ngfans dah..Bukan tanggung jawab saya urusan anaknya, Saya cuma netizeeeeen cuma membaca dan menanggapi apa yang sudah tersaji dia minta ditanggepin ya itu tanggapan saya.. tlg hormati dong perbedaan pendapat org lain.
ngfans dah..Bukan tanggung jawab saya urusan anaknya, Saya cuma netizeeeeen cuma membaca dan menanggapi apa yang sudah tersaji dia minta ditanggepin ya itu tanggapan saya.. tlg hormati dong perbedaan pendapat org lain.
Wong dianya aja baper sm si laki nya + dia yang main serong dia yg nuduh laki nya selingkuh . dimanakah kisanak melihat penyesalan ??Mbaknya minta pendapat bukan minta di hakimi y sis , enak banget nyuruh orang cerai trus lu gak mikir anaknya jadi korban, setiap orang punya kebutuhan yg berbeda beda kali, jelas kok ada penyesalan di mbaknya.
Kurang tepat sih, dulu mungkin iya tapi sekarang wanita dan pria itu sama saja, apalagi kalo di kota besar dan perusahaan yang menganggap perselingkuhan adalah urusan pribadi asal masih tetap perform, hal ini ga ngaruh. kalo dulu kan banyak instansi peduli sama keluarga lu bahkan sering tuh ada family gathering, perkumpulan putra-putri, bahkan ada perkumpulan istri sehingga wanita itu emang kena social construct yang memegang moralitas, sekarang boro-boro atasan lu peduli sama keluarga lu. Belum lagi sekarang perempuan lebih disukai untuk megang posisi manajer karena lebih ramah dan sekalian bisa PR kalau dia cantik.Hati2 saja bermain di luar dengan lelaki lain, dunia ini penuh dengan standard ganda. Saat wanita ketahuan selingkuh demi kepuasan seks, maka hancurlah reputasi dia. Bisa juga rumah tangga ikutan hancur.
Beda jika lelaki yang ketahaun selingkuh dengan wanita lain, dia bisa dipuja sebagai lelaki pujaan atau lelaki sejati, pejantan tangguh. Jika rumah tangganya hancur, itu urusan lain.
Andaikan Sis TS mau melanjutkan petualang demi nikmat sekejap di atas ranjang, syaratnya ada 2: jangan baperan dan jangan ampe ketahuan. Apalagi hamil.
Untuk risiko thd rumah tangga dan reputasi diri, cuma satu kalimat: tiada nikmat tanpa susah.
Kurang tepat sih, dulu mungkin iya tapi sekarang wanita dan pria itu sama saja, apalagi kalo di kota besar dan perusahaan yang menganggap perselingkuhan adalah urusan pribadi asal masih tetap perform, hal ini ga ngaruh. kalo dulu kan banyak instansi peduli sama keluarga lu bahkan sering tuh ada family gathering, perkumpulan putra-putri, bahkan ada perkumpulan istri sehingga wanita itu emang kena social construct yang memegang moralitas, sekarang boro-boro atasan lu peduli sama keluarga lu. Belum lagi sekarang perempuan lebih disukai untuk megang posisi manajer karena lebih ramah dan sekalian bisa PR kalau dia cantik.
Gue udah lihat (ini bahkan di Indonesia) para wanita karir berselingkuh bahkan sudah tersebar bukti perselingkuhannya, karirnya tetap moncer. Apalagi di level atas malah makin disukai karena bisa ngebantu karir dengan jadi wanita trofi yang bisa menghidupkan fantasi bos-bos biasa dipakai untuk memuluskan deal bisnis juga. Kalau masalah reputasi atau moral jaman sekarang orang-orang udah bodo amat.
Serem sama kamu sis, wanita smart dan logis.Bukan tanggung jawab saya urusan anaknya, Saya cuma netizeeeeen cuma membaca dan menanggapi apa yang sudah tersaji dia minta ditanggepin ya itu tanggapan saya.. tlg hormati dong perbedaan pendapat org lain.