RajaTusuk
Suka Semprot
Cerita ini hanyalah FIKTIF belaka, murni imajinasi dari penulis.
SELIAR APAPUN IMAJINASI TIDAKLAH SALAH, YANG SALAH ADALAH KETIKA KAMU MENCOBA MEWUJUDKANNYA.
Semoga cerita ini bisa menghibur para suhu sekalian.
Bab 1
Ririn merupakan wanita berusia 27 tahun. Dia memiliki satu anak yang berusia 5 tahun. Walaupun sudah memiliki anak tetapi tubuh ririn masih terlihat seperti gadis. Dengan tinggi 165cm dengan badan yang ramping dengan payudara yang padat dengan ukuran 38b ditambah pantat yang bulat berisi.
Ia menikah di usia 21 tahun dengan seorang laki-laki bernama Roni seornag pengusaha. Selisih usia mereka cukup jauh sekitar 15tahun.
Ririn terpaksa menikah dengan Roni karena dijodohkan oleh orangtuanya dikarenakan orangtua ririn memiliki hutang budi dengan ayah Roni. Roni sendiri merupakan seorang duda yang memiliki satu anak perempuan yang tinggal bersama mantn istrinya.
Roni memiliki tinggi yang sama dengan Ririn yaitu 165cm, dengan tubuh gemuk dan perut buncit.
Rumahtangga mereka berjalan seperti pada umumnya, Ririn tidak pernah menyesal karena ia menganggap bahwa ini merupakan bukti baktinya kepada kedua orangtuanya.
Tetapi setelah 5tahun pernikahan mereka, Ririn seringkali merasa kesepian karena suaminya seringkali melakukan perjalanan bisnis keluar kota bahkan tidak jarang sampai keluar pulau.
Ririn tinggal disebuah rumah mewah di salahsatu komplek elit yang ada di kota itu. Rumah itu hanya ditempati oleh 4 orang, yaitu Ririn, suami, anaknya yang berusia 5tahun, dan 1art yang sudah cukup tua.
Kehidupan seks Ririn biasa-biasa saja, setahu Ririn seks hanyalah cara untuk membuat anak, dan bentuk pelayanannya kepada suami.
Ririn tidak pernah tau bahwa seks itu sesuatu yang indah dan menyenangkan yang dapat membuat candu.
Tibalah hari dimana Roni harus kembali melakukan perjalanan bisnis keluar pulau, dimana itu membuat Ririn sedikit kecewa.
"Maaf ya sayang, aku besok bakal ninggalin kamu lagi, ngga lama kok cuma 1bulan" ucap Roni sambil memeluk istrinya yang berbaring membelakangi Roni.
"Kenapa si mas kamu jadi sering pergi?"
"Yaa semua ini kan demi kamu sama anak kita juga, untuk memberikan kehidupan yang layank untuk kalian."
"Iya iya deh, tapi mas hati-hati yaa, cepet pulang"
"Iya sayang"
Malam itupun Roni dna Ririn melakukan hubungan badan seperti biasa. Dan lagi lagi permainan mereka hanya berlangsung selama 5menit. Sebenarnya Ririn merakan nikmat tetapi seperti ada rasa yang menggantung, entah apa itu Ririn pun tidak tau, karna setahu Ririn seks memang seperti itu.
Setelah kepergian suaminya, Ririn menjalani hari-hari seperti biasa sebagai ibu rumahtangga.
Sampai pada suatu hari ART Ririn meminta ijin untuk pulang kampung karena ibunya sakit dan sedang dirawat di rumah sakit. Yah mau tak mau Ririn pun mengijinkannya, sehingga tersisa Ririn dan anaknya saja dirumah besar itu.
Di lain tempat, ada seseorang yang selama ini telah mengintai rumah ini dan sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusi rencananya.
"Sepertinya ini waktu yang tepat, hahaha" ucap pria misterius itu dilanjutkan dengan tawa jahatnya.
Malam itu hujan turun cukup lebat diiringi dengan gemuruh petir yang menyambar. Ririn keluar dari kamar anaknya setelah menidurkan anaknya. Malam itu Ririn mengenakan daster tipis tanpa lengan yang cukup pendek, sekitar 15cm diatas lutut sehingga mengekspos paha mulusya dan tercetak payudara dan pantatnya yang sangat montok itu.
Ririn berjalan kearah dapur yang gelap, ia bermaksud untuk mengambil air minum.
Ririn lemudian menyalakan lampu dapurnya dan setelah ia menengok ke pojok dapur ia sangat terkejut ketika ia melihat seseorang yang berdiri menatap dirinya dengan tatapan tajam. Pria itu mengenakan kemeja dan celana hitam dan memakai topeng oni jepang yang menyeramkan.
"Diam, atau aku lubangi kepalamu" ucap pria itu sambil menodongkan senjata api dengan peredam diujungnya.
"Turuti apa yang aku perintahkan atau kamu dan anakmu akan aku bunuh dengan cara yang mengerikan"
Saking takutnya Ririn sampai tak mampu bergerak sedikitpun.
"Ssi si siapa kamu?" Ucap ririn dengan gemetar.
"Nanti kmau akan tahu"
"Ayo ke kamar!" Lanjut pria itu.
"Ma mau apa kamu? To tolong pergi dari sini."
"Tidakkah kau melihat siapa yang memegang kendali disini? Aku akan membiarkan anakmu selama kamu menuruti perkataanku"
"Semua cctv dirumah ini sudah aku sabotase, jadi kalaupun ku membunuh kalian maka tidak akan ada bukti sedikitpun"
"Ikuti perintahku maka tidak akan ada kekerasan" tegas pria itu.
Ririn tak punya pilihan lain selain menuruti perintahnya, ia tidak mau terjadi apa-apa dengan anaknya. Ririn berjalan menuju kamarnya diikuti oleh pria itu.
Sesamapainya di kamar, pria itu kemudian melepas topengnya dan terlihatlah wajah pria itu yang cukup tampan, ia mempunyai hidung mancung dan pipi tirus dengan rahang yang kokoh.
Ririn sejenak terkesima melihatnya. Tapi tetap ririn merasa ketakutan dengan keadaan ini.
"Aku punya penawaran yang menguntungkan untuk kamu" ucap Brian mendekat.
"A apa itu?" Jawba Ririn lirih.
"Buat aku ejakulasi maka aku akan melepaskan kalian" ucap Brian menyeringai.
"Ti tidakkk, kamu gilaaa! Aku sudah bersuami!" Bentak Ririn.
Brian mencengkram pipi Ririn "kamu pikir kamu punya kuasa untuk bernegosiasi denganku?"
Ririn meneteskan airmata, pikirannya berkecamuk, Ririn bingung, takut, malu.
Dia merasa harga dirinya dilecehkan.
Brian melepaskan tangannya dan sedikit mundur "baiklah kalau begitu, dimana kamar anakmu? Mungkin aku akan mulai dengan dia."
Sebenarnya Brian tidak benar-benar ingin menyakiti anaknya, dia hanya mengancam agar Ririn membuat keputusan.
"Tungguuu!" Ucap Ririn
"Jangan sentuh anakku"
"Apa yang harus aku lakukan untukmu?" Lanjut Ririn dengan suara bergetar"
Ririn tidak ada pilihan lain, dia harus melindungi anaknya apapun yang harus dilakukan. Meskipun harus merendahkan harga dirinya.
"Baguss, pilihan yang tepat nona cantik" Brian menyeringai.
"Jika kau memang laki-laki, tepati janjimu, jangan menyentuh anakku sedikitpun"
"Aku tidak pernah ingkar janji, dan aku selalu menjunjung tinggi kesepakatan yang telah dibuat"
Brian mendekat dan duduk dihadapan Ririn dengan senyum kemenangan, semua berjalan sesuai rencananya.
"Oke aku jelaskan aturannya, beri aku handjob 10 menit dan blowjob 10 menit."
"Kalau kamu bisa buat aku keluar kau akan pergi."
Mendengar itu Ririn tersentak, tapi ia melihat secercah harapan agar untuk bisa keluar dari situasi ini.
Tapi Brian melanjutkan "tapi jika tidak maka aku boleh melakukan apapun dengan tubuh seksimu itu, bagaimana?"
Ririn kembali panik mendengarnya. Tapi dia punya kesempatan, ia sedikit percaya diri untuk melakukannya, karena selama ia selalu bisa membuat suaminya keluar sebelum 10 menit dengan tangannya, bahkan suaminya tidak bisa bertahan sampai 5 menit dengan mulutnya.
Dengan naifnya Ririn berpikir bahwa semua laki-laki sama saja ketahanannya karna Ririn memang tidak tau banyak tentang seks.
"Baiklah aku setuju! Tapi kamu harus menepati janjimu!" Ucap Ririn ketus.
"Tentu, kamu pun harus menepati janjimu"
Brian tersentum lebar, dia tau wanita seperti Ririn tidak akan bisa membuatnya keluar hanya dalam waktu sesingkat itu, bahkan wanita yang sudah ahli melakukan blowjob saja membutuhkan waktu 20menit untuk membuat brian ejakulasi, apalagi Ririn seorang wanita lugu yang tidak tahu apapa.
SELIAR APAPUN IMAJINASI TIDAKLAH SALAH, YANG SALAH ADALAH KETIKA KAMU MENCOBA MEWUJUDKANNYA.
Semoga cerita ini bisa menghibur para suhu sekalian.
Bab 1
Ririn merupakan wanita berusia 27 tahun. Dia memiliki satu anak yang berusia 5 tahun. Walaupun sudah memiliki anak tetapi tubuh ririn masih terlihat seperti gadis. Dengan tinggi 165cm dengan badan yang ramping dengan payudara yang padat dengan ukuran 38b ditambah pantat yang bulat berisi.
Ia menikah di usia 21 tahun dengan seorang laki-laki bernama Roni seornag pengusaha. Selisih usia mereka cukup jauh sekitar 15tahun.
Ririn terpaksa menikah dengan Roni karena dijodohkan oleh orangtuanya dikarenakan orangtua ririn memiliki hutang budi dengan ayah Roni. Roni sendiri merupakan seorang duda yang memiliki satu anak perempuan yang tinggal bersama mantn istrinya.
Roni memiliki tinggi yang sama dengan Ririn yaitu 165cm, dengan tubuh gemuk dan perut buncit.
Rumahtangga mereka berjalan seperti pada umumnya, Ririn tidak pernah menyesal karena ia menganggap bahwa ini merupakan bukti baktinya kepada kedua orangtuanya.
Tetapi setelah 5tahun pernikahan mereka, Ririn seringkali merasa kesepian karena suaminya seringkali melakukan perjalanan bisnis keluar kota bahkan tidak jarang sampai keluar pulau.
Ririn tinggal disebuah rumah mewah di salahsatu komplek elit yang ada di kota itu. Rumah itu hanya ditempati oleh 4 orang, yaitu Ririn, suami, anaknya yang berusia 5tahun, dan 1art yang sudah cukup tua.
Kehidupan seks Ririn biasa-biasa saja, setahu Ririn seks hanyalah cara untuk membuat anak, dan bentuk pelayanannya kepada suami.
Ririn tidak pernah tau bahwa seks itu sesuatu yang indah dan menyenangkan yang dapat membuat candu.
Tibalah hari dimana Roni harus kembali melakukan perjalanan bisnis keluar pulau, dimana itu membuat Ririn sedikit kecewa.
"Maaf ya sayang, aku besok bakal ninggalin kamu lagi, ngga lama kok cuma 1bulan" ucap Roni sambil memeluk istrinya yang berbaring membelakangi Roni.
"Kenapa si mas kamu jadi sering pergi?"
"Yaa semua ini kan demi kamu sama anak kita juga, untuk memberikan kehidupan yang layank untuk kalian."
"Iya iya deh, tapi mas hati-hati yaa, cepet pulang"
"Iya sayang"
Malam itupun Roni dna Ririn melakukan hubungan badan seperti biasa. Dan lagi lagi permainan mereka hanya berlangsung selama 5menit. Sebenarnya Ririn merakan nikmat tetapi seperti ada rasa yang menggantung, entah apa itu Ririn pun tidak tau, karna setahu Ririn seks memang seperti itu.
Setelah kepergian suaminya, Ririn menjalani hari-hari seperti biasa sebagai ibu rumahtangga.
Sampai pada suatu hari ART Ririn meminta ijin untuk pulang kampung karena ibunya sakit dan sedang dirawat di rumah sakit. Yah mau tak mau Ririn pun mengijinkannya, sehingga tersisa Ririn dan anaknya saja dirumah besar itu.
Di lain tempat, ada seseorang yang selama ini telah mengintai rumah ini dan sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusi rencananya.
"Sepertinya ini waktu yang tepat, hahaha" ucap pria misterius itu dilanjutkan dengan tawa jahatnya.
Malam itu hujan turun cukup lebat diiringi dengan gemuruh petir yang menyambar. Ririn keluar dari kamar anaknya setelah menidurkan anaknya. Malam itu Ririn mengenakan daster tipis tanpa lengan yang cukup pendek, sekitar 15cm diatas lutut sehingga mengekspos paha mulusya dan tercetak payudara dan pantatnya yang sangat montok itu.
Ririn berjalan kearah dapur yang gelap, ia bermaksud untuk mengambil air minum.
Ririn lemudian menyalakan lampu dapurnya dan setelah ia menengok ke pojok dapur ia sangat terkejut ketika ia melihat seseorang yang berdiri menatap dirinya dengan tatapan tajam. Pria itu mengenakan kemeja dan celana hitam dan memakai topeng oni jepang yang menyeramkan.
"Diam, atau aku lubangi kepalamu" ucap pria itu sambil menodongkan senjata api dengan peredam diujungnya.
"Turuti apa yang aku perintahkan atau kamu dan anakmu akan aku bunuh dengan cara yang mengerikan"
Saking takutnya Ririn sampai tak mampu bergerak sedikitpun.
"Ssi si siapa kamu?" Ucap ririn dengan gemetar.
"Nanti kmau akan tahu"
"Ayo ke kamar!" Lanjut pria itu.
"Ma mau apa kamu? To tolong pergi dari sini."
"Tidakkah kau melihat siapa yang memegang kendali disini? Aku akan membiarkan anakmu selama kamu menuruti perkataanku"
"Semua cctv dirumah ini sudah aku sabotase, jadi kalaupun ku membunuh kalian maka tidak akan ada bukti sedikitpun"
"Ikuti perintahku maka tidak akan ada kekerasan" tegas pria itu.
Ririn tak punya pilihan lain selain menuruti perintahnya, ia tidak mau terjadi apa-apa dengan anaknya. Ririn berjalan menuju kamarnya diikuti oleh pria itu.
Sesamapainya di kamar, pria itu kemudian melepas topengnya dan terlihatlah wajah pria itu yang cukup tampan, ia mempunyai hidung mancung dan pipi tirus dengan rahang yang kokoh.
Ririn sejenak terkesima melihatnya. Tapi tetap ririn merasa ketakutan dengan keadaan ini.
"Aku punya penawaran yang menguntungkan untuk kamu" ucap Brian mendekat.
"A apa itu?" Jawba Ririn lirih.
"Buat aku ejakulasi maka aku akan melepaskan kalian" ucap Brian menyeringai.
"Ti tidakkk, kamu gilaaa! Aku sudah bersuami!" Bentak Ririn.
Brian mencengkram pipi Ririn "kamu pikir kamu punya kuasa untuk bernegosiasi denganku?"
Ririn meneteskan airmata, pikirannya berkecamuk, Ririn bingung, takut, malu.
Dia merasa harga dirinya dilecehkan.
Brian melepaskan tangannya dan sedikit mundur "baiklah kalau begitu, dimana kamar anakmu? Mungkin aku akan mulai dengan dia."
Sebenarnya Brian tidak benar-benar ingin menyakiti anaknya, dia hanya mengancam agar Ririn membuat keputusan.
"Tungguuu!" Ucap Ririn
"Jangan sentuh anakku"
"Apa yang harus aku lakukan untukmu?" Lanjut Ririn dengan suara bergetar"
Ririn tidak ada pilihan lain, dia harus melindungi anaknya apapun yang harus dilakukan. Meskipun harus merendahkan harga dirinya.
"Baguss, pilihan yang tepat nona cantik" Brian menyeringai.
"Jika kau memang laki-laki, tepati janjimu, jangan menyentuh anakku sedikitpun"
"Aku tidak pernah ingkar janji, dan aku selalu menjunjung tinggi kesepakatan yang telah dibuat"
Brian mendekat dan duduk dihadapan Ririn dengan senyum kemenangan, semua berjalan sesuai rencananya.
"Oke aku jelaskan aturannya, beri aku handjob 10 menit dan blowjob 10 menit."
"Kalau kamu bisa buat aku keluar kau akan pergi."
Mendengar itu Ririn tersentak, tapi ia melihat secercah harapan agar untuk bisa keluar dari situasi ini.
Tapi Brian melanjutkan "tapi jika tidak maka aku boleh melakukan apapun dengan tubuh seksimu itu, bagaimana?"
Ririn kembali panik mendengarnya. Tapi dia punya kesempatan, ia sedikit percaya diri untuk melakukannya, karena selama ia selalu bisa membuat suaminya keluar sebelum 10 menit dengan tangannya, bahkan suaminya tidak bisa bertahan sampai 5 menit dengan mulutnya.
Dengan naifnya Ririn berpikir bahwa semua laki-laki sama saja ketahanannya karna Ririn memang tidak tau banyak tentang seks.
"Baiklah aku setuju! Tapi kamu harus menepati janjimu!" Ucap Ririn ketus.
"Tentu, kamu pun harus menepati janjimu"
Brian tersentum lebar, dia tau wanita seperti Ririn tidak akan bisa membuatnya keluar hanya dalam waktu sesingkat itu, bahkan wanita yang sudah ahli melakukan blowjob saja membutuhkan waktu 20menit untuk membuat brian ejakulasi, apalagi Ririn seorang wanita lugu yang tidak tahu apapa.