Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Beberapa ribu kilometer dari sana...
" Masya Allah... Ayaaah... ni kirana niiih..." teriak Rani
" Ada apa ini subuh subuh udah bertengkar....?" Ucap istriku lembut sambil memeluk bahu Rani, sementara Kirana nyengir nakal sambil menyantap sebatang coklat di balik meja bar dry kitchen
" Tuuu..." ucap Rani dengan wajah agak sebel
" Naaa... Masya Allah naak... hahahaha" istriku tertawa melihat polah lucunya nyolong nyolong makan coklat. Apesnya coklat yang dia colong kali ini milik ibunya
Kuhampiri mereka..
" Na.. udah makan coklatnya nak, sini.." bujukku
" Iya yah..." ucap kirana sambil bangkit, ia melangkah ke fridge dan menyimpan coklat sisanya disana
Sedikit kuberi nasihat kepada Kirana agar ia mengurangi konsumsi makanan manis. Aku ngga ingin lesehatannya terganggu karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan apapun itu macamnya, selain ngga bagus juga tidak sesuai dengan tuntunan keyakinan.
" Na, sesi pemotretan pagi hari ini dimana ?" Tanya istriku sambil membelai rambut Kirana
" Di stadion yang baru bunda..." jawabnya
" Ya sudah kamu siap siap ya nak..." ucap istriku
" Tapi na mau ditemanin bunda bun..." rengeknya
Istriku menatapku meminta persetujuan
" Ya sudah, boleh... nanti ayah minta bantuan sama om Hendro dan Lily supaya ngawal " jawabku sambil tersenyum.
Teringat semalam bagaimana Kirana nyelip dengan manja diantara aku dan istriku. Dia benar benar menempatkan aku dan istriku sebagai ayah ibunya, sementara dengan Rani dan Fikri ia tidak separah itu manjanya.
Selesai sarapan ku periksa jadwal kegiatan Kirana, Yasna melaporkan aktivitas harian terkait kegiatan kontrak paid promote dengan produsen produk olahraga, tiba tiba...
" Ayah..." ucap istriku sambil tersenyum dan menyerahkan hp nya
Sesaat kubaca...
" Hmmm... bagusss... tapi apa ngga akan bentrok dengan produk yang sekarang ?" Tanyaku
"Itwmnya beda yah... kalo yang Nutrisport ini murni nutrisi untuk mereka yang aktif olahraga dan aktivitas berat, kalo yang sekarang kan hanya peralatan dan pakaian yah.." jawab istriku sambil memperbaiki jilbab milik Yasna yang sedang menikmati sandwich spicy tuna
Kutelaah lebih jauh..
" Yasna... menurut kamu gimana ? Kalo ini kita terima ? Maksud abang dari sisi legal dan etikanya ?" Tanyaku
Yasna memaparkan bahwa ngga akan ada masalah karena secara legal, produknya juga berbeda. Jadi ngga akan bentrok dengan alasan apapun.
" Okay... kintak mereka pastikan kontraknya dipelajari seksama dan detail sama team kamu na." Pintaku sambil memberi persetujuan
" Yaaay Alhamdulilaah... another 300 million here we come..." ucap istriku
Aku hanya tertawa kecil melihat polahnya
Tak lama berselang, Kirana keluar dari kamar bekas kamar ibunya dulu. Tubuhnya tumbuh sempurna, bahu yang bidang karena terasah untuk berenang dengan kulit putih mulus seperti kulit istriku. Pakaiannya sporty casual dengan legging hitam membungkus kakinya yang lenjang, tubuhnya dibungkus kaus sport pas badan ditambah jaket sport hitam menambah cerah penampilannya.
"Acc kan yah ?" Tanyanya dengan senyum penuh harap. Kujawab dengan anggukan sambil tersenyum.
Ia bersorak sambil memeluk aku dan istriku, kecupan bertubi tubi mendarat di pipi kami.
Hingga akhirnya mereka berangkat menuju lokasi pemotretan di stadion baru milik klub ternama.
Serda. Hendro Kuncoro dan Liliane Putriwijaya yang merupakan adik kandung Iandi, mendampingi istriku di sesi tersebut.
" Okay ka.. raise your chin aaaannddd smile.." ucap fotografer
" Perfect..!! " ucap fotografer
" Nah sekarang pose kaka memegang bola ini dengan gaya menggoda anak anak..." pinta fotografer. Sejenak kirana memejamkan mata membayangkan ia sedang bermain dengan Ara, Nto atau Obbie
Lalu ia mulai memasang eksresi wajah imutnya dengan sorot mata berbinar seperti sedang bermain dengan anak kecil.
" Daaammnn....!!" Teriak perwakilan produsen
" Ini sempurna !!" Sambungnya
Satu jam kemudian sesi pemotretan selesai. Kirana berjalan menghampiri istriku
"Bereees... tapi masih ada sesi pics selection bun.." ucap Kirana sambil memeluk istriku manja.
"Wah... bundanya aja masih keliatan cantik gini... wajar kalo ka Kirana terlahir sempurna.." ucap Make up artist yang merias Kirana
" Allahumma tsabits hamdahuu.." jawab istriku diikuti senyuman da rona bahagia diwajahnya
" Sebenernya Kirana bukan putri bu Dicky, ia kemenakannya. Semenjak lahir ia lebih banyak dipegang sama kakak saya..." ucap Lily
"Oooh... segitu deketnya ?" Ucap Hermansyah, perwakilan produsen
Istriku tersenyum sambil menyeka keringat dari wajah dan leher Kirana dengan hati hati. Didalam hatinya membuncah sejuta kebanggaan terhadap anak gadisnya yang tumbuh menjadi gadis remaja.
Kirana mengambil tasnya, sebuah backpack hitam berlogo KRI HM SOEHARTO 1003 pemberian Maher dan menggantungkannya dibahu kanannya
Mereka melangkah menuju sebuah cafe untuk rehat sambil menunggu hasil pics selection
" Ka Kirana senang make military gear ya bu ?" Tanya Mila, asisten Hermansyah kepada Lily
" Yaa begitulah... apalagi yas itu pemberian kakaknya..." jawab Lily
" Oo.. kakaknya Kirana tentara ya bu ?" Tanya
" Iya.. Dia komandan KRI HM SOEHARTO 1003.." jawab Liliy
" Wah... kalo memungkinkan bisa ngga kakak nya diajak sesi pemotretan.., ngga apa apa lah kita keluarin extra budget..." ucap Hermansyah antusias
" Sayangnya agak sulit pak Herman, kakak kakaknya Kirana sedang tugas ke Libanon sebagai utusan negara kita..." jawab Lily sambil tersenyum.
"Heeeeeiiiii....!!! Jambreeet...!!" Teriak Kirana kala seorang pemuda menjambret tasnya dan berlari menjauh
Entah kapan dan bagaimana, tiba tiba kaki Hendro hinggap di kaki pemuda tersebut dan menyebabkan pemuda itu nyungsep mencium aspal.
" Aw.. aw.. aw.. aw.. aw.. aaaw...awww.." ucap asisten make up artist yang sangat ngondek terkejut melihat aksi kilat Hendro
Hermansyah dan beberapa orang lainnya memburu pemuda tersebut dan menghadiahi beberapa " belaian sayang " ke sekujur tubuhnya
Hendro bertindak sigap, ia melindungi tubuh pemuda tersebut dengan badannya. Pria yang sangat minim bicara itu membawa pemuda jambret tersebut agak menjauh. Tatapan matanya yang dingin dengan raut tanpa ekspresi menatap Hermansyah dan lainnya.
"Hen.. udah.. udah..." ucap istriku. Hendro mengangguk dan memberi isyarat kepada yang lainnya agar mundur. Lalu ia mendudukkan pemuda itu di aspal.
" Itu siapa bu ?" Tanya Mila
" Itu pengawal bu Dicky, serda (inf) Hendro " jawab Lily
" Saya kira robot... atau Cyborg... ngga ada ekspresi sekali..." ujar Rian
Lily hanya tertawa kecil
" Mana tas gua..." ucap Kirana lalu ia mengambil kembali tasnya
" Makanya jangan nakaal.. kena kaaan..." ledek Kirana santai. Lalu ia melangkah menuju bundanya. Lily menelepon petugas kepolisian untuk menjemput berandal tersebut.
Saat hendak duduk tiba tiba pemuda tersebut berontak dan melarikan diri. Hendro mencabut pistol semi auto SA 2 Naga Geni dan menembak tepat di betis pemida tersebut, untuk kedua kalinya ia tersungkur mencium tanah. Hemdro mendekati dan menginjak betis pemuda itu diikuti teriakan kesakitan dari mulutnya.
10 menit kemudian anggota kepolisian mengangkut berandal muda itu ke rumahsakit untuk kemudian dilakukan pemeriksaan di Polres.
" Hmmm... jangan main main sama Kirana ya... please... buang otak jahat kalian... atau kita auto pindah alam.." canda Rian si fotografer
" Iya.. iyaa... eh tapi kita alamat aman kalo sesi sama Kirana... liat sendiri kan..." ucap asisten fotografer
Istriku tersenyum. Akhirnya sesi pemotretan yang diwarnai sedikit insiden berakhir. Istriku dan Kirana juga yang lainnya beranjak pulang.

Teluk Aden 21:34
" all personnel on battle station immeditelly... this is not a drill.. I repeat.. this is not a drill " seru Mahesh di pengeras suara
" Wandi sitrep !" Pinta Mahesh
" we got 4 small ships with around 4 to 6 persons onboard " jawab lettu ( lek ) Iswandi
" Skinny..??" Tanya Maher
" Their style look like them sir.." jawab Wandi
Sementara di atas dek, semua personil dari Mission tasks force Garuda Nanggala bersiap,
" Bang... masa skinny kita embat make 20mm..? buyar bang..." canda Serma ( mar )Donald Tapiheru, keponakan Denmis yang baru lulus pendidikan KOOPSUS.
" Kaleem... dikasih 7,62 juga prutul... badan tipis kaya gitu..." jawab Peltu (inf) Nurhadi
Tawa ringan mewarnai dek dan sedikit meredakan ketegangan personil tanpa mengurangi kewaspadaan mereka
" This is Indonesian Navy to unknown boats, we are on humanitarian patrol as Garuda UNIFIL team.. please introduce yourself.." ucap Maher melalui pengeras suara
Tak ada jawaban sesuai yang diinginkan, tiba tiba...
" Ratatatat... ctaak... ctaak..!!" Suara tembakan diikuti suara peluru menerpa KRI KH ABDULLAH BIN NUH 663.
Serentak semua personil mengokang senjata mereka termasuk CIWS Sarotama mengarahkan larasnya kepada para perompak.
Terdengar salakan senapan cal .50, dan seorang perompak terlempar kedalam perahunya setelah sebutir peluru menghancurkan kepalanya
" Hold your fire !! Hold your fire !" Seru Maher
Lalu ia memerintahkan beberapa kapal pengawal melakukan manuver pengepungan. Otomatis para perompak terkepung.
" Ali.. Rodi... ajak 6 anggota kamu turun, bawa pembajak itu ke atas kapal !!" Perintah Maher
" Siap !!" Jawab keduanya. Tak lama kemudian 2 buah Speedboat Sea Chaser meluncur menuju perahu para perompak yang semakin panik. Sorotan lampu menerangi perahu mereka dan membuat mereka seperti ikan yang terkepung.
" On behalf of United Nation.. I order you to surrender ! And we will treat you by following the rules..!" Teriak Ali
" Never.. !!" Teriak salah seorang perompak seraya menembakkan senapannya secara serampangan.
" Ctaak !!! ANJING !!" Teriak Praka Yayan kaget saat helm TH 308 Pindad miliknya terkena tembakan, ia membalas tembakan dan tepat mengenai si penembak. Sementara kawanannya yang lain membalas asal dan sebutir peluru menyerempet pipi Pratu. Ujang yang dibalas sengit oleh Ujang tanpa takut mati.
Hingga akhirnya
" Okaay..!! Okaaay !! We're surrender..!!" Teriak perompak
" Chease fire !! Chease Firee !!!" Seru Ali
Serentak seluruh prajurit menghentikan tembakannya.
Operasi penangkapan dar 22 orang perompak, 7 orang tewas, dan 6 luka luka. Sisanya masih utuh tanpa luka.
" Jang... pipi !!" Seru Yayan
" Siap bang... baru lecet kaya gini..." jawab Ujang santai
Ali menghampiri diikuti Rodi dan memeriksa Ujang.
" Sampe kapal kamu ke unit medis..!" Ucap Rodi
" Siap !!" Jawab ujang
 
Dirumahku
"Assalaamualaikum" suara istriku dan Kirana juga Lily terdengar
Kami menjawab salamnya
"Aaa... aji sama A Kong ya... A Mak ngga gendoong..." ucap istriku saat melihat aku menggendong Aji
Ia segera masuk ke kamar untuk mencuci muka dan membasuh tangannya. Setelah selesai ia mengambil Dhita dan meminta perawat Icha agar membawa Icha kepadanya.
"Iya.. pak.., boleh.. boleh..," jawab Lily melalui hp hya.
"Baik pak, kami tunggu.." ucap Lily sambil menutup telepon
Sementara itu Inayah dan Michelle asyik ngobrol sambil menikmati cemilan bawaan istriku.
"Nay.. ayah minta nak.." ucapku
Inayah bangkit dan menyuapiku dengan sejenis puding dengan rasa tiramisu
"Tiramisunya enak ya yah...?" Tanyanya. Aku mengangguk sambil tersenyum menikmati puding pemberian Inayah
"Bunda mau nay.." ucap istriku. Dan iapun membenarkan ucapan Inayah kalau puding itu enak sekali.
Lily menghampiriku
"Bang, ini kontrak dengan produk nutrisinya harus diparaf abang dulu. Sebagai pengesahan dari wali." Ucap Lily
"Kenapa ngga sama Rani ?" Tanyaku
"Teh nong hyuruhnya ke abang" jawab Lily
"Ya sudah.. bentar.." jawabku sambil memanggil pengasuh Aji. Kubaca kembali kontrak tersebut dan memang ada sedikit sekali ketidak sesuaian klausul kontrak tersebut. Untungnya Yasna sudah melakukan ajuan koreksi dan saat dilakukan penyerahan kontrak, pasal yang dirubah akan dimasukkan salinannya.
Terdengar suara salam yang segera kami jawab. Ternyata Hermansyah yang datang bersama Tino.
"Begini pak, kami bermaksud menyelesaikan kontrak untuk nutrisi suplemen untuk Kirana." Ucap Herman
"Hloh... kalo untuk nutrisi seprot itu Kirana sudah ada yang kontrak lho..." komentar Herlambang
"Oh..hloh kok..." ucap Tino heran
Lalu kutunjukkan kontrak tersebut. Sesaat Tino membaca halaman depan kontrak tersebut lalu..
"Iya pak... ini yang saya maksud, Nutrisport adalah produsen suplemen untuk olahragawan atau pekerja berat.. bla.. bla.. bla... dan kami merupakan anak perusahaan produsen peralatan olahraga. Nah.. mas Hermansyah ditunjuk untuk mengkoordinir kontrak untuk Kirana pak.." papar Tino
Aku mengangguk memahami paparan Tino
"Oooo.. ta kira beda produk e..." ucap Herlambang
Lalu kami terlibat obrolan panjang termasuk revisi klausul kontrak.
Jam 15:11 pembahasan telah usai dan kata sepakat telah tercapai. Kami menyuguhkan beberapa cemilan dan kopi.
"Hlah mas, kalo nutrisi itu dicampur dedak apa bisa membantu meningkatkan massa otot ayam mas... ben si Brengo ora kuru..." tanya Herlambang
"Bas..." ucapku takjub
"Hmm.." jawabnya
"Bas...!!" Panggilku
"Oh... iya mas.." jawabnya sambil nyengir
Aku tak mampunmenahan tawa melihat tampangnya, sementara Tino terbungkuk dan Hermansyah memerah wajahnya menikmati tawa akibat candaan Herlambang.
Tak lama kemudian Kirana memasuki ruang tamu untuk menandatangani kontrak tersebut.
"Oya... pak.. katanya kakak Kirana sedang tugas ya pak " tanya Hermansyah kala melihat foto Maher dan Mahesh
"Iya... kakak sulungnya komandan di KRI HM SOEHARTO, yang kedua Dan wing di kapal itu.." jawabku
"Ooo.. adik kakak ya pak?" Tanya Tino
"Hehehe...alhamdulillah, kakak Kirana kembar mas. Saat ini mereka sedang tugas ke Libanon untuk misi Unifil" jawabku
"Hmmm... pantas... pantaas..." gumam Hermansyah
Saat kami ngobrol, Vilda Dida dan Obie datang bersama Vitto.
Kedua bocah itu tetap menunjukkan kemanjaan mereka kepadaku.
Sore menjelang, kedua tamuku pamit untuk pulang.
Setelah keduanya berlalu, istriku memeluk tubuhku dengan penuh kasih sayang. Kurasakan sepasang tangan memeluk kami, disusul tangan yang lain..
Cici dan Yanti baru tiba dengan wajah gembira.
Istriku memeluk dan mengecup mereka berdua dengan penuh kasih. Yanti masuk kekamarnya untuk mandi dan salin pakaian. Sementara seperti biasa Cici bermanja kepadaku dan istriku.
"Ayah... Yanti ada yang naksir yah hihihihi..." bisik Cici sembil tertawa tawa...
"Hmmm... siapa ?" Tanya istriku
"Ludi, duda ganteng dari divisinya ombas yah..." jawab Cici
"Hmmm... ooo... iya si lenong kalo ayah manggil dia..." sambut istriku
"Hloooh... tumben si Lenong respon ke perempuan.." ucapku takjub.
Kurasakan sebersit asa yang menggantung didadaku untuk Yanti. Dia bukan siapa siapa, dan masa lalunya kelam. Tapi entah kenapa kami semua begitu besar mengharapkan adanya seorang pria yang mampu membawanya mengayuh biduk rumahtangga hingga menua dan menjelang akhir hayat bersamanya.
"Ya kita pasrahkan ke Allah ya nak... toh kita harus berupaya, hasilnya hanyalah bonus. Karena Allah lebih mencintai mahluknya yang mau berikhtiar menjalankan syariat. Insya Allah..." jawabku sambil tersirat senyum bahagia diwajahku.

Teluk Aden 22:47

"All prisoner please wait on this deck until my commander come." Ucap Rodi
Serda. Ginting membantu seorang perompak untuk duduk di dek. Tetapi ia menerima perlakuan tidak mengenakkan. Kepalanya dikaplok dari belakang. Ginting hampir terpancing dan hampir memukul tawanan itu dengan popor senapannya
"San... san...tahan san.." ucap pelda. Iwan
"Hey... pukimak kau !! Kutolong duduk malah berulah... kupijak kepala kau nanti..." sergah Ginting
"Everyone..! At ease !!" Seru Maher yang datang ke KRI dr ADHYATMA Mph 997 yang merupakan kapal bantu rumahsakit.
Semuanya terdiam
"Are you the commander ?" Tanya Abdee kepada Maher
Maher mengangguk dan tersenyum
"What do you want from me ??" Tanyanya lagi
"Hehehe... You impressed me... you're in not bargain position. But you try to scared us and looking for... eummh.. well.. opportunity and chance..." jawab Lonewolf
"Chill out wolfie.." ucap Maher
Lonewolf mundur beberapa langkah. Ditangannya tergenggam sepucuk pistol semi auto 9mm SA 2 Naga Geni.
"Hmm... my name Rear adm. Maher from Indonesian navy. I'm the Commander on this fleet. We're here on mission as Unifil LXII fleet." Jawab Maher
Abdee menatap perwira bintang 1 itu dengan mata terbelalak..
"A..a..Asslaamu'alaikum ya Ikhwan... my name is Abdee, I'm they're leader.." ucap Abdee gagap
Maher menghampiri Abdee dan memeluknya
"Wa'alaikum salaam... ana ikhwanuka... antim ikwaanukum.. ( saya saudaramu... dan kamu saudara kami..) we're not supposed in this situation " jawab Maher
"Masya allah... ooh noo..." Abde gugup dan gagap menghadapi gaya Maher yang penuh kelembutan dan kesabaran.
"Mr. Abdee.. calm down.." ucap Mahesh menenangkan Abdee. Anak buah Abdee terpihat panik.
"Okay... Bring all wounded man to emergency medic unit. The other follow the MP. We will meet tommorrow morning on my ship." Ucap Maher
"Yes sir..." jawab Ali
Segenap tawanan yang selamat berjalan mengikuti Ginting. Sisanya dibawa ke unit medis darurat.
"Jang... kamu ke medis sana... sekarang !!" Perintah Mahesh
"Izin komandan... luka ringan aja..." elak Ujang
Serda. Widy menghampiri
"Izin ndan... perlu jahitan di lukanya dan dirawat.." lapor Widy kepada Maher
"Lakukan !" Perintah Maher tenang
"Izin ndan..." Ujang mencoba mengelak
"Jang... ta slepet kupingmu nanti.." ancam Rhino
Ujang lemas tak mampu melawan perintah atasannya. Prajurit Yonif 315/Garuda atau yang berjuluk "PASUKAN SETAN" itu menuruti langkah Widy menuju dek IGD. Bajunya yang dinodai darah dan perlengkapannya dilepas dan diganti pakaian baru.
"Kita balik..." ajak Maher. Serentak rombongan perwira tersebut beranjak kembali ke KRI HM SOEHARTO.
Perjalanan berlanjut hingga pagi menjelang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd