Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiga Putri

Sepuluh​



Ansel menganggap itu adalah jawaban, ia merasa ucapan anggit benar, harganya dirinya sudah lama hilang setelah menuruti kemauan wanita dalam urusan sex. Termasuk kemarin dengan pemilik kontrakannya.

“makan di luar yuk” ajak anggit,

“boleh, kemana?”

“bentar gue cari yang diskonan” matanya melihat anggit yang mencari menu makanan yang benar-benar diskon.

“ada nih, tiga puluh ribu berdua, paket lengkap, ayam geprek sama teh botol” tunjuknya ke rumah makan yang baru saja buka.

“dimana itu?”

“tinggal naik angkot kok, dua puluh menintan dari sini” jelasnya, ansel pun setuju ke rumah makan ayam geprek. Tepat di depan pintu kontrakan mereka berdua berpapasan dengan bu fitri.

“mau kemana nih malam-malam?” tanya bu fitri menyilangkan kedua tangannya.

“mau cari makan bu sama kakak saya” jawab anggit senyum, kini ansel tak perlu kwahtir lagi di pergokin sama ibu fitri, anggit baru saja bilang kalu kakaknya menginap untuk beberapa hari sebelum ia pulang kampung.

“oh oke, hati-hati” matanya mengedip sesekali kearah ansel, ansel yang mengetahui hanya senyum pelan. Ia mencoba tak membalasnya.

Sesampainya disana, benar-benar ramai. Karena rumah makan baru buka beberapa hari. di tambah diskon besar-besaran.

“yah padahal, murah loh,”

“mau antri?” tanya anggit menghela nafas melihat banyak orang yang datang.

“enggak, cari yang lain” jawab ansel, ia tak kebayang sampai jam berapa harus mengantri, apa lagi sekarang sudah jam tujuh malam.

“gimana makan nasgor aja di depan situ? Ajak ansel saat anggit menekan-nekan toucscreennya yang susah di pencet.

“lo mau?” tanya anggit kearah pedangang kaki lima.

“sekarang apa aja lah, yang penting makan” reflek ansel memegang tangan anggit erat sampai di tempat nasi goreng.

“Bang dua porsi pedes” pinta ansel.

Tak ada pengunjung sama sekali selain mereka berdua, apa lagi dengan ada lilin menayala sambil berhadapan. Sekilas memang romantis tapi ini karena listrik tiba-tiba padam. Mau tak mau harus pakai lilin.

“silahkan sudah jadi” ucap abang nasi gorengnya.

“selamat ulang tahunn!” ucap pelan ansel saat satu suapan di mulutnya..

“uhuuk uhuukkkk” hal itu membuat anggit tersedak, dengan sigap ansel memberikan air kepadanya. Seperti saat makan di tangga darurat.

“lo tau darimana?”

“hmmm gak sengaja pas lo terima telepon, lagi pula di loudspeaker, pasti gue denger lah” jelasnya.

“ohh hm,.. heheh” perasaannya terasa aneh, malu, senang, menjadi satu karena ada orang lain yang dekatnya mengucapkan ulang tahun selain dari mamanya.

“anggap aja ini first date kita, “ lanjut ansel.

“apaan itu...?”

“kencan,, anggap aja kencan romantis, cuman ada kita berdua, terus lilin” senyum ansel.

“saya masih disini mas, jadi bertiga” sahut abang nasi goreng. Mereka berdua pun jadi salah tinggkah dengan sahutan abang nasi goreng.

Suasana yang cangung menjadi mencair sekarang, bisa di lihat dari cara makan anggit yang masih sama,

Selesainya ansel dan anggit melewati tempat makan tadi. Yang tadinya ramai sekarang gelap gulita. Hanya beberapa orang yang sudah terlanjur makan. Termasuk pakai lilin seadanya.

“untung gak jadi makan disitu yah” ucap anggit menoleh ke arah rumah makan.

“ho.oh” secara bersamaan langit malam terlihat mendung, di tambah angin yang cukup kencang.

“pulang yuk” ajak anggit yang memegang tangannya, ansel langsung tersentak kaget dan juga senyum membalas menggengam erat tangan anggit sampai menaiki angot.

“mas.. Dek.. ”

“turun disini yah, saya mau balik arah” ucap supir angkot.

“Yah.... Masih seperempat lagi bang” protes anggit.

“ Ya udah turun” bisik ansel, anggit pun terpaksa turun juga.

“Nih goceng berdua, “

“yah dek kurangg tiga ribuu”

“gak mau, siapa suruh di turunin tengah jalan” omelnya.

“Yeee.. Galak amat jadi bocah” sahut abang angkotnya. Ansel udah antisipasi kalau abang angkotnya macam-macam.

“gue sumpahin lo sepi penumpang!!” Teriaknya cukup keras..

“ Gue sumpahin lo klebes keujanan” lanjutnya langsung beputar arah.

“Dodol, udah malam pasti sepi penumpang kali” ansel menahan ketawa melihat tinggkah anggit yang tak bisa di tebak.

“Issh.. “desisnya kesal melirik tajam ke ansel.

“yah.. Keselnya pindah ke gue dah... ” celetuk ansel mengikuti anggit dari belakang. Anggit yang masih kesal langsng jalan cukup cepat.

“ayo cepetan.. “ ansel setengah berlari menyusul anggit dan genggam tangannya. Air hujan mulai turun,

“Pelan-pelan” pinta anggit saat dirinya setengah berlari juga.

“jlegerrrrrr.... “ suara petir cukup keras, seolah petirnya ada di samping mereka. Tak lama hujan langsung deras di ikuti angin cukup kencang. Sekejap tubuh anggit dan ansel langsung basah kuyup.

“ jalan di belakang gue” pinta ansel sambil jalan perlahan karena anginnya berlawan dengan arahnya. Walau di belakang ansel, anggit tetap kehujanan. Tapi setidaknya hujan angin tak langsung menerpa tubuhnya.

“er er erel er er” tubuh ansel mengigil sampai giginya bergetar saat sampai di kontrakan.

“udah belom? ” tanyanya di sela-sela menggigil.

“iah udah”

“klekkk” pintu terbuka anggit langsung membuka kaosnya dan mengambil handuk buat ansel yang masih mengigil. Ansel membuka kaosnya yang basah, melilitkan handuk di tubuhnya.

“jlegeeeerrr!”

“breetttt!! “ suara petir yang sama kerasnya membuat listrik padam seketika.

“ baru juga mau mandi” gerutunya anggit mencari ponselnya di kasur yang ia lempar, walau ada cahaya sedikit dari jendelanya tapi tetap aja itu masih terlalu gelap.

“ponsel gue juga dong” pinta ansel.

“Ambil aja sendiri” celetuk anggit merangkak di kasur. Ansel diam-diam langsung memeluk anggit dari belakang.

“ahhhh~” jerit anggit cukup keras.

“Ih ngapain lo ihh~” desisnya menepak tangannya agar terlepas. Tapi ansel tak melepaskannya.

“Kedinginan guee” bisiknya sampai ansel dan anggit posisi menyamping di kasur.

“Baju sama celana gue basah” tolaknya, memang basah tapi tak separah ansel sampai air menetes dari pakainnya.

“ gak usah pake aja” bisiknya lagi. Kini kepala ansel di samping kupingnya.

“Ihhhh maunya lo, dasar mesumm” ucap anggit lagi yang tak berusaha melepaskan tangan ansel.

“hehe.. Kita kan dah pacaran”

“kapaann? “

“tadi, itu pertama kita ngedate kan?”

“ihh.. Ngak kok” ansel langsung memposisikan tubuhnya duduk dan tentunya masih peluk anggit dari belakang dengan posisi duduk juga, Tangannya ansel melingkar di perut anggit.

“gue tau kok jawabannya, lo masih malu kan” bisiknya di tengguk leher anggit.

“nggh.. Gk hmm “ gak langsung anggit menggeliat karena geli.

“masa?” Kepala anggit menoleh ke samping kan tepat kewajah ansel. Walau gelap ansel masih melihat mata anggit menatapnya tajam.

“Mmuuchahh” kecupan mendarat di bibirnya, anggit terdiam sejenak. Jantungnya terasa lebih berdebar dari sebelumnya.

“sini gue bukain daripada nanti masih angin” dengan sigap tangan ansel membuka tangtopnya.

“eehh jangan hm” pintanya saat ansel berniat membuka celananya

“ Gak apa-apa kok” tangan panjang ansel dengan mudah melepaskan celana sekaligus celana dalamnya dalam satu tarikan. Tak hanya celana luar yang basah, tapi celana dalamnya juga.

“gini kan anget” ansel kembali memeluk anggit, kulit mereka sekarang saling menyetuh untuk pertama kali.

“curang, lo gak di buka” ucap anggit pelan.

“ oh ia, basah” sambil duduk ansel membuka celananya, ini lebih susah daripada membuka celana anggit. Anggit tau ia langsung membantu menarik celananya dari lutut sampai terlepas.

“makasih” ucap ansel saat anggit tak berani menoleh ke benda panjang di selangkangan ansel. Ia langsung duduk bersandar si samping ansel. Anggit memeluk lututnya sendiri.

“enggghh” jeritnya pelan pas ansel menarik pinggangnya ke pangkuangnya.

“er er er er er er” Ansel kembali mengigil sampai gigi bergetar lagi. Tak ada penolakan dari anggit. Yang ada anggit hanya terdiam saat merasakan benda yang cukup besar menganjal di belahan pantatnya.

“Ahhh.. Angettnya” desisnya merasakan hangat di dadanya, anggit pun juga merasakan hanngat di punggungnya.

“Ngeganjel bangun dikit” pinta ansel, anggit menurutinya mengangkat pinggulnya agak tinggi dan bersamaan kepala ansel melewati belahan pantatnya sampai belaham vaginanya.

“Aahh” reflek anggit merapatkan kedua pahanya, tetapi kedua pahanya mengapit penis ansel yang sudah berdiri tegak. Anggit juga merasakan batang penisnya tepat di vaginanya.

“ngggh ah ihsssh jangan macem-macem” desisnya menggeliatkan kepalanya saat ansel mengendus tengkuknya.

“ gak kok. Buktinya masih aman aja” anggit menoleh sedikit ke samping, langsung di sambut dengan lumatan di bibirnya.

“nccchhmuahcmmhh” anggit membalas lumatanya.. Tangan ansel yang tadinya memeluk pinggangnya. Kini satunya meremas buah dadanya.

“ohhhhhh~” lenguh anggit. Saat jari telunjung ansel menekan putingnya, walau kecil tapi jari ansel merasakan putingnya mengeras. Dan sekarang kedua tangan ansel memainkan buah dadanya.

“geliii ihhmm ngggh sshh” desahnya menggeliatkan badannya. Yang secara gak langsung batang penisnya tergesek-gesek beberapa kali.

“Enggfhhhh nggh” tubuhnya sontak terkejut, saat dua jari ansel bermain di vaginanya..

“ ouhhhhh.. Uhm” tubuhnya menggeliat lagi pas dua jari ansel bermain di klitorisnya.

“gue bisa buat lo satu menit klimaks” bisiknya.

“Haa? Hmm. Gk mungkin hmm. “

“sekarang lebarin kedua kaki lo dan rileks aja” bisiknya. Tanganya yang tadi bermain di buah dada anggit beralih ke pahanya.

“Nah gitu lemesin. Jangan di lawan. Enjoyy” bisikannya membuat anggit menurutinya. Sampai ia benar- benar mengangkang lebar.

“Siap?” anggit tak menjawab hanya menggigit bibirnya pelan.

“engh” tangan kiri ansel mengelus kedua pahanya bergantian. Dan tangan kanannya mengelus dari bawah. Di mulai dari bongkahan pantanya sampai belahan pantatnya.

“ah enggh” kedua tangan anggit memegang legangannya, seolah takut terjadi sesuatu dengannya. Jari- jari ansel bermain di belahan vaginanya. Sesekali ansel melumat bibir anggit yang tubuhnya sekarang bersandar di bahu kirinya.

“aahh” pekiknya terkejut saat jari kelingking ansel berusaha. masuk ke lubang ansusnya.

“ Sssshh ssshh ngghh” tangan kiri ansel sekarang mengelus belahan luar bibir vaginannya. Dan jari telunjuk tangan kanannnya membelah belahan vaginanya perlahan.

“aaaaah.. .. Nggghh”

“jangan di tahan oke.. Enjoy aja” bisik ansel merasakann kedua kaki anggit berusaha menjepit tangannya, tapi anggit tak melakukan tetap memposisikan kedua kakinya mengangkang.

Anggit menahan desisnya saat kelingking ansel masuk anusnya dengan susah payah. Kini giliran jari tengah ansel mencoba masuk ke vagina anggit yang rasanya susah dan sempit. Jari telunjuknya mainin klitoris bersamaan dengan jempol kirinnya.

Ansel lakukan dengan bertahap, sampai akhirnya dengan cepat kedua jari ansel memainkan cukup cepat klitoris anggit.

“aaahh nggghh uhhhhh” lenguhnya menggeliatkan badannya. Ansel kembali menyumpal bibir anggit dengan bibirnya.

“bles” jari tengah ansel masuk perlahan ke vaginanya. Dan jarinya keluar masuk perlahan, bersamaan dengan gesekan di klitorisnua.

Tubuh anggit langsung menggeliat dan mengejang beberapa kali, menekan sampai menghentakan pinggulnya.

Cairan hangat meleleh ke jari tengah ansel. Perlahan ansel mencabut jarinya di anus dan di vaginanya. Andai tak mati listrik ansel bisa melihatnya dengan jelas.

“Enak?” bisiknya merebahkan anggit di sampingnya.

“iah” nafasnya terengah, karena baginya ia baru mengalami klimaks seperti itu. Ansel juga ikut rebahan di sampingnya. Bibir kembali melumat dengan penuh perasaan. Jari ansel mengoleskan cairan putih ke sekitar pahanya merata.
****​

Hujan tak ada pertanda berhenti, di tambah listrik belum menyala. Sekitar lima menitan nafas anggit menjadi normal.

“aagghh apaan tuh” ucapnya kaget, tanganya di arahin ansel ke penisnya yang setengah menegang.

“pegang aja.. Genggam dengan lembut” pinta ansel kembali mengarahkan tangan anggit ke penisnya. Agak ragu tapi setidaknya tangannya benar-benar menggengam penis ansel.

“nah ia gitu naik turunin” anggit merasakan penis anael semakin membesar dan keras, tapi ia tak mau melihat ke arah ansel yang rebahan di sampingnya.

“mau apa lagi” tanyanya memposisikan anggit menyamping.

“kita cuddle, sekalian buat lo klimaks lagi” bisiknya mencium tengkuk anggit.

“hee apa ituu? “

“Ngghhh” Ansel langsung menempelkan kepala penisnya di belahan vaginanya. Kakinya di angkat sedikit, dengan begitu kepala penis ansel bisa leluasa menggesek penisnya.

Semakin lama lenguhan anggit semakin terdengar manja, apa lagi desahannya di tahan, membuat ansel semakin cepat menggesekan penisnya.

“iah gitu sayang, enjoy nikmatin aja” bisik ansel.

“ugghhhh aawsshh” desisnya merasakan kepala penis ansel masuk ke lubang vaginanya, diam-diam ansel menggesekan kepala penis, dan butuh waktu menempatkan kepala penisnya di lubang vaginanya

“plop” ansel kembali mencabutnya lagi, menggesekan lagi beberapa kali, dan lagi memasukan kepala penisnya sampai vagina nggit terbiasa dengan kepala penisnya.

“ohhh,,, yaahhh,”

“ihhh udah kelewataann nggghh”lengguh anggit merasakan kepala penisnya semakin dalam, tetapi ansel mencabutnya lagi.

“iah maaf, kalau sakit gue cabut, namanya juga cuddle tau” senyum ansel, yang libidonya sudah meninggi, tetapi ia bisa menahan nafsunya dan terus memancing anggit.

“ploppp” ansel langsung merangkak ke selangkangan anggit, lidahnya langsung melumat vaginanya, sesekali jari-jarinya memainkan vaginanya.

“eelelelelee” lidahnya bermain-main di klitorisnya, itu membuat anggit menggeliat seperti mau merasakan klimaks,

“slrrruuupppsss” hisapan di klitoris anggit, sambil jari manisnya masuk ke vaginanya yang terasa lebih mudah sekarang, satu jari perlahan masuk, kini dua jari masuk ke vagina anggit.

Tak ada bedanya melakukan foreplay ala ansel ke janda, istri orang atau perawan, ansel melakukannya agar vagina lawannya agar tak kaget saat penisnya masuk ke vagina.

“ngh ngh ngh ngh aaahhhhh mau ngghh uhhh” sebelum menyelesaikan ucapannya ansel mengocok vaginanya dengan ccepat membuat anggit menutup mulutnya menahan desahanan klimaksnnya.

Diam-diam ansel mencabut dua jarinya, dan di gantikan dengan penisnya. Ia menekannya sampai terasa setengahnya masuk dengan cukup lancar. Anggit tak menyadarinya karena masih menikmati klimaksnya.

“lagi?” bisiknya membungkukan tubuhnya,

“ihh nanti dulu, hmm, tapi aneh ada yang ganjel di bawah gue” ucapnya masih terengah

“ohh, enjoy ajah, nanti terbiasa kok,” ansel melingkarkan kakinya ke pinggangnya dan kembali membungkukan tubuhnya mencium bibir angit, dan juga bermain di buah dadanya. Kali ini anggit membalas lumatan ansel lebih dominan.

“neggghh” desis anggit, merasakan sesuatu memaksa masuk lebih dalam,

“errggghhh uhh, hmm” anggit menggigit bibirnya, ansel menekan perlahan penisnya sampai merasakan ada sesuatu yang tersangkut dan terputus.

“ngggghhhhh aahhh” anggit mencengkram pungggung ansel cukup keras, sampai kukunya menancap cukup dalam ke kulitnya.

“AHHHHH” pekik anggit cukup keras, anggit menghentakan sampai penis benar-benar masuk. Keringatnya menetes, ansel merasakan melakukannya lebih sulit dari biasanya,

Matanya terpejam, dengan nafas yang keluar masuk cukup cepat, ansel kembali melumat bibirnya, membiarkan otot-otot vagina anggit terbiasa dengan ukuran penisnya sekarang.

“enjoy ajah, jangan di tahan, lemesin badannya” bisiknya ke anggit di sela-sela cumbuannya, tak lama ansel menegakan tubuhnya, meremas buah dadanya termasuk memilin putingnya.

“nggghhhh “ desis anggit pelan, saat ansel menggerakan pinggul perlahan, gerakan ansel semakin cepat. Ia menarik penisnya sampai kepala penisnya, dan kembali memasukannya sampai mentok.

“ngghhh uhhhhh~” racaunya berubah dari meringis perih, menjadi mendesah panajang, kedua tangan angit dan ansel berpegangan satu sama lain.

“yeahhh uhhhh” ansel merasakan penis benar-benar menjepit. Bersamaan tak ada suara yang keluar dari anggit selain erangan, desahan, dan lenguhan. Mata anggit sedikit beair kata menahan rasa perihnya, apa lagi ia tak tau apa yang harus di lakukannya sekarang.

Untuk sementara gerakan seperti ini cukup sampai terdengar erangan anggit menikmati, rasa sakitnya berubah menjadi rasa nikmat yang tak bisa ia ungkapkan sekarang.

“angghhh” anggit mencengkram erat lagi lengang ansel, ia akan klimaks lagi dalam waktu kurang lebih sepuluh menit. Ansel meletakan kedua kaki anggit di pundaknya, dan dkembali menggejot anggit.

“aaaahhhh nggghh, mau auhhhhh nggghh kelluuaar aannggghh” racau anggit tanpa membuka matanya, kukunya semakin menancap di kulit ansel,

“sssshhhh ngggghhhh “ lenguhnya di ikuti tubuhnya yang bergetar,

“plokk plok plok plok” ansel tak menghetikan enjotannya, yang ada semakin cepat, sampai akhirnya ansel merasakan mau klimaks,

“ploppppp” penis di cabut di arahkan ke perut anggit , tangan ansel mengocok penisnya,

“crrotttttttttttt crrottttt crottttttzzzz”

“uhhh,,c rrottt” semburan kencang langsung membasahi buah dadanya, sampai perut. Ansel langsung ambruk di samping anggit, di ikuti suara hujan yang mulai mereda.

Anggit memiringkan tubuhnya, dan memeluk erat tubuh ansel, tak memperdulikan sperma yang masih menempel di dadanya dan perutnya. Pelukannya begitu erat sampai ansel mengelus kepalanya.

“lo kenapa?”

“hiks, lo begooooooo,” ucapnya menahan isak tangnisnya

“tapi enak kan?” elusan di rambut membuat anggit benar-benar merasa sangat nyaman.

“iah,, enak, tapi lo loo... gak .. hmm ihh bego banget guee..” ucapnya sambil menangis, tangan ansel memegang kepalanya, menatap wajahnya dalam gelap. Dengan penuh perasan tulus ansel mencium kembali bibirnya.

“mulai saat ini, lo milik gue” bisik ansel, memeluknya lebih erat. Sampai isak tangis sedikit mereda,

“kedepannya gue cuman sama lo oke anggit” bisik ansel.

“love youuuu”

“gue takut ajahh” ucap anggit selesai nangis.

“takut kalau lo cuman sekedar nafsu ajah, dan tinggalin setelah ini,” lanjutnya. Ansel tak menjawab ia terus memeluk erat mengelus kepalanya dan juga mencium keningnya, ekpresi anggit seolah begitu nyaman di perlakuan seperti ini.

Ansel terdiam sejenak, dari sekian wanita ia pertama kali melakukannya dengan anggit yang masih perawan.

“tapi lo nyesel gak?”

“hmmm...” anggit tak menjawabnya karena ia sendiri bingung, dan memelih mendekap ansel. Tangan ansel terus mengelus rambut anggit, sampai suana menjadi hening. Dari samar-samar anggit tertidur di dekapannya.



Bersambung.....


#Note, update dikit ya hu, kalau banyak typo di maklumin, karena udah kebiasaan haaha. terima kasih.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd