Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tetangga Kosanku Yang Cantik, Ternyata...

Menurut para suhu yang sudah baca, karakter mana yang paling kalian sukai?? (maksimal 2 pilihan)

  • Michelle (Misel)

    Votes: 433 46,5%
  • Mbak Bella

    Votes: 267 28,6%
  • Sindy

    Votes: 311 33,4%
  • Wulan

    Votes: 190 20,4%
  • Vebri

    Votes: 161 17,3%

  • Total voters
    932
ditunggu hu..
setiap baca cerita ente, entah kenapa seolah olah ane ikut terbawa kedalam ceritanya..
ngefans banget sama cara penulisan nya...
 
Update 35
Branch Manager



Gatau kenapa tiba-tiba ga mood buat bahas kejadian di ibu kota wkwkwk, jadi ane kasih side story dulu buat selingan aja ya hu hehehe...



Kisah ini terjadi disaat gw berumur 23 tahun, ketika sudah bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi besar di kota ini..


Dalam masa magang, gw selalu berusaha untuk mengerjakan semua tugas yang diberi oleh perusahaan ini dengan baik, walaupun gw tau tekanan dan tingkat kesulitan nya ini sudah bukan untuk mahasiswa lagi, namun seharusnya sudah sekelas programmer senior yang mengerjakan semua tugas - tugas yang diberikan ke gw ini.. Akan tetapi demi nilai yang memuaskan, gw melahap itu semua dengan lancar dan tepat waktu..


Bahkan gw tak menyangka, setelah masa magang ini selesai gw ditawari langsung oleh bu Ratna selaku Branch Manager (kepala cabang) untuk bekerja disini setelah lulus nanti.. Gw pun tanpa berpikir 2 kali langsung mengiyakan nya, walaupun gw juga diminta oleh ayah untuk memegang perusahaan nya namun itu urusan belakangan.. Yang penting sekarang gw harus lebih banyak cari pengalaman terlebih dahulu.


2 tahun pun telah berlalu


Tak terasa gw sudah bekerja disini selama 2 tahun.. Selama kerja disini gw selalu happy, walaupun kerjaan nya menguras otak karena selalu berhadapan dengan bahasa - bahasa pemrograman, namun gw tetap happy bekerja disini. Karena apa? Karena lingkungan kerja nya sangat baik bagi gw.


Bahkan ibu Ratna sang kepala cabang baik banget ke gw.. Dia sering menanyakan kabar gw, sering mendengarkan curhatan gw soal pekerjaan hingga persoalan cinta gw. Bu Ratna juga sering banget beliin gw makanan dan semuanya enak - enak, pernah juga sesekali bu Ratna ini memberi gw barang sebagai hadiah entah baju, jam tangan atau lainnya (tentunya secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain). Gw yang saat itu masih belum menikah tentunya selalu menyambut baik pemberian dia.


"Lumayan bisa menghemat pengeluaran hehe" pikir gw


Tapi sebagai cowok normal gw pun sadar.. Gw sangat mengerti kalau perilaku bu Ratna ini sudah sedikit diatas batas, gw seperti dianak emas kan oleh dirinya, dalam lingkungan kerja tentu itu bukan hal yang baik. Bahkan gw sempat diisukan kalau sebenarnya gw ini keluarga nya atau bahkan simpenan nya bu Ratna. Namun karena gw yang memang mudah untuk bergaul, gw pun langsung bisa akrab dengan hampir semua temen2 kerja disini. Yang mana menjadikanlah semua isu itu langsung lenyap begitu saja heheh.


Gw yang sekarang dimasukkan ke tim software engineer juga berkat dia. Gw yang memang basic nya seorang data analyst sungguh sangat senang ketika dimasukan ke tim ini. Memang sih jadi lebih banyak kerjaan yang gw hadapi, namun berkat masuk ke bagian ini pula gw jadi lebih banyak belajar dan lebih bisa mengembangkan ilmu IT yang gw miliki.


Hingga akhirnya gw merasa akhir - akhir ini bu Ratna malah semakin berani menunjukkan ketertarikan nya kepadaku. Dia sering membawa gw dalam perjalanan keluar kota sebagai asisten nya, dia juga mulai berani memegang tangan gw entah disaat kita dalam perjalanan bisnis atau di dalam kantor nya ketika sedang berduaan, bahkan dia sudah mulai berani mencium pipi gw hingga bibir gw..


Gw juga bingung kenapa bu Ratna semakin kesini semakin berani menunjukkan ketertarikan nya padaku, padahal saat ini posisi nya beliau sudah mengetahui kalau diriku ini sudah punya calon istri yang rencananya akan gw nikahi tahun depan. Entahlah gw juga bingung, padahal kalo dibilang gw ganteng? Enggak, keren? Juga enggak, kaya? Udah jelas gembel lah ya.. Memang hal yg paling sulit di dunia ini selain menjadi presiden adalah menebak isi hati wanita wkwkw.


"Entahlah ini rejeki atau bahkan cobaan buat hubungan gw, gw sendiri juga gatau" batinku

.
.
.

Sedikit menceritakan tentang bu Ratna...

Bu Ratna, sang branch manager sekaligus atasan gw ini sudah berumur 43 tahun (saat itu). Dia memiliki 2 orang anak, yang besar 20 tahun dan yang kecil 16 tahun.. Walaupun diumur yang sudah memasuki kepala empat, namun wajah nya masih sangat cantik dan tubuh bu Ratna ini masih sangat bagus, tubuh nya masih terlihat kencang, memang sedikit semok namun tidak gendut seperti ibu - ibu kebanyakan. Payudaranya yang besar menambah kesemokan tubuh bu Ratna ini, setiap orang yang melihat juga pasti akan memandang tubuh nya.


Walaupun dia menggunakan hijab, namun karena keseharian nya sering menggunakan pakaian yang cukup ketat sehingga sangat jelas menampakkan lekuk tubuh semok nya. Gw juga awalnya mikir bu Ratna ini janda karena sering berpakaian ketat, namun kenyataannya tidak, dia masih bersuami dan masih memiliki keluarga yang utuh.


Pernah juga gw tanya sambil bercanda kenapa dia memiliki tubuh yang bagus padahal sudah memiliki 2 anak, dia hanya menjawab sembari tersenyum kalau sering senam dan olahraga.

.
.
.

Namun semua perlakuan bu Ratna terhadap gw itu masih gw maklumi selama itu tidak mengganggu pekerjaan dan kehidupan gw, karena memang selama ini kita tidak pernah melakukan hal gila yang lebih dari sekedar ciuman.


Mulustrasi bu Ratna


Hingga akhirnya pada suatu hari gw kembali diajak bu Ratna untuk perjalanan bisnis ke Surabaya sebagai asisten atau tangan kanan nya.. Gw sebagai bawahan pun tentu tidak bisa menolak atas ajakannya itu karena memang sudah beberapa kali juga kita melakukan perjalanan bisnis. Beda nya, yg biasanya kita dalam melakukan perjalanan bisnis lebih dari 2 orang namun kini gw hanya berdua saja dengan bu Ratna.


Singkat cerita, kita ketemuan di stasiun kereta subuh - subuh karena memang bu Ratna memilih keberangkatan kereta yang paling awal.. Kita ini berangkat sehari sebelum acara jadi bisa kita manfaatkan hari ini untuk istirahat atau jalan-jalan sebelum bekerja besok.


Dari kejauhan gw lihat bu Ratna sedang duduk di kursi tunggu sebelum boarding tiket, bu Ratna saat ini memakai kemeja warna krem (cream) agak ketat, rok lipat panjang warna hitam dan jilbab hitam. Dia juga membawa koper berukuran sedang, biasalah cewek apalagi ibu - ibu kalo bepergian pasti rempong padahal cuma sehari dua hari doang haha. Melihat itu, gw langsung hampiri dia yang lagi duduk sendirian sambil bermain hape.


"Halo bu" sapa gw sambil menepuk pundak kiri dia

"Eh Dika, kamu pagi - pagi gini loh ngagetin" bu Ratna sedikit terkejut atas kedatangan gw namun langsung memegang tangan gw yang berada di pundak nya

"Hehe maaf bu becanda" gw lepaskan tangan dari pundaknya

"Udah lama bu?" tanya gw sembari duduk disamping kiri bu Ratna

"Nggak kok ini baru 5 menit paling" jawab nya

"Oalahh.. Eh ibu udah cetak tiket nya blm? Kalo blm sini sekalian" tawar gw

"Belum nih, tolong ya" bu Ratna memberikan hape nya ke gw


(btw jika berduaan atau lagi diluar kantor memang selalu bicara sesantai ini.. Jadi tidak terkesan seperti bawahan dan atasan, namun gw tetap harus sopan dengannya)


Setelah mencetak tiket, gw pun kembali duduk di samping kirinya.


"Makasih ya" bu Ratna tersenyum setelah menerima hape dan tiket yang sudah gw cetak

"Eh ini aku beliin kopi loh barusan, lupa tadi" ucap bu Ratna sembari memberikan gelas kopi panas dari samping kanan nya

"Wih makasih ya bu, jadi enak hehehe"


(Loh kok manggil aku kamu? Iya seperti yg sudah diceritakan, semakin kesini bu Ratna semakin berani sehingga cara berbicara nya pun ikut berani manggil aku - kamu bahkan sesekali manggil gw 'sayang', padahal udah gw larang tapi dia tetep kekeuh tak mau mengubah panggilan nya ketika kita berduaan atau di luar kantor)


Tak berselang lama pengumuman untuk kereta segera tiba pun datang, kita berdua langsung boarding dan masuk ke salah satu peron untuk menunggu kereta nya. Beberapa menit kemudian kereta pun datang, kita berdua langsung bergegas memasuki salah satu gerbong eksekutif lalu duduk bersebelahan. Beberapa saat kemudian kereta berangkat meninggalkan kota kelahiran gw ini..


(untuk gambaran)



Di perjalanan gw duduk di pinggir lorong dan bu Ratna di dekat jendela.. Tubuh bu Ratna nempel banget ke gw, karena hand rest tengah nya dia naikan sehingga membuat tubuh nya semakin nempel ke gw.


"Masih ngantuk bu?" tanya gw karena melihat dirinya yang nguap

"Iya nih Dik.. Kamu gak ngantuk emang?" sahut nya sambil menoleh ke gw

"Nggak bu, apalagi dikasih kopi sama ibu nih jadi melek hahaha"

"Yaudah kalo ngantuk tidur aja bu, lama juga kan perjalanan nya 7 sampai 8 jam" ucap gw


Tak menjawab ucapan gw, bu Ratna langsung menyenderkan kepalanya di bahu kiri gw..


*Deggggggg*
Gw deg - degan tentunya karena baru pertama kali ini dia menyenderkan kepalanya di bahu gw, namun gw langsung mengalihkan pikiran yang enggak2 sambil main hape dan menyeruput kopi pemberian nya tadi. Beberapa saat kemudian, dia bergerak lalu merangkul lengan gw dan menggenggam telapak tangan gw.


Gw yang berniat protes namun langsung gw urungkan setelah melihat wajah cantik nya tidur dengan lelap.. Rasanya kayak gak tega aja gitu mengganggu tidur atasan gw ini. Mungkin jika ada yang melihat kita berdua gabakal tau kalau umur kita ini sebenarnya berbeda 20 tahun hahaha.


Akhirnya perjalanan selama hampir 8 jam pun kami lewati.. Selama di kereta tak ada henti - henti nya bu Ratna membuat deg - deg ser, karena sering memegang tangan gw, pipi gw, hingga paha gw sembari ngobrol. Untungnya gw masih kuat iman hehehe.


Pukul 13.00
Pas sampai di Surabaya, kami langsung menuju hotel yang sudah dibooking menggunakan taxi online. Setelah sampai dan check-in, kita berdua langsung ke kamar dengan bu Ratna tetap merangkul lengan gw. Sesampainya di kamar, gw sempet kaget karena kamar kita ini bersebelahan dan ada connecting door nya. Kenapa gw kaget? Karena semua urusan booking transportasi dan hotel dipegang bu Ratna, jadi gw gak tahu menahu soal ini.


(untuk gambaran)




Baru saja gw taruh tas dan duduk di pinggir kasur, gw langsung ditelpon oleh bu Ratna.


"Halo.. Buka kunci connecting door nya Dika" ucap nya

"Oh iya bentar bu" jawab gw lalu langsung mematikan telepon


Gw menuruti keinginan nya lalu langsung membuka kunci pintu tersebut dan langsung terlihat kamar bu Ratna yang tidak jauh berbeda dengan gw.


"Kok ambil yg connecting room sih bu?" tanya gw

"Ya gapapa biar enak aja kalo ada perlu apa2 gausah ketuk pintu lagi" jawab nya santai sambil memasuki kamar gw

"Waduh.. Yaudah deh bu" gw nunduk sambil garuk2 kepala yg tidak gatal

"Km kenapa sih? Gak suka sebelahan kamarnya bareng aku?" tanya bu Ratna dengan wajahnya agak kesal

"Eh eh enggak bu.. Gak gitu, siapa sih yg gasuka sama bu Ratna yang cantik ini hehe" terpaksa gw rayu biar dia gak marah

"Hu gombal, dah ah aku mau mandi dulu" sahut nya sambil tersenyum lalu kembali ke kamar dia


"Astaga ini gimana nihhh.. Masa gw bakal ngentot sama bos gw sendiri, gak deh gamungkin.. Umur kita juga kan jauh banget beda nya" pikir otak gw yang udah kemana-mana


Selagi bu Ratna mandi di kamar nya, gw mengabari Silvi terlebih dahulu lalu ikut mandi juga karena merasa letih dan gerah.. Sehabis mandi, gw keluar hanya menggunakan boxer dan bertelanjang dada. Namun betapa kaget nya gw melihat ada bu Ratna sudah duduk di pinggir ranjang, dia sudah ganti baju namun tidak menggunakan hijab nya dan menatap gw dengan tatapan yang penuh arti. Gw memang sudah pernah liat dia tanpa hijab, namun kalo ditatap begini apalagi habis mandi kek gimana gitu rasanya.


"Kenapa bu? Kok gitu banget ngeliatin saya?" tanya gw

"Gapapa kok, emang gaboleh ngeliatin kamu doang?" dia tanya balik

"Hehehe gapapa sih bu.. Malu aja gitu diliatin bu Ratna, blm pake baju soalnya" jawab gw sekenanya sembari memakai kaus yang gw pakai tadi

"Badan kamu bagus gitu kok masa malu, aku suka" ucap nya sambil tersenyum dan terus menatap gw


"Aduhhh ngomong apalagi nih orang... Ngaceng dah gw lama - lama kalo digoda terus begini hahah" canda gw dalam hati


Memang waktu itu gw akui sudah mulai sering olahraga karena terpengaruh oleh Silvi yang sangat rajin menjaga tubuh nya.. Berat badan gw pun sudah membaik dibandingkan waktu jaman awal2 kuliah dulu.


"Bu Ratna mau pergi?" tanya gw sambil menghampiri nya

"Iya, cari makan yuk" jawab nya

"Oh boleh, mau di resto hotel aja apa keluar bu?" tanya gw

"Keluar aja sekalian jalan2 ya sayang.. Mwaahh" jawab nya lalu diakhiri ciuman di pipi gw

"Yaudah aku dandan dulu ya sebentar" bu Ratna berlalu ke kamar nya


Gw yang gabisa membantah perilaku nya hanya bisa tersenyum sambil geleng2 saja hahah. Akhirnya niat iseng gw pun muncul, gw pakai celana panjang terlebih dahulu lalu gw masuk ke kamar nya. Gw duduk di pinggir kasur sembari memandangani dia yang sedang dandan di depan meja sambil bercermin.


"Kamu ngapain sih Dika" ucap nya yang mulai risih gw pandangi haha namun tak gw jawab

"Udah dong jangan diliatin terus malu aku" bu Ratna menghentikan aktivitas berdandan nya lalu duduk di sebelah gw

"Hahaha maaf bu bercanda, ya lagian tadi ngeliatin saya begitu, saya liatin balik gaenak kaannnn" ledek gw

"Bales dendam nih ceritanya?" bu Ratna menyilangkan tangan dibawah payudara nya

"Hehe nggak bu becanda doang" sahut gw

"Halah gapercaya.. Tapi ada 1 lg yang blm kamu bales dendam" ucap nya

"Apa tuh bu?" tanya gw


Dia menepuk - nepuk pipi nya menggunakan jari telunjuk mengode cium pipi.


"Eh enggak bu gausah, ga berani saya" ucap gw lalu menunduk karena memang gw gaberani melakukan itu pada atasan gw

"Kok ga berani sih? Yaudah aku aja.. Mwahhhh" dia mencium pipi gw lagi


Karena pipi gw dicium lagi, reflek gw menoleh ke arah nya namun bu Ratna langsung mencium bibir gw.. Bibir dia langsung bergerak melumat bibir gw dengan lembut, entah kenapa yg tadinya gw sempat kaget namun kini terbawa suasana juga. Gw balas lumatan dia sehingga kita saling lumat dengan mesra, tak lama lidah dia ikut bermain dan langsung disambut oleh lidah gw. Kita saling hisap dan saling lumat di kamar hotel ini, nafas bu Ratna pun semakin berat diiringi lumatan nya yang semakin liar. Menyadari hal itu, gw langsung menghentikan permainan lidah kita berdua.


"Aduh bu ma.. maaf.. Saya kelepasan" ucap gw sedikit terbatah lalu menunduk


Gw memang sangat menghormati dia, gw merasa bodoh dan malu pada saat itu sampai bisa french kiss sama atasan gw sendiri. Memang dia pernah mencium bibir gw, namun itu kecupan biasa bukan saling lumat kayak tadi.


"Hihihi kamu lucu ya Dika" dia sambil tersenyum lalu mengelap bibir dia dengan jari

"Udah sana kamu tunggu sebentar ya, aku dandan dulu" lanjut nya kemudian berpindah ke meja tadi

"Iya bu" gw berlalu kembali ke kamar


"Astagaaa tolol bgt gw toloolll.. Kok bisa bisanya malah balas ciuman dia tadi, inget dia itu atasan lu Dika!! Terus lu juga punya Silvi!" gw sedang memarahi diri gw sendiri dalam hati


Beberapa saat kemudian bu Ratna datang dengan make up dan hijab yang sudah dipakainya..


"Hayuk" ajak nya sambil menarik tangan gw keluar kamar


Siang itu bu Ratna tak henti - henti menggandeng dan memeluk tangan gw sembari kita berdua makan dan jalan2 mengelilingi kota ini seperti seorang kekasih. Gw tak protes ataupun melarang perilaku nya karena gw juga udah beberapa kali menghadapi sikap dia yang seperti ini. Dia juga sempat membelikan gw baju dan sepatu sebagai hadiah buat gw, ngomong nya sih oleh2 buat gw... Udah kek jadi gigolo atau sugar baby ya rasanya? Wkwkwkwk.


Pukul 19.00
Setelah menghabiskan waktu berdua itu, kita kembali ke kamar masing2.. Gw mandi lalu keluar hanya menggunakan boxer seperti tadi, dan seperti yang udh bisa ditebak, bu Ratna lagi2 sudah ada di pinggir ranjang sambil kembali memandangi gw yang sedang ganti baju.


"Uwaaahhhhh capek juga ya Dika habis perjalanan jauh terus ditambah seharian jalan2.. Badan aku serasa pegel2" ujar nya sambil ngulet (menggeliat) lalu merebahkan badannya di kasur gw

"Iya bu lumayan juga" sahut gw

"Bu Ratna mau pijet aja? Kalo mau saya tanyain resepsionis ada layanan buat pijet gak" tawar gw

"Nggak deh Dik males ah, apa kamu aja mijetin aku mau?" tanya nya sambil duduk kembali

"Kalo ibu pengen nya gitu ya saya turuti, tapi saya gak biasa mijet loh bu jadi kalo genak ya mohon maaf hehe" papar gw

"Halah pasti enak kok, bentar ya aku ambil hand body dulu"


Bu Ratna berlalu ke kamar kemudian datang lagi hanya dengan menggunakan kimono mandi se lutut dan hand body di tangan nya. Dia memberikan hand body nya ke gw lalu langsung rebahan tengkurap diatas kasur gw.


"Ayo mulai.. Full body ya" perintah nya

"Eh i.. Iya bu" jawab gw sedikit gugup


Akhirnya gw pun mulai memijati kaki mulus bu Ratna, walaupun sudah berumur namun ku rasakan kulit betis nya ini masih kencang. Cukup lama gw pijat di kedua kaki bu Ratna hingga akhirnya gw beranjak naik ke area paha bawah nya, makin lama pijatan gw makin keatas paha dia.


"Bu maaf saya naikin dikit ya" izin gw sembari menyingkap kimono nya sedikit keatas

"Eh dilepas aja deh sekalian ya.. Tenang aku pake daleman kok" sahut bu Ratna


Dia tanpa malu melepaskan kimono nya lalu kembali tengkurap hanya dengan menggunakan cd dan bh. Gw tentunya menunduk tak berani memandangi bu Ratna ketika sedang melepaskan kimono nya. Setelah dia tengkurap, terlihatlah dengan jelas kulit tubuh bu Ratna yang putih mulus ditambah bongkahan pantat semok nya bikin perasaan gw campur aduk. Cd dan bh nya yang berwarna merah juga semakin membuat dirinya menjadi semakin menggairahkan. Gw sekarang ini berada di antara senang, takut dan sange menjadi satu.


Gw menuangkan hand body lalu kembali melanjutkan aktivitas pijatan tadi, tangan gw merasa lembut banget memijat paha atasan gw ini, makin lama pijatan gw semakin keatas hingga ke pangkal paha nya. Karena gw juga sudah mulai bernafsu, gw coba selipkan jari ke dalam cd nya sembari memijat (lebih ke meremas sih wkwk) kedua bongkahan pantat semok ini.


"Mmhhhh mmhhh" terdengar desahan2 tertahan pelan banget ketika gw meremas pantat nya.


Merasa puas bermain dengan bokong nya, gw kini pindah ke punggung dia, makin lama pijatan gw berubah menjadi hanya usapan saja. Gw angkat kedua tangannya lalu gw pijat bagian bawah ketiak nya, karena merasa terganggu ada bh yang menghalangi, gw pun mulai memberanikan diri.


"Bu ini bh nya dilepas aja ya, susah soalnya" izin gw

"Eh emm iya Dik buka aja" jawab bu Ratna


Setelah mendapat persetujuan, gw langsung buka pengait bh nya, tak lupa dengan tali nya juga hingga kini punggung bu Ratna terlihat mulus tanpa sehelai benangpun, sebagian payudaranya juga terlihat dari samping karena bh nya sudah terlepas. Gw ambil hand body lalu melanjutkan aktivitas yang sempat terhenti tadi, gw usap bagian bawah ketiak bu Ratna hingga menyentuh sebagian payudaranya yang meluber kesamping. Sangat empuk dan kenyal gw rasakan payudara bu Ratna walaupun hanya sebagian, gw terus menerus melakukan itu hingga desahan2 tertahan bu Ratna pun semakin terdengar.


"Mmhhhh Dika mmhhh mmhhh" desah tertahan bu Ratna seperti berbisik

"Iya kenapa bu? Sakit ya?" tanya gw yang mendengar suaranya menyebut nama gw

"Eh enggak Dik ssshhh udah terusin aja sshhh" jawab bu Ratna sembari mendesis karena tangan gw tetap memijat kedua bagian payudaranya dari samping


Mendengar bu Ratna yang mendesis begitu, nafsu gw pun mulai naik, tak terasa penis yang masih di dalem boxer gw ini sudah keras tegak berdiri tanpa gentar. Karena gw yang mulai bernafsu, gw pun kini mulai semakin berani.


"Bu, sekarang balik badan" perintah gw

"Iya sayang" sahut nya lalu langsung membalikkan badannya


Gw sempat terpana melihat apa yang ada di depan mata gw, tubuh bu Ratna sungguh putih mulus di depan mata gw.. Payudaranya yang besar hanya tertutupi bh yang sudah tidak karuan itu terlihat jelas dimata gw, bagian selangkangan nya pun bikin gw terpana, walaupun kulit di bagian lengan dekat ketiak nya terlihat sedikit mengendur namun itu sama sekali tak mengurangi kecantikan dan kemulusan tubuh atasan gw ini.


"Hey kok diem, hayuk dilanjutin" ucap bu Ratna dengan tatapan sayu yang menyadarkan gw dari lamunan


Gw pun kembali ambil hand body lalu memijat (mengurut) bagian samping perut bu Ratna, makin lama tangan gw yang kini sudah menjadi usapan itu makin keatas hingga kebagian samping payudaranya. Tangan gw masuk dibalik bh nya yang sudah terlepas dari kaitnya ini, gw usap usap pinggir payudaranya dari samping membuat bu Ratna kembali mendesah - desah tertahan.


Gw lirik ternyata mata bu Ratna sedang terpejam sambil menggigit bibir bawah nya lalu mendesah - desah tertahan. Melihat bu Ratna sudah se sange itu, gw makin berani lagi. Kini gw masukan semua telapak tangan gw ke payudaranya, gw langsung raba kedua payudara bu Ratna dari balik bh..


"Ahhh sayangghh ahhhh ahhh" desah bu Ratna yang kini sudah tidak bisa ditahan olehnya setelah merasakan payudara nya di remas - remas oleh gw


Payudara nya walaupun sudah tidak kencang namun tetap sangat empuk dan kenyal gw rasa.. Gw mainkan puting nya yang lebih besar ketimbang wanita2 muda yang pernah gw setubuhi. Gw pelintir2 sambil gw cubit sedikit keras sehingga membuat dirinya semakin kelojotan.


"Ahhhh Dikaa ahhhh ahhh" desah bu Ratna menikmati permainan jari gw di puting nya


Gw yg sudah tidak sabar langsung menyingkap bh nya keatas hingga kini terpampang jelas payudara dari atasan gw ini. Payudaranya putih mulus dengan puting berwarna coklat gelap yang sudah keras.. Areola nya juga sudah agak melebar namun justru meningkatkan nafsu birahi gw.


Gw langsung lahap puting kirinya, sementara puting kanannya masih tetap gw mainkan dengan jari. Gw hisap dan gw mainkan lidah di puting bu Ratna, sangat nikmat banget gw rasakan payudara atasan gw ini.


"Aahhhh terushh syaanghh iyaaahhh ahhh akuuh kangen begini ahhhh" racauan bu Ratna mengiringi permainan lidah gw di payudaranya


Tangan kanan gw kini mulai turun untuk melepaskan cd nya, bu Ratna yang menyadari hal itu langsung membantu gw hingga kini tubuhnya sudah polos tanpa sehelai benangpun.. Beberapa saat kemudian gw hentikan permainan gw lalu memandangi tubuh bu Ratna yang sangat menggoda nafsu birahi ini.


"Dikaaa..." panggil bu Ratna dengan tatapan sayu nya

"Kenapa bu?" tanya gw sambil senyum


Dia bangkit lalu langsung menarik tubuh gw hingga kini gw berada diatas nya, bu Ratna menyerang bibir gw dengan lumatan liar hingga gw agak kesusahan mengimbangi dirinya, tangan dia memeluk erat kepala gw seperti tidak ingin melepaskan gw hari ini.. Lidah kita saling hisap dan saling lumat dengan nafsu yang sudah tinggi, nafas bu Ratna juga sudah memburu mengiringi permainan lidah nya.


"Mmmhh ahhh mmhhh" desahan bu Ratna di sela-sela percumbuan kami


Beberapa menit kemudian kami menghentikan percumbuan itu.. Ku pandangi wajah cantik nya yang sedang mengatur nafas, bu Ratna menatap gw dengan tatapan sange nya yang membuat dirinya menjadi semakin cantik di mata gw.


Gw cium kening nya, pipi nya, hidupnya, bibir nya hingga akhirnya kita berdua saling lumat kembali.. Permainan lidah gw kini semakin turun ke leher nya, gw mainkan lidah gw di leher mulusnya hingga dia kembali mendesah - desah keenakan, gw makin turun ke dadanya dan gw mainkan sesaat di puting dia. Tak hanya disitu, jilatan lidah gw kini ke perut nya lalu semakin kebawah hingga kini berada di depan selangkangan nya.. Gw pandangi sesaat vagina bu Ratna yang ternyata terlihat cukup sempit juga walaupun sudah memasuki umur kepala 4 dan memiliki 2 anak. Gw langsung jilat bibir vagina nya yang tercium wangi sabun ini.


"Mungkin ni orang habis cuci memek nya dulu sekalian ganti baju kimono tadi" batinku


Desahan bu Ratna semakin kencang mengiringi permainan lidah gw di mulut vagina nya, gw yang mudah menemukan klitoris nya langsung gw lahap klitoris bu Ratna.


"Ahhhhh syaanggghh ahhh enakhh bangetttthhh ahhhh" desah dan racauan nya ketika klitoris nya gw hisap dan gw mainkan dengan lidah

"Ahhhh terushhh syaanghhh ahhh ahhhh enak bangeeetttt ahhhh" desahan nya semakin keras


Mendengar desahan2 itu, kini jari gw ikut bermain di lubang vagina yang sudah sangat becek ini.. Gw masukkan dua jari gw di lubang vagina nya lalu gw kocok dengan tempo sedang sembari klitoris nya masih tetap gw mainkan dengan lidah gw.


Hingga beberapa saat kemudian....


"Ahhhhh aku keluar ohhhhhhhhhh" lenguhan panjang bu Ratna menandakan dirinya mengalami orgasme yang pertama


Badannya bergetar hebat, mulutnya menganga mengiringi lenguhan panjangnya dan disusul oleh cairan kenikmatannya yang membasahi jari gw.


Kini tubuhnya terlentang lemas menikmati sisa - sisa orgasme hebatnya tadi, dada nya naik turun mengiringi nafas dirinya yang sedang ngos - ngosan.. Ku lihat wajahnya tersenyum puas sembari mengatur nafas. Gw rebahkan badan gw di sebelah kanan bu Ratna sambil memandangi dirinya yang sedang lemas gara2 gw ini hahaha.


"Bu Ratna nakal ya, jari saya sampe basah gini loh bu" ledek gw sambil menunjukan 2 jari gw yang dibaluti cairan kenikmatan nya

"ih Dika aku malu" ucap nya lalu memeluk gw dari samping

"Hahaha maaf bu becanda" ucap gw lalu mengusap - usap kepalanya yang berada sebelah kiri leher gw

"Tapi enak kan bu?" goda gw lagi

"Enak banget sayang, aku baru pertama kali ini merasakan orgasme hebat semenjak jaman pacaran dulu" bu Ratna membelai - belai dada gw

"Hah emang iya? Sama suami ibu gak pernah puas gitu? Kan td baru pake jari sama lidah doang" tanya gw penasaran

"Ssstttttt udh ntar aja ceritanya, lanjutin yuk" sahut nya kemudian bangkit hingga kini bu Ratna yang berada diatas gw


Bibir kita saling lumat dan saling hisap kembali.. Hingga beberapa menit setelah percumbuan panas kita, bu Ratna melepaskan bibir nya..


"Masukin ya sayang? Aku udah gak kuat banget.. Yaa mau yaaa?" bu Ratna memohon kepada gw dengan tatapan sayu nya

"Iya bu, tapi setelah ini kita tidak bisa kembali seperti semula loh" jawab gw sambil mengingatkan


Tak mempedulikan peringatan gw, bu Ratna langsung memegang penis gw lalu dimasukkan ke lubang vagina nya..


"Ohhhh" lenguh kita berdua bersamaan setelah seluruh penis gw terbenam di dalam vaginanya


Memang tidak sesempit cewek2 muda yang sudah pernah gw tiduri, namun vagina tetap berasa sempit dan ditambah dinding vagina bu Ratna ini tetap meremas - remas penis gw seakan tidak pernah merasakan penis yang masuk kedalam lubang senggama nya.


Bu Ratna kini bergerak naik turun menggenjot penis gw, payudaranya yang besar terlihat ikut bergoyang mengiringi gerakan tubuh nya, gw yang gemas langsung meraih dan meremas payudara besar itu.. Bu Ratna kembali mendesah - desah menikmati goyangan nya sendiri diatas tubuh gw.


"Ah nikmat juga main dengan tante - tante begini" batinku


Gw kini sudah terselimuti oleh nafsu, pemikiran soal Silvi dll mendadak hilang saat ini.. Pikiran gw sekarang harus bisa juga terpuaskan oleh bu Ratna sang atasan gw yang semok ini.


Gw tarik tubuh bu Ratna hingga jatuh ke gw, lalu tahan kedua bongkahan pantat nya dengan kedua tangan. Setelah itu langsung gw genjot vagina nya dari bawah dengan tempo tinggi.


"Ohhhh syaanghhh ohhhh terushh enak banget ohhh"

"Ohhh ohhh entot aku syaanghh ohhh terushh"

"Ohhh enak banget gilaaa ohhhh ohhh" desahan dan racauan bu Ratna yang menerima serangan gw dari bawah


Beberapa saat kemudian vagina bu Ratna kurasakan berkedut dan tubuh nya kembali bergentar, gw lihat mata dia terpejam namun mulutnya menganga mengiringi lenguhan panjang dirinya diatas wajah gw. Cairan kenikmatan bu Ratna membasahi penis gw lalu badannyal langsung ambruk diatas gw setelah mengalami orgasme nya yang kedua.


Gw biarkan bu Ratna merasakan orgasme nya beberapa menit sembari mencari nafas.. Setelah selesai, gw ubah posisi bu Ratna hingga kini dia sudah menungging di depan gw.. Pantat nya yang semok membuat gw gemas hingga kini gw meremas - remas sembari menyolek lubang vagina nya.


"Hayuk sayang masukin lagi ih" rengek bu Ratna dengan nada manja

"Apanya yang dimasukin bu?" goda gw

"Kontol kamuuuuu hayu ih" jawab nya tanpa malu


Mendengar jawabannya, gw jadi teringat racauan nya tadi pas gw genjot.. Padahal bu Ratna ini tipe orang yang tegas dan berwibawa banget kalo soal urusan kerjaan.. Tapi ternyata di dalam dirinya terdapat sisi nakal juga.


"Iya kontol aku nya ngapain bu?" gw tambah menggoda dia

"Entot aku lagiiii.. Cepet sayang aku pengen dientot kamu lagi ihhhhh" bu Ratna makin merengek


Gw hanya tertawa kecil menanggapi ucapan nakal nya, kemudian...


*Blesssss*
Penis gw kembali terbenam di dalam vagina atasan gw ini, vagina nya kini terasa menjadi sempit dan nikmat banget ketika gw masuki dengan gaya doggy seperti ini. Gw langsung genjot dengan tempo sedang, makin lama genjotan gw semakin cepat karena mendengar desahan dan racauan bu Ratna yang semakin menjadi.


"Ohhhh syaanghh enak bangettthh ohhh"

"Terusshhhh sayang ohhh jangan berhentiii ohhhh"

"Ohhh akuuuhh milik kamuuuh sekarang sayanghhh ohhh ohhh" desahan dan racauan bu Ratna yang tak henti - henti keluar dari mulutnya


Beberapa menit kemudian...


"Ohhh aku ohhh bentar lagi keluaaarr ohhhhh" ucapnya disela - sela desahan nya

"Bentar bu bareng yaa" ucap gw


Namun tak lama setelah gw ngomong, vagina nya berkedut kemudian badan bu Ratna kembali bergetar hebat, dia melenguh disertai cairan kenikmatan yang kembali menghujani penis gw.


"Haduh tanggung banget ini, bodoamat lah" gerutu gw karena gw juga udah diujung tapi bu Ratna orgasme duluan


Gw lanjut menggenjot vagina nya dengan tempo cepat, badan bagian atas nya sudah ambruk namun tak gw pedulikan, dengkul nya yang sudah lemas gw tahan agar tetap menungging.


"Ohhhh berenti dulu sayanghhh ohhh ohhhh" mohon nya namun kembali mendesah - desah

"Ohhhh sayanghh enak banget ohhhh ohhhh terushh" dia malah meracau padahal baru selesai orgasme


Gw yang sudah tak tahan lagi langsung gw hentak kan penis gw hingga menyentuh dinding rahim nya..


*Crottt... Crottt... Crottt..*
Beberapa kali semburan sperma gw di dalam vagina nya, bersamaan dengan itu badan bu Ratna juga kembali bergetar dan vagina nya menyemburkan cairan kenikmatan kembali di penis gw..


"Hahh.. Hahh.. Hahh.." nafas kita berdua yang sedang ngos - ngosan setelah pertempuran ini..


Gw lepaskan penis gw dari lubang vagina nya lalu bu Ratna gw ubah agar terlentang.. Gw ambil tisu kemudian gw bersihkan seluruh sperma dan cairan yang meleleh keluar dari lubang vagina nya.. Setelah bersih, gw arahkan penis gw ke atas mulut bu Ratna.


"Isep bu bersihin" perintah gw sembari menyodorkan penis yang sudah setengah keras

"Aku belum pernah loh" ucap nya yang bikin gw agak kaget

"Udah gapapa bu cepet keburu gak ngaceng lagi" kata gw yang kini udah mulai berani merintah2 atasan wkwkwk

"Iya sayangku" sahut nya lalu kemudian memegang penis gw


Bu Ratna mengurut dan memasukan penis gw kedalam mulut nya, kemudian dia hisap semua sperma gw yang tersisa.. Setelah selesai, dia memperlihatkan mulut nya yang terisi oleh sperma gw.


"Telen bu" perintah gw


Dengan sedikit terpaksa, bu Ratna menelan sperma untuk yang pertama kalinya walaupun dengan memejamkan mata.


"Aneh ih rasanya.. Nih abis, aaaaaa" bu Ratna memperlihatkan mulutnya yg sudah kosong

"Hehehe gapapa bu belum terbiasa aja, kalo udah terbiasa juga suka kok" sahut gw santai

"Iya sayangkuuu mwahhh" dia kembali mencium bibir gw


Kita berdua saling lumat beberapa saat, kemudian kita rebahan bersebelahan dengan posisi bu Ratna yang memeluk setengah tubuh gw. Lumayan lama kita saling diam hingga akhirnya gw mencoba membuka obrolan.


"Bu.." panggil gw

"Hmm? Kenapa Dika" sahut nya

"Tadi aku keluarin di dalem gapapa?" tanya gw

"Iya gapapa kok, aku KB sayang" jawab nya santai

"Oh yaudh deh syukur hehe"

"Btw ibu kenapa mau ngelakuin ini sama saya? Bu Ratna tau kan kalau habis ini kita gak mungkin kembali seperti semula" tanya gw yang kini mulai serius

"Hmm iyaa aku tau kok.. Aku tau habis ini juga gamungkin kita gak melakukan nya lagi, aku suka banget kontol kamu hihi.. Bener2 bikin aku puas setelah selama ini" ucap nya dengan nada yang santai

"Yaudah terus kenapa bu?" tanya gw lagi menegaskan


Akhirnya bu Ratna menceritakan kalau sudah 6 tahun belakangan ini suaminya jarang banget menyentuh dia, paling sebulan hanya sekali sampai 3 kali doang.. Itupun ketika suaminya menyentubuhi bu Ratna tanpa foreplay dan beberapa menit langsung keluar.. Tentunya dia curiga atas kelakuan suaminya ini, pasti suaminya memiliki wanita lain. Namun bu Ratna tetap tak mau ambil pusing atas tingkah laku suaminya, yang ada dibenak nya kini hanya kedua anaknya saja.. Yang penting anaknya tetap bahagia dan memiliki keluarga yang utuh sudah cukup bagi dirinya. Jika anaknya sudah pada menikah nanti, langkah selanjutnya akan dipikirkan olehnya.


Namun, ternyata semakin lama hasrat birahi yang selama ini selalu ditahan olehnya sudah tak bisa ditahan lagi.. Bu Ratna mulai kesepian dan mulai merindukan kepuasan seperti yang dialami dengan mantan pacarnya jaman dulu.. Memang semenjak awal menikah, suaminya tidak pernah memberi kepuasan yang lebih untuk dirinya, bu Ratna paling mentok keluar 2 kali itupun satunya harus masturbasi sendiri setelah suaminya selesai orgasme duluan. Hingga ditambah 6 tahun terakhir ini dirinya sudah jarang disentuh membuat nafsu yang ada di dalam tubuh bu Ratna pun semakin meluap - luap.


Dia semakin kesini semakin sering masturbasi sembari membayangkan disetubuhi oleh anak-anak muda yang tenaga nya masih kuat dan selalu memberinya kepuasan.. Dia juga sampai membeli alat - alat untuk memberinya kepuasan lebih disaat masturbasi. Hingga akhirnya kini bu Ratna sangat menyukai berbondong2 yang mempunyai fisik sesuai selera nya.


Entah keberuntungan atau malah apes bagi gw, gw yang masuk waktu itu sebagai mahasiswa magang seakan - akan menjadi puncak keinginan nya untuk mendapatkan berondong. Dia langsung masturbasi membayangkan disetubuhi oleh gw, dia juga langsung membuat rencana karena tak ingin melepaskan gw dari pandangan nya. Namun, bu Ratna juga memiliki image dan perilaku yang cukup dipandang hormat oleh seluruh karyawan2 nya sehingga rencana untuk mendapatkan gw pun baru bisa terealisasikan hari ini, setelah dia melakukan pendekatan dengan gw selama 2 tahun ini.


Jujur gw gabisa menjawab apa - apa atas semua yang telah dia ucapkan.. Betapa kaget nya gw karena dia sudah terobsesi mendapatkan gw selama ini. Namun gw juga memiliki rasa iba karena dia memiliki kisah yang cukup menyakitkan juga (walaupun menyakitkan nya karena gak menikmati sex si wkwkw).


Gw elus - elus kepalanya yang berada di dada kiri gw.. Dia sedang menangis sambil menceritakan semuanya kepada gw tanpa ada yang ditutup - tutupi.


"Maafin aku ya Dika hikss.. Aku jahat banget ya udah egois mau mendapatkan kamu hiksss" ucap bu Ratna di sela-sela isak tangis nya

"Nggak bu gapapa kok.. Justru aku bahagia kok, aku seneng banget bu Ratna bisa jujur semuanya sama aku kek gini" balas gw sembari terus mengelus kepala nya

"Bener kamu bahagia Dika?" bu Ratna mengangkat kepalanya sehingga kami saling bertatapan

"Iya bu aku bahagia kok.. Tapi aku mau ngomong satu hal, bu Ratna boleh meminta kita bercinta lagi kapanpun asalkan ada satu syarat yang harus ditepati" papar gw

"Apa syarat nya?" tanya bu Ratna agak heran

"Setelah aku nikah, mohon semua kegiatan seksual kita berhenti ya bu.. Soalnya aku sayang banget sama calon istri aku, seenggaknya aku mau membuktikan kalau aku bisa bertanggung jawab karena sudah menikahi dia" papar gw

"Hihi iya sayang oke... Aku janji setelah kamu nikah gak akan meminta dientot kamu lagi kok" ucap nya sambil tersenyum


Kita pun kembali berciuman sesaat, kemudian kita berdua terlelap di malam yang dingin diatas kasur hotel itu..


Setelah kejadian itu kita jadi sering bercinta, yaaa gak sering banget sih.. Seminggu, 2 sampai 3 kali lah, kita juga tak pernah melakukan nya di dalam kantor ataupun di lingkungan kerja... Kemudian semuanya telah terhenti ketika gw benar-benar menikahi Silvi.


Sungguh gw juga sampai sekarang gak menyangka bisa punya kisah dengan atasan sendiri seperti ini wkwkw.


.........................................................................................


B E R S A M B U N G


.........................................................................................

Umur segini udah bisa dibilang stw belum sih hu? Wkwkw ane kurang ngerti, soalnya cuma ini doang pengalaman dengan wanita yang umurnya jauh lebih tua ketimbang ane 😂🤣
 
Terakhir diubah:
Wah pelanggaran ini! Masa malas nyeritain misel?
Hanya yg pernah mengalami bisa membedakan mana nyaman mana nikmat pas ngewe wkwkwk
Uda STW itu hu.. Sejak beliau umur 38 sampe 43 aja ud ane anggap tidur sm STW...
Eh..? Loohh heehhh...?
 
Wah pelanggaran ini! Masa malas nyeritain misel?
Hanya yg pernah mengalami bisa membedakan mana nyaman mana nikmat pas ngewe wkwkwk
Uda STW itu hu.. Sejak beliau umur 38 sampe 43 aja ud ane anggap tidur sm STW...
Eh..? Loohh heehhh...?
Santuyyy next update kembali ke main story kok hu

Heh jadi anda ini jangan jangan... :konak:
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Gw pernah sama yg 40+ di tahun 2015an, emg ngeri sih kalo udah di ranjang.. dan di tahun 2022 kemarin sempet ngulangin lagi dngn org yg sama, coba kira² umur brp tuh?

Tp ttp nafsunya gila, tiap ketemu udah pasti habis²an tak gempur sampe ampun²..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd