Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TAK BERDAYA

Bimabet
Beruntung banget Budi. Ayo kak Amy lanjutkan petualangannya
 
POV Reni

“Sakiiit pak….” Aku merasakan agak perih ketika kepala kemaluan pak joko mulai menerobos liang senggamaku. Dia mendorong terus kemaluannya sampai akhirnya aku rasakan semua tenggelam dalam liang senggamaku. Aku menahan nafas, dan pak joko menahan posisi itu beberapa saat. Setelah dirasa aku agak tenang, pak joko meneruskan aksinya dengan gerakan-gerakan yang lembut dan pelan-pelan….sambil terus dibelainya kepalaku dan sesekali dikecupnya bibirku.

Kemaluannya terasa memenuhi seluruh ruang di liang senggamaku, berbeda rasanya dengan punya suamiku.. terasa lebih besar dan padat..serta butiran2 bulat itu cukup bikin geli memekku. Pak joko terus menariknya, dan mendorong dengan gerakan yang lembut dan teratur…. berulang-ulang….

Pada awalnya aku merasakan perih di liang senggamaku, barangkali karena keterkejutanku ketika aku tersadar membuat nafsuku spontan hilang. Akan tetapi dengan kejadian yang sudah berlangsung seperti itu lama-lama aku rasakan senggamaku mulai bisa menerimanya. Cairanku pelan-pelan mulai membasahi dinding-dindingnya dan otot-ototnyapun mulai merespon tanpa bisa aku tahan sedikitpun. Beberapa kali kepala kemaluan pak joko terasa menyentuh mulut rahimku.. uh, sedikit ngilu.. tapi nikmat.

Aku bingung, malu, takut, bercampur jadi satu dg sensasi aneh yg pelan-pelan mulai merasuki…

Sensasi aneh yang membuat aku bingung. Perlahan tapi pasti getar-getar rasa nikmat mulai menjalar ke seluruh nadiku…

Entah syetan apa yang berperan, lama-lama secara reflek aku mulai mengimbanginya dengan gerakan-gerakan kecil pinggulku….

Aku tidak bisa lagi berpikir jernih …..

Yang ada waktu itu hanya rasa malu, bercampur bingung yang sudah tertutup rasa nikmat yang mulai menjalar.

Malu karena aku yang selama ini selalu menjaga diri dengan menutup rapat tubuhku, sore ini tubuhku telanjang di depan laki-laki yang bukan suamiku.
Bingung,…mengapa getar-getar nikmat itu bisa ikut menjalar dalam kejadian seperti ini??

Pak joko mulai mempermainkan temponya, kadang dia percepat kemudian diperlambat….

Kadang dia benamkan dalam-dalam dan dia tahan sambil diputar-putarnya di dalam rongga senggamaku.

Sensasi yang aku rasakan pun semakin dahsyat….

Aku masih mencoba berpikir jernih bahwa pebuatan itu terlarang, akan tetapi gataran-getaran rasa nikmat itu seakan menepis semuanya…..

“pakkkkk….aaaahhhhh….” Tiba-tiba pak joko mempercepat tempo permainannya beberapa saat dan itu membuat aku tersentak terbelalak mencoba menahan sesuatu yang mendesak kuat dari dalam…..

Akan tetapi tanpa bisa aku bendung, desakan-desakan itu semakin menguat dan….. “pakkkkk….!! Aaaaccchhh……” Aku terbelalak, tanganku meremas kuat kepala pak joko dan kedua kakiku terangkat tinggi sambil pahaku menjepit kuat-kuat paha pak joko. Yaahh….sampailah aku pada orgasmeku yg kedua….

Betapapun aku ingin menahannya, kenyataannya aku tidak mampu. Daguku mendongak dan lenguhan kecilku tidak bisa aku sembunyikan lagi…. Otot-otot senggamaku terasa berdenyut-denyut meremas batang kemaluan pak joko yang masih tertanam dalam-dalam.

Pak joko tersenyum….entah apa arti senyumannya itu…

Sesaat kemudian aku terkulai lemas…

Mungkin karena dilihatnya aku mulai menikmati, dia semakin berani meneruskan aksinya…

Pak joko memulai lagi mendorong dan menarik kemaluannya, kali ini langsung dengan tempo yang cepat…. Aku yang sudah lemas dibuatnya terengah-engah menahan serangannya. Dan dengan mata terpejam, aku ikut menyambut gerakannya dengan goyangan pinggulku. Pak joko pun semakin liar menyetubuhiku. Sambil menggenjotku, tangan pak joko menjalar, meremas kedua payudaraku dengan gemas. dan dengan liarnya kedua payudaraku ikut bergoyang ke kiri ke kanan, ke atas ke bawah seirama dengan goyangan dan genjotan pak joko.

Pak joko semakin bernapsu… sembari menggoyang tubuhku, puting merah muda payudaraku yang sudah berdiri dengan tegak dijepit-nya dengan jari-nya, dipilin dengan gemas. Mulutnya juga bergerak. Dikulum-nya kedua puting payudaraku, dipermainkannya dengan lidah yang kasar. Aku hanya bisa melenguh.. “ Uuuuuugggghhhhhh.. ugggghhhhhh..”

Kemudian ditariknya tubuhku hingga sejajar dengan tubuhnya, pahaku pun kemudian ditumpukannya di atas paha-nya. Dengan posisi duduk seperti ini, clitorisku pun bergesekan langsung dengan batang kemaluannya. Ah, aku hanya bisa menggigit bibir bawahku utk menahan sensasi yang timbul.. nikmat sekali rasanya. Kupeluk kepala pak joko dengan kedua tanganku.. tanpa malu-malu kupagut bibirnya dengan bibirku. Lidah pak joko pun bergerak lincah.. menerobos masuk ke dalam mulutku, membelit lidahku dengan ganas.

Aku semakin terbang..

Bersamaan dengan itu, tangan pak joko juga bergerak lincah.. diremas-nya kedua payudaraku.. dan tak ketinggalan putingnya dipelintir dengan jari-jari-nya. Bibirnya bergerak perlahan.. menyusuri bagian belakang telinga..kemudian bergerak ke bawah menyusuri leherku yang jenjang.. dan tiba-tiba, bagian ular Cobra, gigi-nya mematuk dan mulutnya mencupang leherku dengan keras.

Aku hanya bisa menjerit lirih..

Tidak berselang lama, tangan pak joko memeluk tubuhku dengan erat.. puting payudaraku terasa bergesekan lembut dengan rambut di dada-nya.. uh, geli kurasakan.

Dirapatkannya kedua paha-nya.. bongkahan pantatku dipegang-nya dengan kedua tangan. Dibantunya pergerakan naik turunku di atas pahanya.. semakin cepat dan cepat.

Bibirnya kembali mencari bibirku.. lidah kami berdua kembali bertaut. Dan tiba-tiba dibenamkan kemaluannya dalam-dalam hingga ujung kepala-nya terasa mentok di ujung rahimku, dan kemudian menahannya sambil mengejan….”Uuurrgg…aaacchhhh…, saaayyyaaaang…..” lenguhan panjangnya tepat di telingaku yg lebih pas menyerupai bisikan tanpa getaran pita suara.

Rupanya dia mendapatkan orgasmenya. Aku rasakan batang kemaluannya berdenyut-denyut di dalam liang senggamaku, dan terasa beberapa kali semburan hangat benihnya dalam rahimku…

Ya….rahim yang saat itu sudah berisi janin dari pak johan…

Sore itu pak joko menuntaskan hajatnya denganku…


Seminggu setelah kejadian dirumahku itu. Pak joko menyuruhku untuk datang keruangnya siang ini setelah jam pelajaran habis. Bari saja aku masuk ruangan itu, pak joko langsung mengunci pintu dan menarik lenganku.

Dia terus mengulum bibirku sambil mengelus payudaraku. Birahiku pun perlahan mulai bangkit.

Ya….sebuah rasa yang memang sudah agak lama tidak aku dapatkan. Dari semenjak kepergian suamiku. perjumpaanku dengan suami sangatlah terbatas.

Sehingga ketika siang ini aku mendapatkan perasaan itu maka terasa sulit juga untuk mengelak. Meskipun aku juga khawatir kalau ada orang lain tiba2 datang. Akan tetapi aku merasa sedikit tenang, karena posisi ruangan ini tepat menghadap ke jalan dimana jika ada orang datang maka 10 meter sebelum sampai pintu pasti terlihat dari ruang ini, dan kami bisa segera menghindarkan diri dari penglihatan orang lain.

Aksi kami pun berlanjut…. pak joko semakin ganas mengulum bibir dan lidahku….sambil diremasnya payudaraku dengan lembut…

Aku hanya bisa menggelinjang dan mendesah…..

“aaahhh….mmm…..pakkkk….”

Dalam posisi masih bediri berhadapan pak joko menarik bagian bawah jubahku. Rupanya dia mau menggarap bagian senggamaku. Aku memberikan jalan dengan agak melonggarkan kakiku….

Benar saja, jari-jemari tangannya mulai menelusup menembus celana dalamku. Dicarinya bagian clitorisku dan dielus-elus dengan lembutnya…

Clitorisku mulai terasa basah dan jari-jemarinya mulai terasa licin menelusuri permukaannya. Nafasku mulai memburu dan aku mulai memekikkecil…”uuhh…aaaa…hhh..mmmhh….”ketika ujung jari telunjuk-nya menerobos masuk ke liang senggamaku..

Aku semakin menggelinjang dan aku jepit jari-jemarinya dengan pahaku…

“Dikkkk …..” bisik pak joko di telingaku….

Pak joko memelorotkan celana dalamku, dan diapun membuka sedikit celananya sebatas turun ke lututnya. Aku sedikit diangkatnya, rupanya pak joko menginginkan posisi sambil berdiri.

Aku pasrah ketika kepala kemaluannya mulai menyeruak bibir senggamaku dari bawah dan menekannya ke atas…..Bleesss…. Seluruh batang kemaluannya langsung masuk ke senggamaku. senggamaku terasa penuh sesak dan kurasakan rahimku tertekan ke atas…dan clitorisku langsung tertekan pangkal kemaluannya yg berbulu lebat…

“Aaacchhhh……” Aku mendesah…

Seluruh batang kemaluannya tertanam di liang senggamaku. Kami berpelukan dalam posisi aku dalam gendongannya. Pak joko tidak banyak bergerak rupanya dia faham kondisiku yang lagi hamil. Dia menekan dengan kuat pantatku dengan tangannya dan memutar-mutar batang kemaluannya. Seluruh dinding liang senggamakupun terasa diaduk aduk, serta merta clitorisku menerima gesekan-gesekan lembut dari pangkal kemaluannya dan itu menimbulkan rasa nikmat yang luar biasa….

Aku hanya terpejam menikmati permainan pak joko ini….

Hasratku naik dengan cepatnya, aku memeluk lehernya dengan kuat. Dan bibir kami pun beradu dengan beringas….lidah kami saling beradu untuk membelit dan akhirnya…..

“aaaaaaaaaaaa……mmmmmhh….pakkkkkkk….” aku tak bisa membendung orgasmeku yang datang begitu cepatnya. Aku remas kepala pak joko dengan kuat untuk melepaskan energi yang besar itu.

Diputarnya tubuhku, sehingga posisi pak joko ada di belakang-ku. Didorongnya tubuhku mendekati tembok.. diposisikannya kedua tanganku menempel ke tembok. Diangkatnya kembali jubahku.. diposisikannya kembali kemaluannya di bongkahan pantatku.. ah aku terkejut…

Akupun sedikit berteriak.. “..jangan pak... jangan dimasukkan ke lubang pantattttt..”

Pak joko hanya tersenyum, dan hanya berkata.. “..nggaaaak, sayaaangg.. aku cuma peengiiiin dari belakang..”.

Dan dengan perlahan kepala kemaluannya menyeruak masuk ke bibir senggamaku. Uh, rasanya menakjubkan ketika titik G-spot di dalam liang kemaluanku tersodok kepala kemaluannya yang besar.

Pak joko pun menggoyang kembali tubuhku..

Disingkapnya jubahku lebih ke atas.. tangannya kemudian meremas kedua payudaraku dari belakang. Meski masih tertutup BH, tapi rasa geli akibat remasan tangan pak joko cukup terasa di puting payudaraku yang sudah berdiri tegak..

Tidak berapa lama, desakan orgasme-ku yang kedua pun mulai muncul. Kupeluk dan kutarik leher pak joko ke arahku.. aku ingin sekali orgasme sambil mencium bibir pak joko. Rupanya pak joko tahu keinginanku.. bibir-nya pun segera mengulum bibirku, dan kemudian terasa ledakan orgasme-ku yang kedua. Aarggghhhhhhhhhhhhhhh..
Setelah itu dibaringkannya aku di sofa, dan pak joko melanjutkan aksinya dengan gerakan memompa dengan cepat.

Tak berselang lama pak joko mengejan….mendekap tubuhku merapat makin kuat…..

Dia memejamkan matanya sambil melenguh “aaaaaccchhhhh………..” Dan kemudian liang senggamaku pun terasa mendapat kedutan-kedutan keras yang berlanjut dengan rasa banjir lahar panas mengguyur di dalamnya. Aaargggghhh.. aku pun mendapat orgasme yang ketiga.

Sesaat setelah itu, dia roboh ke sofa sambil nafasnya terengah-engah….

Batang kemaluannya terlepas dari senggamaku.

“Kamu luar biasa, Diiikkk…. hebat…”

Jam menunjukkan pukul 13.00…
Dan aku pun pulang.....


Suatu malam ada pesan Wa masuk ke hpku.
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 23.45. Ternyata dari pak joko…”dik…reni ...belum tidur kan ??”

Aku tidak menjawabnya karena memang aku rasa sudah malam dan aku masih mengantuk. Akan tetapi tidak berselang lama, nada panggilan berdering dari hp-ku. Pak joko misscall. Akhirnya dg agak malas aku jawab Wa nya, “Da pa sih ? Dah malam ni…”

Dia jawab lagi, “Jangan tidur dulu ya, 10 menit lagi aku datang…”

Deg…aku terperanjat….! Gila juga ni orang…

Tiba-tiba perasaanku campur aduk gak karuan….

Terbayang lagi peristiwa-peristiwa yang lalu….

Duh…Mau ngapain ini orang, pikirku. Dah malam gini……

“Eh…ngapain ?! Jangan gila ah….!” Jawabku

“Aku baru pulang dari Surabaya, ada oleh2 buat Adik nih… he he”

“Ga enak kalo aku bawa pulang, ntar ketauan istriku kan ?” Jawabnya.

Kurang lebih 15 menit berselang terdengar ketukan halus di pintu depanku. Aku segera mengenakan jilbab hitam besarku dan berjalan mendekati pintu dan mengintip dari balik tirai. Ternyata benar, pak joko yang datang. Nekat juga pak joko ini…
Begitu slot kunci aku buka, dia langsung nyelonong menerobos masuk rumah. Aku merasa gak enak dan khawatir kalau ada orang yang mengetahui kedatangan pak joko ke rumahku malam2 begini.

“Ada apa sih ? Gak enak kalo ada yang tahu…”

“Tenang…aku dah survei keadaan, aman. Tadi aku turun di ujung jalan dan jalan kaki ke sini…” Jawabnya.

Dia mengeluarkan bungkusan dari dalam tas dan memberikannya padaku. Setelah aku buka, ternyata 2 stel baju. Satu stel jubah hijau tua lengkap dengan jilbabnya dan satu lagi gaun tidur warna biru yang sangat cantik.

“Makasih yaaa…. Udah, sana pulang….” Aku tidak bisa menyembunyikan kegembiraankku…

“Kok langsung disuruh pulang…?! Aku pengen liat Adik pake dulu baju ini…”

Aku mencoba menolak karena memang sudah malam dan aku benar2 masih khawatir kalau ada orang yang tahu. Akan tetapi bukan pak joko namanya kalau mudah menyerah. Akhirnya aku turuti permintaannya. Aku ke kamar mandi dan berganti baju yang baru dibelikannya.

Keluar dari kamar mandi aku mengenakan baju jubah hijau dan jilbab besarnya. Terasa pas banget di badanku, seakan-akan baju ini memang dijahit untukku. Aku melihat sudah ada 2 gelas teh panas di meja. Rupanya selama aku di kamar mandi dia menyiapkan teh panas itu. Hmmm….dasar pak joko, pikirku…

Pak joko izin untuk mandi, karena dari perjalanan jauh badannya terasa capek dan berkeringat. Akupun mengizinkannya. Dia masuk ke kamar mandi sambil membawa air panas sisa membuat teh barusan.

Setelah selesai mandi pak joko keluar dengan mengenakan kaos yang bersih dan badannya terlihat segar.

Kami terlibat obrolan2 ringan sambil menikmati teh panas. Obrolan kami berkisar cerita pak joko yang baru mengunjungi saudaranya disurabaya sampai akhirnya ke kondisi kehamilanku yang waktu itu sudah memasuki usia 8.5 bulan. Dia sangat perhatian padaku dan banyak memberi saran ini itu untuk kesehatanku dan kandunganku.

Diam-diam aku semakin merasa nyaman dan senang dengan perhatiannya…
Tanpa aku sadari tiba-tiba tangan kanan pak joko sudah berada di kepalaku dan dibelainya jilbabku dengan lembut. Aku mencoba mengelak, tapi nampaknya pak joko membaca kepura-puraanku. Dielusnya dari atas ke bawah….dan sampai di tengkuk, dipijitnya dengan lembut dengan gerakan memutar ibu jarinya. Lama kelamaan akupun sangat menikmati pijatan demi pijatannya. Karena malam itu badanku memang terasa kaku dan capek sekali…

Akhirnya pijitannya turun ke lengan dan punggungku. Agak lama dia pijat bagian tersebut dan akupun semakin menikmatinya…

Entah berapa lama aksi itu berlangsung, tiba2 kurasakan hembusan hawa hangat di leherku. Ya,…pak joko mencium bagian belakang leherku dari balik jilbabku. Aku agak kaget, tapi pasrah. Mungkin karena suasana yang seperti itu membuat hasratku pelan-pelan bangkit. Rupanya pak joko faham akan hal itu…

Dia terus menciumi leherku dari belakang, dan akhirnya dibalikkannya tubuhku hingga kami berhadapan. Aksinyapun dilanjutkan dengan ciumannya di bibirku…
Dilumatnya bibirku dengan lembutnya, dan akupun meresponnya. Aku buka bibirku dan lidah kamipun beradu dengan beringasnya….

Untuk kesekian kalinya aku kehilangan akal sehatku. Tapi aku pikir sudah kepalang basah.

Apalagi aku dalam kondisi hamil….

Jadi amanlah aku pikir…

Aksi kami pun berlanjut…

Sambil berciuman tangan pak joko menelusup di balik jilbab dan meraba-raba dadaku. Nafasku mulai memburu dan kuberanikan diri meraba selangkang pak joko. Terasa betapa kemaluannya sudah mengeras….besar dan panjang. Pak joko membuka resleting celananya untuk memberi jalan padaku supaya lebih leluasa memegang kemaluannya.

“Deg….” Ternyata kemaluannya sangat besar dan keras terasa dalam genggamanku. Aku tidak berani melihat, akan tetapi aku rasakan ada cukup sisa panjang kemaluannya yang tersembul dari genggamanku.

Terdengar pak joko berbisik.. “dik.. ren tolong dikocok...
Dengan rasa takut, perlahan-lahan, aku kocok batang kemaluan pak joko.. mulut kami pun kembali saling beradu.

Tak berapa lama, kurasakan batang kemaluan pak joko semakin membesar dan mengeras. Akhirnya kuberanikan diri untuk melirik kemaluan pak joko. Ahhhhhh.. tak kunyana tak kusangka, kepala kemaluan pak joko sangat besar.. dan terlihat berkilap karena cairan mazi sudah mulai keluar dari celah di kepala kemaluannya.

Kembali terdengar pak joko berbisik.. “dik...ren.. tolong dicium..”


Pundakku pun ditekan kedua tangan pak joko yang kekar ke bawah.. kakiku pun bertumpu pada kedua lututku.. posisi kepalaku menjadi sejajar dengan kemaluan pak joko. Dan aku melihat kemaluan seorang pria dewasa yang sedang terangsang. Bentuknya aneh.. urat-uratnya terlihat jelas bagaikan akar yang mengelilingi batang pohon.. rambut kemaluannya terlihat ikal dan cukup tebal. Dan ternyata lebih aneh lagi pada saat kucium bau-nya.. tapi entah kenapa, tiba-tiba aku semakin terangsang dengan kondisi itu.. kurasakan ada sedikit cairan yang menetes keluar dari liang senggamaku..

Dengan hati berdebar karena takut.. kucoba mendekatkan diri ke kepala kemaluan pak joko. Perlahan-lahan kujilat dengan ujung lidahku.. kemudian aku menengadah ke atas.. kulihat muka pak joko, matanya terpejam menikmati sentuhan ujung lidahku.. aku menjadi semakin bersemangat.. kujilat kembali kepala kemaluannya.. berulang-ulang seperti anak kecil yang sedang menikmati permen lolipop.. ujung lidahku pun bergerak menyelusuri batang kemaluannya.. ke bawah dan terus ke bawah hingga pangkal-nya. Kemudian kubalik arah-nya, kususuri dari pangkal hingga kepala.. berulang-ulang.

Mulut pak joko pun melenguh..

Tiba-tiba, pada saat mulutku menjilat kepala kemaluan untuk yang kesekian kali, kedua tangan pak joko yang kekar memegang kepalaku.. dan ditariknya kepalaku ke depan.. masuklah kepala kemaluan pak joko ke dalam mulutku.. Akupun tersedak.. hueeekkksss… hampir muntah rasanya.

Akupun marah.. “..pakkk.. kenapa dimasukkan ke mulutku..?

Pak joko menjawab.. “..aku sudah nggak tahan, dikkk.. tolong hisap…. tolong..”

Aku segera bangkit berdiri.. aku marah sekali.. kurapikan jubah yang kukenakan.. dan duduk di sofa membelakangi pak joko.

Melihat aku marah, pak joko memeluku dari belakang.. dan berbisik di telingaku.. “..maafkan aku yahhhhh.. kamu jangan marah.. aku janji nggak akan mengulangi lagi..”.

Diremasnya kedua payudaraku dengan lembut.. berulang-ulang.. mulutnya pun menjilati bagian belakang telingaku. Meski masih tertutup jilbab, tapi perbuatan pak joko di belakang telingaku membuat bulu kudukku meremang.. dan membuat menggelinjang menahan geli.

Mendapat perlakuakn seperti itu, aku-pun luluh.. kusambut mulut pak joko yang ada disampingku telingaku dengan ciuman yang ganas.. lidah kamipun saling memagut satu dengan yang lain..

Kami terlibat dalam percumbuan yang cukup dahsyat, masing-masing dari kami saling merangsang dengan hebatnya. Aku sudah tidak peduli lagi apa yang akan terjadi selanjutnya, saat pak joko mengangkat tubuhku ke dalam kamar.

Dibaringkannya tubuhku di kasur dan kami melanjutkan percumbuan kami. Dia semakin berani, disibakkannya jilbab besar yang aku pakai dan ciumannya kini mulai turun ke leher dan daerah payudara. Akupun semakin menggelinjang gak karuan…

Pak joko pun makin menggila, dibukanya kancing jubah yg aku kenakan sekaligus celana dalamku. Dan aku telanjang bulat di depan pak joko. Entah setan mana lagi yang meracuniku sampai rasa maluku malam itu benar2 hilang. Yang ada hanya hasrat yang memuncak dalam birahi. Aku selalu menantikan aksi selanjutnya dari pak joko….

Mulutnya kembali mengulum mulutku.. kemudian bergerak ke bawah, menelusuri leher-ku yang jenjang.. turun dan terus turun.. dan secara perlahan dikecup-nya pangkal payudara-ku yang putih.

Tiba-tiba aku tersentak dan menjerit lirih, ketika kecupan lembut pak joko berubah menjadi cupangan dan gigitan yang terasa menyakitkan. “.. ah, pakkk.. jangan digigit.. sakit..”.

Joko hanya tersenyum dan menjawab “.. maaf sayang.. aku gemas dengan payudaramu..”

Lidahnya bergerak lincah.. puting payudaraku dipermainkannya.. bergantian kiri dan kanan.. berulang-ulang entah berapa kali. Dan kembali aku tersentak dan hanya bisa menjerit lirih, ketika mendadak puting payudaraku dihisap pak joko dengan keras. “..pakkkkkkkk.. uuuggghhhh..” Di tengah nafsu yang melanda, sulit sekali aku membedakan antara sakit dan nikmat akibat hisapan itu.

Bosan bermain-main dengan dadaku, pak joko pun mulai mencumbui bagian bawahku. Lidahnya mulai menjilati rambut kemaluanku.

Dengan suara gemetar karena menahan nafsu, terdengar pak joko berbisik “..diik...ren... rambut kemaluanmu bagus.. rapiiii.. aku juga kangen dengan baunya.. harum..”.

Aku hanya tersenyum malu, dan kedua tanganku pun meremas rambut kepala pak joko dengan gemas. Duh, sudah tidak sabar rasanya merasakan clitorisku di oral oleh pak joko.

Tidak berapa lama keinginanku pun terkabul, clitoriskumulai diisap-isap dan dijilat-jilatnya. Aku menggelinjang sangat hebat sampai pantatku terangkat-angkat tidak karuan….lenguhan-lenguhan kecilku menambah panasnya ranjangku malam itu…. ”hhh….ssshhh… aaachh…. abang… aaahh…mmmm….”

Dia bertahan beberapa saat di permainan itu sampai akhirnya aku setengah berteriak,…”Aaaaccchhh…..pakkkkkkk….aaaaaaahhhhhh” Aku remas rambutnya dan kakiku menjepit kuat lehernya. Yah….aku orgasme….

Suatu kenikmatan yang aku jadi merindukannya…..

Setelah beberapa saat aku terkulai lemas….

Pak joko menciumi wajah dan bibirku sambil tersenyum puas….”Iiihhhh nikmat banget ya….??? Sampe gitu-gitunya….” selorohnya menggoda.

Aku hanya terpejam…..terpejam sambil tersenyum puas….

Aku menarik selimut untuk menutupi tubuhku yang telanjang bulat. Bagaimanapun juga masih ada rasa malu ketika aku tahu pak joko melihat tubuhku tanpa busana seperti ini.

Beberapa saat setelah itu sambil aku masih terbaring berselimut pak joko kembali mengurut kakiku. Rupanya dia memahami kondisiku malam itu. Badanku yang memang terasa letih makin lemas rasanya ketika harus meledakkan energi orgasme yang cukup dahsyat barusan. Dia mulai memijit jari-jemari kakiku, kemudian telapak kaki. Dipijatnya dengan lembut bagian itu sampai aku benar-benar merasa cukup. Kemudian pijatannya mulai naik ke betis dan di kanan kiri tulang keringku, sampai ke lutut. Setelah dirasa cukup, mulai telapak tanganku dipijatnya merata sampai ke bahu. Benar-benar relaksasi yang bisa mengendorkan seluruh syaraf dan otot tubuhku. Aku sangat menikmati pijatannya, sampai akhirnya (barangkali) aku tertidur….

Tiba-tiba aku merasakan birahiku merambat naik lagi… Aku tersadar… Ternyata pak joko mulai merangsangku lagi. Kali ini dia langsung ke clitorisku. Pelan tapi pasti hasratku mulai memuncak lagi. Aku mulai melenguh dan pantatku terangkat-angkat…

Digosoknya clitorisku yang sudah licin dengan jarinya, dan sesekali dimasukkannya jarinya ke senggamaku dengan gerakan keluar masuk. Aku terbelalak, nafasku mulai memburu lagi dan tanganku mencari-cari kepalanya. Aku tarik kepalanya dan refleks kami bercumbu lagi dengan hebatnya. Lidahnya menyapu langit-langit mulutku dan itu membuat aku semakin beringas seakan mau menelan lidahnya bulat-bulat.

Setelah dia rasa aku cukup pemanasan, dia membuka kakiku dan memasang posisi siap beraksi… “Gantian ya Dik, aku belum dapat tadi….” bisiknya di telingaku.

Aku hanya terpejam….

“Hati-hati lho, perutku udah besar…” bisikku

“Tenang sayang, aku tahu caranya kok…nikmati saja ya.. coba kamu naik di atasku, sayang….”

Akupun menuruti kemauannya. Aku segera naik ke atas tubuh pak joko. Pak joko mengelus pantatku sesaat, sebelum aku rasakan kemaluannya mulai menyeruak bibir senggamaku. Mendesak masuk, pelan tapi pasti…

Agak susah masuknya, barangkali dengan posisi itu liang senggamaku menjadi lebih rapat. Dia terus mendorong dengan mantap sampai akhirnya seluruh batang kemaluannya tertanam di liangku.

Aku terbelalak….

Pak joko mulai meremas kedua payudaraku.. dimainkannya kedua putingku dengan ujung jari-nya. Akupun mengimbangi dengan gerakan naik turun.. kurasakan clitorisku menggesek rambut kemaluannya.. uh geli dan nikmat.

Aku rasakan gesekan-gesekan kemaluan besarnya di dalam liang senggamaku mengaduk-aduk G-spotnya. Aku mulai mendesah dan melenguh lagi dan pasrah dalam kenikmatan yang semakin lama semakin memuncak….

Tak selang lama, AH melenguh panjang,…”Uuuuuuggghhhh…..diiikkkkk….” Rupanya dia sudah orgasme duluan. Ditariknya pantatku kuat-kuat dan dibenamkan seluruh batang kemaluannya dalam-dalam. Aku rasakan semburan benihnya amat banyak di dalam rongga senggamaku, sampai aku merasakan ada sebagian yang keluar mengalir turun di pahaku. Setelah itu disuruhnya aku berbaring dan kembali kami berpelukan dengan kuatnya melepaskan energi yg cukup besar itu.

Setelah nafasnya agak teratur, pak joko kembali memulai permainannya. Sekarang posisi aku terlentang di bawah dan pak joko menopang badannya di atasku. Ia mulai memasukkan dan memainkan lagi kemaluannya di dalam senggamaku. Luar biasa, tahan lama juga rupanya…

Dia menopang badannya dengan kedua tangan, sehingga perutku aman dari tekanan berat tubuhnya. Dia permainkan kemaluannya di dalam liang senggamaku, diputar-putar dan ditarik keluar masuk perlahan-lahan….kadang agak dipercepat. Terdengar bunyi “crot-crot…” berulang-ulang karena beradunya kelamin kami yang sudah sangat basah.

Dalam gerakan-gerakan dan gesekan antar kelamin yang penuh birahi itu tak lama kemudian aku mendapatkan lagi puncak orgasmeku…. Orgasme yang kedua, yang aku rasakan jauh lebih dahsyat dari orgasmeku yang pertama tadi..

Aku mengejan dan terbelalak, “Uuuuaaaacchhh….. pakkkkkk… aku sudah mau keluar..”

Pak joko membalas, “.. tahan sebentar ya.. aku juga sudah mau keluar.. kita bareng-bareng yah..”

Dipercepatnya gerakan keluar masuk batang kemaluannya.. cepat, cepat, cepat dan semakin cepat.. hingga akhirnya aku berteriakkk…. “..aaaaahhhhhh……..akh…akhhhh.. ……”

Seluruh otot di tubuhku serasa melepaskan beban yang sangat berat… Aku peluk erat kepala pak joko dan kakiku menjepit kuat pinggangnya untuk kedua kalinya malam itu. Dan pak joko pun menyusul berteriak.. “..aaaaahhhhhhhhhh..”. Dibenamkannya kemaluannya dalam-dalam di liang senggamaku.. terasa cairan panas memenuhi rahimku. Tubuhnya menggelepar hebat di atas tubuhku.. tuntas sudah.

Nafas kami memburu beradu dengan nafasnya.

Ciuman kami beradu dengan kuatnya seakan tak mau kami lepaskan. Kami sama-sama terengah-engah malam itu, bermandikan keringat.

Setelah itu,pak joko memeluk tubuhku dengan lembut dari arah belakang.. lengannya yang kekar melingkar di leherku.. dan kepalaku pun akhirnya disandarkannya di dadanya yang bidang. Dikecup-nya keningku, kedua mataku, kedua pipiku,ujung hidung-ku.. dan mulutku. Kupejamkan mataku.. damai sekali aku rasakan waktu itu, rasanya aku sudah memiliki suami yang benar-benar bisa membuatku bahagia. Kami pun akhirnya tertidur pulas..

Sampai waktu terdengar adzan subuh kami terbangun, dan ternyata posisi kami masih belum berubah.. tubuhku masih ada di dalam pelukan tangannya.

Hari-hari selanjutnya kami sering melakukan hubungan layaknya suami istri di rumah ku.. dan aku pun akhirnya berani melakukan oral sex ke pak joko. Bahkan, joko sengaja membawakan VCD porno untuk mengajariku bagaimana melakukan oral sex.. sampai akhirnya kami berdua sering melakukan oral sex secara bersamaan..

Kedatangan pak joko ke rumahku selalu malam hari, kadang langsung pulang dan terkadang tidur sampai pagi.

Pernah suatu saat kami melakukannya di kawasan wisata di kota kami. Dengan alasan kepada istrinya ada urusan pekerjaan. Kami menginap selama 3 hari di kawasan pegunungan itu. Dengan penampilanku yang seperti ini, tidak ada orang yang curiga apalagi aku dalam kondisi hamil yang mulai besar. Orang pasti mengira kami pasangan suami istri….

Sebenarnya aku sadar bahwa aku telah melakukan dosa besar. Akan tetapi aku selalu tidak mampu menolak rayuan pak joko dan aku selalu terjerumus lagi….dan lagi…
Bagus bgt nih story .....
Suhuuu.. titip kondom dulu yaa....
:genit: :Peace:
 
absen dulu baru baca yg page 4 mantab nih :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd