Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT TERNYATA PACARKU...

Status
Please reply by conversation.
EPISODE 4

hari ini adalah hari pertamaku magang di salah satu PT yang ada di daerahku. Setelah beberapa hari lalu mengantar surat dari kampusku, ternyata PT yang akan aku jadikan tempat magang ini adalah anak perusahaan dari perusahaan ayahku.
Ya jadi kalau untuk nilai ya tdk usah ditanya lagi lah ya 😁

Setelah kejadian beberapa hari lalu dengan Andre pacarnya Maya, aku jadi jarang bertemu sapa dengan Maya. Bahkan bisa di bilang bukan dari kejadian itu, tp dari kejadian kejutan yang dibuat oleh pacar dan kedua sahabatku. Maya terlihat seperti menghindar dariku. Yang biasanya dia selalu memberi salam ketika bersapa dengan ku, kali ini aku yg selalu menyapanya, kalaupun di jawab pun Maya sama sekali tak melihat ke arah wajahku.

"hmmm sebenarnya ada apa ya dengan Maya, apa aku ada salah kata atau ada yang salah dengan sikapku hingga dia jadi seperti itu" gumamku sambil melamun

"WOYY!!! melamun aja lu dari tadi gua perhatiin" ucap seseorang sambil menepuk pundakku

"astaga!!!.. Kampret lu Dik, ngagetin orang aja" kataku pada salah teman magangku, namanya adalah Dika.

"hehehe lagian lu baru juga hari pertama magang dah ngelamun aja, lagi mikirin apa sih lu?" tanya Dika padaku

"kagak ada cuy, lagi boring aja gua" jawabku sekenanya

"awasss lu ntar di semprot ama pak Ridwan, denger-denger dari orang kantor sini, pak Ridwan itu killer cuy" ucap Dika mencoba menakutiku

"hmmm gk tau aja die kalau PT ini masih punya bokap gue" gumamku

"yaelah yang penting kan semua tugas di kerjain dengan bener mah aman cuy, santai aja kali" jawabku santai

"santai-santai gimana, lu udah tau kerjaan lu apakan. Jangan sampe dpt nilai C lu" kembali Dika mencoba menakutiku

"hedehhh denger bacotan lu gua jadi lapar Dik, cari makan yuk. Kebetulan dah jam makan siang kan" ajakku pada Dika

"ya udah ayo" jawab Dika dengan semangat

"huuu dasar, giliran makan aja cepet" ejekku padanya

"ya kalau untuk urusan perut mana bisa di tunda Yan, anak kos wajar keles" kilah Dika

Kami berdua pun pergi untuk makan siang, tak lupa mengajak beberapa temanku yang magang di PT ini namun beda ruangan


*brruuuummmmmmn

Aku memarkirkan motorku di area kosku.
"akhirnya sampe juga" ucapku lirih

Tanpa sengaja aku melihat Maya yang nampak baru pulang kampus, namun anehnya dia pulang tak di antar oleh Andre.

Aku pun berinisiatif untuk mendekatinya sekedar untuk mencairkan hubungan antar tetangga kami yang kurasa agak renggang akhir-akhir ini.

"Assalamualaikum May" ucapku memberi salam

"eh wa-waalaikumsalam mas" balas Maya yang sejenak menetapku kemudian menunduk kembali.

"tumben May pulang sendirian, ehemmm si 'anu' kemana? " tanyaku pada Maya

"emmm Mas Andre lagi ada jadwal nge-gym mas jadi gk sempat ngantar Maya balik" jawab Maya

"loh kenapa gk menghubungi ku saja May, tau gitu kan tadi kita bisa pulang bareng" tambahku pada Maya

"enggg anu mae, saya gk enak sama mas Rian. Nanti takutnya ada yang mikir enggak-enggak, lagi pula mas Rian kan udah punya pacar. Takutnya nanti salah paham dia mas" jawab Maya panjang lebar

"hmm sudah mulai agak lunak ini" pikirku

"yaelah yang penting kan kita gk aneh-aneh May. Orang cuma pulang bareng ye kan" ucapku meyakinkan Maya

"tapi mas.."

"udh gk usah tapi-tapian, kayak sama siapa aja" jawabku memotong ucapan Maya

Aku pun mengambil HP dari saku celanaku.

"08.." ucapku di depan Maya

"maksudnya mas?" tanya Maya kebingungan

"ya nomor kamu Maya masa nomkr togel" aku mencoba menggoda Maya

Maya nampak semakin malu, dan aku bisa liat sekilas iya menggigit bibir bawahnya.
Sumpah ni cewek manis banget dah kalau malu-malu kayak gini.
Walaupun Maya tak seperti Vani yang punya aura menggoda, Maya ini terkesan dapat membuat orang-orang penasaran dengannya.

"emmmm 08xxxxxxxxxx" ucap Maya dengan suara lirih sambil menunduk

"ok sudah aku simpan ya May" kataku senang

"i-iya Mas" jawab Maya tetap menunduk

"kalau gitu saya jalan duluan ya mas" tambah Maya bermaksud pamit

"eh sama-sama aja May, ini jg aku mau balik ke kamar kok" ucapku mengajak Maya

Di sepanjang jalan Maya hanya menunduk terus dan ampailah kami di kamar masing-masing.

"hmm sudah ya Mas saya masuk dulu" ucap Maya

"iya May, kalau butuh apa-apa aku ada di kamar loh" ujarku kembali menggoda tetanggaku ini

Maya pun langsung membalik badannya menghadap pintu kamarnya, namun entah lupa atau gimana..

*Duukkk

"aduh.."

Dengan cekatan aku menaruh telapak tanganku pada pintu agar keningnya tak membentur pintu.

"tuh kan ati-ati May, dibuka dulu atuh pintunya, kamu gk papa kan? " tanyaku pada Maya

Maya pun akhirnya menoleh kearahku dan bertemu lah tatapan mataku dan dia. Dapat kulihat seketika pipinya memerah.

"emmm e e anu iya Mas, aku lupa tadi" jawab Maya seraya menundukkan kepalanya sambil mencari kunci di tasnya

Setelah pintu terbuka Maya pun pamit sekalian berterimakasih padaku.

"Maya Maya" gumamku tersenyum sambil menggeleng-geleng kepala

*

*bruuuummmmm
aku kembali menyalakan motorku setelah selesai bersih-bersih kamar kosku.
Ya sore ini aku ingin menemui Vani di tempat senam nya. Aku tak memberi tahunya sama sekali karena memang rencananya aku ingin mengajak dia makan malam di luar. Ya Quality Time kalau kata orang-orang 😁

Aku pun meninggalkan pekarangan kosku.
Selang 20 menit sampai lah aku di tempat Vani melakukan rutinitas senam dan fitnes nya.
Setelah aku memarkirkan motorku, aku pun masuk sambil mengamati gedung ini dan ternyata tempatnya memiliki 2 lantai. aku pun berhenti dan bertanya seluk beluk tempat ini pada resepsionis, ternyata lantai 1 berisi orang-orang sedang nge-gym sedangkan dilantai 2 khusus untuk kelas senam dan yoga.

Aku pun mengutarakan maksudku pada resepsionis tentang maksudku ke tempat ini namun seraca diam-diam.
Sang resepsionis pun paham dan akhirnya menunjukkan dimana jalan yang harus aku lalui untuk sampai ke lantai 2.

Setelah sampai di atas aku mencari keberadaan Vani. Namun aku tak kunjung menemukan dimana pacarku itu. Padahal kegiatan senam tengah dilakukan dan aku melihat salah 1 member tersebut adalah temas kos Vani.

Aku pun tidak menyerah dan terus mencari dan akhirnya aku menemukannya. Ternyata Vani sedang melakukan Yoga di ruangan sebelah, tampak kulihat Vani mengenakan bra sportnya berwarna kuning serta legging berwarna abu-abu.

Terlihat oleh ku tubuh pacarku di penuhi butiran keringatnya yang menambah keseksiannya.
Uhh tak terasa penisku berekasi melihat tubuh pacarku itu.

Sedang asik mengamati, tiba-tiba ada seorang pria menggunakan boxer mendatangi Vani.

"masa itu instruktur yoga nya" gumamku

Kulihat pria itu seperti mengatakan sesuatu pada Vani sambil memegangi pinggang dan paha Vani.
Posisi Vani saat seperti sedang merangkat namun perutnya agak di turunkan dengan kepala mengadah ke atas, jadi pantat montoknya terlihat seperti nungging.

Dapat kulihat sesekali pria itu seperti sedikit sengaja menyentuh pantat pacarku.

Perasaan tidak nyaman mulai menjalar di seluruh tubuhku.
Aku dapat melihat dengan jelas pacarku seperti di gerayangi, namun yang membuatku aneh kenapa Vani hanya diam saja diperlakukan seperti itu.
Akupun sebenarnya ingin segera melabrak pria itu tapi entah kenapa tubuhku tidak sejalan dengan kemauanku. Akhirnya akupun lanjut mengamati mereka.

Setelah berubah pose pun pria itu tak kunjung pergi dari Vani, padahal disitu banyak juga wanita-wanita lain yang sepertinya perlu bantuan pose yoga.

Tak lama pose pun yoga berubah, kali ini nampak pacar berbaring dengan kaki di tekuk ke atas.
Sialnya si pria tetap masih disitu dan yang lebih parah kali ini iya berpindah posisi, jadi aku tak dapat melihat apa yang dilakukannya pada pacarku.

Sekitar 2 menit, akhirnya pria itu pergi meninggalkan Vani. Dapat ku lihat samar-samar dada Vani seperti terayun dengan cukup jelas yang menandakan pacarku seperti kekurangan oksigen.
Wajah Vani pun nampak sedikit memerah.

"anjirrr apa yg barusan dilakukan pria itu" umpatku dalam hati

Tak lama pacarku pun bangkit dan segera pergi kesuatu tempat dan menghilang dari pantauanku. Aku pun bergegas ingin masuk ruangan itu tapi sial ruangan itu terkunci.

"shittttt" kembali aku mengumpat

Sekitar 30 menit aku menunggu, yang aku lihat malah pria yang tadi di dekat Vani kembali ke ruangan tempat yoga sedang berlangsung dan langsung membatu wanita-wanita yang ada disitu.

Aku kembali gelisah kemana gerangan pacarku pergi.
Tak lama kemudian pacarku muncul, namun ada yang aneh dari penampilan pacarku.
Sekilas walau kurang jelas, aku melihat bagian bawah legging atau lebih tepatnya di bagian vagina pacarku nampak sedikit basah.
Dan wajah pacarku nampak seperti kelelahan.

Akupun jadi berpikir yang tidak-tidak dengan pacarku.

*15 menit kemudian

Aku melihat kegiatan yoga telah usai dan para member mulai keluar dari ruangan tersebut. Aku pun menunggu sambil mencari dimana pacarku.
Nampak kembali pacarku berjalan sambil berbincang dengan pria itu atau lebih tepatnya instruktur yoga pacarku.

Saat mengetahui keberadaanku, pacarku nampak sedikit kaget namun tiba-tiba dia tersenyum kearahku.

"emmm ngapain kesini yank" tanya pacarku sambil mencoba merangkulku

"iya aku tadi mau kasih kejutan buat kamu dengan tiba-tiba ke sini buat ngajak kamu pulang bareng" jawabku datar

"o-ohhh, udah berapa lama yank" tanya pacarku lagi

"baru aja, mungkin sekitar 15 menit yang lalu" jawabku berbohong pada pacarku

"oh gitu yank" ucap pacarku yang nampak lega

"oh iya sini aku kenalin sama instruktur yoga ku yank" Vani pun menarik lenganku untuk berkenalan dengan instrukturnya

"ha-halo mas, sa-ya Billy seorang instruktur yoga di tempat ini" ucap nya sambil mengulurkan tangan

"oh iya, gua Rian" ucapku kembali datar sambil menerima uluran tangannya

Setelah perkenalan singkat itu aku dan pacarku pun berjalan menuju parkiran. Namun sepanjang jalan aku hanya diam saja hingga sampai lah di tempat parkir.

"emmm yank, aku perhatiin kok dari tadi kamu diem, cuek gitu juga sama Billy? " tanya Vani padaku

"kan kamu tau sendiri aku ini emang gini kalau dengan orang yg gk aku kenal" jawabku sekenanya

"tapi tu kamu lain yank, walaupun kamu cuek tapi tatapan matamu ke Billy itu kayak ada aura kebencian gitu" terang Vani padaku

Jelas untuk urusan yang ini Vani memang tau, dia sangat hafal bagaimana sikap ku kalau aku tidak suka dengan seseorang.

"enggak, perasaanmu doank kali" ujar ku membela diri sambil memakai helm

"eeee kamu cemburu ya sayang? " tanya Vani sambil tersenyum menggodaku

"ngapain harus cemburu, gantengan juga aku" jawabku lagi

"utuk utuk utuk sayangku cemburu ih, aku tu gk ada apa-apa sama Billy sayang, tenang aja" terang Vani padaku

"gk ada apa-apa gimana, orang jelas-jelas tadi gua liat dia gerayangi tubuh lu" umpatku dalam hati

"hmmm" jawabku singkat

"uhh kalau ngambek jelek loh, udah ih ntar malam aku nginep di kosnya ayank deh" tawar Vani berusaha menenangkan ku

Aku sebenarnya senang mendengar ucapannya namun disisi lain masih kesal juga.

"udah ah balik ayo buruan, laper ni" ucapku

"cie seneng kan tau pacarnya mau nginep, pasti mau minta yang aneh-aneh" ujar Vani kembali menggodaku

Aku pun tak menanggapi lagi perkataan Vani.
Dan langsung memakaikan nya helm. Namun saat aku memakaikannya, sedikit tercium aroma aneh di sekitar kepala atau lebih tepatnya wajah Vani.

"yank kok diem, yank...." kata Vani berusaha menyadarkanku dari lamunan

"ehhh hmmm udh buruan naik" perintahku padanya

"hihi siap masa depanku" jawab Vani seraya naik ke atas motor

Aku pun teringat sesuatu.
"tadi aku liat wajahmu seperti nampak kelelahan, sedikit sayu juga matamu yank" selidikku pada Vani

"oh i-tu emm a-anu kan habis yoga yank, pasti kan lelah donk" kilah Vani

Jelas-jelas disini dia berbohong padaku.
"oh ya udah" jawabku sekenanya.

*bruuuuummmmmmmm...

Di perjalanan aku sedikit berpikir. Kenapa dan sejak kapan Vani berani berbohong padaku dan aku harus mencari tau ada hubungan apa Vani dan Billy.


*Bersambung.....
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd