Setelah ronde 1 pertama selesai, keringat kami saling bercucuran sampai handuk yang dipakai alas basah, kami pun Kembali duduk di sofa sambil minum air putih ngobrol-ngobrol.
Kami pun ngobrol ngalor-ngidul, sampai saya tahu kenapa dia mau melakukan ini lebih milih BO. Ya, karena dia merasa kesepian dan pernah diperkosa sama cowokny yang sekarang sudah putus karena sudah lulus pondok.
Disini lah awal kisah dan konfilik bermula, dari cerita tersebut saya menjadi tidak sanggup untuk meneruskan pergumulan nikmat ini. Karena 3 hari lagi dia harus Kembali ke pondok untuk menyelesaikan tahun terakhirnya, dia juga masih memiliki umur yang Panjang, dia sangat ceria, cerdas, memiliki tubuh yang bagus tinggi badan 165cm, payudara ukuran 34B, kulit kuning langsat mulus, pantat semok, ndak gemuk juga ndak kurus, karena menurut cerita dia hanya 4 cowok yang main sama dia (termasuk saya) dan sebetulnya dia ndak pengen seperti ini, pengenya ta’aruf lalu nikah diapun siap nikah dan putus sekolah jika ada yang mau menikahinya.
Tapi karena itulah pula akhirnya saya berkata:
“mas jadi ndak enak sama kamu sayang, kamu sebegininya sama mas”,
“gimana kalau, mas jadi mas tetapmu meskipun kamu udah punya kakak” , “mas bakalan njenguk adek di pondok sama dirumah, kalo adek lagi kesepian sekalian mas jadi satpam utk milihin pacar adek”
Pernyataan saya itu pun hanya didengarkan saja, dan suasana menjadi hening, lalu saya pun mencoba untuk memberitahunya
Selama ngobrol kami sama-sama telanjang, dan saya sesekali menggodanya untuk mencium bibirnya. Sambil menunjuk vaginanya saya berkata,
”liat sayang, masih bagus gini masih 2 jari aja, umur masih Panjang, masak mau dibikin lower jelek kayak artis bokep?”, “eman-eman yah, jgn gini lagi mas temenin adek sayang sampai selesai, kalo emg jodoh mau mau nikahin adek nanti dengan syarat ini dijaga”
Mungkin karena godaan ciuman dan sentuhan di vaginanya dia hanya menganggukan kepalanya tanda setuju, dan tak disangka dia memulai untuk mencium bibir saya dan tanganya langsung mengocok kontol saya.
Tapi karena sudah menunjukkan pukul 13.15 siang dan saya datang pukul 11.30 tadi brrti sudah hampir 1 jam kita bergumul dan katanya saya mesti balik jam 14
“aahh sayang enak, tp ini sdh jam 13.15 lho gpp aahh”, dia ndak peduli omongan saya terus menjilati menghisap kontol saya
“gpp mas, sebentar aja”, jawab dia lalu memberhentikan permainannya di kontol saya
Karena udah nanggung, saya pun langsung nyosor ke bibirnya untuk menciumnya dengan buas
“mmuuuaaacchhh”, tangan saya yang kiri merangkulnya sambil menggapai payudara kiri sedangkan tangan kanan saya langsung memainkan klitorisnya
“hhmmmm aahhhh sshhh”, desahnya disambut langsung kocokannya di kontol saya
Dan akhirnya karena mungkin keburu waktu kita hanya cuddling atau petting apalah namanya dan bergumul tanpa penetrasi di sofa dan kami sama-sama orgasme saat itu.
Saya pun langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih dan dia mengambilkan handuk untuk saya, lalu masuk ke kamar mandi untuk mencantolkan handuk di hangar tembok.
Saya memintanya untuk mandi Bersama dan kami bermain 1 ronde terakhir disini
Saya dorong dia ke tembok lalu saya cumbu dari telinga leher sampai saya fokus ngenyot payudaranya
Saya hisap, saya gigit putingnya, dan dia pun menyambut hal itu dengan mencari kontol saya untuk dikocok dan pastinya dia pun mendesah
"hhhmmm masss hmmmm masss”, “emutt aja mass emuutttt” pinta dia sambil memajukan tubuhnya agar payudaranya saya habiskan
Semakin dia mendesah akhirnya saya angkat kakinya lalu saya sodok vaginanya dengan posisi berdiri, ndak lama karena dia takut jatuh lalu dia berposisi membungkuk dengan tangan di bak mandi, dan kontol saya masukkan ke vagina dari posisi belakang.
“aahh mas yang kenceng masss aahhh”, “hhmmmmm aahhmmm”
Akhirnya dia pun orgasme dan ndak lama saya pun mencabut kontol saya saya minta dia kocok dan kluar lah peju saya di dada dia.
Kami pun bergegas mandi berdua dia sabunin saya, saya pun juga sabunin dia. Setelah mandi ganti baju lalu saya pamitan pulang jam 14.20 lebih 20 menit dari yang seharusnya dia mencium tangan saya dan saya mencium kening dan bibir dia, tapi saya harus pulang tergesa-gesa sampai saya membuat gaduh karena kunci motor hilang dan saya menabrak pintu yang bunyinya cukup keras.