Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Subarkah

Chapter 23 : Malam Kesekian 1

Kilas balik sehari sebelum pernikahan
,

"Wah ndak nyangka yo Cep, akhir e dirimu yang nikah duluan, aku ikut seneng lo cep. Semoga langgeng pernikahan mu sama si Prapti"

"He he he, ya ini semua berkat kamu juga Bar, oh ya Bar, aku kalo boleh mau ngrepotin kamu sekali lagi"

"Opo cep, tak bantu sebisaku pokoknya"

"Gini lo Bar, Prapti itu ada satu permintaan buat malem pertama"

Cepi pun menjelaskan keinginan Prapti untuk disemprot memeknya pakai sperma Barkah.

Cepi menjelaskan bahwa akibat persetubuhan mereka kala itu, Prapti ingin merasakan bakal senikmat apa jika memek nya disemprot oleh Barkah. Hal itu diungkapkan oleh Prapti sebagai keinginan terakhir sebelum mengikat janji sehidup semati dengan Cepi.

"La kamu yakin to cep? Aku sih ndak keberatan ya wong dikasih enak enak. Tapi la nek Prapti sampe hamil anakku pie jal?"

"Ndak papa Bar, nek itu sampe anakmu yang jadi, aku bakal rawat baik baik, kamu kan sudah tak anggep sodara sendiri. Aku rela. Lagian akhir akhir ini, si Prapti selalu minta aku ngecrot di dalem kalo pas lagi kentu. Jadi nek hamil ya aku yakin itu anakku sih Bar" jawab Cepi

"Yo wis nek kamu dah mantep, semoga aku bisa kasih kado pernikahan terbaik buat kalian ya"

Kembali ke hari pernikahan Cepi dan Prapti,


Acara yang meriah itu akhirnya sampai pada akhir acara. Para tamu sudah mulai pulang satu persatu hingga akhirnya menyisakan segelintir tamu dan Barkah yang belum pulang. Barkah masih tinggal karena sebelumnya sudah diberitahu Cepi akan rencananya bersama Prapti.

Setelah hampir semua tamu pulang, Cepi dan Prapti pun berpamitan dengan para sanak saudara. Mereka menghampiri Barkah.

"Prap, Cep, selamet yo buat kalian, acaranya sukses, meriah banget" kata Barkah sembari menyalami kedua mempelai.

"Iya Bar, makasih ya, Cepi udah cerita kalo kamu mau mewujudkan permintaan kami" jawab Prapti.

"Yuk Bar, kita lanjut ngobrol di rumah pengantin kami aja" Cepi pun mengajak Barkah menuju rumah mereka berdua. Rumah itu pemberian Pak Samsul sebagai hadiah pernikahan untuk Cepi dan Prapti.

Rumah pemberian Pak Samsul tergolong besar. Letaknya tepat disebelah rumah Pak Samsul. Jarak antara rumah dibatasi oleh sebidang halaman luas, yang tadi digunakan untuk pesta pernikahan dan pentas hiburan dangdut.

Sesampainya di dalam rumah, Barkah melihat lihat rumah megah itu. Rumah yang tergolong mewah untuk ukuran orang Desa. Perabotnya masih baru, cat temboknya masih bersih. Barkah sampai terkagum kagum dengan rumah baru itu.

"Mimpi apa Cepi dari tukang aer bisa dapet rumah sebagus ini" batin Barkah dalam hati.

"Bar kamu duduk dulu ya, kami mau ganti pakaian, biar lebih santai acara lanjutannya ihik ihik ihik" kata Cepi sambil tertawa bodoh.

Prapti yang masih menggelayut manja di lengan Cepi ikut tertawa sambil mencubit dada Cepi. Mereka berdua pun masuk menuju kamar pengantin untuk ganti pakaian.

Sambil melihat lihat kondisi rumah, Barkah pun dalam hati merasa puas bisa membantu sahabatnya itu. Ada semburat senyum yang terukir di wajah Barkah.

Tiba tiba pintu depan terbuka, Barkah pun menoleh siapa ya datang.

"Permisiiiii......ehhhh ada mas ganteng di sini"

Ternyata biduan dangdut yang tadi sedang manggung, datang masuk ke rumah baru itu.

"Lo mbak, ada apa ya? Ada yang bisa saya bantu" sambut Barkah.

"Halooo.....Mas Subarkah ya, kenalin aku Eca...." Jawab biduan tersebut sambil mengulurkan tangan untuk salaman.

Eca atau yang bernama asli Puji Astuti, adalah biduan dangdut asal desa tetangga. Eca cukup terkenal dan sering ditanggap jika ada acara acara di daerah tersebut. Mukanya berias make up tebal dan menor. Eca mengenakan pakaian manggung yang ketat dan berbelahan dada rendah, membuat payudaranya seakan mau lompat keluar. Roknya mini sejengkal diatas lutut. Mempertontonkan paha putihnya. Jika dia berjongkok sudah dipastikan celana dalamnya akan terlihat.

Mengenakan pakaian seseksi itu jelas sangat menonjolkan keseksiannya. Payudaranya yang besar dan pantatnya yang membulat kencang tercetak jelas. Perutnya ramping, akibat seringnya dia bergoyang erotis diatas panggung. Tidak jarang juga warga desa yang terkesima akan penampilan nya memberikan uang ekstra untuk dapat menidurinya setelah tampil. Sebagai janda anak 1 tentu saja Eca tidak ragu ragu menerima tawaran seperti itu.

Malam itu ternyata Eca sudah dibooking oleh Prapti. Dijelaskan oleh Prapti bahwa di malam pengantin nya dia ingin melakukannya dengan Barkah. Tetapi Prapti juga tidak tega jika nanti Cecep hanya menonton saja. Jadilah Prapti membooking Eca untuk nanti memuaskan Cecep saat dirinya main dengan Barkah.

Cecep yang mendengar hal ini dari Prapti tentunya girang bukan main. Kapan lagi dia akan dapat kesempatan untuk mencicipi tubuh bohay biduan terkenal itu.

Ketika Eca sedang ngobrol dengan Barkah menjelaskan kenapa dia ada disana, munculah Cepi dan Prapti dari dalam.

Kini Cepi sudah mengenakan kaos oblong tipis dengan bersarung dibagian bawahnya. Prapti keluar dengan menggunakan gaun tidur tipis tanpa mengenakan apa apa lagi dibaliknya. Hal ini membuat kedua payudaranya terlihat jelas. Bulu tipis memeknya yang sudah dicukur rapi tampak tercetak dibalik gaun tidurnya.

"Ehhh Mbak Eca sudah dateng"

"Selamet ya Beb, semoga langgeng kalian" jawab Eca sembari cipika cipiki dengan Prapti.

Merek berempat pun duduk di ruang tengah. Barkah duduk di sofa panjang dan Prapti langsung duduk disampingnya. Cepi duduk di sofa seberangnya dan Eca langsung sigap berinisiatif duduk dipangkuan Cepi dengan manja, sambil satu lengannya bergelayut di leher Cepi.

Sembari ngobrol ringan mereka meminum tuak yang sudah disediakan oleh Prapti. Tawa dan kebahagiaan terdengar dari ruangan itu.

"Jadi.....apa kita mau mulai acara utamanya aja sekarang?" Tanya Eca sambil meminum tuak dari gelasnya.

"Yowis, ayo gasss, kalian berdua udah jangan malu malu ayo ayo dimulai" lanjut Cepi menimpali perkataan Eca.

Barkah yang mendapat komando seperti itu sebenarnya bingung bagaimana harus memulai. Dia sungkan jika harus memulai duluan. Memang benar bahwa dulu dia pernah beradu kelamin dengan Prapti. Tapi itu didalam kondisi yang berbeda. Ditambah lagi sekarang dia harus main ditonton oleh sahabatnya secara live di depan mata dan oleh satu orang asing lagi.

Meskipun batang penis nya sudah menjadi perkasa, tapi minim pengalaman membuat dia jadi canggung jika harus memulai semua ini.

Prapti mengetahui apa yang dipikirkan Barkah dari melihat ekspresi wajahnya yang kebingungan. Tubuhnya yang mulai menghangat efek minum tuak, dan karena sudah tidak sabar untuk merasakan batang penis Barkah, Prapti mengambil inisiatif.

Prapti bangkit berdiri di depan Barkah. Dilepaskannya gaun tidurnya dengan sekali hentakan dan tampaklah tubuh telanjangnya di depan Barkah.

"Bar, malam ini untuk terakhir kalinya kamu bebas melakukan apapun ke aku"
Sembari berucap Prapti mengarahkan kedua tangan Barkah untuk meremas kedua payudara nya. Barkah pun makin terbelalak terpana. Tubuh yang dulu hanya bisa dinikmati dalam keremangan malam. Kini nampak jelas didepannya menunggu untuk dilumat habis dalam kenikmatan.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd