Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THE LUCKY LAKI - Session 1 - Dunia Baru

Penikmat_69

Semprot Kecil
Daftar
5 Apr 2023
Post
57
Like diterima
3.363
Bimabet
Holaaa para PEMBACA... Ijinkan Newbie berbagi cerita pribadi newbie. Sebuah kejadian nyata yang bisa diangkat menjadi sebuah cerita, tentang perjalanan newbie dalam mengenal CINTA, SEKS dan PERSELINGKUHAN dari Kehidupan newbie.

DISCLAIMER :

1. CERITA ini adalah 100% perjalanan newbie.

2. Mungkin akan ada bumbu tambahan cerita, untuk sedikit menutupi KELUPAAN jalan kejadian, namun masih melekat RASANYA.

3. Tolong bantu newbie dengan kritik yg membangun, agar newbie bisa berkembang dari PART ke PART Cerita yg akan newbie suguhkan.

4. FOTO MULUSTRASI, bukan FOTO SEBENARNYA, newbie ambil di Internet, sosmed, atau forum ini. Jika ada yg TIDAK berkenan bisa sampaikan langsung ke newbie.

5. TIDAK ada maksud SOMBONG ataupun PAMER, semua isi cerita adalah KEJUJURAN, sebagai alur kejadian dan kenyataan yg newbie alami.




•| PROLOG |•​

Holaaa para PEMBACA perkenalkan GUE adalah PENULIS sekaligus TOKOH UTAMA dalam cerita "THE LUCKY LAKI".

Nama gue "DIPO" dan ini CERITA gue.

Saat cerita ini di rilis, gue adalah seorang suami sekaligus ayah berusia 37 tahun, Istri gue berusia 34 tahun, dan seorang anak laki-laki berusia 4 tahun.

37 Tahun lalu gue dilahirkan di keluarga sederhana yg hidup pas-pasan sebagai anak kedua dari 2 bersaudara. Kakak gue adalah laki-laki yg berbeda umur 4 tahun dengan gue bernama Dani.

Sekilas tentang gue,..

Gue berwajah manis, terlihat lebih dewasa 2-3 tahun dari usia gue. Karena perawakan gue yg tinggi dan tegap.
Tinggi badan 180cm dengan berat 80kg. Berkulit kecoklatan serta potongan rambut yg selalu rapih.

Badan gue pun terbentuk namun tidak kekar seperti binaragawan, karena gue rajin olahraga sejak awal SMP.
Terutama bela diri taekwondo.
Hal ini lah yg membuat beberapa wanita kagum dengan keindahan badan gue.


Gue cenderung aktif bergaul dengan siapapun dan gue termasuk type orang yg berjiwa bebas.

Gue tumbuh di tengah keluarga yg memberi kebebasan namun bertanggung jawab. Terutama pada pendidikan dan attitude.
Gue dibesarkan oleh didikan keras bokap dan mas dani kakak gue.

Tapi disamping itu semua, banyak hal yg gue memberontak serta mengubah gue menjadi agak nakal.
SMP awal gue sudah mengenal rokok dan selalu bersembunyi dari keluarga.
Hingga akhirnya gue ketahuan saat SMA kelas 2 dan diijinkan oleh keluarga gue.

Sejak akhir SMP juga gue mulai mengenal seks lewat media, tabloid dewasa, film porno, stensil dan browsing internet di warnet.
Bahkan, gue termasuk addicted untuk selalu mencari tau bahkan mempelajari hal berbau seks dan vulgar

SMA pertengahan gue kehilangan keperjakaan melalui hubungan seks real dengan mengambil keperawanan mantan pacar gue saat itu.
Sejak itu, gue sangat ketagihan dengan seks dan selalu menggali cara untuk bisa menyenangkan wanita.

Namun hubungan gue harus bubar sama mantan gue, karena kita ngga suka dan ngga menerima LDR, dan gue harus kembali coli untuk melepas hasrat gue.

Dalam seks, gue lebih mementingkan nyaman dan rasa saat bercinta, slowly but sure, dan berusaha untuk berkelas dengan tidak mengedepankan nafsu.

Senjata berburu gue, cukup menjadi modal untuk memberikan rasa.
Berukuran panjang 14-15cm, tebal, agak gemuk dan berurat.
Membuat para wanita yg melihat dan merasakannya kagum.


Kenakalan gue memang lebih cenderung ke arah seks dan suka berfantasi tentang wanita.
Gue terkesan selalu haus untuk melayani dan dilayani wanita.
Sikap itu yg terbawa hingga saat ini, bahwa gue telah berubah menjadi seorang seks hunter.
Dengan konotasi bukan sekedar membayar.
Namun gue lebih suka dan puas, jika melibatkan rasa serta kebutuhan dan desire.

***

Dalam kisah perjalanan hidup gue kedepan, akan gue tulis sesuai kenyataan hidup yg gue lalui. Dalam bentuk SERIES.
Tanpa ada maksud SOMBONG atau apapun,.

Mudahan cerita asli ini bisa related dengan para pembaca.
Penasaran dengan lanjutan nya? Simak terus

kisah nyata THE LUCKY LAKI - Series by DIPO.

*** To be CONTINUED,. Dibawah ya.

Part 1 : Page 1
Part 2 : Page 3
Part 3 : Page 6
Part 4 : Page 9
Part 5 : Page 13 - TAMAT

Session 2 : Thread 'The Lucky Laki - Session 2 - Sakit tak Berdarah' https://v1.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-2-sakit-tak-berdarah.1488150/

•Session 3 : Thread 'The Lucky Laki - Session 3 - Hidup Nyaman' https://v1.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-3-hidup-nyaman.1488401/
 
Terakhir diubah:
The Lucky Laki - Session 1 - Dunia Baru

Pertengahan tahun 2004, adalah tahun kelulusan SMA untuk gue.
Gue berhasil menyelesaikan wajib belajar 9 tahun gue.

Namun gue harus mengubur impian gue untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi saat ini.
Dikarenakan tahun ini pun terjadi suatu tragedi dalam keluarga gue.
Dimana bokap gue kehilangan indera penglihatan nya akibat penyakit diabetes yg beliau derita selama 12 tahun terakhir.

Tragedi itu berakibat bokap kehilangan pekerjaan nya dan harus dirawat dirumah.
Nyokap, mas dani dan gue sangat terpukul akan hal itu.

Untungnya pemasukan harian untuk makan bisa dihasilkan oleh warung rokok / klontong milik nyokap di depan rumah. Sedangkan untuk biaya bulanan dibantu oleh kakak gue yg sudah bekerja di sebuah tour & travel yg menyambih kuliah dengan biaya sendiri.

Bagaimanapun perekonomian keluarga masih pincang dan serba pas-pasan. Dan gue pun harus segera mencari pekerjaan yg bisa menghasilkan pemasukan minimal untuk diri gue sendiri.

1 bulan berlalu, gue pun diberi uang oleh mas dani untuk membuat lamaran dan disebarkan ke beberapa tempat yg membutuhkan atau membuka lowongan kerja.

Bermodalkan surat kelulusan SMA, dan skill mengemudi roda 2 serta roda 4, yg juga dilengkapi SIM A dan C.
Gue berusaha optimis bisa mendapatkan pekerjaan.
Sekitar 5 tempat gue hampiri dan letakan lamaran serta cv gue.

1 minggu berlalu, hingga 2 minggu berlalu belum ada tanda-tanda panggilan kerja.
Namun hal itu ngga membuat gue patah semangat.

Suatu hari di sabtu malam, gue yg sedang menjaga warung milik nyokap sambil mendengarkan musik.
Dihampiri oleh dodo, sahabat gue sejak kecil yg tinggal beberapa blok di komplek gue.

"Woi Herman,. Haha" sapa nya memanggil nama bokap gue dengan tertawa

"Kampretttt,. Si Budi" balas gue memanggil nama bokapnya.

Gue pun keluar warung dan duduk bersama dodo di kursi panjang.

"Dip, minggu depan ada kenaikan sabuk sama kejuaraan se-Jakarta, lu ikut kan?" tanya dodo

Gue dan dodo emang berlatih taekwondo bersama sejak SMP.

"Bingung gue do, gue ngga ada biaya pendaftaran nya,. Hufftt" jawab gue menghela nafas

"Haha tenang aja, proposal gue di terima sama Pak Budi, jadi gue daftarin lu sama gue,. Haha" ucap dodo menyebut bapaknya

"Hah? Serius?" gue kaget senang

"Hah,. Hah,. Emang gue keong,. Serius lah herman" jawab dodo

Hahahahah, Tawa kita bersama.
Gue pun menepuk bahu sahabat gue itu.

Dodo emang terkenal perhatian dan loyal ke gue. Bahkan kedekatan kita ngga pernah membuat salah satu dari kita sakit hati dengan hal apapun atau candaan apapun

Obrolan berlanjut mengenai rencana ujian kenaikan sabuk serta kompetisi atau kejuaraan se-jakarta itu.

Gue dan dodo akan menggunakan waktu nganggur kita di pagi hari untuk mempersiapkan fisik dan materi pengujian.
Bahkan kita memutuskan untuk beberapa kali sparing partner untuk mematangkan materi latihan.

Minggu pagi gue mulai dengan jogging bersama dodo dan berlatih fisik full selama 2 jam. Kemudian gue sarapan bersama makan nasi uduk diujung komplek.

Senin pagi kita mulai berlatih materi dan gerakan serta sparing partner di rumah dodo.

Setiap hari selama 1 minggu semua berjalan rutin dan penuh disiplin untuk mendapatkan hasil yg kita impikan.

***

Hingga hari ujian dan kompetisi tiba. Di hari sabtu dan minggu kita akan menjalani aktifitas ujian kenaikan sabuk dan kompetisi di sebuah GOR dibilangan Jaksel.

Di ujian kali ini gue dan dodo akan diuji untuk naik dari sabuk hitam dan-1 menuju dan-2, Sekaligus menerima sertifikat sebagai tenaga pelatih yg bisa digunakan untuk memberi pelatihan ke sabuk putih hingga hijau kedepannya.

Dihari pengujian, gue dan dodo pun mengikuti babak penyisihan kejuaran taekwondo se-jakarta.

Gue cukup antusias dan bersungguh-sungguh mengikuti rangkaian acara tersebut.
Di babak penyisihan menuju semi final, sayangnya dodo harus terjatuh karena terkena tendangan keras di dada nya hingga membuat dia sesak.

Hari minggu, adalah hari semi final dan final kejuaraan ini.
Dimana gue berhasil membalaskan kekalahan dodo.
Dengan menjatuhkan lawanya dengan tendangan gue yg mendarat mulus di pipi kiri sang petarung hingga jatuh.

Dan gue harus bangga serta bersyukur bisa berada di posisi ke-3 pada kejuaraan tersebut.
Dari hasil kejuaraan itu, gue mendapat hadiah sebesar 1 juta rupiah.
Dan beberapa hadiah lain.

Sepulangnya dari acara tersebut, gue memberikan dodo sejumlah uang pendaftaran serta mengisi full tank bahan bakar motor nya dan kita makan serta minum puas di sebuah restoran siap saji.

"Thanks ya, udah dibalesin kalah gue,. Haha" ucap dodo

"Harus dong, tengil banget lagian, gue gemes,. Haha" jawab gue sombong

Hahahaha,. Kita tertawa bersama malam itu.

Keesokan hari nya, saat gue terbangun dari tidur lelap gue.
Gue turun ke bawah menuju meja makan setelah cuci muka dan gosok gigi.
Gue duduk bersama ortu dan mas dani yg sedang sarapan.

"Gimana kemarin taekwondo nya dek?" tanya mas dani

"Alhamdulillah mas, aku naik sabuk dan dapat sertifikat untuk melatih dasar,. Hehe,. Dan,.." jawab gue ke mas dani namun terhenti.

Gue mengeluarkan amplop putih berisi 500rb yg sudah gue sisihkan untuk ortu gue.

"Ini mah, ada rejeki hasil menang kejuaraan,. Hehe" ucap gue memberikan amplop.

"Alhamdulillah,. Makasih ya nak,. Pah,. Dipo kasih jajan nih,. Hehe" balas nyokap senang

"Alhamdulillah nak,. Hehe,. Makasih ya nak, coba papa masih bisa melihat, papa pasti teriak paling kenceng tuh saat lawan nya kamu jatuhin, Hehe" ucap papa membuat kita semua tertunduk

Mas dani terlihat menahan air mata nya jatuh, begitupun dengan gue.
Sedangkan nyokap tak terasa air mata nya menetes.

"Dani pergi ya pah, mah,. Udah telat,. Assalamualaikum" mas dani pergi dengan berkaca-kaca matanya

"Pah,. Hikkssss.. Hiksssss,." tangis gue pecah dan memeluk bokap

"Eh kenapa nak? Petarung ngga boleh nangis, Papa ikhlas dengan ini semua nak, Hehe" ucap bokap menepuk bahu gue

Pagi itu suasana menjadi haru.
Gue pun bertekad untuk segera mendapat pekerjaan.
Agar tidak membebani keluarga khususnya nyokap dan mas dani.

3 hari berlalu,.

Gue bangun pagi hari dan membantu nyokap membuka warung serta sarapan.
Saat membuka warung, terlihat Kak Wita berjalan menghampiri.
Wanita tetangga gue yg tinggal diujung blok rumah gue.

Kak Wita adalah seorang wanita berusia 26 tahun.
Berwajah manis, berbadan kurus namun berisi, berambut hitam yg selalu terikat rapih.
Kak wita adalah istri dari bang deri yg bekerja sebagai tenaga kerja asing di negara tetangga.


Pasangan suami-istri yg sangat ramah, baik dan suka menolong itu sudah gue kenal sejak 2 tahun terakhir.
Sejak menikah dan tinggal di komplek gue, mereka belum dikaruniai anak.
Mungkin karena terpisah jarak dan waktu.
Kak wita sendiri adalah seorang perias pengantin serta bisnis menyewakan busana atau gaun.

"Pagi dip, pagi bu,. Hehe" sapa beliau

"Pagi kak wit,. Hehe" balas gue tersenyum

"Wah ibu sekarang aman ya, ada dipo yg bantu,. Hehe,. Udah lulus ya dip?" ucap beliau

"Iya kak, udah lulus,. Hehe, beli apa kak?" tanya gue

"Iya wit, lagi cari kerja nih anak bujang,. Hehe" jawab nyokap

"Beli sabun cair, shampo dan minyak goreng dip,. Hehe" ucap nya

"Ooh iya bu?,. Dipo bisa nyetir kan? Bantuin kakak aja, mau ngga?" lanjut nya

Setelah memberikan pesanan kak wita, kita melanjutkan obrolan tentang tawaran beliau.

"Nanti main ke rumah ya, kakak jelasin detail nya,. Hehe" ucap beliau pamit

"Iya kak, nanti dipo mampir,. Makasih sebelumnya ya kak,. Hehe" balas gue

***

Setelah makan siang, gue pun mampir kerumah kak wita untuk melanjutkan obrolan tadi pagi.

*Tok.,. Tok.,. Tok*

"Assalamualaikum kak wita" sapa gue setelah mengetok pintu

"Waalaikumsalam,. Dipo ya?" balasnya sambil membukakan pintu

"Masuk dip,. Maaf berantakan sama baju-baju sewaan" lanjut kak wita.

Gue dan kak wita membicarakan pekerjaan nya.
Kak wita telah meminta ijin dari bang deri untuk hal ini dan disetujui.
Beliau meminta gue bantu menyetir setiap ada panggilan merias dan juga membantu kegiatan kak wita seperti menyiapkan gaun yg dibawa dan membereskan nya setiap hari.
Serta bantu mencatat dan menemani beliau kalau ada pasangan calon pengantin yg fiting baju dirumah nya.

Dengan rentetan pekerjaan itu, kak wita akan memberikan gaji sebesar 1 juta/bulan untuk gue.
Diluar tips atau tambahan jajaj, jika ada pergi merias ke suatu tempat apalagi jauh.

Gue pun menyetujui nya, dan gue dipersilahkan bekerja mulai besok pagi hingga sore hari.

Sepulangnya gue dari rumah kak wita, gue pun menyampaikan ke ortu gue.
Dan mereka mendukung gue untuk membantu sekaligus bekerja dengan kak wita.

***

1 minggu sudah berjalan gue bekerja dengan kak wita.
Bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore membuat gue senang dan belum merasa bosan.

Karena ada aja pekerjaan yg harus gue lakuin, seperti menyusun aksesoris pengantin, membersihkan gaun dengan uap, bahkan mengantar gaun untuk dicuci ke rumah mbak heni dengan motor.

Gaun-gaun dan busana pengantin itu memang harus dicuci khusus oleh ahlinya agar tidak merusak jahitan atau payet.
Dan kak wita mempercayai mbak heni yg tinggal di sebuah komplek ngga jauh dengan gue sekitar 4 kilometer.
Pergi wara-wiri membuat pekerjaan gue senang dan ngga membosankan.

Bagian pekerjaan yg berat dilawan adalah ketika weekend dan tanggal merah, jika kak wita ada panggilan merias.
Gue harus standby sejak jam 2 dini hari dan membantu kak wita bersama 2 orang team nya untuk memasukan barang serta pergi menuju lokasi rias.

Dan gue harus sabar menunggu hingga acara pernikahan dan resepsi selesai. Kadang hanya sampai siang tapi kadang hingga malam hari.

Berjalan nya waktu, selama 2 bulan bekerja gue pun sudah terbiasa dan bisa mengimbangi pekerjaan itu.
Bahkan gue sudah mulai mengerti urutan pakaian adat serta aksesoris pendukung nya.

"Wah,. Hebat kamu dip, sudah bisa handel klien untuk fiting,. Hehe,. Berasa punya asisten aku,. Hehe" ucap kak wita selepas ada fiting gaun barusan.

"Kan belajar kak,. Hehe" jawab gue sambil mencatat ulang ukuran baju, sepatu sandal dll.

"Jarang loch cowo yg mau berkecimpung di dunia gini,. Kamu ngga takut melambai? Haha" ledek doi

Komunikasi sama kak wita pun semakin akrab, dan semakin santai aja.
Termasuk candaan untuk melepas penat.

"Melambai kan pilihan dan prinsip, ya aku tetep mau jadi laki-laki lah kak, walau kerja sama kakak,. Haha" balas gue

Kita pun ngobrol, bersenda gurau, ketawa ketiwi sambil kak wita duduk lesehan membereskan barang dan baju setelah fiting dan gue masih berkutat dengan buku catatan.

Apapun kita bahas siang itu, sampai hal-hal yg agak menjurus nakal sekalipun.
Karena dengan setiap hari ketemu, membuat gue dan kak wita terkesan semakin terbuka dan blak-blakan aja.
Mungkin karena kak wita pun merasa kesepian tanpa bang deri.
Dan doi nyaman untuk cerita dengan gue.

"Dip, kamu tuh punya pacar ngga sih?" tanya kak wita

"Mantan tepatnya kak,. Hehe" jawab gue

"Ooo,. Kenapa putus?" selidik doi

"Karena LDR kak,. Dia harus kuliah ke surabaya, dan kita sama-sama ngga bisa dan ngga mau LDR,. Hehe" jawab gue

"Hmmm,. Emang sih LDR membosankan, jadi sepi sendiri,. Hehe, ya kaya kakak aja sama bang deri" ucap doi lirih

"Ya kan ada aku kak sekarang, bisa ngobrol, cerita, bercanda,. Hehe" balas gue menenangkan

"Iya sih dip, tapi kan kalo berumah tangga ada hal yg ngga bisa dilakukan kalo LDR,. Hehe" ucap doi yg gue tau arahnya

"Ya aku juga walau pacaran, ada hal yg jadinya ngga bisa dilakukan,. Haha" balas polos gue

"Hah? Emang apa yg kamu suka lakuin dip sama mantan? Sejauh apa?" tanya doi

Gue merasa salah berucap tapi terlanjur. Mudahan kak wita ngga mikir jelek.

"Eehmm,. Anu kak,. Hhmmmm,. Gak usah dibahas deh.,. Hehe" balas gue berusaha lari dari topik

Gue takut kak wita malah jadi marah dan anggap gue ngga sopan, bahkan ilfeel.

"Haha,. Takut tuh, tenang rahasia aman,. Haha,. Kamu dah sejauh itu sama mantan dip?" pancing doi

Gue hanya mengangguk dan tertunduk ngga berani menatap matanya.

"Hahaha,. Gila juga ya, trus apa tanggapan mantan kamu pas kamu putusin?" tanya doi

"Aku yg diputusin kak, haha,. Katanya ngga mau LDR, dia anggap aku bisa aja cari cewe lain buat digituin saat kita jauh" balas gue apa adanya

"Jujur sih, kalo sudah melakukan hubungan seks emang kebanyakan jadi candu, Hehe" ucap doi

"Trus, kalo sekarang jomblo, kamu ngapain dong kalo lagi pengen? Haha" selidik doi

"Haduhhhh,. Jadi di intrograsi deh,. Wkwk" balas gue bingung

Gue garuk leher gue yg sebenernya ngga gatal itu.

"Jawab aja kali, masih aja kaku kaya kanebo kering,. Haha" pancing dia

"Pakai ini lah,. Haha" jawab gue sambil mengangkat tangan kiri gue

Kak wita tertawa terbahak-bahak. Hingga tersedak.

"Uhukkk,. Uhukkkk,. Hahaha,. Nyabun dong" ucap kak wita

Gue hanya ikut tertawa walau malu.

"Nah, kak wita sendiri gimana kalo bang deri ngga ada,. Haha?" ucap gue dengan tawa juga

"Ihhhh mau tau aja apa mau tau banget? Haha" balas doi

"Jawab dong, gantian,. Haha" ucap gue mendesak

"Pakai ini,. Haha" jawab doi sambil mengacungkan jari telunjuk nya

Hahahahahaha,. Kita tertawa bersama siang itu.

Kala itu gue belum terlintas pikiran mesum dengan candaan-candaan gue bersama kak wita.
Mungkin itu salah satu alasan kak wita nyaman aja ngobrol walau menjurus vulgar.

Sejak hari itu, kak wita malah lebih suka bercanda random cenderung ke vulgar.
Bahkan setelah semingguan berlalu, doi suka jujur ke gue.

"Dip, udah coli belum? Haha,. Kakak semalem mainan jari,. Haha" ucap doi berbisik saat gue sedang memberi uap di gaun-gaun

"Aduh,. Makin gede nih bocornya kak wita" dalam hati gue

"Belum kepengen kak, haha,. Kok bisa semalam main jari?" pancing gue

"Tuh bang deri, smsan bahas nya gituan, ngga tanggung jawab lagi,. Wkwk" jawab jujur doi

Obrolan pun berlanjut kearah pekerjaan lagi.
Dan saat jam makan siang gue ijin pulang seperti biasa untuk makan siang, dan akan kembali lagi jam 13.30.

Begitulah obrolan, pekerjaan dan keseharian gue dengan kak wita.
Obrolan menjurus pun makin lebih seru dan panjang kalau team lagi berkumpul.

Kak wita, gue, kak maya (26th), dan kak sari (23th).
Kak maya dan kak sari adalah team rias kak wita sejak awal bridal ini berdiri.

Kak maya berstatus janda anak 1 berumur 5 tahun, yg ditinggal kabur suami nya, 1 tahun lalu.
Sedangkan kak sari berstatus tunangan orang.

Kalo sudah kumpul gue semangat bisa ngaceng gratis, walau gue jadinya dewasa sebelum waktunya.
Karena mereka sering diskusi tentang hal-hal seks.
Apalagi kalo menggoda kak sari yg mau menikah.

***

Tiba di penghujung tahun 2004, tepatnya dibulan desember.
Kak wita mengajak gue untuk pergi ke bandara dan menjemput bang deri.

Gue meluncur bersama kak wita menggunakan mobil Toyota Kijang Kapsul, berwarna silver itu.
Diperjalanan pun gue dengan santai dan sepuasnya meledek kak wita.

"Duhhh,. Senyum-senyum sendiri deh,. Yg mau ketemu chayang,. Haha" ledek gue

"Haha, ngiri tuh,. Haha" jawab doi

"Seneng beud kayanya, nanti 2 minggu ngga mainan jari,. Haha" ledek gue

Plokkkkkk,. Suara tangan kak wita menepok paha gue sekaligus meremas gemes.

"Hahaha,. Iya dongggggg,. Gasss terus sampe lemessssss,. Haha" jawab doi senang

"Aduhhh,. Sakit kak, untung ngga meleset tuh tepokan,. Bisa mules, Haha" pancing gue

Hahahahaha,. Terbahak-bahak kita di mobil sore itu.

Sesampainya di bandara, kak wita langsung berlari saat melihat bang deri duduk menunggu.
Dan bang deri pun menyambut mesra kak wita dan juga merangkul gue.

Gue segera membantu membawa troli berisi koper dan bawaan bang deri dan berjalan di depan menuju mobil.
Sedangkan kak wita saling merangkul berjalan di belakang gue.

Di mobil pun bang deri banyak bertanya dan juga memuji pekerjaan gue yg ternyata selalu diceritakan oleh kak wita.

"Makasih ya dip, dah bantuin kak wita,. Hehe,. Bang deri seneng dan tenang jadinya" ucap bang deri

"Iya bang, aku juga bersyukur bisa kerja, buat bisa ringanin beban mama dan mas dani" jawab gue

"Oiya dip, pak herman gimana? Apa ngga dicarikan donor mata aja?" tanya nya tentang bokap

"Papa dah ikhlas bang, katanya biarkan aja, sudah jalan nya mungkin" ucap gue lirih

"Dipo harus sabar dan semangat ya, jangan putus asa buat bantu keluarga, mudahan usaha kak wita bisa jadi sumber rejeki untuk dipo, amin" ucap bang deri

Amin,. Jawab kita bersama.

Sesampainya dirumah bang deri dan kak wita, dan setelah selesai membantu menurunkan barang-barangnya.
Gue pun pamit untuk pulang.

Sampai akhir tahun kak wita tidak menerima job apa-apa dan akan pergi keluar kota bersama bang deri.
Namun gue memegang kunci rumah kak wita untuk datang setengah hari membersihkan rumah dan gaun-gaun serta barang-barang sewaan pengantin.

Bang deri pun menambahkan gue uang jajan untuk membantu membersihkan rumah selama mereka pulang ke kampung halaman bang deri.

H-3 menuju malam tahun baru, gue pun sudah ambil jatah libur hingga tanggal 2 Januari 2005.
Gue harus masuk tanggal itu, karena jadwal mengantar bang deri ke bandara untuk kembali ke negara tetangga dan bekerja kembali.

Diperjalanan pulang sore hari itu, kak wita kembali terlihat murung, mungkin belum puas kangen nya bertemu bang deri yg pulang hanya 1 tahun sekali.

"Kak, sedih ya?" sapa gue

"Iya dip,. Kaya ngga berasa gitu 2 minggu sama bang deri,. Hikssss" jawab doi

Gue genggam tangan kak wita dan doi langsung membalas serta merebahkan kepala nya ke bahu gue sambil menangis.

"Sabar kak, kan ada team, ada aku, kita bisa kumpul ketawa-ketawa lagi,. Hehe" ucap gue menghibur

"Iya kalian the best deh,. Makasih ya dipo dah betah kerja sama kakak" balas doi

"Sama-sama kak,. Udah tenang, happy lagi dong, Hehe" ucap gue tertawa kecil

"Sedihhhhh,. Balik lagi deh nih jari" candanya sambil memperlihatkan telunjuk nya

"Hahaha,. Masih aja tuh jari,. Hahaha" balas gue terbahak

Hahahahahahaha,. Akhirnya kak wita kembali duduk dan tertawa sambil menyeka air mata nya.

Kak wita pun menerima telepon bahwa bang deri sudah diatas pesawat dan siap berangkat.
Setelah menutup telepon, kak wita mengajak gue mampir untuk makan di daerah blok m.

Jam 21.00 malam itu, gue selesai tugas mengantar kak wita dan bang deri.
Setelah memarkirkan mobilnya, gue pun segera pulang kerumah untuk bantu nyokap menutup warung.

*** To be CONTINUED,. Page 3
 
Terakhir diubah:
Terima Kasih atas perhatian para PEMBACA thread ini.

Untuk Masukan, Kritik dan Saran gue bisa tampung di kolom komentar ini juga ya. Hehe

Tapi ijin sekali lagi gue menegaskan, bahwa ini adalah REAL STORY perjalanan hidup gue sejak 2004 - Hingga saat ini dan mungkin kedepannya.

Tidak ada cerita KARANGAN, mungkin hanya sedikit bumbu penyedap aja.
Semua adalah KISAH NYATA yg gue angkat menjadi sebuah tulisan / cerita.

Salam Hormat
DIPO
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd