Hmm menarik juga ulasan pengalaman dari oom
@azr03 ...
Cuma perlu kita definisikan kembali SSI beserta tujuan, motif, dan latar belakangnya...
Langkah SSI umumnya diambil oleh cowok yang tidak ingin, atau tidak mungkin untuk menjalin sebuah komitmen dengan cewek. Alasannya bisa beragam, antara lain ;
1. Sudah punya komitmen (bisa berupa pacar, tunangan, atau istri)
2. Single tapi Masih ingin bebas berpindah kelain body
Intinya, seseorang melakukan SSI karena KETIDAKMUNGKINAN menjalin komitmen, jika kondisi dan atau keinginan berkomitmen ada, maka tidak perlu SSI tapi lakukanlah CARI JODOH heheheh.
Lepas dari semua itu, kita coba ulas mengenai "Menjaga perasaan" ... Sesuai ulasan nubie diatas, maka jika tujuan ente adalah SSI, maka adalah naif untuk tidak MINGGAT, karena pastilah ada keinginan untuk "cari sasaran" baru, yang mana hal ini dari sisi manapun adalah KONTRADIKSI dengan niat "menjaga perasaan", adalah lebih baik dilepaskan , baru cari target baru.
Jika kondisi berubah menyebabkan timbulnya BAPER, maka selamat... Anda baru saja mendapat CALON JODOH, ya hal ini tidak diharamkan dalam kitab SSI, namun hal ini berarti yang ente lakukan adalah CARI JODOH, bukan SSI. Nah, jika setelah ente jalani hubungan dengan "mantan calon korban SSI", ternyata ente ingin cari mainan baru, ini baru murni SSI, karena bagaimanapun ente akan memprioritaskan pasangan ente (yang didapat sebelumnya), artinya si "target baru" adalah murni TARGET SSI dan cenderung TIDAK AKAN ene pertahankan.
Jika ternyata justru ente pertahankan, maka kemungkinan besar ente akan melepas pasangan pertama tadi, jika tidak dilepas (main 2 sisi), maka ente baru saja melanggar niat MENJAGA PERASAAN diawal tadi, efeknya niat "cari jodoh" diawal tadi mendadak menjadi SSI lagi
Rumit ya ?
Udahlah, kalau rumit jalanin aja, nikmatin prosesnya, dan bersiap untuk konsekwensinya...
We are man, not angle nor devil...
(Lihat signature nubie dibawah hehehe)