Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Kirang sreg abi mah kang kana G2 na hehe..

Nuju kukumpul hyng SPR-2 cal7.62 na abi mah 🙏🙏😁😁
Ss-3 kumaha mang, nu sharp shooter Sarua jeung AK, make 7,62 oge da.
Lumayan hampang. Atau komodo series ti bekasi (Jabar oge, hidup Jabar 😎😀), tampilan na jiga m-4 carbine style, tapi 5,6 hehehe
 
Minggu, 9 Januari 2021, 16:02
Istriku bangun dari tidur...
" Mmmh... Mmmwh... Mmmwh.. Yah... Ashar dulu yo..." ucapnya membangunkanku
Aku membuka mata dan menoleh. Kulihat senyuman cantik istriku.
" Mmmwh... I Love You bunda..." icapku balas menciumnya
" Mmm... Hkkngmmm bububu.." suara mungil bidadari kami memancing perhatian
" Ouuh.. Cintanya bunda sudah bangun... Mmmwh.. Mmmwh... Mmmwh..." suara istriku menciumi Ajeng
" Aaa... Hehehe... Bububu.. Nah.. Nininih..." ucapnya
" Oo.. Ajeng mau ibak sama tante Nah...?" ucap istriku
Ajeng mengangguk lucu sambil tersenyum
Lalu istriku memanggil Nenah dan meminta bantuan untuk memandikan Ajeng.
" Noong... Hey.. Bangun yu.." Ucap istriku
Rani terbangun dan memandang kami dengan tatapan mata sipitnya yang manja. Pelukan hangat istriku dibalasnya dengan pelukan manja.
" Sipp... Langsung bangun dan ngga ngemot..." ucapku. Sebuah kecupan hangat kuhadiahkan dikepalanya
Aktivitas kami berlanjut dengan ibadah ashar dan mandi sore.
Istriku tampak segar setelah mandi dan bersalin pakaian. Pakaian casual yang benar benar santai memancarkan pesonamya. Kami menikmati suasana sore di teras depan.
" Assalaamu'alaikum... Paket..." ucap seorang kurir
" Untuk siapa mas ?" tanya Vilda
" Untuuuk... Ibu Cecilia Himawan....: jawabnya grogi setelah disapa Vilda
Aku tersenyum melihat tampangnya.
Vilda menerima paket yang diantarkan dan memberi sekedar tips untuk kurir tersebut.
" Makasih mbak.. Makasih..." ucapnya giramg
Setelah itu ia pamit melanjutkan pekerjaannya.
" Paket apa Bun? " tanyaku
" Piyama.." jawabnya
Lalu ia dan Rani membuka paket tersebut
Tani mengeluarkan piyama couple pesanan istriku. Lalu ia bersorak girang melihat piyama pesanannya sesuai dengan keinginannya.
Para wanita asik ngobrol tentang kualitas dan harga barang pesanan istriku dan si bungsu. Vilda yang memesan piyama kaus pun tampak puas dengan barang yang tiba.
" Ngga ada yang dipake dulu yaa... Bawa ke laundry dulu..." istriku mengingatkan
" Iya teh.. " jawab Rani Dengan wajah ceria
" Buun.. Kok ngepress ya..." keluh Vilda
" Vildaaa... Punya aku gombrang... Tukeran mau ngga..." ucap Dinda
" Liat coba..." pinta Vilda.
Lalu keduamya masuk kamar dan saling bertukar. Ternyata setelah ditukar ukurannya pas. Dan mereka sepakat bertukar piyama.
Vilda membawa piyama nya untuk di kumpulkan dengan yang lain dan dicuci di laundry.
" Mmwh... Ayah makasih ya.." ucap istriku bahagia sambil mencium pipiku. Kujawab dengan senyuman dan belaian dikepalanya
" Abang.. Makasih ya bang... Teh... " ucap si Bontot sambil memeluk kami
" Nurut ya nong... Kanyaah abang sama teteh.." ucapku sambil mengusap rambutnya
" Iya..." jawabnya sambil tersenyum imut
" Obatnya sekali lagi..." ucap istriku mengingatkan
" Teteeh.. Kenapa ingeeet...." rengeknya
Kami puas ngakak memdengar rengekannya
" Ayah bunda makasih yaa..." ucap Vilda sambil memeluk lengan kami berdua. Aku mengangguk
" Jangan gede adat.. Jangan gampang nampiling orang.." ucapku. Vilda tertawa memdengarnya
Dinda melakukan hal yang sama kepadaku.
Obrolan santai terjalin himgga waktu maghrib tiba.

Minggu, 9 Januari 2021, 18:27
Kami telah selesai melaksanakan shalat maghrib.
" Pengen meat bowl..." ucap Rani sambil memeluk istriku.
" Masa makan daging malem malem..." ucao istriku
" Nanananan... Hkkng... " ucap Ajeng dengan wajah cemberut lucu
" Iih... Ngga... Ateu ngga makan daging..." ucaonya sambil mencium gemas keponakannya.
Jeritan Ajeng terdengar diiringi tawa renyah darinya.
Istriku membuatkan meatbowl untuk si bungsu. Sementara Ajeng asik bercanda dengan Rani
" Nah.. Nah.. Nah.. Mau ngapain Ajeng..." ucap Rani saat ajeng berusaha nungging. Rani mengawasi dan menjaga keponakannya agar tidak jatuh..
" Horee.. Ajeng udah bisa nungging... Sebulan lagi onggong onggong ya nak..." ucap Sari
Ajeng nyengir memamerkan giginya yang baru tumbuh. Tak lama istriku sudah menyuapi si bontot. Sekaligus merayunya agar mau meminum obat.
Eka dan Nirina larut dalam situasi ini walaupun tak berkata sepatahpun.
" Eh.. Ka... Si Bancet ngasih sebuah kode 5525-370 SDB Bank Mandira. Sama Vilda dilacak dan memang itu SDB di bank itu. Bisa ngga kita minta bantuan ngebuka SDB itu ka..." ucapku
" Hah??? Jadi.. Hmmm... Beneran dugaan aku... Johan menyimpan ditempat yang aman... Hhffft..." ucap Nirina lega
" Emang apaan isinya? " Tanya Budi
" Sepertimya sebuah dokumen.. Atau yaa... Seperti itulah... Yang isinya akan menjerat Keluarga Choirul Ismail ke.penjara..." ucap.Eka
" Hmmm... Bagaimana kalo kita susun seperti ini..." ucap Eka. Lalu kami terlibat dalam.sebuah diskusi sambil sesekali ada perdebatan ringan walaupun tawa dan keisengan tak berhenti.
"Okay.. 3 hari dari besok sambil aku ngumpulin bukti..." ucap Nirina sambil memeluk lengan istriku.
" Tapi ayah..." ucao istriku agak khawatir
" Ini ngga sama dengan waktu grebek Ali atau Mirza. Kita make otak dan negosiasi bun..." jawabku
Istriku memahami dan setuju.

Minggu, 9 Januari 2021, 21:14
Aku dan istriku memasuki kamar.
" Hmmhh... Ayah..." istriku ingin bermanja
Kupeluk tubuhnya sambil kulepaskan kaus yang ia pakai. Juga trainingnya...
Saat itu ia hanya memakai pakaian dalam saja.
Buah dada sekal padat terbungkus BH warna krem lembut dan celana dalam sewarna menutupi memeknya yang tembem menggoda. Kuciumi bahu dan lehernya sambil memeluk tubuhnya dari belakang.
" Hmmm.. Hyaah... " desah istriku sambil mengenggam tanganku di bawah buah dadanya.
Kulepaskan BH yang menutupi buah dada itu dan mulai kuremas lembut sambil kupermainkan putingnya.
" Hmm.. Ayahhh.. " Desahnya....
Remasanku agak menguat dan.membuat desahan istriku agak kencang.
Nafasnya memburu sementara bibirmya menerima lumatan bibirku. Tangannya meraba wajah dan rambutku hingga akhirmya aku tak tahan dan begitu menginginkan istriku. Kulolosi pakaianku dan kulepas semua yang melekat di tubuh istriku.
Perlahan kuarahkan kontolku ke memeknya. Istriku kupepet ke tembok sambil memgarahkan kontolku ke belahan memeknya
Perlahan dan pasti kontolku melesak masuk kedalam memeknya
" Hmmhh... Aaaa... Ayaah..." racaunya
Tangannya menahan ke dinding kamar. Kugigit pelan bahunya
" Oiuh.... " desahnya sambil telapak tangannya menahan pada dinding.
Kukecup pipinya dan istriku menoleh...
Ku lumat bibirnya sambil menahan tangannya di dinding. Sementara pinggulku perlahan bergerak maju mundur
" Hmmhhh.. Mmmmwh... " deaahnya diantara lumatan bibir kami
Ku genjot pinggulku perlahan.. Rasa nikmat menjalari tubuhku.. Makin lama genjotanku makin cepat diiringi dengus nafasku
" Hhhaaa.yyah.. Hhhh.... Mmmh..." istriku mendesah diiringi suara beradunya pubisku dengan pantatmya yang bulat menghasilkan suara mirip tepuk tangan
Makin lama gerakan pinggulku makin cepat dan bertenaga. Kurasakan sesuatu yang nikmat menjalar dari.kontolku ke seluruh tubuh. Semenyara istriku menganga menahan deraan nikmat.. Bibirnya yamg indah tampak kian menggoda. Hingga....
" Hhhaaayaaah.... Oouuhh... Shammmpeeh... Hayaahh... Bhundhah shampee.." racaunya lirih
Sementara kocokanku semakin cepat... Hingga akhirmya muncratlah air maniku didalam memek istriku. Kudekap erat tubuh istriku yang masih gemetar akibat serbuan orgasme yang melemahkan sendi sendi tubuhnya. Deaah nafas kami berpacu bagai habis berlari sedemikian jauh.
Setelah semua reda. Ku bawa istriku ke ranjang
" Hyah.. Jangan dilepasin yah..." pintanya
Aku mengangguk dan mulai mendekap erat tubih indahmya yang tak tertutu .sehelai benang pun.
Bintang gemerlap dilangit
Membawa sejuta nuansa indah
Hantarkan kami yang mencinta
Dalam.peraduan nan membuai

Senin, 10 Januari 2021, 04:09
Aku terbangun sesuai kondisi jam biologis tubuhku. Kulihat istriku terlentang lelap dalam tidurnya. Aku berdiri perlahan agar istriku tak terganggu.
Kulangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mandi dan wudhu. Segar air subuh ini membawa semangat baru. Apalagi setelah Eka dan Nirina berjanji membantuku memecahkan masalah Johan. Segala sesuatunya tampak makin lancar. Dendamku pasti akan terbayar. Selesai shalat....
" Mmmwh... Mmmwh..." kulumat bibir istriku sambil kubelai memeknya.
"Mmh... Jadi basah.. " bisiknya manja dengan mata berbinar menatapku
" Subuh dulu ya bun.." ajakku
Isreiku menganguk dan bangun sambil minta di gendong ke kamar mandi.
Tanpa makan waktu kuikuti keinginannya. Selesai menggendong istriku kujenguk putriku yang masih nyenyak tertidur dengan posisi nungging. Kuambil kamera dan ku foto polah bidadari mungil sumber kebahagiaan kami.
Selesai ku foto ku kirimkan ke group.WA keluarga.
" Mmm.. Foto apa itu... Ya Allah.. My princess... Why you sleeping like that my angel..." ucap istriku sambil tertawa.
Tak lama kemudian Ajeng ku bawa turun agar kami bisa sarapan.
Sesampai di bawah kuletakkan bayiku ke box nya. Kusiapkan kopi tanpa gula yang menjadi favoritku sekarang.
Suara pintu terbuka terdengar dari kamar para gadis.
" Eumh... Eumh... Masih belum mandi...
?" tanyaku pada Vilda yang hanya memakai kaus dan celana ketat.
Ia menghampiriku dan memelukku
" Goeten morgen ayah..." ucapnya sambil memelukku
" Hmmmwh.. Goten morgen schat.. Kenapa belum mandi ? Udah shalat belum? " tanyaku
" Udah shalat.. Pengen minum terus mandi " ucapnya. Lalu ia menghampiri istriku..
" Bundaa... " ucapnya manja sambil memeluknya
" Mmmwah.. Minum dulu nih... Terus mandi.. Eh pake pakaian casual aja.. Kita ngga kekantor..." ucap istriku sambil menjelaskan rencana kegiatan hari ini. Vilda mendengarkan sambil masih memeluk bundanya. Sesekali pertanyaan diajukan dengan nada dan gaya manja yang dijawab dengan penuh sayang oleh istriku.
" Hayo cepetan mandi... Mmmh..." ucap istriku sambil mencubit pipi Vilda gemas
Tak lama Rani keluar dengan memakai pakaian tidurnya. Ia sudah selesai mandi dan sempat memeluk Vilda dan saling ledek antara kedua gadis muda itu dengan diiringi tawa mereka
" Hmm... Bungsuku.. Sini..." panggil istriku
Rani menghampiri istriku dan memeluknya erat.
"Mmmwh... Mmmwh.. Si manja... Mmmwh.. Kesayangan... Mmmwh.. Jangan sakit lama lama ya... Sesih teteh liat kamu sakit..." ucap istriku sambil menciumi Rani
Budi keluar kamar dalam keadaan hampir rapi. Terry menyusul dibelakangnya.
" Mmm... Pagi....." ucao Terry
" Haai... Eh.. Ini pancake buat Budi... Tinggal lasih topping " ucap istriku
Terry menghampiri istriku dan terlibat onrolan ringan.
" Cuy... Gua ke rumah sakit cek Johan sama si Nong..." ucapku
" Okay... Eh itu si Dhilla minta dibawain makanan..." ucap Budi
" Okay... Ntar lu jadi ketemu sama pihak Bestari? " tanyaku
Lalu kami terlibat obrolan pekerjaan yang lumayan hangat hingga tak sadar kalo Eka dan Nirina sudah ada diantara kami.
" Teh..." ucap Eka
" Hmm... Kesiangan yaa..." goda istriku
Eka memeluk lengan istriku. Sementara Nirina menyiapkan makanan untuk Eka dan dirinya.
" Bun... Mau.." ucap Vilda. Istriku menyuapi Vilda dengan sepotong pancake yang ia buat untukku
" Ya Allah Vilda... Anak gadiskuuu... Ini baju bisa ada noda kuning kaya gini..." ucap istriku sambil menelisik kemeja putih milik Vilda.
" Iya Bun... Kemaren aku nyuci di mesin.. Tapi lupa disatuin sama yang berwarna.." ucapnya
" Beres sarapan ganti ya..." ucap istriku
Vilda mengangguk sambil menyeruput kopi milik Budi.
" Vil... Lu juga check up aja... Toh buat mengetahui kondisi doang..." ucap Budi
Terry dan istriku merespon ucapan Budi dan menelepon Alline agar membantu kami.
" Hknng... Bububu... Niiih..." suara Ajeng terdengar nyaring
" Oooww.... Sayangnya Bunda... Udah bangun tapi ngga nangis..." ucap isteiku spontan menghampiri dan menggendong Ajeng.
" Hehehe.... Mamamam..." ucapnya
" Ooo.. Ajeng mau mam...? Boleeh.. Sama bunda suapin yaa..." ucap istriku.
Lalu ia menyiapkan bubur bayi untuk Ajeng. Selama menyiapkan bubur Ajeng anteng dalam gendonganku.
" Ajeng.. Gigi mana gigi? " tanya Rani yamg baru keluar kamar dan berdandan semi formal.
" Hiiiyyy...." suara Ajeng sambil menyeringai lucu.
" Aaa.. Butuuut...." goda Vilda
Keriuhan menggema sesaat kala kedua gadis itu menggoda keponakannya.
Sementara setelah Vilda menyalin kemejanya dengan yang lain ikut menggoda Ajeng dan sesekali.menyuapi Ajeng dengan bubur bayi.
Satu demi satu perangkat anarki berdatangan. Ada saja perilaku mereka yang membuat kami tertawa. Hingga akhirmya kami harus berangkat menuju tujuan masing masing.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd