Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT This is Destiny

tenang....:cool: bukan Rendra yang bakalan datang... dia kan lagi asik bincang-bincang...:siul:
tapi ane:papi: langsung tendang bokong si Ben...
:senam::senam2:
 

Chapter 15


***


( ben pun masih asik bermain di payudara viivi, dan tak lama tubuh vivi mengejang hebatt )

"wahh enak ya.. tuh keluarr haha.." di tatapnya muka vivi saat klimaks.

"gimana rasanya ha?", kembali di olesan kontol ben ke muka vivi.

"haha kalau gini lo kayak pecun kampung vi.." bisiknya ben

"ngggghhh ngghhhh.. " di tatapnya tajam muka ben.

"kenapa marah? Jangan dulu donk, gue masih asik sama toket sama memek lo,, kita main sampai nih sekolah sepi.." di lumatnya bibir vivi.

"(aws lo ben.. gue lepas gue bakal bkin perhitungan)" ucap vivi dalam hati dengan kesal,


***

" eh.. si vivi kemana?" ucap rendra

" tadi sih katanya ke belakang, kakinya sakit katanya" ucap reni.

"ouhh.. dari tadi.. ?" ucap rendra

" iahh.." jawab reni singkat.

"eh ngomong-ngomong daritadi si ben gak keliatan ya?" ucap raka.

"wahh ia bener.. masa gak dateng." Lanjut indra.

( teringat kembali ucapan ben saat itu )

"( ben , vivi, ben , vivi anjrittt jangan-jangan)" rendra pun panic langsung bangun dan bejalan ke belakang.

"oii renn kemana?" teriak jerry.

"cari vivii.... Perasaan gue gak enak.. " rendra pun bergegas.

"heee tumben si rendra ngomong gitu.. " ucap reni.

"ih yah.. yukk ikutin.." ucap jerry

( jerry dkk pun ikuti rendra.. karena pensaran )


***

"aahh taii kenapa baru inget sekarang, ben kan selalu terbobsesi sama si vivi dari pertama masuk, vii,, dimana lo.. " ucap rendra menelusuri lorong

" jangan sampe si ben nekad, ahh goblog banget gue.. kenapa harus keingetan sekarang.." rendra menyalahkan dirinya sendiri,

"Liatt. Ben..? liat ben?? Liat ben?" tanya rendra ke semua orang yang di lorong.

"liat ben gak?" tanya rendra lagi siswa yang lagi bercumbu di tangga.

"cpetaan liat kagak.." bentak rendra..

"di di di atasss.. " jawab siswa yang sedang bercumbu di pergokin rendra.

"sendiri??" tanya rendra lagi.

"sendiri apa ber 2 tai,,, jawab." Nada rendra meninggi.

"ia ber2 sama cewek.. tapi lo gak bakal laporin kita kan.." tanaya siswa itu ketakutan

"thx.. " di tepuknya bahunya.

" vii... tunggu gue.. " rendra pun berlari naik tangga

***

" uh vi,,, gue gak tahan.. gue entot ya.." ucap ben sambil kangkangin vivi..

"haha.. lo juga bakal keenkan kok.." di tempelkannya kepala kontol ben..

"awh. Masih perawan toh,, manteb banget nih.." palkon ben mulai masuk ke memek vivi,

"beeennn... dimana lo..." teriak rendra..

"beennn...." Teriaknya lagi.

"ahh tai.. si rendra ganggu aja... " ucap ben kesal sambil acak-acak rambut.

"nggghhh..ngghh.. ( itu rendra... )" vivi mmebrontak lagi,,

" diaaaammm... bodo amatt... gue nanggung." Ben mulai menekan lagi.

"beennn....... Ngapain lo.." ucap rendra ngos-ngosan.

"wah... ada lo ren, gpp .. lagi ngentot.. lo cari siapa?" ucap ben.

" gue cari vivi" ucap ben menarik nafas

"ouhh gue gak liat, tadi sih ada di bawah

"itu vvi kan ben??" ucap rendra

"hehe...ketauan deh.. lo mau gantian? Tunggu gue crotin dulu baru lo deh" ucap ben cengengesan.

"taiii loo... anjingg.. " di tariknya baju benn

( kontol ben terlepas yang palkonya doank masuk. )


***

"lepasin gua... renn.." ucapnya kesal.

"lo berani banget mau entot vivi" ucap rendra tinggi

"kenapa.. lo gak suka kan sama dia? Kenapa lo marah ha?? Gue dah entot vivi perawan udah gue ambil hahaha" ucap ben teriak,,

"bangsaat.. bugggggg..." di pukulnya wajah ben,

"hee.. he.. lo kenapa marah sama gue? Lo bisa nikmatin vivi bareng gue disni ren.. jangan munafik" ucap ben yang bibirnya berdarah.

"gue gak mau vivi di nodain model kayak lo.. " di pukulnya kembali sambapi ben pingsan..


***

"huu huu... " nafas rendra putus-putus,

( rendra pun mendekati tubuh vivi yang masih terikat.)

"vii lo gpp?" rendra liat payudara dan memek vivi terliaht jelas..

"ngggh nggh.." vivi berontak.

( rendra pun bangunin vivi, dan menurun bagian gaun yang di singkapnya.)

"( vivi udah di entot ben, benerkah?)" tanya rendra dalam hati.

"( kalau bener gue aja sekalian entot vivi ya)" entah setan apa yang masukin ke rendra

"nggghhhhh,,,,( plsh jgan ren )" rendra meremas kedua payudara vivi dari bekalang..

"vii.. kecewa gue lo dah gak perawan.." bisiknya.. sambil meremas perlahan sambil hidungnya menghendus tengguk vivi.

"nggghghh... ( gue belom di perawanin renn.)" gumam vivi..

"uhmm.. " di pilinya puting vivi sambil lehernya di ciumin..

"ngghhh... ( ren gue pasrah kalau lo yang giniin)" ucap vivi sambil tutup mata..

( di balikanya tubuh vivi menghadap kearah rendra, vivi terpejam pasrah.)

"vi... " di copotnya ball gag di mulutnya..

( di pegangnya ke 2 payudara vivi sambil remas pelan, bibir rendra mendekati bibi vivi yang terpejam )


***

"duarrrr... Duarrr.... Duarrr.... " suara kembang apii..

( vivi pun langsung buka mata, dan menatap rendra yang menatap dirinya juga.. )

"(aaagghhh gak boleh.. )" rendra geleng-geleng.

( lama menatap pikiran rendra pun kembali normal, rendra pun mencopot handcuff vivi, dan membelakangi dirinya. )

"cepet benerin gaun lo.. " ucap rendra menenangkan diri

( tak ada jawaban vivi pun benerin gaunya, dan memakai cd yang di lepas ben. )

" udah.." ucap vivi nunduk

" ayo turun." Rendra tarik tangan vivi ssambil liat ben yang mengerang kesakitan.

( rendra pun memegang erat tangan vivi sampai lantai bawah. )


***

"vivii.. renn... " teriak reniii..

"kalian gpp?" ucap jerry,

"ngggk.. kok.." ucap vivi berusaha senyum.

"dia mau di perkosa si ben.. tapi gue telat dia udahh..." ucap rendra lesu..

"gue belom di perawanin... ren.. jgan percaya ucapan ben" bentak vivi..

"dia cuman masukin dikit, terus lo dateng." Ucap vivi nunduk.

"cup-cup vii,,, harusnya gue bareng lo.." di peluknya reni..

"gue gpp kok. Reni beneran." Jawab vivi senyum

( rendra terduduk lesu, memikirkan kejadian tadi.. )


***

" haha.. ciee. Udah mulai suka sama vivi ya ren.." ucap indra

"apaan sih.. " rendra jutek.

"ituu lo bela-belain cari vivi.. " ucap raka.

"entahlah... gue dah siap cari cewek lagi gak." Ucapnya sambil liatin vivi dari bekalng

"cari cewek bukan buat ngentot aj makanya, tuh si vivi aj ren.. tapi jangan buat lo entot, lo sayang sepenuh hati.." ucap jerry.

"au ah.. gue pusing.. hmm. Dah yuk balik.. dah pada selesai tuh." Ucap rendra alihkan perhatian.

"yaahh payahhh" ucap raka..

"bubar-bubar.." lanjut indra.

( acara pun selesai jam 10 malam, vivi dan rendra pun pulang, teman-temannya juga bersikap tak terjadi apa-apa termasuk rendra. Dan tak menyangka ben melalukan se nekat ini. )


***

( mobil )

"hmm vi.." ucap rendra ragu.

"ya" ucap vivi

"ssorry yang tadi ya.." rendra ragu.

"yang mana.. " vivi pura-pura.

"yang tadi.. masa lo lupa." Jawabnya agak bête.

"gue cuman inget pas ada kembang api, lo tatap gue, dan lepasin gue" jawabnya senyum manis ke rendra.

"heee? Ta tapi.. hmm ya udah.." ucapnya terputus langsung salah tingkah liat wajah vivi.

"( gue masih inget kok, lo yang hampir gituin gue. )" gumamnya dalam hati sambil wjahnya nunduk.

"( kenapa si vivi bersikap gitu ya, apa gue sekarang suka sama dia?)" gumam rendra sambil melirik kearah vivi.

(rendra dan vivi pun akhirnya sampai di rumah, keduanya bersikap santai tak seperti terjadi apa-apa. Bersikap seadanya dan bersamaan masuk ke kamar masing, menutup pintu bersamaan dan bersandar di pintu, keduanya bersamaan memikirkan kejadian tadi )


***

"( kalau tadi lo ambil perawan gue, gue seneng lo yang ambil bukan orang lain yang gue gak suka.. tapi gue lebih seneng lo gak ambil perawan gue.)" gumamnya dalam hati

"ihh kok gue mikirin si rendra, apa gue suka ya sama dia.. hmm" ucap vivi dengan hati berdebar. Mukanya memerah

"( huh.. kalau ucapan vivi bener, dan khilaf gue entot, gue yang ambil virginya, tapi dia bakal nyesel kayaknya, tapi apa mungkin dia suka gue? Mau sama gue? Tapi kyknya sih mau..)" gumam rendra, guling-guling di tempat tidur.

"apa bener ucapan jerry, gue suka sama si vivi?hmmm" diikuti tarikan nafas panjangnya.


***

( kamar tante dan om )

"hihi.. pa liat gak sikap rendra, kayak salting gitu liat vivi.." ucap tante nia.

"hmm iahma.. kenapa?" ucap om hen.

" kita ajak liburan yuk meraka ber 2" ucap tante nia.

"kemana ma?" jawab ampusias om hen.

"ke pantai.. sewa vila yang 2 kamar aja." Ucap tante nia.

"terus?" om hen pensaran.

"yah nanti kita tempatin mereka 1 ranjang, pa" tante nia senyum

"teruss?"

"hmm ih intinya mama bikin rendra gituin vivi..." jawabnya senyum

"hee serius?" om hen bengong

" hu,uh.. mama yakin bisa.. hihi.. " jawab semangat tante nia

"mama apain?" tanya serius om hen

"hihih.. kasih obat perangsang ke rendra" jawab tante nia

"hee serius??? Kenapa gak ke si vivi ma?" om hen protes

"ih.. kalau rendra nafsu, mau gak mau kan vivi bakal pasrah lawan rendra, kalau udah gituan. Mama hasut vivi biar rendra jadi cowoknya vivi.. kalau vivi kayknya bisa nahan nafsunya deh gak bakal rendra bertindak pa " ucap tante nia

"wahh... iah yah.. kalau nungguin bakal lama ya ma.. tumben mama pinter" om hen tertawa.

"hmm 2 minggu lagi kan liburan sekolah, bisa gak pa?" tante nia cukup lama mikir.

"ok papa bisa-bisain kok" jawabnya yakin,


***

( om hen dan tante nia pun kasih tau rencana liburannya ke vivid an rendra, mereka pun setuju, 3 hari 2 malam. Vivi pun bersikap seperti biasa begitu rendra. Waktu pun berlalu dan sampailah di hari yang di tentuin, mereka ber empat berangkat pagi hari, karena biar tidak terlalu siang sampai di pantai and mereka naik pesawat ke suatu daerah yang pantainya masih jernih dan belum banyak wisatawan belum datang. Walau cukup lama perjalanan di tempuh untuk menuju lokasi pantai itu. )


To be Continue
 
Woi mertua gablek anak lo jgn kasih perangsang juga sudah mupeng sama vivi. Klau rendra gak mau. Sini vivi sama om aja
 
Hawa hawa nya belah duren nih
:pandaketawa:

Lanjut berkarya suhu
:beer:
 
sejak awal:bingung: kedua orang tua ini cara berfikirnya memang cabul.... adaaa saja!
:goyang:

kalau cuma di gituin, di jamin Vivi masi tetap Virgin... lha wong jemboetnya saja sangat lebat:fiuh: so pasti ketahanan bentengnya kokoh dan kuat. itu punya Ben mesti lebih dulu nyangkut..:lol:
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Chapter 16


***


( cukup lama perjalanan, mereka pun sampai dengan menggunakan mobil jep karena tempatnya bisa memalui mobil kecil, pantai yang biru, pasir yang putih. Dan beberapa rumah penginapan yang terbuat dari kayu di bukit-bukit kecil yang langsung mengarah ke pantai. Dan mereka pun masuk ke penginapan. Suasana pun sudah agak sore, penginapan di fasilitasi ac dan keperluan lainya dan biasanya di khususkan untuk honey moon.)

Indahnya-Pulau-Bidadari.jpg


" suasannya bikin rileks ya ma... " ucap om hen..

"iaah.. debur ombak, anginnya juga " sambung tante nia.

"uwaaaaa pegell bngtt..." vivi pun tiduran di kasur yang berhadapan langsung lautan.

"Maa... kok tmpat tidur cuman 2?" ucap rendra protes

"hhee.. kamu tidur bareng vivi ya.. " ucap tante.

"haaa? Tapi kan... sewa aja 1 lagi itu.." ucapnya

" udah gak ada ren.. ini satu-satunya yang kosong." Jelasnya tante nia

"yahh maa.. ( semoga gak ngaceng tidur bareng vivi )" ucapnya bête.

( semuanya pun bersiap mandi, karena penginapan gak terlalu besar, tetapi mempunyai kamar mandi 1 masing-masing kamar. Dan saatnya makan malam yang sudah di sediakan oleh pihak resort.)

" wahh wanggii... makanan seafood " ucap rendra abis mandi

"husssss... gak sopan banget comot cumi goreng tepung" di tepuk tangan rendra oleh vivi.

"yeee pelit amat, cuman 1 tau.." rendra pun ambil langsung masukannya ke mulut.

"hihi... jangan berantem.. nanti aj.. " ucap tante nia

"haaa.... apaan tau ah.." jawabnya rendra..

( mereka berempat pun makan malam, dan baru pertama kali ini makan bersama sedakat ini. )


***

"oh bentar mama udah pesen es kelapa muda." Tante nia pun ke belakang.

( diam-diam tante nia pun meneteskan obat perangsang, ke es kelapa rendra, dan menandainya }

"nihh buat km ren. Ini buat vivi.. " ucap tante nia

"ihh gak mau curang punya lo banyakan.." rendra pun langsungg ambil punya vivi.

"ihh rakus banget.. huuu" vivi pun mengambil punya rendra.

"eeh ehh... tunggu vii...." Cegah tante nia..

"gleeegg.. gleggg... gleeggggg,, ah.. kenapa tante?" vivi meminum air kelapanya.

"nggh gpp hehe.. soalnya tadi ada yang pake gula." Tante nia bearalasan.

"aahh... segerrrrr" rendra meneguk habisss air kelapa.

"( waduh bisa gagal deh..)" tante nia salah tingkah.

( makan malam pun selesai, mereka berempat menuju balkon resort. Ngobrol santai di tambah angin pantai yang sejuk, udah lama rendra, tante nia dan om hen ngobrol ngumpul seperti ini. )

"tante.. vivi duluan yah tidur ngantuk hehe" ucap vivi.

"( apa efeknya udah bekerja ke vivi), tunggu vi tante mau ngomong sesuatu." Tante nia ikut untuk memastikan efeknya, om hen pun dan rendra masih bersantai.)


***

( kamar )

"vi.. kamu gerah gitu gak hawanya" ucap tante nia

"hmm ngak tante.. biasa aj" vivi sambil nyalahin ac.

"masa?? Di lihatnya dari deket wajah vivi.." di lihatnya detail

"( iahh gak da efek apa ke vivi.. hmm)" gumam tante nia

"oh iah vi.. tante punya daster tante beli.. waiitt" ucapnya dan tak lama..kembali lagi.

"hmm dasster apa tante.." tante nia membuka kantongnya

"nihh coba aj.. daster tidur.." ucapnya sambil menunjukan daster

"hmm tante.. kok agak gimana gitu ya,," vivi melihat aneh seperti agak transparan.

"ihh coba dulu gih.. kalau gak suka baru deh copot lagi." Ucapnya

( vivi pun melepas pakaianya dan tinggal cd dan bra, langsung memakai dasternya yang warna cream berenda, di lihatnya sama-samar dalemannya terlihat. Tante nia pun diam-diam keluar kamar).


***

"maa ngapain dari kamar vivi?" ucap rendra liat tante nia mengendap-endap

"ohh.. ngak.. tadi abis bilangin vivi km mau tidur bareng dia." Ucap santai tante nia.

"ohh ywd.. rendra ke dalam dulu ya ngantuk.." ucapnya dan menuju pintu.

"iaahh" tante nia langsung menuju kamarnya

"kreeekkkkk".. suara pintu..

"tantee.. ini agak gimana gitu.." ucap vivi langsung membalikan badannya.

"aaahahhh....." teriak vivi kaget liat rendra, dan langsung narik selimut tutupin tubuhnya

"kenapa.. kayak liat setann." Ucap rendra.

"lo ngapain ke kamar guee ha?" ucap vivi jutek,

" gue kan tidur sini.. di sana gak muat.." ucapnya langsung tiduran

"ehh ehh.." cegahnya tapi telat.

"kenapa lo pake selimut dingin?" tanya rendra.

"gue abis ganti baju.." ucapnya singkat.

"ouhh.. boleh kan gue tidur sini?" tanya santai.

"iaahh" tanpa pikir panjang vivi menyetujuinya

( vivi pun perlahan rebahan pojok dekat tembok )

"ingett ini batesnyaaa jangan lewatin bates." Vivi memberi batas dengan bantal guling.

"iah bawell gue ngantuk" rendra menarik selimut.

"(ihh.... Masa tidur sama rendra pake pakian gini, tunggu dia tidur deh gue ganti" gumamnya..

( entah kenapa persaan vivi berdeba-debar, tubuhnya mebelakangi rendra walau 1 selimut. Vivi pun pura-pura untuk tidur. Lama menunggu, vivi pun tertidur. Tubuhnya pun berbalik ke arah rendra dan tanganya menyentuh dada rendra)


***

"eh?" rendra kaget dan terbangun.

"tangan si vivi?" di lihatnya ke samping.

"wew.. " rendra memandang vivi yang tidurnya nyamping.

"gleeggg..." rendra menelan ludah melihat pakian vivi yang transparan.

"anjirr, ni vivi sengaja banget goda gue ya?" ucapnya

( wajah vivi tertidur pulas,, wajah rendra mulai di dekatkan ke muka vivi ).

"aahh gak boleh.. harus tahan nafsu gue.. hmm.." rendra menahan nafsunya.

( tak lama posisi vivi berubah, di peluknya guling dan langsung berbalik membelakangin rendra,)

"wah gile.. cd nya keliatan gitu.. ya tuhan kuatkan lah hamba.." kontolnya rendra menegang.

( rendra pun memilih bangun dan tidur di luar, di selimutkannya tubuh vivi.. kontolnya pun tertidur kembali, )


***

( kamar )

"paa.. kayaknya mama gagal deh.. di sebelah gak ada suara apa". Ucap tantenia cemberut.

" mama sih naruhnya di air kelapa, itu kan bisa buat netralisir tau.." ucap om hen.

"ihh papa gak bilang. " di tepuknya dada om hen.

"ih papa mana tau.. kalau mama campurnya ke situ." Di manjanya pipi tante hen.

"uhh terus gman" ucap tante nia.

" besok kita bikin mabuk aja mereka berdua, tadi papa liat ada anggur"

"kita bikin permainan kartu dan bikin vivi kalah, kalau udah mabuk pasti ngomongnya ngelantur di tanya. Pasti rendra iseng tanya" sambung om hen

"hmm yakin?" tante nia ragu

"yakin... papa sama maama kan gitu.. hihi.. buah kan gak jatuh dari pohonnya, pasti penasaran liat vivi,"

"iahh terus? Kalu rendra gak nafsu?" ucapnya.

" pas mereka masuk kamar, kita main juga.. mama desah yang kencang.. biar rendra gak bisa tidur." Ucap om hen.

"ihh ya udah mama ikut papa.." tante nia senyum.

( rencana ke 2 pun telah di mulai untuk menyatukan vivi dan rendra, karena om hen dan tante nia merasa tak ada respon dari rendra ke vivi )


***

( malam ini rencana tante nia gagal, rendra tidur di sofa depan resot, vivi dengan leluasa tidur di kasurnya dengan bebas. )

"ngghhh".. vivi menggeliat..

"ngghh haa... gue ketiduran pakai ginian." Vivi langsung bangun dan mengannti dengan baju tidurnya.

" kreekk.." vivi keluar kamar.

"hmm rendra kok tidur disana ya.. apa di liat gue ya pakai daster gitu." Ucapnya ragu.

"oi oi... " di pencetnya hidung rendra..

"bangun oi,,, toett toett.." ucapnya memainkan hidung rendra.

"aaahh .... Berisik" di pukulnya kepala vivi dengan bantal.

"ihhhh rese.. " di pukul balik wajah rendra.

"loh loh... kok pagi-pagi udah berantem." Om hen keluar kamar.

"tuh dia tuh duluaann.. " ucap vivi gregetan.

( pertengkaran kecil pun selesai, setelah tante nia pisahin. Dan di lanjutkan sarapan pagi di balkon resort, hari ini mereka berempat menyebrang pulau menggunakan perahu. Tante nia cukup berani menggunakan pakian yang mini, sedangkang vivi hanya celana pendek dan kaos. Pulau pun terlihat masih banyak dan beberapa resort. )

C11877.jpg


( pulau lumayan sepi, belum terlalu banyak orang tahu. Masih sangat begitu alami, om hen dan tante nia pun menikmati deburan obak kecil. Seperti orang pacaran saja om dan tante, sedangkan vivi hanya berjalan santai mengellilingi pulau.

cocoaisland.jpg



***

"vii.." ucap rendra sambil duduk di batu.

"hmm kenapa" vivi menarik nafas.

"lo bersikap sok manis gini, beneran apa terpaksa?" tanyanya

"ehh, hmm.. ya gimana.. gue pengen gini aj vivi yang lembut hehe, biar ada yang suka sama gue?" ucapnya malu-malu.

"ouh... buat suka ke siapa?" rendra penasaran.

"hmm entah. Hehe" ucapnya sambil tak melihat rendra.

"tapi gue suka, lo yang tomboy gitu. Lebih cakep " ucapnya

"ihh apaan sih. Mau lo gue banting lagi?" vivi manyun,

"mauu lah.. tapi di ranjangg.. eh maksdunya di tempat empuk" rendra keceplosan.

"ihhh apaan sih.. btw kenapa lo gak cari cewek pas udahan dari angel?" vivi agak ragu tanya.

"hmm.. gue pengen cari yang serius vi.. tapi kayaknya pada gak mau.." ucapnya lesu.

"ih masa. Kan lo tinggi cakep, masa gak ada?" vivi coba hibur.

"ya bisa aj.. gue dapetin buat tidur bareng aj.. tapi gue semenjak kalah dari lo, gue bisa bedain mana cinta dan nafsu" ucapnya sambil mengembuskan nafas panjang.

"ouh.. jadi sering donk ajak cewek tidur bareng?" vivi nyengir.

"angel yang terakhir, abis itu gak ada.. kalu lo udah pernah tidur bareng?" rendra berani.

"ittuu.. udah.." jawabnya nunduk.

"hee serius? Katanya lo masih perawan?" ucapnya kaget.

"iah tadi malam... tuh cowok tidur bareng sama gue, hahaha".. ucapnya tertawa.

"ahh tai... gue kira beneran.. haha" rendra pun ikutan tertawa.

" seriusaan... lo cowok pertama tidur bareng gue ada yang salah?" ucapnya serius.

( vivi pun mengobrol sambil menelurusi pantai, )


***

"yukk ke bokap nyokaap" di tariknya tangan vivi berlari.

"hmm" vivi pun hanya terdiam dengan sikap rendra seperti ini.

( terlihat om hen dan tante nia sudah berganti pakian menjadi pakian biasa, sambil mebawa tangkapan laut untuk makan malam nanti. Mereka berempat pun segera kembali karena air laut akan pasang, )

"ciee kok pegangan teruss.. " ucap tante nia ledek, melihat tangan rendra mendindih tangan vivi yang asik liat laut.

"nggh.. ih ngak kok tante. Enak aja" di tariknya tangan vivi. Rendra bersikap cuek .

( cukup lama, akhirnya sampai dan langsung ke resort. Vvi memilih duduk santai memandang ombak, tante dan o mom sibuk untuk memesan pelayan mengolah tangkapan laut yang di bawanya )


***

" woii bengong aj.." tegurnya sambil tepuk pundak.

"sialan lo,, hmm" ucap vivi kaget.

"oh ia vi gue mau tanya lagi nih.. tipe cowok kayak gimana?" ucap rendra

" hee?? Ngapain tanya? lo ngarep ya ? ahaha" ledek vivi

"idihhhhhh geer.. lo bukan tipe gue kali.. haha" di acak-acaknya rambut vivi sambil langsung berlari,

"ihhh rendra..." ucap vivi manyun.

( vivi pun ikut masuk, dan tak lama makan malam pun sudah tersedia. Selesai makan dan mandi, semua pun berkumpul di ruang tengah )


***

"daripada mala mini bengong aja.. kita main kartu yuk" ucap om hen.

"hayoo..." ucap rendra dan di ikuti tante nia.

"hmm vivi gak ngerti om.." vivi ragu.

"tenang kok.. gampang mainnya." Ucap tante.

"iaa vi.. cuman main cangkul, punya kartu paling tinggi bisa kalahin kartu kecil simple." Sambung tante.

"hmm ia ajarin aj sambil main hehe" ucap vivi nyengir.

"ok tapi biar seru... yang kalah minum ini yah?" om hen keluarin anggur.

"wahhh mantabb... haha" ucap rendra senang.

"hmmm tapi om.. nanti teller?" vivi bingung.

"ngk kok.. rasanya enak kok. Gimana?"

( mau tak mau vivi pun ikut permainannya, awal permainan vivi masih selamat. Om dan tante pun bekerja sama menjebak vivi untuk kalah, awalnya vivi canggung minumnya, kekalahan berikutnya membuatnya terbiasa, permainan pun belom selesai karena 3 botol anggur belum habis, muka om hen, tante nia, rendra, termasuk vivi pun sudah memerah. Dan tak terasa vivi ketagihan minum dan hampir 1 botol lebih karena kekalahnya terus menerus. )

"om... udahan... agak pusing nih" vivi merasakan kelapa berat.

"hmmm yah ya udah.. ren bantu vivi ke kamar" perintah tante nia.

" ia.. sini banguunn.. " di bopongnya ke kamar.

"semoga berhasil ma.." bisik om hen..

"yukk kekamar.. kita main hihihi" ajak tante nia langsung ke kamar.


***

(kamar )

"berat amat..uh" di rebahkannya tubuh vivi,

"haha.. siap suruh bopongg gue.." ucap vivi sambil urut dahinya.

"lo mabuk vi?" ucap rendra.

" ngklaah.. minuman manis gitu gak baklan mabok kali.." ucap vivi agak teler.

"masaa? " rendra berbaring di samping vivi.

"iaah... eh eh.. lo inget gak.. pass gue ke iket sama ben?" ucapnya mulai ngelantur.

"hmm ia kenapa?" ucap rendra

"haha.. gue berharap tau lo dateng. Haha" ucapnya tertawa.

"masa?? " rendra penasaran,

"iaahh... gue gak rela perawan gue di ambil sama ben.. mendingan ke lo.. haha" racaunya ngawur.

"emang lo mau kasih ke gue?" rendra tau vivi sudah mabuk.

"yaa.. daripada si ben, huuu rasanya gue mau tonjok tuh anak.. uh uh" tanganya memukul.

"lo marah gak pas gue mainin buahdada lo?" rendra mulai memanfaakan situasi,

"gue dah pasrah haha,, lo apain aj gpp asal jangan si ben.." vivi berubah posisi nyamping berhadapan kea rah rendra.

"terus kalau gue perawain lo saat itu?" ucap rendra mulai nakal.

"gpp juga.. haha.. tapi lo kan gak mau anak kampung kayak gue." Ucapnya sambil matanya sayu.


***

" ahhh uhh aahh aah papa ya teruss" teriak tante nia dari kamar sebelah.

"uhhh uh.." racaunya

"(shittt, gak liat situasi apa si mama papa.... Pfftt )" gumam rendra semakin nafsu liat vivi.

"ouh.. terus apa donk yang lo mau di perawanin?" di elusnya rambut vivi.

"gue mau di kawinin sama orang yang setia aja.. gak kayak lo haha" ucapnya

"lo gak mau di perawanin sama gue?" di dekatkan muka rendra ke vivi.

"ya maulaahh.... Tapi nunggu tante niaa.. tunggu rendra berubah ajah tapi kalau dia suka sama akuuuuu" ucap vivi ngawur.

"kalau si rendra udah berubah dan nembak lo gimana vi?" ucap rendra pensaran.

"yahh... maulaahh.. aku kan sukaa dari awal liat dia ommmm" ucapnya semakin ngawur.

"kalau gue berusaha berubah dan nembak lo?" ucap rendra nafsu.

"yaaa maauuu lah pea hahaha.." di rangkulnya leher rendra.

( vivi dan rendra pun bertatapan cukup lama, matanya sayu setengah sadar )


***

"uhmmmmmm" di ciumnya bibir vivi mesra.

"uhmmmm" tak di duga vivi pun menanggapi ciuman rendra,

( rendra pun merabahkan vivi sambil terus melumat bibirnya, dan masih terdengar desahan om dan tante, membuat rendra bernafus menicum vivi di tambah vivi juga meladeni ciuman rendra . mata vivi terpejam dan merangkul leher rendra. Dengan sigap rendra membuka satu per satu baju tidur vivi dan di buangnya ke samping dan juga bajunya sendiri. ciuman mereka tak lepas )

"aaahhh.." di lepasnya ciuman rendra dan langsung melahap toket vivi.

"slruupsss.. uhmm " di remas dan di jilatnya sangat agresif.

"aaahh..." vivi terlentang pasrah

( rendra pun semakin agresif, di bukanya celana dan cd vivi. )

"uh vii.. lo nafsuin banget.. gue gak perduli lo darimana.. gue juga suka sama lo" bisiknya sambil kembali turun ke selangkangan dan menciumi dan menjilat memeknya.
( vivi pun ternyata tertidur, rendra yang sangat nafsu pun membuka celananya dan menggesekan kontolnya yang tegang )

"ehhh eh.. vi.. memek lo botak lebih manteb nih.. " dirapetinya paha vivid an rendra pun mengoyang kontol menggesek memeknya di jepitan paha vivi.

"aahh... kalau lo liat kontol gue vi.. pasti lo ketagiahann. Haha" rendra semakin nafsu.

"nggghhh" vivi tak lama menggeliat dan tubuhnya agak mengejang... tetapi masih keadaan tidur.

"uhh.. lo keluar vi?" di masukannya jari rendra.

"wah basah banget.. saatnya ya vivi" rendra merengangkan paha vivi.

( di gesekannya kelapa kontol rendra di bibir memek vivi..)

"eghhhhh" rendra menyelipkan kepala kontolnya ke memek vivi.


***

"brrrrraaaaaakkkkkk" suara sesuatu yang seperti rubuh di kamar sebelah.

"haaa apaan tuh" rendra pun kaget dan menarik kontolnya

"auhhh mama ih.. ganas banget jadi cowgirlnya" ucap om hen sambil tepuk pantat tante nia.

"ihh tempat tidurnya aja yang jelek.. hu padahal dikit lagi juga.." ucap tante nia.

"haha.. ya udah lanjut dulu yuk." Ucap om hen, dan tante nia lanjutin aksinya.

( rendra pun memandang tubuh bugil vivi yang tergeletak pasrah, perasaan menjadi ragu..)

"maaf vi... " bisik rendra...

( apakah yang akan terjadi selanjutnya?)

To be Continue
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd