Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT TERNYATA PACARKU...

Status
Please reply by conversation.
EPISODE 3

*Jam 8 malam

"hugffffftttttt" aku mendengus dengan kesal

Aku sudah tiba di area kosku. Seharian aku mencari Vani bahkan sampai kosnya. Aku bertanya pada teman sekamarnya namun tetap nihil. Dengan langkah gontai aku menuju ke kamarku.

"anjir laper bnget ni perut" gumamku sambil memegang perut

*ceklekkk krrikkkkk

"kok gelap ya, perasaan gua gk pernah matiin lampu dapur dah" tanyaku pada diri sendiri

*petttt

Seketika kamarku menjadi terang dan..

"SURPRICEEEE..... !!!"

Aku pun terperanjat kaget karena tiba-tiba ada 3 makhluk di depanku dengan antusias berteriak padaku.

"selamat ulang tahun sayang" suara lembut memberi ucapan selamat sembari berjalan ke arahku dengan membawa kue ulang tahun di tangannya.

"selamat ulang tahun ya Yan" ucap salah satu laki-laki

"weh weh selamat ulang tahun kawan, gk nyangka udh setua ini ya lu hahaha" tambah suara laki-laki yang amat sangat aku kenal

Ya pacarku dan kedua sahabatku memberikan aku kejutan dihari ulang tahunku yang bahkan aku sendiri lupa karena panik dengan menghilangnya pacarku sejak kemarin.

"kok bengong sih yank, ini tiup dulu kue ulang tahunnya" kata Vani berusaha menyadarkanku dari lamunan

*takkkk

"aduh.." teriak Vani

Aku sedikit menjitak kepala Vani

"kamu tu ya yank bisa-bisanya bikin aku khawatir, aku nyariin kamu seharian tau. Tapi makasih ya sayang, aku gk nyangka kamu bakal ngasih aku kejutan kayak gini" kataku langsung membawa Vani kepelukanku

"hihihi.. Maaf ya sayang udh ngilang seharian. Biar surpice gitu tau. Kan kamu selalu lupa ulang tahun mu sendiri" kata Vani menjelaskan semuanya

Ya harus aku akui, aku ini sering sekali lupa dengan ulang tahunku sendiri. Aku pun tambah mengeratkan pelukanku pada pacarku ini.
Sungguh aku sayang sekali dengan Vani.

"ehemmmm, uhuuuukkk uhuuuuk. Udah kelar belum dramanya. Kek mo muntah tengok kalean begitu" ucap Rio yang tiba-tiba merusak momen ku dan Vani

"eh setan, lu bedua ngapa masih disini. Udah kelar kan ngucapinnya, ya udah balik sono" ucapku pada kedua sahabatku

Saking tersepona nya, sampe lupa aku kalau ada mereka berdua.

"eh biji kuda, udah di ucapin tapi malah ada ucapan terima kasih. Minimal kasih makan gitu kek, ye gk Ren" balas Rio dengan sengit

"hmmm suka-suka lu deh Yo" ucap Rendi tetap cool

"hahahaha ya udh deh iya, ntar gua beli makan dulu di luar yak" kataku pada kedua sahabatku

"eh gk usah yank, aku udah bawa KFC sama Pizza buat kita makan bareng kok. Mending sekarang buat permintaan dulu trus tiup lilinnya. Pegel tau yank bawa pegangin kuenya" ucap Vani berusaha melepas pelukanku

"hehe iya deh iya, siniin kuenya" jawabku cepat

Aku berharap hubunganku dengan Vani sampai ke pelaminan dan hubunganku dengan kedua sahabatku tetap seperti ini sampai tua nanti.

*Haaahuuuuuffttttttt

Kami berempat pun makan makanan yang dibawa oleh Vani sambil bersenda gurau hingga tak terasa sudah jam 10 malam.
Kedua sahabatku pun pamit padaku untuk pulang lebih dulu. Tinggallah aku berdua dengan Vani di kamarku

"sini yank" pintaku pada Vani

Saat Vani berjalan kearahku, aku baru ngeh kalau puting dada pacarku agak sedikit menyembul. Tapi entahlah mungkin hanya persaanku saja.
Vani pun duduk di pangkuanku.

"hihihi kamu seneng gk dengan kejutannya yank? " tanya Vani padaku

"banget yank, kaget tadi aing" ucapku meniru logat orang sunda

"hehehe itu idenya Rio yank. Dia yang rencanain ini semua. Makanya seharian ini kita gk pergi ngampus" ucap Vani padaku

Hmmm aku baru sadar juga kalau tadi di kampus aku tak melihat batang hidung Rio dan Rendi. Maklum cuy, udh panik mencari Vani kesana-kemari.

Tiba-tiba Vani berdiri dari pangkuanku.
"aku masih punya hadiah kecil buat kamu yank" ucap Vani berbisik di telingaku.

Vani pun mulai meliuk-liukan tubuhnya seraya tangannya meraba-raba seluruh tubuhnya.
Vani menari dengan lemah lembut seraya menggigit bibirnya sambil menatapku.
Kemudian Vani balik badan sambil trus menari, tak lama Vani mengangkat sedikit bajunya dan terpampanglah perut belakang serta pantat montoknya yang masih berbalut hotpants.

Penisku pun bereaksi melihat aksi pacarku ini. Aku pun berdiri mencoba untuk merangkulnya. Namun Vani dengan cepat membalikkan badannya kemudian mendorongku hingga aku terbaring di kasur.
Vani pun kemudian naik tepat di atas penisku dan sejurus kemudian dia melepas semua pakaiannya.

"shitttttt" umpatku dalam hati

Tampak oleh ku tubuh sintal Vani terbalut lingeri tanpa penutup dada. Pantas saja dari tadi aku seperti melihat puting dada Vani menyembul dari balik bajunya.

Vani kemudian duduk di atas penisku, dan yang membuatku kaget. Ternyata bagian bawah lingerinya tak tertutup yang artinya vagina Vani saat ini ada diatas penisku tanpa penghalang sama sekali.

"ah sejak kapan Vani jadi berani seperti ini" gumamku dalam hati

"ini hadiah kecil buatmu sayang, kamu suka?" tanya Vani sambil berbisik di telingaku yang ku jawab dengan anggukan

Vani pun kembali meliuk-liukkan tubuhnya seraya tanya terus bermain dari rambut, dada, perut sampai penisku pun tak luput dari tangannya.

Aku yang sudah tak tahan pun bangkit yang membuat kini Vani berada di bawahku. Tanpa berkata-kata lagi aku dengan ganas mulai mencium bibir tipisnya.

"ehmmmm, emffffftttttttt" hanya itu yang keluar dari mulut kami

Ciumanku pun turun kearah leher Vani.
“smoooocchhhhhhh”, aku baru saja mencium leher Vani dan terus menciuminya.

"ahh.... Ohh hemfftttttt" Vani berusaha menahan desahannya

tanganku ikut berpetualang dengan meremas dada pacarku dan meraba bagian punggungnya, dia terkadang melihat ke langit-langit pertanda dia sedang keenakan saat bibirku terus menjilati dan menciumi lehernya kemudian turun ke dada montoknya.

“awwwhhhh hiiiihi geli sayangggg ahhh enaaakk”, rancu dia gak jelas, semakin lama aku semakin terus menghajar leher pacarku, dia semakin keenakan dan desahnya semakin menjadi.
“arrrggkkk arrghhhhh awwwhhhkk awwwrrhhkk”, desah pacarku, suara dia yg serak basah membuatnya semakin seksi saat mendesah.
“awwhhhh yanggg enaaaak bangeeett terus sayaaaanggg”, desah dia.
kedua tangan pacarku kali ini turut berpetualang dengan menghalus lembut punggungku.

Aku pun melepas ciumanku kemudian berdiri seraya meminta Vani untuk mengoral penisku. Vani pun menurut lantas Vani memposisikan diri untuk bersiap mengulum kontolku dengan berlutut di depanku dan kepalanya mendekati penisku.

“awwwwwwwwwwwhwhhhhhhhhhhhhhh”, desah panjangku saat kontolku masuk ke dalam mulut pacarku. Namun hanya masuk 3/4 bagian saja karena memang ukuran penisku lumayan tebal dengan panjang 18cm.
Hehehe maklum dulu pas SMP iseng-iseng pergi ke tukang urut penis.
Aku hanya bisa merem melek merasakan nikmatnya.
dia lalu mulai menggerakkan kepalanya menyerupai ritme saat berhubungan badan dengan naik dan turun dengan pelan dan intim.
“awwhh awhh arrgghh aeehmmm aehhh”
“aooohhh yaampun enak bangeeet awwhhhh”
“awwhhh yeess ahhh” desahku

aku terus mendesah dengan posisi kontol sudah tegang sangat maksimal, Vani terus mengulumku hingga rasanya sangat basah sekali.

“ahhh enak banget yanggg ahhhhww ahhhhww”
“yeehhh ahhhh ahhh whhhh ahhhh”
aku terus mendesah keenakan, pacarku lalu melepas kulumannya dan menatapku dengan senyuman puas melihat aku yg sedang lemes karena merem melek keenakan.
“enak sayang?”, tanya dia yg lalu mendekatkan kepalanya di dadaku seperti meminta pelukan, aku pun memeluk dia.

Kali ini kubaringakan tubuhnya Vani, kemudian aku membuka selangkangannya. Dan terpampang lah Vagina yang berwarna pink alami dihiasi bulu-bulu halus disekitar nya.
Aku pun mulai menjilati permukaan Vagina pacarku.

"sluurrrppppp sluuurrrpppp slurrrpppp"

"awwhh awhh arrgghh aeehmmm aehhh enggff" hanya itu yang keluar dari mulut Vani

Aku sangat suka menjilati vagina Vani karena aroma khasnya, hal ini juga yang menjadi titik lemah Vani ketika aku ngentot dengan dia.

“ahhh enak banget yanggg ahhhhww ahhhhww”
“yeehhh ahhhh ahhh whhhh ahhhh”
"yank udah yank, please masukin" pinta Vani dengan tatapan sayu kearahku

Aku pun kemudian memosisikan penisku kearah Vanginanya.
Agak susah memang untuk memasukkan penisku walaupun vagina Vani sudah banjir oleh cairannya.

*blesss

“auuuuhhhhhhhhhhh yanggggggg ahhhhhhhhhhhh”, desah kami berdua panjang saat penisku berhasil menerobos masuk liang vaginanya.

didalam tubuhnya, penisku rasanya hangat, dan diremas-remasnya oleh vaginanya yg berbulu tipis itu. lantas aku menggerak-gerakkan pantat dengan gerakan maju dan mundur dengan ritme sedang.

“ahh ahhh awhh awhhh”
“ehhhmmm ahhhhh”
“ooohhhhh awwhhhhhahhh”
“woooohhh ahhhh awhhhh”
“awwhhhh ooohhhhh”desahan demi desahan keluar dari mulut kami berdua

Selang 2 menit setelah aku menggenjot vaginanya
“awhhhh aahhhh yank aku gak kuat yank”, ujar pacarku
“CROOT CROOT CROOOOOT”
“AWWWWWWHHHHHHHHHHHHHHHHH”, desah panjang pacarku.

Kuhentikan genjotanku, terasa ada yang mengalir membasahi penisku.

"hooossshhhh hooossshhh" pacarku berusaha mencari nafas

"enak yank?" tanyaku padanya

Vani hanya menjawab dengan anggukan lemah.
Akupun kemudian melepas penisku dan menganggkat tubuh pacarku ke arah meja dikamarku. Akupun memposisikan agak Vani agak menunduk. Aku sangat suka posisi ini karena aku dengan mudah dapat melihat vagina dan pantat montoknya dari belakang.

Aku yang sudah tak tahanpun kembali memasukkan penisku.
*bleeessaa

"ohhhhh"

Kembali aku menggenjot vaginanya namun dengan ritme agak kencang

*plokk plokk plokk
Suara selangkanganku beradu dengan pantatnya Vani.

“awwkk awkkk awkk awkk yank awwkkk”
“awwwkk ahh yank ahhhwkkk enak yank”
“aaaawwkkk yank oohhh yank”Vani terus mendesah tiada henti

Setelah 15 menit dengan posisi ini.
“awwkkk yank, ayo yank, nampaknya aku mau orgasme lagi yank awwkkk”
“ayooo yank dikit lagi yank”

aku lalu menaikkan ritmeku sedikit lebih kencang, sambil tangan ku meremat susunya.

"AWWWKKKK AAHHH YANK OOOOHHHH AWWKKKK YANK AAAHHHHWWW”, desah panjang pacarku, diiringi dengan tubuhnya mengejang, kakinya bergetar hebat, aku memeganginya dari belakang agar dia tak terjatuh, kontolku berasa diremas-remas didalam dan vaginanya berubah menjadi sangat hangat.

“yank cabut dulu yank ahhhh”, perintah pacarku, lalu aku mencabutnya diiringi dengan tetesan cairan bening mengalir dari bibir vaginanya. lalu dia duduk dikasur sambil berusaha mengambil nafas.

“lemes yank? ”, tanyaku sambil bercanda.

“iya mas, lemes dan terasa penuh vaginaku”, balasnya.

lalu aku memposisikan diri berbaring pada punggungku dan memerintahkan pacarku untuk menaiki-ku.

“ayo yank, naik sini”, perintahku diiringi dengan pacarku menaiki badanku. dia meraih penisku yg lebar dan panjang untuk dimasukkan pada bibir vaginanya yg sempit.

“awwwhhhhhhhhh”, desah panjangnya saat penisku kembali memasukki tubuhnya. lalu dia bergerak naik dan turun diatasku, menyaksikannya yg berwajah sange dan horny, pemandangan yg sangat indah.

“awwhh yank awwhhh ohhhh”
“eehhmmm yank ehhmmmmm”desah Vani kembali

“sayanggg, aku juga mau keluar
Keluarrin di mana”, desahku ditengah-tengah pacarku sibuk menyetubuhiku.

"aahhhhh oohhhh di dalam aja gk papa yank, aku aman kok ahhhhh" jawab Vani disela desahannya

lalu Vani menggerak-gerakkan pantatnya seperti goyang ngebornya inul daratista yg membuat aku gak bisa nahan lebih lama lagi.

“awwwkkkkkkkkk yankkkk aku mau keluaaaar yankkkk”, desah panjangku yg diiringi dengan badanku mengencang dan mataku merem melek keenakan.

“croooot crooooot croooot croooooooooot”, pejuh demi pejuh menyembur rahimnya. diiringi dengan rasa lemas.

“awwwhhh anget banget yank semburanmu”, ujar pacarku menyaksikanku saat keenakan.

lalu setelah beberapa saat, pacarku melepaskan penisku dari dalam tubuhnya, dan berbaring disebelahku.

“gimana yank, hadiah kecilku enak gk? ”, ujarnya sambil memelukku.

“enak yank, enak banget. Uhhh nikmat banget vaginamu yank, sempit pula" jawabku sambil mencium keningnya

"itu mah punyamu yang gede sayang, hehe gimana lingeri baruku yankk" tanya Vani kembali

"bagus yank, kamu terlihat seksi sekali tadi. Apalagi waktu nari tadi. Bikin mupeng tau" jawabku pada

"eh tapi tadi kamu seriusan dari td pakai pakaian itu, td sekilas putingmu kelihatan loh" terangku pada Vani

Jelas aku takut kalau sampai kedua sahabat ku melihat puting dada nya Vani menyembul.

"hihi iya yank. Hmmm gk tau aku yankk, kalau itu biarlah anggap aja berbagi rejeki hihihi" canda Vani padaku

"eh kamu tu ya" aku menarik Vani ke arah pelukanku

Kami berdua pun terlelap dalam keadaan bugil.


*3 hari berlalu

"hmmm udah 3 hari ini kok aku gk pernah liat Maya ya" gumamku

Aku berada di parkiran kosku saat ini, hari ini aku dan beberapa temanku pergi ke PT tempatku magang guna mengantar surat izin magang dari kampusku.
Ya semenjak kejadian kejutan Vani dan 2 sahabatku, aku tak pernah melihat Maya baik itu pagi hari seperti ini atapun saat balik kos.

Beberapa menit kemudian aku mendengar suara langkah kaki. Mataku lalu tertuju pada sesosok gadis yang melangkah pergi meninggalkan kamar kosnya.

"Assalamualaikum ukhti" ucap ku excited melihat Maya berjalan di depan parkiran

"ehh e e wa-waalaikumsalam Mas" ucap Maya gugup

Maya manundukan pandangan ketika menjawab salamku. Aneh ini pertama kalinya dia seperti itu.
Aku pun berjalan mendekati Maya.

"kok baru kelihatan May" tanyaku padanya

"eng.. Anu mas a-aku lagi padat-padatnya jam kuliah" jawab Maya.
Terasa sekali dia gugup bicara denganku.

"kamu kenapa May" tanyaku kembali

"eng-enggk papa kok Mas" jawanya yang masih tak berani menatapku

Tak tau dorongan dari mana aku memberanikan diri untuk memegang tangannya.
Maya pun nampak kaget tapi tak berusaha untuk melepas peganganku.

*plakkk
Aku merasakan ada seseorang yang menepuk dan mencengkram lenganku. Tiba-tiba tangan itu membalikkan badanku.

"bangsatttt ngapain lu megang-megang tangan cewek gua!!! " teriak laki-laki di hadapanku. Ya dia adalah pacarnya Maya

"weitsss kalem boss, gua gk ada apa-apa sama Maya, iya gk May" jawabku santai

"alah bacot lu njing, lu suka kan sama Maya ngaku lu? " lanjutnya penuh emosi

"Mas Andre sudah" suara Maya berusaha menenangkan pacarnya
"aku tu gk ada apa-apa sama mas Rian mas" lanjut Maya

"tuh denger sendiri kan pacar lu bilang apa" ucapku kembali santai

Andre pun seketika mencengkram baju kerahku.
"elu gk usah macem-macem ya bangsatttt" ucapnya kearahku
Namun secepat kilat aku berhasil melepas cengkramannya. Ia pun nampak terkejut.

"huufffttttt jadi lecek kan baju gua" kataku sambil memperbaiki kerahku

Sedikit informasi aku dari SD sudah menggeluti Karate bahkan hingga sekarang. Jadi jangan heran kenapa aku dapat dengan mudah melepaskan diri.

Tinggi badan Andre sama dengan ku 180cm namun di lihat dari postur tubuhnya, dia lebih kekar sedikit di banding diriku. Ya namun tak ada rasa takut sedikitpun dalam diriku dengannya.

"gua udah bilang gk ada apa-apa antara gua dan Maya. Kalau lu masih ngeyel ayo dah gua ladenin lu" ucapku terpancing emosi

Dari raut wajahnya Andre nampak sedikit mengendur emosinya.

"mas udah mas" ucap Maya mencoba menenangkan Andre

"Alah udah lah bodo amat, mau lu ada hubungan kek enggak kek terserah lu" Andre berkata sambil berjalan kembali ke arah mobilnya.

"maafin dia ya Mas Rian, dia memang tempramen orangnya" kata Maya mencoba menenangkanku

"iya May santai aja" ucapku mencoba meredam emosiku

Kulihat ada sedikit ketegangan di wajah Maya.
Maya yang sadar aku perhatikan pun menunduk lagi.

"emmm ya sudah mas a-aku jalan duluan ya mas, Assalamualaikum" pamit Maya ke arahku

"waalaikumsalam, hati-hati dijalan May" jawabku pada Maya

Aku pun kembali menaiki motorku.
"huffftttt ada aja pagi-pagi yg bikin emosi" umpatku dalam hati.

Saat mobil Andre menghilang dari pandanganku, aku pun baru melajukan motorku untuk melanjutkan aktifitas ku hari ini.....

Brummmmmmmmm........

*Bersambung...
 
EPISODE 3

*Jam 8 malam

"hugffffftttttt" aku mendengus dengan kesal

Aku sudah tiba di area kosku. Seharian aku mencari Vani bahkan sampai kosnya. Aku bertanya pada teman sekamarnya namun tetap nihil. Dengan langkah gontai aku menuju ke kamarku.

"anjir laper bnget ni perut" gumamku sambil memegang perut

*ceklekkk krrikkkkk

"kok gelap ya, perasaan gua gk pernah matiin lampu dapur dah" tanyaku pada diri sendiri

*petttt

Seketika kamarku menjadi terang dan..

"SURPRICEEEE..... !!!"

Aku pun terperanjat kaget karena tiba-tiba ada 3 makhluk di depanku dengan antusias berteriak padaku.

"selamat ulang tahun sayang" suara lembut memberi ucapan selamat sembari berjalan ke arahku dengan membawa kue ulang tahun di tangannya.

"selamat ulang tahun ya Yan" ucap salah satu laki-laki

"weh weh selamat ulang tahun kawan, gk nyangka udh setua ini ya lu hahaha" tambah suara laki-laki yang amat sangat aku kenal

Ya pacarku dan kedua sahabatku memberikan aku kejutan dihari ulang tahunku yang bahkan aku sendiri lupa karena panik dengan menghilangnya pacarku sejak kemarin.

"kok bengong sih yank, ini tiup dulu kue ulang tahunnya" kata Vani berusaha menyadarkanku dari lamunan

*takkkk

"aduh.." teriak Vani

Aku sedikit menjitak kepala Vani

"kamu tu ya yank bisa-bisanya bikin aku khawatir, aku nyariin kamu seharian tau. Tapi makasih ya sayang, aku gk nyangka kamu bakal ngasih aku kejutan kayak gini" kataku langsung membawa Vani kepelukanku

"hihihi.. Maaf ya sayang udh ngilang seharian. Biar surpice gitu tau. Kan kamu selalu lupa ulang tahun mu sendiri" kata Vani menjelaskan semuanya

Ya harus aku akui, aku ini sering sekali lupa dengan ulang tahunku sendiri. Aku pun tambah mengeratkan pelukanku pada pacarku ini.
Sungguh aku sayang sekali dengan Vani.

"ehemmmm, uhuuuukkk uhuuuuk. Udah kelar belum dramanya. Kek mo muntah tengok kalean begitu" ucap Rio yang tiba-tiba merusak momen ku dan Vani

"eh setan, lu bedua ngapa masih disini. Udah kelar kan ngucapinnya, ya udah balik sono" ucapku pada kedua sahabatku

Saking tersepona nya, sampe lupa aku kalau ada mereka berdua.

"eh biji kuda, udah di ucapin tapi malah ada ucapan terima kasih. Minimal kasih makan gitu kek, ye gk Ren" balas Rio dengan sengit

"hmmm suka-suka lu deh Yo" ucap Rendi tetap cool

"hahahaha ya udh deh iya, ntar gua beli makan dulu di luar yak" kataku pada kedua sahabatku

"eh gk usah yank, aku udah bawa KFC sama Pizza buat kita makan bareng kok. Mending sekarang buat permintaan dulu trus tiup lilinnya. Pegel tau yank bawa pegangin kuenya" ucap Vani berusaha melepas pelukanku

"hehe iya deh iya, siniin kuenya" jawabku cepat

Aku berharap hubunganku dengan Vani sampai ke pelaminan dan hubunganku dengan kedua sahabatku tetap seperti ini sampai tua nanti.

*Haaahuuuuuffttttttt

Kami berempat pun makan makanan yang dibawa oleh Vani sambil bersenda gurau hingga tak terasa sudah jam 10 malam.
Kedua sahabatku pun pamit padaku untuk pulang lebih dulu. Tinggallah aku berdua dengan Vani di kamarku

"sini yank" pintaku pada Vani

Saat Vani berjalan kearahku, aku baru ngeh kalau puting dada pacarku agak sedikit menyembul. Tapi entahlah mungkin hanya persaanku saja.
Vani pun duduk di pangkuanku.

"hihihi kamu seneng gk dengan kejutannya yank? " tanya Vani padaku

"banget yank, kaget tadi aing" ucapku meniru logat orang sunda

"hehehe itu idenya Rio yank. Dia yang rencanain ini semua. Makanya seharian ini kita gk pergi ngampus" ucap Vani padaku

Hmmm aku baru sadar juga kalau tadi di kampus aku tak melihat batang hidung Rio dan Rendi. Maklum cuy, udh panik mencari Vani kesana-kemari.

Tiba-tiba Vani berdiri dari pangkuanku.
"aku masih punya hadiah kecil buat kamu yank" ucap Vani berbisik di telingaku.

Vani pun mulai meliuk-liukan tubuhnya seraya tangannya meraba-raba seluruh tubuhnya.
Vani menari dengan lemah lembut seraya menggigit bibirnya sambil menatapku.
Kemudian Vani balik badan sambil trus menari, tak lama Vani mengangkat sedikit bajunya dan terpampanglah perut belakang serta pantat montoknya yang masih berbalut hotpants.

Penisku pun bereaksi melihat aksi pacarku ini. Aku pun berdiri mencoba untuk merangkulnya. Namun Vani dengan cepat membalikkan badannya kemudian mendorongku hingga aku terbaring di kasur.
Vani pun kemudian naik tepat di atas penisku dan sejurus kemudian dia melepas semua pakaiannya.

"shitttttt" umpatku dalam hati

Tampak oleh ku tubuh sintal Vani terbalut lingeri tanpa penutup dada. Pantas saja dari tadi aku seperti melihat puting dada Vani menyembul dari balik bajunya.

Vani kemudian duduk di atas penisku, dan yang membuatku kaget. Ternyata bagian bawah lingerinya tak tertutup yang artinya vagina Vani saat ini ada diatas penisku tanpa penghalang sama sekali.

"ah sejak kapan Vani jadi berani seperti ini" gumamku dalam hati

"ini hadiah kecil buatmu sayang, kamu suka?" tanya Vani sambil berbisik di telingaku yang ku jawab dengan anggukan

Vani pun kembali meliuk-liukkan tubuhnya seraya tanya terus bermain dari rambut, dada, perut sampai penisku pun tak luput dari tangannya.

Aku yang sudah tak tahan pun bangkit yang membuat kini Vani berada di bawahku. Tanpa berkata-kata lagi aku dengan ganas mulai mencium bibir tipisnya.

"ehmmmm, emffffftttttttt" hanya itu yang keluar dari mulut kami

Ciumanku pun turun kearah leher Vani.
“smoooocchhhhhhh”, aku baru saja mencium leher Vani dan terus menciuminya.

"ahh.... Ohh hemfftttttt" Vani berusaha menahan desahannya

tanganku ikut berpetualang dengan meremas dada pacarku dan meraba bagian punggungnya, dia terkadang melihat ke langit-langit pertanda dia sedang keenakan saat bibirku terus menjilati dan menciumi lehernya kemudian turun ke dada montoknya.

“awwwhhhh hiiiihi geli sayangggg ahhh enaaakk”, rancu dia gak jelas, semakin lama aku semakin terus menghajar leher pacarku, dia semakin keenakan dan desahnya semakin menjadi.
“arrrggkkk arrghhhhh awwwhhhkk awwwrrhhkk”, desah pacarku, suara dia yg serak basah membuatnya semakin seksi saat mendesah.
“awwhhhh yanggg enaaaak bangeeett terus sayaaaanggg”, desah dia.
kedua tangan pacarku kali ini turut berpetualang dengan menghalus lembut punggungku.

Aku pun melepas ciumanku kemudian berdiri seraya meminta Vani untuk mengoral penisku. Vani pun menurut lantas Vani memposisikan diri untuk bersiap mengulum kontolku dengan berlutut di depanku dan kepalanya mendekati penisku.

“awwwwwwwwwwwhwhhhhhhhhhhhhhh”, desah panjangku saat kontolku masuk ke dalam mulut pacarku. Namun hanya masuk 3/4 bagian saja karena memang ukuran penisku lumayan tebal dengan panjang 18cm.
Hehehe maklum dulu pas SMP iseng-iseng pergi ke tukang urut penis.
Aku hanya bisa merem melek merasakan nikmatnya.
dia lalu mulai menggerakkan kepalanya menyerupai ritme saat berhubungan badan dengan naik dan turun dengan pelan dan intim.
“awwhh awhh arrgghh aeehmmm aehhh”
“aooohhh yaampun enak bangeeet awwhhhh”
“awwhhh yeess ahhh” desahku

aku terus mendesah dengan posisi kontol sudah tegang sangat maksimal, Vani terus mengulumku hingga rasanya sangat basah sekali.

“ahhh enak banget yanggg ahhhhww ahhhhww”
“yeehhh ahhhh ahhh whhhh ahhhh”
aku terus mendesah keenakan, pacarku lalu melepas kulumannya dan menatapku dengan senyuman puas melihat aku yg sedang lemes karena merem melek keenakan.
“enak sayang?”, tanya dia yg lalu mendekatkan kepalanya di dadaku seperti meminta pelukan, aku pun memeluk dia.

Kali ini kubaringakan tubuhnya Vani, kemudian aku membuka selangkangannya. Dan terpampang lah Vagina yang berwarna pink alami dihiasi bulu-bulu halus disekitar nya.
Aku pun mulai menjilati permukaan Vagina pacarku.

"sluurrrppppp sluuurrrpppp slurrrpppp"

"awwhh awhh arrgghh aeehmmm aehhh enggff" hanya itu yang keluar dari mulut Vani

Aku sangat suka menjilati vagina Vani karena aroma khasnya, hal ini juga yang menjadi titik lemah Vani ketika aku ngentot dengan dia.

“ahhh enak banget yanggg ahhhhww ahhhhww”
“yeehhh ahhhh ahhh whhhh ahhhh”
"yank udah yank, please masukin" pinta Vani dengan tatapan sayu kearahku

Aku pun kemudian memosisikan penisku kearah Vanginanya.
Agak susah memang untuk memasukkan penisku walaupun vagina Vani sudah banjir oleh cairannya.

*blesss

“auuuuhhhhhhhhhhh yanggggggg ahhhhhhhhhhhh”, desah kami berdua panjang saat penisku berhasil menerobos masuk liang vaginanya.

didalam tubuhnya, penisku rasanya hangat, dan diremas-remasnya oleh vaginanya yg berbulu tipis itu. lantas aku menggerak-gerakkan pantat dengan gerakan maju dan mundur dengan ritme sedang.

“ahh ahhh awhh awhhh”
“ehhhmmm ahhhhh”
“ooohhhhh awwhhhhhahhh”
“woooohhh ahhhh awhhhh”
“awwhhhh ooohhhhh”desahan demi desahan keluar dari mulut kami berdua

Selang 2 menit setelah aku menggenjot vaginanya
“awhhhh aahhhh yank aku gak kuat yank”, ujar pacarku
“CROOT CROOT CROOOOOT”
“AWWWWWWHHHHHHHHHHHHHHHHH”, desah panjang pacarku.

Kuhentikan genjotanku, terasa ada yang mengalir membasahi penisku.

"hooossshhhh hooossshhh" pacarku berusaha mencari nafas

"enak yank?" tanyaku padanya

Vani hanya menjawab dengan anggukan lemah.
Akupun kemudian melepas penisku dan menganggkat tubuh pacarku ke arah meja dikamarku. Akupun memposisikan agak Vani agak menunduk. Aku sangat suka posisi ini karena aku dengan mudah dapat melihat vagina dan pantat montoknya dari belakang.

Aku yang sudah tak tahanpun kembali memasukkan penisku.
*bleeessaa

"ohhhhh"

Kembali aku menggenjot vaginanya namun dengan ritme agak kencang

*plokk plokk plokk
Suara selangkanganku beradu dengan pantatnya Vani.

“awwkk awkkk awkk awkk yank awwkkk”
“awwwkk ahh yank ahhhwkkk enak yank”
“aaaawwkkk yank oohhh yank”Vani terus mendesah tiada henti

Setelah 15 menit dengan posisi ini.
“awwkkk yank, ayo yank, nampaknya aku mau orgasme lagi yank awwkkk”
“ayooo yank dikit lagi yank”

aku lalu menaikkan ritmeku sedikit lebih kencang, sambil tangan ku meremat susunya.

"AWWWKKKK AAHHH YANK OOOOHHHH AWWKKKK YANK AAAHHHHWWW”, desah panjang pacarku, diiringi dengan tubuhnya mengejang, kakinya bergetar hebat, aku memeganginya dari belakang agar dia tak terjatuh, kontolku berasa diremas-remas didalam dan vaginanya berubah menjadi sangat hangat.

“yank cabut dulu yank ahhhh”, perintah pacarku, lalu aku mencabutnya diiringi dengan tetesan cairan bening mengalir dari bibir vaginanya. lalu dia duduk dikasur sambil berusaha mengambil nafas.

“lemes yank? ”, tanyaku sambil bercanda.

“iya mas, lemes dan terasa penuh vaginaku”, balasnya.

lalu aku memposisikan diri berbaring pada punggungku dan memerintahkan pacarku untuk menaiki-ku.

“ayo yank, naik sini”, perintahku diiringi dengan pacarku menaiki badanku. dia meraih penisku yg lebar dan panjang untuk dimasukkan pada bibir vaginanya yg sempit.

“awwwhhhhhhhhh”, desah panjangnya saat penisku kembali memasukki tubuhnya. lalu dia bergerak naik dan turun diatasku, menyaksikannya yg berwajah sange dan horny, pemandangan yg sangat indah.

“awwhh yank awwhhh ohhhh”
“eehhmmm yank ehhmmmmm”desah Vani kembali

“sayanggg, aku juga mau keluar
Keluarrin di mana”, desahku ditengah-tengah pacarku sibuk menyetubuhiku.

"aahhhhh oohhhh di dalam aja gk papa yank, aku aman kok ahhhhh" jawab Vani disela desahannya

lalu Vani menggerak-gerakkan pantatnya seperti goyang ngebornya inul daratista yg membuat aku gak bisa nahan lebih lama lagi.

“awwwkkkkkkkkk yankkkk aku mau keluaaaar yankkkk”, desah panjangku yg diiringi dengan badanku mengencang dan mataku merem melek keenakan.

“croooot crooooot croooot croooooooooot”, pejuh demi pejuh menyembur rahimnya. diiringi dengan rasa lemas.

“awwwhhh anget banget yank semburanmu”, ujar pacarku menyaksikanku saat keenakan.

lalu setelah beberapa saat, pacarku melepaskan penisku dari dalam tubuhnya, dan berbaring disebelahku.

“gimana yank, hadiah kecilku enak gk? ”, ujarnya sambil memelukku.

“enak yank, enak banget. Uhhh nikmat banget vaginamu yank, sempit pula" jawabku sambil mencium keningnya

"itu mah punyamu yang gede sayang, hehe gimana lingeri baruku yankk" tanya Vani kembali

"bagus yank, kamu terlihat seksi sekali tadi. Apalagi waktu nari tadi. Bikin mupeng tau" jawabku pada

"eh tapi tadi kamu seriusan dari td pakai pakaian itu, td sekilas putingmu kelihatan loh" terangku pada Vani

Jelas aku takut kalau sampai kedua sahabat ku melihat puting dada nya Vani menyembul.

"hihi iya yank. Hmmm gk tau aku yankk, kalau itu biarlah anggap aja berbagi rejeki hihihi" canda Vani padaku

"eh kamu tu ya" aku menarik Vani ke arah pelukanku

Kami berdua pun terlelap dalam keadaan bugil.


*3 hari berlalu

"hmmm udah 3 hari ini kok aku gk pernah liat Maya ya" gumamku

Aku berada di parkiran kosku saat ini, hari ini aku dan beberapa temanku pergi ke PT tempatku magang guna mengantar surat izin magang dari kampusku.
Ya semenjak kejadian kejutan Vani dan 2 sahabatku, aku tak pernah melihat Maya baik itu pagi hari seperti ini atapun saat balik kos.

Beberapa menit kemudian aku mendengar suara langkah kaki. Mataku lalu tertuju pada sesosok gadis yang melangkah pergi meninggalkan kamar kosnya.

"Assalamualaikum ukhti" ucap ku excited melihat Maya berjalan di depan parkiran

"ehh e e wa-waalaikumsalam Mas" ucap Maya gugup

Maya manundukan pandangan ketika menjawab salamku. Aneh ini pertama kalinya dia seperti itu.
Aku pun berjalan mendekati Maya.

"kok baru kelihatan May" tanyaku padanya

"eng.. Anu mas a-aku lagi padat-padatnya jam kuliah" jawab Maya.
Terasa sekali dia gugup bicara denganku.

"kamu kenapa May" tanyaku kembali

"eng-enggk papa kok Mas" jawanya yang masih tak berani menatapku

Tak tau dorongan dari mana aku memberanikan diri untuk memegang tangannya.
Maya pun nampak kaget tapi tak berusaha untuk melepas peganganku.

*plakkk
Aku merasakan ada seseorang yang menepuk dan mencengkram lenganku. Tiba-tiba tangan itu membalikkan badanku.

"bangsatttt ngapain lu megang-megang tangan cewek gua!!! " teriak laki-laki di hadapanku. Ya dia adalah pacarnya Maya

"weitsss kalem boss, gua gk ada apa-apa sama Maya, iya gk May" jawabku santai

"alah bacot lu njing, lu suka kan sama Maya ngaku lu? " lanjutnya penuh emosi

"Mas Andre sudah" suara Maya berusaha menenangkan pacarnya
"aku tu gk ada apa-apa sama mas Rian mas" lanjut Maya

"tuh denger sendiri kan pacar lu bilang apa" ucapku kembali santai

Andre pun seketika mencengkram baju kerahku.
"elu gk usah macem-macem ya bangsatttt" ucapnya kearahku
Namun secepat kilat aku berhasil melepas cengkramannya. Ia pun nampak terkejut.

"huufffttttt jadi lecek kan baju gua" kataku sambil memperbaiki kerahku

Sedikit informasi aku dari SD sudah menggeluti Karate bahkan hingga sekarang. Jadi jangan heran kenapa aku dapat dengan mudah melepaskan diri.

Tinggi badan Andre sama dengan ku 180cm namun di lihat dari postur tubuhnya, dia lebih kekar sedikit di banding diriku. Ya namun tak ada rasa takut sedikitpun dalam diriku dengannya.

"gua udah bilang gk ada apa-apa antara gua dan Maya. Kalau lu masih ngeyel ayo dah gua ladenin lu" ucapku terpancing emosi

Dari raut wajahnya Andre nampak sedikit mengendur emosinya.

"mas udah mas" ucap Maya mencoba menenangkan Andre

"Alah udah lah bodo amat, mau lu ada hubungan kek enggak kek terserah lu" Andre berkata sambil berjalan kembali ke arah mobilnya.

"maafin dia ya Mas Rian, dia memang tempramen orangnya" kata Maya mencoba menenangkanku

"iya May santai aja" ucapku mencoba meredam emosiku

Kulihat ada sedikit ketegangan di wajah Maya.
Maya yang sadar aku perhatikan pun menunduk lagi.

"emmm ya sudah mas a-aku jalan duluan ya mas, Assalamualaikum" pamit Maya ke arahku

"waalaikumsalam, hati-hati dijalan May" jawabku pada Maya

Aku pun kembali menaiki motorku.
"huffftttt ada aja pagi-pagi yg bikin emosi" umpatku dalam hati.

Saat mobil Andre menghilang dari pandanganku, aku pun baru melajukan motorku untuk melanjutkan aktifitas ku hari ini.....

Brummmmmmmmm........

*Bersambung...
Makasih apdetnya bro....
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd