Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG THE MORO : Si Anak Terkutuk

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Update 7

Hani Novita Dewi

Pagi hari yang mendung, mentari tak menampakan cahanya. Pohon, dedaunan dan jalan, terlihat basah bekas hujan semalam. Rintik gerimispun terkadang masih saja hinggap ke bumi. Tapi burung-burung masih terlihat saling sapa dan saling berkicau menampakan keceriaan.

Bersama Rio, kembali pagi ini aku berangkat sekolah bersama. Dengan mengenakan jaket hitam, salah satu jaket favoritku.membuat pagi ini tak terasa begitu dingin. Sementara Rio mengenakan payung untuk melindunginya dari gerimis.

Kembali banyak yang mengganjal dalam pikiranku. Mulai dari aku harus melindungi Hani dari keberingasan cowo lain yang nafsu karena melihat keseksian dan kecantikanya. Mereka bisa melakukan hal yang nekat kapan saja, aku harus bisa melindungi Hani. Saat ini Hani adalah bagian dari hidupku.

Lalu ada tugas yang harus aku laksanakan dari Ayahku. Jika aku melaksanakan perintah Ayah, otomatis aku harus meninggalkan Hani beberapa hari bahkan minggu. Kalo aku tidak pergi, itu sama saja aku mengabaikan perintah pemimpin keluarga Kwehni dan itu tidak dibenarkan.

Kemudian tentang Mey, pertemuan kembali aku dengan Mey dan persetubuhan yang kembali kami lakukan, membuat aku semakin dilema. Dua wanita yang sangat cantik, sama-sama berarti bagiku. Mey wanita yang lebih dulu aku cintai tapi terhalang oleh tembok pemisah diantara keluarga kami. Dan Hani, aku merasa dia sangat tulus padaku. Dia cantik, seksi, tak ada yang kurang darinya. Tapi jika aku memilih Hani, pasti Mey akan terluka. Membuatku dilema tanpa bisa memilih.

Begitu juga dengan semalam datangnya salah satu mahluk berjenis ular dari kerajaan pantai selatan. Padahal selama ini mereka tak pernah sekalipun datang kesini. Mereka lebih kepada berdiam diri menjaga daerahnya. Aku mulai takut mereka bermaksud menginginkan kekuatan pohon Mulyo dan memanfaatkanya untuk menginvasi kerajaan lain. Seperti halnya kerajaan Leak.


" Kak ngapain sih ngelamun aja, lagi jalan loh ini. Awas kesandung.. mikirin apa sih ka " tanya Hiro mengagetkanku

" kka lagi berpikir, gimana caranya mindahin Monas ke muka kamu haha " jawabku ngasal, kemudian tertawa. Nampak dia terlihat tidak suka akan jawabanku.

" ahh kaka, suka ga bener kalo ditanya " ucapnya cemberut.

" hahahaha " aku pun tertawa melihat sikapnya.

" kak ga mau pake payung ? Hujan loh " ujarnya, menawarkan payung yang dia pakai.

" hahaha ini cuma gerimis Rio, kenapa harus pakai payung.. " jawabku.
" lagian kamu bikin malu aja, masa cowo kesekolah pake payung " ledeku padanya.

" ahh kaka, kan nanti sakit. Itu yang ibu sering bilang " ujarnya.

" hahahaha.. terserah kau lah.. " ujarku, membuatnya sedikit kesal.

Kadang aku ingin sekali merasakan kembali rasanya tidur, aku rindu bagaimana rasanya bermimpi. Memimpikan orang-orang yang kita sayangi. Tapi semua itu sulit aku rasakan lagi. Teringat kembali akan ucapan ayahku, " jadikan ini sebuah anugerah Hiro. Jangan disesali tapi dinikmati, suatu saat kau akan mengerti bahwa ini adalah sebuah kelebihan, bukan kekurangan "

" kak, ngelamun aja dari tadi " ujar Rio mengagetkanku.
" aku udah nyampe sekolah nih " lanjutnya.

" oh hehehe iyah " jawabku sedikit malu.

" yaudah kak, aku duluan yah " ucapnya pamit.

" iyah, belajar yang benar " jawabku, lalu dia meninggalkanku menuju halaman sekolah.

Kembali aku melanjutkan perjalananku menuju sekolah, suana kota tidak terlalu ramai dipagi ini. Mungkin karena cuaca hujan membuat mereka malas keluar rumah. Orang yang beraktivitas diluar rumah pun kompak memakai payung atau jaket agar terlindung dari hujan.

Sesampainya disekolah, beberapa sorot mata menatapku dengan tatapan ketakutan, beberapa bahkan berpura-pura tidak melihatku. Diantara mereka terdapat siswa yang kemarin aku beri pelajaran digudang.

Ketika sampai dikelas, Hani sudah duduk dengan manis di samping bangku biasa aku duduk. Sejak hari kemarin Hani memilih duduk bersamaku. Hani tersenyum manis melihatku, ketika tau aku sudah datang.

" Selamat pagi Hiroku sayang " sapanya, tak lepas senyumnya yang teramat manis.

" iyah, selamat pagi juga " jawabku dengan tak lupa membalas senyumanya. Aku lalu duduk di sebelahnya.

" udah sarapan belum ? " tanyanya.
" Makan bareng yah " Sambil mengeluarkan kotak makan dan botol air.

" eh iyah boleh " jawabku.
Sebenarnya aku masih kenyang karena tadi dirumah sudah sarapan dengan nasi goreng dan segelas susu.
Tapi aku terima ajakanya agar dia tidak kecewa aku menolaknya. Aku harus menghargai dia yang udah membawa sarapan untuku.

Kamipun menikmati sarapan bersama. Tapi hanya sedikit yang ku makan karena aku sudah cukup kenyang sarapan tadi dirumah. Beberapa kali Hani memaksaku untuk makan lebih banyak tapi aku dengan berbagai alasan menolaknya.

" ko sedikit sih makanya ? Ayo makan lagi " tanya Hani heran.

" udah ah kenyang " tolaku.

" yah masa aku yang abisin semua sih ? Entar aku jadi gendut coba " jawabnya, cemberut.

" hehe gapapa gendut juga, pasti bakal tetep cantik ko " jawabku gombal.

" ihh Hiro... " jawabnya tersipu malu.
" tapi suapin yah.. " pintanya manja.

" apa sih yang engga buat kamu " kembali jawabku gombal.

" ihhh makasih sayang " Hani tersenyum manis sekali.

Aku pun menyuapi Hani, nampak dia sangat bahagia sekali. Beberapa pasang mata terlihat menatap iri dengan kemesraan kami. Yah apa yang kami lakukan, seakan dikelas ini cuma kami berdua. Tak perdulikan murid lain yang berada dikelas.

" ayohh ini suapan terakhir..
Buka mulutnya, helikopter mau masuk... zuzuzuzuzu.. " ujarku bercanda menirukan suara helikopter.

" ihhhh kaya anak kecil aja " rengeknya manja, lalu memasukan suapan terakhir ke mulutnya.

" hehehe " tawaku melihat tingkahnya.
 
Acara sarapan pagi kami pun selesai. Hani nampak sangat kekenyangan tapi dia terlihat bahagia. Tak lama bell pun berbunyi, seorang guru masuk ke kelas. Dan pelajaran dimulai.

Hani seperti biasa serius memperhatikan pelajaran, sementara aku serius memperhatikanya. Pelajaran pertama ini adalah Matematika, sang guru yang jauh dari kata cantik dan sudah pasti tua terus menerangkan rumus-rumus yang membuat otakku maju mundur cantik tak karuan.

" Andi, coba kerjakan contoh soal ini kedepan " perintah guru.

" iyah buu " jawab Andi. Lalu dia bangkit dan berjalan menuju depan kelas. Andi adalah salah satu murid yang kemarin mendapat pukulan dariku dan mendapat kenikmatan dipantatnya oleh murid lain.
Terlihat jalanya pelan, gutak gitek gual geol manja. Menunjukan bagaimana kenikmatan yang ia dapatkan kemarin di gudang.

" kenapa jalan kamu begitu kayak bebek nungging " tanya bu guru ketika Andi telah sampai di depan.

" ini bu... pantat saya keram " jawabnya memegangi pantat

" makanya kalo maen itu pemanasan dulu " jawab ibu guru.
Yang langsung membuat beberapa orang murid tertawa. Sementara murid yang senasib dengan Andi nampak diam.

" hahahaha " aku pun ikut tertawa.

" kenapa kalian tertawa ? Emangnya ada yang lucu " tanya bu guru.
" benerkan harus pemanasan dulu biar ga keram " lanjutnya

" hahahaha " kembali beberapa murid tertawa termasuk aku.

" sudah-sudah ah ibu ga ngerti " ucap bu guru.
" Andi sudah cepat selesaikan soalnya " lanjutnya.

" baikk buu... " jawab Andi.
Andi pun mengerjakan soalnya.

Pelajaran pertama selesai, kini giliran pelajaran bahasa indonesia. Tapi gurunya tidak masuk dan memberikan tugas untuk dikerjakan sekarang.

" sayang, malam mingguan dirumah aku yah " ucap Hani.

" hahaha malam mingguan ? " tanyaku sambil tertawa.

" iyah ih, sekalian malam ini mau ada acara makan-makan dirumahku. Sama Mita, Astri, Reni, Sinta " lanjut Hani.

" emang ada acara apa ? " tanyaku heran.

" sebenarnya si Mita yang ngusulin. Ya buat makan-makan aja, kumpul-kumpul biasa dan katanta si Mita pengen berterima kasih sama kamu " ujar Hani.

" terima kasih untuk apa? " tanyaku lagi.

" buat kejadian kemarin dan membebaskan dia dari cowo-cowo itu " jawabnya.

" kan udah kemarin ngucapin makasih " ujarku lagi.

" ihhh pokoknya ikut aja, kita makan-makan dirumah aku, kalo bisa nginep aja hehe " ujar Hani sedikit malu.

" hahaha ok deh siap " jawabku.

Hani pun mengerjakan tugas bahasa indonesia yang harus selesai sekarang. Begitupun aku mengikuti jawaban yang ditulis Hani. Hani cepat sekali mengerjakan tugasnya. Bahkan tugas punyaku pun direbunya lalu dikerjakan. Tak lama semuanya beres.

" hehe makasih yah " ucapku malu.

" iyah sayang " ucapnya tersenyum manis.

" ehh itu si Reni apa engga sakit punggungnya? " tanyaku pada Hani, ketika tak sengaja melirik ke arah Reni yang sedang mengobrol di depan.

" ehh ko kamu tau sih kalo Reni lagi sakit punggung? dari sejak pagi loh dia ngeluh sakit punggung " tanyanya balik, sedikit heran dengan ucapanku.

" hehe coba panggil si Reni nya kesini " ukarku.

" emang kenapa sih ? " tanya Hani heran.

" udah panggil dulu aja kesini si Reninya " jawabku.

" Ren.. reni... ren reni " panggil Hani, tapi Reni tak mendengar panggilan Hani.
" ihh ga denger malah asik ngobrol " gerutu Hani.

" hehe samperin sanah, terus ajak kesini. Kasihan dia " ujarku pada Hani.

" iyah.. " jawabnya lalu berjalan ke tempat duduk Reni.
Terlihat Hani berusaha mengajak Reni, nampak kebingungan di wajah reni. Tapi akhirnya Hani berhasil menarik Reni dan kembali kearahku.

" nih yanx si Reni nya " ujar Hani.

" ada apa sih ? " tanya Reni bingung. Terlihat badanya sedikit bungkuk dan memegangi punggungnya.

" Turun cepat, kasian dia keberatan " ucapku padanya. Dia menatapku ketakutan.

" apaan sih? " tanya Reni bingung.

" yanx kamu ngomong apa sih ? " Hani pun ikut bingung.

" Cepetan turun atau aku pukul " ucapku lagi sedikit marah.

" hey kau gila yah " tanya Reni.

" Yanx ada apa sih ? " kembali Hani pun bingung.

Sekarang mahluk itu sudah turun dari punggung Reni, dia seperti ketakutan lalu merangkak ke pojok kelas dan menangis. Dia duduk sambil memeluk lututnya, kepalanya tertunduk kebawah.


" udah ga berat kan sekarang punggungnya ? " tanyaku pada Reni.

" Ehh iya, sekarang ringan banget punggung aku " jawab Reni sambil merasakan punggungnya yang sudah terasa ringan.

" beneran ren udah ga berat lagi ? " tanya Hani penasaran.

" iyah Han, udah ringan punggung aku " jawab Reni.
" kok bisa sih kamu cuma marahin aku, tapi bisa langsung sembuh " tanya Reni heran padaku.

" hahaha sudah kau tak perlu tau, yang penting sudah sembuh " jawabku tertawa.

" iya deh, makasih yah Hiro " jawab Reni.

" yanx kok bisa sih ? Aku pengen tau " tanya Hani.

" kamu beneran pengen tau ? " tanyaku.

" iyah yanx pengen tau " jawab Hani penasaran.

" sebenarnya aku.. aku sayang kamu hehehe " jawabku becanda.

" ihhhh dasarrr yahh... aku sayang kamu juga " jawab Hani tersipu malu.

" haduhhhh " gumam Reni.

" hehe yanx aku ke toilet dulu yah, ren anterin yu " ucap Hani.

" yaudah ayo " jawab Reni.

Kemudian mereka pergi, ternyata mereka mengajak Astri juga. Jadi mereka bertiga pergi bersama ke toilet.

Tiba-tiba disampingku muncul sesosok hantu perempuan, yang kemarin malam aku mintai tolong untuk menakut-nakuti penjaga sekolah dan murid yang melakukan kegiatan sex disekolah.



" haduhh... bikin kaget. Kaya hantu aja muncul tiba-tiba " protesku padanya.

" yaelah.. emang aku hantu kan " jawabnya kesal.

" hehehe mau apa kamu kesini ? " tanyaku padanya.

" aku kan emang tinggal disini. Gak berbobot banget sih pertanyaanya " ujar hantu itu.

" hahaha " ujarku tertawa.
" bagaimana, apa kau sudah mulai menakut-nakuti penjaga sekolah itu " tanyaku.
Murid yang duduk di depanku beberapa kali menengok kebelakang. Mereka seperti penasaran mendengar aku berbicara sendiri.

" aku udah mulai dengan menggerak-gerakan benda disekitar mereka " ucapnya.

" haha sebenarnya cukup kau tertawa atau menangis mereka pasti ketakutan " jawabku.

" apakah suaraku seseram itu yah? " ujarnya, sedikit cemberut tapi menambah keseraman diwajahnya.
" eh aku mau tanya, anak itu siapa ? " tanyanya sambil menunjuk hantu yang tadi naik di punggung Reni.

" oh.. aku juga gatau, tadi dia naik dipunggung temanku. Sampai temanku kesakitan. Makanya aku suruh turun dari punggung temanku " jawabku.

" kasian yah.. kayanya sedih dia.. " ucap si hantu.

" yaudah kamu anterin dia pulang, pasti keluarganya nyariin " ujarku padanya.

" hmm iya yah kasihan juga. Aku tau banget rasanya jauh dari keluarga " ujarnya.
Kemudian dia menghibur Hantu anak kecil yang sedang duduk di dipojok kelas. Dia menunjukan ekpresi lucu, mulai menjulurkan lidah, memutar-mutarkan mata agar si anak itu terhibur. Sementara aku melihatnya bukan lucu malah serem.

Sekitar sepuluh menit kemudian Hani kembali. Dia membawa sebuah map ditanganya.
" Yanx masa aku disuruh nganterin Map ini sama ibu Nia " ucapnya sebal.

" emang suruh dianterin kemana ? " tanyaku penasaran.

" ke SMA Rohan, katanya si ibu buru-buru mau keluar kota. Jadi nyuruh nganterin ini sama aku. Padahal kan bisa murid lain, kenapa aku sih ? " ucapnya cemberut.

" yaudah aku anter kamu kesana, aku tau sekolah itu. Kan di kota ini cuma ada dua sekolah " ujarku.

" yaudah deh mau gimana lagi. Sini tugas yang tadi kumpulin dulu, terus langsung pergi kesana. Kata si ibu yang udah beres tugasnya langsung pulang " ucapnya.

Hari sabtu memang hanya dua pelajaran saja Matematika dan bahasa Indonesia. Setelah mengumpulkan tugas, aku dan Hani langsung meninggalkan kelas. Untuk mengantarkan Map yang dititipkan pada Hani.


Sekarang Hujan sudah reda, namun cuaca masih mendung. Sinar matahari masih tertutupi mendungnya awan. Kami berjalan menyusuri kota menuju sekolah Rohan.

" ini yanx sekolahnya? " tanya Hani ketika kita telah sampai.
 
" iyah, tuh kan ada tulisanya Selamat Datang di Sekolah Rohan Kwehni. " jawabku.

" kok kaya pernah dengar yah namanya. " ucap Hani sedikit berpikir.
" kok ini kayak sekolah SD sih ? " tanyanya lagi.

" ini memang sekolah gabungan. SD, SMP, SMA berada disini dan SMA nya terletak paling ujung " jawabku.

" kok kamu tau banget sih sekolah ini ? " tanyanya heran.

" hahaha aku SD dan SMP nya disini baru pas SMA pindah " jawabku.

" kenapa SMA nya ga disini? " tanyanya lagi.

" kalo aku sekolah disini, aku gabakal bertemu kamu " jawabku gombal.

" ih iya benerr.. kamu pinter sayang " jawabnya tersipu malu dan langsung menggandeng tanganku.
" yuu ah cepet masuk, biar cepet pulang " lanjutnya.

Kami pun memasuki area sekolah, kami mengambil jalan ke kiri melewati tiga kelas Sd. Dan disampingnya lansung menuju kelas-kelas anak SMA. Ketika kami memasuki area sekolah SMA, beberapa siswa menghadang kami.

" kalian mau kemana ? " tanya salah seorang dari mereka.

" kami mau bertemu guru disini, kami disuruh mengantarkan map pada guru disini " jawabku.
" oh iyah, kalian kelas berapa ? " lanjutku bertanya.

" kami kelas 2, mau apa hah ? Jawabnya menantang.

" wah cewenya cantik banget... mulus banget.. putih lagi " terdengar bisik-bisik diantara mereka.

" biarkan kami lewat kami buru-buru " ucapku sedikit meninggi.

" boleh kau lewat, tapi biarkan cewek itu titipkan sementara pada kami disini hehe " ucapnya menatap mesum pada Hani. Membuatku sangat kesal, Hani ketakutan hingga berlindung dibelakangku.

" kalian beraninya kurang ajar " bentaku pada mereka.
" kalian sudah enak sekolah disini gratis, jangan permalukan sekolah ini dengan sikap kalian yang berengsek " lanjutku emosi.

" berani kau bicara seperti itu " ucap salah satu dari mereka lalu menarik jaketku.

" Heyy stoppp... ada apa ini " seseorang datang menghentikan kami.

" ini kak Roni, mereka dari sekolah lain. Tiba-tiba datang menantang kami " ucap salah satu mereka berbohong pada orang yang baru datang bernama Roni.

" Bohong, kami hanya mau mengantarkan Map ini pada guru kalian " tiba-tiba Hani bicara.

" udah kita hajar aja kak cowonya, dan ceweknya kita nikmati bersama. Uhh disini ga mungkin ada cewek secantik itu . Ayo ka kita hajar.. " ucap orang yang memegangi jaket atas ku. Membuat Hani semakin takut.

" Bughhhh " orang yang barusan berbicara, dipukul dengan keras oleh Roni. Membuatnya langsung tersungkur ke lantai. Senyum sinis tersungging di mulutku.

" kak kenapa kau pukul dia ? Apa salahnya. " tanya murid lainya, yang heran tiba-tiba Roni memukul temanya.

" kalian tidak tau malu " Roni memarahi mereka.
" kalian sudah beruntung sekolah gratis disini, apa kalian mau dikeluarkan dari sekolah ? " lanjutnya.

" yang penting sekolah tidak tau Kak, kita menghajar cowok itu dan menikmati ceweknya hehe... jarang-jarang loh ka ada cewe secantik itu " ujar salah satu dari mereka.

" Bughhh " kembali Roni memukul orang yang barusan bicara.
" apa kalian tau siapa cowo yang akan kalian hajar itu ? Dia adalah anak dari pemilik sekolah ini " lanjutnya, memberi tau pada mereka, bahwa aku anak dari pemilik sekolah ini.
Terlihat mereka langsung terdiam malu. Hani juga sepertinya kaget mendengar apa yang Roni katakan.

" yank apa bener kamu anak dari pemilik sekolah ini ? " tanya Hani berbisik.

" harusnya kamu udah tau ketika membaca nama sekolah ini didepan tadi " jawabku padanya.

" ihhh pantes nama sekolah ini kaya ga asing, sekolah ini namanya Rohan Kwehni dan nama kamu Hiro Kwehni. Nama belakang kalian sama " ucapnya.

" huuhh sekarang baru ingat nama belakang aku " ucapku padanya.

" hehehe maaff, kenapa ga bilang dari awal ini sekolah punya ayah kamu. Pantes kamu tau banyak tentang sekolah ini " ujarnya.

" hehe sekolah ini punya kakeku sekarang diurus ayahku. Dan ga penting juga aku ngasih tau sama orang-orang kalo sekolah ini milik keluargaku " jawabku.

" hehehe iyah sayang " ucap Hani.

" ayo minta maaf kalian pada Hiro " perintah Roni pada mereka.

" udah ga usah Ron, kami buru-buru mau ke ruang guru " ucapku.

" ok baiklah, maafin mereka yah " ucap Roni.

" hahaha sudahlah kau tak perlu kaku begitu, kayak ke siapa aja ? " jawabku.

" hehe sudah lama kita ga bertemu " jawab Roni.
Roni adalah temanku sejak Sd sampai Smp.

" yaudah aku permisi yah " ucapku lalu menarik tangan Hani melewati mereka.

" maafkan kami yah, jangan dikeluarin dari sekolah " ucap mereka ketika aku melewatinya. Tapi tak ku hiraukan mereka dan terus berlalu.

Aku mengajak Hani menuju ruang guru. Nampak pintunya terbuka.
" tok.. tok.. tok.. " aku mengetuk pintunya.

" cari siapa yah ? " tanya seorang wanita.
Belum sempat aku jawab seorang yang ku kenal sudah memanggilku.

" hey Hiro, ayo sinih masuk" ujarnya padaku.
" bu Ika biarkan mereka masuk, dia anak dari pemilik sekolah ini " lanjutnya pada wanita didepanku.

" eh iyah, apa kau kakak nya Rio " tanya wanita itu.

" iya bu, kami permisi yah " jawabku diikuti Hani.
Aku pun mengajak Hani masuk kedalam, lalu duduk di sopa yang biasanya dipakai untuk menyambut tamu atau tempat santai beberapa guru. Di depanku sudah duduk orang yang tadi memanggilku. Dia Jugo, saudara sepupuku anak tertua paman Sukma. Saat ini ia menjabat sebagai wakil ayahku, umurnya baru 25 tahun.

" lama sekali kau tidak kesini Hiro " ucapnya padaku.
" apakah wanita cantik ini pacarmu ? Lanjutnya.

" hahaha namanya Hani " ucapku.

Hahaha kau sangat pintar mencari pacar. Dia sangat cocok menjadi ibu dari penerus utama keluarga Kwehni " ujarnya meledeku.

Hani tersipu malu mendengarnya.
" hahaha kau bisa saja tapi aku bukan penerus utama, tapi Rio " jawabku.

" hahaha kau jauh lebih dari pantas untuk menjadi penerus utama, dan aku belum melihat kemampuan adikmu " ujarnya.

" hahaha adiku punya potensi luar biasa dan aku sangat yakin itu"

" hahaha sebenarnya aku lebih setuju kau yang menjadi penerus utama. Tapi jika pun Rio, aku akan tetap mendukungnya " lanjutnya.

" ramai sekali yah disini " ujarku, ketika melihat disekeliling ruangan ini. Hampir disetiap sudut ruangan terdapat banyak sekali hantu yang sedang berdiam diri.

" seperti biasa Hiro disini selalu ramai, mereka betah disini " jawab Jugo.

" ramai apa sih yanx, cuma ada empat orang juga disini " jawab Hani bingung.

" hahahahaha " tawaku dan jugo berbarengan mendengar ucapan Hani.

" apa kau hanya main saja kesini ? " tanya Jugo.

" kami disuruh oleh guru kami untuk mengantarkan Map ini " ujarku lalu menyerahkan Map tadi padanya.

" oh iyah terimakasih " jawabnya.
" aku sampai lupa, kalian mau minum apa? Atau makan sekalian. Biar aku suruh pegawai kantin membawakanya kesini " lanjutnya.

Sekolah ini mempunyai kantin yang tidak menjual makanan. Karena semua yang ada dikantin semua gratis. Setiap murid diberi jatah makan dan minum setiap hari pada jam istirahat.

" gausah Jugo, kami tidak akan lama. Kami ada acara makan-makan dirumah teman kami " jawabku.
" iya kan Han " ucapku pada Hani.

" iyah.. kami ada acara jadi buru-buru " ujar Hani membenarkan jawabanku.

" ayolah jangan begitu, sudah lama kita tidak bertemu " ucapnya memaksaku.

" hahaha maaf yah Jugo " jawabku.
" besok malam saja aku ada rencana datang kerumahmu, ada yang ingin aku bicarakan. Sebenarnya lebih ke minta tolong hehe " lanjutnku.

" haha baiklah, kau boleh datang kapan saja kerumah. Dan ayahku juga sering menanyakanmu " ucapnya.

" iyah, beberapa hari lalu aku bertemu paman Sukma di jalan. Jadi besok aku akan datang kerumah " ucapku.

" baiklah aku tunggu " jawabnya.
Kami pun pamit pada Jugo dan meninggalkan sekolah.
Sekarang tujuan kami adalah kerumah Hani, untuk acara makan-makan dirumahnya.

Selama perjalanan pulang, banyak yang Hani bicarakan terutama tentang aku anak dari pemilik sekolah yang tadi kita datangi.
Sekarang sudah pukul 3 sore, sepanjang hari cuaca terus mendung. Sesekali turun hujan gerimis.

" yanx hari rabu dan kamis nanti kan libur, mau ga kerumah orang tuaku? " tanya Hani mengajak aku kerumah orang tuanya.

" emang mau apa sih kesana? " tanyaku penasaran.

" hari Rabunya anak kakak aku mau disunat dan Kamisnya aku ulang tahun hehe " jawabnya.
 
" kamu ulang tahun? Yah aku ga punya uang. Mana harus dua lagi yang harus dikasih kadonya hehe " ucapku.

" masa anak pemilik sekolahan ga punya uang sih " ujarnya sedikit kecewa.

" aku ga pernah minta uang ke orang tua, se dikasihnya aja. Apalagi udah lebih dari satu bulan orang tuaku diluar kota " ujarku.

" hehe aku becanda ko yang, aku ga ngarepin kado dari kamu. Asal kamu selalu ada didekatku " ucapnya.

" hehe aku mau cari uang dulu deh biar bisa beli kado buat kamu " ujarku.

" nyari uang dari mana ? Awas jangan mencuri " ujarnya becanda meleletkan lidah padaku.

" hahaha gak lah " ucapku.

" kamu tuh selalu bikin aku penasaran hhe " ujarnya.

Akhirnya sampai juga kami dirumah Hani. Nampak dari luar keadaanya sangat sepi.
Begitu masuk kedalam rumah Hani langsung mencium bibirku, kami langsung hanyut dalam sebuah ciuman mesra.

Ciuman Hani terasa begitu lembut. Lidah kami mulai saling bertemu, saling hisap saling lumat. Tangankupun mulai bermain di susunya yang besar dan kenyal.

" ahhhh... terusss ahhh... enak... ahhhh... lebih cepet terus.... " tiba-tiba samar terdengar suara desahan.
Membuat aktivitas kami terhenti, Hani tampak menatapku penuh tanya. Dia sepertinya penasaran asal dari desahan itu.

" ahhhh... terusss.. lebihh dalam teruss ahh enak.. ahh... " kembali samar terdengar suara desahan.

" suara siapa itu yanx? " tanya Hani penasaran.

" kayaknya dari kamar Sinta deh " jawabku.

" ahhhh... terusss lebihh cepett... ahhhh.... enakk... " semakin keras terdengar suara desahanya.

" itu kaya bukan suara Sinta deh " ujar Hani.
" aku penasaran, intip yu yanx " lanjut Hani mengajaku mengintip.

" gausah biarin aja " ujarku melarang Hani.

" ahhhh... ahhhh... ahhh... terus lebih... cepatt.. ahhh... kenyot susu aku... ahhh.... " desahan terus terdengar kencang.

" udah ngapain diintipin, biarin aja " ujarku melarang Hani yang akan mengintip dari lubang kunci.
Tapi Hani tak mendengarkan laranganku, dia tetap saja mengintip.

" ahhhh... terus kenyott... enak.. iyah .... ahhhh. . "

" ngeeeetttttttt..... " tanpa sadar tangan Hani mendorong pintu kamar Sinta yang tidak terkunci.

Nampaklah siapa yang ada di dalamnya dan dari siapa asal desahan yang tadi terdengar.
" Astaga... " ujar Hani kaget menutup mulutnya. Tak percaya apa yang dia lihat.


Sorry kalo update nya not special :pandaketawa:
 
Jalan ceritanya mantab suhu..
Jd nunggu updatenya terus...
Cuma bisa kasih grp aja suhu sebagai rasa terima kasih.
 
Jalan ceritanya mantab suhu..
Jd nunggu updatenya terus...
Cuma bisa kasih grp aja suhu sebagai rasa terima kasih.

Thanxs om :) tapi harusnya pake nama kalo ngasih Grp. biar ane ga bingung pas mau balikan :galau:

buat yang lainya jangan lupa tulis namanya :haha:
 
Habis :baca:
Buset mbak kuntinya nongol lagi bikin jantungan saja :takut:
Ceritanya bagus om cuman sayang ending updatenya kentang goreng
 
mksih suhu update nya........

jd mkin pnasaran siapa yg hani liat.....
 
astaga ternyata teman2nya sedang bermain kuda2 an sesama les
ikutan dong om
bsok2 kayaknya mesti pagi2 atw sorean ne bacanya
g kuat lihat yang itu.....
:takut:
 
jiah :kentang: banget apdet nya suhu, tp bikin tetep penasaran :jempol:
btw, apa ga ada niatan si hiro buat buka kartunya ke si hani suhu KB ?
 
jiah :kentang: banget apdet nya suhu, tp bikin tetep penasaran :jempol:
btw, apa ga ada niatan si hiro buat buka kartunya ke si hani suhu KB ?
bingung mau jawab apa :pandaketawa:
namun terkadang hidup itu berputar. kadang diatas kadang dibawah. dulu kita miskin sekarang kita kaya. dulu kita dilindung nanti kita melindungi :p
 
PERTAMAX campur KENTANG
Thanks buat tuyul n kunti beserta kentangnya gan....perpaduan yang luarrr biasa...nih biar kumplit,aye lempar :cendol:, biar semangat juga update 8-nya...:mantap:

thanks om :)
kalo minat, ane bisa kirim langsung kuntinya langsung kesitu :pandaketawa:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd