Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Bimabet
Jum'at, 14 Januari 2021, 04:11
" Aaa.. Hayaah.. Hh.. Hhh. Hayaah.. Hh.. " desah istriku dengan nafas memburu saat ia mencapai puncak orgasmenya. Aku merasakan remasan dinding memeknya seolah memeras habis air mani dari kontolku..
Pelukan erat dan lumatan bibir kami berkecipak sementara tanganku masih meremas lembut buah dada istriku
" Bunda squirt lagi yaah..." ucapnya sambil menyembunyikan wajahnya didadaku malu malu.
" Bunda suka? " tanyaku
"He emh..." jawabnya diiringi anggukan
Kukecup keningnya...
" I Love You bunda..." ucapku lembut
" I Love You too ayah.." bisiknya menjawab
Kami masih cuddling satu sama.lain hingga akhirnya aku bangkit dan membawa istriku ke kamar mandi.
Sambil mandi kutumpahkan semua kerinduan, kemesraan dan rasa cintaku pada istriku yang dibalas dengan kehangatan dan segenap perasaannya
" Bunda.jangan marah ya kalo ayah belakangan ini over protektif terhadap Nong dan Vilda juga yang lainnya...." ucapku tak terselesaikan
" Ayah adalah kepala keluarga disini. Wajar kalo ayah bersikap protektif dan kadang posesive. Juga kemesraan dan kehangatan ayah untuk.mereka adalah kewajiban ayah supaya mereka merasa diayomi. Contoh dan teladan yang ayah berikan buat kami sungguh sebuah karunia. Bunda ngga sedikitpun cemburu... Karena ayah adalah kakak sekaligus orang tua mereka..." potongnya sambil mendekap mesra tubuh telanjangku dan membelai dada juga pipiku
" Makasih buat pengertian bunda. Ayah bersumpah hanya akan membagi hati dan cinta ayah buat bunda aja.." jawabku
" Makasih suamiku sayang... Panutanku.. Bintang kehidupanku... Mmmwh..." ucapnya disertai lumatan mesra bibirmya di bibirku
Tak pama kemudian kami menyelesaikan mandi kami dan melaksanakan ibadah subuh. Selesai ibadah subuh kucari Bidadari mungil pengisi hari hariku
" Masya Allah... Kaan... Kelibet kaan..." ucapku saat melihat posisi Ajeng tidur. Tak lupa kamera hpku ikut beraksi mengabadikan perilaku gadis kecilku
" Ya Allah... Ini cintanya bunda... Sayangnya ayah... Manjanya abang dan kaka... Bobo ko rusuh gitu yaa... Hahaha..." ucap istriku sambil mengambil putrinya dari box
" Hmmmh.." Ajeng menggeliat dengan wajah lucunya. Lalu ia memeluk bundanya kembali.
Istriku menggendong Ajeng ke bawah untuk bersiap sarapan.
" Mmmh... Bububu... Menemenem..." bisiknya
" Ouu... Sayangnya bunda gugah... " ucap istriku lalu ia membacakan do'a bangun tidur di telinga putriku
" Bububu... Ngging buuu.." ucap Ajeng meminta susu
" Ooo boleeh... Bentar ya kita kebawah dulu.. " jawab istriku
Kami melanjutkan langkah menuju ruang keluarga.
" Nenaah.. Saay... " panggil istriku
" Naaah... Nininih.." Ajeng ikut berteriak
" Iyaaa.. Ateunya dataaang..." ucap Nenah
" Hehehe.. Naaah... Nininih..." ucapnya saat melihat Nenah menghampiri
" Ouu.. Si cantik.. Si pintar... Ngga nangis ya bunda Ajeng mah... Pandai Ajeng mah..." ucap Nenah
Aku dan istriku tersenyum melihat bagaimana Nenah dan Sari memperlakukan Ajeng. Kami menyerahkan Ajeng kepada Nenah untuk disiapkan keperluannya. Tetapi seperti biasa, pakaian tetap istriku yang menyiapkan.
Johan keluar kamarnya diikuti Dhilla. Sementara Eka dan Nirina menyusul menghampiri kami dari kamarnya.
" Momomom... Nininih... Mamam.. Haaw..." teriak Ajeng melihat Johan
" Iya nak.. Om nya jalan pelan pelan yaa..." ucap Johan sambil tersenyum sumringah memdapat perhatian dari Ajeng.
" Aaa... Tante Rina ngga dipanggil...." ucap Nirina pura pura iri
" Hiiiy..." Ajeng mengerenyitkan hidung sambil nyengir
" Aaaa... Butuuuut... Hahahaha..." ucap istriku sambil tertawa
" Ya Allah nak.. Hahahaha... Masa tantenya di ledekin..." ucap Johan sambil tertawa
Respons Johan terhadap sekitar kurasakan normal, dan ini yang membuatku optimis Johan pasti bisa melalui semua ini.
" Mmwh... Mmmwh.. Kenapa make bajunya ngacak.. ? Kan udah di susun untuk tiap harinya..." ucap istriku kepada si bontot saat Rani memeluknya
" Ini kan buat hari ini teh.. Ini labelnya.." ucap Rani menjelaskan
Istriku membaca tulisan yang ada di label
" Oh iya... Hehehe... Mmmwh.." jawab istriku sambil menghadiahi kecupan hangat
" Wa.. Cici ikut uwa aja aah.." rengek Cici
" Hloh emang kenapa? " tanya istriku
" Aa kalo dirumah ngga ada yang bantuin ngerjain tugas. Kan kalo nanya om Jo masih ngga berani soalnya masih pemulihan... Kalo dikantor Cici bisa tanya om Cipot, om Erik, ate Nong... kalo ngga sama wapi..." rengeknya sambil mendekap manja kepada istriku.
" Ngga maksud uwa emang kenapa mesti minta izin. Kan biasanya uwa bawa. Kalo kamu ngga dibawa.. Weuh.. Tau sendiri wa antik.." jawab istriku
" Hehehe. Iyah.." jawabnya sambil nyengir
" Bajunya jangan yang ini ya nak..." bujuk istriku
Lalu keduanya melangkah menuju kamar dan memilih pakaian untuk Cici.
Rani masih asik bersandar dipunggungku sambil membuka hp nya.
" Siapin dulu sarapannya Nong.." ucapku
" Aa.." rengeknya manja
Kubelai rambutnya yang panjang hitam legam. Sambil tersenyum.
" Nong sarapan dulu.. " ucap istriku sambil memakaikan kacamata milik Rani.
Rani bangkit dan mengikuti langkah istriku.
Sesaat kemudian Rani sudah disuapi oleh istriku.
" A.. " pinta Eka
istriku menyuapi Eka dengan tulus
Nirina yang melihat hanya tersenyum.
" Teh nanti malem aku minta waktunya teteh boleh ngga? " tanya Eka
" Boleeh.. Besok kan libur. Jadi ya boleh... Hehehe.." jawab istriku
" Makasih teeh.." jawab Eka
" Emang mau ngapain..?" tamyaku
" Hmm.. Curhat cewek.." jawab Eka sambil nyengir jahil
Aku menanggapi dengan tertawa ringan
" Eka... Perban sama obat lainnya dibawa? " tanya Nirina
" Ada.. Di tas baju..." jawab Eka sumringah
" Hmm.. Nanti Dhilla bantu ganti perbannya..." ucap Dhilla
" Eh iyaa.. Kan kita punya perawat ya.." ucap Nirina
" Iii.. Aku semalem panik... Bingung mau minta bantuan siapa... Taunya ada malaikat berseragam putih disini hehehe.." ucap Eka lega
Obrolan kami berlangsung hangat. Rani mencoba meminum kopi milikku
" Pahit lho Nong..." ucap Terry mengingatkan
" Hehehehe... Mau belajar ngurangin gula kan ka... " jawab Rani
Vilda yang keluar dari kamarnya membawa sikat rambut.
" Sini..." ucap istriku. Istriku menata penampilan Vilda, Rani dan Stevy. Seolah memproklamirkan bahwa ngga boleh ada yang menata penampilan mereka selain istriku.
" Kali ini Vilda sama Nong di gelung cepol ya...?" ucap istriku
Vilda mengangguk patuh sambil mulutnya mengunyah sarapan yang disuapkan oleh Terry
Rani masih asyik bersandar dipunggungku sambil membuka hp nya.
Ucapan salam terdengar dari pintu depan. Ternyata Kania yang datang. Ia bergegas menemui Budi melaporkan hasil hunting catering service.
" Bang yang ini sanggup dengan budet undangan kita. Tapi dia ngajuin technical food hari kamis. " ucap Kania
" Ya kita schedulkan. Kalo bisa almost realistics, dikantor dengan jumlah karyawan yang ada. Biaya kita tanggung.." usul Budi
" Oke..." jawab Kania
Suasana sarapan berlangsung hangat. Hingga tiba waktunya kami berangkat kerja. Tak lupa ku siapkan keperluan Johan dan Dhilla agar mereka ngga kesulitan.

Jum'at, 14 Januari 2021, 08:07
Kami tiba di lobby kantor dan beberapa diantara kami jadi pusat perhatian.
" Hmm... Keren iih teh Vilda..." ucap Lanny
" Makasih... Kamu juga keren kok..." jawab Vilda
" Bu Rani cantik banget ya...." Ucap Muklis
" Iya.. Tapi gua demen liat bu Vilda.. Kesannya dah... Buseet... Pokonya kaga bakal kekejar ma gua.." gossip 2 karyawanku
" Bagus lah lu sadar diri..." cela Ibrahim kalem
Aku yang mencuri dengar nyengir sambil memberi tanda dengan jariku
Ketiga karyawanku panik dan pergi tergopoh gopoh sambil saling menyalahkan.
" om Eriik... " panggil Cici
Erik yang kukenal sekarang makin berubah. Ia tak lagi tengil. Tapi perlahan ia menjadi seorang yang sedang berusaha menjadi yang terbaik. Minimal untuk dirinya..
" Iya Cici.. " jawab Erik makin santun
" Cici ada PR Fisika.... Bisa minta bantuan ngga om.?" tanya Cici
" Bisaa.. Tapi om minta maaf. Paling bisa sesudah Jum'atan. Ngga apa apa kan? Atau Cici ada kegiatan lain? " tanya Erik
" Ngga apa apa om. Nanti abis Jum'atan Cici ke om Erik ya..." ucap Cici sumringah
" Iya Ci..." jawab Erik
Istriku memperhatikan kejadian itu sambil tersenyum. Ia bangga gadis mudanya mau berupaya mencari orang yang bisa membantunya.
Situasi kantor berjalan normal dan lancar. Walaupun sesekali ada kendala, tapi dengan mudah diatasi berkat kerja kompak dan kerja cerdas dari semua elemen team. Hingga akhirnya waktu istirahat tiba. Kaum lelaki muslim bersiap bersamaku menuju masjid komplek untuk melaksanakan shalat Jum'at. Sementara kaum wanita menerima tausiyah dari ustadzah yang sengaja kami undang umtuk memperkuat Rohani dan keimanan mereka.
Selesai shalat Jum'at kami segera menuju kantin mbak Mar. Untuk menikmati makan siang.
" Teteh make apa makannya? " tanya Kania
" Ini karedok..." jawab istriku
" Oo.. Ah mau ah..." ucap Dinda bersemangat.
Lalu ia sibuk memesan karedok ke asisten mbak Mar. Sementara Rani seperti biasa asik dengan kesibukannya.
" Nong... Makan..." ucap Budi
" Iya bentar bang.." jawab Rani masih sibuk dengan gadgetnya
" Gua jual juga ni hp nya..." ancam Budi
" Iya atuh iya ih...." rengeknya
Lalu ia menghampiri mbak Mar dan memesan makanan yang diinginkannya.
Seporsi soto ayam dan es teh tawar terhidang. Tapi Rani masih belum menyentuhnya. Hingga..
" A..." ucap istriku
Rani membuka mulutnya dan menerima suapan dari istriku
" Hmm.. Mentang mentang adik boss besar.. Manjanya luar biasa..." umpat seorang pegawai wanita.
" Sssh.. Bacotan elu berbahaya ih.." ucap kawannya setelah melihat Vilda melirik sadis ke arah mereka.
" Eups.." jawab pegawaiku panik.
Aku sempat jengah. Tapi aku ngga ambil peduli. Akan kulakukan apapun yang terbaik untuk keluargaku. Dan Komitmen akan kupegang kuat.
" Abisin ya..." bujuk Terry kepada Cici.
" Kenyang wa Tey... Nasinya kegedean..." Rengek Cici. Dan Terry pun mengalah.
Selesai makan siang kami masih menghabiskan sisa waktu di S Station. Sempat kulihat Vilda seperti menegur pegawaiku yang tadi kudengar ghibah tentang si bungsu. Dab aku ngga terlalu ambil pusing. Karena aku tahu Vilda paham akan ketentuan dan kepatutan dalam menegur

Jum'at, 14 Januari 2021, 13:27
Kami sudah berada di kantor. Dan kegiatan siang akhir pekan ini akan segera berjalan kembali. Banyak diantara divisi kami yang sedang kejar deadline. Hanya departemen IT dan sipil yang sudah longgar. Karena target mereka sudah tercapai.
" Om... Minta di periksa..." ucap Cici keoada Erik
Erik.mengambil kertas jawaban milik Cici dan mulai memeriksa.
" No 1, 2, 4 sama 5 OK... Cici udah paham... Cuman rumus yang no 3 keliru. Cici ngga pake rumus gaya gerak lurus beraturan " ucap Erik. Lalu ia.menjelaskan kepada Cici rumus tersebut. Hingga akhir ya semua tugas yang menurut Cici sulit, selesai dikerjakan.
" Alhamdulillah... Makasih om Erik..." ucap Cici riang karena tugasnya selesai.
Aku tersenyum melihat anak gadisku gembira
" Uwaa... Bereees..." ucapnya sambil memeluk istriku
" Ok.. Sekarang Cici temenin uwa ya..." ajak istriku yang dijawab Cici dengan anggukan. Sementara mulutnya sibuk mengunyah jeruk segar milik Rani
" Izin bu.. Ada yang mau ketemu. Katanya udah ada janji dengan bu Rani...." ucap Staff resepsionis
" Dari mana tamunya? " tanya Vilda
" Dari SKE Cosmetics.." jawabnya
" Oo.. Iya iya... Ajak ke ruang meeting ya..." ucap Rani
" Baik bu Rani..." ucapnya seraya berbalik ke arah Lobby. Beberapa menit kemudian...
" Teh hayu..." ajak Rani
" Iya ayo..." jawab istriku
Keduanya melangkah menuju ruang Meeting B yang lebih kecil.
" Selamat siang...." sapa istriku
" Siang ibu... Perkenalkan saya Lastri dari SKE Cosmetics. Tempo hari kami melihat ibu di Mall dan ibu sama mbak mbaknya menarik perhatian kami.." ucap Lastri
" Oo.. Yang waktu beli kacamata itu teh.." ucap Rani
Istriku mengangguk.
" Maaf bu mbaknya yang satu lagi ke mana ya..?" tanya Lastri
" Ada.. Sebentar.." lalu istriku menelepon Vilda agar bergabung di ruang meeting B. Obrolan pun berlanjut hangat
Tak menunggu terlalu lama Vilda tiba dan bergabung dengan mereka.
" Jadi produk Kosmetik dari SKE meliputi produk perawatan dan produk riasan. Nah untuk perawatan harian kami memiliki :
1. Micellar water untuk cleanser
2. Krim pagi dan malam. Untuk krim pagi kami sudah mengandung UPF 50++ yang berfungsi sebagai proteksi radiasi ultra violet.
3. Krim anti acne dan anti aging juga krim mata
4. Scrubbing dan peeling
5. Facial wash
6. Masker
Sementara untuk.make up ya standar dengan variasi pilihan warna yang banyak bu..." papar Lastri. Ia masih menjelaskan fungsi dari barang barang yang ia bawa juga menunjukkan salinan sertifikasi kelayakan dan kehalalan dari institusi berwenang. Juga rentang usia pemakainya
Istriku memanggil Cici dan menanyakan kepada Lastri apakah ada produk umtuk perawatan wajah ABG seusia Cici
" Ada bu.. Ada... Tetapi takarannya light dan ngga terlalu banyak bahan kimia medis yang digunakan. Malah lebih banyak ke bahan organik natural.." papar Lastri
" Hmm okay... " jawab istriku puas
" Nah sekarang saya akan membahas pokok utama kedatangan saya kesini. Saya mendapat tugas dari kantor saya untuk membujuk ibu dan mbaknya untuk menjadi brand ambassador kami. Artinya ibu dan mbaknya akan jadi bintang iklan produk kami..." ucap Lastri
" Ooh.. Kalo gitu sebentar..." ucap istriku. Ia menyusulku dan mengajakku bergabung di ruang meeting B.
" Nah ini suami saya..." ucap istriku
Lastri menjelaskan maksud dan tujuannya silaturahmi ke kami
Aku mendengarkan dengan seksama dan..
" Hmm. Opsinya jadi bintang iklan atau endorsement ya..." tanyaku
" Nong, Vilda, sama Cici.. Medsos kalian aktif? " tanyaku
" Aktif yah..." jawab Vilda sambil menunjukkan ig, tiktok dan platform sosmed lainnya. Begitu pula Rani dan Cici
" Kalo endorsement. Kayanya saya akan bilang Ok. Karena waktu dan tempatmya fleksible terus bisa dalam durasi yang agak lumayan. Juga bahasa yang dipakai bisa lebih nyaman khas mereka. Kalo iklan yaaa.. Mereka akan terhambat kesibukan dan.. Maaf... Kami masih tetap berusaha low profile dan tidak terlalu eksposing ourself. Jadi ayah setuju kalo endorse aja..." jawabku pada istriku
" Ii.. makasih ayah...." jawab istriku
" Nah kalo begitu di tahap awal endorsement ini per orangnya dikenai kewajiban mengiklankan baik dengan gaya formal ataupun santai sebanyak 3 kali dalam seminggu. Dan kontraknya berlangsung selama 3 bulan. untuk informasi estimasi nilai kontrak.adalah sebesar 80 juta atau 20 juta /orang selama 3 bulan " papar Lastri.
" Waaw... Alhamdulillah... Well untuk masalah kontrak nanti dari GA yang akan asistancy agar sama sama enak dan menguntungkan " ucapku
" Oya.. Selama 3 bulan itu ibu mbak dan adiknya akan dikirim produk kami 2 minggu sekali dan review produk 1 bulan sekali. Gaya dan penyampaiannya batasnya ada di tata krama bahasa dan susila. Juga ngga boleh menjatuhkan produk lain.." ucap Lastri lagi.
Cici, Rani dan Vilda sumringah. Lastri menanyakan jenis warna kosmetik yang biasa dipakai sekaligus memeriksa jenis kulit mereka. Setelah selesai..
" Baik bu Fitri. Kalo memang memungkinkan kita sign kontrak hari ini juga ya..." pinta Lastri
Aku memanggil Yasna selaku kepala GA dikantorku. Dan ia kuminta asistancy untuk urusan kontrak ini. Ternyata dalam waktu singkat Yasna bisa menyelesaikan perjanjian tersebut secara win win solution. Hingga kontrak endorsement ditandatangani.
Tak lupa Lastri meminta data rekening yang akan digunakan untuk transfer honor endorsement.
Sambil menunggu kuminta Dennis mencari tahu SKE cosmetics dan juga Lastri. Jawabannya mencengangkan. SKE adalah produk kosmetik Jepang dengan standarisasi kualitas dan keamanan tinggi. Juga sertifikasi kehalalannya dari berbagai negara. Sementara Lastri adalah Asmen Marcomm nasional yang mendapatkan special assignment untuk merekrut istri dan kedua gadis ku juga kemenakanku.
Aku bersyukur akan achievement mereka. Dan berharap mereka tetap fokus pada kewajiban utama mereka juga sikap low profile.
" Waduh pak bu.. Mohon maaf nih kedatangan saya menyita waktu bapak dan ibu juga mbaknya. Insya Allah besok produk kami kirimkan dan ini.. Pembayaran endorsement sudah di transfer.." ucap Lastri sambil menyerahkan soft copy bukti transfer endorsement.
Kami masih terlibat Obrolan hingga beberapa saat hingga Lastri pamit.
Setelah Lastri pamit kami bersiap untuk pulang. Apalagi pekerjaan minggu ini sudah rampung.
" Ayah.. Ayah mau beli apa? " tanya istriku
" Hmmm.. Sate padang.. " jawabku santai
" Iii.. Bukan itu maksudnya. " ucao istriku
" Hmm.. Ngerti.. Tapi ayah lebih suka bunda simpan penghasilan bunda. Jadi bisa digunakan saat benar benar perlu..." jawabku
Istriku tersenyum dan memelukku. Lalu...
" Erik.. Erik..." panggil istriku
" Iya bu.." jawab Erik
" Ini ada tiripan dari mamanya Cici. Buat malem mingguan katanya.." ucap Istriku sambil menyelipkan beberapa lembar Rupiah ke kantong Erik
" Hloh.. Bu... Ini..." jawab Erik kaget
" Yaa.. Itung itung biaya bimbel fisika dan matematika Cici..." ucapku
" Aah.. Pak.. Saya ngga maksud..." ucapan Erik terpotong
" Ya sudah kalo nda mau buat saya aja..." ucap Herlambang sambil pura pura mau mencomot
Refleks Erik melindungi kantongnya
" Tuh kan.. Kamu malu malu merpati..." ucap Herlambang lagi
" Haddaah... Udah di robah lagi aja ni kas mesjid.." ucap Cipot
" Tau nih.." sambung Revka
Sementara aku dan yang lain terpingkal pingkal melihat polah mereka.
Akhirmya Erik mau menerima uang yang diberikan istriku. Walaupun aku tahu itu bukan titipan dari Evelyn atau @samcoki. Tapi istriku berusaha menghargai jasa Erik mengajari Cici pelajaran yang dirasa sulit.
" Cici uang cici mau dipegang semua apa gimana? Terus uwa bakal laporan perkembangan kamu ke papa mama kamu juga penghasilan perdana kamu nak.." ucap istriku
" Diuwa aja wa.. Takut kalap hehehe.. Nanti kalo Cici butuh baru Cici bilang..." jawab Cici manja
" Emang sekarang kamu ngga ada kebutuhan nak? " tanyaku
" Paling mau upgrade laptop Cici aja wa. Kan kata om Ilham RAM dan VGA laptop Cici udah waktunya di upgrade " jawabnya
" Ya sudah. Senin bawa laptopnya kasihin ke om Haryo ya.." ucapku
" Iya wa... Eh wa.. Eummh... Cici boleh ganti hp ngga ? Pengen yang lebih handal..." ucapnya
" Boleh aja nak.. Tapi sesudah ganti hp bukan berarti larut dalam keasyikan main game..." jawabku sambil turun di lapak jajanan kakilima untuk membeli beberapa makanan dan cemilan
" Iya wa.. " jawab Cici
" Bun... Toko piyama yang kemaren kita beli produknya mau endorse juga. Vilda barusan ngobrol sama ownernya..." ucap Vilda
" Yaa kalo memang mau dan cocok ya OK.." jawab istriku sumringah.
" Tapiii... Ngga boleh sampe ganggu tugas utama. Yang kerja tanggung jawab sama kerjaan, yang sekolah tanggung jawab sama pelajaran dan tugasnya..." ucapku mengingatkan
" Untuk hal ginian ayah mau minta bantuan Yasna sama Yasmin aja supaya dipilah mana yang bisa dan tidak. Terus untuk content makingnya ayah mau coba si Dinar anak design..." ucapku lagi
" Makasih ayaaah..." ucap Vilda bahagia
Rani memelukku sementara Cici memeluk istriku bahagia
Aku meminta bantuan Iandi agar meminta Dinar datang ke rumah besok. Dan Iandi melaksanakan permintaanku. Dinar menyanggupi.
Setelah semua pesanan selesai kami kembali berada di mobil untuk pulang.
Berbagai rancana konten ramai dibicarakan ketiga gadis mudaku. Antusias dan semangat mereka begitu tinggi dan semoga saja ngga redup sebelum waktunya.

Jum'at, 14 Januari 2021, 16:42
Kami telah selesai mandi dan melaksanakan kewajiban shalat. Aku memakai pakaian rumahan dan juga istriku
" Beuggh... Sate Padang, iniii.. Hmmm.. Pecel ayam... Siapa yang ulang tahun nih...?" tanya Cipot
" Ngga ada... Cuman dapet rezeki aja pot.." jawabku kalem
" Alhamdulillaah.. Mantaap..." jawabnya sambil menghirup kopi
" Iya Ev... Iya.. Cuman aku gimana ya.. Honor Cici..." ucap istriku
" Ka... Pegang aja sama.kaka... Kami agak lama disini... A Kong nya Cici udah repot ka..." jawab Evelyn
" Ya sudah kalo gitu... Nanti aku kasih laporan penggunaannya. Eh dia juga mau di endorse sama produsen Piyana lho Ev. " jawab Istriku
" Aaa... Aku kapan...?" ucap Evelyn
" Kalo udah pulang pasti aku ajak..." jawab istriku
" Eh abang mana...?" tanya @samcoki
" Napa Sam..?" tanyaku
Lalu Sammy meminta bantuanku untuk melakukan inspeksi ke perusahaannya. Awalnya aku sungkan tapi karena Sammy memaksa maka aku setujui dengan catatan di bantu sama staffnya seperti aku dibantu @Firdos66 dan @Darto_helm.
Sammy menyetujui.dan menyiapkam staffnya
" Deuh sama elu mah bang... Anak gua punya penghasilan gede ya..." ucap Sammy sambil tertawa
Kutanggapi dengan candaan ucapan Sammy.
Selesai telepon kami bersiap shalat magjrib. Dan kali ini Alhamdulillah Opik mengimami. Johan kuminta shalat berjamaah sambil duduk. Karena aku masih khawatir.
Selesai shalat dan wirid acara bebas akhir pekan berlangsung meriah. Johan mulai blend in kembali dengan suasana rumah. Wajahnya Ceria dan bersemangat. Meskipun haruas berkali kali kuingatkan kondisinya.
" Iya ka... Betul.. ibu Cecillia Himawan itu bunda aku ka... Kami serumah malah..." jawab Vilda
Lalu ia mengubah mode hp nya menjadi Video Call dan menunjukkan istriku aku dan anggota keluarga lainnya.
" Eumh.. Ka Vilda. Aku pengen pake jasa bu Cecillia, ka Vilda mbak Rani sama mbak Kania.." ucap Tenti
" Bisa aja.. Aku kasih no manajer ya.. Tinggal bicarain aja..." jawab Vilda.
" Boleh mbak... Boleh.." jawab Tenti
Lalu Vilda mengakhiri percakapan dan mengirimkan no Yasna kepada Tenti.
Suasana kembali ceria
" Woow ada bintang iklaan.. Aku bahagia sekali..." ucap Alan menirukan suara dora the explorer
" Iyyaa... Akupun demikian.. Aku senaang sekali..." jawab Cipot
Canda tawa merebak mewarnai malam akhir pekan ini. Kehangatan sebuah keluarga memberikan rasa nyaman dan aman di jiwaku.
 
Terakhir diubah:
Sabtu, 15 Januari 2021, 05:43
" Ajeng... Kita turun yuuu..." ajak istriku
" Yah.. Yah.. Yah..." jawab Ajeng sambil mengangguk lucu
Istriku menyanyikan sebuah lagu anak sambil bejalan turun. Sesampai di ruamg keluarga
" Naaaaah. Nininih... Menemenem... Ngging uuuu..." ucapnya
" Oooh.. De Ajeng mau susu...?" tanya Nenah
Ajeng tertawa sambil.mengangguk
" Hahahaha.. Kesayangan bunda pintar ih... Mmwh..." ucap Nenah lalu mencium pipi Ajeng
Eka dan Nirina keluar dari kamar dan menghpiri kami.
" Teteeh..." ucap Nirina manja
" Hmm.. Bu Auditor. Kenapa belum mandi? " tanya istriku spontan
" Mmm nanti..." jawab Nirina sambil menggeletakkan kepalanya dimeja.
" Padahal kalo mandi di ⅓ malam bisa membuat kita terlihat awet muda dan menjaga kesegaran ingatan dan kinerja otak.." ucapku
" Wah... Kok aku baru tahu ya... Aaa... Nanti malem mau mandi aaah..." ucap Nirina
Aku tersenyum melihat polahnya
" Uwaa... Iniii...." ucap Cici sambil menunjukkan sebuah dokumen di laptopnya kepadaku
Kubaca isi dokumen tersebut ternyata surat pemberitahuan dari pihak sekolah.
" Nah kan.. Kan..." ucapku dengan wajah seperti kesal
" Waa..." jawab Cici sambil menunduk
" Kenapa ayah..?" tanya istriku
" Nih baca. " ucapku dengan nada kesal
Istriku dan Eka melangkah membaca surat dari sekolah Cici
Istriku menggumam membaca isi surat itu...
" Ya Allah.. Alhamdulillah.. Ya Allah... Ih.. Aaa anak uwaa...." ucap istriku gembira lalu memeluk Cici dan menciumi pipinya berulangkali.
" Ayah ngaget ngagetin aja..." protes istriku
"" Heehehe.. " jawabku sambil memeluk Cici
" Alhamdulilah anak uwa kepilih untuk ikut seleksi Nasional olimpiade fisika.." ucap istriku sambil memeluk erat Cici
" Assalaamu'alaikum..." suara Cipot mengucap salam
Serentak kami menjawab..
" Ada telenovela nih? " tanya Cipot sekenanya
Kami tertawa lalu aku menjelaskan kalo Cici terpilih untuk seleksi olimpiade Fisika
" Weuhhh... Kereeen... Sok lah om bantuin apa..?" tanya Revka
Lalu kami mengatur rencana kegiatan Cici dengan cermat tanpa harus membuat Cici merasa terpasung.
" Teh.. Revka punya temen sekolah dulu. Dia alumnus olimpiade Fisika sama Matematika. Coba kita mintain bantuan dia ya teh? " tanya Revka
" Eh iya Rev... Si Nursalim sama Mulyati.. Gua masih ada kontaknya.." ucap Cipot.
" Okay.. Ka please bantuin ya.." pintaku
" Hmm.. Great achievement girl..." ucap Terry sambil memeluk Cici.
" Iya Ev.. Awalnya biasa.. Si Ayah jail... Pas aku baca kok malah aku yang girang ya... Hehehe.." ucap istriku di hp nya
" Alhamdulillah.. Ka.. Aku nitip Cici. Sama kaka kok perkembangan Cici malah luar biasa ya...? " ucap Evelyn dengan nada bahagia.
" Kami ngga melakukan apapun. Dari awal kalian udah mengurus Cici dengan baik... Kebetulan aja bukti kerja keras Cici munculnya pas dia sama kami..." jawabku
" Iya bang. Tapi tetap.. Di mata kami kalian yang sudah berhasil membuat Cici bisa pancang bendera.... Loya nya pasti pada kagum...." ucap Evelyn.
Kami mengembalikan pujian itu kepada Sang Maha Pencipta. Dan tetap mengingatkan Evelyn dan Sammy agar jangan lupa bersyukur dan memperkuat ibadahnya. Dan obrolan soal Cici pun selesai.
Kami sepakat untuk membeli bubur. Sudah lama kami ngga menikmati bubur perempatan yang memang enak.
Sambil berjalan ada saja polah anggota keluarga mencandai satu sama lainnya.
" Neng Rani ini teh? " tanya bu Sastra
" Iya bu..." jawab istriku
" Meni mirip boneka kieu ih.. Itu juga satu lagi... Barbie we sugan..." puji bu Sastra sambil membelai pipi Rani.
Rani memeluk istriku sambil wajahmya merona merah.
" Kang. Saya jangan make kacang sama seledri. Kerupuknya dipisah ya " pesanku
" Dipisahmya jangan jauh jauh.. Nanti kangen..." celetuk Herlambang. Serentak kami menoleh mendengar ucapannya
" Hloh... Iya tho? Coba rasakan sendiri... Pasti kangen..." elaknya
" Tapi ini bukan soal hati bas.. Soal kerupuk.." protes Budi
" Lu jawab kerupuk juga pumya rasa gua ajak berantem nih. .." ucap Iandi
Johan yang mendengarkan tertawa sambil menahan sedikit sakit
" Tapi kan kerupuknya pasti punya rasa... Bayangkan kalo kerupuk itu tawar..." jawab Herlambang
Tatapan budi menerawang ke atap tenda
" Mas Budi sedang apa tho? " tanya Herlambang
" Sedang ngebayangin seandainya kerupuk ngga punya rasa... Gua yakin pasti tawar..." jawab Budi dengan roman wajah serius menyebalkan
" Maaf bang.. Tapi kerupuk saya kadang suka mati rasa.. Apalagi kalo ketekuk kaya gini.." ucap Ipung penjual bubur kepada Budi
Riuh tawa terdengar. Tak hanya keluargaku. Tapi pengunjung yang lain juga.
Kehangatan suasana berbaur dengan nikmatnya bubur buatan Ipung meramaikan Sabtu pagi ini.
" Selamat pagi mbak Lastri.. Oh.. Iya iya. Bisaa.. Kami ngga kemana mana hari ini kok.. Jam 11 ya... Okay... Sama sama mbak..." ucap Yasna
" Kenapa na? " tanyaku
" Itu dari SKE kirimannya paling lambat sampe jam 11 bang " jawab Yasna
Aku mengangguk
" Aduuuh.. Ini boneka boneka imut..." ucap Conny sambil mencubit gemas pipi Ajeng dan Rani. Kami tersenyum melihat perlakuan Conny.
" Emang masih disuapin ?" tanya Conny saat melihat Rani disuapi istriku
" Hmm.. Dia mah ngga akan makan kalo ngga disuapin aku atau suamiku. Kalo ngga sama Budi dan istrinya. " jawab istriku sambil tersenyum
" Nong..." panggil istriku sambil mengasongkan sendok berisi bubur. Rani menyantap suapan dari istriku lalu melanjutkan kegiatannya di hp.
Sementara Cici disuapi Terry dengan berbagai bujukan agar buburnya habis.
Selesai menyantap bubur kami kembali ke rumah.
" Teteh.." panggil Rani sambil menunjukkan sebuah foto. Isinya foto parfum wanita. Lalu keduanya asyik ngobrol sambil memilih parfum yang mereka suka
Akhirnya kami tiba dirumah.
" Mau kopi apa mau susu bang...?" tanya Cipot
" Kalo kopi ngga make gula.. Kalo susu yang sebelah kiri..." sambungnya santai
" Hahaha.. Kopi ajalah.. Kopi..." ucapku
" Nawarin minuman kok bikin otak travelling.. " protes Aidil. Sementara yang lain sibuk tertawa.
" Assalaamu'alaikum..." Suara Dinar terdengar
Serentak jawaban salam kami ucapkan
" Nar.. Masuk.. Masuk..." ucapku
" Terimakasih pak... " jawab Dinar.
" Gini nar. Kebetulan ini ada outside project. Bisa bantu ngga? " tanyaku
" Hmm.. Projectnya seperti apa ya pak? " tanya Dinar
" Bikin konten. " jawabku. Lalu kuceritakan kenapa aku butuh dia untuk membuat konten endorsement. Dinar mengangguk paham lalu ia mencoba membuat sebuah simple script. Setelah selesai ia menyerahkan kepadaku.
Aku terlibat sedikit diskusi dengannya dan Budi. Akhirmya script yang diajukan Dinar aku ACC setelah ada sedikit perubahan.
Lalu Dinar memberikan briefing kepada istriku dan ketiga gadis muda kami. Istriku paham dan merasa puas.
" Ok.. Silahkan di pelajari dulu dan dihapalkan scriptnya. Kalo lupa nanti bisa sedikit improvisasi yaa.." ucap Dinar yang ternyata sangat berbakat menjadi sutradara.
Istriku duduk diantara pahaku. Sementara Rani bersandar di punggungku. Cici dipeluk Terry sementara Vilda tiduran berbantalkan paha istriku. Mulut mereka komat kamit menghapalkan script yang dibuat Dinar. Sesekali ada kesalahan dan itu biasa.
" Met.. Metu gelem ora? " tanyaku
" Siap... Ning ndhi pak? " tanyanya
" Tuku iwak.. Kakap opo kerapu..." jawabku
Slamet menyanggupi dan segera mempersiapkan motor pariyoh.
" Slamet mau kemana? " tanya Mey Lin yang baru datang
" Beli ikan mbak... Ikan laut..." jawab Slamet
" Oo.. Ini aku tambahin. " ucap Mey Lin samvil menyerahkan uangkepada Slamet.
Tak lama kemudian Slamet dan Kubil sudah meluncur ke bandar ikan untuk berbelanja.
Tak lama kemudian terdengar suara seseorang mengucapkan salam. Kami menjawab salam tersebut dan Vilda bergegas menghampiri.
Terdengar percakapan singkat lalu Vilda mempersilahkan orang itu masuk
" Bun... Dari SKE datang. " ucap Vilda
Kami menghampiri staff dar SKE cosmetics. Dan ia menjelaskan bahwa ia membawa produk endorsement u tuk istriku dan ketiga gadisku.
" Nah. Kalo gitu. Mas Toto saya minta bantuan. Kami akan kumpul di teras depan. Terus mas Toto datang dengan mobilnya lalu menyerahkan produk. Ini script obrolannya ya mas..." ucap Dinar.
Aku lumayan amazed karena Dinar mampu menangkap momen. Istriku dan ketiga gadis kami berganti pakaian dengan pakaian rumahan. Bukan pakaian mewah tapi bersih dan rapi.
Dinar mengarahkan kami untuk duduk dan seolah sedang benar benar santai di akhir pekan.
" Okay... Kamera rolling... Action.." ucap Dinar
Lalu adegan adegan seperti yang di rancang Dinar mengalir.
" Cut.!! bu Rani ekspresinya ngga terlalu over expect kaya gitu bu. " ucap Dinar. Lalu ia mengarahkan agar Rani bisa santai.
" Okay take 2.. Camera rolling... Action...!" ucap Dinar
Adegan kembali berjalan. Sekali ini berjalan mulus tanpa harus retake.
" Cut. !" ucap Dinar
" Okay.. Let's wrap..." tambahnya
" Hah.. Lu main michat ya? Maen bungkus.." ucap Budi
" Maksudnya kita sudah selesai pak Budi. Tinggal editing sama tayang.. " ucap Dinar sambil tersenyum
Yang lain bertepuk tangan. Toto menyerahkan salinan DO untuk kami. Lalu ia pamit. Tak lupa kuberi ia sekedar rupiah untuk rokok dijalan
" Wah. Bapak. Wadduh nanti saya kena SP pak.." ucapnya
" Udaah. Ambil aja. Kalo lu ngga ngomong otang kantor ngga akan tau.." ucap Cipot.
" Baik pak.. Wadduh. Makasih ni pak..." ucap Toto. Istriku berpesan pengiriman berikutnya agar membawa staff wanita. Terutama Beauty advisor. Dan Toro akan menyampaikan kepada Lastri. Akhirnya Toto pun berlalu dengan mobilnya.
Dinar melakukan editing menggunakan laptop inventarisnya.
3 set hadil editing ia tunjukkan. Ketiga hasil yang ditunjukkan Dinar sama bagusnya. Membuat kami makin galau.
" Usulan Dinar kita pake yang pertama. Kesannya natural dan ngga terlalu iver exposure. Kalo diliat dari frame yang dibutuhkan ini udah mewakili kondisi before using product. Mohon maaf karena kondisinya masih pada belum mandi. Jadi kesan naturalnya dapet bu. Set ke 3 buat edisi kocak. Karena saya liat pak Herlambang wajahnya cukup unik. Nah nanti after first using. Kita buat yang lebih ceria lagi.." papar Dinar.
" Ya Sudah.. Kamu upload dan publish ya. Konsekuensinya semua medsos yang bunda dan kalian punya harus share sama Dinar" ucapku
Ucapku memberi penjelasan.
" Nah kalo gitu. Dinar cari 2 orang lagi buat handle medsos. Soalnya ngga hanya bunda dan kalian yang butuh. Perusahaan juga ternyata perlu." paparku
" Baik pak. Tapi kayanya masih bisa di handle sama Dinar. Cuman kalo bapak memang ingin kualitas yang fokus. Dinar akan ajak adik dan shabat Dinar pak. Statusnya freelance aja biar ngga beban ke perusahaan. " usul Dinar
" Kalo freelancer saya ngga setuju. Jadi tawarin sama mereka full time job.." jawabku
Dinar memahami arah tujuanku meminta personil darinya.
" Okay.. Dzuhurnya bisa lewat nih kalo kita terlalu fokus ngobrol... Hehehe..." ajakku
Serentak kami bangkit dan bergegas untuk shalat.

Sabtu, 15 Januari 2021, 13:11
Kami selesai melaksanakan ibadah dzuhur.
" Dinar... Kamu nginep dulu malam ini. " perintahku
" Ooh. Baik pak..." ucap Dinar. Lalu ia menelepon seseorang yang kuduga adalah pacarnya.
Hasil video yang sudah diupload memberikan hasil.
" Raniii... Di endorse ya..?" tanya Tina sahabat sewaktu kuliah
" Iya. Sama kakak adik dan keponakan aku juga..." jawab Rani
" Iii.. Pada cantik cantik.. Itu yang bule juga..." sambung Tina
" Bu Rani... Aku mauu..." ucap Tresna
" Hehehe . Boleeh..." jawab Rani singkat
Lalu Vilda juga sibuk menjawab komen di medsosnya. Wajahnya berhias senyuman bangga.
" Uwaa... Cici harus jawab apa? " tanya Cici
Lalu ia memperlihatkan sebuah akun makanan cemilan khas kekinian yang menawarkan endorsement kepadanya.
" Hmm.. Ya sudah jawab sama Cici kaya gini. Terimakasih atas kepercayaannya untuk detailnya silahkan ke kantor dan menemui manajer saya... Alamat akan di dm. " ucapku
Cici menuruti ucapanku.
" Wa pihak dia minta no hp tante Nana.." ucap Cici. Yasna sigap memberikan no hpnya dan Cici meneruskan melalui dm.
Obrolan santai berlanjut.
" Ooh.. Baik mbak. Besok aja ketemuannya. Jangan lupa telepon dulu sebelumnya.Saya shareloc alamat kami nanti." jawab Yasna
Lalu ia memeluk Cici.dari belakang
" Hmm... Lucky Jade Princess... Mmwah.." ucapnya sambil mencium pipi Cici
" Emang kenapa na? " tanya istriku
" 10 jutaaa... " ucapnya
" Aa... Mmwh... Jangan boros ya sayang.." ucap istriku penuh sayang seperti ke anaknya.
" Kan uwa gara garanya..." jawab Cici sambil tersenyum
" Kok uwa...?" tanya Terry
" Iya Watey... Karena Cici diajak endorse kosmetik sekarang Cici jadi dapet lagi... Hehehe..." jawabnya polos dan lucu
" Pokoknya Watey sama Wabud minta kamu jangan lupa pesan Waiki sama Wapit..." ucap Terry
" Iya wa. Alhamdulillah nanti Cici bisa danain sendiri pelatihan Untuk olimpiade sains" ucapnya riang
" Oo.. Iya iya..Uwa ngedukung..." ucap istriku sambil memeluk Cici
" Mmmmwh.. Anak cerdas.. Mmmwh.. Putri gioknya uwa.. Mmmwh... Si cantiknya uwa..." ucap istriku
" Tante Eka sama tante Rina mah minta ngerasain produk makanannya aja aah..." ucap Eka
" Boleh ateu.. Dikirim kalo ngga salah sama produsennya..." jawab Cici
Istriku memelukku hangat sambil tersenyum cantik.
" Punten bu. Untuk unboxing produk kita shoot abis ashar. Bajunya harus tetap sama ya... " ucap Dinar.
" Okaay..." ucap Istriku, Rani Vilda dan Cici.
" Untuk back ground narrator boleh ngga saya minta bantuan bu Terry? Karakter vokalnya pas soalnya. " ucap Dinar.
" Okey.. Siap..." jawab Terry sumringah
Lalu Dinar menyerahkan script yamg ia buat untuk shootimg sore nanti.
Terry membaca isi script yang diberikan oleh Dinar
Lalu ia sedikit mempraktekkan apa yang tertera didalamnya.
Setelah shalat ashar semua yang terlibat dalam pembuatan konten bersiap dan terry diminta menggunakan klip on.
" Ok. Unboxing scene 2 frame 1 take 1. Caamera rolling... Action..." ucap Dinar
" Haai.. Hari ini kami akan unboxing produk SKE Cosmetics. Nah kalian pada penasaran kan gaes... Yuk kita geber aja.." ucap Terry di klip on
" Cut. ! Perfect..." ucap Dinar
Lalu ia mengarahkan istriku untuk membuka dus dan seolah terpukau dengan isinya.
" Scene 2 frame 2 take 1. Camera rolling.. Action.." ucap Dinar
Istriku menjalankan permintaan Dinar. Begitupula Rani Vilda dan Cici
Wajah sumringah dan bahagia yang mereka tampilkan begitu natural. Dan ngga dibuat buat.
Terry masih melakukan Narasi dengan membacakan daftar produk yang diterima oleh mereka. Adegan demi adegan berjalan lancar. Setelah beberapa saat...
" Cut... Okay...." ucap Dinar
Lalu ia memperlihatkan raw materialnya kepada istriku.
" Waah bagus ih baguus..." ucap istriku
" Kalo memang boleh di edit ibu bilang... Ok. Let's wrap..." ucap Dinar
" Okay.. Let's wraaap..." ucap istriku girang diikuti oleh Rani, Vilda dan Cici
Yang lain bertepuk tangan.
Lalu Dinar menjelaskan schedule malam ini sampai 1 minggu kedepan. Tak lupa ia membagikan schedule tersebut dalam bentuk soft copy.
" Alhamdulillah.. Beres Scene 2 Unboxing. Sama Dinar mau di up pak." ucapnya sambil melakukan editing.
" Kamu Sutradara nya. Saya hanya ikut aja..." jawabku
Lalu ia meneruskan proses editingnya.
Tepat jam 17:00 ia selesai uploading. Dan hasilnya ia meminta kepada semuanya untuk melihat di sosmed. Ternyata hasilnya luarbiasa.

Sabtu, 15 Januari 2021, 17:13
Akhir pekan yang berbeda. Karena ada kegiatan shooting dan beberapa kegiatan lainnya.
" Hmm.. Coba tiap hari ada shooting..." ucap Johan
" Mau shooting paan lu..?" tanya Budi
" Apaan ke... Jangkrik petarung misalnya.. Eh Nar... Saya punya koleksi Betta Fish..." ucap Johan.
" Ikan apaan itu pak? " tanya Dinar bingung
" Cupang.. Cupang... Aah lensa wide angle.." kecam Johan
" Hahaha... Kenapa elu Jo...?" tanyaku
" Hehehe... " tawanya. Ia terlihat relax dan bisa melupakan bebannya sementara. Ini membuatku lega.
" Gua pengen si Marble dan si Ruby dibikinin short movie juga.. Bisa ngga nar? " tanya Johan
" Bisa aja pak.. Kita bikin simple aja make kamera hp. Nanti Dinar kasih liat contohnya..." jawab Dinar
Aku gembira mendengar jawaban Dinar. Dengan demikian suasana relax yang dibutuhkan Johan bisa direalisasikan. Dan itu berarti akan berpengaruh besar untuk kondisinya.
" Bang... Bang.. Fuuuhh... " ucap Johan
" Oh.. Eh... Elu makanin petai ya?? " tanyaku agak sewot
"" Dikit... Itu gua pengen ngambil cupang dulu.. Boleh ya...?" tanya Johan
" Ok.. Tapi yang Jalan anak anak aja.. " jawabku.
" Siiip... Hehehe..." jawabnya sambil nyengir
Isteiku memperhatikan caraku mentreatment Johan. Dan ia tersenyum haru saat melihat binar kegembiraan di mata Johan. Isteiku merasa optimis Johan akan melewati fase sulit setelah di lukai orang. Dan kami berkomitmen bahwa Johan ngga sendiri. Kami akan ada disampingnya.
" Mas.. Kalo melihara cupang, itu kan biasanya sama.pakannya tho.. Nah.. Aku ada pakannya... Buanyaaak..." ucap Herlambang.
" Pakannya apaan... Jangan memperkeruh situasi.." ucap Budi
" Hmm... Mas Budi under estimate sama saya. Gini gini dulu saya pernah ternak ikan..." ucap Herlambang agak sombong
" Ikan apaan? " tanya Budi
" Ikan Cethol..." jawab Herlambang dengan wajah polos.
" Hahahaha... Ikan cetol mah ngga usah diternakin.. Di selokan juga banyak... Hahaha..." ucapku diiringi tawa Johan tertawa sambil memegang kepalanya.
" Lu mah.. Gua yang ternak kadal meksiko aja ngga ruwet.. Hhh..." ucap Budi kesal
" Eh bas... Lu tau kan warna biru tua sama biru muda? " tanya Budi tiba tiba.
" Ya tahu lah mas... Emang kenapa tho ?" tanya Herlambang
" Biru muda sama biru tua beda umurnya berapa tahun ya? " tanya Budi
" Hadduh biyung... Haah... Biru tua itu lahir bulan Jumadil ngacir 1721. Hlah Biru Muda lahir Bulan Haji 1746. Puass?? " jawab Herlambang agak kesal
Budi ngakak melihat Herlambang emosi.
" Hahaha.. Iya iyaa.. " jawab Budi sambil ngakak
Rani yang sedang memelukku dari belakang tak bisa menahan tawanya. Sementara istriku tertawa sambil memukuli lenganku
" Mas.. Ini pertanyaan sejarah... Seriusan ya... Perang Apakah yang berlangsng paling singkat di dunia? " tanya Revka
" Hmm.. Gini ini kalo pelajaran sejarah tidur terus... Perang paling singkat itu perang Diponegoro..." jawab Herlambang yakin
" Beneraaaan? " tanya Cipot
" Hlah iya tho.. Berlangsung mulai 1825 sampai 1830. Hanya 5 menit..." jawabnya santai
" Hey bangsat koh... Itu tahun.. Tahun... Bukan jam.." protes Dennis
" Nis.. Jam 6 sore dalam format 24 jam dibaca sebagai jam..." ucap Herlambang
" 18.. Iya tapi seng seperti itu koh.. " ucap Dennis gagap karena argumennya dipatahkan dengan mudah
" Sabar Nis. Kita hidup di dunia ini akan banyak dapat cobaan. Kadang saya juga sampe bingung mau coba yang mana dulu ya yang agak enak..." ucap Herlambang sambil mengusap bahu Dennis
" Ahahahaha... Hahahaha... Haddooh... Haddoh.." suara Nirina terdengar. Ia merapatkan pahanya karena ia ngompol
" Hlooh kaaan... Udah ada yang basah lagi..." ucap Herlambang kalem
Selain Nirina ternyata Kania bernasib sama. Legging yang ia pakai kuyup oleh ompol!
" Sudah... Sudah.. Kita siap siap maghrib. Kania sama Rina mandi sana..." ucapku masih sambil tertawa.
" Iyaa.. Hahaha... Hahaha..." ucap Nirina lalu ia melangkah menuju kamarnya untuk mandi.
Eka yang bersandar diantara paha istriku ikut bangkit dan melangkah menuju kamar.
" Nong mandi dulu gih.." ucapku
" Eerrhhh.. Sebentaar..." ucapnya manja sambil menggeliat
" Hmm.. Hmm.. Hmm.." ucapku
" Mmmwh.. Mmwh " Rani berdiri lalu mencium pipiku dan pipi istriku. Yang kami sambut dengan senyuman
Akhirnya satu persatu anggota keluarga sudah siap dengan perlengkapan shalatnya.
Kumandang adzan terdengat merdu mendayu. Memanggil segenap ummat untuk melaksanakan kewajiban kepada sang Khaliq.
Demikian pula kami. Tak ingin kami melewatkan sesi kedekatan kami dengan sang Kuasa. Dimana keluh kesah dan pinta bisa kami sampaikan kepadaNya.
Selesai shalat...
" Bas iwak wis bersih? " tanyaku
" Sampun pak... Dibersihi karo koncoku ning bandar. " jawabnya.
Kulihat ikan ikan itu sudah dibacem. Aku yakin bibi yang melakukannya.
" Yowis bas.. Mulai ae..." ucapku
" Ok boss.. " jawabnya kocak
Aku ke dapur mengambil bumbu untuk samval kecap. Dan kulihat cabai rawit, cabai merah, tomat dan bawang merah sudah tersedia
" Iku lho nden bagus. Bumbune wis ta pisah. Tinggal ngerajangi ae..." ucap bibi.
" Mmm.. Suwun bii" ucapku sambil memeluknya. Bibi membalas dengan tulus

Sabtu, 15 Januari 2021, 18:21
Semua anggota keluarga berada di teras rumah sambil melakukan kegiatannya. Aku asyik mengiris bumbu untuk sambal kecap. Sementara Mey Lin dan tata asyik bergurau dengan Dinda dan Kania juga Iandi.
" Hmm.. Makin cakep aja..." ucap Rexy kala melihat video Rani dan istriku
" Hehehe.. Irex.. Akhir bulan aku mau pulang..." jawab Rani
" Iya ntar disampein ke Ibu..." jawab Rexy
" Ran elu di Endorse sama kosmetik? " tanya Ringgo
" Iya.. Sama teteh aku juga.." jawab Rani
" Beruntung banget elu Ran. Gua denger dari sodara gua yang kerja disana elu dimanja banget ya sama owner ? Terutama istri dan kakak perempuannya..." tanya Ringgo
" Hehehe.. Alhamdulillah. Mereka sayang banget sama aku..." jawab Rani
Dan beberapa komen lainnya
Akhirnya setelah menunggu dalam penantian yang lumayan. Ikan bakar matang juga.
" Misi... Misi... " icap Cipot dan Revka yang membawa ikan bakar
Serentak kami memberi jalan sambil mencuri lihat ke dalam wadah
" Uuummmh... Sedaap..." ucap Eka
Tak butuh waktu lama untuk mengumpulkan mereka termasuk bibi. Bahkan Johan terlihat bersemangat.
Suara kami riuh rendah.
" De rahma.. Abis makan kirim ini ke rumah ya..." ucap istriku sambil memisahkan ikan kerapu tikus untuk bu Ibrahim
" Iya teh..." jawab Rahma sambil menikmati ikan bakarnya
" A... " ucap Rani kepadaku
Kusiapkan suapan untuknya. Lalu kusuapi ia
" Hlah.. Bu Rani.." ucap Dinar kaget
" Dikantor galak dan tegas.. Disini mah 180° bedanya..." jawab Cipot
" Ooh... " Dinar terheran heran
" Ciciii.. Ini a dulu..." istriku mengejar si putri giok kesayangan
" Hlah.. Ci kamu masih disuapin mama kamu? " tanya teman Cici yang sedang video call dengannya
" Ini uwa aku.. Suaminya kaka papa aku... " jawab Cici
" Iya.. A dulu. A... " bujuk istriku
Sesuap masi amblas di mulut mungil Cici
" Enak banget Ci.. Mama papa kamu ngga ada ada mereka yang jagain kamu. Eh Ci... Gimana soal pertanyaan aku kemaren? " tanya kawan Cici
" Ii.. Aku belum boleh sama uwa aku.. Aku juga mau fokus sama pelajaran danpekerjaan aku..." jawab Cici
" Hmmm... Ngga boleh dulu... Cici masih terlalu muda..." jawab Revka
" Oh... Wadduh.. Itu siapa Ci? " tanya kawannya
" Om Revka... Om aku... Dia galak... Kemaren abis ngehajar puluhan preman..." jawab Cici mulai ketus karena bete ditanya soal pacaran
" Ooh.. Iyah.. Iyah.." jawab kawannya mulai takut
" Udah dulu ya aku mau makan. Uwa aku udah melotot..." jawab Cici sambil mengakhiri percakapan
" Hih.. Sebel.. Masih kecil ngajak pacaran.." omel Cici
" Yasudaah... Kalo kamu ngga mau ngga isah ngomel. Nanti kamu bilang aja langsung sama dia baik baik..." hibur istriku
Tak terasa kami menghabiskan banyak ikan dan nasi hingga kekenyangan.
Seperti biasa aku memberikan terapi sugestif untuk istri dan adik adikku.
Setelah beberapa saat istriku membawa jamu untuk Cici buatan bibi
" Nih minum dulu..." bujuk istriku
" Aa.. Ngga ah... Pahit waa.." rengek Cici
" Ngga nak.. Ini ngga pahit. Udah di tambah madu... Minun ya nak..." bujuk istriku
CIci manut
" Hmmm. Enaak..." ucapnya
Sebuah kecupan mendarat di keningnya
Obrolan dan candaan berlanjut hingga tengah malam. Bahkan Ajeng pun ikut begadang.
Hingga akhirmya satu persatu dari kami mulai terlelap.

Sebuah pencapaian bukanlah prestasi
Bila tanpa dilandasi keimanan
Prestasi hanya bagi para pejuang tangguh
Yang memiliki mental kuat dan ketaqwaan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd