengan air ludahnya.

Cecil semakin semangat melumat penis ansel, apa lagi mulutnya kini penuh dengan penisnya. Perlahan cecil mencoba memasukannya sampai ke kerongkongannya.

“uhhuuukk.. uhukkk.. uhuukk” hasilnya cecil terbatuk tersedak.

Cecil pun berdiri, membuka resleting pakaian ridernya yang ketat, itu membuat ansel tercengang, karena cecil tak memaksii pakaian dalam seperti di pikirannys

“kenapa?”

“sangat menawan” ansel menarik cecil, kini gantian cecil yang bersandar di pohon, ansel berjongkong memainkan vaginanya yang ternyata plontos,

Lidahnya sedikit kesulitan menghisapnya karena pakaian yang di pakai cecil sedikit menutupi sebagian vaginanya. Diam-diam ansel memasukan dua jarinya, mengocoknya pelan sambil memainkan kilitorinysa dengan jempol.

“ouhhhh,,,nggghh” desahh cecil, ansel pun berdiri sambil terus mengocok vaginnya, tangan satunya meremas buah dadanya dan bibirnya melumat buah dada satunya,

“ohhh nooo.. nnoo.. nooo” desiss cecil, langsung klimakss.. tubuhnya mengejang sesaat.

“heee... ihh gila, pakai tangan doang padahal” gumam cecil agak kaget ia baru pertama kali klimaks dengan jari dengan cepat.

“pakai ini, ini bisa sampai lemes” bisik ansel.

“ayoo,, uhmm” ajaknya berposisi agak membungkuk, berpegangan pohon. Ansel langasung menyingkap sedikit bagian bawah cecil sampai ia bisa memasukan penisnya ke vagina cecil yang sudah terasa basah.

“aaaaahhhhhhh,, “ jerit cecil kaget meringis. Begitu juga ansel, merasakan penisnya yang agak terjepit.

“brettttt” tak sengaja ansel merobek pakaian ride sampai vagina cecil tak terhalang apapun

“oooohhhhhh.. yaaahhh terusss” desah cecil merasakan setiap centi penis ansel yang masuk.

“uhhhhhhhhhhhhh, yeaahhh terusss,,,, hentakinnnnn aggghhh” desah cecil, setelah masuk semuanya, ansel langsung menggerakan pinggulnya perlahan, meremas bongkahan pantatnya.

“jarang di entot yah ini memek?” tanya ansel dengan kata-lata agak kasar, untuk meningkatkan gairah cewek seperti cecil.

“lo doang,, uhhh, sisanya timun, atau dildo mama” jawabnya, ansel semakin cepat menggerakan pinggulnya.

“pantess.. uhhh enak banget ini kalau di crotin di dalam” goda ansel mempercepat gerakannya sambil memilin puting cecil.

“ihhh,, awas aja lo keluarin dalam!!,” ansek sesekali mengangkat satu kakinya, itu membuat cecil klimaks dengan posisi itu.

“plopppp” ansel mencabut penisnya, di ikuti cairan putih meleleh keluar, ansel mencari daun-daun agak lebar di taruhnya di tanah. Meletekan cecil di sana, dan kembali menggenjotnya perlahan.

“uhhhh,,,,,” desisnya memejamkan matanya membiarkan ansel sesukanya memainkan tubuhnya.

Kedua kaki cecil kini di pudak ansel, ansel berlutut sambill membungkukan pinggulnya, dan langsung menghujamkan penisnya dengan cepat.

“aaaaaggggghhhhh” desah panjang cecil yang cukup keras.

“ouhhh,,, lagiii teruussss” cecil mendesah tak berhenti,. Tubuhnya kembali klimaks menekan dalam-dalam pinggulnya.

“haaa... haaa.”

“gilaaa.. haaa... lemesss haaa” lenguhnya dengan nafas yang terengah.

“giliran gue,” ansel mengubah posisi cecil kembali menungging, dan memasukan penisnya lagi.

“plookkk plok plokk” bunyi benturan antara mereka, sesekali menarik tangannya ke belakang.

“ouhhh yaahhhhhh” ansel mencabut penisnya dan mengocoknya cepat. Cecil yang tau hal itu langsung berjongkok, melumat kepala penisnya sambil menghisapnya dalam-dalam..

“crrroooootttttttttttttttttt,,,, crrootttttt” ansel menekan penisnya semakin dalam, di ikuti semburan yang langsung menyembur seluruh dalam mulut cecil,

“pakkkk... pakk.. pakkkk” pukulan berkali-kali di paha ansel,

“ploppppp”

“uuhhukk.. uhuuukk.. uhukk.’ Cecil batuk tersedak sperma ansel yang masuk kerongkongnya.

“heheh, madam erna suka tau di gituin,” ucapnya asal.

“isshh, banyak banget gue nelennya” desisnya mengambil tumblr yang biasa ia bawa, dan langsung membersihkan mulutnya dan juga sekitaran mulut yang terkena sperma ansel.

“ tapi enakan?”

“mata lo enak!!, asin, rasanya ih, kayak ingus, gak lagi ah gue nelen gituan” ucap cecil tanpa titik sedikit pun.

selesainya ansel mendorong motor keluar kebun karet, ini di karenakan cecil sedikit lemas karena klimaks tiga kali, ia baru merasakannya klimaks tiga kali dalam waktu dekat.

Dan akhirnya cecil memilih istirahat beberapa menit menunggu kakinya ada tenaga.mereka saling berbicara satu sama lain.

“yuk” ajak ansel, cecil pun berjalan perlahan sambil merapatkan lagi pakaiannya riding, tetapi bagian bawahnya tentunya sudah sobek, menunjukan belahan vaginanya samar-samar saat berjalan.

“aagghhhhh engghh” lenguh cecil merasahan belahan vaginanya di elus jari-jari ansel.

“ihh,, udah ah.. hmm”

“hehehe, abisnya menggiurkan sih,”

“lo yang robek,, uhmm, tanggung jawab gantiin’ ucapnya menyipitkan matanya.

“pakai ini?” ansel menarik tangan cecil kearah celananya yang kembali tegang melihat cecil yang tertutup dari atas sampai bawah tapi tidak dengan vaginannya.

“mau lagi??” ucap cecil berbisik.

“siapa takut..”

“gini aja tapi,, hihihi” bisik ansel saat mencegah cecil membuka kembali pakaiannya, ansel langsung membungkukan sedikit tubuhnya berrpegang di stang motor.

“blesssshhh” ansel memasukannya dengan mudah, dan licin sisa pertempurannya tadi,

Tubuh cecil begerak mengikuti gerakan ansel, tanganya memegang motornya. seolahh takut motor takut, dan juga penis ansel copot dari vaginanya.

Setelah puas, ansel menarik pinggiran membiarkan cecil menaiki tubuhnya dan naik turun beberapa menit sampai posisi itu.

Sampai akhirnya cecil kembali klimaks, dan demikian ansel juga mau merasakan klimaks, cecil kembali mengocok penis sambil melumat kepala penisnya bersamaan.

“ouhhh,,, dikit lagi” cecil pun menurunkan resletingnya sampai buah dadanya, ia menjepitnya dan mengocok penis ansel ddengna buah dadanya.

“slrruupppss” sesekali lumatannya di kepala penis ansel.

“gak tahannn....”

“oggghhhhhh,,, crrrooooottttttttt” ansel kembali klimaks, yang langsung membasahi dagu, leher, dan buah dada cecil,.

“slrruuppspss” cecil kembali menghisap penisnya, s

“katanya jijik, tapi di isep terus” goda ansel,

“ihhmmm,, biarin” cecil pun berdiri, kembali menaikan resleting pakainnya. Tanpa membersihkannya dulu.

“ini bersihin” ucap ansel kasih botol minum yang tadi untuk membersihkan vaginanya.

“ gak usah, nanti bersihi takut kena entot lagi gue” senyumnya menyekanya dengan tanganya, dan langsung memakai helm.

“ayoo,, mama nyariin pasttii” pintanya, ansel menganggung kembali berpegangan di buah dada cecil, tapi kali ini cecil tak berkomentar, ia merasakan buah dadanya sangat basah, apa lagi sperma ansel terasa menetes ke perutnyanya sekarang.


Bersambung...


#Note, update dikit ya hu.... terima kasihh..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd