Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Beijing
" Xíjīnyáo de suǒyǒu ànzi, sìhū dōu yào bèi jiāngjūn jiēchuānle. Tángshān……duì wǒmen lái shuō hěn wéixiǎn……wǒmen dédào de yīqiè, tāmen yě bùshì bù kěnéng ná zǒu / Sepertinya semua kasus Xi Jin Yao akan dikuak oleh Jend. Tang Shan ... Ini akan berbahaya buat kita...semua yang kita peroleh bukan tidak mungkin akan diambil oleh mereka. " ucap Li Jun Qi sambil membelai paha mulus staff khusus merangkap selirnya. Li Jun Qi adalah menteri keuangan dan penasehat finansial kepresidenan sekaligus bendahara partai. Ia mengetahui dan menguasai sejumlah besar pengelolaan keuangan yang sumbernya berasal dari uang negara maupun sumber lain. Selain itu ia adalah ipar dari Jin Yao. Maka tak heran bila Ia menjadi kepercayaan Xi Jin Yao dalam hal keuangan termasuk penggelapan, korupsi, money laundry dan praktik kotor lainnya. Dan secara otomatis ia ikut menerima aliran cuan yang besar dari Xi Jin Yao. Saat itu mereka ada ditempat persembunyian rahasia Jin Yao di daerah Hunan.
" Nà wǒmen zěnme bàn. Wǒmen yào fàngqì zìjǐ ma? Nándào méiyǒu bié de bànfǎ kěyǐ zhěngjiù wǒmen ma? / Terus apa yang akan kita lakukan. Apa kita akan menyerahkan diri begitu saja? Apa tidak ada solusi lain untuk menyelamatkan kita? " tanya Hwang Shu Yun salah seorang senior staff nya
" Wǒmen zhǐyǒu zài zīchǎn ānquán hòu cái huì tóuxiáng. Wǒ kěyǐ fǎngwèn ruìshì dì yījiā yínháng hé yīxiē shǔyú zhèngzhì jú de tèshū zhànghù. Wǒmen kěyǐ yòng tā lái bǎohù míngyì zīchǎn. Ér qítā rén wǒmen kěyǐ chángshì zhuǎnyí huòzhě shì de...... Zhè shì yī zhǒng wèizhuāng...... / Menyerahkan diri hanya akan kita lakukan setelah asset kita aman. Saya punya akses ke Bank di Swiss dan beberapa rekening khusus milik politbiro. Kita bisa pakai itu untuk memgamankan asset nominal. Sementara yang lainnya bisa kita upayakan pengalihan atau yaaa... Semacam penyamaran lah... " ucap Jun Qi sementara tangannya merayapi paha bagian dalam dibalik rok formal mini wanita yang duduk dipangkuannya.
" Ń ń ń.. Jūn qí xiānshēng.. Nǐ de shǒu zhēn tiáopí.. Xī xī xī... / Hmmmhh.. Tuan... Tanganmu nakal sekali.. Hihihi... " ucap Ryu Lin Wei
" Nǐ xǐhuān tā ma? / Kamu menyukainya? " tanya Jun Qi
Lin Wei mengangguk sambil tersenyum. Desahan halus terdengar saat jari telunjuk Jun Qi mencolek memeknya.
" Jù wǒ suǒ zhī, zhèngzhì jú zài guì guó jìngwài yǒngyǒu duō xiàng zīchǎn. Wǒmen kěyǐ shǐyòng tā ma? / Setahuku politbiro memiliki beberapa asset property diluar negeri tuan. Apakah itu bisa kita manfaatkan? " tanya Shu Yun
" Lín wěi nǐ zěnme kàn? / Bagaimana menurutmu Lin Wei? " tanya Jun Qi
" Xiǎnrán nǐ kěyǐ……ń……wǒmen zhǐ xūyào zhìdìng yīgè shòuquán shū, jiāng zhèngzhì jú de zīchǎn zhuǎnyí dào sīrén míng xià……a…… / Jelas bisa... Hmmmhh... Kita tinggal membuat secarik surat perintah untuk mengalihkan asset politbiro menjadi atas nama pribadi.. Hhhh... " jawab Lin Wei sambil mendesah menikmati sentuhan jemari Jun Qi yang mulai menerobos kedalam memeknya.
" Qīn'ài de, nǐ néng ānpái yīxià ma? / Bisa kamu atur kan sayang? " rayu Jun Qi sambil mempermainkan itil Lin Wei dengan jarinya.
" Wǒ huì zuò yīgè shòuquán shū……wèile zīchǎn de zhuǎnyí……ó……érqiě zhège rén de míngzì huì bèi liè chūlái, yǒngyǒu juéduì de quánxiàn…… / Saya akan buatkan surat pelimpahan kewenangan... Untuk pengalihan asset... Ouhh... Dan nama orangnya akan dicantumkan serta memiliki kewenangan absolut... " jawab Lin Wei sambil berusaha menguasai diri dari hantaman rasa nikmat di memeknya.
" Ń……hǎo ba……nàme shū yún……zuì wǎn sān tiānhòu, wǒmen jiù kěyǐ kāishǐ jiāojiē zīchǎn, tì wǒmen bǎoquánle……hēhēhē hē…… / Hmmmhh... Baiklah... Nah Shu Yun... Paling lambat tiga hari kedepan kita sudah bisa mulai melimpahkan asset dan mengamankannya untuk kita.. Hehehe... " ucap Jun Qi
" Shì de, jūn qí xiānshēng……nà bù hǎoyìsi…… / Baik tuan Jun Qi... Kalau begitu saya mohon pamit... " ucap Shu Yun
" Qǐng / Silahkan... " jawab Jun Qi

Lin Wei telah berada didepan laptopnya untuk membuat draft surat perintah seperti yang diminta oleh Jun Qi. Sesekali Jun Qi mengkoreksi isi surat tersebut, hingga hampir selesai dan tinggal memasukkan nama orang yang ditunjuk..
Jun Qi memasuki kamarnya setelah ia membisikkan sesuatu ke telinga Lin Wei yang disambut senyuman dan kerlingan menggoda dari Lin Wei. Sesampai dikamar ia masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Tak lama kemudian Lin Wei menyusul Jun Qi kekamar sambil membawa dokumen yang telah selesai dibuat Lin Wei.
Lin Wei melepas pakaiannya dan hanya memakai pakaian dalam berwarna peach. Ia menyusul Jun Qi kekamar mandi.
"Hmmmhh.... Heheheh... " tawa Jun Qi saat melihat Lin Wei memasuki kamar mandi sambil melepas BH nya. Wajah cantik Lin Wei terlihat menggoda, membuat siapapun bangkit nafsumya.
Jun Qi menyambut Lin Wei kedalam pelukannya. Tangannya bergerak melepaskan celana dalam yang jadi sisa penutup tubuh indahnya dan melemparkannya keluar kamar mandi. Lumatan mesra Lin Wei disambut hangat oleh Jun Qi. Tangannya bergerak meraba tubuh Lin Wei sambil sesekali meremas remas. Bibir Jun Qi merayap menuju leher Lin Wei. Remasan jemarinya mulai menjalari buah dada Lin Wei yang membulat padat dengan puting mancung kecoklatan.
" Hmmmhh.. Jun Qi... Hmmmhh.... " desah Lin Wei terbakar birahi. Bibir Jun Qi makin turun merayapi bahu Lin Wei sambil tangannya terus meremas dan merangsang puting susu Lin Wei. Hingga akhirnya puting kecoklatan itu dilahap oleh Jun Qi sambil mempermainkan lidahnya mengelitik puting Lin Wei..
" Ō ō.. Jùn qí.. Tài hào chīle.. / Auhh.. Jun Qiih.. Enak sekaliih.... " racau Lin Wei sambil tangannya menjambak rambut Jun Qi. Jemari Jun Qi merayap turun kememek Lin Wri dan mulai membelai lembut bibir tembem berhias bulu bulu tertata rapi. Jemari lentik Lin Wei
Saat bibir mereka kembali bersatu dalam ciuman panas, jemari lentik Lin Wei meraba dan meremas lembut kontol Jun Qi sambil sesekali mengocoknya. Halus mulus kulit Lin Wei semakin membakar gairah Jun Qi....
" Wǒ xiǎng zài chuángshàng... / Aku ingin dikasur... " bisik Lin Wei manja
Jun Qi menatapnya lalu mengangguk dan mulai menyiram tubuh indah itu dengan air lalu menyabuninya. Selama mandi ciuman dan rabaan tetap mereka lancarkan satu sama lain. Hingga alhirnya keduanya menyelesaikan mandi mereka dan mengeringkan tubuh dengan handuk.
Selesai mengeringkan tubuhnya, Lin Wei tidak memakai apapun dan menarik Jun Qi kekasur. Lalu ia merebahkan tubuh Jun Qi terlentang diatas kasur.
"Jūn qí……nǐ háishì xiān zài dàibiǎo tuán shū shàng qiān ba. Yīnwèi rúguǒ nǐ xiàbān, nǐ tōngcháng bù huì gěi wǒ piàoliang de dōngxī. Zhīhòu wǒmen jiù huā shíjiān zài yīqǐ, zhídào nǐ mǎnyì wéizhǐ...... / Jun Qi... Sebaiknya kamu tanda tangani dulu surat pelimpahan itu. Karena kalau kamu menyisakan pekerjaan biasanya kamu gagal memberikan hal indah untukku. Dan setelah itu baru kita habiskan waktu berdua sampai kamu puas... " rayu Lin Eei manja.
" Ń……hǎo ba……xìn zài nǎlǐ……? / Hmmmhh... Baiklah... Mana..? " ucap Jun Qi. Lin Wei menyerahlan dokumen yang tadi ia pegang. Tanpa membaca lagi Jun Qi menanda tangani surat itu dan setrlah selesai Lin Wei menyimpannya. Tiba tiba Lin Wei memegangi pergelangan tangan Jun Qi. Bibirnya memagut ganas bibir Jun Qi sambil lidahnya memari membelit lidah Jun Qi. Jun Qi yang semakin dibakar gairah membalas perlakuan Lin Wei. Lidahnya liar melayani tarian lidah Lin Wei dimulutnya. Akhirnya tangan Jun Qi terlepas dari pegangan Lin Wei. Tangannya merayap meraba bagian tubuh Lin Wei dan hinggap di buah dada Lin Wei. Jemarinya memilin perlahan puting susu Lin Wei yang tegang mencuat.
Lin Wei makin terbakar birahi dan mulai menggesekkan memeknya ke kontol Jun Qi yang juga kian menegang. Lin Wei melepaskan ciuman di bibir Jun Qi dan mulai merayapi tubuh Jin Qi. Sejenak ia bermain di puting Jun Qi yang menyebabkan ia mendesah hebat. Bibirnya terus merambat menuju perut Jun Qi dan akhirnya berhenti dikontol Jun Qi yang tegang.
Lim Wei memandangi kontol Jun Qi lekat. Kontol yang sudah beberapa kali menerobos ke dalam memeknya dan menumpahkan sekian banyak sperma kedalam lorong kenikmatan itu.
Perlahan Lin Wei menciumi kontol yang kian menegang itu sambil sesekali mengocoknya perlahan. Desahan Jun Qi kian hebat terdengar. Dibukanya kulup yang membungkus kepala kontol berwarna coklat pucat dan mulai menjilatinya. Perlahan ia mulai melumat kontol itu dengan mulutnya yang imut..
" Lin Weiihh.... Ouhhh... " desah Jun Qi kala ia merasakan nikmatnya mulut Lin Wei melumat kontolnya. Begitu mahir Lin Wei memainkan lumatannya hingga membuat Jun Qi menegang menahan nikmat. Tiba tiba Jun Qi bangkit dan mrnempatkan Lin Wei dibawahnya. Diarahkan kontolnya ke memek Lin Wei. Tanggap. Lin Wei memegang kontol Jun Qi dan memggesekkan ke bibirr memeknya yang basah.. Perlahan Jun Qi menekan pinggulnya. Lin Wei memperbaiki posisi kontol Jun Qi agar pas dilobang memeknya. Hingga akhirnya...
" Hhhhhh... Aaah... Jhun Qiiiih..." desah Lin Wei kala memeknya diterobos kontol Jun Qi. Sejenak Jun Qi menahan pinggulnya tetap menekan ke memek Lin Wei. Bibirnya buas melumat puting buah dada Lin Wei yang tegang mengacung.
" Sī sī……a……jūn qí……yáo yáo pìgu…… / Ssssssshhh... Aaah... Jun Qi... Goyangkan pinggulmu... " pinta Lin Wei.
Jun Qi masih menahan pinggulnya sambil terus melumat buah dada Lin Wei. Lin Wei akhirnya mencoba menggoyangkan pinggulnya perlahan sambil meremas rambut Jun Qi...
" Hmmmh.... Mmmh.. " desahan Jun Qi saat ia merasakan sebuah rasa yang luarbiasa nikmat saat kontolnya serasa diremas memek Lin Wei..
" Hhh... Junh Qqiiihh... Hhhmmhh... Ouuh... " desah Lin Wei saat merasakan itilnya tergesek oleh batamg kontol Lin Wei. Goyangan pinggulnya kian menggelira seiring terbakarnya hasrat birahi yang ada didirinya.
" Aaaahh... Hffff... Lin... Weeeiiih... Oooh... " erang Jun Qi saat airmani yangdari tadi ia rasakan mendesak dikontonya menyembur kedalam memek Lin Wei.
" Aaaahh.. Jun Qiih.... " desah Lin Wei diantara goyangan pinggulnya. Jun Qi tergelimpang lemas setelah menikmati orgasmenya. Sementara Lin Wei agak kecewa karena ia tak bisa mendapatkan puncak kenikmatan birahi yang ia harapkan.
" Wǒ kěle... / Aku haus... " ucap Lin Wei sambil bangkit dari ranjang.
" Wǒ yě xiǎng hē lín wēi…… / Aku juga mau minum Lin Wei... " pinta Jun Qi.
Lin Wei mengangguk sambil tersenyum penuh Misteri. Tubuh telanjangnya yang indah berhias kaki lenjang dan leher jenjang serta kulit semulus pualam melangkah menuju meja. Tak lama kemudian ia kembali ke ranjang sambil membawa segelas minuman untuk Jun Qi yang segera habis diteguk olehnya. Buah dadanya berayun indah menggoda hasrat.
" Nǐ shì fēifán de... / Kamu luar biasa... " Puji Lin Wei sambil mencium dada Jun Qi
Jun Qi hanya tersenyum ia merasakan kelelahan.
" Wǒ yào zàilái yīcì... / Aku ingin sekali lagi.. " pinta Lin Wei manja.
Jun Qi mengangguk dan mulai meciumi Lin Wei sambil meremas buah dadanya.
Lin Wei mendesah dan tiba tiba Jun Qi terpuruk lemas diatas tubuh Lin Wei.
" Hāhāhā hā……jùn qí……nǐ tài lìhàile……tài lìhàile nǐ zhège báichī xiāngxìn wǒ…… / Hahahaha.... Jun Qi... Kamu memang luar biasa... Luarbiasa tolol mempercayaiku..." ucap Lin Wei dengan senyuman licik. Ia mendorong Jun Qi yang pingsan dan membersihkan memeknya dengan menggunakan pemversih dan memakai pakaian. Setelah selesai berpakaian ia mengambil telepon dan menelepon seseorang.
" Xiànzài yāoqǐng... / Jemput sekarang.... " ucapnya singkat dan menutup teleponnya.
Selesai menelepon ia melanglah menuju ruang kerja dan kembali memeriksa surat pelimpahan yang telah ditandatangani Li Jun Qi. Tak lupa ia membubuhkan stempel kementrian dan partai di atas tanda tangan Li Jun Qi.
15 menit berselang....
" Dok.. Dok... Dok... " suara pintu diketuk.
Lin Wei membuka pintu dan melangkah mantap keluar dari ruangan. Ia membiarkan satu regu pasukan khusus menyerbu kedalam dan membawa Li Jun Qi bersama mereka untuk dihadapkan ke Pengadilan Militer
Ditengah jalan ia berpapasan dengan seseorang....
" Tāmen de wánzhěng dìzhǐ zài zhèlǐ... / Alamat lengkap mereka ada disini... " ucapnya dingin sambil memberikan sehelai kertas.
" Hǎo zhǐhuī guān ní jī / Baik Komandan Niki... " jawab anggota pasukan khusus yang menerima daftar alamat pejabat yang masuk dalam lingkaran bejat Xi Jin Yao.
Sesampainya diluar Lin Wei yang aslinya bernama Niki Olcay memasuki sebuah kendaraan.
" Zǒngbù dì 3 jié! / Kemarkas seksi 3 ! " perintahnya.
" Hǎo zhǐhuī guān ní jī / Baik Komandan Niki " jawab si sopir penuh hormat..
Mobil pun melaju menuju markas seksi 3 yang ditugaskan oleh Jend. Tang Shan untuk memburu para pejabat licik dan korup yang mendapat jabatan dari Xi Jin Yao
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd