Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Tak Tehindari, Terbuai, dan Terlena.

wah bisa di gb murid private nya nih...lanjut bos
 
Wah komentarnya positif yaaa.
Thanks suhu-suhu.


Tips dari ane, kalau menyimak dengan baik-baik. Suhu-suhu akan tahu harus baca darimana :)
Iya kak, ane bacanya dri atas, trus dri kiri ke kanan.. betul yaa kak.. :baca:
Klo kakak, juga nulisnya gtu kan yaa ? Pernah nulisnya dari bawah ke atas ga kak ?
Ayoo kak lanjut lg les privat nya. Kan udah seminggu..
 
Episode 2










“Dikasih tahu ngeyel banget sih!”






PLAK








“Ah luka ini lagi....”
batinku.





Ya lagi-lagi tangan Ayah ku menyentuh pipiku lagi. Lahir di keluarga yang bergelimbangan harta memang tak selalu membuatmu
bahagia dalam keharmonisan didalamnya. Sudah banyak luka-luka yang tertumpuk didalam diriku ini.



Aku tak punya siapa-siapa yang bisa melindungiku. Meskipun belum bercerai, Ibu ku tinggal di luar rumah ini. Diapun tak ada bedanya
dengan Ayah ku, walaupun sikapnya jauh lebih baik dibandingkan Ayahku. Aku sebenarnya sangat tak tahan tinggal bersama Ayahku,
namun kehidupanku benar-benar sudah dikunci olehnya. Satu-satunya yang bisa membuatku waras hidup bersama dirinya adalah
kedatangannya anak rekan kerjanya Ayahku beberapa bulan lalu.



Saat itu aku datang kesebuah pesta yang digelar oleh perusahaan Ayahku, dimana pesta itu bisa dibilang cukup megah dan mewah,
dimana banyak orang dalam maupun luar negeri menjadi tamu di tempat itu. Jika kugambarkan, pesta ini seperti yang ada di film Cinderella.



Ada salah seorang pramusaji yang tak sengaja menabrak ku, hingga makannya bertumpahan dan sedikit mengotori gaunku.
Ayahku yang melihat hal itu langsung memarahinya habis-habisan karna dianggap mengganggu kenyamanan pesta, padahal
itu hanyalah masalah kecil, tapi aku tak mengerti kenapa dia bisa meledak-ledak seperti itu.







“Sudahlah Ayah..”
“Ini tak apa-apa..”




“Tidak apa-apa darimana?”
“Gaun mahalmu itu jadi kotor!”

“Dasar orang kecil tak berguna!”
“Keluar kamu dari sini!!”

ucap Ayahku beruntun.


“Ayah!! Apa-apaan sih marah sampai seperti itu!”
ujarku marah mendengar Ayahku berkata seperti itu.



“Berani-beraninya kamu ngomong kayak gitu ke Ayah!”





PLAK





“Ugh...”




Ya memang sudah bukan lagi sebuah rahasia dikalangan Ayahku, bahwa dia adalah orang yang bisa menampar anak
perempuan satu-satunya. Semua orang segan terhadap dirinya, maka dari itu tidak ada yang pernah bisa untuk berbicara
baik-baik kepada Ayahku, untuk memberitahu bahwa perbuatannya itu salah.





Aku hanya bisa menangis saat itu dan memutuskan untuk pulang.





Saat aku sedang berlari menuju parkiran mobil (aku memilih untuk membawa mobil sendiri ketimbang pergi bersama Ayahku),
aku tak sengaja menabrak seseorang yang dirinya sedang menikmati rokoknya. Abu rokoknya sedikit mengenai mataku.






“Aduh aduhh..”
sambil mengucek mataku.





“Eh eh.. maaf maafff..”
“Tunggu sebentar aku ambilkan air..”

ucapnya.




“Aduh.. gapapa.. gw yang salah kok nabrak lo..”


“Tapi tetep, abu rokoknya kena mata kamu..”
Tunggu sebentar, aku ambilin air buat bersihin mata kamu.”

“Jangan dikucek-kucek terus.”
“Kalau perih banget, gw anter lo ke dokter ya..”






Awal mula perkenalanku dengannya diawali dengan cerita seperti ini.
Seseorang yang memberikan sebuah warna dan hal-hal baru kepadaku kedepannya.



Egi.












Yang saat ini sedang kunikmati jari-jari pintarnya memijit pelan-pelan pinggiran selangkanganku.







“Sssshhh...”
“Hari ini mau dimana sayang?”






“Kamu mau dimana?”



“Hihi”

Kumendekatkan diriku



“Kalau di halte bus mau?”
ucapku sambil berbisik.







“Dasar Sania mesum.”
ucapnya sambil tersenyum.










(illustrasi Sania)














#Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd