Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiga Putri

Duapuluh Empat.

Sesuai ucapan madam erna ansel berangkat sendirian kesana, tepatnya jam sebelas pagi. Dan tentunya dengan minuman ramuan herbal tadi malam.

“fuuhh.. gue jadi gugup gini,” gumam ansel berusaha menaikan percaya dirinya.

“apapun hasilnya, kita rayakan nanti” ucap tante nessa

“iah, kita makan-makan” lanjut anggit, tak lupa ciuman di pipi kiri dan kanan ansel bergantian.

“kalau begitu ansel berangkat” senyumnya dan lambaian dengan dari dalam mobil.

“haaaaa” tarikan nafas ansel sebelum mengetuk pintunya, rumahnya kali ini terlihat lebih tenang, tak ada kendaraan terparkir seperti sebelumnya.

“tokkk tokk tookk” ketukan pintu terdengar menggema terdengar di dalam, tapi tak ada respon setelah lima belas menit berlalu.

Suara pintu terbuka, ternyata cecil yang membukakan pintunya. Hari ini ia memakai pakaian yang membuat ansel menelan ludah, tangtopnya seolah tak kuasa menampung seluruh buah dadanya. Dan juga hotpaantsnya yang sedikit menggambarkan llipatan vaginanya.

“madam lagi tunggu, tapi sebelum itu, harus cek kesehatan” pintanya, masuk ke salah satu ruangan tak jauh dari ruang tamu. Ansel menurutinya masuk kedalam. Ini terlihat seperti ruang praktek dokter.

“serius cek kesehatan?”

“iahlah, sekaligus cek apa pakai obat kebugaran apa ngak nanti, ini permintaan madam” jelasnya, melakukan check up, dari tensi darah, mata, dan juga dari air pipis.

“kamu anaknya?” tanya ansel sambil menunggu hasilnya.

“iah, kenapa?”

“hmm ngak, bodyya gak jauh beeda” jawab ansel spontan, senyum sinis keluar dari raut wajahnya, cecil merasa itu hanya ucapan buaya.

“yang jelas kamu gak bakalan bisa,” senyumnya meremehkan ansel, walaupun sebelum cecil melihat keteguhan hati ansel.

“belum tentu,” jawab ansel percaya diiri.

“kita taruhan”

“taruhannya?”

“kamu kalah, setelah kamu keluar dari desa ini, kamu jadi babu di rumah ini, selama satu bulan, tentunya perlakukannya setara babu, jangan mikir macem-macem” satu kalimat yang menjelaskan semuanya. Kedua benar-benar kejam.

“kalau menang, siap-siap giliran kamu,” potong ansel saat menerima hasilnya, kalau ansel tak memakai obat-obatan. Cecil hanya terdiam mendengar ucapan ansel yang sangat percaya diri. Dan sedikit penasaran.

“okeh, setuju, ” jawabnya dengan percaya diri, kalau ansel akan kalah, ccecil hendak meningalkan ruangan itu, tapi ia sedikit meremas buahdadanya sendiri, anse sendiri sampai melenan ludah. Ia langsung menuju ke lantai dua, dimana kamar madam erna berada sekarang,

Dari pintu kamarnya saja, udah terlihat seperti pintu-pintu istana dalam dogeng, tapi tentunya pintunya terdapat kepala singa dan ring untuk mengetuk pintuk.

“tok tok tok tok”

“masuukkk” suara khas madam erna yang membuat ansel kembali menelan ludah. Melihat suasanya kamarnya benar-benar seperti kamar istana, jendela besar, tempat tidur besar dengan tiang kayu di setiap sudutnya, dan juga kelambu. Guci tua juga menghiasi kamarnya. Apa lagi temboknya juga di hiasi lukisan yang terlihat mahal.

Madam erna terlihat di depan jendela memakai gaun yang sangat menggoda, bisa di bilang seperti lingrie, apa lagi memakai stocking. Madam erna benar-benar terlihat elegant.


“udah siap?” tanyanya berjalan seperti model mengarah ke ansel yang masih berdiri di depan pintu.

“iah madam” jawab ansel menarik nafasnya dalam-dalam.

“sebelum itu lihat penampilan saya, gimana?” tanyanya meliuk-meliukan tubuhnya membuat penisnya langsung setengah berdiri, walau hampir mau setengah abad, tapi bodynya seperti umur tiga puluhan.

“seksi madam. Kayak Mamah muda,” jawab ansel senyum.

“hahhahaha, rayuan para buaya, tapi itu tak mempan di hadapan pawang buaya” jawabnya menarik kerah baju ansel ke arah tempat tidurnya.

“jilatin ini” pintanya meletakan kaki nya di kasur, ansel menuruti kemauanya, menjilati jari-jari kakinya yang masih terpasang stokcing, ansel menjilatinya sambil mencium sekitar telapak kakinya. Madam erna ternseyum kecil melihatnya. Dan kali ini kaki satunya.

Selesainya kini madam erna yang duduk di pinggiran tempat tidur, meminta kembali menjilat kakinya, tapi kali ini sampai pahanya, walau terasa tak enak karena terlahang stokcing ansel berusah menunjukan wajahnya yang menikmatii setiap inci kaki madam erna.

“unggghhh” ansel mengendus pahanya yang wangi, sesekali matanya melihat celana dalam hitam tipis menunjukan lipatan vagina madam erna.

“engggghhh” dengan sengaja madam erna mengapitkan kedua pahanya sampai wajah ansel menghadap tepat di depan vaginanya.

“eitsss gak boleh pakai tangan, pakai lidah” senyum madam erna saat tangan ansel mau membuka kedua pahanya. Dalam sekekap ansel berusaha melumat vagina madam erna yang masih di lapisi celana dalam.

Memang agak susah karena kepalanya tak leluasa bergerak untuk menemukan titik lemahnya, tak habis akal, ansel menekankan hidungnya yang agak mancung bergerak naik turun menegelus tepat belahan vaginanya.

“nggghhhh” lenguh madam erna, berkat hidungnya ansel tau dimana letak klitorisnya berada, dengan satu caplokan lidah ansel berhasil memainkan klitorisnya dan juga membuat celana dalamnya basah.

Dalam sekejap madam erna merentangkan kedua pahanya, membiarkan ansel terus melumat vagiananya,

“kamu cukup lihai juga yah, “ puji madam erna menikmati gerakan lidah ansel yang kini sudah masuk di balik celana dalamnya. Madam erna menarik tali di samping celana dalamnya sampai terlepas.

“wahhhh, mulusss” celetuk ansel sengaja untuk membuat madam erna senang, tapi memang benar vaginanya benar-benar mulus dan terawat, tentunya wangi.

“dasar anak buaya” celetuknya,

“seriusan madam, vagina yang paling mulus ansel pernah temui selama ini,” ansel langsung melumat kembali membuat madam erna mengerang nikmat sambil mendongkan kepalanya.

“yaahh, gtuu, jangan pakai tangan,”

“ssslrrruuupppssssss” ansel terus menunjukan skillnya dalam melumat, biasanya beberapa wanita bisa klimaks dengan posisi ini. dan lebih mudah kalau ansel menggunakan jari-jarinya.

“pegel?” tanya madam erna, ansel sedikit keualahan karena madam erna tak menunjukan tanda-tanda klimaks. Ansel mengangguk karena tak ada yang bisa lakukan lagi.

Ansel pun di minta rebahan di tempat tidurnya, madam erna dengan senyum mereka berjalan di sampingnya sambil mengikat kedua dan kakinya dengan posisi kaki dan tangan terbuka lebar.

“Madam.. “ desis ansel merasakan kaki dan tanganya terasa ketarik cukup keras. Itu membuat ansel hanya bisa menggerakan pergelangan tangan dan kakinya.

“kenapa?mau minta ampun? “ ledeknya memegang dagu ansel dengan wajah yang saling berdekatan.

“ bukan.. Gimana nanti ansel enjotnya” balas ansel tersenyum lebar.

“Hhahahaaaa.

“percaya diri sekali kamu,” tawanya lebar menggunting kaos yang di kenakan ansel.

“ Jangan di gunting madam.. Buka aja, “ pinta ansel, madam pun menurutinya membuka ikatan di kakinya dan perlahan menurutkan celana panjang ansel sampai terlepas. Menyisakan celana dalamnya.

“ Enggh” kakinya kini kembali terikat. Ansel merasakan seperti di film horror. Yang seakan akan menjadi tumbal iblis.

“kita lihat seberapa besar” Madam erna merangkak ke arah selangkangan ansel.

“wah diginian aja dah ngaceng, lembek pula” ledeknya. Ansel tertawa kecil.

“ada yang lucu? “ tanya madam erna mengangkat satu alisnya.

“Madam terlalu meremehkan ansel” jawabnya.

“Ini buktinya” dengan mudah madam erna merobek celana dalam ansel. Dan madam erna langsung terdiam sejenak.

Ia melihat penis yang di pegangnya ternyata masih belum bangun.

“ ya kan? “ lansel membalas ledekan madam erna.

“Ukuran belum tentu sebanding dengan daya tahan” balasnya langsung mengocok penis ansel dengan perlahan.

Ansel meringis nikmat, kocokan madam erna benar-benar lihai. Dalam beberapa detik penis ansel langsung berdiri tegak.

“wooooowww” desisnya mengigit bibirnya saat melihat ukuran penis ansel. Madam erna baru menemui ukuran penis sebesar ini.

“Slrruupppssssdd” di mulai dari menempelkan ujung lidahnya sampai akhirnya memenuhi seluruh mulutnya. Madam erna benar-benar menikmati ukuran penis seperti ini

“ohhhhhh ggnnngghh” lenguh ansel merasakan penisnya mulai berkedut. Yang bearti ansel harus menahan klimaks.

“kenapa sayang?”

“keluarin aja jangan di tahan” ucapnya sambil terus melumat kepala penisnya.

“Hahhaaa... Tenang kok madam.. Ansel bisa tahan lima menit lagi”.

“Oh ya??” Tangan madam erna dengan lihai lanjut mengocok dengan cepat.. Sesekali sambil melumat kepala penisnya.

“Gaak boleh klimakssss” gumamnya dalam hati, sambil membayangkan apapun agar tidak klimaks. Ansel benar – benar pertama kali menemui wanita seperti madam erna.

“mau menang yah? “ desisnya menyudahi kocokannya. Madam erna berdiri membuka celana dalamnya dan langsung di pakaikan ke kepala ansel.

Madam erna berlutut di depan wajah ansel, scara gak langsung vaginanya tepat di bibir ansel.

“ jilat lagi sayang” pintanya menekan pinggulnya sampai bibir ansel menempel di vaginanya.

Mau tak mau ansel melalukannya menjilati dengan posisi yang sekarang. Madam erna pun sambil meremas buah dadanya sendiri.

Kali ini madam erna membalikan tubuhnya posisi enam sembilan, dengan tubuhnya yang tinggi madam erna dengan mudah langsung melumat penis ansel yang masih berdiri tegak.

“lsruppopss..” jilatan satu sama lain.. Hanya terdengar erangan pelan dari madam erna dan ansel.

“ Masih bisa bertahan ternyata” gumamnya berdiri memposisikan penis ansel ke vagina yang basah.

“Enggghhhh” pekiknya merasakan kepala penis ansel mulai masuk perlahan.

“perlahan aja tante. Lebih nikmat dari pada buru-buru” ucap ansel dengan wajah yang sebagian tertutup celana dalam madam erna

“Jangan sok ngatur, kamu cuman buat puasin saya oke. Jadi jangan protes” ucapnya berbeda dengan tindakannya yang memasukan penis ansel perlahan. Seolah ia menikmati setiap inci penis ansel.

“aaaihhhkkk” pekik madam erna cukup keras, ansel sengaja menghentakan pinggulnya. Ia sengaja melakukan untuk melihat reaksinya. Karena madam erna orang yang tak bisa d tebak.

“ihh... Berani-beraninya yah” omelnya dengan suara agak mendesah.

“Madam umur segini masih kayak abg. Sempittt” potong ansel, merasakan vaginanya yang masih terasa menjepit di usianya. Memang beda kalau di rawat sama ngak.

“itu rayuan?”

“hehe.. Iah biar tangan ansel di lepas.. Kan enak madam sambil di remas” madam erna mengacuhkan ucapan ansel. Yang ada di sengaja memainkan buah dadanya sendiri sambil naik turun.

“uhhhhhhhh” erangan nikmatnya menekan sedalam-dalamnya.. Madam erna langsung menggerakan pinggulnya naik turun dan kadang memutar pinggulnya perlahan.

“kamu mau ini?” tanya menyingkap bagian atasny sampai terlihat kedua buah dada madam erna. Masih terlihat kencang dengan puting yang sudah mengeras.

“mauuuu, lepasin ikatannya” jawab ansel dengan bibir yang siap mau mengenyot. Madam erna perlahan membungkukan tubuhnya.

“eitzz nakal, gak sabar banget anak muda sekarang” ledeknya pas ansel menjulurkan lidahnya yang hampir mengenai puting.

“Slrruuppsss” hisapan kencang membuat madam erna meringis panjang, ansel terlihat seperti bayi yang haus akan susu. Dan juga madam erna menikmatinya mengeser buah dadanya bergantian untuk di hisap ansel.

“Uhhh.. Eaahhhh” desah madam sambil menggerakan pinggulnya bersamaan dengan hisapan di buah dadanya. Madam erna mendongakkan kepalanya ke atas sambil terus mendesah pelan.

“enak madam?” tanya pelan ansel, madam erna mengangguk mengiakan. Penis ansel mulai berkedut merasakan vagina madam erna yang seolah terus menelannya semakin dalam.

“Keluarin aja madam.. Ansel bisa kok tahan, “ senyum ansel. Madam berpegang di pundaknya sambil ansel terus menikmati buah dadanya..

“ngggghhh sssshhh geliiiii” desisnya cukup keras, ansel diam-diam mengigit pelan sambil memutar-mutar lidah di ujung putingnya.

“oh no no no.. Jangan gerak.. Gitu obhh ohhhh” racaunya saat ansel menggerakan pinggulnya berlawan dengan arah gerakan madam erna.

“Plokk plok plok” bunyi saat paha mereka berdua bebenturan.

“uhhhmmmmm “ madam erna langsung menekan pinggulnya dalam-dalam dan bibirnya langsung melumat bibir ansel.

“nggghhhh” lenguhnya tertahan bibir ansel. Tak lama madam erna diam sejenak denfan nafas yang tak beraturan.

“Hampiirr.. Gila dua kali naik turun lagi bisa keluar gue” gumam ansel dalam hati,

“madam klimaks? “

“ngak tuh.. Cuman capek naik turun” jawabnya pelan, tak seperti tadi.

“Masa? Kok penis ansel kayak urut-urut.. “ godanya.

“emang masih terasa?” angguk ansel tak berbohong, otot vaginanya masih terasa menjepit.

“Iah.. Ansel gak pernah bohong, masih menjepit, tapi.. “

“tapi apa?” tanya menegakan tubuhnya.

“Tapi ukuran membukitkan daya tahan juga kan? “ senyum menang ansel.

“Cihh... Ini baru permulaan, kamu masih bau kencur. Yang baru cicipin wanit polos” balasnya tetap tak mau mengakuinya.

“Asal Madam tau aja. Kalau ansel main sama madam sering pasti bisa buat madam terkapar lemas” ansel membalas tak mau kalah.

Dalam percakapan ini, ansel sesikit mengetahui. Saat makling love komunikasi bisa sedikit membuat madam erna bisa menikmati klimaks.

Walau begitu, staminanya memang lebih tinggi dari wanita lainnya.

“ no.. Itu mustahil, saat kamu klimaks satu kali aja, seterusnya tak akan bisa tahan lama, seperti pria lainnya” senyum madam.

“Kalu gitu biarkan ansel buktikan ke madam” jawab ansel percaya diri.

“Semangat sekali kamu... Tapi tak salah di coba.” Madam langsung membuka semua ikatannya, pergelangan ansel terlihat memerah karena ikatan yang kuat.

“aaahhh” jerit madam saat ansel memeluknya dari belakang sambil meremas kedua buah dadanya. Madam erna tak menolaknya, membiarkan ansel memainkannya.

“ uhhh... Kamu lebih liar dari pria hidung belang selama ini” bisiknya menikmati elus di vagina dan buah dadanya. Dan juga ansel menciumi tengkuk madam erna.

“Oh ya? Berapa pria yang madam nikmati?” obrolan yang tadi mendominasi berubah perlahan menjadi mengalir, seolah mereka sepasang kekasih.

“dua puluh, tapi KO semuanya” jawabnya mendesah nakal membuat penis ansel kembali menegang perlahan.

“wah.. Cuman buat satu kali klimaks aja dong?” ansel mengeser tubuhnya tepat di jendela.

“hahahahhaaa.. “ madam erna menjawab dengan ketawa, yang bearti itu benar. Ansel langsung berjongkok sambil meregang kan kedua paha madam.

“kamu mau jilat lagi? “ tanyanya berpegangan di pinggiran jendela.

“Iah, mau hisap habis vagina madam yang gurih” kedua jempol ansel perlahan membuka belahan vaginanya. Dan ansel langsung menghisap kuat lubang vaginanya.

“Ohhhhhhhhhhhhhhhhh ngggh” lenguh panjangnya, ansel pun menghisap tanpa ragu, walaupun cairan putih yang cukup banyak di vagina madam.

Madam erna menoleh ke belakang dengan mengigit bibirnya, secara gak langsung madam erna sangat menikmati perlakuan ansel.

“Masukin ajah, “ pinta madam.

“ngak mau” ansel menyelipkan penisnya di antara paha madam.

“Cih.. Di kasih enak malah nolak” jawab madam menoleh lagi kearah ansel.

“Ansel mau bikin madam minta ampun hari ini, “ ansel langsung menggerakan pinggulnya mengesekan belahan vaginanya. Dan tak lupa kedua tanganya memainkan buah dada madam.

“oh silahakan, buktikan sayang” desahnya ikut memegang tangan ansel yang meremas buah dadanya.

Ansel diam-diam mengesekan kepala penisnya sampai masuk dan di lepas. Hal itu membuat madam meringis.

“ohhh.. Yaah terus” desahnya merasakan penis ansel mulai masuk. Tapi itu tak lama, ansel kembali mencabut dan melakukan beberapa kali.

“issshhh..” madam erna mendorong pelan ansel dan duduk di meja kecil dekat jendela sambil membuka lebar kedua kakinya yang jenjang.

“sini.... “ pintanya menggerakan jari telunjuknya. Senyum ansel melangkah pelan. Dan langaung melumat vaginanya, kali ini memainkan vagina madam erna lebih mudah.

“Ohhhhh” lenguhnya mendongakan kepalanya kebelakang, sesekali tangannya meremas kepala ansel.

Selesainya ansel menempelakan kembali kepala penisnya, di tekananya perlahan.

“Gini madam? “ tanya ansel mengerekan pinggulnya saat setengahnya masuk.

“Kamu benar-benar ngeselin yah mggghhhhh” omelnya bercampur desah.

“Anfgggghhh” jerit panjangnya saat ansel menghentakan seluruh penisnya dalam-dalam. Dengan tatapn tajam madam erna melihat ansel, tapi itu tak berlangsung lama. Matanya terpejam menikmati sodokan ansel.

Kini kedua kaki madam erna di buka lebar, dengan cepat ansel terus menggerakan maju mundur penisnya,

“ohh madamm,, enggh” desis ansel mereasakan kepala penisnya berkedut sedikit,

“keluarin ajah, uhhhh “ ucapnya melihat ringisan ansel, kedua tanganya langsung merangkul ansel.

Ansel mengeluarkan semua kemampuannya di posisi ini, di mulai dari melingkarkan kaki madam erna ke pinggangnya, ke pundaknya, tapi tak ada hasil, madam erna masih belum menunjukan klimaksnya.

“he haaaa ha” nafas madam erna tak beraturan, ia menahan klimaksnya sekuat tenaga di hadapan ansel. Begitu pun ansel sedimikian rupa untuk tak klimaks.

“gimana kamu nyerah?” tanyanya berdiri berhadapan.

“mana mungkin, justru semakin semangat ansel bisa ketemu lawan yang sangat tangguh, “

“kalau wanita lain pasti udah lima kali klimaks” lanjut ansel memeluk madam erna, dan bibir mereka kembali berciuman, ansel melakukannya untuk memikirkan cara lain agar tante erna cepat klimaks.

“oh ya bisa sampai segitu?” angguk ansel,

“madam erna bisa merasakannya kok, asal jangan di tahan -tahan” bisik ansel meremas bongkahan pantatnya yang masih terasa kencang,

“oh ya? Ini aja belum klimaks” jawabnya mengocok penis ansel yang terlepas.

“maka dari itu madam nikmati ajah “ ansel langsung membalik tubuhnya sampai ke jendela, tangannya sedikit menarik pinggul madam agar ansel bisa memasukan penisnya perlahan. Hal itu pun berhasil tubuh madam terjepit antar tubuh ansel dan kaca jendela.

“uhhhhhh yaahhh” desahnya merasakan sensasi yang berbeda seperti ini..

“ohhh..... nooooo nggghh eaaahhhh” desahhnya panjang, ansel mengangkat pinggul adam erna sedikit, dan mempercepatan gerakan pinggulnya.

“uunnnggggggghhhhhh nggghhh” lenguh panjang madam erna mencengkram kuat kaca jendela dengan mendongakan kepalanya,

“dua kosong kah?” senyum ansel lebar, madam erna jatuh duduk perlahan sambil berpegangan ke kaca jendela.
Berselang beberapa menit berlalu, madam erna kembali berdiri di hadapan ansel, nafasnya masih belum teratur,

“sekali lagi... “ ucapnya.

“madam masih kuat? “ madam erna hanya tersenyun pelan berjalan ke arah tempat tidurnya. Ia pun langsung menunging.

“ayooo sayang” pintanya. Sebelum memasukan penisnya. Ansel sesekali menjilati belahan vaginya perlahan.

“plaakk” tamparan kecil di kedua bongkahan pantatnya, di ikuti penis ansel yang mulai masuk.

“nggghh.. Iaah teruss sayanggg uh” racau madam erna sambil terus menungingkan pinggulnya.

Tiba-tiba ansel mencabut penisnya, mengubah posisi madam erna tengkurap, dengan bagi perutnya tertahan bantal. Itu membuat pinggulnya yang ke atas.

“blessss” ansel langsung memasukan penisnya lagi. Kedua tangannya berpegangan di kedua tangan madam errna.

“ohh... Aku mau sampai lagiiii.. “ desah madam yang tak lama seperti tadi..

Tiba-tiba ansel mencabut penisnya meregangkan kedua kakinya, tangan dan lidahnya kembali bermain di vaginanya,



“elelelelee” lidah ansel bermain di klitorisnya sedangkan tanganya mengocok cepat dan tambah cepat di vagina madam erna..

“aARGHHHHHHh” jeritttt keras madam erna yang squirt, ansel tiba-tiba memasukan penisnya dan menggenjotnya dengan cepat.

“Aaaggghhhhh ngghghh” desah bercampur cipratan squirt nya...

“Ohh madam.. Ansel may” kepala penisnya sekarang berkedut.. Ini pertandanya anslel tak tahan lagi. ia benar-benar tak kuat menahannya lagi,

“madam.. Dikit lgi”

“di dalem sayang.. Ngghhhh.. Pleasee” pintanya.. Ansel pun menghentakan pinggulnha dalam-dalam.

“Crrrrooootttttttzzzz... Crrooottttzzzzzzz....... “ semburan begitu kencang, menyemprot vaginanya. Ansel merasakan ini seperti kencing..

“Ohhhh yeahh haaa haaa” lenguh nafasnya terus menghentak-hentakan sampai terasa kembali penisnya seolah di telan.

Sedangkan ansel masih merasakan penisnya berkedut linu, karena menahan klimaks berkali-kali.

“plopppppp”

“tiga satu... hehehe” ucap ansel terengah dan merasanya nyeri di kepala penisnya. Madam erna tak berkata apa-apa, seolah tatapan kosong menghadap ke arah atas.

Dan ansel duduk dengan penis yang sudah lemas. Ia bisa melihat seprei benar-benar berantankanan. Sekaligus basah seperti ngompol,


Bersambung....

#Note, update dikit ya hu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd