Lanjutan ngga tau part berapa lah gak Tek itung yang penting nyimak di baca dan mungkin inspiratif supaya makin nafsu sama istri kalian yang baca jangan nafsu sama istri orang apalagi emak orang ok mulai
Siang hari Septi diantar oleh Yadi ke stasiun untuk pulang ke kampung halamannya menemui suami dan anaknya, dandanan Septi tentunya sudah menjadi orang normal kembali, ia memakai pakaian tertutup dan jilbab bukan seperti gamis dan jilbab besar menutupi dadanya namun pakaian sopan iia. Memakai celana panjang bahan warna hitam dan jilbab biasa segi4 kream ia memakai baju biasa dan sweater dengan tema biru yang beda ia menggunakan kacamata hias yang model ala kekinian, Septi membawa oleh-oleh untuk anaknya hp smartphone dan beberapa suplemen untuk suaminya tak lupa ia membawa oleh-oleh pula untuk mertuanya. Yadi meminta Septi untuk berperan seolah ia adalah istrinya di stasiun Yadi membawa tas bawaan Septi dan Septi menggandeng dan merebahkan kepalanya di pundak Yadi, meyakinkan memang untuk berperan sebagai istrinya Yadi memerintahkan Septi untuk berpose untuk menarik perhatian orang dengan gaya jalan lenggak-lenggok namun kalem dan cuek.
"Septi apakah kamu memang budak ku yang patuh ?"tanya Yadi di bangku tunggu stasiun,
"Iya tuan Septi budak tuan yang patuh, apapun perintah tuan akan Septi patuhi" ucap Septi sambil menunduk, hal itu merupakan hal yang wajar bagi orang yang sudah di cuci otaknya bertahun-tahun ia menganggap Yadi yodi dan Arman adalah ulama yang harus di patuhi karena tujuan hidupnya adalah mengabaikan diri pada Mereka
"Apa kamu setia pada kami" tanya Yadi
"Septi akan setia pada tuan-tuan semua" ucap Septi
"Bagus, aku harap kamu mematuhi apa yang aku bilang tadi di kampung halamanmu, kamu jaga diri jangan sampai ada orang yang ngentotin kamu selain suamimu, tapi kamu boleh mengoral dan nyepong kontol siapapun asal tidak ketahuan suamimu, kamu harus genit dengan lelaki lain tapi dibakang suamimu dan jangan gratisan kamu harus dibayar ataupun kamu punya bukti untuk mengancam mereka, kalau bisa peras mereka mengerti " ucap Yadi
"Baik tuan" Septi mengangguk memahami perintah Yadi itu
" Kamu juga harus merahasiakan itu dari anakmu,berikan contoh yang baik, tunjukan bahwa kamu adalah ibu yang baik pada Dafa, ibu yang memperjuangkan anaknya" imbuh Yadi
"Baik tuan" Septi kembali mengangguk
"Untuk menguji kepatuhanmu nanti kalau kereta sepi kamu harus melakukan adegan hot kalau penumpang di sampingmu laki-laki kamu berpura-pura dompet hilang dan dapatkan uang dari mereka, tampilkan wajah mupeng tapi jangan ngentot mengerti" ucap Yadi
"Baik tuan"ucap Septi mengerti
Yadi mengantar Septi hingga melihat Septi menaiki kereta dan ia mengirimkan wa bertanya apakah disebelahnya laki-laki atau perempuan dan memfoto untuk meyakinkan, namun ternyata disebelah Septi dan didepannya hanya ada 3 mahasiswi yang sedang mudik.
(Maaf ya KL udah ngira adegan aneh, karena dalam hidup tidak selamanya yang kita rencanakan seperti yang ditakdirkan)
Setibanya di stasiun tujuan Septi memesan taksi online untuk menuju ke rumahnya Dan adegan ini biasa saja karena Septi berpikir apanya yang bisa didapat jika menggoda supir taksi ini toh ngga bisa diancam apapun jadi Septi tidak melakukan adegan mencurigakan, sesampainya di rumah Septi berperan sebagai Septi yang biasa ia ramah supel dan hamble suaminya tersenyum bahagia karena istrinya kini pulang ia terlihat modis dengan kacamata hiasnya, anaknya mengambut dan mertuanya juga Bu Sarmi ibu dari Andi juga disana sedang duduk bersama Dafa. Keadaan hangat terjalin ibarat keluarga yang lama tak bertemu kembali bertemu di sana