Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Staff Estewe

Izin Nyimak cerita baru suhuuu..
Baru ini baca threesome estewe..
Mana keren lg ceritanya..
 
Chapter 3 – Di Kantor

Gw dengan terburu-buru masuk ke restoran untuk menemui keluargaku karena kami sudah janjian untuk makan siang di hari Sabtu itu. Gw biasanya sangat tepat waktu tapi hari itu gw telat 20 menit. Istriku Lina menyapa “Tumben2nya telat, kita udah keburu pesan makanan dulu abisnya anak2 udah pada lapar”. Gw menjawab “Sori say tadi tanggung kerjaan belum beres di kantor”. Pagi itu gw memang ke kantor tapi bukan untuk urusan bekerja tapi untuk menggarap Nina. Setelah beberapa kali melakukan pertemuan rahasia dengan Nina di kamar hotel, terbesit pikiran untuk merasakan bersenggama dengannya di kantor jadi kami janjian untuk bertemu di kantor hari Sabtu jam 9.30 pagi. Memikirkan bercinta dengan Nina saja sudah membuat darahku berdesir apalagi kali ini kami memilih lokasi di kantor. Pastinya akan sangat mendebarkan.

Kantor gw terletak di salah satu komplek rukan di daerah selatan Jakarta dan sabtu adalah hari libur. Jarang ada karyawan yang masuk Sabtu kecuali ada hal urgen yang harus diselesaikan. Nina sudah tiba duluan pagi itu dan duduk di salah satu workstation di lantai 2. Ruang kantor gw memang terletak di lantai 2 dan pintu masuk setiap lantai ada akses keamanan yang menggunakan sidik jari. Demi keamanan dan kenyamanan hari itu gw memasukkan kode angka rahasia sehingga pintu tidak lagi bisa dibuka dari luar. Gw kawatir aja kalau satpam atau supir tiba-tiba naik ke lantai 2. Walaupun ruang kerja gw masih ada pintu lagi tapi erangan dan rintihan Nina bakal dapat terdengar jelas di lantai tsb. Nina dengan tersenyum simpul mengekor gw masuk ke ruang kerjaku. Gw menghempaskan diri ke sofa kulit hitam dan memperhatikannya berjalan perlahan menghampiriku dengan cara jalan yang rada nakal. Kaki kirinya lalu menyusup diantara pahaku dan sambil tetap berpose berdiri begitu dia tanpa canggung mulai membuka kancing kemejanya satu per satu dengan perlahan. Dia kemudian duduk berlutut di atas pahaku dan melucuti bajunya hingga hanya tersisa BH warna hitam yang agak minim sehingga memperlihatkan sebagian areola teteknya. Gw menarik turun bagian depan BHnya hingga seluruh puting teteknya yang panjang muncul. Teteknya menjadi terangkat mancung karena tertahan BH. Gw lalu mulai menjilat dan mengemut pentil teteknya yang semakin mengeras kenyal. Gw sengaja menempatkan pentilnya diantara gigi depan sehingga bergesekan sambil menggelitiknya dengan ujung lidah membuat Nina meringis geli. Nina memperhatikan gw memberikan pelayanan oral sambil memegang kedua payudaranya dan menyorongkannya bergantian kemulutku. Kedua tanganku mulai mengelus punggung dan pantatnya yang bulat besar. Setelah cukup terangsang Nina berdiri lalu melucuti BH dan celana panjangnya sehingga hanya menyisakan CD tipe thong warna hitam. CD minim itu sangat kontras dengan kebulatan pinggul dan pantatnya yang besar. Gw juga melucuti seluruh pakaian hingga bugil dan kontolku sudah setengah menegang. Nina kemudian kembali ke posisi duduk di atas selangkangan gw sehingga bagian vaginanya menggesek ke batang penisku. Sambil menggerakkan pinggul perlahan maju mundur, Nina mendekapkan payudaranya ke mukaku untuk dikemut. Gw sengaja membiarkan Nina mengambil kendali permainan foreplay yang panas itu karena gw terus terang sangat menyukainya dan semakin terangsang. Kontolku sudah mengeras pol dan Nina dapat merasakannya. “Iiih.. punya bapak udah keras banget” dia membisik lirih dengan nada gemas. Kedua tanganku menyusup ke balik CDnya, meremas-remas pantatnya. “Nina gemesin amat sih pantatmu nih…” gw membalas bisikan. Jari tengah kananku mulai menyelusuri belahan pantatnya lalu turun hingga menyentuh pinggir bawah mulut vaginanya yang terasa basah. Jariku masuk setengah mengulek-ulek mulut vaginanya mengikuti ritme gerakannya yang maju mundur. Penisku dapat merasakan CD Nina mulai lembab akibat lendir vaginanya. Nina memang tipe wanita yang sangat basah ketika terangsang. Gw membayangkan lobang memeknya yang licin dan terasa nikmat ketika diterobos. Kami mendesis ssshhh… aaahhh….

Kami lalu berganti posisi dimana Nina duduk di sofa dan gw berdiri di depannya. Gw bisa melihat bercak basah menghiasi CDnya sehingga bentuk garis memeknya tercetak jelas di CD. Dia meraih penisku, menggenggam batangnya dengan tangan kanan yang kemudian mengocoknya perlahan dan mulai mengulum daerah palkon. Tangan kirinya meraih skrotum dan meremasnya perlahan. Oooh Nina memang pintar memberikan servis blowjob layaknya seorang pemain BF. Dia juga memberikan deepthroat menelan habis penisku sambil mengelus paha hingga pantatku. Sentuhan ringan di kulit paha dan pantat membuatku merinding geli yang berpadu dengan kenikmatan akibat pelayanan oral seksnya. Nina kemudian menjilat dengan ujung lidahnya dari palkon turun menelusuri batang penis hingga ke kantong testisku lalu menghisapnya. Gw nyaris terpekik karena rasa ngilu sewaktu dia mengemut biji testisku. Aaarrrrhhhh…. Sekujur tubuhku mengejang dan bergetar menahan rasa ngilu geli yang sangat intens. Nina tersenyum senang berhasil menyiksaku dengan kenikmatan lalu menjilat naik menelusuri batang penis hingga palkon lalu kembali memberikan blowjob yang semakin cepat. Mulutnya yang basah dan hangat dipadu dengan tarian lidahnya sungguh memanjakan penisku. Gw sudah tidak tahan ingin mencumbui memek Nina yang gw taksir pasti sudah merekah. Gw mendorong tubuhnya hingga menyender ke sofa, melucuti CDnya, jongkok didepannya dan membuka pahanya lebar. Gw menciumi mulut memeknya perlahan dan mengendus vaginanya yang wangi. Gw mulai menjilat dan mengulum klitorisnya yang sebesar kacang. Nina bergumam hhhhhmmm…. Lidahku menari-nari di klitorisnya dan terkadang gw kombinasi bergantian dengan menyedotnya. Sluuurp… sluuurp… Gw memasukkan telunjuk ke dalam lobang vaginanya yang terasa hangat. Gw mencumbui bibir vagina Nina dengan rakus, labianya yang tebal berwarna kecoklatan gw kemut dengan nikmat. Gw memang suka jilmek dan tidak keberatan untuk berlama-lama hingga lawan mainku terangsang bahkan orgasme. Lendir memek Nina bening dan rada kental bercampur dengan air liurku membuat sekujur selangkangannya basah. Sebagian cairan mengalir hingga anusnya. Gw menahan kedua paha Nina yang tebal hingga memeknya mengarah ke atas dan tanpa rasa jijik gw menjilat anusnya lalu naik hingga ke bibir vagina hingga klitoris lalu memulainya lagi dari anus. Berulang-ulang membuat Nina mendesis dan bergumam “Sssshh… bapak pinter amat sih kalau jilatin punya Nina… ssshh”. Nina memejamkan mata sambil meremas kedua teteknya sendiri. Sesekali tubuhnya mengejang atau bergetar karena terangsang hebat.

Entah berapa lama kami saling memberikan pelayanan oral selama foreplay yang panas itu lalu kami memutuskan untuk mulai bersenggama. Gw duduk selonjoran di sofa dan Nina mengambil posisi WOT. Dia mengarahkan penis keras ke tengah lobang vaginanya dan dengan 2 kali desakan menelan habis penisku. Sesuai perkiraan memek Nina sudah licin sekali. Sambil menyorongkan teteknya kemulutku untuk dihisap, Nina mulai melakukan genjotan perlahan naik turun. Otot vaginanya sudah agak longgar tapi malah terasa nikmat karena dia memang pintar memainkan asetnya untuk menyenangkan penisku. Dia semakin cepat menggenjot dan menikmati setiap gesekan penis di memeknya. Sssshhh… aaahhhh…. Nina terus mendesah. Matanya setengah memeram dan giginya menggigit bibirnya membuat mimik keenakan yang ganas. Gw menggunakan jari tengah memijit dan terkadang mengulek anusnya menambah riak-riak kenikmatan yang membuat darahnya semakin mendidih. Gw juga terus mengulum puting tetek kenyalnya dengan liar. Kedua tanganku meremas teteknya dengan gemas. Sentuhan dan gesekan sekaligus di beberapa titik sensitif membuat Nina terbelalak dan terpekik perlahan. Dia semakin liar menggenjot. “Oooohhhh… enaak banget.. Nina mau keluar… mau keluaaar… aaaaahhhh” Nina mengerang ketika orgasme tapi tak memperlambat genjotannya sedikitpun. Gw sengaja menghisap kencang pentil teteknya hingga Nina memeluk erat kepalaku di dekapan payudaranya. Setiap kali penisku amblas mentok dia mengerang aaarrrhhh…

Setelah orgasme panjang yang intens Nina kemudian melambatkan goyangannya kemudian berputar tanpa melepas penis dari vaginanya sehingga posisinya membelakangiku. Dia lalu jongkok dan kedua tangannya menahan di pahaku lalu kembali menggenjot penisku. Jembutku sudah basah akibat lendir memek Nina yang merembes keluar. Gw menikmati pemandangan bokongnya yang bulat naik turun semakin cepat. Bagian bawah memeknya terlihat basah karena buih putih akibat cairan memeknya dikocok-kocok dengan batang penisku. Gw membasahi ibu jari dengan cairan itu lalu memasukkan setengahnya kedalam anusnya dan menguleknya perlahan. Pantat kenyal Nina menabrak perut bawahku dengan keras plok.. plok… Nina terkadang menancapkan seluruh penisku dalam memeknya dan melakukan gerakan maju mundur ataupun berputar-putar sambil meremas teteknya sendiri. Kami mendesah bergantian ooohhh… aaaahhhh…. Penisku sudah dapat merasakan sensasi yang terasa semakin kuat. Perlahan namun pasti air mani tersedot ke arah penis. Setiap desakan gumpalan air mani kental merangsang setiap syaraf di saluran kemih yang menghantar sejuta setrum ke benakku. Oooh nikmatnya… gw ingin berlama-lama menikmati setiap detik Nina mengeweku dari atas dengan intens. Gw kemudian menarik tubuh Nina hingga menindihku, satu tangan meremas teteknya dan satu lagi memainkan klitorisnya sementara dia menggenjot dari atas. Gw mulai merasakan kedutan-kedutan di batang penisku membuat kakiku mengejang. Gw lalu minta Nina untuk gantian menyender di sofa, membuka lebar kedua pahanya lalu melakukan penetrasi ke memeknya. Daerah mulut memek Nina sudah belepotan dengan lendir memeknya sendiri. Jembut halus di sekeliling labianyapun sudah kuyup. Cukup dengan sekali dorongan seluruh penisku terpeleset masuk hingga mentok hingga tubuh Nina mengkerut geli. Kedua tanganku menahan lututnya lalu gw menggenjotnya kencang. Penis sengaja gw tarik hingga palkonku nyaris terlepas dari bibir vaginanya lalu gw mendesaknya masuk dengan cepat. Begitu berkali-kali hingga tubuh Nina terlempar-lempar dan dia mengerang arrrrhhh… setiap kali penis meluncur dalam liang vaginanya. Gw memeramkan mata erat-erat menikmati setiap gesekan. Testis tertarik ke atas karena kelenjar air mani mulai beraksi memompa isinya. Batang kontolku berkedut kencang. Seluruh otot tubuhku menegang. Nina juga tak kalah terhempas dalam kenikmatan dan tampaknya dia sudah akan orgasme lagi. Kami berdua bekerja keras menggapai klimaks dan Nina mengerang panjang “aaaarrrh paak… Nina keluar… oooh enaaakk…”. Gw juga sudah merasakan gumpalan pejuh sudah terdesak hingga ke batang kontol dan siap dilepas lalu gw menggenjotnya kencang-kencang dan tiba-tiba mataku terasa gelap karena intensitas orgasme yang membuatku buta sementara. Gelombang nikmat saat pejuh muncrat dari lobang penis terasa seperti menyetrum otak. Pejuh kental yang belum sempat dikeluarkan 3 hari itu berkali-kali muncrat dan mengisi lobang vaginanya hingga penuh. Gw mengerang panjang ketika orgasme “oooh aku keluar Nina… ooooh enak sekali memekmu…”. Gw terus menggenjot memek Nina untuk menikmati setiap kontraksi hingga akhirnya mereda hilang. Dengan hati-hati gw mencabut penis dan seketika pejuh mengalir keluar dari belahan memeknya dan tumpah ke sofa. Sungguh kontras warna pejuh kental susu dengan warna kulit hitam sofa. Nina menyeret tubuhnya sedikit ke belakang agar dapat melihat air maniku. Dia kemudian mencolek air mani dari belahan memeknya lalu memainkannya di klitorisnya sambil tersenyum genit. Menurut gw Nina memang estewe kelas film porno sejati.

Bersambung.....
 
Mantaf buat bacol nih, deskripsinya mendetil......sangat mengatjengkan suhu....
 
Wow :mantap: ga perlu poligami Kalo gini secara udah jadi suami kedua Nina . Apalagi kalo bisa ml trus dg Dini juga. benar2 serasa punya IS Three.:bacol:
 
Terima kasih utk komeng2 semangatnya. Akan berlanjut ke sambungan2 di setiap page. Bocoran dikit bakal ad karakter baru jg.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd