Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
mantappp suhuu.. mulustrasinya jg topcerr

Fotonya mantap :coli:

Whatsapp groupnya bikin unik :adek:

Mantap hu..
Lanjutkan

Lanjutkan kisanak

mantap suhu

Makin sip hu critanya, apalagi dikasih ilustrasi chat, seakan" real.
Semangat aja suhu, berharap crita ini bis lanjut smpe tamat.

Mantap gile...
Lancrootkan hu..

bagus bgt nih cerita

Matap gan. Lanjutkan

Makasih suhu semua... :cup:
 
Lanjooooottt
Semoga Lyka gak terlalu cepet bolongnya.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Nice theread suhu lanjutin ya jangan sampe putus kaya yg lain
 
CHAPTER 3 : SENTUHAN



“Ka, Gue pegang ya toket lo ?”
Tanya Rudi.

Aku masih terengah engah, bimbang juga ditanya kaya gitu. Antara penasaran dengan takut campur jadi satu. Tapi Fian kayaknya udah ngerti apa yang aku rasain sekarang. Ditarik daguku ke dia, dan Fian mencium aku dengan lembut.

“Rileks aja ya Ka. Ga akan kenapa kenapa ko. Cuma pegang aja. Ga akan sakit, malah lo bakal keenakan. Mau ya..” Tanya Fian dilanjut menciumku dengan lembut kembali. Seperti mendapat lampu hijau karena aku ga ada reaksi penolakan, Rudi mulai meraba daerah dada aku. Mulai mengelusnya dluar seragam putih yang aku kenakan. Dengan reflek tanganku langsung memegang tangan rudi yang berada diatas payudaraku. Fian yang sadar langsung mengambil tanganku dan kembali menariknya ke pundak Fian untuk memeluk dia. Rudi yang udah ga ada gangguan lagi mulai kembali meraba raba. Aku udah pasrah mulai detik itu. Yang aku rasain Cuma penasaran dan gairah yang sangat tinggi. Apalagi diserang sama ciuman Fian yang sangat bergairah.

Merasa diatas angina, Rudi mulai lebih jauh lagi. Dia mulai ngebuka kancing seragam yang aku pake sampai semua kancingnya lepas. Dia sibak seragam dan mendapatkan takntop putih yang masih membungkus badan aku. Rudi lalu menarik tanktop yang aku pakai keatas sampai akhirnya terpampang juga payudara aku yang dibungkus bra warna putih juga.

Dengan perlahan Rudi mulai meraba badan aku, dimulai dari perut ramping aku, memutar mutar di daerah pusar. Aku mulai kegelian di seperti itukan sama Rudi. Aku menggelinjang menahan rasa geli dan enak. Usapan Rudi mulai naik ke atas, menyibak bra keatas dan menampilkan payudara aku yang belum pernah di sentuh bahkan belum pernah dilihat oleh siapapun.

Rudi menghentikan aksinya, dia mengamati dan kagum melihat payudara aku yang bulat sempurna dengan putting warna pink menonjol menunjukan aku lagi sangat terangsang.

“eemmmhh…” Aku melengguh, sambil berciuman dengan Fian pas tangan Rudi menyentuh payudaraku pertama kali. Rudi lalu meremas remas dengan lembut kedua payudaraku disertai usapannya. 2 tangan Rudi masing masing meremas 2 payudaraku. Aku benar benar menikmati momen yang terjadi, saat aku di cium Fian dengan ganas, dan dimainkannya payudaraku oleh Rudi.

Dengan gemas Rudi meremas remas dan sesekali menyubit pelan. Putting payudaraku juga dia pilin pilin dengan lembut, bergantian payudara kanan maupun kiri dia remas. Kadang langsung 2 payudaraku diremasnya, putingnya di cubit dia dengan lembut ngebuat aku bener bener terangsang. Sampai akhirnya Rudi mencium perutku, aku reflek menggelinjang keenakan. Ciuman Rudi ga Cuma di perut, dia naik ke atas sampai dia mulai menciumin bagian bawah payudaraku. Ga Cuma di ciumin, dia mulai memainkan lidahnya buat menyapu kulit payudara aku yang putih.

Rudi menggabungkan jilatan dan ciumannya dengan remasan di payudaraku yang satunya. Kadang Rudi menggigit gemas dengan pelan membuat aku kegelian. Aku mulai merasakan kalau bagian bawahku lembab. Hawa ruangan kamar Rudi sudah mulai panas walau AC yang dikamarnya menunjukan suhu paling rendah.

“Oohhmmmm…” Aku menggelinjang pas Rudi memasukan mulutnya ke dalam payudara kanan aku. Rudi mulai mengemut payudara aku, putingnya dia mainin pakai lidahnya. Secara bersamaan payudara kiri aku diraba Fian, sementara tangan kiri Fian tetap pinggang aku dan tangan kiri Rudi mengusap ngusap perut aku. Hisapan Rudi dia padukan dengan menjilat putting payudara aku. Tangan Fian mulai turun meraba perut aku dan terus turun mengusap paha aku yang terpampang karena rok abu abu yang aku pakai sudah tersingkap ga karuan.

Disaat Rudi masih menghisap puting payudara aku kaya anak bayi, tangan Fian menyibak rok yang aku pake ke atas pinggang, Fian juga mulai meraba paha kanan aku, di bukakan kaki aku biar lebih mengangkang. Lalu dengan lembut Fian mulai menyentuh vagina aku diluar celana dalam yang masih terpakai. Dengan pelan Fian mulai menyisipkan tangannya ke dalam celana dalam aku, dan akhirnya tangan Fian menyentuh belahan vagina aku secara langsung.

“eehhhmmm….” Aku melengguh, tangan Fian mulai menari mengusap ngusap vagina aku yang ternyata sudah sangat basah. Sekarang semua bagian sensitive aku sudah di sentuh oleh orang lain yang statusnya pun masih sebagai teman. Ciuman Fian jadi lebih panas, lidahnya menyapu rongga mulut aku, kadang membelit lidah aku, saling menyapukan lidah. Rudi juga sama, dia makin panas menyedot putting payudara aku sambil lidahnya dia mainkan diatas putting. Tangannya pun ga diam, tapi meremas dan memilin milin putting kiri aku. Fian juga mempercepat usapannya diatas belahan vagina aku yang makin basah, sampai akhirnya aku mulai mengencangkan pelukan aku ke Fian, dan mengangkat badan aku dan melengguh sangat nikmat. Dan itulah orgasme pertama aku.

*****​

Rudi meminum soft drink yang tersedia, sementara FIan mengecek HP nya. Aku sendiri masih diatas Kasur, badan aku lemas dan sangat cape. Seragam yang aku pake masih berantakan, rasanya kaya semua tulang copot. Fian senyum dan duduk di sebelah aku.

“Enak ya ?” Tanya Fian. Aku mengangguk pelan sambil terengah engah. Dia mencium bibir aku dengan lebut sebentar. Rudi juga duduk di sebelahku, aku sekarang diapit mereka. Bergantian Rudi sama FIan menciumi bibir aku.

“Kalau cape, tidur dulu aja disini Ka. Ga kenapa kenapa ko. Seragamnya buka aja ya, biar ga kusut. Nanti di setrika biar rapih lagi. ” Tawar Rudi. Aku masih kelelahan, tanpa aku perintah Rudi mulai membuka seragam yang aku pake. Dibantu FIan, Rudi melepaskan semua yang nempel di badan aku. Dangkatnya badan aku biar duduk sambil bersender ke badan Fian, seragam putih aku di lepas Rudi. Fian mengangkat ke dua tangan aku, sementara Rudi mengangkat tanktop dan melepasnya. Kaitan bra yang aku pakai di copot Fian, dia juga menariknya dari depan sampai copot. Aku di rebahkan lagi, sabuk yang aku pakai di lepaskan Fian, tangannya ke belakang melepas kaitan dan risleting rok SMA aku. Setelah kebuka, Rudi menariknya melewati kaki aku.

Akhirnya aku telanjang total, Rudi sama Fian mengamati lekukan tubuh polos aku, terus di cium lagi bibir aku bergantian. Rudi lalu menyelimuti tubuh aku, aku yang udah kecapean langsung tidur terlelap.

*****​

“Ka, bangun… udah sore…” Fian ngebangunin aku sambil dia ciumin bibir aku. Aku membuka mata, masih terasa lemas sih, Cuma udah lebih enak. Aku duduk di ranjang Rudi, Fian senyum terus nyium aku lagi.

“Rudi kemana ?” Tanya aku.

“Dibawah, lagi ngambil seragam lo yang udah di setrika.” Jawab Fian sambil mengusap ngusap pundak aku. Aku melihat jam dinding, sudah jam 4 sore. Lalu Rudi dateng bawa seragam aku yang sudah rapih.

“Udah bangun lo. Nih seragamnya udah rapih, udah di setrika. Mandi dulu yu Ka, biar seger.” Ajak Rudi. Fian lalu menarik tangan aku biar berdiri, terus menariknya ke kamar mandi di dalem kamer Rudi.

“kalian ngapain ikut masuk ?” Tanya Aku melihat mereka berdua ikuutan masuk ke kamar mandi.

“Ya mandi juga lah Ka, kenapa emang ? Tanya Rudi polos.

“Barengan ?” Tanya aku lagi.

“Iya barengan aja, Cuma mandi ko. Yu keburu sore, ntar bonyok Rudi keburu dateng” Jawab Fian sambil dia membuka seluruh seragamnya. Rudi juga melakukan hal yang sama, sampai akhirnya mereka berdua telanjang dihadapan aku yang juga telanjang.

“IIhhh… ngapain buka baju. Ituu iihh” Kataku sambil menutup muka melihat penis pertama kali.

Hahaha… belum pernah liat kontol ya Ka ? Kalau gitu liat aja, nih gratis. Hahaha” Ledek Fian sambil berjalan kea rah shower. Sementara Rudi masih cuci muka. Aku perhatiin penis mereka dengan seksama. Bentuknya yang panjang besar ngebuat rasa penasaran pengen megang. Tapi aku masih malu buat minta langsung, dan tampaknya Fian sadar juga. Sialan dia emang udah berpengalaman tentang sex kayaknya.

“Mau megang ? sini…” Tawar Fian sambil menarik tangan aku ke arah dia.

Di bawah guyuran air, tangan kanan aku arahkan ke penis Fian, masih berasa ragu tapi. Fian lalu menarik dagu aku dan mendekatkan bibir ku ke arah dia. Dicium lembut bibir aku dan mengarahkan tangannya buar memegang penisnya. Terasa keras dan berurat. Fian lalu membimbing tangan aku buat memaju mundurkan tangan aku yang sedang menggenggam penisnya. Rudi lalu ikut bergabung di bawah shower. Tangan kiri aku di diarahkan ke penisnya. Bergantian Rudi dan Fian saling menciumi aku, saat Rudi mencium bibir aku, Fian turun ke payudaraku buat di emutnya putting aku. Bagitupula sebaliknya saat Fian yang mencium aku.

“AAhhh…” Ke dua payudara aku berada di dalam mulut kedua temanku. Rasa geli bercampur nikmat menjadi satu. Aku makin cepat kocokan yang aku lakukan di penis Rudi dan Fian. Rudi turun ke bawah, dan bejongkok di antara kaki aku. Tangan aku yang lagi ngocokin penisnya jadi terlepas dan memeluk kepala Fian yang berada di payudara aku.

“hhhmmm… aaahhhhh….” AKu melengguh saat Rudi menaikan kaki kiri aku ke pundaknya, dan mencium bibir vagina aku. Lidah Rudi terus menyapu bibir vagina aku, kadang dia ga Cuma menjilati, tapi sambil mencium dan menyedotnya. Bibir vagina aku dia buka dan memasukan lidahnya ngebuat aku menggelinjang keenakan. Aku melepas kocokan aku di penis FIan dan memeluk Fian dengan erat, Fian dengan liat melahap payudara aku sambil terus mejilati putting payudara aku.

Dan akhirnya pertahanan aku kembali jebol, orgasme ke dua aku datang, keluar banyak banget dari vagina aku dan di lahapnya sama Rudi. Aku menggelinjang dan kejang keenakan sampai akhirnya aku lemas. Hampir aja aku jatoh, untung Fian nahan badan aku.

Rudi yang kena semprot aku beranjak ke washtafel buat kumur kumur. Sementara aku di peluk Fian. Dengan terengah engah aku menggenggam penis Fian dan mengocoknya kembali.

Clec.. cleckk… cleeck.. suara kocokan aku di penis FIan yang basah menyatu dengan suara air keluar dari shower.

“Enak ya Ka, udah 2 kali lo keluar. Hahaha…” Fian ngejek aku sambil terus meremas remas payudara aku.

“Jongkok Ka kocokin kontol gue nya” Perintah FIan. Aku pun jongkok di depan penis FIan dan mengocok pake dua tangan aku. Rudi lalu kembali dan berdiri di depan aku. Aku langsung mengocok penisnya dengan tangan aku satunya.

“Ka, emut kontol gue ya sekarang” Pinta Rudi. Aku sedikit terkejut, apalagi aku belum pernah ngelakuin itu. Dengan ragu aku dekatkan muka aku ke penis dia, kepala penisnya terlihat mengkilap bercampur air. Aku dekatkan bibir aku dan mendaratkan bibir aku di kepala penis Rudi. Untuk pertama kalinya aku mencium penis seorang pria.

“Coba jilatin Ka, terus masukin ke dalem mulut lo sambil lo kocokin” Kata Fian yang sedang aku kocok penisnya.

Aku lalu mengeluarkan lidah dan menyapukan ke kepala penis Rudi. Lidah aku terus aku sapukan ke seluruh permukaan kulit berurat itu, menyapu centi demi centi agar tidak satupun bagiannya yang terlewat. Dengan perlahan aku membuka mulut aku, dan memasukan kepala penis Rudi ke dalam mulut hangat aku.

“Aargg… Anjing enak bangeett…” Rudi mendesah keenakan.

Aku mencoba memasukan semua bagiannya tapi penis Rudi yang besar ga muat di bibir mungil aku. Penisnya Cuma muat sampe setengahnya aja. Rudi lalu memegang kepala aku, dan memaju mundurkannya.

“Aaargg enak banget Ka… Teruus mainin pake lidah Lo…”

Sllluuppss… sluurrpp… sluurpppp… Aku memaju mundurkan kepala aku mengocok penis Rudi dengan mulut aku. Sesuai keinginan Rudi tadi, aku gabungkan jilatan dan sedotan di penisnya.

“uugghh… enak bangeet… Yan, lo harus coba mulut Lyka. Anjing enak banget sedotannya” Ucap Rudi, aku masih fokus memaju mundurkan penisnya. Sesekali aku tatap Rudi dari bawah sambil terus mengulum penisnya.

15 menit kemudian penis Rudi berkedut, Rudi lalu menahan kepala aku, sementara penisnya dia tekan dan mengeluarkan cairan langsung ke dalam mulut aku. Aku sedikit gelagapan, karena banyaknya cairan yang dia keluarkan sampe meleleh keluar melewati mulut aku dan ga sedikit yang aku telan.

Sekitar 7 tembakan tadi Rudi lalu mengeluarkan penisnya dari mulut aku.

“uhuukk.. uhuuukk…” aku terbatuk dan memuntahkan cairan itu.

“Iihhh… kamu tuh. Ga bisa nafas tauu…” aku cemberut dan memukul kaki Rudi.

“Hahaha, maaf ya Ka, abisnya enak banget sedotan lo. Sini gue lap dulu bibir lo” Ucap Rudi sambil mengelap bibir aku yang masih belepotan cairan yang dia keluarkan. Aku masih cemberut dan masih mengatur nafas.

“Itu apaan sih Rud ? ketelen tau, asin sama anyir banget rasanya… ” Tanya aku penasaran

“Nama nya Peju Ka, kalau Bahasa ilmiahnya itu sperma. Enak ga ? mau lagi ? hahaha… ” Jawab Fian sambil mengelap badannya dengan sabun. Sepertinya dia cuek aja ngelanjutin mandinya, pas aku lagi mengulum penis Rudi. Selesai Rudi mengelap bibir aku, dia lalu mencium aku. Aku terima ciumannya.

Lalu aku dibantu berdiri, Fian lalu mengusapkan sponge puff yang sudah dia beri sabun ke badan aku. Rudi juga melakukan hal yang sama, mengusap ngusap semua badan aku pake sabun.

Lalu Fian yang sudah selesai mandi mengambil handuk mengelap badannya. Lalu keluar kamar mandi. Sementara aku dan Rudi masih di dalam kamar mandi saling menyabuni sambil berciuman.

Selesai mandi, aku sama Rudi keluar. Fian sudah rapih menggunakan kaos dan celana jeans panjangnya. Sepertinya dia emang udah nyiapin di tasnya.

Rudi lalu mengambil bajunya di lemari dan memakainya, sementara aku pun mengambil seragam yang sudah rapih di setrika dan kembali memakainya.

*****​

“Sorry ya Ka, tadi pas di kamar mandi nahan kepala lo sampe lo ga bisa nafas” Ucap Rudi pas kita selesai pakai baju dan duduk kamarnya.

“Iya ga apa apa ko Rud. Aku kaget aja baru pertama kali soalnya” Jawab aku sambil membereskan isi tas aku.

“Lo ga mau Yan ?” Tanya Rudi ke FIan yang sedang mainin HP nya.

“Kapan kapan aja deh, lagian lo juga kan baru pertama kali kan di sepong sama cewek. Hahaha”

“SIalan lo… mentang mentang udah berpengalaman” ucap Rudi sambil melempar buku ke Fian.

“Ka, lo suka ga yang barusan ? Enak ?” Tanya FIan kepadaku.

“Enak sih, tadi pas lagi di Kasur juga aku ngerasa ada yang keluar dari vagina aku. Kaya pipis. Tadi di kamar mandi juga deh pas Rudi nyium vagina aku. Kenapa emangnya ?”

“Itu namanya orgasme Ka, yang keluar dari memek lo itu cairan mirip urin, tapi beda. Lebih banyak kandungan enzimnya. Sementara yang keluar dari kontol Rudi itu sperma, yang tadi gue bilang di kamar mandi. Eh lo biasain nyebutnya jangan gitu dong, memek, kontol, peju aja nyebutnya. Resmi banget pake bilang Vagina. Hahaha” kata Fian

“Terus tadi yang lo lakuin ke gue itu namanya nyepong, atau sepong Ka. Biasanin ya lo bilang gitu.” Tambah Rudi.

“Iihh… kasar banget aahhh… ga aahh” Aku menolak permintaan mereka. Aku emang di lahirin dan didik orang tua aku agar ga berkata yang kasar.

“Cuma pas sama kita aja Ka. Pas lagi berdua sama gue atau FIan, atau pas lagi bertiga gini” Ucap Rudi kemudian.

“Lo pengen lagi ga kaya tadi ?”

Fian lalu bertanya sambil menatap aku. Aku masih bingung dan ragu menjawab pertanyaan Fian. Ada rasa malu ada rasa penasaran juga yang aku rasain. Sampai akhirnya aku mengangguk, mengiyakan.

“Kalau gitu ntar kita kaya gini lagi aja. Dan lo harus mau ya kalau kita minta di puasin kaya tadi lo lakuin ke Rudi. Ntar kita juga muasin lo juga ko. Mulai besok ciuman paginya ditambah sepongan ya Ka.” Pinta Fian.

“Tapi gantian aja, biar ga telat masuk kelas” tambah Fian lagi.

Aku hanya mengangguk. Jam udah nunjukin jam setengah 6 sore. Aku dan Fian bergegas pulang, ga lupa aku cium dulu Rudi. Saat perjalanan pulang Fian mengantar aku sampai ke rumah. Dia bilang takut aku kenapa kenapa dijalan, jadi mendingan diantar sampai rumah.

Sampai di depan rumah, Fian lalu mencium aku. Beruntung diluar sepi. Lalu dia lansung pergi pulan, dan aku masuk ke dalam rumah.

Aku sedikit bersyukur, dibalik sifat mereka yang bernafsu, masih mikirin keselamatan aku. Dan yang mereka perbuat lebih dari sekedar orang yang hanya mau dipuaskan hasratnya. Kadang aku keingat bertita tentang pemerkosaan atau yang sejenisnya. Namun yang aku alami lebih baik. Ya ga bisa dibilang beruntung juga sih, seorang cewek selama 2 hari udah melakukan hal mesum bareng temennya. Ga Cuma 1, tapi 2 orang langsung.

Tapi di satu sisi aku ketagihan juga, aku suka saat Rudi memegang kepala aku saat dia orgasmed an menyemprotkan spermanya. Eh maksud aku pejunya. Apalagi diperintah hal mesum ngebuat aku deg degan juga.

Di rumah aku mandi lagi. Seudahnya mandi aku yang masih pake handuk mengambil hp dan ada chat dari mereka di grup.


Aku masih ngebayangin apa yang bakal terjadi lagi. Masih merasa ga nyangka kalau aku bakal kaya gini. Pas aku masih pacaran pertama kali, pas aku SMP. Aku Cuma pacaran biasa, Cuma pegangan tangan aja. Yang namanya meluk juga ga pernah, Cuma rangkulan aja itu juga. Namun aku udah mulai penasaran dari mulai pacaran dulu. Gara gara aku ga sengaja melihat video porno yang ada di laptop kakak aku. Dan semenjak itu aku mulai penasaran, seenak apa sih yang namanya ciuman, pelukan, dan lainnya.

Tapi hubungan aku pas SMP ga berlangsung lama, karena kita harus pisah dan emang hanya sekedar cinta monyet saja. Sampai akhirnya di kelas 1 SMA ini aku kenal dengan Fian dan Rudi. Lewat tugas mata pelajaran ekonomi yang ngebuat kita 1 kelompok, aku pertama kalinya ciuman, pelukan, bahkan nyepong kontol untuk pertama kali.

Waktu udah nunjukin jam 9 malem, aku lalu melepaskan handuk yang aku pakai, lalu segera naik ke ranjang dan menutupi tubuh polos aku dengan selimut.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Lanjooooottt
Semoga Lyka gak terlalu cepet bolongnya.

Tenang suhu, Lyka bakal nikmatin alurnya dulu sampai akhirnya lepas perawan. :hore:

Updatenya mantap. Terusin gan. Selow ajaa :jempol:

Keep update

lanjut lanjut lanjuuuuttt Lykaaa :bacol:

Nice theread suhu lanjutin ya jangan sampe putus kaya yg lain

yuk di lanjut hu..

Mana nih hu kelanjutannya?

Oke suhu. Lanjutannya udah tersedia. Selamat membaca.
:cup:

Gelar tikerrr ahhhhh

Tinggalin jejak dulu

Ijin baca dulu

Pasang Patok

Cek dulu cerita2 menarikk

Selamat menikmati suhu. Semoga suka cerita yang saya bikin. Kalau ada kekurangan atau koreksi. Sampikan aja langsung...
:banzai:

alurnya mantap

Makasih suhu
:cup:
 
Bimabet
Gila ceweknya hyper binal :pandaketawa:

Waduh segini udah binal nih? Padahal saya ngebuat image Lyka itu masih polos yang penasaran sama hal berbau sex.

Kalau segini udah binal. Kebayang nanti pas doi kuliah segimana binalnya.
:hore::hore:

Kayak cerita mantan gw nih bro SMAnya dicipok dua cowoknya begilir, sayangnya cewe gw gak lanjut lanjut cuman sekali trus tobat...ceritanya update pleassss

Santai suhu. Baru aja update nih. Untuk chapter berikutnya udah 50%. Tinggal beberapa hal lagi yang mau saya masukin di pengenalan Lyka sama sex.
Tungguim aja ya suhu.
:kangen::kangen:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd