Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA "Terpaksa" ku gadai tubuh istriku.

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan...

Pagi harinya, setelah terbangun dari tidur kami kembali memulai aktivitas seperti biasanya. Istriku mulai menyiapkan segala keperluan kami dirumah, mulai dari keperluan anak bersekolah sampai dengan mengurus keperluan diriku.
Tampak ia sangat bersemangat dan enerjik sekali hari itu, ia membereskan rumah masih dengan menggunakan pakaiannya yang ia gunakan tadi malam. Saat itu tampak istriku sangat menggoda sekali dengan tubuhnya yang mulai di basahi keringat tipis-tipis.


Memang begitulah keseharian istriku ketika berada dirumah, ia lebih senang berpakaian santai dan cendrung terbuka. Bahkan tak jarang kala ia keluar rumah jika hanya di teras saja pakaian seperti itu masih ia gunakan. Dan tak jarang pula kadang ia mendapatkan tatapan nakal dan liar dari penduduk desa kami. Baik dari bapak-bapak sampai ke para abg yang suka melihat penampilan seksinya. Ia tampak cuek dengan itu semua, aku harap maklum saja karena sosok istriku yang datang dari kota tergolong cendrung cuek dengan penilaian orang lain.
Walaupun sebenarnya ia sama sekali tak berniat demikian, tetapi tetap saja penampilannya itu mengundang hasrat orang kepada dirinya.

Keseharian istriku sebenarnya sering menggunakan jilbab jika sedang bepergian agak jauh, tetapi jika hanya pergi di dekat rumah saja, atau pergi dalam acara santai sering juga ia idak mengenakan jilabanya. Selama ini jika kami sedang berjalan berdua, aku melihat cukup banyak laki-laki yang sering menatap tajam kearah istriku. Tentu semua tatapan itu adalah tatapan birahi terhadap dirinya, namun istriku tampak tidak memperdulikan hal itu. Ia terkesan santai dan tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu.


Walaupun demikian, aku mengetahui bahwa istriku adalah sosok yang setia kepadaku dan selalu menjaga kehormatan dirinya. Terbukti sampai saat ini tidak pernah aku menemukan keanehan dari semua kelaukauannnya diluar rumah. Ia tidak pernah bepergian sendiri ketika keluar rumah, hanya jika dalam jarak dan tempo singkat saja ia berani pergi sendirian. Seperti misalnya kepasar dan kerumah orang tua ku saja atau mengantar anak kami ke sekolah. Sehingga sulit rasanya jika ia akan berbuat sesuatu hal aneh dibelakangku.


Seperti halnya pagi itu, ketika keluar kedepan teras dengan pakaiannya yang masih sama. Istri menanyakan sesuatu kepadaku.

Istriku: ayahh,, mobil siapa di depan sana?? Motor ayah kok gak ada??


Aku: iyaa,, itu mobil bos prapto, semalam ayah disuruh bawa pulang karena udah malam banget.


Istriku: ohhh gitu, bunda kira ada orang yang parkir ngalangin depan rumah. Susah keluar dong nanti.


Aku; iyaa,, itu mobil ayah yang parkir kok bun.


Istriku: yaudah,, mandi sana ayah, sarapan udah siap di meja tuh.


Aku; iyaa bunda.


Aku segera berlalu meninggalkannya masuk kedalam, sementara istriku tampak membawa gayung dan akan menyiram tanaman di depan sana.

Aku: duhh bunda,, diliatin orang lohh nanti,, baju nya kebuka gitu.


Istriku: biasanya juga gini kok yah,, siapa juga pagi-pagi gini.


Aku: hmmm..iyaa dehh.. awas aja nanti di seruduk.

Istriku: hahahha,,, seruduk??? Kamu kali yah yang mau seruduk..


Aku: iyaa kalau udah bisa..hehehe


Istriku: iyaa besok dah bisa kok,, udah ayah mandi sana, abis itu sarapan deh.


Aku berlalu meninggalnya menuju kamar mandi, aku agak bergegas karena harus pergi mengembalikan mobil pak prapto kerumahnya. Lagi pula tak mungkin jika ia yang menghampiri kemari, ia memang mengetahui rumahku. Tetapi belum pernah datang dan bertamu secara langsung.

Setelah selesai mandi dan sarapan, aku segera bergegas pamit kepada istriku untuk menuju kerumah pak prapto. Istriku saat itu tampak telah berada di dalam rumah dan tengah sibuk dengan anak kami yang nomor 2. Yang nanti akan ia antar menuju paud tempat ia belajar.


Aku; bunda,, adek,,, ayah pergi dulu yaa.. salim..


Keduanya menghampiri aku dan segera salim dan aku berpamitan untuk berangkat kerumah pak prapto. Setelah tiba dirumah pak prapto aku di sambut oleh pak prapto yang duduk di teras rumahnya. Ia terlihat santai sambil menikmati kopi dan di temani dengan cemilannya.


Pak prapto; ehhh,,, Edwin.. mari Win ngopi dulu kita. Nanti biar di buatkan. Duduk dulu aja...

Aku: iya pakk,, makasih..

Ucapku seraya duduk dengan sebelumya aku menyalaminya terlebih dahulu.

Pak prapto: gimana win,, masih amankan usaha kamu?? Udah di bayar sama rumah makan??


Aku: aduhh maaf pak,, untuk saat ini belum. Sehingga saya belum mampu bayar bon saya sama bapak.

Pak prapto: udahhh kamu santai aja,, saya bukan nagih kok,, cuman nanya aja kelanjutannya.

Aku: iyaa pak,, kemarin saya sempat mau pinjam bank, tapi belum ada kabar.

Pak prapto: pinjam bank buat apa kamu win??


Aku; buat bayar bon saya dulu sama bapak,, takut aja makin numpuk.


Pak prapto: kamu sampai segitunya. Udahlah santai sama saya,, saya percaya kok sama kamu.

Aku: iyaa pak tapi saya gak enak kalau makin lama, ini aja udah hampir 1 bulan saya telat.

Pak prapto; tapi kalau sampai 3 minggu kedepannya udah bisa kan di bayar win?


Aku : itu dia yang belum bisa saya pastikan pak,, semuanya kalau ditagih juga belum ada kepastian semua.


Pak prapto : jadi harapan kamu saat ini pinjem bank itu aja??


Aku : iyaa pak,, kayaknya yang cepet itu aja deh saat ini.


Pak prapto ; saya aneh juga win, kok bisa ya hampir semua langganan kamu macetnya bisa bareng gitu.


Aku: itu dia pak,, saya sampai gak habis pikir dibuatnya.

Pak prapto: tapi win pinjam bank gitu kalau cuman buat bayar bon sama saya apa gak kebesaran bunga nya??


Aku : sebenarnya sihh iya pakk,, tapi yahh mau gimana lagi. Bapak tau sendiri kemarin tabungan saya sudah benar-benar habis untuk menutupi kebutuhan selama covid-19.

Pak prapto: iyaa saya paham itu.

"Atau gini aja biar kita sama-sama enak,, gimana kalau kamu gak usah pinjem bank dulu aja. Kamu kasih saya jaminan aja untuk bon kamu sama saya"

Lanjut pak prapto dengan ucapannya tadi.


Aku: jaminan maksudnya pak??

Pak prapto; kamu pinjem bank jaminan nya apa?? Rumah??


Aku; iyaa pak..

Pak prapto: acc berapa rumah kamu?


Aku: saya ajukan 150jt pak.


Pak prapto: di saya 90 juta ya??

Aku ; iya pakk..


Pak prapto: udahh gini aja,, saya kasih keringanan ke kamu,, kamu batalin pengajuan nya. Lalu kamu kasih aja deh sertifikat rumah kamu ke saya. Kalau nanti mereka udah bayar kamu tebus aja ke saya. Gak usah pakai bunga segala.


Aku: wahhh bener ni pakk??


Pak prapto; iyaa bener,, kita kan partner win. Selagi bisa, ya saya bantu.

Aku: terimakasih sekali pak,, kalau begitu kapan bapak mau kerumah saya??

Pak prapto; udahh gak usahh,, kamu bawa aja sertifikat nya kemari,, saya tau kok rumah kamu.


Aku; iyaa paham pak,, tapi kan lebih bagus kalau bapak sampaikan juga dan bisa di dengar istri saya pak. Biar gak kepikiran lagi dia juga.


Pak prapto; mau sekarang???

Aku; sekarang pak?? Sebentar saya telpon istri dulu pak, mungkin lagi mengantar anak kami ke sekolah nya.


Pak prapto: iyaa, , silahkan.


Aku segera menelepon istriku untuk mengabarkan berita gembira ini padanya. Kebetulan istriku sudah berada dirumah sekarang ini, setelah mengantar kedua anak kami ke sekolahnya.


Istriku; mau sekarang kemari nya yah?

Aku : iyaa bun,,, lebih cepat lebih bagus juga kan.

Istriku: yaudahh,, lanjut aja yaah, bunda siapin makanan dulu deh.

Aku; okee bunda,, dahh.


Setelah menutup telpon aku segera memberitahukan kepada pak prapto bahwa bisa kalau mau kerumah kami sekarang.


Pak prapto; yaudah,, saya ganti baju sebentar.

Aku; iyaa pakk.

Setelahnya pak prapto masuk kedalam dan tak lama kemudian ia telah kembali keluar dari rumah dan kami segerabbersiap untuk menuju rumahku.


Pak prapto: udah win, pakai mobil saya lagi aja,, sekalian nanti temenin saya ke kandang sebentar. Siapa tau kamu minat untuk kelolah kandang saya yang ada di desa kamu itu. Biar ada sampingan lagi kamu.


Aku: wahhh beneran pakk??? Aduhh baik sekali saya jadi gak enak banyak fi bantu pak.


Pak prapto: udahh kamu santai aja.


Aku; iyaa pak siap.

Kami segera berangkat Setelahnya, saat dalam perjalanan pak prapto kembali membuka pembicaraan.


Pak prapto: anak-anak kamu sudah sekolah semua ya win?


Aku: iyaa pak,, sudah yang paling besar udah sd. Yang nomor 2 masih paud pak.


Pak prapto: wahhh,, seumuran cucu saya itu win.

Aku; iyaa pak,, udah pada lumayan besar.


Pak prapto: tambah lagi lah win mumpung masih muda, kasihan istrimu dirumah sendirian.


Aku: wahhh belum deh pak dalam waktu dekat ini. Kayaknya 2 aja cukup lah pak.


Pak prapto; ohhh udah punya rencana gitu. Kebetulan saya belum pernah liat anak-anak kamu yaa. Pertama ini kayaknya saya bertamu kerumah kamu ya win.


Aku; iyaa benar pak,, biasanya lewat aja sihh bapak gak pernah mampir.


Pak prapto: iyaa yahhh,, padahal kita udah kerja bareng lumayan lama ya. Sama istri kamu aja saya belum pernah jumpa ya.

Aku: iyaa itu juga pakk.

Obrolan kami sempat terputus karena pak prapto menerima panggilan telpon dari seseorang. Setelah 10 menit perjalanan akhirnya kami tiba dirumahku.


Aku; sudah sampai pak,, mari silahkan.


Pak prapto: iyaa win.

Jawabnya singkat.

Lalu kami segera turun dan menuju teras depan rumah kami. Aku mengetuk pintu dan tidak lama istriku membukakan pintu.

Istriku; ohhh udah sampe ayah sama pak prapto.

Aku; ini bunda kenalin bos nya ayah,, pak prapto yang sering ayah omongin.


Istriku: iyaa,, salam kenal pak,, saya mirna istrinya mas Edwin.

Ucap istriku sambil ia menyalami pak prapto dengan rumahnya.

Istriku memang tergolong orang yang supel dalam pergaulan dengan orang baru. Tetapi pak prapto tampak seperti orang sedang bingung melihat istriku. Tentu aku sudah tau apa yang membuat ia tampak seperti itu. Tentulah karena melihat penampilan istriku saat ini yang hanya mengenakan kaos santai dan tanpa jilbab nya dan bawahnya istriku hanya mengenakan rok santai sedikit di bawah lutut. Tentu aku yang sudah tau bagaimana pak prapto jika sudah melihat perempuan cantik, sudah tau arah pikirannya. Pastilah saat ini ia tertarik dengan penampilan istriku yang menggoda dengan badannya yang montok berisi itu.




Mulustrasi pakain istriku pagi itu.
30951533c45bb06fd07fa3b2d8b757a372bc9371.jpg



Tetapi karena kematangan dalam dirinya pak prapto yang sempat terpesona dengan cepat bisa mengendalikan dirinya.

Ia sekarang sudah bersikap santai dan menanggapi obrolan istriku.


pak prapto; ohh ini mbak mirna yaa,, baru jumpa kita ya mbakk..


Istriku; iyaa pakk,, mari silahkan masuk pakk,,

Kami pun masuk dalam dan duduk di kursi runah tamu rumah kami, setalah sempat ngobrol beberapa menit istriku pamit kedapur untuk menyiapkan kopi dan cemilan ringan untuk kami.


istriku: ayah bunda ke dapur dulu yaa,, siapin minum sama cemilannya.

"Pak prapto mau minum apa kopi atau apa ni??

Lanjut istriku.


Mendengar istriku menanyakan hal itu kepadanya pak prapto kembali menatap lekat kearah payudara istriku.


Pak prapto: saya air putih aja mbakk,, tadi dirumah udah ngopi.


Istriku: beneran ni pak??


pak prapto: iyaa mbakk,, tanya aja mas Edwin tuh.

Aku ; iyaa bun,, aya juga udah air putih aja deh samain.


Istriku; ohh gitu, yaudah tunggu sebentar ya .


ucap istriku kemudian ia pamit berlalu ke belakang rumah kami.

Saat ia berbalik badan, maka tampak lah bulatan bokong montok istriku yang kembali menjadikan tatapan pak prapto liar kearah sana.


Mulustrsi penampakan bokong istriku.
30892256e61528aef1e961bd2320863fc73ea9b8.jpg
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd