Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Thunder Strike !!

" Bison flight tower... Test comm..." suara Mayor ( Pnb ) Mahesh Surya Himawan terdengar
" Yankee tower Bison.. We read you loud and clear 5 by 5 at 120 db. Continuing procedure.." jawab Tower
" Bison flight tower... This is Mayor Mahesh " Drakken " Himawan as flight leader, with Mayor Derry " Fisher " Santoso as left flank and Capt. Ian " Bright eyes " Kurniawan as right flank proceed as flight plan.." jawab Mahesh
" Solid copy " jawab petugas menara
" San... Armament ?" tanya Mahesh kepada seorang ground crew
" Siap... 4 AIM -9 XXX AMRAAM, 6 ASM-2 Hellboy, 4 AGM - 210 Dark vein, 15000 20 mm gatling. Sama Laser gun sir..." jawab Serma ( Tek ) Wahyudi
" Wow... Full mission..." tebak Mahesh
" Sepertinya sir. Ngga biasanya juga sih normal patrol make full armament... Apapun itu balik lagi selamat ya sir..." ucap Serka ( Tek ) Widiyaningsih.
" Hey Drakken... Ready for hot stuff...?" tanya Fisher
" Ouh yeaah... Hell yeah dude..." jawab Maher sambil memperlihatkan gaya cakarnya..
" Auuuuu....!!!" suara para teknisi menirukan suara Srigala menanggapi gaya Maher
" Damn...! Great experience with the Ace..." ucap Bright eyes
" Chill out speedy boy.. Hahaha... You:ll have one..." jawab Mahesh
" Hahaha..." suara Fisher menyahuti
" Bison filght tower... Request for engine start..." ucap Mahesh memulai sequence atau urutan operasional
" Tower Bison flight... You're clear to start up the engine.." jawab tower
" Okay.. Fire it up..!" ucap Mahesh di radionya
" Fire it up...!" jawab Bright eyes
Mahesh menyalakan mesin pesawat, sistem navigasi dan avionik di pesawatnya
F-1 Cakra adalah pesawat tempur generasi ke 7 murni produksi Indonesia. Memang beberapa feature mengadopsi IF - 1 Boramae dan SU -57 Fallon Russia. Perbedaannya ada di teknologi yang disematkan di tubuhnya. Termasuk senjata Laser plasma cutter untuk menjatuhkan musuh. Senjata ini diprotes Amerika karena membuat pesawat mereka mudah dihancurkan bahkan dari jarak terjauh sekalipun.
" Bison flight ground we're ready for taxi.." ucap Mahesh
" Ground Bison.. Youre clear for taxi after green from tower.. "
" Tower Bison flight... Request taxi.." ucap Mahesh
" Bison flight you are clear for taxi to runway 15 left via Alpha Quebec hold short for 16 R continue to Charlie Echo to 15 L." jawab tower
" Taxi to 15 L via Alpha Quebec hold short for 16 R. Continue to Charlie.Echo to 15 L" respon Mahesh.
" Parking brake release ypu're clear to go " ucap Serka ( Tek ) Widyaningsih
" See you soon guys..." ucap Mahesh kepada ground crew.
" Speed up and win.. God speed !!" ucap Serma ( Tek ) Wahyudi.
" God Speed..." jawab Fisher
Ketiga pesawat tempur meluncur mulus menuju landasan. Perintah lanjutan akan mereka terima saat mereka sudah berada di atas Samudera Hindia.
Saat telah melintasi persimpangan Alpha Quebec control tower memberi perintah baru
" Tower Bison Flight... Re route... Take outter Via Bravo Delta and hold short for Alpha Sierra..." ucap petugas
" Re route to Bravo Delta and hold short for Alpha Sierra " jawab Mahesh
" Hey Drakken AEWCS is ahead.. What are they doing ?" tanya Fisher
" Aaa... I dont know... Just surveillance I think..." jawab Mahesh masih sambil mengendalikan pesawat tempurnya. Matanya menatap sejenak pesawat AEWCS yang berbasis pesawat komersil. Isi didalam pesawat mereka sangat kompleks dan canggih. Kemajuan pesat Indonesia menyebabkan Amerika menjatuhkan sanksi CATSA dengan alasan mengancam perdamaian.
Saat mereka mencapai titik Alpha Sierra mereka menunggu giliran untuk take off. Sementara pesawat N-3300 High View mukai menggelinding di landasan dan lepas landas.
" Bison flight you are clear for take off, radio 119,3 " ucap tower
" Clear for take off radio 119,3 " jawab Mahesh
Ketiga pesawat tempur memasuki landasan 15 L Lanud Iswahyudi. Gelegar mesin Lotarev Progress genX 1152 terdengar galak. Gelegar itu berganti menjadi lengkingan bagai lengkingan rajawali.
Perlahan mereka melaju hingga mencapai V1 dan mereka lepas landas.
" Bison Flight. You are clear fo r heading 190 and make circuit." perintah ATC
" Bearing 190 and circuit..." jawab Mahesh
" Eagle eye to Bison.. You got new command and proceed ." Ucap Mayor ( Pnb ) Willy " Snake " Putranto
Sebaris perintah muncul di gadget mereka.
" What ??? Escort for Indonesian mothership ?" tanya Mahesh
" Tower to Drakken... Secure frequency.." perintah tower
" Secure Frequency in 3...2...1... Initiate..." jawab Mahesh saat ia mengaktivasi sistem dekriptor sinyal radio
" Drakken... Nice to hear your voice... Kali ini misi kamu mengawal KRI HM. SOEHARTO 1003 menuju Jakarta. Banyak negara mengincar kapal kita ini. Laksamana Indrawan meminta kamu secara khusus mengawal mereka. Terlepas siapa komandan kapalnya. Saya minta kamu total seperti Biasanya..." ucap Marsekal Yudho Bhaskoro KASAU saat ini.
" Siap... Izin bertanya... Komandan KRI HM SOEHARTO siapa Marsekal ?" tanya Mahesh
" Kakakmu.. Maher Fajar Himawan..." Jawab Marsekal Yudho singkat
" Hh.. Abang ??" ucap Mahesh
" Bison flight... God speed.." ucap Marsekal Yudho
" God Speed..." jawab Mahesh. Ia sadar bahwa misi ini tidak mudah. Dan ini misi one way ticket karena akan menghadapi beberapa pesawat negara lain yang akan memfoto kapal induk terbaru Indonesia
" Bison flight... Switch radio to 139,2, load fuel upside Pacitan shore, and contact with Bison cage " ucap tower
" Refuel upside Pacitan shore and Radio 139,2 contact to Bison cage " jawab Mahesh
Tak lama sebuah suara statis terdengar dan diikuti oleh suara panggilan di radio.
" Bison cage to Bison flight... We're heading 180 direct to Jakarta... " ucap perwira komunikasi di kapal
" Heading 180 direct to Jakarta... We're 54 nM from you and will refuel momentarily..." jawab Mahesh
" Tanker to Bison flight. You are Clear for Refueling on 115.342.299.." jawab Pilot KC - 270 N Kharisma
" Okay... You're on our sight..." jawab Fisher
" Pertamax atau pertamax turbo pak..?" canda boom operator
" Bensin 2 tak mbak... Full tank bayar abis gajian..." jawab Bright eyes. Tawa mereka pecah mendengar candaan itu.
Mahesh mengeluarkan refuelling probe dari hidung pesawatnya.
" Drakken.. Move 1° left... Hold up.. Aaanndd.... Conneted... Mulai dari nol ya pak..." ucap letda ( Tek ) Sr Astuti.
Mereka melakukan pengisian bahan bakar selama beberapa menit. Setelah penuh...
" Probe release and thank you..." ucap Mahesh
" Dik... ntar saya Chat ya..." canda Bright eyes
" Usahaaaaa.... " respons Fisher
" Hahahaha...." suara Sri dan Mahesh mendengar respon Fisher.
Lalu mereka berpencar. Bison Flight mengarah ke selatan pulau Jawa dan menemukan sebuah kapal besar full gear.
" Bison cage bison flight you are on our sight and make surveilance on our area..." ucap perwira komunikasi
" Bison flight request clearance for fly by...." pinta Mahesh
" Negative.. Our pattern is full.. You are clear to watch out..." jawab airboss
" Hahahaha...." tiba tiba Fisher ngakak. Tak lama kemudian ketiga pesawat itu melintas dengan kecepatan 75% dari maksimal dengan ketinggian rendah diatas flight deck KRI HM SOEHARTO. dan ini membuat awak kapal terkejut
" Bangsaaat !!!! Udah dilarang malah nekat !! Siapa pilotnya ???" ucap sang airboss kesal
" Siap.. Mayor ( Pnb ) Mahesh Surya Himawan " jawab petugas radio
" Hmm.. Si kampret..." ucap Maher sambil tertawa kecil.
" Siap.. Komandan kenal pilot itu...?" tanya airboss
" Ya.. Dia adik kembaran saya..." jawab Maher
" Secure link to Bison..." ucap Maher
" Bison.. Commander..." panggil radioman
" Comander go ahead..." jawab Mahesh sambil mengamankan saluran radio
" De... Terus aja ngaco... Kepret nih di Rumah..." tegur Maher
" Siap bang... Hehehe... Oleh oleh..." ucap Mahesh belaga manja.
" Hahahaha.... " jawab Maher
Tak lama kemudian...
" Bison Flight... We're tracking 3 boogey heading north from Aussie shore..." ucap petugas di pesawat AEWCS memberitahu
" Drakken and Bright eyes will intercept..." jawab Mahesh
" E... Eh... De.. De..." panggil Maher
Tapi tak ada jawaban.. Sinyal dari transponder IFF ( Identification Friend or Foe ) berkedip dari ketiga pesawat tempur.
" This is Indonesian airforce to unindetified fighter.. Please identified yourself " ucap Mahesh melalui frekuensi internasional
" I repeat.. This is Indonesian airforce to Unidetified fighters, please identified yourself..!" ucap Mahesh tegas
" Tiit.. Tiit... Tiit.. Lock on.. Lock on.." suara digital terdengar memberitahu. Mahesh dan Bright eyes mengaktifkan sistem Stealth pesawat mereka. Dan membuat manuver tajam untuk melepaskan diri dari kuncian lawan.
Suara peringatan terdiam dan ia mulai menjalankan beberapa urutan operasional.
" Bright eyes.. All system activate..." perintah Mahesh
" Copy that..." jawab Ian dengan penuh semangat.
Sistem AI - SMART ( Artificial Intellegence Sight Mounted Aiming Ranging and Targeting ) di helm mereka diaktifkan. Sistem persenjataan sepenuhnya terkoneksi dengan fikiran, refleks dan pandangan mata mereka. Membuat senjata yang dipilih akan release saat fikiran mereka memerintahkan.
Mahesh kembali memanggil ketiga boogey. Tapi tak ada jawaban.
Akhirnya Mahesh berhasil melihat secara visual ketiga boogey. Ternyata pesawat F 22 Raptor yang sedang mencoba mendekati KRI HM SOEHARTO.
" Wanjeeeng... Dikasih lawannya kang cilok make Mio Karbu 2002..." ledek Ian " Bright eyes "
" Jiaaaaahahaha.... Mio Karbu..." jawab Mahesh
" Ada yang lebih bermartabat ngga selain Mio karbu ?" tanya Fisher
" Hahaha...." suara airboss terdengar
" This is commander to Bison.. Your weapons are hot... I repeat... Your weapons are hot...!" suara Maher tegas
" Weapons are hot..!" respon Mahesh
" Wait for green..." jawab Maher
" Wait for green." ulang Mahesh
Lalu ia mulai mencari celah untuk mengincar ketiga pesawat tempur lawan.
" Tuung..." suara peringatan di helm mereka tedengar.
Tiga titik terpampang kaca helm Mahesh dan Ian. Begitu pula di helm Derry yang terhubung melalui Combat Information System.
" Bison... You are green to shoot.. I repeat.. You are green to shoot.." ucap Mahesh
Mahesh mengunci salah satu raptor dan mengaktifkan sistem persenjataan. Secara automatis memilih sistem persenjataan untuk menjatuhkan lawan.
" Bright eyes.... I take Right..." ucap Mahesh
" I"ll take left... " ucap Ian
" Break now !!" perintah Mahesh
Keduanya berpencar dan mengincar musuh masing masing....
" Bison 1 Eagle 1..." ucap Mahesh
" Bison 3 Eagle 1..." jawab Ian
AIM - 9 XXX meluncur dari kedua pesawat. Jejaknya hampir tak terlihat karena smokeless propelant yang dipakai
" Boom...!!" suara ledakan terdengar
" Splash one..." ucap Mahesh
" Booomm...." ledakan kedua terdengar
" Splash two..." jawab Ian
Kedua pilot mencari pesawat ketiga...
" Tuit.. Tuit.. Tuit... Lock.on.. Lock.on..." suara peringatan terdengar di headset Ian.
" He lock me on... He lock me on..." ucap Ian. Ia tidak panik tapi suaranya cukup tegang.
Mahesh mem back up Ian.. Akhirnya ia menemukan targetnya...
Diam diam Mahesh mengunci sasaran, saat Ian berkelit Mahesh melepaskan tembakan Laser Cannon nya..
Bola api terlihat saat laser membelah fuel tank dan membakarnya.
" Splash Three... All bandit are down.. All bandit are down..." ucap Maher
" Woohooo....." sorak Ian riang
" Ace nya Indonesia... Kereeenn..." sambung Fisher
Keduanya re group dan kembali mengawal KRI HM SOEHARTO.

Beberapa hari kemudian....
Disebuah pangkalan TNI AL yang tertutup dan dirahasiakan....
Maher melangkah memasuki ruangan KASAL Laksamana Indrawan.
" Haaa.. Maher Fajar Himawan. Perwira potensial. Sedikit bengal tapi kreatif." ucap Laksamana Indrawan.
" Siap !!" jawab Maher
" Hmm... Keputusanmu memberikan green light kepada Bison Flight membuat operasi kita lancar. Beberapa kantor berita dunia menyiarkan bagaimana F -1 Cakra adikmu dan flight nya melumat F - 22 Raptor. Secara pribadi saya ingin berterimakasih pada dia. Sepertinya kalian kalo dijadikan satu akan sangat berbahaya buat musuh... Sebuah kehormatan besar mengenal kalian... Hahaha..." ucap Laksamana Indrawan. Perwira tinggi yang loyal pada NKRI jauh dari ambisi politik dan menjadi panutan para prajurit. Sebuah kebanggan besar berada bersama beliau saat ini.
" Siap... Atas nama Mayor ( Pnb ) Mahesh " Drakken " Surya Himawan mohon izin menyampaikan.. Kehormatan itu milik kami mengenal bapak dan bekerjasama dengan bapak..." jawab Maher
" Hmmm... 5 oktober nanti saya ingin mengundang kalian secara pribadi..." ucap Laksamana Indrawan
" Siap..." jawab Maher
" Oya... Kamu siap memimpin 5000 orang dikapalmu ?" tanya Laksamana Indrawan
" Siap...!!" jawab Maher tegas
" Okay... Dismiss..." ucap Indrawan
Maher memberikan penghormatan dan balik kanan...
" Jangan lupa... Kamu saat kamu jadi komandan KRI HM SOEHARTO, kamu jadi incaran banyak orang..." Ucap Laksamana Indrawan
" Siap... Jangankan tenaga dan fikiran... Nyawa pun siap saya korbankan untuk negeri ini... Segala resiko adalah konsekuensi yang harus saya hadapi..." jawab Maher tegas. Laksamana Indrawan tersenyum puas melihat anak didiknya melakukan apa yang biasa ia lakukan. Menjawab tantangan !.

Sore harinya
" Assalaamu'alaikum..." ucap Maher di rumah dinasnya
" Wa'alaikum salaam.." jawab Corrine Anastasya atau akrab dipanggil Corry
" Hmm.... Mmwh.. Mmmwh..." sebuah ciuman mesra mendarat di bibir indah milik Corry
" Gimana hari ini pap ?" tanya Corry
" Alhamdulillah... Sepertinya sebuah tanggung jawab besar akan ayah emban kedepan. Laksamana Indrawan sudah menyampaikan sekilas tadi." ucap Maher
" Hmm.. Papap jadi komandan KRI ?" tanya Corry
Maher mengangguk sambil tersenyum. Corry menatap Maher takjub dan memeluknya. Tak ada.kata terucap hanya pelukan erat sebagai ekspresi kebahagiaan Corry.
Tak lama kemudian Maher dan Corry sudah berada dikamar mereka. Maher membuka pakaian dinas karena akan mandi. Corry malah memeluk Maher dari belakang sambil membelai dada Maher.
Maher berbalik dan mata mereka bertemu saling pandang. Masing masing menatap pasangannya dengan tatapan bahagia.
Makin lama tatapan itu terbakar gairah, wajah keduanya makin mendekat. Tak lama kemudian bibir keduanya bertaut dalam sebuah ciuman hangat yang mesra dan lembut. Pelukan mereka makin erat di ikuti hasrat yang menggelora. Ciuman mereka makin panas. Kancing baju Corry satu persatu terbuka hongga akhirnya pakaian bagian atas Corry terlepas dan memperlihatkan buah dada Corry yang masih terbungkus BH.
Tangan Maher meremas buah dada Sekal itu dengan lembut
" Hmmhhh... Mmmwhmm..." desah Corry menikmati remasan tangan Maher di dadanya. Tangan Maher melepaskan kaitan BH Corry hingga akhirnya ia topless.
" Hmmmwwhmmm..." Corry makin bernafsu saat puting buah dadanya dipermainkan oleh Maher. Tangan Corry berusaha melepaskan sabuk dan kancing celana Maher. Setelah terlepas ia merogoh celana dalam Maher dan mendapati kontol Maher sudah menegang. Ia meremas kontol maher dengan lembut dan membuatnya makin tegang.
Maher melepas celana Corry dan menemukan memek tembem Corry terbungkus celana dalam tipis. Bulu halus menerawang dari balik celana dalam tipis itu.
Sambil melumat puting buah dada istrinya, jemari Maher membelai memek Corry yang mulai basah oleh lendir birahi. Desahan Corry makin kuat saat jari Maher menembus memeknya dan menggosok itilnya.
" Paaap..." desah Corry menikmati gesekan jemari Maher diitilnya. Maher merebahkan tubuh Corry ke ranjang dan kembali melumat buah dada milik Corry.
" Aaahmm... Paaaap... Ouhh...m" desah Corry
Lumatan Maher merayap ke bawah menuju memek Corry. Tangan Maher melepas celana dalam Corry. Maher menhirup aroma khas kewanitaan dan aroma lain dari sabun khusus wanita.
Corry begitu menjaga tubuhnya dengan merawat diri dengan maksimal. Hingga memberikan hasil sesuai harapan.
Maher mulai mempermainkan lidahnya di bibir memek Corry.
" Paaaapphhh... Hhhhgghh..." desah Corry. Ia selalu tak mampu menguasai diri saat Maher mengoral memeknya. Ia merasa seperti berada di awang awang dan terbuai oleh rasa indah yang membius alam sadarnya.
" Hmmmmmmm.... Paaaaapp... Aaah sayaaaanghhh.. Ooouuhhh...." rintih Corry menikmati permainan lidah Maher di.memeknya.
" Paaap... Sekarang paaapp....." rengek Corry
Maher naik sambil merayapi tubuh Corry dan menciuminya. Corry meraih kontol Maher yang sudah tegang maksimal. Diarahkannya ke memeknya yang sudah basah oleh lendir birahi dan lidah suaminya.
Bibir keduanya kembali bertemu dalam sebuah lumatan mesra.
Corry masih menggenggam kontol Maher sambil sesekali meremasnya atau menggesekkan dengan bibir memeknya.
Akhirnya Maher.mengambil posisi untuk penetrasi. Corry membantunya dengan mengarahkan kontol Maher ke lubang memeknya.
Perlahan Maher menekan pinggulnya dan kontolnya membenam perlahan ke memek Corry
" Hmmmppphhh... Paaaaphhh...." rintih Corry manja menikmati sodokan lembut kontol Maher dimemeknya.
Maher melumat bibir Corry sambil menggoyangkan pimggulnya perlahan.
" Hmmmwwhmmm... Hmmmh..." suara desahan Corry terdengar saat Maher menggenjot pinggulnya. Pinggul Corry merespon gerakan Maher. Ia menggeliatkan pinggulnya dan memberikan sensasi luarbiasa bagi keduanya.
15 menit kemudian...
" Paaaaphhh... Ouuuhhh..... Paaaappphhh.... Mamahhh... Shampeeehh...." erang Corry lirih diikuti tubuhnya yang mengejang sesaat diikuti suara nafasnya yang memburu.
" Hmmmh... Maaaahh... Ouhh...." erang Maher saat air maninya menyembur ke dalam memek istrinya.
Nafas keduanya memburu dengan tubuh tergelimoang telanjang menikmati sisa kenikmatan yang mereka dapatkan dari persetubuhan itu.
Beberapa menit kemudian keduanya bangkit untuk mandi. Sambil menikmati guyuran shower kemesraan mereka masih berlanjut.
" Pap.. Malem mau lagi..." ucap Corry malu malu
" Hmm.. Boleeh... Boleh mam..." jawab Maher.

Besoknya di Lanud Iswahyudi
" Ace... " panggil Serka Latif lalu bwrlari menyusulnya
" Weits... Kamu tif " jawab Mahesh
" Sir.. KASAU..." ucap Latif agak terengah
" As you were.." ucap Mahesh sambil menerima Telepon. Latif mengambil sikap istirahat ditempat
" Drakken.. Siap perintah panglima.." ucap Mahesh
" Hmm... Ace F - 1 Cakra.. Kamu dan Cakra adalah pasangan mengerikan.. Bagaimana kalau ditambah dengan Mayor ( P ) Maher Fajar Himawan... Bakalan menjadi momok menakutkan bagi lawan... Hahaha... Kehebatan kamu dan kakakmu jadi sorotan dunia Drakken..." ucap Marsekal Yudho
" Siap... Kehebatan itu atas izin Allah dan kerja keras seluruh team Sir..." jaeab Mahesh
" Masih tetap seperti dulu.. Merendah dan bijak... Wajar kalau anak buahmu manut dan loyal kepadamu.. Sepertinya calon panglima TNI masa depan ada di pundakmu..." ucap Marsekal Yudho lagi
" Allahumma tsabbits hamdahuu... Siap... Dimanapun posisinya NKRI HARGA MATI !!" Jawab Mahesh tegas
" Hmm... Dalam beberapa hari kamu dan kakakmu akan ke Cilangkap untuk sebuah urusan. Dan sesuai dengan aturan. Tahun ini kenaikan pangkatmu. Beberapa bagian mengharapkan kamu untuk menangani mereka. Tapi ada satu keadaan baru yang mengharuskan kamu memimpin bagian yang sama sekali baru dan berresiko. Kamu akan melatih dan memimpin 2 skuadron pilot tempur TNI AL. Dan mereka akan mengisi slot di kapal induk KRI HM SOEHARTO. Ini atas permintaan Laksamana Indrawan. Kamu akan didampingi oleh Fisher dan bright eyes. Wingmen kamu..." ucap Marsekal Yudho
" Siap... !!" jawab Mahesh
Lalu marsekal Yudho memberi beberapa instruksi lain dan mengakhiri percakapan itu.
" Tif..." ucap Mahesh sambil menyerahkan telepon kepada latif.
" Siap.. Izin tanya.. Mayor akan pindah ?" tanya Latif hati hati
" Sepertinya.." jawab Mahesh singkat. Latif menunduk dan tampak kecewa. Ia merasa akan kehilangan perwira panutannya.
" Hey... Temporary.. Hanya untuk ngelatih anak bawang kok... " sambung Mahesh sambil menepuk habu Latif
" Siap..." jawab Latif
" Dismiss..." ucap Mahesh
Latif memberi hormat dan melangkah menuju ruangannya. Sementara Mahesh memasuki ruang lockernya untuk berganti pakaian.
Beberapa menit kemudian Mahesh , Derry dan Ian sudah berjalan dengan mengenakan G Suit Antakusuma. Salah satu G suit canggih buatan Sritex. G suit ini buatan dalam negeri. Banyak komponen pelengkap untuk F - 1 Cakra dibuat oleh putra bangsa dengan teknologi mandiri. Seperti Helm AI - SMART. Adalah hasil buatan litbang ITB bekerja sama dengan Pussen AU. Memang beberapa teknologinya hasil curian dari Elbit system Israel. Tapi 75% didesain anak bangsa. Termasuk Laser Cannon, dan beberapa persenjataan lainnya yang melengkapi F - 1 Cakra. Yang membuatnya menjadi sangar dan mematikan. Ini yang membuat Amerika menjatuhkan Sanksi CATSA kepada Indonesia. Karena belanja alutsista ke Amerika hanya 1 % dari anggaran. Dan kemajuan teknologi Indonesia melebihi Amerika.
Canda tawa mereka terdengar riang memenuhi selasar menuju briefing room. Saat tiba di ruang briefing mereka menerima arahan untuk melakukan latihan effasive manouvre dan beberapa manuver lainnya bersama beberapa pesawat tempur TNI AL dari LANUDAL DJUANDA Sidoarjo. Selesai pengarahan mereka berdoa bersama di pimpin oleh Mahesh.
30 menit kemudian..
Ketiga pesawat sudah berada diatas udara laut selatan jawa timur. Tiba tiba
" Guys... I got boogey... I got 6 boogey..." ucap Ian
" As always... You catch them first..." ucap Mahesh
" Hahaha..." Fisher tertawa
" Can we....?" tanya Mahesh dengan nada jahil
" Ou yeaaah... Auuuuuu....!" teriak Ian dan Derry
" Diamond dust..." ucap Mahesh
" Solid copy " jawab keduanya
Lalu ketiganya membentuk formasi dimana Mahesh ada di bagian pucuk sementara Derry dan Ian berada dibawahnya berdampingan...
" Diamond duuust...!!! Woooosshhh.....!!!" suara pesawat mereka menggelegar dan menyebabkan getaran di pesawat tempur milik TNI AL. Lalu mereka memecah formasi dan menyebar.
6 pesawat tempur TNI AL mengejar mereka. Mahesh dikejar oleh flight leader mereka Kapt. ( P ) Jaya " Smokey " Istanto dan wingmannya Kapt. ( P) Putri " Hera " Cahyani
" Where did he go...??" seru Smokey
" I can't see him..!! Who is he ??" seru Hera panik
Mereka masih melakukan pencarian selama beberapa detik..
Tiba tiba..
" Tuing.. Tuing... Lock on... Lock on.." seru suara digital di cockpit Hera maupun smokey
" Aaah... I'm lock on..!!" seru Hera
" Hard right..!! Hard right..!" seru Smokey
" Naaah.. He still lock me on !!" seru Hera
Tiba tiba terdengar suara...
" 3...2...1.. Both of you splashed down.. Hehehe..."
" Damn...!! Who is he...??" seru Hera kesal
Begitu pula dengan keempat pilot lainnya. Mereka kesal karena dipecundangi begitu saja oleh Derry dan Ian.
" Are you have enough fuel ?" tanya Mahesh kepada semua pesawat
" Yes we still have plenty for 1 hour..." jawab Smokey.
" Switch position. Smokey... You and your team being defensive and me and my team as offensive... Now !" ucap Mahesh
" He know me !!" ucap Smokey
Lalu Mahesh dan kedua wingmannya pergi.
Adegan berubah. Keenam pesawat tempur milik TNI AL berhasil menjejak pesawat team Mahesh.
Smokey dan Hera mengejar Mahesh, Derry dikejar oleh Tuna dan Merlin sementara Ian diburu oleh Beaver dan Mermaid.
" Smokey... I lock him... I lock him..." seru Hera
" I'm on your six..." jawab Smokey
" Hehehe..." tawa jahil terdengar lalu pesawat Mahesh seperti jatuh bebas karena mesin mati.
" Aah.. I lost him !! " seru Hera
" Damn.. Now I know him !!" seru Smokey.
Lalu ia mati matian mengejar Mahesh. Dan Mahesh masih menjadikan mereka mainan dengan manuver Cobra, tail slide dan beberapa manuver extreme lainnya. Hongga akhirnya para defensor menjadi korban para Offense. Dan latihan pun usai.
Lalu Pesawat Mahesh mengambil posisi inverted diatas canopy Hera..
" Mbak... Beliin gua mpek mpek sama es kelapa ya... Lu kan kalah.... Hahaha..." ucap Mahesh
" Siap Ndan... Kami tunggu di Sidoarjo.." jawab Hera
" Ace... Makasih ilmunya hari ini..." ucap Smokey.
" Sama sama dik.. Semoga kita sering ketemu " jawab Mahesh
" Ace Drakken... It's an honour...!" seru Beaver
" The Honour is mine Beaver.." jawab Fisher merendah.
" Thanx for your time Bright eyes..." ucap Mermaid
" Youuuuu welcoomee..." jawab Ian kalem
Lalu kedua kelompok pesawat tempur berpisah menuju basenya masing masing. Kegiatan latihan yang mereka lakukan diketinggian cukup rendah menjadikan sebuah tontonan mengasyikkan bagi masyarakat sekitar pantai.
" Jaaanncukk..!! Pilot pilot keren.. Jan.. Ngga ono wedhine e !" komentar seorang nelayan
" Nek wis gedhi anakku mesti dadi pilot koyo pak Mahesh..." jawab kawannya
" Koyo weruh ae.." nelayan pertama memprotes
" Oalaaah.. Mesti ra pernah ndelok tipi iki..." ledek kawannya yang lain. Dan mereka menceritakan berita tentang Mahesh dan teamnya walaupun banyak bumbu disana sini. Tapi itu adalah bukti kekaguman rakyat kepada TNI.

Mahesh mematikan mesin pesawatnya lalu turun dari pesawatnya. Setelah membalas hormat dari ground crew ia melangkah menuju Ops Room.
" Weuh.. Mereka gigih banget ya..." puji Fisher
" Iya tuh Mermaid apalagi..." komen Bright eyes
" Itu mah karena kalian sama sama jomblo..." ledek Derry
" Ahahaha... Kenapa pikiran lu ngarah kesitu..?" tanya Mahesh sambil mengucek rambut Derry
Ketiganya tiba di Ops Room.
" Waah.. Para jagoan sudah hadir... " ucap Dan Lanud Marsekal pertama Rusdi " Krakken " Raharjo
" Siap..." jawab ketiganya setelah memberi hormat
" Res... Bawa sini.." perintah Marsma Rusdi kepada Lettu ( Lek ) Resturiani
Ian tampak terkesima menatap wajah Restu yang memang cantik dan ayu.
Dua buah cubitan mendarat dipantat Ian. Hampir saja Ian teriak tapi ia menahan sekuat tenaga.
" Ehemm..!! Okay.. Saya dapet wikipedia rahasia dari KASAU mengenai temporary placement kalian. Yaah.. Ini memang kebutuhan organisasi TNI. Dan saya harap kalian bisa menerimanya. Berat buat saya melepas team yang ceria dan cenderung brengsek tapi bernyali dan berotak seperti kalian. Tapi Tuhan dan tugas bagi negara ada diatas perasaan kita. Ini silahkan kalian baca " ucap Marsma Rusdi
Ketiganya bergantian membaca wikipedia dari KASAU. Lalu ketiganya tersenyum
" Kami siap menjalankan perintah..." ucap Mahesh
" Oya sebelum memberi pelatihan kalian mesti ke cilangkap. Upacara khusus akan dilakukan sebagai pengukuhan pelatihan Naval Fighter batch IV. Lalu kalian mendapat break selama 1 minggu. Training coordinator kalian adalah Letkol laut ( P ) Maher Fajar Himawan. Kakakmu Mahesh." ucap Marsma Rudi
" Siap...!" jawab Mahesh riang
" Abang ?" tanya Derry. Mahesh mengangguk. Derry sumringah.
" Oya Ian... Selesai training saya harap kamu bisa jadi pemain ganda campuran. Jangan jomblo terus.." ucap Marsma Rusdi
" Siap.." jawab Ian
" Restu siap dampingin kamu..." sambung Marsma Rusdi. Restu tertunduk sambil pipinya merona. Ian pun sama. Cubitan dipantatnya kembali menyengat
" Aaaaaaa.....!!" teriak Ian mengagetkan Marsma Rusdi. Ketiganya mendadak bersikap sempurna ditambah wajah Ian menahan sakit.
" Hahahaahaha...!!" suara Marsma Rusdi terdengar memecah suasana.
" Res... Kasih no hp kamu ke Ian... Then Dismiss " ucapnya.
Keempatnya memberi hormat kepada Marsma Rusdi.
" Der... Sepatu kita semir dulu yu. Banyak debu..." ajak Maher
" Eh.. Hlaah... Eekkkhh..." jawab Derry. Mahesh memeluk leher Derry dan membawanya pergi dengan paksa.
Tak sampai 4 menit Ian menyusul keduanya dengan wajah berseri seri.
" Woooohooooo......" sorak Derry
" Sukses kan ?" tanya Mahesh sambil tersenyum
" Siap bang..." jawab Ian
" Makanya... Punya nyali jangan dipake perang doang. Buat cari pasangan hidup juga..." ledek Derry saat mereka sudah duduk di kursi kantin. Biasanya para pilot maupun perwira berada di officer club. Tapi kebiasaan Mahesh bisa mempengaruhi para pilot untuk ikut berbaur dengan prajurit yang pangkatnya ada dibawah mereka. Ini terbukti efektif membentul team yang sokid dan sulit diganggu.
" Ingat pasangan hidup ya !! Bukan pacar... Sudah waktunya kamu berfikir untuk berumah tangga dan menyempurnakan ⅓ ibadah kamu melalui pernikahan..." ucap Mahesh memberi masukan kepada Ian
" Siap bang..." jawab Ian.
" Izin tanya Ndan... Kalo buku nikah hilang apa kita bikin lagi atau nikah lagi ndan.?" tanya Sertu Bahar
Derry, Ian, Toro dan beberapa pilot lainnya menoleh dengan tatapan sadis kepada Bahar sambil menahan tawa mereka. Bahar adalah salah satu ptajurit kocak yang ada di Lanid Iswahyudi. Ia sering mengikuti syand up comedy di berbagai stasiun tv lokal maupun nasional.
" Bahar.. Lu mau nanya apa mau lari ngelilingin Lanud ?" tanya Kapt. ( Pnb ) Budi " Ratchet " Purnomo
" Siap.. Bertanya ndan..." jawab Bahar polos
" D'oouhh...." keluh Mayor ( Pnb ) Toro " Devil " Husain
" Hmm.. Har.. Kalo buku nikah hilang ya bikin laporan ke Polisi biar bisa dibuat pengantar ke KUA untuk dibuatkan yang baru. Ngga perlu nikah lagi. Kalo mau nikah lagi syaratnya harus dipenuhi. Kamu harus adil, ada izin Istri pertama, izin dan pengetahuan keluarga dan lainnya. Waah... Jangan jangan dia kepincut cewek lagi nih... Hmm..." jawab Mahesh
" Siap.. Ngga kepincut ndan... Cuman bertanya... Tapi si Wati emang bohay sih..." jawab Bahar santai
" Hah !!! Lu !!!" lari keliling hanggar 13 cepaaat !!" bentak Toro mencandai Bahar
" Siaaap....!" seru Bahar sambil berlari mengelilingi Hanggar 13. Hanggar terluas di Lanud.
Yang lain ngakak melihat Bahar. Beberapa pertanyaan konsul dari para Tamtama dan Bintara dijawab bijak oleh Mahesh. Walaupun sesekali Derry dan Toro atau Budi mencandai mereka. Sementara Ian masih asyik dengan gadgetnya chat dengan Restu.
Akhirnya sesi istirahat selesai. Beberapa pilot termasuk Team Mahesh masih harus melakukan 1 shorti penerbangan latihan.

Raungan mesin pesawat terdengar dan akhirnya berubah menjadi lengkingan. 3 pesawat lepas landas menembus angkasa. Tiba tiba seekor burung melintas dihadapan Mahesh dan terhisap oleh air intake mesin pesawat..
" Booom.... !!!!' sebuah ledakan terdengar di mesin diikuti nyala api..
" Aaah...!! Damn !!! I got bird strike !!" seru Mahesh.
" What ??!?!? Drakken... Drakken..!!" teriak Fisher
" I'm good.. I'm good.." jawab Mahesh
" Mayday... Mayday... This is Fisher to Tower Drakken got Bird strike and request for RTB.. I repeat.. Drakken got bird strike and request for RTB.." ucap Fisher tegang.
" Tower Drakken... You are clear for RTB continuing to Runway 16 R. We prep for emergency response. " jawab Tower
" Drakken.. The fire is bigger than before.. Eject..!! Eject...!" teriak Bright eyes
" Negative I still have control on it...!" seru Mahesh
" Damnn...!!!!" teriak Fisher
" I will bring it safely... I said... I will bring it safely.. God damn motherfucker.. Trust me...!!!" seru Mahesh kesal.
Mahesh fokus dengan upayanya mendaratkan pesawat. Ia mematikan mesin kedua agar aliran bahan bakar bisa di hentikan. Dan saat ini ia hanya mengandalkan mesin pertama.
" Tower this is Drakken i fly with one engine and still okay.. My tail was burned.." ucap Mahesh memberitahukan kondisinya. Derry dan Ian terbang mendampingi Ace nya.
" We see you Drakken. Do you still have the Nav ?" tanya tower
" Full of it.. My position 10 miles from final approach..." ucap Mahesh
" 1 mile..." sambungnya
Ketinggian pesawat berangsur menurun dan akhirnya
" Touchdown...!!" seru Ian. Mahesh melakukan deselarasi dengan menarik tuas drag chute. Parasut rem membuka. Mahesh mengurangi daya dorong hingga minimum. Flap, slats dan aileron dan air brake terbuka menambah hambatan untuk deselarasi. Ditambah rem pesawat itu sendiri hingga akhirnya kecepatan pesawat menjadi rendah.
Beberapa kendaraan Emergency Response Team mengejar pesawat Mahesh. Setelah cukup dekat mereka menyemprotkan busa pemadam api ke pesawat Mahesh. Beberapa detik kemudian api mulai bisa dikuasai dan dipadamkan.
Mahesh membuka Bubble glass cockpit nya.
" Uhuk.. Uhuk.. Wooy.. Ada yang bawa aqua dingin ngga ??" teriak Mahesh santai..
Beberapa pilot yang ikut menjemput Mahesh kaget dan akhirnya malah ngakak..
" Hahahaha.. Bajingan kon !! Medheni ae... Nyoh..." seru Letkol ( Pnb ) Ikhwan " Velcro " Sasongko sambil melemparkan aqua dingin kepada Mahesh yang lalu diminumnya hingga habis.
Mahesh keluar dari kokpit dengan santai lalu berdiri dilandasan sambil memandangi sayap sebelah kiri pesawatnya yang hangus terbakar disebelah belakangnya.
" Ndan... Elang laut !!" seru seorang petugas pemadam sambil menyerahkan bulu dan potongan tubuh burung tersebut.
" Kasihin ke Komisi penyidik.." jawab Mahesh.
" Siap..." jawab petugas tersebut.
Derry dan Ian menghampiri Mahesh.
" Mahesh..!" seru Derry
" Bang.......!!" seru Ian
Keduanya memeluk Mahesh.
" Mahesh..!! Kenapa kamu menolak perintah Eject dari wingman mu ???" bentak Kol. ( Pas ) Kurnia selaku koordinator SAR and emergency situation
" Siap.. Saya masih mampu mengendalikan dan menguasai pesawat !!" jawab Mahesh dengan sikap sempurna.
" Hm... Hahahaha... Dasar pilot binal..! Hahaha..." jawab Kol. Kurnia sambil memeluk Mahesh.
Mahesh tetap dibawa ke Rumkit AU untuk menjalani pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terbukti kondisi Mahesh tetap Prima. Bahkan siap kembali untuk menerima perintah terbang esok hari.
" Ini manusia apa robot sih... Haddoh... Memang kamu jarang sakit. Sekalinya diperiksa bikin saya puyeng..." ucap Kol. ( Kes ) Nurmalina.
" Siap !" jawab Mahesh.
" Ya sudah kamu bisa pulang dan break 1 hari besok dik..." ucap dr. Nur lagi
" Siap Terima kasih !!" jawab Mahesh.
Dan tak lama kemudian Mahesh sudah berada di mobil dinasnya diantar oleh sopir Pratu Ismu.
Setelah mengambil perlengkapan pribadinya, Mahesh bergegas pulang.
Sesampai dirumah...
" Yayah....!!" seru Imelda Syaqib atau Meldy istrinya
" Bubu... " jawab Mahesh balas memeluk..
" Yayah ngga apa apa yah...?" tanya Meldy sambil memeriksa Mahesh dan memutari badan Mahesh.
" Ngga apa apa bu... Ngga ada masalah... Lusa juga terbang lagi..." jawab Mahesh.
" Jangan dulu atuh yaaah..." ucap Meldy sambil menangis.
" Yaaa.. Kita tunggu apa kata Kabag Ops ya ?" jawab Mahesh sambil memeluk istrinya.
Tiba tiba telepon Mahesh berbunyi.
" De...!! Kamu.ngga apa apa ??" suara Maher terdengar panik
" Siap bang...! Ngga ada masalah... Hanya bird strike.. Dan full throttle still on my hand..." jawab Mahesh.
" Huuffhhh.... Alhamdulillah.. Kalo ayah sama bunda denger.. Ngga tau deh kaya gimana..." ucap Maher.
" Abang jangan bilang ayah sama bunda ya..." pinta Mahesh
" Ya ngga lah... Masa dibilangin.. Tapi Secret kan..?" tanya Maher
" Iya bang.." jawab Mahesh
" Meldy... Meldy gimana ?" tanya Corry
" Alhamdulillah.. Aku ngga apa apa mbak.. Kaget sih iya. Tapi ngga apa apa kok.." jawab Meldy
Lalu mereka terlibat obrolan dengan santai. Termasuk pemberitahuan penempatan sementara Mahesh sebagai instruktur penerbang tempur TNI AL yang akan mengisi kapal induk ketiga TNI AL.

Malam harinya...
" Yayah..." panggil Meldy mesra. Ia memakai pakaian tidur yang minim. Hanya memakai tanktop dan celana dalam thong tipis.
Mahesh yang baru selonjoran menonton tv tersenyum memandang istrinya.
" Hmm.. Bubu.. " jawabnya. Meldy melangkah menuju Mahesh. Lalu ia duduk diatas tubuh Mahesh.
Mahesh meraih tubuh istrinya dengan mesra. Dibelainya pinggul indah bak gitar spanyol. Paha mulus menggoda terpampang di sisi kiri kanan tubuh Mahesh.
" Hmm.. Bubu pengen..." bisik Meldy menggoda Mahesh. Mahesh masih tersenyumbsambil membelai tubuh Meldy dan menikmati momen kemesraan itu.
Bibir mereka mulai bertaut dan saling lumat dalam gairah birahi. Memek Meldy yang hanya dibungkus celana dalam tergesek lemvut kontol Mahesh yang hanya memakai boxer. Kontol Mahesh kian tegang menerima rangsangan dari Meldy.
Tangan Mahesh pun bergerak mulai membelai buah dada Meldy. Putingnya kian menegang menerima belaian mesra suaminya.
" Hmmhh... Yayaah... " desahnya saat tangan Mahesh masuk merayap memasuki tanktop Meldy. Bulu halus meremang disekujur tubuh Meldy dan membuatnya menggeliat bagai cacing kepanasan.
Jemari Mahesh mulai menjalankan aksinya memilin dan memberikan rangsangan di buah dada Meldy. Sementara lumatan bibir mereka kian dowarnai gairah borahi menggelora.
Mahesh mengangkat kaos tanktop Meldy dan melepaskannya. Buah dada indah milik Meldy menggantung bebas dan menjadi sasaran remasan Mahesh. Kedua tangan Mahesh membekap biah dada itu dan melumat putingnya dengan lembut bergantian
" Yaaah.. Ehmmm... Aaah... Terusiin.. Terusiin..." rintih Meldy keenakan
Mahesh meneruskan lumatannnya sementara tangan kanannya merayap menuju memek Meldy. Setelah sampai disana jemari Maher menjalankan aksinya. Ia menggaruk lembut permukaan memek Meldy.
" Auuh.. Yaah... Memek Bubu makin basah yah..." desah Meldy sambil memeluk kepala Mahesh dan membiarkan Mahesh melumat puting buah dadanya.
" Ssshhhmmm... Yayaah.... Hmmmh...." desah Meldy menikmati perlakuan Mahesh. Meldy bangkit dan melepaskan celana Mahesh dan mulai meremas kontol Mahesh. Bibir Meldy melumat rakus bibir Mahesh sambil membantu Mahesh melepaskan celana dalamnya. Setelah lepas Meldy beranjak naik dan memberikan memeknya kepada Mahesh.
Mahesh melumat bibir memek Meldy dengan lembut. Lidah Mahesh menggelitik itil Meldy perlahan
" Oooouuhh... Yayaaah.... Yayah.... Enak yah.. Yayaaah..." desah Meldy menerima rangsangan lidah Mahesh
" Oummh... Bubu mau sekarang yah... Mau kontol yayah..." rengek Meldy pelan. Mahesh meluluskan keinginan Meldy. Ia melepaskan aksi mulutnya di memel Meldy.
" Yahh.. Masukkin.." ucap Meldy sambil menungging. Mahesh turun dari ranjang dan mengarahkan kontolnya ke memek Meldy.
" Blesshh... " Kontol Mahesh menembus memek Meldy.
" Hmmppfff... Yayaahhhh.. Enak yaaahhh... Kontol yayah enak yaahhh.." racau Meldy saat memeknya diaduk oleh kontol Mahesh.
Perlahan Mahesh menarik dan mendorong pinggulnya. Membuat gesekan kelamin mereka terasa luarbiasa
" Hhhhyaaah... Laghiihh... Ahh.. Ahh.." racau Meldy saat Mahesh menyerangnya.
Mahesh mengocok pimggulnya dengan RPM sedang. Membuat mata Meldy membeliak menahan nikmatnya bercinta.
" Hmmppff.. Yayaaah.. Yayaaah.. Bubu shampeeeh... Shampeeeh....." jerit Meldy perlahan sambil tubuhnya menegang dan kedutan di memel Meldy meremas kontol Mahesh.
" Bubuuu.. Hmmmmmhh...." desah Mahesh pendek. Lalu kontolnya menyemburkan air mani kedalam memek Meldy. Mahesh Ambruk menindih mesra tubuh Meldy. Nafas keduanya berdengus kencang setelah melakukan persetubuhan.
" Makasih ya bu..." ucap Mahesh sambil melumat leher Meldy
" Bubu yang makasih ke Yayah... Bubu selalu dibahagiain dari semua sisi.." jawab Meldy.
Keduanya berpelukan masih sambil melakukan cuddling. Sementara kontol Mahesh masih berada dimemek Meldy.
Setelah bertarung 2 ronde Mahesh dan Meldy terlelap tidur. Mereka terlelap sambil berpelukan mesra.

Beberapa hari kemudian...
Mahesh dan Meldy sudah berada diperjalanan menuju Jakarta
Mereka memenuhi panggilan dari Cilangkap untuk upacara pembukaan pendidikan penerbang tempur TNI AL batch IV. Dimana Mahesh adalah instrukturnya bersama Derry dan Ian.
Sebelum berangkat. Mahesh menerima kenaikan pangkat berkala. Dan sekarang ia menyandang pangkat Letkol ( Pnb ).
" Hmmmh... Yayah... Kita nginep di rumah bunda kan ?" tanya Meldy
" Iya.. Mau nginep dihotel aja ?" tanya Mahesh
" Aaa.. Ngga mau.. Udah lama ngga ketemu bunda sama lainnya." ucap Meldy manja.
" Iya.. Kita di rumah bunda aja..." jawab Mahesh
" Pral... Masih inget rumah orang tua saya kan ?" tanya Mahesh kepada Kopral Priyono
" Siap di sektor 3 ndan. Masih ingat jelas... Izin tanya... Kita nginep disana kan ndan ?" tanya Kopral Priyono
" Iya pral... Kenapa ?" tanya Mahesh
" Siap... Saya mau sungkem sama bapak.. Hehehe.." jawab Priyono
" Ooo... Hlah.. Kirain ada apa.." jawab Mahesh.
Perjalana mereka berjalan lancar. Dan saat ini mereka singgah di Cirebon untuk makan. Fan mereka.mampir di Nasi Lengko ibu Dewi
" Hmmh... Yayah.... Bubu pengen itu yah... Sambel goreng..." ucap Meldy
" Hmm... Sambel goreng cirebon.." ucap Mahesh
Lalu ia menyiapkan apa yang diinginkan istrinya.
" Pral... Mangan sik.." ucap Mahesh
" Siap ndan.." jawab Priyono
Tak lama ketiganya terlihat lahap menyantap makanan mereka. Begitu nikmat hingga Mahesh mesti mengingatkan Meldy agar tidak terlalu banyak makan hingga kekenyangan. Selesai makan...
" Alhamdulillah.. Yu kita jalan. Nanti cari masjid pral... Kita jama aja shalatnya.." ucap Mahesh
" Siap..." jawab Priyono
Tak lama mereka sudah kembali meluncur di jalan tol. Dan di rest area pertama mereka berhenti untuk shalat.
Saat selesai wudhu, mereka berpapasan dengan beberapa prajurit Kostrad.
" Hormat grak..!" ucap salah seorang memberi penghormatan kepada Mahesh. Mahesh membalas penghormatan mereka
" CAKRA !!" seru Mahesh
" CAKRA ! CAKRA ! CAKRA !" jawab mereka. Jawab mereka sambil mengepalkan tangan keudara.
" Sudah pada shalat ?" tanya Mahesh lagi
" Siap dan.. Belum..." jawab salah seorang
" Yasudah kita berjamaah aja.. Kita jama' ya..." ucap Mahesh
" Siap..." jawab mereka
Tak lama kemudian mereka tenggelam dalam khusyunya shalat dzuhur dijama' dengan ashar. Mahesh bertindak sebagai Imam.
Selesai shalat mereka wirid dan memanjatkan do'a agar diberi keelamatan kesehatan dan kekuatan sebagai tameng rakyat. Dan dilimdungi dalam setiap perjalanan tugasnya.
Setelah selesai Mahesh menghampiri istrinya dan membisikkan sesuatu. Meldy membuka tasnya dan memberikan sesuatu kepada suaminya.
" Dik sini..." panggil Mahesh kepada salah seorang dari mereka yang berpangkat Letda.
" Siap Ndan..." jawabnya
" Ini sangu buat kalian dijalan.." ucap Mahesh
" Siap.. Jangan Ndan.." jawab si Letda agak panik
" Terima atau saya tindak..." ucap Mahesh
" Siap Terima kasih..." ucap si Letda lalu mengambil posisi push up diikuti anggota pasukannya.
Selesai push up mereka memberikan penghormatan kepada Mahesh dan pamit.
" Ih.. Itu penerbang yang nembak pesawat amerika itu tau... Namanya pak Mahesh..." ucap seorang pemuda tamggung kepada kawan wanitanya
" Ooh. Ih ganteng bangeeet..." ucap si Wanita. Lalu si pemuda menghampiri Mahesh
" Siap pak.. Bapak pak Mahesh ya ?" tanya si Pemuda
" Betul.. Kenapa nak ?" tanya Mahesh lembut
" Saya pengagum bapak..." ucapnya dengan mata berbinar bahagia
" Oalaaah... Hahaha... " Mahesh tertawa lalu memeluk bahu si pemuda.
" Pak.. Boleh ngga aku minta foto sama bapak ?" tanya pemuda itu hati hati
" Hmm.. Boleeh..." jawab Mahesh
" Ria... Sini..." panggilnya kepada kawan wanitanya. Akhirnya mereka berempat berfoto bersama dibantu oleh Priyono sebagai juru foto
Selesai sesi foto dadakan ngga jelas. Mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah. Karena letih atau kenyang Mahesh dan Meldy tertidur di mobil.
Beberapa jam kemudian mereka memasuki Tangerang. Mahesh bangun dari tidurnya
" Pral mampir di tempat jajanan.." ucap Mahesh
" Siap..." jawab Priyono
" Kan oleh oleh banyak yah..." ucap Meldy sambil memeluk lengan Mahesh
" Ajeng, Cici, Ivan, Bian, sama Angga ngga kaya gitu kan bu.. Hapal kali mereka kaya apa.." ucap Mahesh
" Oh iya ya..." jawab Meldy
Lalu mereka memilih cemilan untuk dibawa ke rumah.

30 menit kemudian...
" Assalaamu'alaikum..." ucap Mahesh dan Meldy
Seisi rumah menjawab serempak
" Kakaaaaaa....." teriak Cici dan membuat Tanto suaminya terkejut.
Cici menghambur ke pelukan Mahesh sambil menangis.
" Kakaa.. Cici Kangeen " ucapnya sambil memeluk erat Mahesh. Lalu Meldy juga dipeluk erat Cici.
" Bentar ya. " ucap Mahesh lalu ia menyampaikan penghormatan kepadaku
" Lapor Letnan Kolonel penerbang Mahesh Surya Himawan izin menghadap !" ucapnya. Aku berdiri sambil menahan haru yang meluap
" Lanjutkan..." jawabku perlahan
Lalu ia dan Meldy menghampiriku dan sungkem dipangkuanku. Isak tangis kebahagiaan memenuhi ruangan. Aku memeluk anak keduaku dan meneteskan airmata.
" Jagoan ayah... Jagoan ayah..." ucapku parau
" Ya Allah.. Kaka.. Kaaa... Alhamdulillah..." ucap Fitri istriku penuh haru.
Mahesh mengambil sikap penghornatan lalu...
" Bundaa..." ucapnya sambil bersimpuh dikakinya menghaturkan rasa terima kasihnya.
Meldy memelukku sambil terisak bahagia. Lalu...
" Kopral satu Priyono izin menghadap " ucap Priyono
Aku mengangguk tersenyum. Priyono adalah anak seorang pemulung yang diupayakan bisa menjadi prajurit TNI oleh keluargaku. Dan dia berhasil membuktikannya walau baru jadi Bintara. Tapi kebanggaan kami kepadanya sangat besar.
" Assalaamualaikum..." suara salam terdengar. Kami menjawabnya, lalu...
" Kakaaaa.....!" sorak Ajeng. Lalu berlari memeluk kakaknya. Ivan, Bian dan Angga pun tak ketinggalan.
Riuh celoteh mereka bercerita sambil bermanja kepada Kaka dan Meldy.
Tak berapa lama kemudian Abang pun tiba. Suasana makin meriah dengan kehadiran mereka. Berbagai kisah tertutur dalam kehangatan rasa rindu keluargaku. Kemanjaan adik adik Maher dan Mahesh tetap kental. Bahkan terhadap kakak ipar mereka pun kemajaan itu sangat besar.

Selesai shalat isya...
" Ayah .. Bunda... Abang sama Mahesh minta restu ayah sama bunda. Minggu depan kami berdua akan memulai pelatihan terintegrasi. Abang akan menjadi komandan KRI HM SOEHARTO. Kaka akan menjadi Instruktur pelatihan buat penerbang tempur Angkatan Laut. Sekaligus menjadi penerbang di kapal induk Abang." ucap Maher
" Nak... Dari awal kalian memilih menjadi anggota TNI kami sudah memahami bahwa perintah Allah dan tugas negara ada diatas segalanya. Apapun itu demi kejayaan bangsa. Jalani... Ayah sama bunda mendukung sepenuhnya..." jawabku tegas.
" Terimakasih ayah... Terimakasih Bunda..." jawab Maher dan Mahesh dengan sumringah.
Lalu kami larut dalam.obrolan santai sambil mendengarkan pengalaman Maher dan Mahesh dalam menjalankan tugasnya.
Hingga akhirnya kami hanyut dalam rasa kantuk. Terutama Mahesh dan istrinya yang kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari jawa timur.

Esok paginya...
Maher bangun dan membaca doa..
" Alhamdulillah.. Mamah.. Bangun yu.. Kita shalat subuh dulu.." ajak Maher sambil melumat bibir Corry lembut.
" Hmmmh.... Iyah..." jawab Corry. Lalu ia bangkit dan duduk sejenak. Lalu ia melangkah ke kamar mandi untuk bersiap.
Selesai bersiap kami sudah berkumpul di Mushalla untuk shalat subuh berjamaah.
Selesai shalat subuh..
" Kita makan bubur di taman yu.." ajak istriku
" Hayuuu......" jawab mereka serempak.Tak lama kemudian kami sudah berjalan menuju penjual bubur dijalan kami bertemu Nong, Vilda, Cipot dan Revka bersama pasangannya. Awalnya hanya sedikit orang yang mengenali kedua jagoanku tapi ada juga yang langsung mengenali si kembar. Seperti teh Nita
" Eh... Kela... Ini teh si kembar ???" tanya teh Nita
" Iya tante Nita.." jawab Maher sambil tersenyum
" Ya Allah... Euuh... Komandan kumaha sehat ?? Jagoan ateuu... Mmmh..." ucap Teh Nita sambil memeluk Maher dan Mahesh.
" Alhamdulillah sehat tante..." jawab Mahesh. Lalu mereka terlibat obrolan singkat dan akrab.
" Abang.. Kaka... Buburnya mau make apa ?" tanya Ajeng
" Biasanya aja de..." jawab Maher.
Tak lama permintaan mereka sudah tersaji. Maher dan Mahesh menambahkan sambal di mangkuk bubur mereka. Lahap sekali mereka menikmati bubur langganan kami yang sudah puluhan tahun berjualan disana.
Selesai menyantap bubur kami masih berputar mencari beberapa cemilan kenangan. Setelah selesai kami kembali kerumah untuk bersiap menuju kantor.

Gedung Graha Paramitha 2 dan Bersahaja Tower
Gedung yang dibangun oleh Pras kini penuh diisi oleh perusahaan perusahaan penyewa. Sehingga tanah yang dulu kami sewa sudah berubah menjadi gedung perkantoran yang estetik dengan kerimbunan pepohonan dan fasilitas kantin yang memadai sebagai dampak kebutuhan kantor bagi Bersahaja group. Dan diberi nama BERSAHAJA TOWER. Beberapa kavling juga kami beli untuk workshop pengganti sekaligus fasilitas strategic production zone group perusahaan kami.
Sikembar menyempatkan mampir ke kantor...
" Abang..." sapa Opik
" Om Opik..." sambut Maher lalu mencium tangannya. Disusul Mahesh dan istri mereka.
" Deuh kembar perkasa kebanggaan kami..." ucap Opik.
Beberapa orang resepsionis memperhatikan si kembar. Tapi perhatian mereka teralihkan oleh kehadiran Ivan dan saudara saudaranya
" Pagi pak... Bu..." sapa resepsionis yang dijawab anggukan ramah keduanya.
" Pagi Mas Ivan, mas Bian, mas Angga " sapa mereka kepada tiga pemuda berbahaya anak anakku.
Ketiganya membalas dengan gaya mereka yang khas. Si kembar melanjutkan langkah mereka menuju ruangan top management di lantai 23.
Sesampai di ruanga COO
" Ombud bau acem..." ledek abang
Budi terhenyak dan menoleh mencari asal suara. Saat menemukan..
" Abang.. Kaka... Bledughhh....! Hadduuhh...!" suara panggilan Budi berpadu dengan suara benturan lututnya dengan meja.
Kami tertawa.. Sementara Terry memeluk Abang dan Kaka terlebih dahulu. Airmata bahagia menetes dipipinya bocah kembar yang dulu begitu aktif sekarang adalah perwira yang gagah perkasa. Budi memeluk keduanya dengan cucuran airmata bahagia. Obrolan hangat terrangkai akrab menemani pertemuan mereka.
Tak terasa waktu berjalan menuju waktu dzuhur. Hingga tiba waktu istirahat.
Warung mbak Mar masih ada. Tapi dikelola kini oleh anaknya. Karena mbak Mar sudah berpulang 3 tahun lalu.
" Hmm.. Rasa masakannya ngga berubah... Mantap mantap..." puji abang
" Iya ya pap... Mamah masih inget waktu pertama dikenalin ke bunda kita makannya makanan ini.. Nasi Rawon..." ucap Corry
" Hahaha... Mbak Corry masih inget ya..." komen Meldy diikuti tawa suaminya
" Kaaaaa....." teriak Kirana sambil berlari menuju kakaknya
" Kiranaaa...." sahut Mahesh. Keduanya berpelukan hangat. Kirana putri Rani sudah berusia 13 tahun. Dan sangat merindukan abang dan kaka.. Sementara Maher digelendoti oleh Robbie anak Vilda dan Dida.
" Hmm.. Rawon... A..." ucap Cici kepada Meldy
Meldy menyuapi Cici dengan tulus.
" Ci... Mesen dong... Kasian mbak Meldy..." ucap Tanto
" De..." ucap Kaka sambil memandang Tanto
" Oh.. Eh... Iya Ka.." jawab Tanto
Manjanya adik adik sikembar tak lekang. Abang dan Kaka tetaplah salah satu tempat bermanja dan panutan bagi mereka.
" Hallo.. Ngga... Aku sedang makan siang..." jawab Ajeng di video callnya
" Sama cowok ya ??" ucap lawan bicara Ajeng dengan nada cemburu
" Iya. Ada cowok.. Nih..." ucapnya samvil menunjukkan Abang dan Kaka
" Kok sama cowok sih ???" tegur lawan bicara Ajeng.
" Ya emang kenapa ?" jawab Ajeng. Lalu si pria nyerocos ngga jelas.
Corry mengambil hp Ajeng
" Maaf dik.. Kamu siapa...?" tanya Corry
" Saya pacarnya Ajeng... Emang situ siapa...?" tanya si pria itu pongah
" Kenalkan saya kakaknya Ajeng. Ajeng belum memberitahu kalo dia punya pacar pada kami... Ya kami.. Cowok yang tadi diperlihatkan adalah suami dan adik ipar saya.. Kakak kakak kandungnya Ajeng. Belum diterima oleh keluarga aja kamu udah segini sombongnya ya.. Dan maaf.. Kamu ngga layak untuk Ajeng. Karena ada beberapa perwira TNI sedang mendekati dia..." jawab Corry ketus membela Ajeng
" Yesss... Sama..." bisik Ajeng
Lalu Corry mengembalikan hp kepada Ajeng
" Kenapa sih mam...?" tanya Abang
" Sebel sama cowok kaya gitu.." jawab Corry. Meldy terbahak mendengar jawaban Corry
" Nah Virgy.. Kamu udah dengar ucapan keluarga aku kan ? Jadi mulai saat ini tolong ngga usah ngehubungin aku lagi.. Ntar kamu yang repot." ucap Ajeng
" Emang enaaak..." teriak Cici sambil ngakak
Virgy terdiam dan pasrah saar Ajeng memutuskan sambungan video call.

Hari berganti waktu pun berlalu.
Jum'at siang ini Ajeng tampak gelisah. Seperti menunggu seseorang tapi belum muncul dan sulit dihubungi. Berkali kali ia melihat jam tangannya.
Hingga tiba tiba sebuah suara milik seorang pemuda mengucap salam.
Spontan kami menjawab salam itu. Ajeng tampak sumringah dan menyambutnya. Ia membawa si pemuda ke ruang keluarga
Sesosok.pemuda berpakaian PDLT berdiri dihadapan kami. Wajahnya tampan dan berkesan seorang pemuda yang sering terkena air wudhu. Hingga cahaya wajahnya sempurna.
" Abang.. Kaka... Kenalin... Ini Lettu Ali. " ucap Ajeng gugup.
Maher dan Mahesh berdiri dan menatap Ali lekat Lekat
Maher dan Mahesh masih berpakaian dinas karena baru pulang menghadap ke Cilangkap
" Hmm..." jawab Maher
" Siap..." jawab Ali dengan sikap sempurna. Lalu memberi hormat karena alasan kepangkatan.
" Nama kamu siapa ? Tugas dimana dik..." tanya Mahesh
" Siap.. Ali Arifiansyah. Yon Mekanis 201 / TM. " jawab Ali tegas
" Hmm... Kamu berani mendekati adik saya ? Apa alasannya ?" tanya Maher
" Siap.. Saya merasa cocok dengan Ajeng dan tujuan saya menjadikan Ajeng sebagai pasangan hidup saya untuk pertama dan terakhir " jawab Ali tegas
"Yakin kamu ??" tanya Kaka dengan tatapan tajam
" Siap... Saya berpasrah kepada Allah..." jawab Ali mantap
Maher mendekati Ali lalu...
" Plak...! Plok...! Bugh....! Hmmpppff...." suara tamparan dan pukulan ke perut Ali diikuti suara Ali yang engap sebagai hadiah dari Maher. Ditambah tamparan dari Mahesh mendarat diwajah Ali
" Welcome aboard kid..." ucap Si kembar
" Siap... Thank you sir..." jawab Ali sumringah
" Abang... Kaka. Kok gitu sih...??" protes Ajeng
" Hahaha. Memang gitu tradisi di TNI de... Apalagi calon kakak iparnya pangkatnya lebih tinggi... Tapi ngga semua kaya gitu lho de..." ucap Corry menjelaskan
" Benar de..." jawab Ali
" Kamu udah makan de.?" tanya Maher kepada Ali
" Siap sudah bang..." jawab Ali
" Ya Sudah... Mandi dulu sana... Biar segar " perintah Mahesh
" Siap..." jawab Ali.
Ajeng mempersiapkan keperluan untuk Ali. Dan Ali pun menuju kamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi Ali ikut berkumpul dengan semua anggota keluarga. Sebuah suara terdengar. Jawaban salam menyambut kedatangan Arhan dan Eka Juga Nirina dan Catur.
" Tante Ekaa...." seru Meldy
" Haii sayangkuuu...." jawab Eka
Keduanya berpelukan. Komjen Arhan Prayogo dan Brigjen Ekaningrum saling peluk dengan Meldy dan Corry.
Maher dan Mahesh yang baru beres salin tertawa sumringah.
" Alhamdulillah... Calon Kapolri " ucap Maher sambil memberi hormat
" Hahahaha... aamiin..." jawab Arhan
Suasana kangen kangenan berlangsung.
" Mommy... Tuh Kaka tama ababang..." ucap Robbie putra Vilda
" Sini Robbie... " panggil Mahesh
Robbie berlari kecil ke pelukan Mahesh. Dan mendekapnya. Sementara Maya, putri Cipot asyik berceloteh bawel dengan Meldy.
Sayangnya Herlambang dan Johan ngga bisa hadir. Karena mereka sedang berada di landasan khusus Pameungpeuk untuk sebuah tugas. Tapi untungnya Alline dan Dhilla tetap hadir.
" Ka... Bener kejadian kemaren ?" tanya Arhan saat mereka ngobrol berdua
" Yang mana Om ?" tanya Mahesh
" Katanya kamu kena incident ?" tanya Arhan
" Iya om.. Bird strike..." jawab Mahesh singkat. Arhan paham dan tidak melanjutkan pertanyaannya. Lalu mereka membahas temporary placement Mahesh bersama Maher.
" Priyoo... Yo..." panggil istriku
" Iya bu..." jawab Priyono.
" Sama Slamet beli ikan laut gih.. Kita bikin barbeque..." ucap istriku
" Siap..." jawab Priyono
Lalu keduanya berangkat membeli ikan laut yang biasa kami gunakan untuk barbeque.
Pras, Meylin dan Silvia datang juga. Walaupun terlambat Karena harus menghadiri acara keluarga Meylin. Tata kini menjadi gadis cantik dengan dandanan muslimah yang menawan. Sementara Rachel menjadi gadis kecil yang cantik
Kangen kangenan terjadi diantara mereka. Terutama Tata dan Rachel.
" Kaka.. Rachel cerita pengen kaya kaka jadi penerbang tempur..." ucap Tata
" Hmm.. Bolehh.. Ada kok teman kaka perempuan penerbang tempur..." jawab Mahesh
" Iya.. Mbak Dewi namanya. Dia penerbang T - 201 Ontoseno sama anakbuah Abang tuh namanya Hera.." jawab Mahesh lagi
" Oh Hera pernah kamu latih ?" tanya Maher
" Kemaren bang pas incident itu..." jawab Mahesh
" Eummh.... Pantesan kemaren dia sama Mermaid rame dog fight sama Drakken. Terus mereka rame soal si Bright eyes..." jawab Maher
Lalu Maher bercerita kalo Team yang kemaren akan gabung dengan armada Maher.
Tak lama kemudian Priyono dan Slamet datang. Ismet, Slamet dan Sulis mempersiapkan semuanya.
" Abang.... Kaka... " sapa sebuah suara
" Teh Didi... Teh Titim...." seru Abang dan Kaka... Mereka tidak melupakan keduanya yang kini menjadi pengasuh Rachel dan Robbie. Keduanya menghampiri dan memeluk Didi juga Titim. Kangen kangenan terus betlanjut sambil membakar ikan.
Tiba tiba...
" Babang... Door.. Door.." ucap Vitto cadel. Vitto adalah putra Revka
" Aaa.. Abang ketembak.. Kaka.. Tolongin abang..." ucap Maher
" Hiaat..." Mahesh seolah olah mau menyerang Vitto
" Door... Door..." suara Vitto
" Aaa.. Kaka ketembak..." icap Mahesh
" Hahaha.. Nto menang.. Hahaha..." ucap Vitto dengan gayanya yang lucu
" Hahahaha.. Buseet dah Vitto.. Gaya elu jon.. " ucap Cipot
Semua tertawa melihat polah Vitto. Sementara Maya gadis mungil putra Cipot asyik meriung bersama Rachel, Robbie, Corry dan Meldy. Lalu..
" Ayah nda ngeloko ??" tanya Maya kepada Cipot dengan cadel.
" Ngga.. Ayah ngga punya uang .." jawab Cipot
" Kasian.. Ntar aku beliin ya..." ucap Maya.
Kelucuan gadis mungil ini membuat siapapun tertawa tanpa bisa ditahan.
Meriah sekali suasana malam ini. Tawa canda tak henti. Bahkan Budi pun masih tetap jadi korban kejailanku atau Cipot. Sementara Ali harus tabah diplonco Maher, Mahesh dan Arhan.
" Aaa.. Paanaasss..." suara Ivan terdengar
" Kenapa ?" tanya Mahesh
" Kena bara apai ka..." jawab Ivan santai
Mahesh melihat jari Ivan dan hanya luka bakar kecil saja. Tak mengkhawatirkan.
Keduanya bersepakat melakukan kejailan kepada siapapun targetnya. Terutama Budi dan Ali juga Cipot.
Saat makan pun tiba...
" Ssshh.m hahh .. Duhh... Hun.. Minum.. Minum...." ucap Budi
" Kenapa beb ?" tanya Terry panik
" Gigit cengek... Hhhh.. Ssshhh... Hhhh..." jawab Budi kepedasan. Selesai minum matanya menyelidik.
" Deuh bun... Minum.. Minum... Haaah... Buseet.." keluh Cipot
Stella memberikan minum untuk suaminya. Tak lama wajah Arhan memerah menahan pedas. Eka sibuk menyiapkan minumnya. Catur tersenyum melihat Arhan lalu Nirina menegur Catur.
Selesai acara makan malam. Keceriaan masih berlangsung. Canda tawa berlanjut hingga tengah malam tiba.
" Heeey.. Sayangkuu cintakuu... Ayo pada istirahat.. Udah malem..." ucap Istriku
" Bentar bunda... Masih kangen..." rengek Ajeng.
" Nto juga kangen tama babang bundaaaa..." rengek Vitto dengan mata layu
" Maya mau bobo sama Teteh Meldy ah bunda..." ucap Maya
" Boleeh.. Tapi ganti baju dulu ya nak..." ucap istriku membujuk Maya dan Vitto.
Manjanya kedua bocah itu kepada istriku memang beralasan. Karena dari bayi mereka sering berada dalam dekapan istriku seperti halnya Kirana dan Robbie.
" Obbie mau tama teteh Corry bunda.." rengek Robbie
" Boleeh... Tapi bajunya ganti dulu..." ucap istriku
" Sama bunda ganti bajunya aaah..." rengek Robbie
" Iya hayu sini..." ucap istriku
Ketiga balita menghampiri istriku. Bawelnya Maya berulangkali membuat istriku tertawa terpingkal. Selesai mengganti pakaian ketiganya...
" Obbie tayam bunda..." ucap Robbie sambil mencium istriku
" I love you bunda..." ucap Maya
" Nto tayam bunda... Mmmwh..." ucap Vitto
" Bunda juga sayang kalian... Mmmmmwh... Mmmwh... Mmmmwh..." jawab istriku sambil ketiganya dipeluk istriku dan diciumi oleh istriku.
" Ayaah.. Mmmwh.." Maya mencium pipiku diikuti Vitto dan Robbie
Sementara Luna Ftria putri Johan sudah terlelap. Begitu pula Aranxta putri Herlambang.
 
Terakhir diubah:
Kirain udah gak bakal diterusin ini cerita…
Hihghly appreciated suhu…! Thank you
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd