Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Selasa 3 November 2020 04:11
Aku terbangun karena ajeng menangis. Sudah menjadi rutinitas 3 jam sekali ajeng menyusu dan antara jam 03:00-04:30 ajeng pasti BAB. Tubuh ini sudah mulai terbiasa dan tidak ada keluhan lagi soal ngantuk dan lainnya
Kuganti pamoers ajeng lalu kubuatkan susu untuknya.
" Ayah... Ajeng mana ?" Tanya fitri
" Ini... Baru beres diganti pampersnya." Jawabku
Kubawa ajeng ke bundanya. Lalu fitei menyambut ajeng dengan senyuman
" Uuuuuu... Cintanya bunda... Kesayangannya abang sama kaka.... Mau nen dulu ya sayang ?" Kata fitri sambil duduk menyadar di ranjang kami dan kakinya tertutup selimut tipis
" Bun... Ini susunya ajeng... Ajeng... Ayah mandi dulu ya sayang...." Kataku lalu.mencium pipinya dengan ujung hidungku.
Kukecup bibir fitri lembut yang disambut senyuman fitri
Aku mandi dan menjalankan sholat subuh. Selesai shalat giliranku menggendong ajeng
Fitri hanya memakai kaus ketat dan celana dalam ketat warna putih.
Selesai mandi dan shalat fitri menghampiriku dan mencium tanganku.
" Hmmm...." Suara ajeng sambil tersenyum.
" Aaa... Bidadariku senyuuumm...." Ucap fitri bahagia. Ajeng membuka mata seolah tahu dirinya diajak ngobrol oleh bundanya
Kuletakkan ajeng diantara kami ku tepuk tepuk kakinya. Ia tertidur lagi dengan lelap.
Kupindahkan ajeng ke box nya. Dan aku kembali kekamarku.
Fitri masih memakai kaus ketat dan celana dalam . Seksi dan menggiurkan.
Kupeluk tubuhnya dan ku. Kecup pipinya.
" Ayah... Aku nyiapin baju ayah dulu sayang.... Mmmwah" katanya
Aku tersenyum lalu kukecup keningnya dengan mesra
Kulihat terry sudah selesai menjalankan kewajiban bersama budi.
" Cuy... Ponakan gua rewel ngga tadi malem ?" Tanya budi
" Ngga sih... Nangis juga wajar aja. Pengen susu sama ompol doangan..." Jawabku
" Panggil mak paraji lah... Biar tenang kita... " Kata budi...
Aku setuju dan meminta tolong kepada slamet mencari dukun beranak atau mak paraji dalam bahasa sunda.
" Ayah... Telepon... " Fitri turun menghampiriku sambil mengendong ajeng. Ia memakai training putih
" Hallo... " Sapaku
" Dicky... Ini saya heru" kata mas Heru diseberang
" Eh iya mas...." Jawabku
" Kamis anggota Polri mau kerumah. Mau identifikasi pelaku. Barangkali dicky kenal" kata mas heru
" Oya mas siap... Kalo bisa sih kasih aja no dicky" kataku
" Hloh... Kan kamu kenal sama Aiptu Jaelani dan Iptu Drajat " katanya
" Iya mas..." Jawabku
Lalu ia memberikan instruksi to do and not to do
Selesai menerima telepon kuserahkan hp kepada fitri dan aku.mengganti pakaianku.
" Mmmm... Ayaaah... Gosok gigi ayah..." Renegk mahesh bangun
" O... O... O... Anak ayah banguun...." Kupeluk kedua jagoanku
"Mmmwah. Bau oded. " Kataku meledek mereka
Kubawa menuju wastafel dan kusiapkan sikat gigi dan odolnya.
Selesai cuci muka kulanjutkan memakai pakaianku dan kubawa jagoanku ke bawah
" Haaaiii.... Sayangnya bundaaa.... Sikat gigi dulu yu..." Ajak fitri
" Udah.... Sama ayah " jawab mahesh
" Pintaaar...." Jawab fitri
" Coba sini cium " ucap terry
"Mmmwah.... Ngga bau oded" kata terry
" Bun... Ajeng...." Kataku
" Iih... Nanti duluu...." Rengek fitri
" Ayah lapar bun..." Rayuku
" Ooh... Iya atuh..." Jawab fitri sambil menyerahkan aje
"Mmmm... Bunda siapin mam buat ayah abang sama kaka dulu ya sayang..." Ucap fitri yang direspon rengekan halus ajeng
Kucium dahi ajeng dengan ujung hidungku
" Ayah pergi dulu sebentar ya sayang... Nanti gendong lagi sama ayah" kataku
" Nden bagus... Nden putri... Cah ayu jangan digendong gendong terus... Bau tangan.... Nanti jadi terlalu manja...." Kata bibi menasehati
" Tuh denger..." Komen budi
Aku.mengangguk
" Mas budi kalo pulang dari proyek kemeja ganti... Sama cuci muka sama tangannya... Pona'an mu belum kuat nahan debu..." Papar bibi
" Iya bi..." Jawab budi serius
" Berarti nanti kalo istirahat aku harus siapin pakaian salin kita beb... Biar kamu bisa gantian gendong ajeng " kata terry sambil tersenyum
Kami semua sepakat dengan aturan bibi demi kebaikan ajeng dan kedua kakak nya
" Yah... Sarapannya " kata fitri
Ia membawa 2 piring sarapan untukku dan jagoanku
" Abang sama kaka suapain sama ateu dinda yaaa" kata dinda
" Sama ayah aja... " Sahut maher
" Mending sama ateu dinda... Kan ayah buru buru sayang " bujuk fitri
" Aaa....aaaa..." Maher mulai menangis. Aku memaklumi karena ia baru saja bangun dari tidurnya
" Ya sudah sini anak ayah... Ooo... Ngga boleh lama lama nangisnya " kataku membujuk
" Hiiyaah . " Maheh masih merengek dan menghampiriku
Sementara adiknya asik mengganggu Iandi yang sedang menikmati roti bakarnya
" Kaka sayang. Omyan sedang makan ko diganggu..." Fitri mengingatkan mahesh
" Hehehehehe....." Mahesh dan Iandi tertawa
" Cuy nitip dilapangan ya.... Mandor baru itu suruh keluyuran " kataku
" Okay " jawab budi
" Abang... Kaka... Ayah berangkat ya " kataku kepada jagoan kembarku
" Iya... I love you ayah " jawab maher
" I love you too" jawabku sambil memeluk keduanya
" Ajeng jangan rewel ya sayang... Ayah pergi dulu..." Kataku pamit kepada bidadari kecil yang sedang terlelap
" Yah .." kata fitri sambil memberikan dompet dan laptopku. Disemprotkannya minyak wangi ditempat ia biasa menyemprotkan di tubuhku. Tak lupa dirapikannya dandananku
" Hati hati sayang.... Jangan lupa berdoa... I love you..." Kata fitri
" I love you too bunda...." Jawabku sambil mengecup keningnya.
Fitri membawa ajeng mengantarkanku sampai aku berlalu
" Dadah ayaaah...." Ucap fitri seolah ajeng yang mengucapkan

Selasa 3 November 2020 09:13
Aku tiba di kantor PT ERROR DATA INFOTAMA. Di wilayah SCBD
" Selamat pagi mbak. Saya ada appoinment dengan pak Yohannes " kataku
" Baik sebentar pak saya periksa dulu.... Mm... Bapak Dicky ?" Tanyanya
" Iya " jawabku
" Sebentar pa" katanya sambil mengangkat telepon
Ia berbicara sejenak lalu
" Silahkan pak... " Katanya mengajakku
Kami menuju lantai 19.
" Waah... Selamat datamg pak dicky....." Ucap pak yohannes.
" Maaf menunggu lama " kataku
" Oohh... Ngga pak... Ngga.... Ini perwakilan lawyer kami pak Jeffry... Ini dari Bank BAC bu Indri... Ini rekanan kami pak Dicky " Pak yohannes memperkenalkan
Aku.mengangguk.
" Okay... Biar segera selesai bagaimana kalau kita mulai ?" Tanya pak yohannes
" Okay...." Kataku
Lalu kami semua terlibat pembahasan klausul kontrak yang ternyata sangat sempurna. Dilanjutkan dengn proses pembayaran down payment 30% dari nilai kontrak termasuk pembayaran lainnya
Butuh waktu sampai jam makan siang tiba. Hingga semua tuntas. Aku celingukan mencari sesuatu. Pak Yohannes tanggap
" Dewi... Bawa masuk dew..." Katanya kepada staffnya
Wangi kopi.menyeruak... inilah yang kutunggu saat ini
Kureguk nikmatnya kopi
" Ooohh.... Toraja blend bean..... Waaaw..." Komentarku
" Wah... Pak dicky sampe bisa mengenali kopi ini ya ?" Tanya bu Indri
" Hmmm... Saya banyak belajar soal kopi dari beliau bu... Makanya dia ngga berani donor darah juga " icap pak yohannes
" Hloh... Kenapa pak ?" Tanya pak Jeffry
" Darahnya udah ganti sama kopi..." Canda pak yohannes
" Sa ae... Kang kue balok " jawabku sambil bercanda. Tawa kam terdengan memenuhi ruangan. Obrolan serius seringkali diwarnai candaan segar sehingga suasana begitu bersahabat.
Tepat pukul 12:30 dana telah masuk ke rekeningku
Dan aku pamit untuk menyelesaikan pekerjaanku termasuk rencanaku menemui principal di singapore.
Aku turun ke lobby diantar pak Yohannes dan Pak Waluya CEO PT ERROR DATA.
" Mushalla sebelah mana pak... ?" Tanyaku
" Oh disini disini... Sekalian kita berjamaah ya ?" Kata pak waluya
Sementara pak yohannes memutuskan menunggu di lobby sebagai respect dan toleransi kepada kami
Kami berjamaah di mushalla kantor tersebut. Mushalla yang cukup mewah menurutku. Lalu kami berdoa agar diberi keselamatan dunia akhirat dan kelancaran pekerjaan.
" Maaf pak yo... Jadi nunggu... " Kataku
" Weitsss... Kaleeem... Kali aja pas nunggu saya juga didiakan oleh bapak bapak... " Jawabnya
Kami tertawa
" Pak Waluya dan pak yo... Kebetulan malam jumat ini saya akan selamatan rumah baru. Sekaligus syukuran dan selamatan pekerjaan kita. Agar diberi hasil yang terbaik. Berkenan kiranya bapak datang ke rumah saya ?" Tanyaku
" Pasti..." Jawab mereka serempak
" Kami pasti datang " jawab pak yo.
Akupun pamit dari kantor tersebut dengan segunung kebahagiaan.

Selasa 3 November 2020 16:21
" Sayang... Udah dimana posisi ?" Tanya fitri
" Udah di tol bun...." Jawabku melalui headset
" Jangan lupa beli makanan buat malem ini... Aku lupa yah " kata fitri..
" Ooh... Mending pas ayah sampe Deyan sama dinda kita minta tolong...." Kataku
" Ya sudah diatur disini aja atuh ya yah ?" Jawab fitri
" Iya bunda... Abang Kaka sama Ajeng ?" Tanyaku
" Alhamdulillah Abang sama Kaka ceria. Ajeng udah di periksa mak paraji. Kondisinya bagus. Kalo kedokter kontrol ajeng sekalian tindik kupingnya suruh mak paraji. " Ucap fitri
Tak lama aku tiba di rumahku
Suasananya mirip kapal.dihantam badai
" Assalaamualaikuumm..." Ucapku
" Waalaikum salaam...." Jawab semua
" Ayaaaahh....." Jagoan kembarku menyambut
" Ooooo.... Jagoan ayaah" kataku sambil berlutut
" Bruak.... Ahhahahaha....." Aku tergelimpang ditabrak mereka. Aku tertawa bahagia karena aku disambut oleh jagoan kami
" Ayah pulaaang...." Suara fitri sambil menggendong ajeng
" A..a..a... Ngga boleh gendong atau cium dulu ayaah.... Ayah harus mandi duluu...." Ucap fitri seolah ajeng mengingatkanku
Aku tersenyum kukecup dahi fitri dan kubisikkan
" Cek rekening " kataku
Ia mengambil hpku dan membuka m banking milikku
" Alhamdulillah... Ya Allah... Ya Allah.... 45 yah ? Alhamdulillah ya Allah..." Fitri tergagap karena gembira
" Ajeng... Ayah mandi dulu yaaa.." kataku
Lalu aku melangkah ke kamarku dan mandi.
Selesai mandi ajeng diserahkan fitri kepadaku
" Ajeng belum mandi ayah..." Katanya
" Hlooh...." Kataku
" Ya sudah... Abang kaka udah mandi ?" Tanyaku
" Udah sama bunda " jawab mahesh
" Okay... Itu baru anak ayah " jawabku
Jagoan kami mengacunglan jempolnya
" Daah... Tengil...." Ledek budi
Lalu sikembar menyerbu budi sambil tertawa tawa
Kusiapkan air dan perlengkapan ajeng
" Buka dulu ya sayang ayaah....." Kataku. Aku tak tahu kapan fitri datang.
Tahu tahu ia sudah berada disampingku.
" Mmm... Bunda juga mau dimandiin ayah..." Ucap fitri manja sambil mengusap tubuh ajeng
Kubasahi wash lap dan mulai kuseka bagian tubuh ajeng. Ketiak... Sela sela leher dan sela sela diantara selangkangannya kubersihkan. Karena tempat tempat itu cenderung rentan menyimpan bakteri penyebab bentol bentol.
" Nden bagus... Belakang telinganya bersihkan ya..." Kata bibi. Kujawab dengan anggukkan
" Kalo sama ayahnya abang bibi percaya... Udah sering ngurus ponakannya dari kecil " kata bibi. Tak lama bibi keluar dari kamarku
" Selesai di lap nya... Ajeng mau andukkan bunda..." Kataku sementara kaki dan tangan ajeng bergerak gerak... Aku lega melihat gerakan kaki dan tangan ajeng. Menandakan semua tumbuh dengan sempurna.
" Ouuhh... Senengnya buah hati bunda dimandiin ayah...." Kata fitri sambil membelai pipiku
Kukeringkan sisa air yang menempel di tubuh ajeng. Selesai mengeringkan ku balur tubuhnya dengan minyak telon. Segar wewangian bayi menyeruak memenuhi kamar anak anakku. Bahkan sampai ke kamarku.
Kubalur juga tubuh ajeng dengan bedak agar selalu kering dan hangat.
Fitri tekun memperhatikan semua tahapan. Tapi aku belum bisa memberikan bayi baru lahir ini untuk diurus fitri. Karena belum pengalaman. Nantilah umur 5 atau 6 bulan dimana struktur tulangnya sudah menguat.
Kupakaikan pakaian dan kubedong kakinya
" Kok tangannya ngga yah" tanya fitri
" Sesekali tangannya harus dibebasin supaya bebas gerak. Kalo kakinya masih harus dibedong sampai usia 2 atau 4 bulan. Supaya lurus ngga letter O. " Paparku menjelaskan
" Mmm... " Fitri paham kenapa aku agak kencang saar membedong ajeng
" Kaki bunda bentuknya lurus jenjang. Bentuk yang bagus buat perempuan. Karena mamah membedong bunda dengan sempurna " kataku
" Ooh.... Gitu ya yah... Tadinya aku mau protes kalo ajeng dibedong... Sekarang paham pentingnya bedong." Katanya tersenyum
" Abis ajeng aku pengen dimandiin " bisiknya menggodaku
" Mmm.. boleh .. " jawabku
Ajeng selesai dimandikan. Kubawa ia ke bawah
" Ateu tey.... Aku.mau sama ateu tey dulu...." Kataku menirukan suara anak kecil
" Mmm... Manaa... Sini sini...." Kata terry menyambut ajeng
" Jangan sama ombud ya dee.... Bau acem...." Kata mahesh
" Deeuuh... Si kaka... Hrrrr...." Budi mengejar mahesh
Aku.kembali keatas. Kumasuki kamarku dan terlihat fitri geletakkan diatas kasur
Kutindih tubuhnya, kupeluk dan kuciumi dia.
" Mmmmwh... Mmmmwh... Ayo mandi biar ngga bau asem..." Ajakku
" Mmm. Ayuu..." Katanya
Kubuka pakaiannya hingga tersisa pakaian dalam model hotpants katun dan BH
Ku peluk sambil kubawa ia ke kamar mandi
Kukunci pintu kamar mandi dari dalam
" Mmmmwah..... " Kulumat bibirnya dan kuremas gunung kembar yang sekal dan padat itu
Tanganku membuka BH nya dan bebaslah payudara fitri dari kekangan. Kupelintir buah dada itu dengan mesra
" Hhhhh... Sayanghh. ". Desah fitri
Kulumat putingnya dan kubelai mesra memeknya dari balik celana dalamnya. Kuturunkan celana dalam itu dan kulihat memek indah tembem yang selalu menggoda kelelakianku
Kulumat memek itu sebentar sabil jariku menari dipermukaan pantatnya
" Mashukiinhh... Sayanghh.... Mashukinnhh" desah fitri
Kuputar tunuhnya dan sedikit ku bungkukkan. Tangannya bertumpu di wastafel
Kontolku mencari lobang memek fitri.
Setelah kutemukan mulai kutekan perlahan hingga masuk seluruhnya
" Aaaah.... Mmmm... Shayaaanghhh....." Erang fitri
Kugenjot pantatku hingga kontolku menggesek bagian dalam memek fitri
Ia.mencoba meraih pinggangku
Kudekati wajahku ke wajahnya... Ia.menoleh dan kami berciuman dan saling membelitkan lidah. Sementara genjotanku makain gencar menusuk memek fitri tanganku asik membelai payudara fitri. Dan sesekali meraba dan menggesek itilnya.
Hingga akhirnya
" Ooohh.... Shayaanghh.... Shampe.yanghh..." Erangku saat air maniku menyembur dari ujung kontolku
" Mmmmm..... Aaahhh..... Shayaaaanghhhhh....." Rintih fitri lirih disertai tubuhnya yang gemetar saat orgasme.
" Hhhh.... Hhhh.... Hhh... " Suara desah nafas kami memburu seperti dikejar sesuatu
" Ehmmm....hehhee... Enak banget yang.... Ngga lama tapi berasa " ucap fitri
" Iya... Kilat dan mantap " kataku sambil mencium bibirnya dan meremas buah dadanya
Kulanjutkan dengan memandikan fitri. Selama mandi bibir kami saling lumat dan tangan kami saling raba.
Selesai mandi kami turun kebawah.
" Bundaa... Ajeng mau nen bundaaa..." Kata terry
" Ooouuh... Sini sayaang.. sini.... " Kata fitri
Diambilnya penghangat botol susu yang memang sudah dipersiapkan oleh fitri. Diambilnya botol susu untuk ajeng
" Panas teuing ngga yah ?" Tanya fitri
Kuteteskan di punggung tanganku dan kurasakan hangatnya tidak terlalu
" Ngga bun cukup kok..." Kataku
Fitri memberikan susu kepada ajeng yang langsung dinikmati dengan lahap.
" Ini belanjaan apaan bun ?" Tanyaku
" Ini keringan yah... Mau dikemas sebagai buah tangan tamu kita " jawab fitri
Aku mengangguk.
" Bang dari catering minta jumlah tamu khusus. Sama tamu biasa " kata terry
Aku dan fitri menghitung jumlah tamu khusus yang akan datang
" Pak Yohannes sama pak Waluya dari error data mau datang bun " kataku
Setelah kami.pasti terry menelepon pihak catering sambil menjanjikan pembayaran dilunasi besok siang.
" Cuy.... Ni fix gua mesti ke singapore minggu minggu ini. Gua mesti ketemu mr. Hsieh perwakilan principal. " Ucapku pada budi
" Ya lu tinggal jalan apa susahnya. ? Sampe sana juga gua yakin lu ngga perlu nego harga. Hanya lu harus minta kepastian kapan material delivery nya. " Ucap budi
" Iya. Sama urusin kepabeanan..." Kataku
" Gua rencanain jumat lah berangkatnya... Minggu udah balik. " Kataku
" Yah... " Panggil fitri
" Iya bun...." Jawabku
" Ajeng..." Katanya sambil tersenyum penuh arti
Ku ambil ajeng dan kucium pantantya
" Ngga e e ah bun.. " kubuka bedongnya dan kulihat pampernya masih tipis
" Ajeng mau ikut ayah " kata fitri menjelaskan
" Itu sih emak nya ajeng yang pengen ngintil..." Kata budi
" Iiihh... Elu bud... Ngga gua bagi nih...." Kata fitri malu sambil mengancam
Aku tertawa memdengarnya
" Abang... Kaka... Sama ajeng belum ada paspor bun... Kasian kan kalo mereka ngga ikut. " Kataku mencoba memberi pengertian
" Iya tus... Kecuali kalo lu mau daftarin mereka semua supaya bisa nempel di paspor elu " kata budi
" Lama ngga ?" Tanya fitri
" 3 harian sih.... Tapi coba gua tanya sama temen gua " kata budi
Lalu budi menelepon temannya
Tak lama budi mengabarkan bahwa ia bisa membantu. Entah caranya seperti apa.
" Ya sudah.. usahakan semua punya passpor ya. Cuy koordinasiin " kataku kepada budi
" Okay... " Jawabnya

Selasa 3 November 2020 17:49
Aku menepuk nepuk lembut kaki ajeng yang selesai menyusui. Ia terlelap. Tak lama adzan yerdengar memanggil kami
" Cuy.... Jamaah dimushalla...." Kata budi.
" Ngga ah gua ke masjid aja... Dah terlalu lama " kataku
Aku mengambil air wudhu. Fitri menyerahkan banu koko dan sarung. Budi memakai kemeja dan sarung sementara Iandi memakai celana panjang.
Kami bersama jagoan kembar kami melangkah ke masjid. Dan kami berjamaah disana
Selesai berjamaah
" Om dicky.... Gomana perkembangannya ?" Tanya mas raji
" Perkembangan apaan mas ?" Tanya ridwan
" Itu bayi...." Katanya.
Kuceritakan semua termasuk kemungkinan adopsi paksa. Semua jamaah mendukung
" Pak Dicky... Insya Allah. Kami semua bersama pak dicky.... " Kata H Husin imam masjid sekaligus ketua DKM
" Pokonya kalo sampe.pelakunya ketemu dan dia ngotot mau ngambil bayinya dari bang dicky.... Gua yang pertama ngehajar dia....!" Ancam.Revka
Kutepuk bahu revka agar menahan emosinya
" Jamaah disini dan warga udah menyiapkan surat permohonan ke pengadilan supaya bayi itu dipelihara pak Dicky" ucap pak lurah yamg kebetulan hadi
" Saya dan istri serta kwluarga besar saya mengucapkan terimakasih atas dukungan bapak bapak. Insya Alllah saya akan melaksanakan upaya saya sekuat mungkin dengan idzin Allah yentunya " jawabku
" Oh... Iya... Malem jumat pada kerumah ya... " Kata budi
" Ada apa mas ?" Tanya mas Raji
" Kami mengundang bapak bapak dalam rangka selametan rumah dan syukuran. Waktunya bada isya " Kata budi lagi
" Baik pak... Kami hadir...." Jawab pa Haji
Kami.masih ngobrol hingga waktu isya dan melanjutkan berjamaah di masjid

Selasa 3 November 2020 19:14
" Assalaamualaikum.... " Ucapku sambil masuk kerumah
Fitri menghampiriku sambil.menggendong ajeng.
Lalu ia mencium tanganku. Aku.memanjatkan doa dan kutiupkan kepada ajeng dengan harapan ia menjadi anakku yang enak dipandang mata.... Perilaku mupun tutur bahasanya.
" Yah mau ngundang jamaah kapan ?" Tanya fitri
" Udah tadi... " Kataku
" Alhamdulillah... Bunda lupa ngingetin soalnya " ucao fitei
" Yan... bisa minta tolong ngga ? Make motor.... Gua pen pecel ayam yang disimpangan bubur " kataku
" Asiaaap... Tadinya yan mau kesana bang.... Sekalian aja ya ?" Tanyanya
" Yasudah gua pen ayam.....tempenya 3 sambelnya harus banyak..." Kataku
Terry menuliskan pesanan kami semua
Kuberikan uang kepada Iandi.
Galiranku.menggendong ajeng....
" Mmm... Bunda ngga teliti nih ya... Ajeng e e ngga ketauan...." Kataku
" Ooh ... Pantesan nangis terus" ucap fitri
Kuambil perlengkapan ajeng dan kubersihkan pantatnya. Setelah bersih
" Bundaaa.. ajeng mau nen dulu bundaaa..." Kataku lembut
" Boleeh .. mana sini sayangnya abang..." Kata fitri
" Sayang adik juga " kata mahesh fitri tertawa
" Kaka.... Bukan adik lagi nak...." Kataku
Mahesh ngikik.... Ia sama sayangnya seperti maher kepada ajeng. Biarlah mereka belum perlu tahu siapa orangtua mereka. Mereka cukup tahu kami yang menjadi orangtua mereka
Fitri menyusui ajeng di sofa. Sementara aku membantu yang lain menyiapkan bingkisan
Ada aja polah budi mencairkan suasana himgga menjadi ceria.
" Ayah... Ajeng bel.pernah sendawa yah.." kata fitri cemas.
" Yaaa.. usia belum sebulan mah belum... Nanti lewat sebulan beres mimi terus ditepuk tepuk punggungnya... Biasanya sendawa..." Kataku menjelaskan
Aku bangkit dan.membuat tanda khusus dikalender
" Buat apa yah ?" Tanya fitri
" Jadwal kontrol ajeng dan periksa gigi abang sama kaka " jawabku
" Hmmm... Ayah yang sempurna " bathin kania
" Bang... Aku boleh ajak Indra ?" Tanya kania
" Hlah... Kenapa ngga dari kemaren ?" Tanyaku heran
" Aku takut dia malu bang... Soalnya saat ini di kerjaanya melakukan pengurangan akibat corona. Dan dia kena " kata kania
" Oohh... Suruh sini besok.... Gua liat skillnya dulu...." Kata budi
Aku dan fitri spontan setuju.
Kania menceritakan bahwa pacarnya seorang system developer.
" Ajak aja sini... Abang ada satu tender lagi di PT. BINA BEDEBAH MULIA. Bikin sistem inventory. " Kataku
" Bang... Kok aku jadi ngerepotin abang ya ?" Kata kania malu
" Hlah emang dicky gantiin pampers elu ? Engga kan ?" Tanya budi seenaknya
" Blukkk....!" Suara bantal sofa.mendarat dikepala budi
" Duhhh... Paan sih ?" Protesnya. Terry melotot sambil menahan ketawa
Budi pura pura sibuk bungkus keringan
Akhirnya Iandi dan dinda datang.
" Bang... Itu bapak bapak pada rmae ada apa ya ?" Tanya Iandi
" Ngga tau yan... Emang apa yang dibicarain ?" Tanyaku
" Yang aku denger sih. Bakal ada yang diusir terkait pembuangan bayi. Dan kalo ada yang ngotot ngambil ajeng dari abang sama kaka, mereka bakal turun tangan keras " jawab iandi
" Eummhh... Yaudah biarin aja lah... Yang penting kita ngga bikin masalah" jawabku
Kami ngga memperpanjang masalah. Dan kami meriah menikmati pecel ayam yang dibawa iandi.

Selasa 3 November 2020 22:11
Jagoan kami tertidur nyenyak di sofa. Satu satu kupindahkan kekamarnya. Terakhir ajeng ku gendong. Fitri istriku memegang ujung kausku menhikuti langkahku menapaki tangga kearah kamar.
Yamg lain masuk ke kamarnya. Kami beristirahat setelah hari ini melakukan kegiatan yang lumayan banyak
Fitri menyiapkan susu ajeng dan merapikan box nya. Aku masih menciumi wajah ajeng yang sangat mirip dengan fitri.
" Ayaah... Udah atuh yah... Nanti bangun lagi...." Protes fitri
" Iya.. iya.." kataku
Lalu fitri mengambil ajeng dari kasur kami
" Sayang bobo dulu yaaaa... Besok sama bunda kita liat keluar...." Kata fitri
Disimpannya ajeng bersama kakak kakaknya dikamar sebelah
Setelah selesai aku menguap panjang...
" Hoaaaahnnmm...." Suataku.menguap
" Mmmmm.... Tutup sayang" kata fitri sambil menutup mulutku
Kuoeluk fitru dengan mesra
" Bunda... Makasih buat hari ini yang begitu luarbiasa buat ayah.... Bunda benar benar jadi istri yang hebat dan bunda yang luarbiasa buat anak anak..." Kataku
" Ayah... Bunda bisa begini karena ayah juga... Ayah bisa membawa bunda dan membimbing bunda... Bunda bangga kadi istri ayah..." Jawabnya sambil mencium bibirku
Kami tetap berpwlukan hingga mata kami tertutup kantuk.

Rabu 4 November 2020 04:07
Ajeng merengek bangun. Kuhampiri dan kuoeriksa pampersnya.. ternyata penuh. Kuganti pampersnya dan kugendong ia ke kasurku.
" Mmmm cintaaa... Mau nen ya.." bisik fitri sambil mencium ajeng
Lalu aku mengambil susu yang telah disiapkan.
" Yah.... Bunda bikin paspor hari ini ya ?" Tanya fitri
" Sudah dipertimbangkan ?" Tamyaku
" Udah..." Jawabnya sambil tersenyum
" Yaaa pokoknya mulai.minggu depan jangan banyak bolong kerjaan.... Karena ngga sampe sebulan kita selamatan lagi 40 hari ajeng " kataku
" Ih... Ayah udah ngitung sampe.segitunya ?" Tanya fitri sambil tertawa
" Iya lah... Kemungkinan bunda haid juga ayah udah hitung... " Kataku
" Kapan ?" Tamya nya
" Antara tanggal 5 -10 awalnya " kataku
" Aaaaa..... Ayah pintaaar...." Katanya sambil tertawa
Lalu aku.mandi dan shalat subuh. Selesai shalat ku temani ajeng dikasur kami....
" Bunda... Beres mandi ajeng harus dijemur dibawah matahari. Biar kulitnya ngga kuning keracunan apa gitu..." Kataku setelah fitei selesai shalat.
Ia menghampiriku sambil mencium tanganku.
Lalu kami turun ke bawah untuk sarapan.
Jam 6:15 kumandikan ajeng. Setelah selesai mandi ku bawa ia ke halaman untuk kujemur
Fitri mengikuti dan memintaku agar ia yang menggendong ajeng.
Ku ikuti permintaannya
" Mmmm... Ajeng.... Sedang jemur ya..." Sapa bu Wenny
" Iya ibu...." Kata fitri sambil menciumi ajeng
" Kalo aja aku masih bayi mau da aku diasuh tante Fitri " ucap Rahma anak gadis bu Ibrahim
Mereka mendekati kami. Rahma mengelus tangan ajeng
" Iii lembut bangeet... Kulit tante.... Iii.... Sama lembutnya... " Rajuk rahma
" Kamu bisa aja sayang.... Ngga kuliah ?" Tanya fitri
" Biasa tante... Online.... Angakatan korona... Hahaha" gurau rahma
" Yang mandiin siapa bu ?" Tanya bu Wenny
" Ayahnya ajeng " jawab fitri tersipu sambil tertawa
" Nanti kalo ajeng udah duduk baru saya izinin bundanya mandiin " kataku
Selama.15 menit kami menjemur ajeng hingga waktunya ia memakai bajunya
Selesai memakai baju dan menyusu ajeng tisur nyenyak digendongan wulan.
Kami berangkat menuju kantor
" Eee... Ibu muda.... Hebat ya nyumputin kehamilannya " kata ambar
" Hey... Mbar... Mulutmu itu nyinyir banget..!! Ngga tau apa apa komentar !!? Ngga sekolah apa kamu ?!?!?" Sentak bu Wati
Aku memberi isyarat untuk tenang
" Ngga bisa pak... Ni anak kurang ajar... Biar diusir sama pak lurah nanti..!" Ucap bu Wati
" Sudahlah bu.... Ngga bergizi ngeladeninnya juga." Kata aidil menengahi
Kami lanjut ke proyek untuk melaksanakan tugas kami.
Sampai jam 9 semua berjalan tenang hingga waktunya aku dan keluarga kecilku berangkat membuat paspor setelah mengganti pakaian kami

Rabu 4 November 2020 09:21
Aku.menemui yogi kawannya budi
Aku ceritakan tujuanku dan kuceritakan tentang anak anakku
Yogi paham
" Yaudah bang... Kalem aja... Budi udah nitipin abang ke saya sekalian sama " bandung - bandungnya " tadi pagi " ucap yogi
" Ooh... Terus ?" Tanyaku
" Ya abang isi aja ini... Kalo udah beres kita foto... " Ucap yogi
Lalu ia membantuku mengurus segala sesuatunya
Saat wawancara tiba fitri dipanggil
" Mmm.. ibuu... Anaknya cantik bangeet..." Kata petugas sambil mencolek lembut pipi ajeng
" Buat aku aja deh bu...." Ucapnya
" Waduuh... Hahaha..." Fitri menanggapi sambil tertawa
Lalu wawancara berlangsung sesuai prosedur.
Tak lama jagoan kami dipanggil
" Maher Fajar Himawan... Mmmm... Gantengnyaa.. liat ini nak..." Kata petugas imigrasi. Selesai maher
" Mahesh Surya Himawan" lalu.mahesh pun difoto
" Satu lagi...." Kata maher
" Kaka.... Nanti satu lagi sama ayah " kataku
Yang ada disitu tertawa melihat kelucuan maher
" Iya.... Sekarang Ajeng Pramesthi Himawan..."
"Namanya indah banget.... " Komentar petugas sebelahnya. Aku hanya tersenyum
Akhirnya paspor kami selesai dan kami bisa kembali pulang

Rabu 4 November 2020 14:31
Kami telah tiba dirumah. Mahesh dan maher sudah terlelap. Bibi memindahkan Maher dan aku menggendong mahesh
Kami masuk kekamar dan beristirahat. Sore ini akan meriah karena semua akan hadir termasuk papap dan mamah
Kuganti pakaianku dengan pakaian tidur, begitu pula fitri.
Selesai mengganti pakaian kami terlelap berpelukan.

Siang merayap.pergi dan senja kan tiba
Rasa cinta dan sayang tak akan berhenti hingga ajaku tiba
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd